Anda di halaman 1dari 6

LIPID

Yogy Ferdiansyah (0943050017)


Syaiful Robby (0943050019)
Zunaidin SIL (0943050020)
Didik Sulaiman
(094305002 )

PRAKTIKUM BIOKIMIA

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

JAKARTA 2011

I. Prinsip
Cara-cara identifikasi Lemak.
II. Tujuan Percobaan

1. Memahami pengertian dan penggolonga Lipid

2. Mengetahui cara mengidentifikasi Lipid

3. Mengetahui jenis-jenis Lipid yang terkandung oleh bahan alam.


III. Teori Dasar

LIPID
Lipid adalah senyawa-senyawa yang mempunyai persamaan sifat yaitu tidak larut di
dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organic misalnya eter, aston,
kloroform, benzene yang sering disebut juga “pelarut lemak”.
Walaupun lipid ini merupakan satu golongan senyawa tersendiri akan tetapi seringkali
bergabung dengan golongan senyawa lain seperti karbohidrat dan protein dengan nama
GlikoLipida atau Lipoprotein.
Klasifikasi Lipid
Menurut Bloor, Lipid diklasifikasikan sebagai:
1. Lipid Sederhana
Yaitu ester asam lemak dengan alcohol berupa gliserol membentuk trigliserol atau alcohol
monohidrat yang lebih tinggi membentuk lilin.
2. Lipid Gabungan
Yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus lain yang terikat pada alkoholnya.
a. Fosfolipid: suatu ester asam lemak dengan gliserol dan juga mengandung asam fosfat
basa nitrogen atau zat lainnya.
b. Serebosida (Glikolipid): suatu senyawa yang terdiri dari asam lemak dengan karbohidrat,
mengandung basa nitrogen tetapi tidak mengandung asam fosfat.
c. Lain-lain (Lipid gabungan): misalnya Sulfolipid, Aminolipid dan Lipoprotein.
3. Produk Lipid
Yaitu komponen produk hidrolis kedua golongan Lipid tersebut di atas. Misalnya: asam
lemak, alkohol dan steroid.
Sifat-sifat dan reaksi Lipid
1. Titik didih
Titik didih asam lemak tergantung pada panjang rantai C dan derajat ketidakjenuhan. Makin
panjang atom C dan makin jenuh, makin tinggi titk didihnya.
2. Kelarutan
Makin panjang rantai atom C makin rendah kelarutannya, dan adanya gugus hidroxi
menaikkan kelarutannya.
3. Aktifitas optik
Karena adanya ikatan rangkap, terdapatlah stereisomer yaitu adanya Cis dan trans isomer.
4. Pembentukan membrane, misel dan imulsi
a. Pembentukan membran di dalam air
Bagian yang paling polar daam fase air (water) bagian yang non polar pada fase minyak
(oil). Adanya lapis ganda (double layer) merupakan struktur dasr dari mebran sel
biologik.
b. Misel bila polar Lipid mencapai konsentrasi tertentu yang terdapat pada medium AQUOS
maka kan terbentuk misel.
c. Emulsi adalah partikel-partikel koloid.

ASAM LEMAK

Adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari
hewan atau tumbuhan, terdapat dua macam asam lemak yaitu:

1. Asam lemak jenuh (CnH2n + 1 COOH)

Ialah: rantai carbonnya tidak mengandung ikatan rangkap.

Contoh: asam asetat, asam butiraat, asam palmitat dan asam stearat.

2. Asam lemak tidak jenuh (CnH2n-1 COOH ; CnH2n-3COOH dst)

Ialah: rantai carbonnya dapat mengandung satu ikatan rangkap atau lebih.

Contoh: asam oleat, asam linoleat.

ISOMER

Asam lemak tidak jenuh memberikan bentuk-bentuk senyawa isomer Cis dan trans yang
ditentukan oleh letak atom gugus sekitar poros ikatan rangkap. Cis bila keduanya terletak pada
sisi yang sama, sedangkan trans bila keduanya terletak pada sisi yang bertentangan.

