Beberapa hama yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut.
a. Belalang setan (Aularches miliaris), menyebabkan kerusakan terhadap tanaman
besar, misalnya berbagai jenis pisang, kelapa, pinang dan jeruk.
b. Lalat buncis (Agromyza phaseoli), menyebabkan kerusakan pada bagian batang,
daun, dan buah tanaman buncis. Lalat ini membuat saluran-saluran didalam
tanaman sehingga membuat tanaman layu sampai mati.
c. Tungau bercak dua (Tetranichus urticae), menyebabkan daun tanaman menjadi
bercak-bercak dan berwana kuning. Hama ini dapat menyerang semua tanaman
budidaya.
d. Hama penggerek umbi kentang, yaitu ulat berwarna kelabu Phthorimaea
aperculella dengan panjang tubuh 1 cm, yang akan tumbuh menjadi ngengat
berwarna kelabru.
e. Hama pemakan daun kubis, yaitu ulat berwana hijau muda, berbulu hitam, kepala
kekuningan dengan bercak-bercak gelap, dengan ukuran yunbuh sekitar 9 mm.
f. Hama pada bawang putih, yaitu berupa ulat berwarna hijau atau cokelat tua dengan
garis kekuningan, berukuran 25 mm. Menyebabkan bawang putih berlubang dan
daunnya berselaput tipis seta layu.
g. Hama penggerek buah manga, berupa ulat berwarna tubuh selang-selang merah
dan putih dan ulat cokelat kehitaman. Buah manga akan rusak dan berlubang serta
didalamnya terdapat kotoran ulat tersebut.
h. Hama tikus, sering menyerang tanaman padi dan palawija.
i. Belalang, juga sering menyerang tanaman padi.
16
j. Burung pipit, dalam jumlah besar dapat merugikan petani karena biji dimakan oleh
burung tersebut.
k. Hama wereng, selain hama padi, wereng juga menjadi vector penyebab penyakit
tungro.
l. Babi hutan, menyerang tanaman budidaya terutama umbi-umbian.
m. Kera, menyerang tanaman budidaya buah-buahan dan sayuran.
a. Pe nyakit layu cabai, penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Cabai yang terkena
penyakit ini mempunyai ciri-ciri daun muda layu diikuti dengan menguninggnya
daun-daun tua.
b. Penyakit busuk daun bawang merah, disebabkan oleh jamur Gejalanya di dekat
ujung daun timbul bercak hijau pucat, di permukaan daun berkembang jamur
berwarna putih ungu, daun menguning,, layu dan mongering. Daun yang telah mati
akan berwarna putih dan banyak jamur berwarna hitam.
c. Penyakit hawar daun kentang, disebabkan oleh jamur. Gejalanya pada tepi-tepi
daun ditemukan bercak-bercak terutama pada suhu rendah, kelembapan dan curah
hujan tinggi.
d. Penyakit tungro pada tanaman padi. Penyakit ini menyebabkan padi tumbuh kerdil
dan tidak normal. Disebabkan oleh virus tungro melalui perantara wereng.
17
e. Penyakit mosaic, banyak menyerang tanaman tembakau yang disebabakan oleh
virus TMV (Tobacco Mosaic Virus).
o Layu, tanaman yang layu karena sakit berbeda dengan yang kekuarangan air. Jika
tanaman sudah disiram teteap layu kemungkinan ada bagian akar dan jaringan yang
terserang virus atau bakteri.
o Rontok, bila kerontokan terjadi pada daun, ranting, buah, dan bunga secara
bersamaan dapat dipastikan bahwa tanaman tersebut menderita sakit, yang dapat
disebabkan oleh parasite, nonparasit, atau serangan hama.
o Perubahan warna, misalnya daun menjadi berwarna kuning, redup, atau hijau pucat
dalam jumlah banyak mengindikasikan bahwa tanaman itu sakit. Tetapi perubahan
warna daunjuga dapat disebabkan oleh rusaknya klorofil atau karena kekurangan
cahaya matahari.
o Daun berlubang, biasanya diawali oleh bercak-bercak berbentuk lingkaran,
kemudian kerning dan berbentuk lubang.
o Kerdil, terjadi pada daun, buah atau bagian lainnya.
o Daun mengeriting.
o Busuk pada batanng daun, atau buah.
o Semai roboh.
18
Pengendalian : Dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili
kacang
kacangan dan penyemprotan dengan insektisida Orthene 75
SP 1 cc/liter.
19
Ulat bunga ( Maruca testulalis)
Gejala : larva menyerang bunga yang
sedang membuka, kemudian
memakanpolong.
Pengendalian : dengan rotasi tanaman dan menjaga
kebersihan kebun dari sisa-sisa
tanaman Disemprot dengan insektisida
yangefektif seperti Sevin pada kosentrasi 0,1%-0,2%.
b. Penyakit
Antraknose
Penyebab : Jamur Colletotricum lindemuthianum.
Gejala : Serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah,
semacam
kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.
Pengendalian : Dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam
dengan
fungisida Dithane M-45 dan Cupravit OB 21 0,1-0,2% dan
membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.
Penyakit Mozaik
Penyebab : Virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV.
Gejala : Pada daun-daun muda terdapat gambaran
mosaik yang warnanya tidak beraturan.
Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
Pengendalian : Dengan menggunakan benih yang sehat
dan bebas virus, disemprot dengan
insektisida yang efektif untuk kutu daun
dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
Penyakit sapu, ditularkan kutu daun.
Penyebab : Virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.
Gejala : Pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku)
batang
sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk
"sapu".
Pengendalian : Sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
20