A. Pengertian Bentos
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan (substrat) baik yang sesil,
merayap maupun menggali lubang. Bentos hidup di pasir, lumpur, batuan, patahan karang
atau karang yang sudah mati. Substrat perairan dan kedalaman mempengaruhi pola
penyebaran dan morfologi fungsional serta tingkah laku hewan bentik. Hal tersebut
berkaitan
dengan
karakteristik
serta
jenis
makanan
bentos.
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut atau sungai baik yang
menempel pada pasir maupun lumpur. Beberapa contoh bentos antara lain:
Kerang
bulu babi
bintang laut
cambuk laut
terumbu karang
Hewan bentos hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk
kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya.
Kelompok hewan tersebut dapat lebih mencerminkan adanya perubahan faktor-faktor
lingkungan dari waktu ke waktu. karena hewan bentos terus menerus terbawa oleh air yang
kualitasnya berubah-ubah. Diantara hewan bentos yang relatif mudah di identifikasi dan
peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah jenis-jenis yang termasuk dalam
kelompok invertebrata makro. Kelompok ini lebih dikenal dengan makrozoobentos.
Makrozoobentos berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam aliran energi
dan siklus dari alga planktonik sampai konsumen tingkat tinggi.
Faktor yang mempengaruhi keberadaan bentos:
Lingkungan (biotik)
Lingkungan (abiotik)
Faktor biotik yang berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu
sumber makanan bagi hewan bentos. Adapun faktor abiotik adalah fisika-kimia air yang
diantaranya: suhu sebagai stabilisator sehingga perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan
perubahan yang terjadi lebih lambat dibandingkan di udara, arus dapat mempengaruhi
distribusi gas terlarut; garam dan makanan serta organisme dalam air, oksigen terlarut (DO)
berpengaruh terhadap fotosintesis organisme, kebutuhan oksigen biologi (BOD)
mempengaruhi respirasi organisme dalam air dan kimia (COD), serta kandungan nitrogen
(N), kedalaman air, dan substrat dasar.
Hewan bentos, terutama yang bersifat herbivor dan detritivor, dapat menghancurkan
makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati yang masuk ke dalam perairan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga mempermudah mikroba untuk
menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen perairan.
B. Klasifikasi Bentos
1. Klasifikasi Bentos Berdasarkan Ukuranya
a. Mikrofauna
b. Mesofauna
c. makrofauna
KLASIFIKASI
Mikrofauna
2.
a.
UKURAN
< 0,1 mm
CONTOH
bacteri,
diatom,
ciliata,
amoeba, dan flagellata
Mesofauna
0,1 1 mm
Makrofauna
< 1 mm
pada suhu air, oksigen terlarut dan adanya berbagai anion dan kation serta jenis dan
stadium organisme.Suhu air yang tinggi dapat menambah daya racun senyawa-senyawa
beracun seperti NO3, NH3, dan NH3N terhadap hewan akuatik, serta dapat mempercepat
kegiatan metabolisme hewan akuatik. Sumber utama senyawa ini berasal dari sampah dan
limbah yang mengandung bahan organik protein. Oksigen terlarut sangat penting bagi
pernafasan zoobentos dan organisme-organisme akuatik lainnya. Kelarutan oksigen
dipengaruhi oleh faktor suhu, pada suhu tinggi kelarutan oksigen rendah dan pada suhu
rendah kelarutan oksigen tinggi. Tiap-tiap spesies biota akuatik mempunyai kisaran toleransi
yang buerbeda-beda terhadap konsentrasi oksigen terlarut di suatu perairan. Spesies yang
mempunyai kisaran toleransi lebar terhadap oksigen penyebarannya luas dan spesies yang
mempunyai kisaran toleransi sempit hanya terdapat di tempat-tempat tertentu saja.
