Anda di halaman 1dari 9

TIKET MASUK PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3

1. PRELAB
1.1. Contoh bahan kimia pada symbol berbahaya

Jenis Simbol Zat Kimia

Corrosive Amonia (NH3),


Bromin (Br2)

Highly Etanol (C2H5OH),


Flammable Methanol (CH3OH)

Sodium hidroksida (NaOH),


Harmful
Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)

Asam klorida (HCl),


Toxic Mercury (II) chloride
(HgCl2)

Besi (III) Sulfat


Explosive (Fe2(SO4)3), Nitrogliserin
(C3H5N3O9)
1.2. MSDS (Material Safefty Data Sheet)
i. Amonia (NH3)
Sifat (Corrosive)
Bahaya
Jika terhirup, zat ini bersifat korosif dan sangat destruktif terhadap
jaringan pada selaput lendir dan saluran pernafasan bagian atas.
Pertolongan Pertama
Tertelan : Jangan memberikan apapun melalui mulut jika korban
kehilangan kesadaran, atau kejang-kejang. Jika korban sadar, bilas
mulut secara menyeluruh dengan air bersih segar segera dan
meludahkan air kumur. Berikan air atau susu untuk diminum.
Kontak dengan Mata : Segera bilas mata yang terkontaminasi
dengan air bersih bersih yang mengalir perlahan selama minimal 15
menit, tahan kelopak mata terbuka. Berhati-hatilah untuk tidak
membilas air yang terkontaminasi ke mata yang tidak terkena.
Kontak dengan Kulit : Pertolongan pertama harus menghindari
kontak dengan bahan kimia ini. Pakailah sarung tangan pelindung
saat membantu pasien. Jangan gunakan Air Panas.
Terhirup : Pindahkan pasien dari daerah ke posisi yang berventilasi
baik, lakukan resusitasi jika perlu.
ii. Bromin (Br2)
Sifat (Corrosive)
Bahaya
Bisa berakibat fatal jika terhirup. Bahan sangat merusak jaringan
selaput lendir dan saluran pernapasan bagian atas. Bisa berbahaya
jika terkena kulit. Menyebabkan luka bakar kulit.
Pertolongan Pertama
Terhirup : Jika dihirup, pindah orang ke udara segar. Jika tidak
bernafas, berikan pernapasan buatan. Konsultasikan dengan dokter.
Kontak dengan Kulit : Lepaskan pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi dengan segera. Cuci bersih dengan sabun dan banyak
air. Segera bawa korban ke rumah sakit. Konsultasikan dengan
dokter.
Kontak dengan Mata : Bilas secara menyeluruh dengan air yang
banyak setidaknya selama 15 menit dan berkonsultasilah dengan
dokter. Lanjutkan pembilasan selama transportasi ke rumah sakit.
Tertelan : Jangan dipaksakan muntah. Jangan pernah memberikan
apapun melalui mulut ke orang yang tidak sadar. Bilas mulut dengan
air. Konsultasikan dengan dokter.
iii. Etanol (C2H5OH)
Sifat (Highly Flammable)
Bahaya
Berbahaya jika tertelan atau terhirup. Kemungkinan bahaya aspirasi
jika tertelan (bisa masuk paru-paru dan menyebabkan kerusakan).
Bisa mengiritasi kulit, mata dan saluran pernapasan. Pemaparan
berlebihan dapat menyebabkan depresi SSP. Kemungkinan bahaya
reproduksi.
Pertolongan Pertama
Kontak dengan Mata : Segera siram dengan air atau larutan garam
netral setidaknya selama 15 menit. Carilah bantuan medis
Kontak dengan Kulit : Lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan
bilas area yang terkontaminasi dengan sabun dan air. Jika iritasi kulit
terus berlanjut, dapatkan bantuan medis.
Tertelan : Jika korban sadar, beri 1-3 gelas air atau susu untuk
mencairkan isi perut. Jika muntah spontan terjadi, atau saat muntah
diinduksi, pantau kesulitan bernafas. Jangan membuat orang yang
tidak sadar atau setengah sadar muntah. Jauhkan orang yang
terkena hangat saat istirahat.
Terhirup : Keluarkan korban ke udara segar. Jika tidak bernapas,
pastikan jalan nafas terbuka dan lembaga resusitasi kardiopulmoner
(CPR). Jika pernapasannya lemah, tidak teratur atau sudah berhenti
pakai pernapasan buatan.
iv. Methanol (CH3OH)
SIfat (Highly Flammable)
Bahaya
Mudah terbakar. Uap lebih berat daripada udara, menyebar di tanah
dan membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara. Dalam
penggunaannya, memungkinkan terbentuknya campuran uap mudah
menyala/meledak.
Pertolongan Pertama
Terhirup : Beri udara segar. Jika ragu, atau bila gejala tetap
berlanjut, minta nasihat medis.
Kontak dengan Kulit : Dapat terjadi keracunan berat pada kontak
dengan kulit dengan permukaan luas. Dalam kasus apa pun, panggil
dokter.
Kontak dengan Mata : Basuhlah hati-hati dengan air untuk beberapa
menit. Jika ragu, atau bila gejala tetap berlanjut, minta nasihat medis.
Tertelan : Basuh mulut. Hubungi dokter jika kamu merasa tidak
sehat.
v. Sodium hidroksida (NaOH),
Sifat (Harmful)
Bahaya
Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah.
Pertolongan Pertama
Terhirup : Pindahkan korban ke udara segar dan baringkan dengan
posisi yang nyaman untuk bernafas. Terapkan pernapasan buatan
jika orang tersebut telah berhenti bernapas dan memberikan oksigen
jika sulit bernafas.
Kontak dengan Kulit : Angkat / Keluarkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan banyak air paling sedikit 15
menit sampai perasaan licin lenyap. Segera dapatkan bantuan medis.
Cuci pakaian sebelum digunakan kembali
Kontak dengan Mata : Bilas dengan hati-hati dengan air selama
beberapa menit sambil mengangkat kelopak mata bagian atas dan
bawah sesekali. Lepas lensa kontak, jika ada dan mudah dilakukan.
Lanjutkan pembilasan. Segera dapatkan bantuan medis.
Tertelan : Jangan memaksakan muntah. Bilas mulut dan bibir dengan
air jika orang tersebut sadar, lalu segera ganti ke rumah sakit.

