Anda di halaman 1dari 5

Fluktuasi Asimetri Kamis 27 September 2018

Cahyadi Purwoprayogo, 1714111004, Kelompok 6

ABSTRAK

Fluktuasi asimetri merupakan perbedaan antara keadaan sisi kiri dan sisi kanan yang menyebar secara normal dengan
rataan mendekati nol sebagai akibat dari ketidakmampuan individu untuk berkembang secara tepat dan normal. Fluktuasi
asimetri ini merupakan pencerminan dari ketidakstabilan perkembangan dari ketidakmampuan perkembangan individu
sehingga menyebabkan perbedaan fenotif. Dalam praktikum kali ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui
perubahan organ disebelah kanan dan kiri ikan dan mahasiswa dapat mengetahui perubahan bagian tubuh ikan di sebelah
kanan dan kiri ikan. Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis 27 September 2018 di Laboratorium Perikanan dan
Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Ikan uji yang akan diperiksa bagian tubuhnya terlebih dahulu
dimatikan dengan menusuk sumsum tulang belakang yang terletak di bagian belakang kepala kemudian menghitung
jumlah jari-jari lemah sirip perut padabagian kanan dan kiri dihitung dengan merentangkan kedua sirip tersebut sehingga
jari-jarrinya terlihat jelas dan mudah perhitungannya. Memotong jari-jari lemah sirip kanan dan kiri dihitung jumlah jari-
jari lemahnya dengan menggunakan mikroskop binokuler.menghitung sisik linea lateralis satu persatu pada kedua sisi
kiri dan kanan. Menghitung jumlah tapis insang pada kedua sisi kanan dan kiri. Menghitung jumlah gill racker insang
pada bagian pertama kanan dan kiri. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa ikan mas maupun ikan nila yag
telah diamati telah mengalami asimetri ditunjukakan dengan nilai asimetri yang berkurang.

Kata kunci: Fluktuasi asimetri, ketidakstabilan dan perubahan organ


PENDAULUAN

Lingkungan biotik sangat mempengaruhi genotif dan jangka sorong, penggaris, mikroskop binokuler, kaca
fenotif dari ikan. Lingkungan yang buruk akan pembesar, gunting dan alat tulis
menyebabkan kerusakan ataupun kesalahan genetik dapat
mempengaruhi penampilan fenotif dari suatu individu. Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini
Sehingga dalam perkembangannya budidaya ikan sering adalah Dihitung jumlah jari-jari lemah sirip perut
kali dijumpai ikan yang yang cacat fisik maupun cacat padabagian kanan dan kiri dihitung dengan merentangkan
pertumbuhannya. pada kasus ini perlu adanya sutu kajian- kedua sirip tersebut sehingga jari-jarrinya terlihat jelas
kajian mengenai hal tersebut. oleh karena itu salah satu dan mudah perhitungannya.Dipotong jari-jari lemah sirip
yang dapat dilakukan adalah penelitian-penelitian dalam kanan dan kiri dihitung jumlah jari-jari lemahnya dengan
skala besar dan dalam skala laboratorium untuk menggunakan mikroskop binokuler. Dihitung sisik linea
mengetahui penyimpangan yang tejadi pada suatu lateralis satu persatu pada kedua sisi kiri dan
individu atau populasi ikan salah satunya dengan kanan.Dihitung jumlah tapis insang pada kedua sisi kanan
menggunakan metode fluktuasi asimetri. dan kiri. Dihitung jumlah gill racker insang pada bagian
Fluktuasi asimetri ini sangat erat hubungannya dengan pertama kanan dan kiri.
tampilan fenotif, dikarenakan fluktuasi asimetri HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan perubahan organ atau bagian tubuh baik
sebelah kiri maupun sebelah kanan yang menyebar normal Fluktuasi asimetri merupakan kestabilan organ-organ.
dengan rataan mendekati nol. Perkembangan seperti ini kestabilan perkembangan organ-organ berpasangan pada
mungkin tidak terlalu diperhatikan karena sifatnya tidak hewan berhubungan erat dengan tingkat keragaman
mempengaruhi sifat dari ikan itu sendiri, tetapi merupakan genetiknya. Nilai stabilitas perkembangan organ
suatu proses yang melibatkan rekayasa genetik. berpasangan diukur dengan dua angka, yaitu dengan
bilangan (number) rataan sifat asimetri per individu dan
Adapun tujuan yang mendasari praktikum ini adalah : angka rataan besaran (magnitute) asimetri. Pengukuran
1. Mahasiswa agar dapat mengetahui perubahan organ stabilitas perkembangan tersebut pada setiap individu
disebelah kanan dan kiri ikan yang kemudian diperoleh nilai tengah dari keseluruhan
2. Dapat menentukan ikan tersebut homozigot atau asimetri dapat digunakan untuk menduga berkurangnya
heterozigot keragaman genetik akibat silang dalam suatu populasi
ikan (Leary dkk.2011 dalam Ani.w dan komar S.2009).
METODE
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel, nilai fluktuasi
pada hari Kamis tanggal 19 Sepetmeber 2017 di asimetri pada karakter meristik ikan nila dan ikan mas
Laboratorium Budidaya Perairan jurusan Perikanan dan mengalami asimetri. Asimetri organ berpasangan pada
Kelautan-Universitas Lampung. ikan nila dan ikan mas dapat dihitung dari hasil
perhitungan ciri-ciri meristik bilateral. dilakukan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah praktikum fluktuasi asimetri ikan nila (Oreochromis
ikan contoh (ikan nila dan ikan mas), timbangan O’Hauss, niloticus) dengan data sebagai berikut:
Grafik Asimetri Ikan Nila Grafik Panjang Baku &
(Oreochromis niloticus) Panjang Total Ikan Nila
4 (Oreochromis niloticus)
2.87 16
3
14
1.84
2
12
1 0.63 0.69 0.88 0.78

