Anda di halaman 1dari 1

TugasBio2022.C1M022084.

SriUlpa

1 pesan

Ulpa Ul <ulpaul278@gmail.com> Kam, 15 Des 2022 pukul 15.13


Kepada: tugasibusupra@gmail.com

Jurnal 1

Judul :

Peran Bioteknologi untuk Peningkatan Produksi Pangan di Lahan Marginal (Role of Biotechnology for Increased
Food Production in Marginal Land)

Suyanto Pawiroharsono

Jurnal Pangan 21 (1), 101-111, 2012

Dalam rangka ketahanan dan kemandirian pangan di Indonesia, maka diperlukan upaya peningkatan produktivitas
pertanian, khususnya untuk tanaman pangan. Upaya intensifikasi selama ini dinilai berhasil, namun produktivitas
sudah mendekati keadaan jenuh, sehingga upaya ekstensifikasi dengan memanfaatkan lahan marginal merupakan
alternatif yang harus segera dilakukan. Indonesia sangat berpotensi mengembangkan pertanian di lahan marginal
untuk peningkatan produktivitas tanaman pangan, mengingat luasan lahan yang dimiliki lebih dari 30 juta hektar dan
memiliki kesiapan teknologi budidaya melalui aplikasi bioteknologi. Pemanfaatan lahan marginal untuk peningkatan
produktivitas pangan masih banyak menghadapi kendala teknis sehingga dibutuhkan investasi yang lebih mahal.
Disamping itu, implementasi pemanfaatan lahan perlu memperhatikan berbagai kearifan lokal sedemikian rupa agar
berbagai sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal. Riset di bidang bioteknologi sudah banyak dilakukan di
Indonesia dan hasil-hasilnya sangat berpotensi untuk peningkatan produksi tanaman pangan di lahan marginal. Hasil-
hasil riset tersebut antara lain adalah varietas tanaman hasil rakitan yang toleran pada lahan marginal, pupuk hayati
dan agen pengendalian hama. Selain itu, keberhasilan program peningkatan produktivitas pangan di lahan marginal
perlu dukungan kebijakan dan komitmen pemerintah, baik pusat dan daerah serta dukungan masyarakat petani.

Jurnal 2

Judul :

UPAYA MENINGKATKAN ADOPSI SMART FARMING PETANI

Liska Simamora

Prosiding Seminar Nasional PERAGI, 615, 2019

Penulisan makalah ini berdasarkan tingginya antusiasme berbagai kalangan seperti pemerintah, praktisi, akademisi,
pelaku usaha, dan masyarakat luas yang memahami aplikasi kemajuan teknologi dalam sistem smart farming (SF)
dengan harapan adanya perubahan pada wajah pertanian agar lebih berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan
lingkungan. Di tengah-tengah banyaknya perhatian dan penelitian tentang smart farming seperti teknologi presisi
pertanian dan pembuatan platform pemasaran digital yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan inovasi
pemasaran produk, ada hal penting yang kurang diperhatikan yaitu tingkat adopsi petani terhadap teknologi smart
farming. Tujuan penulisan makalah untuk membangun model supaya smart farming dengan kecenderungan biaya
yang sangat mahal dan sistem operasional menggunakan teknologi canggih bisa diadopsi oleh petani. Terbatasnya
tingkat pengetahuan dan materi berupa anggaran yang dimiliki oleh petani di Indonesia merupakan faktor paling
utama yang mengakibatkan adopsi smart farming menjadi lambat atau bahkan tidak memungkinkan. Oleh karena itu,
di dalam makalah ini dibangun suatu model atau teori untuk mengkonstruksikan suatu sistem yang memadukan
teknologi ramah pengguna dalam hal ini mudah dimengerti petani serta menjamin ketersediaan anggaran untuk
menghadirkan teknologi yang diperlukan yang diintegrasikan kedalam platform start-up pertanian.

Anda mungkin juga menyukai