Anda di halaman 1dari 7

AGRI WAHYU LIANDRA 26050118130124 OSEANOGRAFI C

1. Apa yang kalian ketahui tentang sistem persamaan linier? 
Jawab :
Sistem persamaan linier merupakan sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya
mengandung konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini
dikatakan linear sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam
Sistem koordinat Kartesius. Sistem persamaan linier merupakan salah satu model dan rumus
pemecahan masalah yang banyak dijumpai dalam matematika. Sistem persamaan linear banyak
digunakan dalam penyelesaian masalah contohnya dalam pembuatan sistem informasi.
Persamaan linear tersebut dapat diselesaikan dengan mengimplementasikan metode gaus Untuk
menghitung berapa jumlah x yang tidak dketahui dari persamaan dengan jumlah n ,
membutuhkan waktu yang cukup lama sehiingga tidak efisien waktu dan sebagainya. Sistem
persamaan linier merupakan salah satu sistem persamaan yang terdiri dari sejumlah persamaan
dan variabel yang berhingga. Untuk dapat menyelesaikan suatu sistem persamaan linier adalah
mencari nilai-nilai variabel-variabel persamaan tersebut (Pranata et al., 2019).

2. Sebutkan dan Jelaskan metode yang digunakan pada praktikum kali ini? 
Jawab :
a. Metode eleminasai Gauss adalah salah satu metode yang paling awal dikembangkan dan
banyak digunakan dalam penyelesaian sistem persamaan linier. Prosedur penyelesaian
dari metode ini adalah dengan mengurangi sistem persamaan ke dalam bentuk segitiga
atas sedemikian sehingga salah satu dari persamaan-persamaan tersebut hanya
mengandung satu bilangan tak diketahui, dan setiap persamaan berikutnya hanya terdiri
dari satu tambahan bilangan baru (Ramadhan et al., 2014).
b. Metode Gauss-Jordan adalah mirip dengan metode eliminasi Gauss. Metode ini selain
untuk menyelesaikan sistem persamaan linier, juga dapat digunakan untuk menghitung
matriks inversi. Dalam metode ini bilangan tak diketahui dieliminasi dari persamaan,
yang dalam metode Gauss bilangan tersebut dieliminiasi dari persamaan berikutnya
(Ramadhan et al., 2014).
c. Metode iterasi Jacobi adalah hitungan dimulai dengan nilai perkiraan awal sembarang
untuk variabel yang dicari (biasanya semua variabel diambil sama dengan nol). Nilai
AGRI WAHYU LIANDRA 26050118130124 OSEANOGRAFI C

perkiraan awal tersebut disubsitusikan ke dalam ruas kanan dari sistem persamaan kedua
lagi untuk mendapat nilai perkiraan kedua (Ramadhan et al., 2014).
d. Metode iterasi Gauss Seidel dalam metode Jacobi, nilai X1 yang dhitung dari persamaan
pertama tidak digunakan untuk menghitung nilai X2 dengan persamaan kedua. Demikian
juga nilai X2 tidak digunakan untuk mencari X3, sehingga nilai-nilai tersebut tidak
dimanfaatkan. Sebenernya nilai-nilai baru tersebut lebih baik dari nilai-nilai yang lama.
Di dalam metode Gauss-Siedel nilai-nilai tersebut dimanfaatkan untuk menghitung
variabel berikutnya (Ramadhan et al., 2014).

3. Buatlah Listing Script system persamaan linier dengan 4 metode berbeda:

𝑥−𝑦+𝑧=5

𝑥−3𝑦+𝑧=−6

𝑥+3𝑦−𝑧=3

Jawab :
AGRI WAHYU LIANDRA 26050118130124 OSEANOGRAFI C

% Jacobi method

n=input('Enter number of equations, n: ');


A = zeros(n,n+1);
x1 = zeros(n);
x2 = zeros(n);
tol = input('Enter the tolerance, tol: ');
m = input('Enter maximum number of iterations, m: ');

A=[1 -1 1 5; 1 -3 1 -6; 1 3 -1 3];


x1=[0 0 0];

k = 1;
while k <= m
err = 0;
for i = 1 : n
s = 0;
for j = 1 : n
s = s-A(i,j)*x1(j);
end
s = (s+A(i,n+1))/A(i,i);
if abs(s) > err
err = abs(s);
end
x2(i) = x1(i)+s;
end

if err <= tol


break;
else
k = k+1;
for i = 1 : n
x1(i) = x2(i);
end
end
end

fprintf('Solution vector after %d iterations is :\n', k-1);


for i = 1 : n
fprintf(' %11.8f \n', x2(i));
end
AGRI WAHYU LIANDRA 26050118130124 OSEANOGRAFI C

