Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok:

1. Muhamad Faiz Afrizal K (2205046)


2.Lomo Delon Sagala (2205040)
3. Prastian Jati Sadewo (2205057)
4. Juan Fernando Tarigan (2205037)
HAMA PADA TANAMAN KOPI

Tanaman Kopi (Coffea sp.) merupakan jenis tanaman yang tumbuh dalam bentuk pohon
dan masuk dalam famili Rubiaceace. Terdapat Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dapat
menyebabkan produktivitas tanaman kopi menurun. Serangan oleh berbagai hama dan
penyakit dapat mengurangi tingkat produktivitas (Kuruseng & Rismayani, 2006).

Hama yang menyerang tanaman kopi diantaranya :

1. Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei)


Hypothenemus hampei merupakan salah satu hama penyebab utama
menurunnya produksi dan mutu tanaman kopi yang menyerang tanaman (Kadir et al.,
2003). H. hampei menyerang buah kopi yang memiliki endosperma yang telah
mengeras dan masih dalam proses. Buah yang mengalami serangan ini tidak dapat
berkembang, warna buahnya menjadi kuning kemerahan, dan akhirnya gugur. Serangan
pada buah yang bijinya telah mengeras dapat menyebabkan biji menjadi berlubang. Biji
kopi yang cacat dapat memberikan dampak negatif pada komposisi senyawa kimia,
terutama kafein dan gula pereduksi (Tobing et al., 2006). Hama penggerek buah kopi
ini berkembang dengan metamorfosa sempurna yang diawali dengan telur, larva, pupa
dan imago. Ukuran tubuh kumbang jantan lebih kecil dari kumbang betina. Panjang
kumbang jantan sekitar 1,2 mm dan lebar 0,6-0,7 mm, sedangkan panjang kumbang
betina sekitar 1,7 mm dan lebar 0,7 mm.
2. Penggerek cabang kopi (Xylosandrus spp.)
Hama penggerek cabang hitam menyerang tanaman kopi mulai dari tahap
pembibitan hingga mencapai tahap tanaman dewasa. Pada tanaman bibit, kumbang ini
menggerek batang yang berdekatan dengan permukaan tanah. Proses penggerekannya
dapat merambat ke atas dan ke bawah dalam jaringan empulur yang menyebabkan layu
pada daun dan pada akhirnya kematian bibit. Serangan pada tanaman muda dapat
menghambat pertumbuhannya. Pada tanaman yang sudah produktif, serangan pada
cabang dapat menyebabkan keringnya cabang tersebut (Adi, 2015). Hama penggerek
cabang kopi menyelesaikan siklus hidupnya yang mengalami metamorfosis sempurna,
dari telur, larva, pupa dan serangga dewasa.Telur berbentuk oval, berwarna putih
transparan, dan berukuran kecil 0,3mm x 0,5 mm . Kepala larva berbentuk kapsul
cokelat, tubuh berwarna putih krem, dan bulat telur. Pupa berwarna krem bertipe
eksarata dengan ukuran pupa sama panjang dengan imago.Kumbang betina berukuran
panjang 1,4–1,9 mm dan lebar 0,7–0,8 mm , Kumbang jantan berukuran panjang 0,8–
1,1 mm dan lebar 0,4–0,5 mm.
3. Penggerek batang kopi (Zeuzera coffeae)
Ulat ini merusak bagian batang/cabang dengan cara menggerek empulur
(xylem) batang/cabang akibatnya bagian tanaman di atas lubang gerekan akan merana,
layu, kering dan mati (Dirlinbun, 2002). Serangan Zeuzera sp. menyebabkan daun
mengalami nekrosis dan pucuk pada tanaman dewasa mati. Larva Zeuzera sp. akan
melubangi kulit kayu kemudian Larva masuk kedalamnya dan merusak berkas
pembuluhnya. Cabang yang diserang mengalami kekeringan dan lentiselnya akan
membesar sehingga akhirnya kulit kayunya retak dan pecah(Siregar, 2000). Hama
penggerek batang kopi (Zeuzera coffeae) mengalami metamorfosis sempurna dalam
siklus hidupnya. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam metamorfosis hama ini: Telur,
Larva, Pupa, Imago (Ngengat Dewasa)
4. Kutu Hijau (Coccus viridis)
