Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA

TITRASI FORMOL ASAM AMINO

NAMA :
NPM :
KELAS :
KELOMPOK :

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2023
UJI IDENTIFIKASI LIPID
A. Tujuan
Diharapkan mahasiswa dapat memahami metode identifikasi lipid
B. Dasar Teori
Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut di
dalam air yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti
klorofom, atau eter, jenis lipida yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol
yang merupkan bahan bakar utama bagi semua organisme (Lehningger, 2014).
Lipid mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai komponen
struktual membrane sebagai bahan bakar, sebagai lapisan pelindung dan sebagai
vitamin dan hormone (Martoharsono, 2011).
Lipid dapat diklasifikasikan menjadi 5 golongan yaitu :
1. Gliseridan dan asam lemak, termasuk didalamnya lemak dan minyak
2. Fosfolipida
3. Spingolipida
4. Glikolipida
5. Terpenoid, termasuk didalamnya getah dan steroida
Lipid tersusun atas asam lemak biasanya merupakan molekul tak bercabang
yang mengandung 14 sampai 22 atom karbon. Senyawa ini hampir selalu mempunyai
jumlah atom yang genap. Baik asam lemak jenuh maupun tidak jenuh dapat diperoleh
kembali dari hidrolisis senyawa lipid. Asam lemak jarang terdapat bebas di alam
tetapi terdapat sebagai ester dalam gabungan dengan fungsi alkohol karena asam
lemak merupakan molekul tak bercabang maka asam lemak pada umumnya adalah
asam monokarboksilat berantai lurus (Westhem, 2016).
Asam lemak jarang terdapat bebas di alam tetapi terdapat sebagai ester dalam
gabungan dengan fungsi alcohol. karena asam lemak merupakan molekul tak
bercabang maka asam lemak pada umumnya adalah asam monokarbosilat berantai
lurus. Banyak uji identifikasi lipid yang dapat dilakukan seperti uji kelarutan lipid,uji
akrolein, uji liebeman-burchard, uji ketengikan, uji salkowski untuk kolestrol, uji
bilangan iod, uji penyabunan, dan lain-lain (Page, 2019).
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang
disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh dan berbentuk cair. Lemak hewani ada yang
berbentuk padat dan lemak susu, lemak babi, lemak sapi. Lemak nabati yang
berbentuk cair dibedakan atas 3 golongan yakni drying oil yang membentuk lapisan
keras bila mengering di udara, contohnya minyak cat atau pernis. Semi drying oil
conrohnya minyak jagung, minyak biji kapas dan non drying oil contohnya minyak
kelapa (Murray, 2013).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gelas Kimia
b. Gelas Ukur
c. Hot Plate
d. Kertas Saring
e. Pipet Tetes
f. Rak tabung
g. Stopwatch
h. Tabung Reaksi (Pyrex)
2. Bahan
a. Alkohol (C2H6O)
b. Aquadest (H2O)
c. Asam Asetat Anhidrid (C4H6O3)
d. Asam Sulfat Pekat (H2SO4)
e. Minyak Goreng
f. Klorofom (CHCl3)
D. Uraian Bahan
1. Aquadest (FI III, 1979)
Nama Resmi : Aqua destilata
Nama Lain : Aquadest
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02 g/mol
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Alkohol (FI III, 1979)
Nama resmi : Aethanolum
Rumus molekul : C2H6O
Berat molekul : 46,07 g/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak; bau khas

Kelarutan : Sangat mudah larut di air, dalam kloroform P dan eter P.


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup, terhindar cahaya, ditempatsejuk
3. Asam klorida (FI III, 1979)
Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Asamklorida
Berat molekul : 36,46 g/mol
Rumus molekul : HCl
Pemerian : Cairan, tidak berwarna, berasap, bau merangsang.
Kelarutan : Larut dalam etanol, asam asetat, tidak larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
4. Asam Asetat Anhidrid (FI III,1979)
Nama Resmi : ACIDUM ACETICUM
Nama lain : Asam Asetat
Berat molekul : 60,052 g/mol
Rumus molekul : C2H6O2
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau menusuk, rasa asam tajam
Kelarutan : Dapat campur dengan air, etanol (95%) P dan gliserol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


Penggunaan : Zat tambahan
5. Asam Sulfat Pekat (FI III,1979)
Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM DILUTUM
Nama lain : Asam sulfat pekat
Berat molekul : 98,09 gr/mol
Rumus molekul : H2SO4
Pemerian : Serbuk halus, putih kekuningan/ kecoklatan muda, bau khas
Kelarutan : Sangat sukar larut di klorofom, eter P, larut dalam aseton P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Penggunaan : Zat tambahan
6. Kloroform (FI III)
Nama resmi : CHOLOROFORNUM
Nama lain : Kloroform
Rumus molekul : CHCl3
Berat molekul : 119,38 g/mol
Pemerian : Cairan, mudah menguap, tidak berwarna; bau khas
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 200 bagian air, mudah larut dalam
etanol mutlak p, dalam minyak atsiri dan dalam minyak lemak
Penyimpanan : dalam wadah tertutup, bersumbat kaca, terlindungi cahaya

