Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG

DIVERSIFIKASI PERTANIAN

PAPER

OLEH:

ANGELINA SOLA GRACEYA SAMOSIR (190304053)


GRACE JASMINE SINAGA (190304054)
W SOLO PETRUS ARIANTO NAPITU (190304055)

KELOMPOK 18

AGRIBISNIS - I

MATA KULIAH PENGANTAR ILMU PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
1. Pengertian Diversifikasi
Menurut KBBI diversifikasi adalah penganekaan usaha untuk menghindari
ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi.
Sedangkan Diversifikasi pertanian adalah sebagai suatu usaha yang komplek dan
luas untuk menungkatkan perekonomian pertanian melalui penganekaragaman
komoditas pada subsistem produksi, konsumsi dan distribusi pada tingkat usaha
tani regional maupun nasional.
2. Pembagian Diversifikasi
a. Divesifikasi Horizontal
Diversifikasi horizontal atau diversifikasi tingkat petani produsen diartikan
sebagai penganekaragaman produksi didalam suatu sistem usahatani dengan
tujuan memanfaatkan petani untuk memperoleh pendapatan tertentu. Upaya ini
juga mengurangi ketergantungan petani terhadap satu macam produk atau
tanaman yang pada gilirannya mengurangi risiko gagal panen.
b. Diversifikasi vertikal
Diversifikasi vertikal disebut juga diversifikasi tingkat perusahaan atau
pengolahan produk pertanian adalah cara mendayagunakan hasil sehingga
meningkatkan mutu dan nilai tambah produk pertanian. Hal ini berkaitan dengan
penimpanan, pengolahan, dan pengawetan produk sehingga dapat digunakan oleh
sektor lain dan lebih berdaya guna.
c. Diversifikasi regional
Diversifikasi regional adalah penganekaragaman yang berkaitan dengan
kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan produk pertanian yang disesuaikan
dengan keadaan iklim, agronomi, serta daya dukung masyarakat dan daerah
setempat. Arah diversifikasi ini pada umumnya menggunakan prinsip keunggulan
komparatif (comparative advantage), yaitu keunggulan potensi suatu produk
disuatu daerah dibandinkan dengan potensi suatu produk didaerah-daerah yang
lain.
3. Faktor Pendorong Diversifikasi Pertanian
Banyak faktor yang mendorong keputusan untuk melakukan diversifikasi,
diantaranya yaitu untuk mengurangi risiko, menanggapi tuntutan konsumen yang
berubah atau mengubah kebijakan pemerintah, menanggapi guncangan eksternal
dan, baru-baru ini, sebagai konsekuensi dari perubahan iklim.
Sumodiningrat (1990) mengemukakan bahwa diversifikasi pertanian di
Indonesia didorong oleh faktor-faktor berikut ini, antara lain:
a. Meningkatkan kemakmuran
Dalam perkembangan suatu negara ukuran kesejahteraan penduduk dikatakan
semakin baik jika persentase pengeluaran untuk makanan pokok terhadap total
pengeluaran rumah tangga/individu semakin kecil porsinya. Implikasinya,
diversifikasi pangan akan memberi peluang petani melaksanakan diversifikasi
horizontal serta vertikal dalam pengolahan sektor pertanian.
b. Perkembangan produk dan konsumsi pangan
Seiring dengan perkembangan penduduk, timbul masalah pada keterbatasan
produksi pangan. Bukan mustahil, di kemudian hari akan ada ketimpangan antara
perkembangan penduduk yang semakin cepat dan membutuhkan konsumsi
makanan pokok yang besar akan tetapi produksi pangan terbatas. Selanjutnya
akan terjadi kondisi minus pangan. Untuk itu perlu adanya keanekaragaman
konsumsi pangan selain makanan pokok dengan produk-produk pangan lain dari
komoditas pertanian yang lain.
c. Swasembada Beras dan Intensif Kepada Petani
Kebijaksanaan haga dasar beras memang di satu pihak mempunyai pengaruh
positif pada perekonomian. Namun, di sisi lain petani tidak dapat memiliki nilai
tawar pada produknya. Padahal di sisi lain tingkat biaya produksi pengeluaran
