Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN PRAKTIKUM

TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOKIMIA

1. Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai. Keterlambatan


praktikan lebih dari 15 menit tanpa alasan yang jelas, tidak diprekenankan
mengikuti praktikum.
2. Bila karena sesuatu hal, praktikan tidak dapat mengikuti praktikum,
praktikan harus menunjukkan surat ijin atau surat keterangan lain.
3. Selama mengikuti praktikum, praktikan, laboran dan dosen pembimbing
wajib menggunakan jas praktikum yang bersih.
4. Praktikan tidak lupa membawa peralatan pribadi yang diperlukan pada
setiap percobaan
5. Selama mengikuti praktikum, praktikan yang meninggalkan ruangan
laboratorium harus lapor pada dosen pembimbing atau laboran
6. Praktikan diwajibkan membuat laporan hasil praktikum pada lembar kerja
dan menunjukan kepada dosen untuk ditanda tangani
7. Sebelum dan sesudah praktek melakukan cek list alat-alat laboratorium
dan diparaf oleh laboran
8. Praktikan harus mengembalikan alat-alat yang telah dipakai ketempat
semula dalam keadaaan bersih dan kering dalam keadaan yang sama
seperti sebelum digunakan
9. Parktikan harus berhati-hati pada waktu mengambil zat-zat yang
berbahaya, untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan
10. Rambut harus diikat rapi dan tidak boleh tergerai
11. Bila terjadi kontak dengan bahan-bahan berbahay, korosi atau beracun,
segera bilas dengan air sebanyak-banyaknya dan segera lapor kepada
pembimbing praktikum atau laboran
12. Menutup kembali bahan kimia yang disediakandalam botol tertutup, untuk
mencegah inhalasi bahan-bahan tersebut

i
13. Praktikan harus berhati-hati bila bekerja dengan bahan uji yang berasal
dari bahan cairan tubuh seperti darah, air liur/saliva, urine karena
memungkinkan bahan-bahan tersebut dapat terinfeksi kuman atau virus
berbahaya

ii
Praktikum Judul Praktikum

Pendahuluan Tata Tertib Praktikum dan Pengantar Praktikum

Percobaan I ISOLASI PATI

Percobaan II HIDROLISIS PATI SECARA KIMIAWI

Percobaan III ANALISA KARBOHIDRAT

Percobaan IV IDENTIFKASI PROTEIN DAN GLUKOSA DALAM URINE

Percobaan V ANALISA ASAM AMINO DAN PROTEIN

UTS Ujian Tengah Semester

Percobaan VI ANALISA LIPID DAN HIDROLISIS MENTEGA

Percobaan VII PENENTUAN KUALITAS MINYAK

Percobaan VIII UJI EFEKTIVITAS ENZIM

Percobaan IX ISOLASI DNA

Percobaan X PEMURNIAN PROTEIN

Percobaan XI ANALISA VITAMIN

Simulasi UAS Simulasi Akhir Semster

UAS Ujian Akhir Semester

Remidial Bagi Mahasiswa dengan nilai tidak memenuhi syarat

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DI DALAM LABORATORIUM

1. Kebakaran

Apabila terjadi kebakaran, matikan semua kran gas, dan aliran listrik, serta pindahkan
semua zat yang mudah terbakar. Api yang masih kecil misalnya pada pemanasan cairan
dalam gelas piala atau dalam suatu labu tertentu, atau api yang terjadi karena penangas
minyak yang terbakar, biasanya dapat dipadamkan dengan cara menutup permukaan labu
atau penangas itu dengan lap basah atau pasir. Oleh karena itu perlu ada persediaan
tempat berisi pasir yang kering dalam laboratorium untuk keperlan tersebut.Sekali pasir itu
digunakan, selanjutnya harus dibuang dan jangan digunakan lagi, karena kemungkinan
sudah mengandung zat cair yang mudah terbakar. Meskipun pasir pada umumnya dapat
digunakan sebagai pemadam api yang selektif, namun dapat menimbulkan hal-hal yang
dapat merugikan, misalnya zat yang sedang direaksikan tentu saja tidak dapat digunakan
lagi karena tercampur dengan pasir tersebut. Disamping itu sering pula menimbulkan
kerusakan pada gelas karena beratnya pasir.

Jika api ternyata sudah besar gunakan tabung pemadam kebakaran (biasanya berisi
karbondioksida). Minyak atau zat organik yang terbakar jangan dipadamkan dengan cara
menyiramnya dengan air karena tindakan itu justru akan membuat api meluas, campuran
pasir dan natrium bikarbonat akan memadamkannya dengan sangat efektif.

