Anda di halaman 1dari 9

VI.

Material Safety Data Sheet (MSDS)


No Nama Bahan Material Safety Data Sheet
1. Iodium (I2)  Identifikasi Bahaya
Klasifikasi bahan atau campuran
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang,
Kategori 2, Oral, tiroid, H373
Elemen Label

Kata Sinyal : Awas


Pernyataan Bahaya
H373 Dapat menyebabkan kerusakan pada organ (tiroid)
melalui paparan yang lama atau berulang jika tertelan.
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan+Respons:
P314 Dapatkan nasehat/perhatian medis jika kamu
merasa tidak sehat
 Sifat Fisik dan Kimiawi
Bentuk : cair
Warna : coklat tua
Bau : agak
pH : kira-kira 3,5 pada 20 °C
Titik lebur : Tidak tersedia informasi.
Titik didih : Tidak tersedia informasi.
Titik nyala : Tidak berlaku

Pengenalan Bahaya
Dapat menyebabkan kerusakan pada organ (tiroid)
melalui paparan yang lama atau berulang jika tertelan.
 Tata Cara Pertolongan Pertama
KULIT : Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
MATA : bilaslah dengan air yang banyak. Lepaskan
lensa kontak.
TERHIRUP : Hirup udara segar. Panggil dokter.
TERTELAN : Segera beri korban minum air putih
(dua gelas paling banyak). Periksakan ke dokter.
2. Kalium Iodida  Identifikasi Bahaya
(KI)
Klasifikasi bahan atau campuran
Toksisitas akut (oral), Kategori 4 H302 Kerusakan mata
yang serius / iritasi mata, Kategori 2 H319 Korosi / iritasi
kulit, Kategori 2 H315
Elemen Label

Kata Sinyal : Peringatan


Pernyataan Bahaya
H302 - Berbahaya jika tertelan
H315 - Menyebabkan iritasi kulit
H319 - Menyebabkan gangguan mata berat
Pernyataan Kehati-hatian
P305 + P351 + P338 - JIKA TERKENA MATA: Bilas
secara hati-hati dengan air selama beberapa menit.
Lepaskan lensa kontak, jika ada dan mudah dilakukan.
Lanjutkan membilas
 Sifat Fisik dan Kimiawi
Bentuk : padat
Warna : keputih-putihan
Bau : Tak berbau
pH : kira-kira 6,9 pada 50 g/l 20 °C
Titik lebur : 560 °C terurai
Titik didih : 1.325 °C pada 1.013 hPa
Tekanan uap : kira-kira1 hPa pada 745 °C

 Pengenalan Bahaya
Berbahaya jika tertelan. Menyebabkan iritasi kulit.
Menyebabkan gangguan mata berat
 Tata Cara Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama : Pemberi pertolongan pertama
harus melindungi dirinya.
KULIT : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi
dokter mata.
MATA : Bilaslah dengan air yang banyak.
TERHIRUP : Hirup udara segar.Jika napas terhenti:
berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara
mekanik. Berikan masker oksigen jika
mungkin.Segera hubungi dokter.
TERTELAN : Beri air minum (paling banyak dua
gelas). Segera cari anjuran pengobatan.Hanya di
dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia
dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika
korban tidak sadarkan diri), telan karbon aktif and
konsultasikan kepada dokter secepatnya.
3. Kalium Iodat  Identifikasi Bahaya
(KIO3)
Klasifikasi bahan atau campuran
Zat oksidasi, Kategori 2, H272 Kerusakan mata serius,
Kategori 1, H318
Elemen Label

Kata Sinyal : Bahaya


Pernyataan Bahaya
H272 Dapat mengintensifkan api; pengoksidasi
H318 Menyebabkan kerusakan mata yang serius.
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan:
P221 Ambil segala langkah pencegahan untuk
menghindari percampuran dengan zat-zat yang mudah
menyala, senyawa logam berat, asam dan basa.
P280 Pakai pelindung mata.
Respons:
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas
dengan seksama dengan air untuk beberapa menit.
Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas
 Sifat Fisik dan Kimiawi
Bentuk : padat
Warna : putih
Bau : Tak berbau
pH : kira-kira 6 pada 50 g/l 20 °C
Titik lebur : 560 °C terurai

 Pengenalan Bahaya
Bahaya, dapat Menyebabkan kerusakan mata yang
serius.
 Tata Cara Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama : Pemberi pertolongan pertama
harus melindungi dirinya.
KULIT : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi
dokter mata.
MATA : bilaslah dengan air yang banyak. Segera
hubungi dokter mata.Lepaskan lensa kontak.
TERHIRUP : hirup udara segar.Jika napas terhenti:
berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara
mekanik. Berikan masker oksigen jika
mungkin.Segera hubungi dokter.
TERTELAN : beri air minum (paling banyak dua
gelas). Segera cari anjuran pengobatan.Hanya di
dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia
dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika
korban tidak sadarkan diri), telan karbon aktif and
konsultasikan kepada dokter secepatnya.
4. Asam Klorida  Identifikasi Bahaya
(HCl)
Klasifikasi bahan atau campuran
Korosi / iritasi kulit , H315 pada Menyebabkan gangguan
kulit Kategori 2 Kerusakan mata serius / mata H319
Menyebabkan gangguan mata berat iritasi Kategori 2A
Elemen Label

