BIOKIMIA
NAMA :
NPM :
KELAS :
KELOMPOK :
E. Prosedur Kerja
1) Uji Kelarutan
1. Sediakan 4 tabung reaksi dan tambahkannya ke dalamnya :
a. Tabung I : Tambahkan 2 ml air
b. Tabung II : Tambahkan 2 ml alkohol dingin
c. Tabung III : Tambahkan 2 ml alkohol panas
d. Tabung IV : Tambahkan 2 ml klorofom
2. Masukkan ke dalam tiap tabung 0,2 ml minyak, kocok hati-hati
3. Ambil 2-3 tetes dari masing-masing tabung tersebut diatas dan teteskan pada
kertas saring
4. Adanya noda yang tertinggal pada kertas saring menunjukkan adanya lemak
yang terlarut dalam pelarut tersebut.
2) Uji Akrolefin
a. Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, lalu ke dalam masing-
masing tabung masukkan 10 tetes olive oil, gliserol atau sedikit asam
palmitat.
b. Tambahkan ke dalam masing-masing tabung sejumlah sama volume
KHSO4, lalu dipanaskan pelan-pelan diatas api. Perhatikan bau akrolein
yang menusuk hidung, bedakan dengan bau SO4.
3) Uji Lieberman-Burchard Untuk Kolestrol
a. Sedikit kolestrol dilarutkan dalam klorofom hingga larut seluruhnya.
b. Tambahkan 10 tetes asam asetat anhidrid dan 2 tetes asam sulfat pekat, kocok
perlahan-lahan dan biarkan beberapa menit. Perhatikan perubahan warna yang
terjadi.
F. Hasil Pengamatan
G. Pembahasan
Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalam air yang
dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti klorofom, atau eter, jenis
lipida yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol yang merupkan bahan bakar utama
bagi semua organisme. Lipid mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai
komponen struktual membrane sebagai bahan bakar, sebagai lapisan pelindung dan sebagai
vitamin dan hormon.
Pada percobaan kali ini terkait dengan uji identifikasi lipid. Dilakukan dua perlakuan
diantaranya yang pertama yaitu uji kelarutan. Yang dimana pada uji kelarutan pada percobaan
uji identifikasi lipid menggunakan 4 sampel larutan, yakni aquadest, alkohol dingin, alkohol
panas dan kloroform yang kemudia ditambahkan dengan minyak. Setelah dilakukan
penambahan, maka larutan hasil pencampuran di teteskan diatas kerta saring kemudian diamati.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil bahwasanya pada tabung reaksi pertama
diperoleh hasil terdapat noda, hal ini dikarenakan aquades merupakan pelarut yang bersifat
polar, sehingga tidak bisa melarutkan lemak yang bersifat non polar. Pada tabung reaksi kedua
diperoleh hasil terdapat sedikit noda, hal ini dikarenakan etanol merupakan golongan eter yang
bersifat non polar sehingga dapat melarutkan lemak yang bersifat non polar dan untuk tabung
reaksi yang ketiga dan keempat diperoleh hasil yang sama dengan tabung reaksi yang pertama
yakni, terdapat noda pada kertas saring setelah ditetesi hal ini dikarenakan kloroform bersifat
non polar sehingga dapatmelarutkan lemak yang bersifat non polar juga.
Sedangkan untuk perlakuan kedua adalah terkait dengan uji Lieberman-Burchard untuk
kolesterol. Pada pengujian ini dilakukan dengan menambahkan sedikit kolesterol kedalam
tabung reaksi kemudian dilarutkan dengan sedikit kloroform hingga larut. Kemudian
ditambahkan 10 tetes larutan asam asetat anhidrad dan 2 tetes asam sulfat pekat. Kemudia
dikocok secara perlahan dan terbentuk lah warna kuning. Namun berdasarkan literatur yang
kami baca bahwasanya hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan literatur. Yang dimana pada
literatur menyebutkan bahwasanya warna yang seharusnya dihasilkan adalah warna hijau. Hal
ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, kesalahan praktikan dalam membaca
volume miniskus, bahan yang digunakan telah kadaluarsa sehingga dapat mempengaruhi hasil
yang di dapatkan.
H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, pada percobaan
uji identifikasi lipid yaitu pengertian lipid sendiri Lipid adalah senyawa organik
berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalam air yang dapat diekstrak dari sel dan
jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti klorofom, atau eter, jenis lipida yang paling
banyak adalah lemak atau triasilgliserol yang merupkan bahan bakar utama bagi semua
organisme. Dalam percobaan uji identifikasi lipid dilakukan 2 perlakuan yakni uji
kelarutan dan juga uji Lieberman-Burchard untuk kolesterol. Berdasarkan hasil
pengamatan pada pengujian uji kelarutan didapatkan hasil yang sesuai dengan literatur.
Namun, pada pengujian uji Lieberman-Burchard untuk kolesterol hasil yang didapatkan
tidak sesuai dengan literatur hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya,
kesalahan praktikan dalam membaca volume miniskus, bahan yang digunakan telah kadaluarsa
sehingga dapat mempengaruhi hasil yang di dapatkan.
I. Daftar Pustaka
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Lehninger, 2014, Dasar-Dasar Biokimia, Jilid I, Jakarta.