vi. Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)


Sifat (Harmul)
Bahaya
Bisa menyebabkan iritasi mata pada orang yang rentan.Bisa
menyebabkan iritasi kulit pada orang yang rentan. Mungkin
berbahaya bila terhirup. Bisa Berbahaya Bila Tertelan.
Pertolongan Pertama
Kontak dengan Kulit : Bilas secara hati-hati dengan air selama
beberapa menit. Jika terjadi gejala, dapatkan saran medis.
Kontak dengan Mata : Segera bilas dengan air yang banyak, juga di
bawah kelopak mata, selama setidaknya 15 menit. Jika gejala
berlanjut, hubungi dokter.
Tertelan : Jangan memberikan apa pun melalui mulut kepada orang
yang pingsan. Jika gejala berlanjut, hubungi dokter. Jangan rangsang
muntah tanpa saran medis.
Terhirup : Pindahkan ke udara segar. Jika gejala berlanjut, hubungi
dokter. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.

vii. Asam klorida (HCl)


Sifat (Toxic)
Bahaya
Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar.
Pertolongan Pertama
Kontak dengan Kulit : Segera basuh kulit dengan air paling sedikit
15 menit saat membersihkan pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi.
Kontak dengan Mata : Basuh mata dengan air paling sedikit 15
menit, buka tutup pelupuk mata beberapa kali. Cari pertolongan
medis.
Terhirup : Jika tidak bisa bernafas, berikan pernafasan buatan, jika
masih sulit bernafas, berikan oksigen.
Tertelan : Berikan beberapa gelas susu atau air. Akan terjadi
beberapa kali muntah, tapi jangan dipaksakan. Jangan memasukkan
apapaun kedalam mulut orang yang tidak sadar.

viii. Mercury (II) chloride (HgCl2)


Sifat (Toxic)
Bahaya
Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah
Pertolongan Pertama
Terhirup : Lepaskan korban ke udara segar. Masalah pernapasan:
konsultasikan dengan dokter / petugas medis.
Kontak dengan Kulit : Segera cuci dengan banyak air (15 menit).
Buang pakaian sebelum dicuci. Tutup luka dengan perban steril.
Jika permukaan terbakar> 10%: bawa korban ke rumah sakit.
Kontak dengan Mata : Segera bilas dengan banyak air selama 15
menit.
Tertelan : Bilas mulut dengan air. Jangan minum apapun Segera
konsultasikan dengan dokter.

ix. Besi (III) sulfat (Fe2(SO4)3)


Sifat (Explosive)
Bahaya
Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah.
Bisa menyebabkan kanker
Pertolongan Pertama
Kontak dengan Mata : Segera bilas dengan banyak air, juga di
bawah kelopak mata, setidaknya selama 15 menit. Jika gejala
berlanjut, hubungi dokter. Setelah pembilasan awal, lepaskan lensa
kontak dan terus pembilasan selama minimal 15 menit. Jaga agar
tetap terbuka lebar saat membilas.
Kontak dengan Kulit : Segera cuci bersih dengan air yang cukup
selama minimal 15 menit. Jika terjadi iritasi kulit, hubungi dokter. Cuci
pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali.
Terhirup : Pergi ke udara segar Jika gejala terus berlanjut, hubungi
dokter Segera perhatian medis tidak diperlukan.
Tertelan : Perhatian medis segera tidak diperlukan. Bilas mulut.
Minum banyak air. Jangan menyebabkan muntah. Bersihkan mulut
dengan air dan minum kemudian banyak air. Jangan pernah
memberikan apapun melalui mulut ke orang yang tidak sadar.

