Apakah pakan alami itu? Sebelum membicarakan pakan alami perlu dipahami terlebih
dahulu arti katanya. Pakan merupakan peristilahan yang digunakan dalam dunia perikanan
yang mempunyai arti makanan. Alami menurut arti katanya adalah sesuatu yang berasal dari
alam. Oleh karena itu, pakan alami bisa diartikan sebagai pakan yang berasal dari alam yang
dijadikan sebagai sumber makanan bagi organisme budidaya utamanya yang masih berbentuk
larva dan ketersediaannya dapat diusahakan atau dibudidayakan.
Dalam kenyataan sehari – hari, ada dua macam pakan yang umumnya diberikan kepada
organisme budidaya yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami umumnya diberikan
kepada organisme budidaya yang masih stadia larva karena ukuran pakan alami cocok dengan
bukaan mulut larva sedangkan pakan buatan umumnya diberikan kepada organisme budidaya
yang sudah berukuran besar. Pakan alami memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan
pakan buatan yaitu nilai gizinya sangat lengkap dan sesuai dengan tubuh ikan, tidak
menyebabkan penurunan kualitas air pada wadah budidaya ikan, meningkatkan daya tahan
tubuh benih ikan terhadap penyakit dan perubahan kualitas air, mudah ditangkap karena
pergerakan pakan alami tidak begitu aktif dan berukuran kecil sesuai dengan bukaan mulut
larva.
Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar
misalnya ubur – ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling
umum ditemui antara lain kopepod (copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid), amfipod
(amphipod), kaetognat (chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai hampir di semua perairan
mulai dari tawar, estuaria sampai laut.
Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam.
Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan.
Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar laut
(bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika masih berupa telur
dan larva. Baru dikemudian hari menjelang dewasa, sifat hidupnya yang semula sebagai
plankton berubah menjadi nekton atau bentos.
Kopepod
Kopepod adalah nama umum yang diberikan untuk hewan dai subkelas
Copepoda, dibawah kelas Krustasea, filum Arthropoda. Nama Copepoda berasal dari bahasa
Yunani kuno “cope” = dayung dan “poda” = kaki, atau keseluruhannya berarti yang mempunyai
kaki dayung. Diberi nama demikian karena kopepod mempunyai kaki-kaki renang yang kuat
yang memungkinkannya sewaktu waktu dapat berengan melesat dengan kecepatan tinggi
dengan gerakan yang menyentak nyentak.
Di dunia diperkirakan ada sekitar 12.000 jenis kopepod, tetapi tidak semua hidup
sebagai plankton. Kopepod hidup di perairan tawar, payau maupun di perairan oseanik. Ada
kopepod yang hidup sebagai parasit pada ikan, ada pula yang hidup sebagai bentos (hidup di
dasar laut). Tetapi yang paling banyak terdapat di laut adalah kopepod plankton. Ukuran
kopepod relatif kecil, sekitar 0,5 – 2 mm, meskipun ada pula yang berukuran relatif besar,
sampai sekitar 1 cm atau lebih.
Sebagian besar kopepod plankton hidup sebagai herbivor, yang menyantap fitoplankton,
misalnya diatom. Namun tidak semua kopepod bersifat herbifor, ada juga sebagian yang hidup
sebagai karnivor dengan memangsa zooplankton lainnya meskipun jenis semacam ini
jumlahnya tidak banyak. Contoh yang bersifat karnivor yaitu kebanyakan kopepod siklopoid
dan beberapa jenis kalanoid misalnya Tortanus.
Kopepod plankton pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama yakni
bangsa kalanoid (calanoid/Calanoida), siklopoid (cyclopoid/Cyclopida) dan harpaktikoid
(harpacticoid/Harpacticoida).