Anda di halaman 1dari 10

Nama : Dewi Sintia

Nim : M011191117

Kelas : Ilmu kayu B

Tugas Paper

Pengertian Diversifikasi

Diversifikasi memiliki arti perluasan maupun penambahan barang maupun jasa


yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas dari suatu perusahaan.

Di dalam Wikipedia, diversivikasi mempunyai pengertian sebagai usaha


penganekaragaman bidang usaha maupun lokasi perusahaan yang dilakukan oleh
suatu perusahaan demi memaksimalkan keuntungan. Dengan begitu, arus kas pada
perusahaan menjadi lebih stabil.

Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya mengenai diversifikasi. Untuk lebih


memahaminya, sila lihat beberapa pendapat ahli di bawah ini:

Pengertian Diversifikasi Menurut Tjiptono

Upaya mencari dan menciptakan produk atau pasar baru atau keduanya dalam
rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan
fleksibilitas.

Pengertian Diversifikasi Menurut Effendi

Suatu perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan dengan
menambah produk baru atau jasa ataupun memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran,
jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memeroleh laba maksimal.
Pengertian Diversifikasi Menurut Kotler

Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan
mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan
dengan bisnis perusahaan saat in

Diversifikasi Pangan

Diversifikasi pangan adalah suatu program untuk masyarakat tidak terpaku pada
satu jenis makanan pokok saja.

Sehingga dengan adanya diversifikas, suatu perusahaan dapay terdorong untuk


mengonsumsi bahan pangan lainnya sebagai pengganti makanan pokok yang
selama ini dikonsumsinya.

Di Indonesia, diversifikasi pangan dimaksudkan supaya penduduk Tanah Air tidak


menganggap nasi satu-satunya bahan pokok.

Diversifikasi produk

Sedangkan untuk diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan pengusaha


atau perusahaan untuk memasarkan beberapa produk dengan produk yang sudah
dipasarkan sebelumnya.

Sehingga dengan begitu, perusahaan tidak akan bergantung pada satu jenis
produknya saja. Tetapi perusahaan juga dapat mengandalkan jenis produk lainnya
(produk diversifikasi).

Bahkan, diversifikasi adalah untuk membuat produk tahan lebih lama, memenuhi
selera, kebutuhan dan harapan konsumen, mempermudah transportasi, menyerap
tenaga kerja dan lain sebagainya.

Tujuan adanya diversifikasi adalah untuk menghindari ketergantungan terhadap


suatu barang, mencegahnya timbulnya monopoli perdagangan terhadap sebuah
atau jasa, serta memaksimalkan sektor produksi dan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang ada.

Diversifikasi pertanian adalah kegiatan penganekaragaman jenis usaha tanaman


untuk membuat sesuatu lebih beragam.

Sehingga manfaat dari diversifikasi adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan


bagi masyarakat. Namun, dalam pelaksanaannya, diversifikasi tanaman ini
diharapkan terus dan mampu menjaga keseimbangan alam dan mempertahankan
lahan pertanian supaya tetap produktif.

Diversifikasi pertanian bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Pergantian Jenis Tanaman


Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan pergantian penanaman padi (beras) ke
makanan pokok lainnya seperti jagung, ubi kayu (singkong), ubi jalar,sagu, talas,
gandum, kentang, dan lainnya.

2. Tumpang Sari
Diversifikasi ini dilakukan melakukan penanaman beberapa jenis tanaman secara
bersamaan pada lahan yang sama.
Strategi Diversifikasi

Banyak orang yang menggunakan strategi investasi dengan cara berbisnis, sebab
dianggap tidak ribet dan bisa bertahan lama bahkan diwariskan kepada generasi
selanjutnya.

Namun untuk mengembangkan sebuah bisnis diperlukan kerja keras mengingat


banyak pesaing yang bisa saja menurunkan penjualanmu nanti. Untuk itu kamu
perlu menggunakan strategi diversifikasi.

Strategi diversifikasi adalah dorongan atau motivasi oleh adanya keinginan


perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha melalui penambahan usaha baru yang
memiliki keterkaitan langsung atau tidak dengan usaha sebelumnya.

Sehingga, manfaat diversifikasi adalah untuk meminimalisasi risiko kerugian


dalam perusahaan. Di sisi lain diversifikasi juga bisa memaksimalkan keuntungan
dalam investasi.

Jadi, diversifikasi adalah tindakan untuk membuat sesuatu menjadi lebih beragam
agar tidak terpaku pada satu jenis.

