Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BUDIDAYA LAUT

PERTUMBUHAN & PEMBUDIDAYAAN IKAN BADUT (CLOWNFISH)

DISUSUN OLEH:
NAMA
RAMADHAN SAKTI PAMUNGKAS
NIM
08051281924042
KELAS
B

DOSEN PENGAMPU :
DR. MUHAMMAD HENDRI, S.T., M.SI
DR. RIRIS ARYAWATI, ST., M.SI

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-NYA saya dapat
menyelesaikan tugas makalah dalam mata kuliah Budidaya Laut yang bertemakan
“Pertumbuhan & Pembudidayaan Ikan Badut (Clownfish)”. Kemudian shalawat
beserta salam kita haturkan kepada baginda nabi Muhammad Rasulullah SAW
yang telah membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang
menderang. Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan baik dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka saya sangat
mengharapkan kritikkan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah di
hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga
tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca. Saya
mengucapkan terimakasih sebelumnya kepada bapak dan ibu dosen yang telah
memberikan ilmunya untuk dapat menyelesaikan makalah ini.

Palembang, 05 Maret 2022

Ramadhan Sakti Pamungkas

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
2.1 Clownfish (Amphiprion percula)....................................................................5
2.2 Faktor Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Clownfish................................6
2.3 Pembudidayaan dan Pakan Clownfish............................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
3.2 Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

3|Page
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan hias adalah jenis ikan yang memiliki daya tarik tersendiri baik dari segi
warna, bentuk tubuh, maupun tingkah lakunya yang unik. Ikan hias dipasarkan
atau dijual dalam kondisi hidup yang dibeli untuk dilihat dan dinikmati keindahan,
keanggunan, serta warnanya yang cemerlang. Salah satu komoditas ikan hias yang
banyak diminati adalah ikan badut (clownfish). Budidaya ikan badut Biak
(Amphiprion percula) merupakan salah satu upaya selain untuk mencegah
gangguan terhadap ekosistem pantai akibat penangkapan yang berlebihan di alam.
Diperkirakan dalam setahun, populasi ikan badut di alam berkurang 25% hanya
untuk tujuan komersial (Johan et al. 2019).
Ikan hias merupakan salah satu komoditas ekonomis yang sangat potensial
di Indonesia. Permintaan terhadap ikan hias semakin meningkat baik di dalam
maupun luar negeri, salah satunya adalah ikan badut (Amphiprion percula) yang
sangat diminati oleh masyarakat karena warna dan bentuk tubuh yang menarik.
Ikan badut (Amphiprion percula) merupakan ikan hias yang mempunyai daya
tarik pada warna mempunyai corak warna dasar dengan kombinasi: merah-putih,
merah-hitam dan hitam-kuning-putih. Corak dan kombinasi warna dijadikan
sebagai ciri identifikasi jenis ikan badut yang hidup bergerombol, habitatnya di
alam selalu berdampingan dengan anemon laut (Zulfikar et al. 2018).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu ikan badut (clownfish)?
2. Apa pentingnya membudidayakan ikan badut (clownfish)?
3. Bagaiman cara yang baik dan benar dalam membudidayakan ikan badut
(clownfish)?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa pentingnya dalam
menjaga dan mengembangbiakan ikan badut (clownfish) agar ekosistem ikan hias
di alam dapat terlestarikan dan membuat keindahan alam laut tetap terjaga.

4|Page
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Clownfish (Amphiprion percula)