2. Luka Bakar

Luka bakar karena panas (misalnya api atau benda yang panas). Untuk luka yang ringan
dimana kulitnya tidak terkelupas dapat diberi salep butesin pikrat. Jika luka lebih berat
segera minta pertolongan dokter.
a. Luka bakar karena suatu asam. Segera cuci dan siramkan air terus menerus pada bagian
yang kena asam. Selanjutnya cucilah dengan larutan natrium bikarbonat jenuh dan
kemudian dengan air. Untuk luka yang lebih parah,setelah tindakan di atas, selanjutnya
bersihkan bagian itu dengan desinfektan, keringkan, kemudian berilah salep akrivlafin.
b. Luka bakar karena basa. Segera cuci dengan air yang sangat banyak pada bagian yang
kena basa tersebut, kemudian siram dengan asam asetat satu persen dan selanjutnya
dengan air. Untuk luka yang lebih parah setelah melakukan tindakan di atas, siramlah
dengan disinfektan, kemudian keringkan dan berikan salep akrivlafin.
c. Luka bakar karena brom. Cuci bagian yang luka dengan petroleum eter, kemudian oleskan
gliserin untuk beberapa saat. Setelah dibersihkan dari gliserin, tambahkan salep akrivlafin
atau salep butesin pikrat.
d. Luka bakar karena natrium. Bila masih terlihat adanya potongan logam natrium, ambilah
potongan logam tersebut dengan penjepit. Segera cuci dengan air pada bagian yang kena
logam tersebut, kemudian cuci dengan asam asetat 1 %, selanjutnya olesi dengan salep
akrivlafin.
e. hosfor pada kulit. Cucilah dengan air, kemudian oleskan larutan perak nitrat 1 %. g.
Metilsulfat pada kulit. Segera cuci dengan larutan ammoniak pekat, kemudian tutup bagian
yang terkena dengan kapas yang telah dicelupkan kedalam amonia pekat. h. Zat organik
lain pada kulit. Cucilah dengan alkohol, kemudian dengan sabun dan akhirnya cuci dengan
air hangat.

3. Luka karena Pecahan Gelas


Jika luka yang terjadi ringan saja, biarkan sebentar darah keluar.Amati apakah tidak
ada pecahan gelas yang tertinggal.Cucilah luka tersebut dengan disinfektan kemudian
pasanglah pembalut (bandage).Jika luka cukup parah, bawalah ke dokter.

4. Kecelakaan pada Mata


a. Mata terkena asam. Bila asam itu encer, cucilah mata dengan larutan natrium bikarbonat
1% dengan cawan yang bersih. Bila asam itu pekat, cucilah mata itu dengan air yang
banyak, kemudian cuci dengan larutan bikarbonat 1%.
b. Mata terkena basa. Lakukan cara seperti bila mata kena asam. Selanjutnya sebagai
pencuci gunakan larutan asam borat 1%.
c. Mata terkena air brom. Cucilah segera dengan air, kemudian dengan larutan natrium
bikarbonat 1%.
d. Percikan gelas kena mata. Keluarkan pecahan gelas itu dengan pincet atau dengan cara
mencuci mata dengan air dalam pinggan. Kemudian segera minta pertolongan dokter.
5. Karena Aliran Listrik
Matikan arus listrik.Apabila tidak mungkin, tarik penderita ke luar dengan bahan yang
tidak menghantarkan arus, seperti kain yang kering, tongkat, potongan kayu atau potongan
karet.Jangan hanya dengan kedua tangan anda. Apabila penderita sudah dikeluarkan dan
apabila pernapaannya lemah atau terhenti, segera berikan pernapasan buatan.

6. Karena Gas
Dalam usaha menolong seseorang yang terkena gas, jangan memasuki ruang yang
mengandung gas berbahaya itu kecuali apabila mengenakan perlengkapan pernapasan.
Pindahkan penderita ke udara segar dan longgarkan pakaian- pakaiannya terutama leher
dan pinggang. Baringkan di bawah (jangan tinggalkan dia jauh-jauh). Apabila
pernapasannya melemah atau berhenti berikan pernapasan buatan.Usahakan suhu badan
penderita tetap hangat dan kirim kepada petugas- petugas kesehatan.Jangan memberikan
obat-obat perangsang. Jika anda sendiri yang terkena, anda akan merasakan gejala-
gejala:sakit kepala dan mual, persendian terasa lemas, jantung berdebar-debar dan sesak
napas.Bila anda mengalami gejala-gejala di atas, peringatkan orang di sekitar anda dan
segera keluar ruangan mencari udara segar.