petani semakin besar. Akibatnya secara rasional petani akan berfikir dua kali
untuk menentukan pilihannya pada usahatani padi, dan akan memilih sistem
pertanian campuran.
d. Produksi dan Ketahanan Pangan
Peningkatan produksi pertanian harus dipertimbangkan dengan daya dukung
sumber daya setempat. Usaha tanaman campuran (mixed farming) akan
meningkatkan pendapatan dan mengurangi resiko kegagalan panen jika
dibandingkan dengan tanaman tunggal.
e. Komponen Teknologi Pendukung
Diversifikasi Teknologi yang dikaitkan dengan diversifikasi harus diartikan
dalam pengertian luas, tidak terbatas pada sisi teknologi mekanis atau tekhnologi
non mekanis. Namun teknologi pasca panen juga tidak kalah penting, tetapi di
Indonesia teknologi ini masih amat lemah ditangani.
4. Manfaat Diversifikasi Pertanian
Pada dasarnya, diversifikasi tanaman dilakukan dengan tujuan agar bisa
memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat. Akan tetapi, dalam
pelaksanaannya, diversifikasi tanaman ini diharapkan terus dan mampu menjaga
keseimbangan alam dan mempertahankan lahan pertanian agar tetap produktif.
1. Peningkatan pendapatan – dengan melakukan kegiatan baru, petani
memiliki kemungkinan besar untuk menikmati peningkatan pendapatan pertanian
dan kualitas hidup yang lebih baik.
2. Kemampuan beradaptasi – diversifikasi mendorong petani untuk bersedia
berubah dan mencari peluang lain. Dengan menambahkan aktivitas baru, petani
akan belajar apa yang cocok untuk ketahanan pangan dan pertanian, dan petani
menjadi lebih mampu untuk membuat perubahan lebih lanjut di masa depan dan
menanggapi peluang baru yang muncul.
3. Keamanan – dengan beralih ke aktivitas baru, kegiatan pertanian dapat
memberi petani masa depan jangka panjang dan stabilitas yang lebih besar.
Melalui diversifikasi petani akan meningkatkan jumlah sumber pendapatan untuk
pertanian dan memastikan bahwa petani kurang rentan terhadap salah satu sumber
pendapatan yang mengecewakan petani.
4. Tradisi– diversifikasi dapat memberi petani sarana untuk menjalankan
tradisi pertanian. Sementara fokus diversifikasi mungkin pada peningkatan
pendapatan dan mengamankan masa depan, ia dapat menyediakan sarana untuk
mensubsidi dan melanjutkan kegiatan tradisional yang dihargai dan dinikmati.
5. Mengembangkan keterampilan baru – menjalankan usaha baru akan
memberikan peluang untuk meningkatkan keterampilan petani dan memperluas
jaringan kontak bisnis petani. Dari manajemen hingga pemasaran dan keuangan
hingga diversifikasi layanan pelanggan akan mengembangkan bakat bisnis petani.
5. Komponen Teknologi Pendukung Diversifikasi
Hadiwigeno dan Sawit (1990) menyebutkan teknologi sebagai salah satu
aspek dalam diversifikasi sektor pertanian. Teknologi yang dimaksudkan tentu
tidak hanya terbatas pada sisi prapanen atau pascapanen saja, akan tetapi juga
informasi. Kemudahan persoalan teknologi tersebut akan dihubungkan dengan
strategi penilitian dan pengembangan.
Kemungkinan untuk mengambil manfaat dari adanya diversifikasi horizontal
antara lain sebagai berikut:
1. Pemanfaatan waktu seoptimal mungkin yaitu penanaman tanaman yang
berumur pendek sehingga dalam satu periode beberapa komoditas yang dapat di
usahakan
2. Pemanfaatan sumber ekonomi yang masih belum maksimal
3. Melonggarkan kendala-kendala sumber daya yang dimiliki
4. Pemanfaatan seoptimal mungkin tersedianya faktor produksi alam seperti sinar
matahari, curah hujan, dan iklim
5. Pemanfaatan sifat-sifat komplementer antar berbagai tanaman atau usaha tani
melalui pemilihan tanaman.
Pengembangan diversifikasi pelu di dukung oleh adanya informasi yang