Salah satu jenis ikan hias laut yang diminati oleh pasar luar negri adalah
ikan nemo/badut/clownfish (Amphiprion sp). Ikan ini memiliki keunggulan yaitu
memiliki beberapa variasi bentuk dan warna yang beragam berdasarkan perbedaan
jenis di habitatnya. Parameter keindahan jenis ikan hias dapat diukur dari bentuk
badan, fisik, warna, dan tingkah lakunya. Ikan hias sangat unggul pada kecerahan
warna tubuhnya, yang disebabkan adanya sel pigmen atau khromatofor yang
terdapat dalam dermis pada sisik ikan. Ikan Nemo merupakan ikan omnivore
(pemakan hewan dan tumbuhan). Selain invertebrate kecil seperti crustacea dan
parasit yang melekat pada tubuh anemon, alga juga diketahui memenuhi 20 – 25%
kebutuhan nutrisinya (Rahmi et al. 2017).
Clownfish merupakan salah satu jenis produk ikan hias air laut yang paling
banyak diminati terutama di pasar luar negeri karena bentuknya yang eksotis dan
unik. Saat ini produksi ikan hias nemo secara budidaya sudah mulai digalakkan,
namun produksi belum kontinue saat dibutuhkan untuk ekspor dan harga alam
lebih murah dari harga ikan nemo produksi hatchery karena tingginya paktor
produksi.
Ikan badut (Amphiprion percula) atau biasa disebut ikan nemo merupakan
salah satu komoditas unggulan ikan hias air laut yang hidup di perairan terumbu
karang yang bersimbiosis dengan anemon dan memiliki nilai ekonomis yang
tinggi. Ikan badut merupakan jenis ikan hias air laut tropis dari Famili
Pomacentridae yang hidup di terumbu karang dan terlindung hingga kedalaman
15 m. Ikan badut A.percula memiliki bentuk dan corak warna yang menarik yaitu
berwarna orange (jingga), belang putih di bagian kepala, badan dan pangkal ekor,
dan adanya siluet hitam di bagian atas tubuhnya, serta cocok untuk pengisi
akuarium khusus ikan maupun akuarium terumbu karang (Aldo et al. 2021).
Pada umumnya ikan badut memiliki warna oranye cerah pada tubuhnya
dengan kombinasi 3 garis putih pada bagian kepala, badan, dan pangkal ekor. Ikan
ini memiliki gerakan yang lincah, memiliki postur tubuh mungil, dan tidak
bersifat agresif terhadap ikan lain. Ikan badut termasuk kedalam famili
Pomacentridae dan memiliki 2 genus yaitu Amphiprion dan Premnas.

5|Page
2.2 Faktor Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Clownfish
Tingkat pertumbuhan ikan sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal ikan itu sendiri. Faktor internal meliputi sifat genetik, faktor eksternal
merupakan faktor yang berasal dari lingkungan. Salah satu faktor lingkungan
yang paling berperan dalam menentukan tingkat pertumbuhan adalah nafsu
makan. Mata merupakan salah satu organ reseptor yang dapat mendeteksi
beberapa warna yang disukai atau diminati oleh ikan untuk memilih makanan
yang disukai sehingga akan menambah nafsu makan. Untuk memanipulasi rasa
ketertarikan ikan badut dalam mendapatkan makanan (Zulfikar et al. 2018).
Semua ikan dalam subfamilia Amphiprioninae hidup bersimbiosis dengan
anemon laut dalam hubungan simbiosis. Anemon sebagai 'host' (tuan rumah) bagi
ikan nemo dapat dijumpai di daerah terumbu karang yang dangkal. Semakin
menurunnya kondisi terumbu karang di Indonesia, memberikan dampak terhadap
banyak aspek, salah satunya adalah menurunnya jumlah anemon yang berdampak
pada hilangnya habitat bagi ikan nemo yang hidupnya bergantung kepada anemon
dan menurunnya kelimpahan ikan nemo di alam (Sari et al. 2014).
Salah satu faktor fisiologis yang berpengaruh terhadap sintasan dan
pertumbuhan ikan badut adalah salinitas. Ikan badut umumnya mendiami daerah
di perairan karang yang mempunyai salinitas sekitar adalah 30 - 35 ppt.
Kemampuan ikan untuk bertahan pada media salinitas tergantung pada
kemampuan ikan untuk mengatur cairan tubuh, sehingga mampu
mempertahankan tingkat tekanan osmotik yang mendekati normal. Untuk
organisme akuatik, proses tersebut digunakan sebagai langkah untuk
menyeimbangkan tekanan osmose antara substansi dalam tubuhnya dengan
lingkungan melalui sel yang permeabel (Johan et al. 2019).

2.3 Pembudidayaan dan Pakan Clownfish


Pada kegiatan pembudidayaan maka dilakukan pemberian warna wadah
pemeliharaan karna pada kegiatan budidaya ikan badut yang diberikan berupa
pakan buatan sehingga pakan buatan yang diberi seolah-olah mempunyai zat
warna sama seperti pakan alami. Warna wadah dapat mempengaruhi tingkah laku
makan larva karena larva ikan laut bersifat fototaksis positif. Warna wadah juga