Berdasarkan kandungan oksigen terlarut (DO), Kualitas perairan atas empat yaitu; tidak
tercemar (> 6,5 mg/l), tercemar ringan (4,5 6,5 mg/l), tercemar sedang (2,0 4,4 mg/l) dan
tercemar berat (< 2,0 mg/l). Cahaya matahari merupakan sumber panas yang utama di
perairan, karena cahaya matahari yang diserap oleh badan air akan menghasilkan panas di
perairan. Di perairan yang dalam, penetrasi cahaya matahari tidak sampai ke dasar, karena
itu suhu air di dasar perairan yang dalam lebih rendah dibandingkan dengan suhu air di
dasar perairan dangkal. Suhu air merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
aktifitas serta memacu atau menghambat perkembangbiakan organisme perairan. Pada
umumnya peningkatan suhu air sampai skala tertentu akan mempercepat perkembang
biakan organisme perairan.Zoobentos membantu mempercepat proses dekomposisi materi
organik. Hewan bentos, terutama yang bersifat herbivor dan detritivor, dapat
menghancurkan makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati dan serasah yang masuk ke
dalam perairan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga mempermudah
mikroba untuk menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen perairan.
b. Phytobentos
Phytobentos adalah tanaman milik bentos tersebut.
C. Identifikasi Foraminifera Benthos
Genus nummulites : kenampakan luar seperti lensa, terputar seperti planispiral, hanya
putaran yang terluar yang terlihat, umumnya licin.
- Family alveolinelliadae
Genus alveolina : kenampakan luar terbentuk telur/ sllips (fusiform), panjang kurang lebih 1
cm.
Genus alveolinella : bentuk sama dengan alveolina dengan panjang 0,5-1,5 cm serta ada
suatu kanal (pre septa), celah-celahnya tersusun menjadi 3 baris dan tersusun
bergantuan, tetapi sambung-menyambung.
- family miogpsinidae
genus miogypsian : kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong hingga bulat, kadang
seperti bintang/pligonal, permukaan papilliate, sering dijumpai tongkak.
Genus miogypsinoides : kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong dan permukaan
luarnya datar.
- Family calcarinidae
Genus biplanispira ; kenampakan luar pipih hingga seperti lensa, discoidal, hampir bilateral
simetri dengan/tanpa tonggak.
Genus pellatispira : kenampakan luar seperti lensa (lentiskuler) dan bulat, sering dijumpai
tonggak.
- Family orbitoididae
Genus lepydocyclina : kenampakan seperti lensa (lentiskuler) pipih cembung, discoidal,
permukaan test papillate, halus reticulate, pinggirnya bisa bulat, kadang seperti
batang atau polygonal.
Susunan kamar foraminifera benthos
Susunan kamar foraminifera benthonik memiliki kemiripan dengan
foraminifera planthonik, dengan susunan kamar dan bentuknya sebagai berikut :
a. Monothalamus : susunan kamar dan bentuk kamar-kamar ahir foraminifera yang
hanya terdiri dari satu kamar. Macam-macam dari bentuk monothalamus adalah
berikut:
- Bentuk globular atau bola atau spherical, terdapat pada kebanyakan sub
family saccaminnidae. Contoh : saccamina.
- Berbentuk botol (farkashaped), terdapat pada kebanyakan sub family
proteonaniae.
Contoh : lagena
- Berbentuk tabung (tabular) : terdapat pada kebanyakan sub family
hyperminidae.
Contoh : hyperammyna
- Berbentuk antara kombinasi botol dan tabung. Contoh : lagena
- Cyclical atau anular clamber
- Planispiral pada awalnya kemudian terputar tak beraturan. Contoh : orthovertella.
- Planispiral kemudian lurus (uncoilling). Contoh : rectocomuspira
- Cabang (bifurcating). Contoh : rhabdamina abissorum
- Zig-zag. Contoh : lenticulina
- Stellate
- Fistoluse
- Arburescent. Contoh : dendrophyta crecta
b.
3. Teriserial yaitu merupakan test yang tersusun oleh tiga baris kamar yang berselangseling.contoh : Uvigerina
APERTURE FORAMINIFERA BENTHOS
Golongan benthos memiliki aperure yang bervariasi dan aperture itu
sendiri merupakan bagian penting dari test foraminifera, karena merupakan lubang
yang digunakan untuk bergerak keluar dan masuk dari suatu protoplasma
organisme. Macam-macam aperture foraminifer benthos :
1. Simple aperture
2. Apertural teeth : sangle/with single tooth, apertural flap/ with valvular tooth,
pleurostomellinc biffid/ biffid tooth, umbilical teeth, modifical teeth, lateral flanges.