Petani melakukan diversifikasi produk hasil hutan rakyat. Hal ini merupakan
bagian dari strategi penghidupan petani untuk memenuhi kebutuhan hidup jangka
pendek, menengah dan panjang serta meningkatkan kesejahteraanya. Untuk
mengetahui bentuk-bentuk diversifikasi dan pengaruhnya terhadap penghidupan
dilakukan survey rumah tangga pertani hutan rakyat sebanyak 90 responden. Hasil
survey menunjukkan bahwa diversifikasi produk hasil hutan rakyat dilakukan
dengan mengkombinasikan tanaman pertanian, perkebunan dan kehutanan dalam
lahan hutan rakyat dengan pola agroforestry. Pilihan jenis tanaman tersebut
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang.
Petani memenuhi kebutuhan jangka pendek dari hasil tanaman pertanian, jangka
menengah dari tanaman perkebunan dan jangka panjang dari pohon

Pengelolaan hutan rakyat telah memberikan berbagai dampak baik bagi masyarakat
pemilik yang ada di sekitar hutan, industri maupun lingkungan secara umum.
Hutan rakyat telah mengalami perkembangan mulai dari untuk tujuan lingkungan
dan konservasi hingga menjadi komoditas ekonomi. Peran hutan rakyat dalam
penghidupan masyarakat sangatlah penting. Hal ini dapat dilihat dari semakin
berkembangnya pengelolaan hutan rakyat. Kontribusi hutan rakyat terhadap
penghidupan masyarakat sangat beragam yang dipengaruhi oleh luas hutan rakyat,
intensitas pengelolaannya dan strategi penghidupan masyarakat. Keputusan petani
untuk menanam tanaman pangan di lahan hutan rakyat didasarkan atas
pertimbangan kebutuhan pemenuhan bahan pangan keluarga petani dan keputusan
menanam tanaman perdagangan di dasarkan atas kesesuaian iklim, dukungan
modal dan harapan mendapatkan nilai lebih jika dijual di pasar [8]. Dengan
demikian pemikiran petani telah mempertimbangkan aspek efisiensi lahan dan
diversifikasi penggunaan lahan.

Peningkatan luas hutan rakyat juga dipengaruhi oleh program-program pemerintah


seperti penghijauan, karangkitri, GERHAN dan kebun bibit rakyat . Faktor lain
yang mempengaruhi motivasi petani menanam pohon adalah adanya perubahan
teknologi penanaman sehingga mampu meningkatkan produktivitas lahan,
akibatnya tidak diperlukan lahan yang sangat luas untuk menanam tanaman
pertanian . Perubahan ketersediaan tenaga kerja keluarga karena migrasi yang
dilakukan petani ke kota juga berpengaruh terhadap perkembangan hutan rakyat .
Keberadaan hutan rakyat merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan
petani hutan rakyat. Hutan rakyat mempunyai beberapa peran, diantaranya adalah
1) merupakan tabungan untuk memenuhi kebutuhan jangka menengah dan jangka
panjang (pendidikan, perkawinan dan membangun rumah); 2) mengurangi laju
erosi dan melindungi tanaman pertanian di sekitarnya; 3) menyumbang kebutuhan
produksi kayu; 4) meningkatkan luas hutan; 5) membuka peluang bisnis kayu
karena tingginya permintaan dan 6) meningkatkan biodiversitas.

Masyarakat dalam menerapkan strategi penghidupannya berdasarkan pada


kebutuhan yang harus dipenuhinya. Petani mengklasifikasikan kebutuhan yang
dikeluarkan menjadi 3, yaitu rutin, jangka menengah, jangka panjang. Untuk
memenuhi kebutuhan rutin biasanya bersumber dari hasil pertanian. Sedangkan
jangka menengah dan panjang dari hasil ternak dan penebangan pohon g dari hasil
ternak dan penebangan pohon [6]. Petani yang telah menjadikan hutan rakyat
sebagai salah satu aset untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, melakukan adaptasi
pengelolaan hutan rakyat dengan melakukan diversifikasi tanaman pengisi hutan
rakyat. Pola hutan rakyat dibedakan menjadi 3, yaitu pekarangan (lahan hutan
rakyat yang berada disekitar rumah), tegalan (lahan hutan rakyat yang terpisah
dengan rumah yang ditanami tanaman pertanian dan kehutanan) dan alas/wono
(lahan hutan rakyat yang jaraknya cukup jauh dari rumah dan ditanami dengan
tanaman kehutanan baik secara monokultur maupun polikultur)

Petani melakukan diversifikasi hasil hutan rakyat sebagai strategi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya (jangka pendek, menengah dan panjang). Pilihan jenis
tanaman (tanaman pertanian, perkebunan dan kehutanan) menentukan bentuk
diversifikasi hasil hutan rakyat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk-
bentuk diversifikasi pemanfaatan lahan hutan rakyat sebagai strategi penghidupan
petani dan menghitung kontribusi hasil hutan rakyat.