7. Pernapasan buatan dari mulut ke mulut


Pindahkan penderita dari tempat kecelakaan ke udara segar dan mulailah segera
melakukan pernapasan buatan. Setiap waktu yang hilang akan menghilangkan
kesempatan.
1. Baringkan penderita terlentang.
2. Buka rahangnya dan bersihkan mulutnya dari benda yangmenyumbat. Julurkan
lidahnya ke luar, apabila lidah tersebut tertarik ke belakang dan menyumbat
kerongkongannya.
3. Miringkan kepalanya ke belakang dan sangga bagian tengkuknya.
4. Pijit hidung untuk menutup cuping hidungnya.
5. Ambil napas dalam-dalam dan buka mulut anda lebar-lebar.
6. Tempatkan bibir anda rapat-rapat pada sekeliling mulutnya.
7. Tiup ke dalam mulutnya sampai paru-parunya terisi, lihat apakahdadanya naik.
8. Lepaskan mulut anda
9. Perhatikan apakah dadanya menurun pada saat paru-parunya mengempis.
Ulangi keseluruhan proses di atas (2-9) sampai kira-kira 6 kali secepat mungkin, kemudian ulangi
keseluruhan proses dengan laju 10 sampai 12 per menit
Sebagian Alat dalam Laboratorium Kimia Beserta Fungsinya

Seperti yang kita tahu Peralatan yang di pakai dalam laboraturium kimia memang
banyak karena peniltian membutuhkan fasilitas untung menunjangnya terutama
dalan hal ini yaitu praktikum kimia Dasar. Berikut alat dan bahan laboraturium
kimia yang biasa di pakai

NO Nama Alat Fungsi alat Ket Gambar


1 Botol reagen Digunakan untuk
atau botol menyimpan larutan bahan
pereaksi kimia atau sering juga di
gunakan untuk menyimpan
indikator asam basa seperti
fenolftalin.

2 Buret Ia digunakan untuk


meneteskan sejumlah
reagen cair dalam
eksperimen yang
memerlukan presisi, seperti
pada eksperimen titrasi. Buret
sangatlah akurat, buret kelas
A memiliki akurasi sampai
dengan ± 0,05 cm3.

3 Corong Bucher Corong digunakan untuk


memasukan atau memindah
larutan ai satu tempat ke
tempat lain dan digunakan
pula untuk proses
penyaringan setelah diberi
kertas saing pada bagian
atas.
4 Corong Gelas Menyaring kotoran dengan
bantuan pompa vakum.

5 Corong pemisah digunakan dalam ekstraksi


cair-cair untuk memisahkan
komponen-komponen dalam
suatu campuran
antara dua fase pelarut
dengan densitas berbeda
yang takcampur.

6 Desikator Untuk menyimpan bahan-


bahan yang harus bebas air
dan mengeringkan zat-zat
dalam laboratorium.
Dikenal dua jenis desikator
yaitu desikator biasa dan
desikator vakum.
7 Gelas Kimia Gelas kimia adalah sebagai
tempat untuk melarutkan zat
yang tidak butuh ketelitian
tinggi, misalnya
pereaksi/reagen untuk
analisa kimia kualitatif atau
untuk pembuatan larutan
standar sekunder pada
analisa titrimetri/volumetri.
8 Kawat Kassa Sebagai alas atau untuk
menahan labu atau beaker pada
waktu pemanasan menggunakan
pemanas spiritus atau pemanas
bunsen
9 Kawat NIkrom Untuk mengidentifikasi
suatu zat dengan cara uji
nyala

10 Kertas Saring Untuk menyaring larutan.

11 Klem dan Statif Sebagai penjepit, misalnya:

· Untuk menjepit soklet


pada proses ekstraksi

· Menjepit buret dalam


proses titrasi

· Untuk menjepit kondensor


pada proses destilasi

12 Krusibel Terbuat dari persolen dan


bersifat inert, digunakan
untuk memanaskan logam-

13 Labu Ukur Labu Ukur adalah sebuah


perangkat yang memiliki
kapasitas antara 5 mL sampai
5 L dan biasanya instrumen
ini digunakan untuk
mengencerkan zat tertentu
hingga batas leher labu ukur
14 Lumpang dan Digunakan sebagai wadah
alu porselen untuk mereaksikan atau
mengubah suatu zat pada
suhu tinggi.

15 Lup Kaca pembesar. Dapat


digunakan untuk
mengamati kenaikan atau
penurunan suhu pada
termometer terutama
termometer raksa yang
tidak berwarna
16 Pembakar Untuk membakar zat atau memmanaskan
spirtus larutan.

