Anda di halaman 1dari 58

Praktikum

Biokimia
Blok 10
Kelompok 3A
Daya Larut Lemak
Dasar Percobaan
lemak adalah ester gliserol dengan asam lemak. biasanya zat tersebut tidak
larut dala air, tetapi larut dalampelarut lemak (fat solvent) contohnya eter,
klorofom,benzene, karbotetraklorida, alkohol panas dan aseton panas. bila
lemak padat di reaksikan dengan basa dalam alkohol dan dipanaskan akan
terbentuk busa. reaksi ini di sebut penyabunan (saponifikasi).

dalam keadaan murni pada umumnya lemak tidak mempunyai rasa,tidak


berwarna dan tidak berbau. warna lemak atau minyak yang terdapat di alam
disebabkan oleh bermacam macam pigmen.
Cara Kerja
Apabila daya larut lemak tidak jelas terlihat teteskan sedikit larutan ke kertas
saring dan biarkan mengering. perhatikan apakah ada bercak lemak pada
kertas saring yang sudah kering setelah pelarut menguap.

1. larutkan sedikit lemak domba dalam 3ml :


a. air
b. alkohol
c. eter
d. kloroforn

usahakan agar jumlah lemak sama besar supaya dapat dibandingkan


dengan daya larut dengan berbagai pelarut tersebut.
Cara Kerja
2. Letakkanlah setetes larutan eter pada kertas saring. Perhatikan bercak lemak setelah eter menguap.

3. Masukkan sedikit lemak padat dalam 2 ml air dan panaskan.

a. Tambahkan 3 ml NaOH dalam alkohol

b. Panaskan dan kocok

c. Perhatikan pembentukan busa (sabun)

4. Periksalah daya larut 1 ml minyak kelapa dalam :

a. Air

b. Eter

c. Kloroform
Cara Kerja
5. Periksalah daya larut gliserol dalam :

a. Air

b. Eter

c. Alkohol

d. Kloroform

6. a. Lakukan test bercak terhadap gliserol dalam eter

b. Cuci bercak yang terbentuk dengan air dan keringkan dengan kertas saring.

c. Apakah perbedaan antara bercak gliserol dan bercak lemak?


Hasil Daya Larut Lemak
Hasil Berdasarkan Teori dan Praktikum
Pembahasan
Hasil untuk lemak dan minyak terhadap air, eter, kloroform, dan alkohol cenderung sama, kecuali gliserol, yaitu lemak dan minyak

tidak larut pada air dan alkohol, akan tetapi larut pada eter dan kloroform. Hal ini sesuai dengan teori polaritas like dissolves like

yang menunjukkan lemak dan minyak yang sifatnya nonpolar hanya dapat larut pada senyawa kimia nonpolar yang lainnya yaitu eter

dan kloroform, sedangkan tidak dapat larut pada air dan alkohol yang sifatnya polar. Dengan konsep yang sama namun hasil berbeda,

gliserol larut pada air dan alkohol. Hal ini menunjukkan bahwa gliserol memiliki sifat nonpolar, dan hal ini disebabkan adanya gugus

–OH pada gliserol yang bereaksi pada air dan alkohol.


SAPONIFIKASI / PENYABUNAN

3. Masukkan sedikit lemak padat dalam 2 ml air dan panaskan.

a. Tambahkan 3 ml NaOH dalam alkohol

b. Panaskan dan kocok

c. Perhatikan pembentukan busa (sabun)

(3) Test penyabunan

Apakah busa terbentuk? Apakah yang bereaksi di sini?


daya larut lemak 2
tes bercak
apabila daya larut lemak tidak jelas terlihat teteskan sedikit larutan ke kertas
saring dan biarkan mengering. perhatikan apakah ada bercak lemak pada
kertas saring yang sudah kering setelah pelarut menguap.
bahan uji : lemak

pelarut : eter

teori : lemak adalah ester gliserol dengan asam lemak. biasanya zat tersebut
tidak larut dala air, tetapi larut dalampelarut lemak (fat solvent) contohnya
eter, klorofom,benzene, karbotetraklorida, alkohol panas dan aseton panas.

bercak ada.
bahan uji : minyak kelapa

pelarut : alkohol

teori : tidak ada bercak atau sedikit bercak, karna terdapat sedikit minyak
dalam pelarut

ketaren (1986) menyatakan bahwa minyak dan lemak memiliki sifat umum
larut dalam pelarut organik seperti eter, benzene, aseton, kloroforn dan
sedikit larut dalam alkohol.
bahan uji : gliserol

pelarut : eter

teori : tidak ada bercak atau sedikit bercak. gliserol dapat larut dalam air dan
alkohol, sedikit larut dalam banyak pelarut umum seperti eter dan dioksan,
dan tidak larut dalam hidrokarbon.

pada saat kertas dicuci dengan air bercak hilang karna gliserol larut dalam air.

apakah perbedaan antara bercak gliserol dan bercak lemak ?

