Anda di halaman 1dari 2

Eni Endri Yeni | Senior Marketing Partner | PT Benefita Indonesia |

Edited with the trial version of


Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:

www.foxitsoftware.com/shopping
HP: 0813 10138048 | Email: eniendriyeni@benefita.com | -58www.pelatihanlingkungan.com |www.trainingproper.com
LAMPIRAN VI
|www.limbahb3.com
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TAHUN 2015
TENTANG
TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS
PENGELOLAAN
LIMBAH
BAHAN
BERBAHAYA
DAN
BERACUN
DARI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

TATA CARA PENGUBURAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


A. PENDAHULUAN
Penguburan Limbah B3 merupakan cara penanganan khusus terhadap limbah
medis meliputi Limbah:
1. patologis; dan
2. benda tajam,
apabila pada lokasi dihasilkannya Limbah dimaksud tidak tersedia alat
pengolahan Limbah B3 berupa insinerator.
B. PENGUBURAN
Pada prinsipnya Limbah benda tajam dan/atau Limbah patologis wajib
dilakukan pengelolaan sebagaimana Pengelolaan Limbah B3.
Dalam hal suatu lokasi belum terdapat fasilitas dan/atau akses jasa
Pengelolaan Limbah B3, Limbah benda tajam antara lain berupa jarum, siringe,
dan vial, dan/atau limbah patologis berupa jaringan tubuh manusia, bangkai
hewan uji, dapat dilakukan pengelolaan dengan cara penguburan. Penguburan
Limbah benda tajam, dan/atau Limbah patologis hanya dapat dilakukan oleh
penghasil Limbah, yaitu fasilitas pelayanan kesehatan.
Pada kondisi darurat seperti untuk penanggulangan keadaan bencana dimana
tidak dimungkinkan untuk melakukan Pengelolaan Limbah B3 sebagaimana
mestinya, penguburan dapat dilakukan pula terhadap Limbah infeksius setelah
dilakukan desinfeksi sebelumnya.
Beberapa persyaratan penguburan limbah B3 yang harus dipenuhi meliputi:
1. Lokasi kuburan Limbah hanya dapat diakses oleh petugas.
2. Lokasi kuburan Limbah harus berada di daerah hilir sumur atau badan air
lainnya.
3. Lapisan bawah kuburan Limbah harus dilapisi dengan lapisan tanah
penghalang berupa tanah liat yang dipadatkan dengan ketebalan paling
rendah 20 cm (dua puluh centimeter), untuk penguburan Limbah patologis.
4. Limbah yang dapat dilakukan penguburan hanya Limbah medis berupa
jaringan tubuh manusia, bangkai hewan uji, dan/atau Limbah benda tajam
(jarum, siringe, dan vial).
5. Tiap lapisan Limbah harus ditutup dengan lapisan tanah untuk
menghindari bau serta organisma vektor penyakit lainnya.
6. Kuburan Limbah harus dilengkapi dengan pagar pengaman dan diberikan
tanda peringatan.
7. Lokasi kuburan Limbah harus dilakukan pemantauan secara rutin.

Eni Endri Yeni | Senior Marketing Partner | PT Benefita Indonesia |

HP: 0813 10138048 | Email: eniendriyeni@benefita.com |


www.pelatihanlingkungan.com |www.trainingproper.com
|www.limbahb3.com

Edited with the trial version of


Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping

-59-

Gambar 1. Sketsa fasilitas penguburan limbah benda tajam.

Gambar 2. Sketsa fasilitas penguburan Limbah benda tajam dengan dimensi


berukuran 1,8 m x 1m x 1m (satu koma delapan meter kali satu meter kali satu
meter).

Gambar 3. Sketsa fasilitas penguburan limbah patologis dengan dimensi ukuran


1,8 m x 1m x 1m (satu koma delapan meter kali satu meter kali satu meter).
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
SITI NURBAYA

Anda mungkin juga menyukai