Kata Sinyal : Awas


Pernyataan Bahaya
H315 Menyebabkan gangguan pada kulit
H319 Menyebabkan gangguan mata berat
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan:
P280 Pakailah sarung tangan pelindung, pelindung mata
Respons:
P302 + P352 JIKA TERKENA KULIT: Cuci dengan
banyak sabun dan air
 Sifat Fisik dan Kimiawi
Bentuk : cair
Warna : tidak berwarna
Bau : Tak berbau
Ph : 1,2 pada 20 °C

 Pengenalan Bahaya
Peringatan / awas. Menyebabkan gangguan pada kulit
dan menyebabkan gangguan mata berat. Gunakan
sarung tangan pelindung, pelindung mata.
 Tata Cara Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama : pemberi pertolongan pertama
harus melindungi dirinya.
KULIT : Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air / pancuran
air.
MATA : bilaslah dengan air yang banyak dengan
kelopak mata terbuka. Hubungi dokter mata,jika
diperlukan.Lepaskan lensa kontak
TERHIRUP : hirup udara segar. Panggil dokter
TERTELAN : beri air minum kepada korban (paling
banyak dua gelas). Konsultasi kepada dokter jika
merasa tidak sehat.
5. Fenolftalein  Identifikasi Bahaya
Klasifikasi bahan atau campuran
Mutagenisitas pada sel nutfah, Kategori 2, H341
Karsinogenisitas, Kategori 1B, H350 Toksisitas terhadap
reproduksi, Kategori 2, H361f
Elemen Label

Kata Sinyal : Bahaya


Pernyataan Bahaya
H350 Dapat meyebabkan kanker.
H341 Diduga menyebabkan kerusakan genetik.
H361f Diduga dapat merusak kesuburan
 Sifat Fisik dan Kimiawi
Bentuk : padat
Warna : putih
Bau : Tak berbau
Titik lebur : 263,7 °C
Titik didih : > 450 °C
Tekanan uap : < 0,00001 Pa pada 50 °C

 Pengenalan Bahaya
Bahaya. Dapat menyebabkan kanker. Diduga
menyebabkan kerusakan genetic. Dapat merusak
kesuburan. Jangan menghirup debu.
 Tata Cara Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama : Pemberi pertolongan pertama
harus melindungi dirinya.
KULIT : Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilas kulit dengan air / pancuran air.
Periksakan ke dokter.
MATA : Segera basuh mata dengan air yang banyak.
Segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
TERHIRUP : Hirup udara segar. Panggil dokter.
TERTELAN : Segera beri minum air putih (dua gelas
paling banyak). Periksakan ke dokter.
6. Metil Merah  Identifikasi Bahaya
Elemen Label
Bukan bahan atau campuran berbahaya menurut Peraturan
(EC) No 1272/2008
 Sifat Fisik dan Kimiawi
Bentuk : Padat
Warna : ungu-kemerahan
Bau : lemah
Titik lebur : 178 - 182 °C
Kelarutan dalam air pada 20 °C sedikit larut

 Pengenalan Bahaya
Bahan ini tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya.
 Tata Cara Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama : Pemberi pertolongan pertama
harus melindungi dirinya.
KULIT : Bilas dengan air yang banyak.
MATA : Segera basuh mata dengan air yang banyak.
Segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
PERNAPASAN : Hirup udara segar. .Jika napas
terhenti: berikan napas buatan mulut ke mulut atau
secara mekanik. Berikan masker oksigen jika
mungkin. Segera hubungi dokter.
TERTELAN : Segera beri minum air putih (dua gelas
paling banyak). Periksakan ke dokter.
7. Asam Sulfat  Identifikasi Bahaya
(H2SO4)
Klasifikasi bahan atau campuran
Korosif pada logam, Kategori 1, H290 Korosi kulit,
Kategori 1A, H314
Elemen Label

Kata Sinyal : Bahaya


Pernyataan Bahaya
H290 Dapat korosif terhadap logam.
H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan
kerusakan mata.
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan:
P280 Pakailah sarung tangan pelindung, pelindung mata
Respons:
P301 + P330 + P331 JIKA TERTELAN : Basuh mulut.
JANGAN merangsang muntah.
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas
dengan seksama dengan air untuk beberapa menit.
Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas.
P308 + P310 Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera
hubungi SENTRA INFORMASI KERACUNAN atau
dokter/tenaga medis
 Sifat Fisik dan Kimiawi
Bentuk : cair
Warna : tidak berwarna
Bau : Tak berbau
pH : 0,3 pada 49 g/l 25 °C
Titik lebur : -20 °C
Tekanan uap : kira-kira 0,0001 hPa pada 20 °C