x. Nitrogliserin (C3H5N3O9)
Sifat (Explosive)
Bahaya
Pertolongan Pertama
Kontak dengan Mata : Pergi dari sumber paparan. Siram dengan
jumlah air yang banyak. Jika terjadi iritasi atau tanda toksisitas,
dapatkan bantuan medis. Berikan perawatan simtomatik / suportif jika
diperlukan.
Kontak dengan Kulit : Pergi dari sumber paparan. Siram dengan
jumlah air yang banyak. Jika terjadi iritasi atau tanda toksisitas,
dapatkan bantuan medis. Berikan perawatan simtomatik / suportif jika
diperlukan.
Terhirup : Pergi dari sumber paparan. Jika tanda toksisitas terjadi,
dapatkan bantuan medis. Berikan perawatan simtomatik / suportif jika
diperlukan.
Tertelan : Pergi dari sumber paparan. Jika tanda toksisitas terjadi,
dapatkan bantuan medis. Berikan perawatan simtomatik / suportif jika
diperlukan.
1.3. Budaya kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium

Peraturan Keselamatan Kerja


Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :
a. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium.
b. Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di
laboratorium.
c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan
beracun
d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara,
sehingga tidak berdampak negative terhadap lingkungan.

Pakaian di Laboratorium
Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu yang
terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi.
b. Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang
yang tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut
pada alat yang berputar.
c. Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dg baik
meskipun, penggunaan alat alat keselamatan menjadikan tidak nyaman.

Bekerja dg Bahan Kimia


Adapaun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Hindari kontak langsung dg bahan kimia
b. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia
c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus
( cukup dg mengkibaskan kearah hidung )
d. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dg kulit menimbulkan iritasi (pedih dan
gatal)

Memindahkan Bahan Kimia


Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan
hal hal sebagai berikut :
a. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan
dalam pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat.
b. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan
c. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan
d. Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk
menghindari kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros

Memindahkan Bahan Kimia Cair


Hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Tutup botol dibuka dg cara dipegang dg jari tangan dan sekaligus telapak
tangan memegang botol tersebut.
b. Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol bisa terkotori oleh
kotoran yang ada diatas meja.
c. Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan.
d. Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume shg lebih mudah
Memindahkan Bahan Kimia Padat
Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanganan sebagai berikut :
a. Gunakan sendok sungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
b. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
c. Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu
sendok untuk bermacam macam keperluan.

Peralatan dan Cara Kerja


Bekerja dengan alat alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja,
oleh karena itu harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Botol reagen harus dipegang dg cara pada bagian label ada pada telapak tangan .
b. Banyak peralatan terbuat dari gelas , hati hati kena pecahan kaca. Bila
memasukkan gelas pada prop-karet gunakan sarung tangan sebagai pelindung.
c. Ketika menggunakan pembakar spritus hati hati jangan sampai tumpah di meja
karena mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati keadaan selang apakah
masih baik atau tidak.
d. Hati hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfatlah yang dituang
sedikit demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya.

Pembuangan Limbah
Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu
penanganan khusus :
a. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .
b. Buang pada tempat yang disediakan
c. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.
d. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus.
e. Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang ,dg
pengenceran air yang cukup banyak.
f. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.
g. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan
diberi label yang jelas.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lemari Asam
Lemari asam berguna untuk menyimpan zat kimia yang bersifat asam atau basa kuat
yang mudah menguap. Ruang ini dipakai pula untuk percobaan reaksi kimia zat eksplosif
dan menghasilkan gas iritan (mengganggu pernapasan dan kulit).
(Kancono, 2010)

Foto oleh : lemariasam


2.2. Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan
dari alat optic dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya. (Ayu Pangestu, 2011)

Foto oleh : gammadata

2.3. Timbangan Analitik


Timbangan Analitik merupakan alat yang digunakan untuk menimbang massa suatu
bahan kimia dengan akurat

Foto oleh : oktaviani pratama

2.4. pH Meter
Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke
sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH.Prinsip kerja utama
pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa elektrode kaca (glass electrode)
dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan.

Foto oleh : Omega

2.5. Spatula
Spatula merupakan sebuah sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat
dari stainless steel atau alumunium.
Fungsi : Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
Dipakai untuk mengaduk larutan

Foto oleh : wikimedia


2.6. Pipet Ukur
Untuk mengukur volume larutan

Foto oleh : alat laboratorium

2.7. Pipet Volume


Untuk pengukuran volume cairan. Pipet di sebelah kiri adalah pipet volumetrik. Pipet
ini hanya memiliki satu ukuran volume yang tertera. (Vinta A. Tiarani)

Foto oleh : bioanalitika

2.8. Pipet Tetes


Pipet tetes (Pasteur Pippete) Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume
yang dipindahkan tidak diketahui

Foto oleh : nzaoldyeck

2.9.

Anda mungkin juga menyukai