i
13. Praktikan harus berhati-hati bila bekerja dengan bahan uji yang berasal
dari bahan cairan tubuh seperti darah, air liur/saliva, urine karena
memungkinkan bahan-bahan tersebut dapat terinfeksi kuman atau virus
berbahaya
ii
Praktikum Judul Praktikum
1. Kebakaran
Apabila terjadi kebakaran, matikan semua kran gas, dan aliran listrik, serta pindahkan
semua zat yang mudah terbakar. Api yang masih kecil misalnya pada pemanasan cairan
dalam gelas piala atau dalam suatu labu tertentu, atau api yang terjadi karena penangas
minyak yang terbakar, biasanya dapat dipadamkan dengan cara menutup permukaan labu
atau penangas itu dengan lap basah atau pasir. Oleh karena itu perlu ada persediaan
tempat berisi pasir yang kering dalam laboratorium untuk keperlan tersebut.Sekali pasir itu
digunakan, selanjutnya harus dibuang dan jangan digunakan lagi, karena kemungkinan
sudah mengandung zat cair yang mudah terbakar. Meskipun pasir pada umumnya dapat
digunakan sebagai pemadam api yang selektif, namun dapat menimbulkan hal-hal yang
dapat merugikan, misalnya zat yang sedang direaksikan tentu saja tidak dapat digunakan
lagi karena tercampur dengan pasir tersebut. Disamping itu sering pula menimbulkan
kerusakan pada gelas karena beratnya pasir.
Jika api ternyata sudah besar gunakan tabung pemadam kebakaran (biasanya berisi
karbondioksida). Minyak atau zat organik yang terbakar jangan dipadamkan dengan cara
menyiramnya dengan air karena tindakan itu justru akan membuat api meluas, campuran
pasir dan natrium bikarbonat akan memadamkannya dengan sangat efektif.
2. Luka Bakar
Luka bakar karena panas (misalnya api atau benda yang panas). Untuk luka yang ringan
dimana kulitnya tidak terkelupas dapat diberi salep butesin pikrat. Jika luka lebih berat
segera minta pertolongan dokter.
a. Luka bakar karena suatu asam. Segera cuci dan siramkan air terus menerus pada bagian
yang kena asam. Selanjutnya cucilah dengan larutan natrium bikarbonat jenuh dan
kemudian dengan air. Untuk luka yang lebih parah,setelah tindakan di atas, selanjutnya
bersihkan bagian itu dengan desinfektan, keringkan, kemudian berilah salep akrivlafin.
b. Luka bakar karena basa. Segera cuci dengan air yang sangat banyak pada bagian yang
kena basa tersebut, kemudian siram dengan asam asetat satu persen dan selanjutnya
dengan air. Untuk luka yang lebih parah setelah melakukan tindakan di atas, siramlah
dengan disinfektan, kemudian keringkan dan berikan salep akrivlafin.
c. Luka bakar karena brom. Cuci bagian yang luka dengan petroleum eter, kemudian oleskan
gliserin untuk beberapa saat. Setelah dibersihkan dari gliserin, tambahkan salep akrivlafin
atau salep butesin pikrat.
d. Luka bakar karena natrium. Bila masih terlihat adanya potongan logam natrium, ambilah
potongan logam tersebut dengan penjepit. Segera cuci dengan air pada bagian yang kena
logam tersebut, kemudian cuci dengan asam asetat 1 %, selanjutnya olesi dengan salep
akrivlafin.
e. hosfor pada kulit. Cucilah dengan air, kemudian oleskan larutan perak nitrat 1 %. g.
Metilsulfat pada kulit. Segera cuci dengan larutan ammoniak pekat, kemudian tutup bagian
yang terkena dengan kapas yang telah dicelupkan kedalam amonia pekat. h. Zat organik
lain pada kulit. Cucilah dengan alkohol, kemudian dengan sabun dan akhirnya cuci dengan
air hangat.
6. Karena Gas
Dalam usaha menolong seseorang yang terkena gas, jangan memasuki ruang yang
mengandung gas berbahaya itu kecuali apabila mengenakan perlengkapan pernapasan.
Pindahkan penderita ke udara segar dan longgarkan pakaian- pakaiannya terutama leher
dan pinggang. Baringkan di bawah (jangan tinggalkan dia jauh-jauh). Apabila
pernapasannya melemah atau berhenti berikan pernapasan buatan.Usahakan suhu badan
penderita tetap hangat dan kirim kepada petugas- petugas kesehatan.Jangan memberikan
obat-obat perangsang. Jika anda sendiri yang terkena, anda akan merasakan gejala-
gejala:sakit kepala dan mual, persendian terasa lemas, jantung berdebar-debar dan sesak
napas.Bila anda mengalami gejala-gejala di atas, peringatkan orang di sekitar anda dan
segera keluar ruangan mencari udara segar.
Seperti yang kita tahu Peralatan yang di pakai dalam laboraturium kimia memang
banyak karena peniltian membutuhkan fasilitas untung menunjangnya terutama
dalan hal ini yaitu praktikum kimia Dasar. Berikut alat dan bahan laboraturium
kimia yang biasa di pakai
xi
i
CONTOH COVER LAPORAN RESMI
PANDUAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
Oleh :
Dosen Pembimbing :
Nurillahi Febria Leswana, S.Si., M.Sc
xi
ii
FORMAT PENILAIAN
1. PRETEST DAN LAPORAN 35%
2. KEHADIRAN 10%
3. UTS 25%
4. UAS 30%
xi
v