akurat tentang sifat tanah, aspirasi, dan kemampuan petani, tersedianya prasarana
pendukung seperti jalan, pasar, dan pengkreditan sarta peranan wilayah yang
bersangkutan dalam rencana produksi nasional.
Pengembangan diversifikasi vertikal bertujuan memperkenalkan tambahan
kegiatan terhadap komoditas setelah di panen sehingga petani mendapatkan nilai
tambah. Melalui kegiatan tersebut nilai tambah yang semula di nikmati pihak
lain(pedagang,pengolah), sekarang di terima petani yang bersangkutan sehingga
dapat meningkatkan pendapatan petani.
Dalam hal ini jelas dukungan teknologi bagi pengembangan disversifikasi
vertikal sangatlah vital. Model penelitian sistem usahatani (PSU) yang merakit
teknologi untuk petani sebaiknya di perluas dengan memperbaiki beberapa
kekurangan antaralain optimalisai yang tidak hanya melihat dari kerangka
peningkatan produksi.
6. Contoh Diversifikasi Pertanian
Diversifikasi pertanian bisa dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya yaitu
sebagai berikut:
1. Pergantian jenis tanaman
Diversifikasi ini dilakukan dengan pergantian jenis tanaman yang bertujuan untuk
mengimbangi pemenuhan kebutuhan makanan pokok. Misalnya yaitu melakukan
pergantian penanaman padi (beras) ke makanan pokok lainnya seperti jagung, ubi
kayu (singkong), ubi jalar,sagu, talas, gandum, kentang, dan masih banyak lagi.
2. Tumpang sari
Diversifikasi ini dilakukan melakukan penanaman beberapa jenis tanaman secara
bersamaan pada lahan yang sama. Misalnya yaitu menanam tanaman ubi kayu,
kedelai, dan jagung secara bersama-sama. Diversifikasi juga bisa dilakukan
diantara dua musim tanam atau pada satu musim secara bersamaan.
3. Menggunakan lahan pertanian yang berbasis hutan (Agroforestry)
Diversifikasi ini dilakukan pada lahan luas dan masih produktif. Dianjurkan untuk
melakukan penanaman terhadap jenis tanaman yang berbeda-beda agar tetap
menjaga keseimbangan alami hutan. Sebaiknya, pohon-pohon pelindung tetap
dipertahankan untuk menjaga kandungan air dalam tanah.
4. Memperbanyak jenis kegiatan pertanian
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan cara memperbanyak jenis kegiatan
pertanian misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak
ikan.
7. Hal yang perlu diperhatikan dalam Diversifikasi
1. Untuk sifat tanaman : perlu diperhatikan perakarannya, umur, dan kebutuhan
unsur hara dari tanaman yang akan ditanam
2. Untuk sifat hubungan dengan tanaman lain : perhatikan kawan atau lawan
(terhadap tanaman tersebut)
3. Untuk pergiliran tanaman, perhatikan tanaman yang ditanam sebelumnya
4. Untuk musim, sesuaikan tanaman yang cocok untuk ditanam di musim hujan,
panca roba dan kemarau
5. Yang terakhir, perhatikan juga jenis tanaman sekitar yang sudah ada
8. Penyebab Diversifikasi belum berkembang secara luas
1. Fokus program pertanian yang begitu besarnya diberikan kepada tercapainya
swasembada beras
2. Pengembangan teknologi di luar padi masih jauh tertinggal jika
dibandingkan dengan padi
3. Orientasi pada pencapaian target komoditas-komoditas, di mana sasaran
produksi masing-masing komoditas pertanian (mengikuti pola sukses padi)
telah menyita sebagian besar perhatian dan sumber daya pertanian.
Daftar Pustaka

Hadiwigeno,. Sawit. 1990. Komponen teknologi pendukung diversifikasi

Hadiwigeno, Sawit. 1990. Tiga penyebab diversifikasi pertanian belum


berkembang.

Sumodiningrat. 1990. Diversifikasi pertanian

Sumodiningrat. 1990. Faktor pendorong diversifikasi pertanian

KBBI. Pengertian diversifikasi secara umum

https://dosenpertanian.com/diversifikasi-pertanian/

http://agribissay.blogspot.com/2012/10/pengembangan-teknologi-dalam-
mendukung.html

Anda mungkin juga menyukai