6|Page
mempengaruhi terhadap pemantulan cahaya. Kesuksesan pada perubahan dari
makan endogeneus kepada makan exogenous sangat dipengaruhi oleh warna
wadah yang memudahkan larva mendeteksi dan memakan pakan. Warna dan
pantulan dari dinding dan dasar wadah mungkin juga mempengaruhi kekontrasan
antara pakan dan latar (Zulfikar et al. 2018).
Salah satu cara untuk mencegah ikan nemo dari kepunahan adalah
melakukan pelestarian jenis dengan menjaga kesehatan ikan yang dapat dilihat
dari warnanya. Perubahan warna sering terjadi karena adanya jumlah pigmen.
Salah satu penyebabnya adalah stress lingkungan antara lain cahaya matahari,
kualitas air, dan kandungan pigmen dalam makanan. Makanan memiliki pengaruh
dalam pembentukan warna ikan hias, sehingga perlu diberikan makanan yang
dapat mendukung penampakan warna tersebut.
Umumnya ikan yang berwarna merah atau kuning membutuhkan makanan
yang memilki kandungan karotenoid lebih tinggi untuk mempertahankan
keindahan warna tersebut. Upaya untuk meningkatkan warna ikan dengan
menambahkan karotenoid yang merupakan komponen pembentuk warna merah
dan kuning. Astaksantin yang ditambahkan dalam makanan ikan merupakan salah
satu karotenoid yang dominan dan efektif untuk meningkatkan warna ikan, karena
ikan akan menyerapnya dari makanan dan menggunakan langsung sebagai sel
pigmen warna oranye hingga merah (Sari et al. 2014).
Adapun teknik budidaya yang dimaksud adalah upaya-upaya yang dapat
dilakukan oleh pembudidaya ikan untuk menunjang pertumbuhan benih yang baik
dengan tingkat kelulushidupan yang tinggi. Mendorong pertumbuhan benih ikan
dengan menerapkan kondisi lingkungan yang terkontrol merupakan salah satu
teknik yang dapat dilakukan dlam usaha budidaya ikan. Pemberian pakan yang
harus diperhatikan yaitu jumlah pakan yang cukup, tepat waktu dan kandungan
nutrient yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Pertumbuhan berbagai macam ikan
hias sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas pakan terutama keseimbangan
nutrientnya. Nutrient tersebut meliputi protein, lemak, karbihidrat, vitamin dan
mineral (Aldo et al. 2021).

7|Page
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat pada makalah kali ini, yaitu:
1. Clownfish merupakan salah satu jenis produk ikan hias air laut yang paling
banyak diminati di pasar lokal maupun internasional.
2. Perubahan warna pada ikan badut disebabkan oleh stress lingkungan antara lain
cahaya matahari, kualitas air, dan kandungan pigmen dalam makanan.
3. Tingkat pertumbuhan ikan sangat dipengaruhi oleh faktor internal (genetik)
dan eksternal (lingkungan) ikan.
4. Ikan badut termasuk kedalam famili Pomacentridae.
5. Kandungan karotenoid pada pakan berguna untuk mempertahankan keindahan
warna pada ikan.

3.2 Saran
Demikian makalah ini saya buat, semoga dapat menambah pengetahuan kita
tentang pertumbuhan & pembudidayaan ikan badut (clownfish). Apabila ada saran
dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan disampaikan tanpa mengurangi rasa
hormat saya kepada pembaca. Terakhir, apabila terdapat kesalahan dalam
pembuatan makalah ini kami mohon maaf, dan kepada Allah saya mohon
ampunan-Nya.

8|Page
DAFTAR PUSTAKA

Aldo J, Banurea JS, Harefa YMF. 2021. Pengaruh pemberian pakan terhadap
pertumbuhan ikan badut ( amphiprion percula ) pada media resirkulasi.
Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 1(1): 9-13

Johan MD, Supono, Suparmono. 2019. Kajian sintasan dan pertumbuhan benih
ikan badut amphiprion percula (bloch,1801) yang dipelihara pada media
salinitas yang berbeda. Kelautan Vol. 12(2): 175-182

Rahmi, Ramses, Pramuanggit. 2017. Pemberian pakan pelet dan cacing sutera
pada pemeliharaan benih ikan hias nemo. Simbiosa Vol. 6(1): 40-47

Sari VO, Hendrarto B, Soedarsono P. 2014. Pengaruh variasi jenis makanan


terhadap ikan karang nemo (amphiprion ocellaris cuvier, 1830) ditinjau dari
perubahan warna, pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan. Maquares Vol.
3(3): 134-143

Zulfikar, Marzuki E, Erlangga. 2018. Pengaruh warna wadah terhadap


pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan badut (Amphiprion ocellaris).
Aquatic Sciences Vol. 5(2): 88-92

9|Page

Anda mungkin juga menyukai