Kutu hijau menyerang cabang, ranting dan daun pohon kopi Arabica dan
Robusta. Kutu hijau menyerang tanaman kopi dengan cara mengisap cairan daun dan
cabang yang masih hijau sehingga menyebabkan daun menguning dan mengering.
Daun atau ranting-ranting muda yang terserang terutama permukaan bawah daun akan
ditumbuhi jamur embun jelaga (Capnodium sp.) yang berwarna hitam. Hal ini dapat
menyebabkan gangguan fotosintesis dan terhambatnya pertumbuhan tanaman (IAARD,
2015). Kutu Hijau mengalami metamorfosis peurometabola dan terdapat tiga stadia,
yaitu telur, nimfa, dan imago dalam perkembangannya Menurut Pracaya (2011) dalam
Meilin (2014) kutu hijau dewasa dapat menghasilkan keturunan (nimfa) tanpa melalui
perkawinan. Sifat ini disebut Partenogenesis.
5. Kutu Putih (Ferrisia virgata)
Kutu putih menyerang buah dan bunga kopi, tetapi pada saat populasi hama tinggi dapat
menyerang pucuk tanaman, daun dan cabang muda. Tunas bunga, bunga dan buah muda
yang terserang akan mengering dan gugur. Buah yang sudah dewasa dan masak tidak
gugur tetapi akan mengalami hambatan pertumbuhan sehingga berkerut dan masak
sebelum waktunya (Adi, 2015).
6. Wereng Pucuk (Sanurus indecora)
Wereng menyerang pada daun, cabang, dan batang tanaman. Pada daun lebih banyak
ditemukan dipermukaan bawah. Wereng menusuk dan mengisap cairan tanaman.
Bagian tanaman yang terserang akan terhambat pertumbuhannya, tunas mengalami
malformasi, rontok, atau mati. Kerusakan tanaman dapat bertambah parah jika lapisan
lilin pada daun ditumbuhi embun jelaga karena dapat menghambat fotosintesis. Wereng
pucuk (sanurus indecora) Serangga ini termasuk dalam ordo Homoptera dengan fase
hidup metamorfosis sederhana dengan tahapa telur, nimfa dan imago. Tubuh dan kaki
imago berwarna kuning pucat, warna kepala dan sayap bervariasi, ada yang putih, hijau
pucat dan putih kemerahan. Pada kepala terdapat sepanjang mata majemuk berwarna
coklat gelap. Panjang tubuh 8-10 mm dan lebar sayap 3 - 4 mm. Sayap menutup tubuh
dengan posisi tegak ke bawah. Serangga ini mirip (menyerupai) kupu-kupu, akan tetapi
bukan karena memiliki perbedaan pada type sayap yaitu: kupu-kupu memiliki tipe
sayap yang bersisik, sedangkan serangga ini memiliki sayap licin serta tidak bersisik
7. Nematoda (Radopholus sp & Pratylenchus coffeae)
Serangan nematoda dapat mempengaruhi proses fotosintesis dan transpirasi serta status
hara tanaman, akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat, warna daun kuning klorosis
dan akhirnya tanaman mati. Selain itu, serangan nematoda dapat menyebabkan tanaman
lebih mudah terserang patogen atau OPT lainnya seperti jamur, bakteri dan virus.
Umumnya perkembangan nematoda parasit tanaman terdiri dari tiga fase, yaitu telur -
larva I sampai larva IV - nematoda dewasa. Siklus hidup nematoda puru akar sekitar
18–21 hari atau 3–4 minggu dan menjadi lama pada suhu yang dingin. Jumlah telur
yang dihasilkan seekor betina tergantung pada kondisi lingkungannya. Pada kondisi
biasa betina dapat menghasilkan 300-800 telur dan kadang-kadang dapat menghasilkan
lebih dari 2800 telur.

Berdasarkan literatur yang ditemukan, urutan level gejala dari serangan hama
yang menimbulkan dampak dari rendah ke tinggi antara hama kopi adalah Kutu Hijau
(Coccus viridis), Kutu Putih (Ferrisia virgata), Wereng Pucuk (Sanurus indecora),
Penggerek cabang kopi (Xylosandrus spp.), Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus
hampei), Nematoda (Radopholus sp & Pratylenchus coffeae) dan Penggerek batang
kopi (Zeuzera coffeae).

Anda mungkin juga menyukai