3. Supplementary aperture
4. Multiple aperture
5. Primary aperture: umbilical, interiomargina umbilican extra umbilical/ simple
aperture lip/ ventral and peripheral, spiloumbilical/ interiomarginal equatorial.
D. Cara Memperoleh Makanan
Sumber makanan utama untuk bentos adalah alga dan organik limpasan dari
tanah. Di perairan pantai dan tempat-tempat lain di mana cahaya mencapai bagian bawah,
hewan bentik seperti diatom yang mampu berfotosintesis dapat berkembang biak.
Adapun cara dari setiap bentos untuk memperoleh makanannya adalah sebagai berikut:
1. Filter feeder atau sering disebut suspension feeder, adalah hewan yang makan dengan
menyaring padatan tersuspensi dan partikel makanan dari air, biasanya dengan melewatkan
air melalui struktur penyaringan khusus. Contohya seperti spons dan bivalvia yang memiliki
tubuh yang keras. Proses ini dapat terjadi pada daerah yang berpasir.
2. Deposit feeders, adalah binatang atau hewan yang mengkonsumsi sisa-sisa makanan pada
substratum di bagian bawah air. Seperti polychaetes yang memiliki permukaan tubuh yang
lunak. Ikan, bintang laut, siput, cumi, dankrustasea yang merupakan predator.
3. organisme bentik, seperti bintang laut , tiram , kima , teripang , bintang rapuhdan anemon
laut , memainkan peran penting sebagai sumber makanan bagiikan dan manusia
E. Faktor- Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Bentos
Sebagaimana kehidupan biota lainnya, penyebaran jenis dan populasi komunitas
bentos ditentukan oleh sifat fisik, kimia dan biologi perairan. Sifat fisik perairan seperti
pasang surut, kedalaman, kecepatan arus, kekeruhan atau kecerahan, substrat dasar dan
suhu air. Sifat kimia antara lain kandungan oksigen dan karbondioksida terlarut, pH, bahan
organik, dan kandungan hara berpengaruh terhadap hewan bentos. Sifat-sifat fisika-kimia air
berpengaruh langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan bentos. Perubahan kondisi
fisika-kimia suatu perairan dapat menimbulkan akibat yang merugikan terhadap populasi
bentos yang hidup di ekosistem perairan (Setyobudiandi, 1997).
Oksigen adalah gas yang amat penting bagi hewan. Perubahan kandungan
oksigen terlarut di lingkungan sangat berpengaruh terhadap hewan air. Kebutuhan oksigen
bervariasi, tergantung oleh jenis, stadia, dan aktivitas. Kandungan oksigen terlarut
mempengaruhi jumlah dan jenis makrobentos di perairan. Semakin tinggi kadar O 2 terlarut
maka jumlah bentos semakin besar.
2. Bentos dapat digunakan untuk melihat kualitas air pada suatu perairanTidak
sepe
rti ikan, bentos tidak bisa bergerak banyak sehingga mereka kurang
mampu
menghindar dari efek sedimen dan polutan lain yang mengurangi
kualitas air. Oleh
karena itu, bentos dapat memberikan informasi mengenai
kualitas air sungai dan
kualitas air danau. siklus hidup lama mereka
memungkinkan penelitian yang dilakukan
oleh ahli ekologi akuatik untuk
menentukan setiap penurunan kualitas lingkungan.
Bentos merupakan grup
yang sangat beragam hewan air, dan sejumlah besar spesies
memiliki berbagai
tanggapan terhadap stres seperti polutan organik, sedimen, dan
toxicants.
bentik
makroinvertebrata
Banyak
berumur
panjang,
yang
memungkinkan
deteksi peristiwa masa lalu seperti pencemaran tumpahan pestisida
dan ilegal
dumping.