Panjang (cm)
0.3 0.3 0.120.01 10
Panjang
0 8 Total
SV SP Gr LL Jr
Panjang
6
FAn FAm Baku
4
Grafik 1. Asimetri ikan nila (Oreochromis niloticus)
2
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan
menggunakan ikan nila (Oreochromis niloticus) sebanyak 0
33 ekor dapat dijelaskan bahwa ikan nila (Orecrhromis 1 4 7 1013161922252831
niloticus) telah mengalami asimetri ditunjukan dengan
nilai FAn yang tinggi. hal tersebut disebabkan karena
adanya perbedaan fenotip pada individu untuk sifat Grafik 3. Panjang baku dan panjang total ikan nila
meristik yang bilateral sehingga dapat menunjukan (Oreochromis niloticus)
fluktuasi asimetri, yaitu adanya perbedaan antara karakter
sisi kiri dan sisi kanan yang menyebar secara normal dilakukan pengamatan terhadap panjang baku dan
dengan rataan mendekati nol sebagai akibat dari panjang total ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan
ketidakmampuan individu untuk berkembang secara tepat jumlah sampel sebanyak 33 ekor. berdasarkan grafik yang
dan normal serta fluktuasi asimetri merupakan indikator disajikan dijelaskan bahwa panjang baku ikan nila yaitu
untuk mengetahui adanya silang dalam atau inbreding,
panjang ikan nila mulai dari pangkal ekor hingga ujung
Van Valen (Dep. Pertanian, 2008).
kepala sebanding dengan panjang total ikan nila. panjang
Fluktuasi asimetri ini merupakan perubahan organ atau total adalah panjag ikan nila mulai dari ujung ekor hingga
bagian tubuh sebelah kiri dan kanan yang menyebar paling depan kepala. panjang baku ikan nila dengan
normal dengan rataan mendekati nol. Selain itu individu panjang total ikan nila adalah berbanding lurus yaitu
yang mengalami tekanan silang dalam mempunyai dengan semakin panjang ukuran ikan nila maka semakin
ketahanan terhadap perubahan lingkungan yang rendah, panjang pula panjang baku ikan nila tersebut. berdasarkan
silang dalam memberikan dampak negatif dalam budi hal ini, berarti ikan nila(Oreochromis niloticus) telah
daya ikan (Asmawi, 2009). terjadi perubahan atau pertumbuhan yang nyata yang
Silang dalam merupakan perkawinan bersama individu- berarti bernilai positif.
individu yang sekerabat, sehingga menyebabkan
munculnya gen-gen resesif yang merugikan, yang
sebelumnya tertutupi oleh alel-alel dominan pada
heterozigot. Silang dalam dapat menyebabkan depresi DAFTAR PUSTAKA
inbreeding yang berakibat pada menurunnya kesuburan, Asmawi, S. 2009. Pemeliharaan Ikan dalam Keramba..
vigour dan kesehatan ikan yang pada gilirannya
Jakarta. Gramedia
menyebabkan penurunan morfologi akibat dari
meningkatnya frekuensi homozigot untuk alel resesif. Departemen Pertanian. 2008. Teknologi Pembenihan Ikan
Fenomena ini dicirikan dengan stabilitas perkembangan Jelawat (Leptobarbus hoeveni) Secara Terkontrol.
yang rendah dan ditandai dengan meningkatnya individu Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan.
yang abnormal. Hal ini ditandai dengan perbedaan bentuk, Jakarta. 1-11 h.
ukuran, jumlah dan ciri-ciri morfologi yang lain pada
organ yang berpasangan (Widiyati dan Sumantadinata, Handono, Boyun. 2009. Fluktuasi asimetri pada ikan
2009). kerapu tikus (Cromileptes altivelis) di Balai
Budidaya Air payau (BBAP) Situbondo, jawa
timur. [Tesis]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Leary, R.F.dkk 2011. Development instability and high


meristic counts in interspecific hybrid of salmonid
fishes dalam Ani W., dan Komar S.2017.Fluktuasi
Asimetri Ikan Nila 69 (Oreochromis niloticus) Perikanan Budidaya Air tawar Fakultas
Dari Danau Tempe (Sulawesi Selatan) Dan Ikan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Nila Gift Dari Sukamandi, Jatiluhur dan Pertanian Bogor
Sukabumi. Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan-IPB
Nurhidayat, AM. 2008. Fluktuasi asimetri
dan abnormalitas pada ikan lele dumbo
(Clarias sp.) yang berasal dari tiga daerah sentra
budidaya di pulau Jawa. [Tesis]. Bogor:
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor.

Riyanto, D. dan Imron, 2009. Keragaman Truss


Morfometri Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Strain 69, Gift G-3, dan Gift G-6. Jurnal Penelitian
Perikanan Indonesia. Sukamandi. 8 (5). 11-18.

Sundara AS.2009. Fluktuasi asimetri pada ikan nila merah


(Oreochromis sp) dan ikan mas (Cyprinus
carpio Linn). [Skripsi]. Bogor: Departemen
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Widiyati, A. dan Sumantadinata, K. 2009. Fluktuasi


Asimetri Ikan Nila 69 (Oreochromis
niloticus) dari Danau Tempe (Sulawesi
Selatan) dan Ikan Nila Gift dari Sukamandi,
Jatiluhur dan Sukabumi. Bogor. Balai Riset

Anda mungkin juga menyukai