17 Pengaduk kaca Untuk mengaduk larutan

18 Pipet tetes Untuk meneteskan Zat

19 Rak tabung Menyimpan tabung reaksi


reaksi
20 Rotavapor Untuk memisahkan zat dari
suatu campuran. Misalnya
untuk memisahkan pelarut n-
heksana yang digunakan
untuk megektraksi minyak
dari suatu bahan.
21 Sikat Buret Untk membersihkan buret setelah
digunakan

22 Spatula Spatula adalah alat untuk


mengambil obyek. Spatula
yang sering digunakan di
laboratoriumbiologi atau
kimia berbentuk sendok kecil,
pipih dan bertangkai

23 Tabung Pemadam Pemadam kebakaran


Kebakaran API
Powder/Multipu
rs

24 termometer Termometer adalah alat yang


digunakan untuk mengukur
suhu
(temperatur), ataupun
perubahan suhu
25 Timbangan/ Timbangan/neraca adalah
neraca alat yang dipakai
melakukan pengukuran
massa suatu benda.
Timbangan/neraca
dikategorikan kedalam
sistemmekanik dan juga
elektronik.
26 Penjepit Untuk menjepit tabung
reaksi

27 Indikator Untuk menidentifikasil


Universal larutan asam / basa

28 Labu Destilasi Untuk destilasi larutan. Pada .


bagian atas terdapat karet
penutup dengan sebuah
lubang sebagai tempat
termometer
29 Botol Semprot Biasanya digunakan untuk
menyimpan aquades dan
digunakan untuk mencuci
ataupun membilas bahan-
bahan yang tidak larut dalam
air. Selain itu digunakan juga
untuk mencuci atau
menetralkan peralatan-
peralatan yang akan
digunakan.

30 Erlenmeyer Tempat membuat larutan.


Dalam membuat larutan
erlenmeyer yang selalu
digunakan
.
31 Pipa kapiler atau Untuk mengalirkam gas ke
kaca kapiler tempat tertentu dan digunakan
pula dalam penentuan titik
lebur suatu zat.

32 Multimeter Untuk mengukur kuat arus


listrik atau hambatan.
Misalnya untuk mengukur
kuat arus yang dihasilkan dari
reaksi redoks dalam sel
galvani.
FORMAT LAPORAN RESMI

 Format laporan Resmi


I. Sampul ( Judul dan Identitas )
II. Lembar pengesahan
III. Daftar Isi
IV. Isi Laporan
1. Tujuan (tujuan praktikum sesuai dengan percobaan yang dilakukan)
2. Tinjauan pustaka
3. Alat & Bahan
4. Prosedur kerja
5. Hasil pengamatan
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
V. Daftar Pustaka (Minimal 3 selain yang tercantum pada Buku Panduan)
Catatan :

Laporan Resmi diketik dengan rapi dengan ketentuan :


1. Diketik di atas kertas A4 dengan menggunakan huruf Times New Roman ukuran
12 dan spasi 1,5. Ketentuan batas tepi atas, kanan dan bawah 3 cm sedangkan batas
kiri3,5 cm. Daftar Pustaka dibuat dengan spasi 1.
2. Laporan resmi akan diterima oleh Dosen Pembimbing jika tanda tangan anggota
kelompok telah lengkap.
3. Laporan resmi pertemuan yang sebelumnya merupakan password agar dapat
mengikuti praktikum berikutnya. Tidak ada toleransi keterlambatan.
4. Jika ditemukan adanya kesamaan isi/materi laporan dengan kelompok lain yang
ditandai oleh adanya minimal 2 buah kalimat berurutan yang sama persis, Praktikan
yang melakukan copy paste akan dipanggil oleh Dosen Pembimbing dan kemungkinan
terburuk nilai laporan yang bersangkutan diturunkan 50% dari nilai yang seharusnya
diperoleh.
Laporan Resmi dikumpulkan kepada pembimbing Praktikum Biokimia sebagai syarat masuk
praktikum berikutnya dan sebagai laporan pertanggung jawaban akhir telah dilaksanakan
praktikum.

xi
i
CONTOH COVER LAPORAN RESMI
PANDUAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOKIMIA


JUDUL PRAKTIKUM

Oleh :

Nana Subandi (01234567878)


Tisna Aditya (01234567879)
Dito Andrea (01234567880)

Dosen Pembimbing :
Nurillahi Febria Leswana, S.Si., M.Sc

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA
TAHUN 2 0 2 1

xi
ii
FORMAT PENILAIAN
1. PRETEST DAN LAPORAN 35%
2. KEHADIRAN 10%
3. UTS 25%
4. UAS 30%

xi
v

Anda mungkin juga menyukai