Anda di halaman 1dari 2

KROMIUM (Cr), valensi 6

Metode : Kolorimetri
Dasar teori
Krom adalah logam berbentuk kristal dan berwarna putih bening yang dilambangkan dengan Cr,
mempunyai nomor atom 24 dan mempunyai berat atom 51,996, massa jenis 650 gr/cm
3
, titik lebur
1903C pada tekanan 1 atm, titik didih 2642C pada tekanan 1 atm (Darwono 1995). Nilai serapan
optimum untuk Cr(III) yaitu pada panjang gelombang 410 nm sedangkan pada Cr(VI) pada panjang
gelombang 560 nm (Puri et al 1978). Kromium merupakan logam industri yang penting karena
rerupakan polutan utama, yang bersifat karsinogen, mutagenik, dan sangat beracun. Kromium
memiliki dua bentuk oksidatif dalam lingkungan perairan. Pertama adalah Cr(VI) yang diketahui
sebagai bentuk Cr yang sangat beracun, dan yang lain adalah Cr(III) yang sedikit pergerakannya,
tidak beracun, dan bahkan merupakan unsur yang esensial bagi manusia dan hewan (Liu et al 2006).
Kegiatan industri yang dapat menyebabkan adanya krom di dalam lingkungan antara lain
industri cat, baja, tekstil, kulit, semen, keramik, dan kertas. Kontaminasi logam krom dapat terjadi
melalui makanan dan minuman yang tertumpuk di ginjal akan mengakibatkan keracunan akut yang
akan ditandai dengan kecenderungan terjadinya pembengkakan pada hati dan dalam waktu yang
cukup panjang akan mengendap dan menimbulkan kanker paru-paru. Tingkat keracunan krom pada
manusia diukur melalui kadar atau kandungan krom dalam urine. Oleh karena itu, krom merupakan
logam yang sangat beracun dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Prinsip
Contoh air yang mengandung Cr valensi 6 bereaksi dengan difenil karbasid dalam laruitan asam, akan
membentuk senyawa yang berwarna merah violet. Warna yang terbentuk diukur dengan
spektrofotometer pada panjanh gelombang 540 nm.
Peralatan
1. Spektrofotometer atau fotometer dengan filter kuning kehijauan yang mempunyai transmitan
maksimum mendekati 540 nm.
2. Pipet ukur
3. Pipet volume
4. Labu ukur
Reagen
1. Aquades
2. H2SO4
3. Reagen difenil karbazid
Pemeriksaan
1. Memipet 25 mL sampel ke labu ukur 100 mL dengan menggunakan pipet volume
2. Menambahkan 1ml H2SO4 kemudian di add-kan sampai tanda tera dengan aquades
3. Menambahkan 1mL reagen difenil karbazid
4. Menginkubasi selama 10 15 menit
5. Membaca pada spetrofotometer 540 nm.

Anda mungkin juga menyukai