perbedaannya gliserol larut dengan air sehingga saat di cuci bercak nya dapat
hilang sendangkan lemak tidak dapat larut dalam air sehingga saat dicuci
bercak tidak hilang.
Test Ikatan Rangkap
DASAR PERCOBAAN
Ikatan rangkap pada asam lemak dalam minyak dan lemak dapat mengikat (adisi) halogen,
biasanya digunakan yodium, misalnya dalam larutan Hubl.
Proses minyak kelapa mengikat hubl?
● Berdasarkan strukturnya lemak digolongkan Asam lemak jenuh dan tidak jenuh.
● Lemak yang mengandung asam lemak tidak jenuh yaitu asam lemak yang memiliki
ikatan rangkap.
● Jenis asam lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi -> ikatan rangkap
akan terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh.
● Reaksi adisi menggunakan Hubl (yodium).
● Jenuh atau tidak jenuh?
● Semakin banyak ikatan rangkap maka semakin cepat diadhisi.
● pereaksi Hubl (yodium) akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan
rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal
ALAT & BAHAN
ALAT :
1. Tabung Reaksi
2. Penjepit Tabung
3. Pipet Tetes

BAHAN :
4. Kloroform
5. Larutan Hubl (Yodium)
6. Minyak Kelapa
7. Margarin
8. Lemak padat
CARA KERJA
1. Minyak kelapa dimasukkan ke dalam tabung kering sedikit
2. Kloroform (sebagai pelarut kadar lemak agar mudah bereaksi) ditambhkan
dengan volume yang sama, dan kedua larutan dicampur.
3. Larutan Hubl (Yodium) diteteskan pada tabung dan digoyang pada setiap
penambahan yodium.
4. Warna yodium yang hilang akibat teradisi oleh ikatan rangkap diperhatikan
dengan seksama.
5. Test ini juga dilakukan pada margarin dan lemak padat.
6. Ketidakjenuhan lipid berdasarkan jumlah tetesan yodium yang dapat diadisi
dibandingkan antara ketiga bahan uji.
HASIL BERDASARKAN
TEORI
Pembahasan Teori
Semakin padat lemak, semakin sedikit ikatan rangkapnya. Yodium dalam larutan dapat di adisi oleh ikatan
rangkap sehingga warna yodium hilang. Warna yodium akan menetap bila tidak terjadi lagi adisi. Test ini dapat
digunakan untuk menentukan banyaknya ikatan rangkap. Bilangan yodium adalah gram yodium yang dapat diadisi
oleh 100gram lemak.
Pelarut Kloroform dan penambahan larutan iodium. Pada uji ini prinsip yang digunakan adalah menentukan jumlah
iod yang bereaksi dengan minyak. Makin banyak ikatan rangkap makin banyak pula iod yang bereaksi
Pembahasan
● Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji merupakan
asam lemak jenuh atau asam lemak tidak jenuh
● Asam lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Tabung dikocok
sampai bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan ke
dalam tabung sambil dikocok dan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran
diamati.
● Reaksi positif ditandai dengan timbulnya warna merah muda, lalu warna kembali lagi
menjadi warna asal (bening). Warna yang kembali ke warna asal menandakan bahwa
banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak. Warna merah muda
hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi
pereaksi Iod Hubl.
Test Kolesterol
Dasar Percobaan
Menentukan adanya kolesterol dengan test salkowski dan test Lieberman-
Burchard yang mengakibatkan dehidrasi kolesterol dan menghasilkan zat-zat
berwarna.
B. Test Lieberman-Burchard
A. Tet Salkowski
❏ Cara Kerja ❏ Cara Kerja
1. Campurkan 2 ml kolesterol
1. Campurkan dengan hati – hati 1
dalam 0,05 % kloroform dengan
ml larutan kolesterol dalam 0,05 10 tetes asam asetat anhidrida.
% kloroform dengan 1 ml 2. Masukkan ke dalam campuran
ini 2 -3 tetes asam sulfat pekat.
H2SO4pekat.
3. Kocok dengan hati- hati dan
2. Perhatikan warna merah, biru perhatikan perubahan warna
dan ungu dalam lapisan yang timbul. Warna ini tidak
stabil dan dapat berubah warna
kloroform dan flouresensi
dari merah ke biru kehijau.
HASIL PERCOBAAN

Bahan Uji Test Warna yang timbul

Kolesterol Salkowski Merah,Biru, ungu

Lieberman-Burchard Merah biru-ungu hijau


tua
PEMBAHASAN
❏ Uji Salkowski dan uji lieberman-burchard
merupakan uji kualitatif untuk
mengidentifikasi kolesterol

❏ Prinsip

Pereaksi asam sulfat pekat sebagai


pemutus ikatan ester lipid. Maka,yang
terbentuk lapisan kolesterol bagian atas
hijau dan asam sulfat menjadi kuning
dengan warna fluoresensi hijau.

