Anda di halaman 1dari 8

QUIZ MATA KULIAH

SISTEM INSTRUMENTASI KELAUTAN

Oleh:
Agri Wahyu Liandra
26050118130124 (Ose/C)

Dosen Pengampu:
Dr. Kunarso S.T., M.Si.
196905251996031002

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
1). Jelaskan kegunaan Peralatan Winch, CTD, Hand Refraktometer, pH-Meter dan DO-
Meter

a). Winch
Winch merupakan alat mesin bantu untuk menurunkan alat ke dalam laut dan menariknya
kembali. Penurunan ke laut alat CTD, Mooring, agofload, alat tangkap ikan long line, alat
tangkap pursesine, atau menurunkan dan menarik barang lain.

b). CTD
CTD (Conductivity Temperature Depth) adalah instrumen yang digunakan untuk
mengukur karakteristik air seperti suhu, salinitas, tekanan, kedalaman, dan densitas.. Secara
umum, sistem CTD terdiri dari unit masukan data, sistem pengolahan, dan unit luaran.

c). Hand Refraktometer


Refraktometer adalah alat ukur untuk menentukan indeks cairan atau padat, bahan
transparan dengan refrektometry. Prinsip pengukuran: oleh cahaya, penggembalaan kejadian,
total refleksi. Ini adalah pembiasan (refraksi) atau refleksi total cahaya yang digunakan. Sebagai
prisma umum menggunakan 3 prinsip, satu dengan indeks bias disebut prisma. Cahaya merambat
dalam transisi antara pengukuran prisma dan media sampel (cairan) dengan kecepatan yang
berbeda indeks bias diketahui dari media sampel diukur dengan refleksi cahaya

d). pH Meter
Kegunaan pH Meter: Mengukur kadar asam dan basa dalam cairan/larutan. Keasaman
dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion hidrogen disingkat dengan [H+], atau sebagai ph
yang artinya log [H+]. Dengan kata lain ph merupakan ukuran kekuatan suatu asam.

e). DO Meter
DO meter merupakan salah satu instrument dalam bidang kelautan yang mempunyai fungsi
sebagai pengukur kadar oksigen terlarut dalam suatu perairan. Alat ini digunakan untuk
menunjukkan nilai dari oksigen terlarut dalam air. Alat ini digunakan dalam pertambakan atau
akuakultur untuk mengukur kadar oksigen terlarut yang sangat vital dalam budidaya ikan dan
udang, digunakan juga apada industri untuk kualitas keluar dan masuk air di tempat penjernihan,
untuk lingkungan berfungsi sebagai pengujian kualitas air , nilai BOD (Biochemical Oxygen
Demand) dan untuk edukasi digunakan sebagai pengukur oksigen terlarut di sekolah-sekolah
serta sebagai alat pengajaran.
2). Jelaskan Prinsip kerja/pengukuran dari peralatan CTD, Hand Refraktometer, pH-
Meter dan DO-Meter!

a). CTD
CTD diletakan pada kerangka Rosette. Kemudian probe dihubungkan dengan kabel
elektrik yang ada kerangka Rosette. Berat dari kerangka Rosette tersebut sekitar 25 Kg dan
menghabiskan panjang kabel sekitar 5 meter untuk mengikat probe ke lengan-lengan kerangka.
Setelah semua perangkat di pasang, akan lebih baik jika kita memeriksa keseimbangan peralatan,
jika dipastikan fix maka kita dapat mulai memasukan CTD kedalam laut.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Mulai dengan program akusisi data dan dilengkapi profil untuk mengidentifikasi
data. Siapkan peralatan yang akan digunakan dan letakkan botol sesuai dengan prosedur
paemasangan.
2. Setelah kerangka (Rosette) diletakan pada posisinya dan CTD (Probe atau
rangkaian sensor yang sudah di Set) diletakan di dalamnya, maka instrumen ini akan ke sisi
(pinggir) kapal, lalu dihubungkan kabel-kabek interkoneksinya maka instrumen tersebut siap
diturunkan.
3. Setelah CTD siap untuk diturunkan maka kontrol unit di set untuk kondidi ON.
Ketika kontrol unit sedang dipersiapkan maka instrumen (Rosette dan Probe) dapat diturunkan
pelan-pelan mendekati permukaan air.
4. CTD mulai diturunkan kedalam air secara pelan-pelan, dan pada saat inilah
rangkaian Probe dan kontrol unit saling berhubungan untuk merekam data dalam benntuk sinyal
analog pada tipe recorder. Pada saat ini juga prosedur akusisi dimulai dan kerangka Rosette pada
CTD diturunkan dengan kecepatan tertentu sampai pada kedalaman yang diinginkan.
5. Pada saat CTD probe diturunkan maka pengiriman data ke kontrol unit juga di
mulai. Perhatikan data yang di dapat dan keaadaan kece[atan penurunannya.
6. Setelah mendapatkan data yang diinginkan maka stop penerimaan data dari Probe.
Berhentikan juga perekaman data pada recorder. Kemudian dapat ditarik ke permukaan air,
dengan catatan tidak ada lagi data yang di kirim oleh CTD dan dipastikan OFF.
7. Setelah unit data akusisi di-Offkan dan instrument diletakan di atas kapal maka
tekan End of Profile data dan diberhentikan akusisi program. Data yang di dapat bisa langsung
disambungkan ke personal Computer atau direkam oleh Tipe Recorder.
8. Proses pengambilan data selesai.

