Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Hama dan Penyakit


Hama adalah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang
dibudidayakan manusia. Hewan yang termasuk hama dikelompokan ke dalam
beberapa golongan, yaitu sebagai berikut :
 Mamalia (hewan menyusui), seperti; musang, tupai, tikus, dan babi hutan.
 Aves (ungags atau burung), seperti; burung dan ayam.
 Serangga, seperti; belalang, wereng, dan kumbang.
 Molusca (hewan lunak), seperti; siput dan bekicot.

Beberapa hama yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut.
a. Belalang setan (Aularches miliaris), menyebabkan kerusakan terhadap tanaman
besar, misalnya berbagai jenis pisang, kelapa, pinang dan jeruk.
b. Lalat buncis (Agromyza phaseoli), menyebabkan kerusakan pada bagian batang,
daun, dan buah tanaman buncis. Lalat ini membuat saluran-saluran didalam
tanaman sehingga membuat tanaman layu sampai mati.
c. Tungau bercak dua (Tetranichus urticae), menyebabkan daun tanaman menjadi
bercak-bercak dan berwana kuning. Hama ini dapat menyerang semua tanaman
budidaya.
d. Hama penggerek umbi kentang, yaitu ulat berwarna kelabu Phthorimaea
aperculella dengan panjang tubuh 1 cm, yang akan tumbuh menjadi ngengat
berwarna kelabru.
e. Hama pemakan daun kubis, yaitu ulat berwana hijau muda, berbulu hitam, kepala
kekuningan dengan bercak-bercak gelap, dengan ukuran yunbuh sekitar 9 mm.
f. Hama pada bawang putih, yaitu berupa ulat berwarna hijau atau cokelat tua dengan
garis kekuningan, berukuran 25 mm. Menyebabkan bawang putih berlubang dan
daunnya berselaput tipis seta layu.
g. Hama penggerek buah manga, berupa ulat berwarna tubuh selang-selang merah
dan putih dan ulat cokelat kehitaman. Buah manga akan rusak dan berlubang serta
didalamnya terdapat kotoran ulat tersebut.
h. Hama tikus, sering menyerang tanaman padi dan palawija.
i. Belalang, juga sering menyerang tanaman padi.

16
j. Burung pipit, dalam jumlah besar dapat merugikan petani karena biji dimakan oleh
burung tersebut.
k. Hama wereng, selain hama padi, wereng juga menjadi vector penyebab penyakit
tungro.
l. Babi hutan, menyerang tanaman budidaya terutama umbi-umbian.
m. Kera, menyerang tanaman budidaya buah-buahan dan sayuran.

Untuk menanggulangi serangan hama, dapat dilakukan dengan pemberian


pestisida. Terdapat beberapa macam pestisida, seperti : Insektisida (untuk
menanggulangi hama serangga), Molisida (untuk menanggulangi hama Mollusca),
dan Rodentisida (untuk menanggulangi hama binatang pengerat). Akan tetapi
penggunaan pestisida jangan berlebihan karena dapat merusak lingkungan, lebih baik
menggunakan Biopestisida untuk hama serangga yang terbuat dari campuran daun
mimba dan daun paitan. Sedangkan untuk hama pengerat dapat menggunakan
musuhnya. Contoh, tikus menggunakan ular.

Penyakitpada tanaman dapat disebabkan oleh mikroorganisme misalnya jamur,


virus, dan bakteri. Selain itu juga dapat disebabkan karena kurangnya salah satu atau
beberapa jeni unsur hara. Tanaman yang terserang penyakit biasa terllihat bila ada
perbahan atau kersakan organ-organ pada tanaman. Beberapa contoh penyakit pada
tanaman, yaitu sebagai berikut.

a. Pe nyakit layu cabai, penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Cabai yang terkena
penyakit ini mempunyai ciri-ciri daun muda layu diikuti dengan menguninggnya
daun-daun tua.
b. Penyakit busuk daun bawang merah, disebabkan oleh jamur Gejalanya di dekat
ujung daun timbul bercak hijau pucat, di permukaan daun berkembang jamur
berwarna putih ungu, daun menguning,, layu dan mongering. Daun yang telah mati
akan berwarna putih dan banyak jamur berwarna hitam.
c. Penyakit hawar daun kentang, disebabkan oleh jamur. Gejalanya pada tepi-tepi
daun ditemukan bercak-bercak terutama pada suhu rendah, kelembapan dan curah
hujan tinggi.
d. Penyakit tungro pada tanaman padi. Penyakit ini menyebabkan padi tumbuh kerdil
dan tidak normal. Disebabkan oleh virus tungro melalui perantara wereng.