 Pengenalan Bahaya
Berbahaya. Dapat korosif terhadap logam,
menyebabkan kulit terbakar parah dan kerusakan
mata. Gunakan sarung tangan pelindung / pelindung
mata.
 Tata Cara Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama : pemberi pertolongan pertama
harus melindungi dirinya.
KULIT : Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
Segera panggil dokter.
MATA : bilaslah dengan air yang banyak. Segera
hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak
TERHIRUP : hirup udara segar. Panggil dokter.
TERTELAN : beri air minum kepada korban (paling
banyak dua gelas), hidari muntah (resiko perforasi!).
Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
8. Natrium  Identifikasi Bahaya
Klorida (NaCl)
Elemen Label
Bukan bahan atau campuran berbahaya menurut Peraturan
(EC) No 1272/2008
 Sifat Fisik dan Kimiawi
Bentuk : padat
Warna : putih
Bau : tidak berwarna
pH : 4,5 - 7,0 pada 100 g/l 20 °C
Titik lebur : 801 °C
Titik didih : 1.461 °C pada 1.013 hPa
Kelarutan dalam air 358 g/l pada 20 °C

 Pengenalan Bahaya
Bahan ini tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya
 Tata Cara Pertolongan Pertama
KULIT : Tbilaslah dengan air yang banyak.
MATA : bilaslah dengan air yang banyak. Segera
hubungi dokter mata.Lepaskan lensa kontak.
TERHIRUP : hirup udara segar.Jika napas terhenti:
berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara
mekanik. Berikan masker oksigen jika
mungkin.Segera hubungi dokter.
TERTELAN : beri air minum (paling banyak dua
gelas). Segera cari anjuran pengobatan.Hanya di
dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia
dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika
korban tidak sadarkan diri), telan karbon aktif and
konsultasikan kepada dokter secepatnya.
9. Etanol  Identifikasi Bahaya
Klasifikasi bahan atau campuran
Cairan mudah terbakar, Kategori 2, H225 Iritasi mata,
Kategori 2, H319
Elemen Label

Kata Sinyal : Bahaya


Pernyataan Bahaya
H225 Cairan dan uap amat mudah menyala.
H319 Menyebabkan iritasi mata yang serius.
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan:
P210 Jauhkan dari panas/percikan/api terbuka /permukaan
yang panas. - Dilarang merokok.
P240 Tanam /Bond wadah dan peralatan penerima
Respons:
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas
dengan seksama dengan air untuk beberapa menit.
Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas.
 Sifat Fisik dan Kimiawi
Bentuk : cair
Warna : tidak berwarna
Bau : seperti alkohol
Ambang Bau : 0,1 - 5058,5 ppm
pH : 7,0 pada 10 g/l 20 °C
Titik lebur : -114,5 °C
Titik didih : 78,3 °C pada 1.013 hPa
Titik nyala : 12 °C

 Pengenalan Bahaya
Cairan dan uap amat mudah menyala. Menyebabkan
iritasi mata yang serius. Jauhkan dari panas / percikan
api terbuka / permukaan yang panas – dilarang
merokok.
 Tata Cara Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama : Konsultasikan dengan dokter.
KULIT : Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilas kulit dengan air / pancuran air
yang banyak. Hubungi dokter jika terjadi iritasi.
MATA : Bilas dengan air yang banyak selama
minimal 15 menit , angkat kelopak mata bagian atas
dan bawah sesekali. Segera dapatkan bantuan medis /
periksa ke Dokter mata
PERNAPASAN : Segera cari udara segar.
Jika tidak bisa bernapas, berikan pernapasan buatan,
jika masih sulit bernapas, berikan oksigen.
TERTELAN : Segera beri korban minum air putih
(dua gelas paling banyak). Periksakan ke dokter.
10. Aquadest  Identifikasi Bahaya
(H2O)
Elemen Label
Bukan bahan atau campuran berbahaya menurut Peraturan
(EC) No 1272/2008
 Sifat Fisik dan Kimiawi
Bentuk : cair
Warna : tidak berwarna
Bau : Tak berbau
pH : pada 20 °C netral
Titik lebur : 0 °C
Titik didih :100 °C pada 1.013 hPa
Kelarutan dalam air : larut sepenuhnya

 Pengenalan Bahaya
Bahan ini tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya
 Tata Cara Pertolongan Pertama
Tidak ada bahaya yang memerlukan tindakan
pertolongan pertama yang khusus.

Anda mungkin juga menyukai