TRIALGLISEROL

Antara ester antara gliserol dangan asam lemak, dimana ketiga gugus OH di esterkan, disebut
trigliserid sederhana bila ketiga asam lemaknya sama misalnya tristearin dan tripalmitin. Disebut
trigliserid campuran bila macamnya asam lemak berlainan (R1, R2 dan R3 berbeda) yang disebut
digliserida adalah bila hanya 2 gugus OH yang di esterkan dan disebut monogliserida bila 1 OH
diesterkan.
FOSFOLIPID

Adalah suatu gliseridayang mengandung fosfor dalam bentuk asam fosfat, dibedakan antara:

1. Derivat “asam fosfatidil”


Termasuk dalam kelompok ini adalah:
a. Fosfatidil kolin
b. Fosfatidil etanolamin
c. Fosfatidil serin
d. Fosfatidil inositol
2. Kelompok lainnya
a. Yaitu derivat berupa monoasilfosfatidat, misalnya: isolesitin
b. Plasmalogen
Ester pada C1 bukan terhadap asam lemak melainkan dengan alkil alkohol tidak jenuh.
3. Sfingomielin
Banyak ditemukan dalam jaringan otak dan syaraf. Komponen gliserol digantika oleh
sfingosin. Diantaranya:
 Serebrosida (Glicilipid)
Mengandung komponen glactosa, asam lemak do, BM tinggi dan sfingosin. Tergantung
macam asam lemaknya, ada bermacam-macam serebrosida, diantaranya:
a. Kerasin dengan asam lemaknya : Asam lignoserat
b. Serabron dengan asam lemaknya : Asam serabronat
c. Nervon dengan asam lemaknya : Asan nervonat
d. Olestinervon dengan asam lemaknya : Asam oksinervonat

STEROL

Adalah suatu kompleks alkohol monohidroxi yang dijumpai baik dalam jaringan tanaman
maupun jaringan hewan. Memiliki inti “siklopentanohidrofenanten”. Masing-masing, cincin
atom karbon inti sterol bisa membentuk kursi (chair) atau kapal (boat).

KOLESTEROL

Tidak dijumpai dalam jaringan tanaman, hanya dalam jaringan hewan organ-oegan yang banyak
mengandung lolesterol adalah corpusluteum dan korteks adrenal.

IV. ALAT & BAHAN


Alat :
 Gelas ukur
 Pipet tetes
 Tabung reaksi
Bahan :
 Cacl2
 Larutan sabun (ol.anisi)
 Nacl
 H2SO4 P
 Chloroform
 Larutan I2
 Adeps lanae
 Oleum cacao
 Acetat anhidrid
 CHCl3
 Aqua dest

V. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Daya Larut Lemak
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan 2 ml minyak kelapa ke dalam 4 tabung reaksi
3. Tambahkan pelarut air, eter, kloroform dan alcohol pada masing-masing
tabung.
4. Panaskan diatas water bath ad homogenya
5. Teteskan ke kertas saring 1-2 tetes
6. Hitung diameter luar lingkaran dengan diameter kertas yg bernoda. Lalu
hitung persentasenya.
7. Ulangi percobaan dengan menggunakan bahan oil olivarum dan Castrol oil.

HASIL PENGAMATAN

Bahan Daya larut Pelarut


Air Eter Kloroform Alkohol
M. Kelapa 64.40% 29.41% 26% 21.12%
Oleum Olivarum 88.29% 28.83% 25% 20.37%
Castrol Oil 63.46% 38.98% 30.15% 28.88%

B. Hidrolisa Lemak/ Minyak/ Penyabunan (Oleum anisi)


a. 1 ml Larutan sabun dikocok berbusa.
- ditambah 1 ml air + 0,5 ml 0,1 N Cacl2  Endapan putih.
b. - 1 ml larutan sabun + Nacl (sedikit padatan) Jenuh ada endapan sabun.
- Endapan (saja tanpa air) + air  Larut
c. - Larutan sabun + 2 ml H2SO4 P  Endapan
- Dipanaskan, pipet 2-3 tetes + 2 ml chloroform + 2-3 tetes larutan I2.
-  kocok larutan cokelat merah.

C. UJI KOLESTEROL (Reaksi Lieberman-Burchard)


a. - adeps lanae + 1 ml chloroform  Larut.
- Ditambah 7 tetes acetat anhidrid + 3 tetes H2SO4 P  Larutan hijau pekat.
b. - Oleum cacao + 1 ml chloroform  Larut.
- Ditambah 7 tetes acetat anhidrid + 3 tetes H2SO4 P  Larutan hijau muda.

D. UJI SALKOWAKI

- Sampel + CHcl3 + H2SO4 P 

a. Adeps Lanae  2 Lapisan (atas: red purple, bawah : coklat)

b. Oleum cacao  Larutan coklat (-)

VII. KEISMPULAN

Kelarutan air > Eter > Kloroform > Alkohol

Anda mungkin juga menyukai