Anda di halaman 1dari 9

AGB 1

LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

“Pengenalan penyakit jamur dan bakteri”

Oleh:
JULIANTO
E 321 21 138

PROGAM STUDI
AGRIBISNIS FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS
TADULAKO 2022
BAB I. METODE PRAKTIKUM

1.1 Tempat dan Waktu

Praktikum mata kuliah Dasar–dasar Perlindungan Tanaman di Laksanakan

di Laboratorium Hama Fakultas pertanian, Universitas Tadulako. Dilaksanakan

hari Jum’at 9 Desember 2022.

1.2Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu alat tulis,
kertas, toples, dan botol. Bahan yang digunakan adalah Tanaman Kacang Tanah
yang terserang virus PmoV (Peanut Mottle Virus), tanaman Kacang Tanah yang
terserang virus PStv (Peanut Stripe Virus), Padi yang terserang virus Tungro,
tanaman Seledri (Aphium Graveolensi L) yang terkena Nematoda (Meloidogyne
spp).

1.3 Prosedur Kerja


Prosedur KerjaPertama-tama siapkan terlebih dahulu spesimen yang
ada. Setelah itu ambil spesimen yang akan diteliti kemudian amati bagian
spesimen yang terserang virus
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Praktikum pengamatan gejala serangan pada tanaman yang disebabkan oleh
virus memperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:

Gejala serangan yang di sebabkan Oleh


PmoV yaitu adanya belang–belang pada
daun atau bintik klorotik yang
selanjutnya menjadi belang melingkar
dan ketika diraba akan terasa kasar pada
bintiknya serta pertumbuhan tanaman
akan terhambat dan kerdil.
Gejala serangan yang di sebabkan
oleh PStV yaitu adanya bercak hijau
atau bilur yang dikelilingi garis krolotik
dan agak beraturan.Pada perkembangan
lebih lanjut muncul gejala mosaik

Gambar 1. Kacang Tanah Terkena Virus (PmoV) dan Virus ( PStV )

Gejala serangan yang di sebabkan


oleh Tungro yaitu perubahan warna
terutama padadaun muda berwarna
kuning dimulai dari ujung daun.
Daun muda agak menggulung,
tanaman kerdil dan pertumbuhan
terhambat.

Gambar 3.Tanaman Padi Terkena Virus Tungro Tabel 3.


Gejala serangan yang di sebabkan
oleh Nematoda yaitu tanaman
tampak kerdil, pertumbuhan
terhambat, ukuran daun dan cabang
primer mengecil, daun menjadi
menguning dan akar tampak
benjolak kecil dan busuk

Gambar 4.Tanaman Seledri Terserang Nematoda (Meloidogyne spp.)

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada Tanaman

Kacang Tanah yang terserang PmoV (Peanut Mottle Virus) memiliki gejala

serangan berupa belang – belang pada daun berwarna hijau tua dan hijau muda,

yang nantinya menjadi belang melingkar dan ketika diraba daun akan terasa kasar

serta pertumbuhan akan terhambat dan tanaman menjadi kerdil.

Penyakit virus belang kacang tanah merupakan penyakit penting yang

telah tersebar luas di daerah sentra pertanaman kacang di indonesia. Gejala

serangan berupa belang berwarna hijau tua yang dikelilingi oleh daerah yang

terang atau hijau kekuning – kungingan. Gejala awal terjadi pada daun muda

adanya bintik – bintik klorotik yang kemudian berkembang menjadi belang –

belang melingkar (Nurhayati, 2012).

Virus PMoV atau Peanut Mottle Virus menyebabkan penyakit belang pada

daun kacang tanah, menular melalui benih dengan persentase 0,9–3,7% (Saleh dan
Baliadi 2015). Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada Tanaman

Kacang Tanah yang terserang PStV (Peanut Strippe Virus) memiliki gejala

serangan berupa bintik – bintik hitam dan garis klorotik yang tidak beraturan.

Pada perkembangan lebih lanjut akan muncul gejala mosaik, penyakit ini dapat

menyebabkan pertumbuhan terhambat dan menjadi kerdil.

Penyakitbilur pada kacang tanah disebabkan oleh Peanut Strippe Virus.

Penyakit ini ditandai dengan adanya garis – garis terputus dan adanya mosaik

berat pada daun. Pada daun terdapat gejala belang, daging daun antar tulang daun

melekuk dan tepi – tepi daunnya agak menggulung keatas (Nurhayati, 2012).

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada Tanaman Padi

Terserang Tungro memiliki gejala serangan berupa perubahan warna terutama

pada daun muda, berwarna kekuning – kuningan mulai dari ujung daun, daun

muda agak menggulung, tanaman kerdil dan pertumbuhan tanaman terhambat

Penyakit tungro menyerang tanaman padi sehingga mengakibatkan

tanaman berproduksi. Tungro merupakan penyakit virus pada tanaman padi yang

umumnya menyerang pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan

tanaman tumbuh kerdil dan berkurang jumlah anaknya. Penyakit ini merupakan

salah satu penyakit yang paling merusak di Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Epidemik penyakit pernah terjadi pada pertengahan tahun 60an (Nurhayati, 2012).

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada Tanaman Seledri

yang terserang Nematoda (Meloidogyne spp.) memiliki gejala serangan berupa

tanaman tampak kerdil, pertumbuhan terhambat, ukuran daun dan cabang primer

mengecil, daun menjadi menguning dan akar akan tampak benjolan kecil dan
busuk.Nematoda menularkan virus dengan cara memakan akar tanaman yang

terinfeksi virus, selanjutnya memindahkan virus tersebut dengan cara memakan

akar tanaman yang sehat. Larva maupun dewasa nematoda dapat menularkan

virus (Nurhayati, 2012)


BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gejala – gejala virus dan bakteri yang menyerang tanaman yaitu seluruh

tanaman memiliki tumbuh terhambat seperti tanaman kerdil dan daun yang

terinfeksi dapat menunjukkan warna yang tidak normal seperti mosaik dan

menguning.

3.2 Saran

Untuk mencapai praktikum yang lebih baik kedepannya, diharapkan para

praktikan harus menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya serta keaktifan para

praktikan dalam melakukan praktek harus diperhatikan dan lebih di tingkatkan.

Setiap praktikan wajib membawa seluruh perlengkapan yang dibutuhkan dalam

praktikum. Semoga di tahun akan datang praktikumnya bisa jadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati. 2012. Virus Penyebab Penyakit Tanaman.


Saleh, N. dan Y. Baliadi. 2015. Penyakit virus pada kacang tanah dan upaya
pengendaliannya. Monograf Balit kabi No. 13. Balai Penelitian Tanaman
Aneka Kacang dan Umbi, Malang. hlm . 306– 328
Hishar. M., dan Kurniawati. F. 2018. Karakter Morfologi Dan Molekuler
Nematoda Puru Akar Yang Berasosiasi Dengan Akar Padi Di Kabupaten
Wajo Sulawesi Selatan. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, Vol. 22,
No. 1 : 58 – 65.

Anda mungkin juga menyukai