% Gauss method
function x = Gaussmethod(A, b)
A=[1 -1 1; 1 -3 1; 1 3 -1];
b=[5; -6; 3];
n = size(A, 1);
r = zeros(n, 1);
for i = 1 : 1 : n
r(i) = i;
end
x=zeros(n,1);
for k = 1 : 1 : n
max = abs(A(r(k), r(k)));
max_pos = k;
for l = k : 1 : n
if abs(A(r(l), r(k))) > max;
max=abs(A(r(l), r(k)));
max_pos = l;
end
end
temp_r=r;
r(k)=temp_r(max_pos);
r(max_pos)=temp_r(k);
for i = 1:1:n
if i ~= k
zeta = A(r(i),k)/A(r(k),k);
for j = k : 1 : n
A(r(i),j)=A(r(i),j)-A(r(k),j)*zeta;
end
b(r(i)) = b(r(i)) - b(r(k))*zeta;
end
end
end

for i = 1 : 1 : n
x(i) = b(r(i))/A(r(i),i);
end

end
AGRI WAHYU LIANDRA 26050118130124 OSEANOGRAFI C

clc,clear all,close all


disp('===================================================================')
disp('PROGRAM PENYELESAIAN PERSAMAAN SIMULTAN [A]{X} = {B}')
disp('MENGGUNAKAN METODE ELIMINASI GAUSS JORDAN')
disp('===================================================================')
%Membaca File data matriks
A=input('masukkan matrik lengkap = ');
disp('Matriks A adalah ')
AB=A;
[m1 n1]=size(AB);
A=AB(:,1:n1-1)
disp('Matrik B adalah ')
B=AB(:,n1)
[m n]=size(A);
if m~=n
disp(['Baris = ',num2str(m),' ; Kolom = ',num2str(n)])
disp('Bukan Matriks Persegi')
disp('Matrik [A] Tidak Mempunyai Invers..!!!')
return
end
detA=det(A);
if detA==0
disp('A adalah Matriks singular')
disp('Matrik [A] Tidak Mempunyai Invers..!!!')
return
end
disp('Langkah awal : Membuat matriks M = A|B|I')
disp('====================================================================')
MATRIX=[A B eye(m)]
for i=1:m
disp(['Eliminasi Kolom ' num2str(i)])

disp('================================================================')
disp(['B' num2str(i) '/a' num2str(i) num2str(i)])
MATRIX(i,:)=MATRIX(i,:)./MATRIX(i,i)
io=i-1; %Baris di atas i
in=m-i; %Baris di bawah i
for ii=1:io
disp(['B' num2str(ii) ' - a' num2str(ii) num2str(i) '*B'
num2str(i)])
MATRIX(ii,:)=MATRIX(ii,:)-MATRIX(i,:).*MATRIX(ii,i)
end
for jj=1:in
disp(['B' num2str(i+jj) ' - a' num2str(i+jj) num2str(i) '*B'
num2str(i)])
MATRIX(i+jj,:)=MATRIX(i+jj,:)-MATRIX(i,:).*MATRIX(i+jj,i)
end
end
disp('Invers matrik A adalah ...')
Invers=MATRIX(:,m+2:end)
disp('SOLUSI PERSAMAAN SIMULTAN ADALAH ...')
disp(' ')
for i=1:m
AGRI WAHYU LIANDRA 26050118130124 OSEANOGRAFI C

disp(['X' num2str(i) ' = ' num2str(MATRIX(i,m+1)) ])


end

% Gauss-Seidel method

n=input('Enter number of equations, n: ');


A = zeros(n,n+1);
x1 = zeros(n);
tol = input('Enter the tolerance, tol: ');
m = input('Enter maximum number of iterations, m: ');

A=[1 -1 1 5; 1 -3 1 -6; 1 3 -1 3];


x1=[0 0 0];

k = 1;
while k <= m
err = 0;
for i = 1 : n
s = 0;
for j = 1 : n
s = s-A(i,j)*x1(j);
end
s = (s+A(i,n+1))/A(i,i);
if abs(s) > err
err = abs(s);
end
x1(i) = x1(i) + s;
end

if err <= tol


break;
else
k = k+1;
end
end

fprintf('Solution vector after %d iterations is :\n', k-1);


for i = 1 : n
fprintf(' %11.8f \n', x1(i));
end
AGRI WAHYU LIANDRA 26050118130124 OSEANOGRAFI C

DAFTAR PUSTAKA
Pranata, Heru Ana., Dhimas Febri Sr, dan Eko Triono. 2019. Implementasi Metode Eliminasi
Gaus Pada Sistem Informasi Investasi Emas Menggunakan Octave . Jurnal Informatika
Polinema. Vol 5 (2) : halaman 53-61.

Ramadhan, Andri, Syamsudhuha dan Asli Sirait. 2014. Generalisasi Metode Gauss-Seidel Untuk
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear. JOM FMIPA Vol 1 (2).

Anda mungkin juga menyukai