17
e. Penyakit mosaic, banyak menyerang tanaman tembakau yang disebabakan oleh
virus TMV (Tobacco Mosaic Virus).

Penyakit pada tanaman ini dapat ditanggulangi dengan menggunakan pemberian


pupuk yang cukup jika kekurangan unsur hara dan bila terserang penyakit oleh
mikroorganisme maka menggunakan bakterisida (menanggulangi bakteri parasite),
dan fungisida (menanggulangi jamur parasite) atau bubur Bordeaux yaitu campuran
yang mengandung kalsium karbonat dan senyawa tembaga.

Tanda-tanda tanaman yang terserang penyakit, yaitu sebagai berikkut.

o Layu, tanaman yang layu karena sakit berbeda dengan yang kekuarangan air. Jika
tanaman sudah disiram teteap layu kemungkinan ada bagian akar dan jaringan yang
terserang virus atau bakteri.
o Rontok, bila kerontokan terjadi pada daun, ranting, buah, dan bunga secara
bersamaan dapat dipastikan bahwa tanaman tersebut menderita sakit, yang dapat
disebabkan oleh parasite, nonparasit, atau serangan hama.
o Perubahan warna, misalnya daun menjadi berwarna kuning, redup, atau hijau pucat
dalam jumlah banyak mengindikasikan bahwa tanaman itu sakit. Tetapi perubahan
warna daunjuga dapat disebabkan oleh rusaknya klorofil atau karena kekurangan
cahaya matahari.
o Daun berlubang, biasanya diawali oleh bercak-bercak berbentuk lingkaran,
kemudian kerning dan berbentuk lubang.
o Kerdil, terjadi pada daun, buah atau bagian lainnya.
o Daun mengeriting.
o Busuk pada batanng daun, atau buah.
o Semai roboh.

2. Hama dan Penyakit pada Tanaman Kacang


a. Hama
 Lalat kacang (Ophiomyia phaseoli Tryon)
Gejala : Terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan
tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna
kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan
membengkak.

18
Pengendalian : Dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili
kacang
kacangan dan penyemprotan dengan insektisida Orthene 75
SP 1 cc/liter.

 Kutu daun (Aphis cracivora Koch)


Gejala : Pertumbuhan terlambat karena hama
mengisap cairan sel tanaman dan
penurunan hasil panen.
Kutu bergerombol di pucuk tanaman
danberperan sebagai vektor virus.
Pengendalian : Dengan rotasi tanaman dengan
tanamanbukan famili kacang
kacangan dan penyemprotan
insektisidaFuradan 3G dan Carbofuran 80 kg/ha.
 Ulat grayak (Spodoptera litura F)
Gejala : Daun berlubang dengan ukuran
tidak pasti, serangan berat
di musim kemarau,
juga menyerang polong.
Pengendalian : Dengan peraikan kultur teknis,
rotasi tanaman, penanaman serempak,
perangkap hama kimiawi dan insektisida Suoracide 0,1-0,2%.
 Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala : Biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%.
Pengendalian : Dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman
tempat
persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan
minyak jagung 10 cc/kg biji.

19
 Ulat bunga ( Maruca testulalis)
Gejala : larva menyerang bunga yang
sedang membuka, kemudian
memakanpolong.
Pengendalian : dengan rotasi tanaman dan menjaga
kebersihan kebun dari sisa-sisa
tanaman Disemprot dengan insektisida
yangefektif seperti Sevin pada kosentrasi 0,1%-0,2%.
b. Penyakit
 Antraknose
Penyebab : Jamur Colletotricum lindemuthianum.
Gejala : Serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah,
semacam
kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.
Pengendalian : Dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam
dengan
fungisida Dithane M-45 dan Cupravit OB 21 0,1-0,2% dan
membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.
 Penyakit Mozaik
Penyebab : Virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV.
Gejala : Pada daun-daun muda terdapat gambaran
mosaik yang warnanya tidak beraturan.
Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
Pengendalian : Dengan menggunakan benih yang sehat
dan bebas virus, disemprot dengan
insektisida yang efektif untuk kutu daun
dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
 Penyakit sapu, ditularkan kutu daun.
Penyebab : Virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.
Gejala : Pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku)
batang
sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk
"sapu".
Pengendalian : Sama dengan pengendalian penyakit mosaik.

20

Anda mungkin juga menyukai