Perlengkapan P3K
Berbagai perlengkapan di atas harus selalu tersedia di laboratorium. Perlengkapan ini jangan disimpan
dalam lemari terkunci. Berbagai larutan harus disimpan dalam botol plastik.
Kotak P3K
Kotak P3K harus berisi.
Stok perlengkapan dalam kotak P3K harus segera dilengkapi kembali sehabis digunakan dan periksa
secara berkala untuk memastikan bahwa perlengkapan tersebut masih dalam kondisi baik.
Pada semua kasus : Bilas segera bagian tubuh yang terkena larutan asam dengan air sebanyak-
banyaknya.
Bilas bagian kulit yang terpercik larutan asam dengan seksama dan berulang kaii dengan air
sebanyak-banyaknya.
Basuh daerah kulit tersebut dengan kapas yang dibasahi larutan natrium karbonat5%.
Percikan larutan asam ke mata
Bilas mata segera dengan air sebanyak-banyaknya yang disemprotkan dari botol polietilen (atau
karet penyemprot-air) selama 15 menit (Gambar 3.76); semprotkan air ke sudut mata dekat
hidung. Alternatifnya, bilas mata dengan air mengalir dari keran (Gambar 3.77). Minta pasien
untuk menutup mata yang lain.
Setelah dibilas, teteskan 4 tetes larutan natrium bikarbonat 2% ke dalam mata.
Panggil dokter. Teruskan penetesan larutan natrium bikarbonat ke dalam mata sampai dokter
datang.
Panggil dokter.
Pasien segera diberi minum susu (alternatifnya, berikan dua putih telur dieampur dengan 500 ml
air).
Kalau tidak ada keduanya, pasien harus diberi minum air putih.
Minta pasien minum susu sambil berkumur-kumur.
Pasien diberi minum air putih sebanyak tiga atau empat gelas.
Bila bibir dan lidah terbakar larutan asam:
Catatan: Gunakan selalu karet pengisap sewaktu memipet larutan asam, jangan pernah memipet dengan
mulut.
Cuci mata segera dengan sejumlah besar air yang desemprotkan dari suatu botol polientilen
(atau botol plastik); sembur air di dekat hidung What Gbr. 3.76). Cara lain, cuei mata dengan air
yang mengalir dari sebuah keran What Gbr.3.77).
Setelah mencuci dengan air, basuhlah dengan larutan asam boratjenuh.
Pergi ke dokter. Teruskan pemberian la rut an asam berat ke mata sampai pasien tiba di dokter.
Keracunan
Keracunan dapat teijadi akibat:
- inhalasi uap atau gas toksik (mis., kloroform)
- tertelan larutan beracun
Sengatan listrik
Arus listrik bolak-balik (120 V atau 220V) umumnya digunakan dalam laboratorium. Sengatan listrik dapat
terjadi sewaktu memegang peralatan yang rusak, terutama dengan tangan yang basah. Gejalanya yaitu
sinkop, asfiksia, dan henti jantung.
Sumber
WHO . 2003. Pedoman Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan (Manual of Basic Techniques for A Health
Laboratory) ; Edisi 2. Penerbit EGC