Struktur Kolesterol ( C27H46O)


Test Pengenal Vitamin A
Dasar Percobaan
Jika pada larutan vitamin A yang cukup murni di tambahkan pereaksi Carr
– Price akan timbul warna biru. Warna biru yang timbul tersebut dengan cepat
mencapai intensitas maksimal dan kemudian akan berubah menjadi merah
coklat. Intensitas warna ini setara dengan kadar vitamin A di dalam larutan,
sehingga cara penentuan vitamin ini dapat di jadikan dasar pengukuran
kualitatif
Alat :
1. tabung reaksi
2. pipet tetes
3. Rak tabung reaksi

Bahan :
4. Minyak ikan
5. Klorofom
6. Asetat anhidrat
7. Kristal SbCl3
Cara kerja
Masukan 5 tetes minyak ikan kedalam tabung reaksi tambahkan 10 tetes
kloroform diaduk lalu tambahkan 2 tetes asetat anhidrat dan sepucuk sendok
Kristal SbCl3 perhatikan yang terjadi
Hasil berdasarkan Teori
Secara Teori, klorofom yang diteteskan pada minyak ikan berfungsi untuk
melarutkan vitamin A pd minyak ikan tsb, karena vitamin A hanya larut pada
pelarut non polar. saat larut vitamin A tsb terpecah menjadi retinol,
retinal(retinaldehyde) dan retinoic acid lalu penambahan asam asetat
anhidrat untuk memberikan reaksi warna pada vitamin A dan kristal SbCl3
yang ada didalamnya terdapat sebagai kepingan kuning pucat sehingga
menghasilkan warna biru tua dan menjadi warna coklat karena adanya kristal
SbCl3 dengan kata lain semakin biru maka semakin banyak kandungan
vitamin A, oleh karena itu reaksi ini dapat dijadikan dasar penentu kualitatif.
pembahasan
Diskusikan kandungan vitamin A dalam makanan apa saja dan jumlahnya?

Jawaban :
● Kandungan vitamin A yang ada
dalam hati ayam adalah 20549
IU/100 g, sedangkan dalam
daging ayam adalah 810 IU/100
g (Depkes, 2005)

● 1 IU Vitamin A: setara secara


biologis dengan 0,3 μg retinol,
(Desi & Dwi, 2009) atau 0,6 μg beta-karotin.
Test Pengenal Vitamin D
Dasar Percobaan
Vitamin D tahan terhadap oksidasi. Pemanasan minyak ikan dengan H 2O2 akan merusak vitamin A, sedangkan vitamin D
tetap tidak berubah. Dengan pereaksi Carr-Price terjadi warna jingga-kuning dan intensitas warna ini dapat dipakai sebagai
ukuran untuk menetapkan kadar vitamin D.
Alat dan Bahan
Alat:

- alat pemanas
- tabung reaksi
- pipet ukur
- pipet tetes

Bahan:

- minyak ikan
- larutan H2o2 5%
Cara Kerja
1. Tuanglah 2 ml larutan H2O2 5 % ke dalam 2 ml minyak ikan dalam tabung reaksi
2. Kocoklah campuran itu kira – kira 1 menit
3. Panaskan perlahan – lahan (jangan sampai mendidih), sampai tidak ada lagi gelembung gas
yang keluar.
4. Dinginkan isi tabung dibawah kran
5. Tuangkan beberapa tetes pereaksi Carr – Price pada campuran dingin tersebut
6. Perhatikan warna kuning-jingga yang timbul.
Hasil berdasarkan teori dan praktikum
Bahan Uji Teori Praktikum

Minyak Ikan Warna Jingga-Kuning Warna Jingga-Kuning


Pembahasan
Identifikasi vitamin D pada minyak ikan dapat diuji dengan larutan carr-price atau antimon triklorida dengan
munculnya warna kuning-jingga kecoklatan yang muncul jika positif. Intensitas warna yang ditimbulkan
juga dapat digunakan untuk analisis kuantitatif vitamin D dalam suatu bahan makanan.
Uji Steroid
Dasar Percobaan
❏ Steroid adalah suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung
inti siklopentana perhidrofenatren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan
sebuah cincin siklopentana.
❏ Steroid turunan senyawa perhidrosiklopentano fenantrena.
❏ Dahulu steroid sering digunakan sebagai hormon kelamin, asam empedu,
dll.
❏ Uji Steroid akan menimbulkan warna hijau atau biru.
Klasifikasi Steroid
1. Sterol (Insulator, Bahan baku)
2. Asam empedu (Emulsifikasi lipid)
3. Hormon Seks
4. Hormon Adrenokortikoid
5. Aglikon Kardiak
6. Sapogenin
Cara Kerja
Hasil
Terimaka
sih
Sumber :
Daftar Pustaka
1. https://www.youtube.com/watch?v=aVQx_jzPBe0&t=535s
2. Buku penuntun praktikum biokimia blok 10 FK UKI 2020
3. Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. Biokimia harper (30
ed.).Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2017
4. Fitriana YAN, Fitri AS.Uji lipid pada minyak kelapa, margarin, dan gliserol.
SAINTEKS. 2019;16(1):19-23.
5. Mamuaja CF. Lipida.Manado: Unsrat Press; 2017. p. 84-85.

Anda mungkin juga menyukai