E. Prosedur Kerja
1) Uji Kelarutan
1. Sediakan 4 tabung reaksi dan tambahkannya ke dalamnya :
a. Tabung I : Tambahkan 2 ml air
b. Tabung II : Tambahkan 2 ml alkohol dingin
c. Tabung III : Tambahkan 2 ml alkohol panas
d. Tabung IV : Tambahkan 2 ml klorofom
2. Masukkan ke dalam tiap tabung 0,2 ml minyak, kocok hati-hati
3. Ambil 2-3 tetes dari masing-masing tabung tersebut diatas dan teteskan pada
kertas saring
4. Adanya noda yang tertinggal pada kertas saring menunjukkan adanya lemak
yang terlarut dalam pelarut tersebut.
2) Uji Akrolefin
a. Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, lalu ke dalam masing-
masing tabung masukkan 10 tetes olive oil, gliserol atau sedikit asam
palmitat.
b. Tambahkan ke dalam masing-masing tabung sejumlah sama volume
KHSO4, lalu dipanaskan pelan-pelan diatas api. Perhatikan bau akrolein
yang menusuk hidung, bedakan dengan bau SO4.
3) Uji Lieberman-Burchard Untuk Kolestrol
a. Sedikit kolestrol dilarutkan dalam klorofom hingga larut seluruhnya.
b. Tambahkan 10 tetes asam asetat anhidrid dan 2 tetes asam sulfat pekat, kocok
perlahan-lahan dan biarkan beberapa menit. Perhatikan perubahan warna yang
terjadi.
F. Hasil Pengamatan

1. Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Uji Kelarutan

No Jenis Larutan Keterangan Gambar

1 Aquadest + Minyak Terdapat Noda

2 Alkohol Dingin + Minyak Terdapat Noda


Sedikit

3 Alkohol Panas + Minyak Terdapat Noda

4 Kloroform + Minyak Terdapat Noda

2. Tabel 1.2. Hasil Pengamatan Uji Lieberman-Burchard Untuk Kolesterol

No Jenis Larutan Keterangan Gambar

1 Kolesterol + Kloroform + 10 Tetes Berwarna Kuning


Asam Asetat + 2 TetetsAsam Sulfat

G. Pembahasan
Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalam air yang
dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti klorofom, atau eter, jenis
lipida yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol yang merupkan bahan bakar utama
bagi semua organisme. Lipid mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai
komponen struktual membrane sebagai bahan bakar, sebagai lapisan pelindung dan sebagai
vitamin dan hormon.
Pada percobaan kali ini terkait dengan uji identifikasi lipid. Dilakukan dua perlakuan
diantaranya yang pertama yaitu uji kelarutan. Yang dimana pada uji kelarutan pada percobaan
uji identifikasi lipid menggunakan 4 sampel larutan, yakni aquadest, alkohol dingin, alkohol
panas dan kloroform yang kemudia ditambahkan dengan minyak. Setelah dilakukan
penambahan, maka larutan hasil pencampuran di teteskan diatas kerta saring kemudian diamati.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil bahwasanya pada tabung reaksi pertama
diperoleh hasil terdapat noda, hal ini dikarenakan aquades merupakan pelarut yang bersifat
polar, sehingga tidak bisa melarutkan lemak yang bersifat non polar. Pada tabung reaksi kedua
diperoleh hasil terdapat sedikit noda, hal ini dikarenakan etanol merupakan golongan eter yang
bersifat non polar sehingga dapat melarutkan lemak yang bersifat non polar dan untuk tabung
reaksi yang ketiga dan keempat diperoleh hasil yang sama dengan tabung reaksi yang pertama
yakni, terdapat noda pada kertas saring setelah ditetesi hal ini dikarenakan kloroform bersifat
non polar sehingga dapatmelarutkan lemak yang bersifat non polar juga.
Sedangkan untuk perlakuan kedua adalah terkait dengan uji Lieberman-Burchard untuk
kolesterol. Pada pengujian ini dilakukan dengan menambahkan sedikit kolesterol kedalam
tabung reaksi kemudian dilarutkan dengan sedikit kloroform hingga larut. Kemudian
ditambahkan 10 tetes larutan asam asetat anhidrad dan 2 tetes asam sulfat pekat. Kemudia
dikocok secara perlahan dan terbentuk lah warna kuning. Namun berdasarkan literatur yang
kami baca bahwasanya hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan literatur. Yang dimana pada
literatur menyebutkan bahwasanya warna yang seharusnya dihasilkan adalah warna hijau. Hal
ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, kesalahan praktikan dalam membaca
volume miniskus, bahan yang digunakan telah kadaluarsa sehingga dapat mempengaruhi hasil
yang di dapatkan.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, pada percobaan
uji identifikasi lipid yaitu pengertian lipid sendiri Lipid adalah senyawa organik
berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalam air yang dapat diekstrak dari sel dan
jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti klorofom, atau eter, jenis lipida yang paling
banyak adalah lemak atau triasilgliserol yang merupkan bahan bakar utama bagi semua
organisme. Dalam percobaan uji identifikasi lipid dilakukan 2 perlakuan yakni uji
kelarutan dan juga uji Lieberman-Burchard untuk kolesterol. Berdasarkan hasil
pengamatan pada pengujian uji kelarutan didapatkan hasil yang sesuai dengan literatur.
Namun, pada pengujian uji Lieberman-Burchard untuk kolesterol hasil yang didapatkan
tidak sesuai dengan literatur hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya,
kesalahan praktikan dalam membaca volume miniskus, bahan yang digunakan telah kadaluarsa
sehingga dapat mempengaruhi hasil yang di dapatkan.

I. Daftar Pustaka
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Lehninger, 2014, Dasar-Dasar Biokimia, Jilid I, Jakarta.

Martoharsono, 2011, Biokomia, Jilid I, UGM, Jakarta.

Murray, 2013, Biokimia Harper, Edisi ke-25, Buku Kedokteran, Jakarta.

Page, R. Soendoro, 2019, Prinsip-Prinsip Biokimia, Univesitas Indonesia, Jakarta.


Westhem, 2016, Introductory Organic Chemistry, New York, Book Company In

Anda mungkin juga menyukai