b). Hand Refraktometer


Cara Menggunakan :
Refraktometer merupakan alat pengukur salinitas yang cukup umum. Juga disebut
sebagai pengukur indeks pembiasan pada cairan yg dapat digunakan untuk mengukur kadar
garam. Prinsip alat ini adalah dengan memanfaatkan indeks bias cahaya untuk mengetahui
tingkat salinitas air, karena memanfaatkan cahaya maka alat ini harus dipakai ditempat yang
mendapatkan banyak cahaya atau lebih baik kalau digunakan dibawah sinar matahari jadi sehabis
kita mengambil sampel air laut kita langsung menghitungnya dengan alat ini. Berikut langkah -
langkahnya :
1. Tetesi refraktometer dengan aquadest
2. Bersihkan dengan kertas tisyu sisa aquadest yang tertinggal
3. Teteskan air sampel yang ingin diketahui salinitasnya
4. Lihat ditempat yang bercahaya
5. Akan tampak sebuah bidang berwarna biru dan putih
6. Garis batas antara kedua bidang itulah yang menunjukan salinitasnya
7. Bilas kaca prisma dengan aquades, usap dengan tisyu dan simpan refraktometer di
tempat kering
Cara Kalibrasi :
Prosedur Kalibrasi :
• Lensa refraktometer dibersihkan dari kotoran-kotoran dengan kapas yang telah dibasahi
dengan xylol.
• Alirkan air melalui refraktometer agar alat berada pada suhu pembacaan (suhu ini tidak
boleh berada lebih kecil/besar 20C dari suhu pembanding). Suhu disesuaikan /dikondisikan
200C.
• Teteskan air suling pada lensa prisma dengan pipet tetes.
• Setelah terlihat adanya perbedaan terang dan gelap, kemudian bacalah  besarnya indeks
bias air suling. Bila belum terlihat adanya perbedaan terang dan gelap, maka tepatkanlah
menggunakan kunci sampai  perbedaannya terlihat jelas.
• Indeks bias air suling kemudian dibaca.

c). pH Meter
Cara pengukurannya adalah sebagai berikut
1. Siapkan sampel larutan yang akan di check pH-nya.
2. Jika larutan panas, biarkan larutan mendingin sampai dengan suhunya sama dengan suhu
ketika kalibrasi. Contohnya jika kalibrasi dilakukan pada suhu 20°C maka pengukuran pun
dilakukan pada suhu 20°C.
3. Buka penutup plastic elektroda, bilas dengan air DI dan keringkan dengan menggunakan
kertas tisu.
4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.
5. Masukan elektroda kedalam sampel, kumudian putar agar larutan homogeny.
6. Tekan tombol MEAS untuk memulai pengukuran, pada layar akan muncul tulisan
HOLD yang kelapkelip.
7. Biarkan sampai tulisan HOLD pada layar berhenti kelap-kelip.
8. Nilai pH yang ditunjukan pada layar adalah nilai pH larutan yang di check
9. Matikan pH meter dengan menekan kembali tombol ON/OFF

Urutan kerja kalibrasi pH meter adalah :


1. Siapkan buffer pH 7 dan buffer pH 4
2. Buka penutup plastic elektroda
3. Bilas elektroda dengan air DI (De Ionisasi/ air bebas ion) dan keringkan dengan
menggunakan kertas tisu
4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.
5. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 7
6. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny
7. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah
8. Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply berhenti
berkedip
9. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 7, kemudian bilas dengan air DI  beberapa kali
dan keringkan dengan kertas tisu
10. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 4
11. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny
12. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah
13. Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply  berhenti
berkedip
14. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 4, kemudian bilas dengan air DI  beberapa kali
dan keringkan dengan kertas tisu
15. Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang menunjukan  pH
meter tersebut telah dikalibrasi dengan buffer pH 7 dan buffer pH 4
16. pH meter telah siap digunakan

d). DO Meter
Cara Menggunakan
1. Siapkan sampel larutan yang akan di check DO-nya.
2. Jika larutan panas, biarkan larutan mendingin sampai dengan suhunya sama dengan suhu
ketika kalibrasi. Contohnya jika kalibrasi dilakukan  pada suhu 20°C maka pengukuran pun
dilakukan pada suhu 20°C.
4. Nyalakan DO meter dengan menekan tombol ON/OFF.
5. Masukan elektroda kedalam sampel, kumudian putar agar larutan homogeny.
6. Nilai DO yang ditunjukan pada layar adalah nilai DO larutan yang di check
7. Matikan DO meter dengan menekan kembali tombol ON/OFF
 
Cara Kalibrasi
Urutan kerja kalibrasi DO meter adalah :
1. Siapkan buffer pH 7 dan buffer pH 4
2. Bilas elektroda dengan air DI (De Ionisasi/ air bebas ion) dan keringkan dengan
menggunakan kertas tisu
3. Nyalakan DO meter dengan menekan tombol ON/OFF.
4. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 7
5. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah
6. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 7, kemudian bilas dengan air DI  beberapa kali
dan keringkan dengan kertas tisu
7. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 4
8. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah
9. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 4, kemudian bilas dengan air DI  beberapa kali
dan keringkan dengan kertas tisu
10. Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang menunjukan DO
meter tersebut telah dikalibrasi dengan buffer pH 7 dan  buffer pH 4
11. DO meter telah siap digunakan

Anda mungkin juga menyukai