Anda di halaman 1dari 2

SIKLUS KARBON DAN SISTEM KARBONAT DI PERAIRAN

Gambar. Siklus Karbon di Lautan


Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion
bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-
hidrogen. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat
berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon. Pada daerah upwelling, karbon
dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari
atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
CO2 + H2O ⇌ H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya
yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat.
Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH.
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3-

Sistem karbonat merupakan Kesetimbangan asam basa mempengaruhi sistem karbonat di


perairan. Dimana derajat keasaman (pH) merupakan suatu indeks kadar ion hidrogen (H+) yang
mencirikan kesetimbangan asam dan basa.  Biasanya angka pH dalam suatu perairan dapat
dijadikan indikator dari adanya keseimbangan unsur – unsur kimia. Fungsi dari pH ini sangat
penting sebagai paraneter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan laju keeptan reaksi beberapa
bahan di dalam air. Tinggi atau rendahnya nilai pH air tergantung pada beberapa faktor yaitu:
1)     Konsentrasi gas-gas dalam air seperti CO2
2)      Konsentrasi garam-garam karbonat dan bikarbonat
3)      Proses dekomposisi bahan organik di dasar perairan.
Secara alamiah, pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida (CO2) dan
senyawa bersifat asam. Perairan umum dengan aktivitas fotosintesis dan respirasi organisme
yang hidup didalamnya akan membentuk reaksi berantai karbonat – karbonat sebagai berikut:
CO2 + H2O è H2CO3 è H+ + HCO3 è 2H+ + CO32-
Semakin banyak CO2 yang dihasilkan dari hasil respirasi, reaksi bergerak ke kanan dan
secara bertahap melepaskan ion H+ yang menyebabkan pH air turun. Reaksi sebaliknya terjadi
pada peristiwa fotosintesis yang membutuhkan banyak ion CO2, sehingga menyebabkan pH air
naik. Pada peristiwa fotosintesis, fitoplankton dan tanaman air lainnya akan mengambil CO2 dari
air selama proses fotosintesis sehingga mengakibatkan pH air meningkat pada siang hari dan
menurun pada waktu malam hari. Untuk nilai pHnya sendiri yaitu saat netral pH = 7, saat
keadaan basa pH > 7 dan saat asam pH < 7. Pertukaran karbon menjadi penting dalam
mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon.
Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling,
karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah
dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
CO2 + H2O ⇌ H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya
yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat.
Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3−

Anda mungkin juga menyukai