Anda di halaman 1dari 4

HAMA dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit

Ada berbagai cara mengklasifikasikan hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit di
pertanaman. Berdasarkan bagian tanaman yang diserang maka dikenal hama perusak
(pemakan) daun, perusak bunga dan buah. Perusak akar dan batang. Sedang ditinjau
dari jenis hama yang menyerang maka dapat dibedakan hama serangga, mamalia,
nematoda dan lain lain. Hal yang sama juga dapat digunakan pada penyakit yang
menyerang. Namun diatas segala galanya tindakan pencegahan merupakan upaya
terbaik yang dapat dilakukan:

-Menghindarkan penggunaan bibit telah kena infeksi yang terbawa dari pembibitan.

-Mengurangi kemungkinan terbawa dari areal infeksi dari melalui pekerja atau alat
benda yang dipergunakan

-Menanam bibit yang toleran terhadap hama dan penyakit

-Kesiagaan akan pelengkapan pengendalian (penyemprot, insektisida , jika sewaktu


waktu serangan muncul

Beberapa hama dan penyakit yang wajib dikenal dengan pasti dan beberapa diantaranya
yang terpenting akan diuraikan lebih lanjut :

-Kumbang Tanduk (oryctes rhinoceros L)

Kumbang tanduk (Coleoptera: Scarabaeidae) merupakan hama yang utama menyerang


tanaman kelapa sawit di Indonesia, khususnya di areal peremajaan kelapa sawit. O.
rhinoceros menggerek pucuk kelapa sawit yang mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan dan rusaknya titik tumbuh sehingga mematikan tanaman

Kumbang ini berukuran 40-50 mm, berwarna coklat kehitaman, pada bagian kepala
terdapat tanduk kecil. Pada ujung perut yang betina terdapat bulu-bulu halus, sedang
pada yang jantan tidak berbulu. Kumbang menggerek pupus yang belum terbuka mulai
dari pangkal pelepah, terutama pada tanaman muda diareal peremajaan

- (Tirathaba mundella)

Ngengat merupakan salah satu jenis hama yang menyerang tanaman kelapa sawit.
Hewan parasit ini merupakan hama kelapa sawit yang sangat berisiko. Bagaimana
dampaknya? Hewan ini meletakkan seluruh telurnya di tandan buah kelapa sawit. Usai
telur tersebut menetas, maka larva ngengat berupa ulat, akan memulai aktivitasnya
sebagai parasit. Larva tersebut melubangi buah kelapa sawit yang sudah masak.
Tidak cukup hanya buahnya, bahkan larva ini menyerang bunga betina dan jantan sejak
masih menjadi calon bunga. Hal tersebut menyebabkan kerontokan pada bunga kelapa
sawit. Jika hama ini dibiarkan begitu saja, maka semakin banyak buah kelapa yang
digerogoti oleh larva ngengat ini. Lebih parahnya, larva ngengat mampu menjadikan
buah busuk.

- (Setora nitens)

Hama kelapa sawit selanjutnya adalah ulat api, yaitu larva kupu-kupu setoran. Hewan
parasit ini sangat rakus dan sanggup menghabiskan seluruh daun pohon kelapa sawit.
Akibatnya, hanya tinggal tulang daun yang tersisa pada rantingnya. Hal yang sangat
mengkhawatirkan dalam hal ini adalah perkembangbiakan dari ulat api, di mana
reproduksinya sangat cepat. Hewan ini mampu berkembangbiak dengan cepat, sehingga
Anda harus segera mengatasinya, sebelum tanaman kelapa sawit semakin menjadi
korbannya.

-Nematoda Rhadinaphelenchus Cocophilus

Hewan ini merupakan hama kelapa sawit yang menyerang bagian akar tanaman.
Serangan hewan ini menyebabkan tergulungnya daun muda yang semula terbuka. Daun
juga menjadi tumbuh tegak dan terganggu. Lama kelamaan, daun tersebut akan
menguning dan kering. Selain penyerangan pada daun, tandan bunga juga ikut terkena
dampaknya. Tandan bunga dapat membusuk karena serangan hama ini, sehingga tidak
mampu menghasilkan buah. Tentu saja serangan hama ini merugikan, khususnya bagi
petani kelapa sawit. Gagal panen bisa terjadi akibat kemungkinan semua tanaman
kelapa sawit tidak mampu menghasilkan buah.

-Tikus Belukan (Rattus tiomanicus)

Tikus adalah jenis hewan pengerat dan paling terkenal menjadi hama di berbagai jenis
tanaman. Akan tetapi, tikus yang menyerang tanaman kelapa sawit adalah jenis tikus
Belukan. Hewan bernama latin Rattus tiomanicus ini mampu menggerogoti tanaman
dan menggondol buah kelapa sawit yang sudah matang. Apabila hama kelapa sawit ini
dibiarkan, maka dampaknya akan semakin parah dan merugikan. Hama tanaman ini
dapat berkembang biak dengan cepat dan membentuk sebuah serangan yang lebih ganas
lagi. Dengan demikian, seharusnya penanganan harus segera dilakukan.