Pengelolaan hutan rakyat dengan diversifikasi penyusun jenis didalamnya dapa


digambarkan sebagai suatu model sistem ekologi manusia. Duncan (1959) dalam
[10] mengenalkan system ini dengan singkatan POET variable. Variable POET
yaitu P adalah population, O adalah organization, E adalah environment dan T
adalah technology. Pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat sementara
lahan yang tersedia tetap bahkan cenderung turun dikarenakan perubahan
peruntukan lahan, misalnya untuk pemukiman, industri dan peruntukan yang lain,
merupakan hal yang harus diperhatikan. Pemanfaatan lahan harus dilakukan secara
intensif baik secara horizontal maupun vertical. Kombinasi berbagai jenis
penyusun hutan rakyat merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk
mengoptimalkan penggunaan lahan. Penggunaan teknologi pada saat ini adalah
sebuah keniscayaan. Kualitas lingkungan yang semakin menurun memerlukan
intervensi teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Penggunaan bibit unggul,
pemilihan spesies yang sesuai dengan syarat tempat tumbuhnya dan teknik
budidaya yang intensif merupakan solusi yang dapat dilakukan. Organisasi sangat
diperlukan para petani hutan rakyat karena luas kepemilikan lahan yang sempit
seringkali tidak memenuhi skala ekonomi usaha sehingga diperlukan kerjasama
diantara para petani. Selain itu dengan berhimpun dalam organisasi maka posisi
tawar petani dapat meningkat terutama dengan para pedagang dalam penentuan
harga. Hutan rakyat dengan beragamnya jenis penyusun tegakan mempunyai
keragaman yang tinggi sehingga secara ekologi mempunyai biodiversitas yang
tinggi. Selain itu dengan keberadaan hutan rakyat tersebut akan dapat mencegah
terjadinya erosi dan tanah longsor. Hutan juga mempunyai kemampuan untuk
menyimpan cadangan karbon dalam biomassnya. Strategi penanaman lahan hutan
rakyat dengan beberapa pilihan komoditas yang menghasilkan dalam jangka waktu
yang berbeda tersebut merupakan bentuk adaptasi yang dilakukan petani untuk
memenuhi kebutuhanya (jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang).
Hal tersebut merupakan kearifan petani selain untuk mendapatkan hasil dalam
waktu yang berbeda juga untuk menyebar resiko apabila terjadi kegagalan panen
Diversifikasi pengelolaan hutan rakyat dengan melakukan penanaman berbagai
tanaman sehingga dapat memperoleh hasil dalam jangka pendek, menengah dan
panjang merupakan strategi penghidupan yang dilakukan petani untuk memenuhi
kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan jangka pendek dari tanaman pertanian,
jangka menengah dari tanaman perkebunan dan jangka panjang dari tanaman
kehutanan.

Industri material kehutanan yang berorientasi pada material masa depan perlu
diperkuat. Penguatan dapat dilakukan dengan eksplorasi dan diversifikasi produk
dan jasa hasil hutan.

Salah satu faktor terjadinya peningkatan nilai adalah adanya upaya peningkatan
penggunaan nilai kayu dari yang bernilai rendah (palet) menjadi yang bernilai
tinggi (mebel). Peningkatan nilai yang diterima petani hutan rakyat akan memberi
motivasi mereka untuk melestarikan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tahapan-tahapan pemanenan dan pengolahan kayu hutan rakyat,
alokasi biaya pemanenan, dan peningkatan nilai ekonomi yang diakibatkan dari
dua jenis penggunaan kayu yang berbeda yaitu mebel dan palet. Tahapan
pemanenan dan pengolahan kayu di hutan rakyat tergolong sederhana yaitu tahap
penebangan, penyaradan, pemuatan, pengangkutan, pembongkaran, dan
penggergajian kayu. Pemanenan kayu sepenuhnya dilakukan oleh tengkulak,
sedangkan pengolahan kayu dilakukan oleh industri penggergajian kayu. Terjadi
peningkatan volume kayu sebesar 2,26 dan peningkatan nilai ekonomi sebesar
2,51. Peningkatan nilai ekonomi terjadi dikarenakan adanya peningkatan
penggunaan kayu dari palet menjadi mebel. Peningkatan yang cukup besar tersebut
diharapkan secara nyata dengan mudah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
melestarikan hutan rakyat.

Salah satu kawasan hutan tetap yang ditetapkan pemerintah untuk tetap
dipertahankan adalah Taman Hutan Raya (Tahura). Tahura Bukit Barisan
merupakan salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Provinsi Sumatera Utara yang
memberikan kontribusi terhadap penghidupan masyarakat yang berada di
sekitarnya. Namun pada saat ini kondisi kawasan Tahura Bukit Barisan cukup
mendapat tekanan dari berbagai bentuk pemanfaatan yang dilakukan oleh
masyarakat yang kurang terkendali sehingga mengancam kelestarian ekosistem
kawasan Tahura Bukit Barisan. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk,
maka meningkat pula kebutuhan terhadap lahan untuk berbagai kepentingan. Hal
ini juga yang terjadi di sekitar kawasan hutan Taman Hutan Raya Bukit Barisan.
Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan ini sangat tinggi, karena
sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Dalam pengelolaan lahan
pertaniannya mereka membutuhkan lahan

Sehingga kawasan hutan Tahura Bukit Barisan sangat rentan dari gangguan
masyarakat sekitar. Karena pola pemanfaatan yang dilakukan selama ini bersifat
ekstraktif (hanya mengambil) hasil hutan saja tanpa ada upaya budidaya.

Anda mungkin juga menyukai