Anda di halaman 1dari 2

III.

TEST IKATAN RANGKAP

DASAR PERCOBAAN:
Ikatan rangkap pada asam lemak dalam minyak dan lemak dapat mengikat
(adisi) halogen, biasanya digunakan yodium, misalnya dalam larutan Hubl.

CARA KERJA:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Masukkan sedikit minyak kelapa ke dalam tabung kering.


Tambahkan kloroform dengan volume yang sama, campur.
Teteskan larutan Hubl (yodium) dan goyyang pada setiap penambahan
Perhatikan warna yodium yang hilang akibat teradisi oleh ikatan rangkap
Lakukan juga test ini pada margarin dan lemak padat
Bandingkan ketidakjenuhan lipid berdasarkan jumlah tetesan yodium yang dapat
diadisi

HASILKAN BERDASARKAN TEORI DAN PRAKTIKUM:


BAHAN UJI
Minyak kelapa
Margarin
Lemak padat

teori
Sedikit
Sedikit
Tidak ada

Larutan Yodium yang diadisi


praktikum
(+) coklat
(+) merah muda
(-) coklat terang

PEMBAHASAN 1:
Semakin padat lemak, semakin sedikit ikatan rangkapnya. Yodium dalam larutan
dapat diadisi oleh ikatan rangkap sehingga warna yodium hilang. Warna yodium akan
menetap bila tidk terjadi lagi adisi. Test ini dapat digunakan untuk menentukan
banyaknya ikatan rangkap. Bilangan yodium adalah gram yodium yang dapat diadsi
oleh 100 gram lemak.

PEMBAHASAN 2:
Trigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat
diadisi oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod hubl akan
mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi
berikatan tunggal. Warna merah muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa
asam lemak tidak jenuh telah mereduksi pereaksi iod hubl. Dari hasil uji ketidakjenuhan,
asam oleat, minyak kelapa, dan lemak hewan menunjukkan hasil negatif, yaitu bahwa
ia mempunya ikatan rangkap pada molekulnya, sedangkan bahan lain yang diujikan
menunjukkan hasil positif, yaitu tidak adanya ikatan rangkap pada molekulnya.
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada
rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok
satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud
padat. Sedangkan asam lemak tidak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung
satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya (Gilvery &
Goldstein, 1996). Trigliserida tidak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk
minyak. Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam
lemak tidak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tidak jenuh mudah bereaksi dengan
oksigen (mudah teroksidasi).
Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Reaksi positif ketidakjenuhan
asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah ketika Iod Hubl diteteskan ke
asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang
kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai
hidrokarbon asam lemak. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa
terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak.

Anda mungkin juga menyukai