Penyakit yang menyerang kelapa sawit:

- Penyakit busuk akar. Penyebab penyakit ini disebabkan oleh beberapa jenis jamur
yaitu Rhizoctonia, Phytium dan Fusarium. Gejala serangan pada daun : daun kusam,
berwarna hijau pucat dan layu, selanjutnya menjadi kekuningan mulai dari ujung daun
dan akhirnya nekrosis dengan warna gelap kecoklatan. Sedangkan gejala serangan pada
akar: jaringan-jaringan didalam akar busuk, berwarna kuning kecoklatan. Penyakit ini
biasanya menyerang tanaman kelapa sawit berumur 3 7 tahun. Kerusakan berat
menyebabkan kematian bibit.

Penyakit antraknosa. Penyebab penyakit ini adalah jamur Botryodiplolodia spp,


Melaconium elaedis dan Gromerella cingulata. Gejala serangan : penyakit ini terutama
menyerang bibit pada umur 2 bulan, kadang kadang dijumpai bersamaan dengan
gejala layu pada bibit tanaman yang baru dipindah ke lapangan. Gejala serangan dapat
dilihat pada bagian tengah atau ujung daun, berupa bintik terang, kemudian bintik
terang yang selanjutnya melebar dan daun menjadi kuning dan cokelat kegelapan.

- Penyakit Bercak daun. Penyebab penyakit ini disebabkan jamur Curvularia


eragrostidis dan Drechslera halodes. Jamur menyerang daun pucuk yang belum
membuka atau dua daun termuda yang sudah membuka. Gejala awal bercak bulat, kecil-
kecil berwarna kuning tembus cahaya, bercak yang membesar bentuknya tetap bulat,
warnanya berubah menjadi kecoklatan,dan umumnya dikelilingi halo jingga
kekuningan.

- Penyakit busuk daun. Penyebab penyakit ini adalah jamur Corticium solani (bentuk
aseksualnya disebut jamur Rhyzoctonia solani). Gejala serangan terlihat bercak yang
tidak teratur pada daun tombak, kemudian serangan meluas ke daun-daun yang lebih
tua.Luka berwarna cokelat, bagian luarnya luarnya berwarna kuning kepucatan.

- Penyakit karat daun. Penyebab penyakit ini adalah ganggang Cephaleurnos kotor dan
berwarna kemerahan.

- Peyakit busuk pangkal pupus (Spear base rot). Penyebab penyakit adalah gabungan
beberapa jenis mikroba yaitu: Erwinia, Penicilium, Phytophtora, Marasmius,
Pestalotiopsis, Fusarium dan Curvularia.Gejala serangan terlihat daun pupus dan daun
muda lainnya menguning, selanjutnya daun-daun tersebut mulai miring dan pangkalnya
patah. Jaringan di pangkal pupus membusuk, berair dan berbau busuk.Pembusukan
berlanjut ke sekitar titik tumbuh. Pada tingkat akhir hampir seluruh sisa pelepah
mengering. Jika titik tumbuh tidak terserang, tanaman akan menghasilkan daun-daun
baru.

- Penyakit busuk pangkal batang (BPB). Penyebab penyakit ini adalah jamur
Ganoderma boninense, suatu jamur tanah yang bersifat saprofitik. Penyakit BPB dapat
menyerang tanaman mulai dari bibit hingga tanaman tua, tetapi gejala penyakit biasanya
baru terlihat setelah bibit ditanam di kebun. Gejala serangan pada tanaman belum
menghasilkan terlihat daun menguning dan mongering serta nekrosis dari pelepah
bawah terus ke pelepah atas, terjadi pembusukan pada pangkal batang, tanaman
mengering dan mati. Sedangkan gejala pada tanaman menghasilkan adalah daun
menguning pucat diikuti dengan akumulasi daun tombak.Pelepah daun bagian bawah
menggantung dan bagian tengah tanaman kelapa sawit membusuk kadangkadang diikuti
tumbuhnya tubuh buah Ganoderma; tanaman kelapa sawit tumbang dan batang di
bagian bawah telah membusuk.

- Penyakit busuk tandan Marasmius. Penyebab penyakit adalah jamur Marasmius


palmivorus. Gejala awal ditandai adanya rizomorf jamur Serangan dimulai pada tandan
terbawah, biasanya menyerang buah berumur 2 4 bulan, kadang-kadang tandan dan
bunga juga diserang.Tandan yang terserang rusak dan membusuk, buah yang sakit
menjadi busuk dan berwarna kecokelatan. Hal ini menyebabkan naiknya kadar asam
lemak bebas dalam minyak yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai