Oleh:
ABDI NORGANI
1810512310002
KELOMPOK 20
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2
2020
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL....................................................................................... ii
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
Diagnosis Penyakit............................................................................ 3
Gejala dan Tanda Pada Tanaman...................................................... 3
Macam-Macam Gejala Pada Tanaman ............................................. 4
Macam-Macam Tanda Pada Tanaman.............................................. 5
Ciri-Ciri Gejala Pada Tanaman ........................................................ 5
Ciri-Ciri Tanda Pada Tanaman.......................................................... 6
Hasil................................................................................................... 8
Pembahasan....................................................................................... 10
Kesimpulan………………………………………………………... . 13
Saran……………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Latar Belakang
berdasarkan gejala yang tampak, atau suatu proses untuk mengidentifikasi suatu
penyakit tanaman melalui gejala dan tanda penyakit yang khas termasuk faktor-
pengendalian yang tepat dan juga diperlukan dalam suatu survei penyakit
Diagnosis penyakit tanaman berdasarkan gejala saja belum memadai atau tidak
cukup. Hal ini karena untuk mengidentifikasi suatu penyakit disebabkan banyak
organisme yang berbeda dapat menunjukkan gejala yang sama pada inang yang
adanya organisme sekunder atau saprofit yang turut serta menginfeksi bagian
akibat adanya gangguan penyebab penyakit dan gejala dapat dilihat dengan mata
2
telanjang. Berdasarkan sifatnya, ada dua tipe gejala, yaitu gejala lokal, adalah
gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas. Biasanya
dalam bentuk bercak atau kanker. Gejalanya terbatas pada bagian-bagian tertentu
dari tanaman (pada daun, buah, akar). Gejala sistemik, yaitu kondisi serangan
penyakit yang lebih luas, bisanya tidak jelas batas batasnya. Contohnya adalah
serangan oleh virus mosaik, belang maupun layu. Gejalanya terdapat di seluruh
yaitu, gejala morfologi gejala luar yang dapat dilihat dan dapat diketahui melalui
bau, rasa, raba dan dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari
dari tumbuhan. Gejala histologi yaitu gejala yang hanya dapat diketahui lewat
bagian tubuh patogen yang sebagai besar dibentuk di dalam sel dan/atau disekitar
jaringan tanaman sebagai bentuk kegiatan perbanyakan dan akan digunakan oleh
patogen untuk melakukan untuk penyebaran baik di bagian lain dalam satu
tanaman atau di tanaman lain di sekitarnya atau pada jarak yang jauh (Fahmi,
2012).
Tujuan
Mangkurat.
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis Penyakit
kedokteran sebagai proses untuk penentuan jenis penyakit dengan cara melihat
merupakan istilah yang relatif baru. Dalam dunia pendidikan arti “diagnosis”
murid. Diagnosis merupakan istilah teknis (terminology) yang kita adopsi (Sofa et
al., 2009).
tanaman melalui gejala dan tanda penyakit yang khas, termasuk faktor-faktor lain
tepat dan harus dilakukan survei penyakit tanaman. diagnosis tidak dapat jika
hanya berdasarkan gejala dan tanda penyakit karena banyak penyakit yang
memperlihatkan gejala yang sama. Sehingga perlu diagnosis akurat (Sofa et al.,
2009).
gejala yang berbeda atau dapat pula sama dari tanaman-tanaman yang berbeda.
4
Apabila beberapa penyakit bersama-sama menyerang satu tanaman, maka gejala
yang ditunjukkan oleh tanaman akan sangat sulit untuk dipisahkan atau ditentukan
tanaman atau bagian tanaman yang terinfeksi berupa adanya benda-benda atau
penyebabnya. Beberapa tipe struktur patogen tidak harus selalu ada pada tanaman
gejala morfologi, gejala luar yang dapat dilihat dan dapat diketahui melalui bau,
rasa, raba, dan dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari dari
tumbuhan. Gejala histolog, gejala yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan-
gejala hipoplastik, dan gejala hiperplastik. Gejala nekrotik terjadi karena adanya
kerusakan pada sel atau bagian sel bahkan kematian sel. Contohnya nekrosis,
hidrosis, klorosis, layu, gosong, mati ujung, busuk, rebah semai jamur, kanker,
dan eksudasi. Gejala hiperplastik ini disebabkan karena adanya pertumbuhan sel
yang lebih dari biasanya (over development). Gejala hiperplastik terbagi sebagai
5
berikut. Menggulung atau mengeriting, erinosis, dan nyali/gall. Gejala hipoplastik
patogen atau bagiannya memegang peranan penting. bahkan lebih penting dari
gejala. Tanda-tanda umumnya terbatas pada penyakit yang disebabkan oleh jamur
spora akan lebih mudah tersebar. Tanda-tanda yang sering muncul adalah dalam
bentuk miselium, karat, tepung, jamur hitam, semut (gosong bengkak), cacar
putih, bercak ter, tubuh buah, sklerotium dan lendir bakteri (Cholil dan Abadi,
2011).
Ciri-ciri gejala penyakit pada tanaman gejala nekrotik terjadi karena adanya
kerusakan pada sel atau bagian sel bahkan kematian sel Contohnya nekrosis
matinya sekumpulan sel, hidrosis air keluar dari ruang sel, klorosis rusaknya
tanaman, mati ujung matinya ranting atau cabang dari ujung menuju ke pangkal,
busuk rusaknya sel atau jaringan pada bagian tebal tanaman, rebah semai
busuknya pangkal batang dan biji, kanker kulit kayu mengering, dan eksudasi
kularnya cairan pada bagian tanaman. Gejala hiperplastik ini disebabkan karena
6
adanya pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya (over development).
patogen atau bagiannya memegang peranan penting. bahkan lebih penting dari
gejala. Tanda-tanda umumnya terbatas pada penyakit yang disebabkan oleh jamur
spora akan lebih mudah tersebar. Tanda-tanda yang sering muncul adalah dalam
bercak putih seperti bedak, jamur hitam mempunyai ciri-ciri lapisan berwarna
hitam pada daun, bercak ter mempunyai ciri-ciri askokarp berjamur, tubuh buah
Bahan
Alat
Pelaksanaan
1. Mempersiapkan alat.
2. Mencatat semua gejala dan tanda penyakit (masing- masing kelompok minimal
5. Membereskan alat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Keterangan: 1. Menggulung
2. Pohon Tanjung
(Mimusops elengi)
Keterangan: 1. Klorosis
10
3. Pohon Tanjung
(Mimusops elengi)
Keterangan: 1. Gosong
Keterangan: 1. Misellium
2. Pohon Tanjung
(Mimusops elengi)
Keterangan: 1. Skelerotium
Pembahasan
penyakit pada tanaman. Gejala dan tanda yang didapat yaitu pada tanaman pohon
(Elaeis) dan daun gulma. Gejala pertama yang ditemukan pada tanaman daun
gulma adalah menggulung, yang kedua adalah daun klorosis pada tanaman
Menurut Ahmad et al. (2014), proses menggulungnya daun yang seperti ini
merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri yang dilakukan oleh
dengan kondisi cekaman suhu pada lingkungan yang diawali dengan layunya
kebutuhan air.
12
Gejala yang kedua terdapat pada tanaman pohon tanjung yaitu terdapat
dua gejala sekaligus, yaitu gosong dan klorosis. Klorosis merupakan suatu
keadaan abnormal yang terjadi pada jaringan tumbuhan, khususnya pada daun,
sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning atau pucat hampir putih
dan akhirnya rontok. Klorosis ini dapat disebabkan oleh kekurangan hara atau
serangan penyakit yang dialami oleh tumbuhan. Klorosis tidak selalu diikuti oleh
Pada gejala yang ketiga pada pohon tanjung yaitu gosong, gosong terjadi
di ujung daun dengan penglihatan nampak berupa kering dan kalau dipegang
rapuh. Menurut Ahmad et al. (2014), gosong pada tepi daun biasa terjadi saat
kelembaban nisbi atau relative humidity (RH) <70%, yaitu kondisi kandungan air
di udara rendah. Pada RH rendah <70%, penguapan atau evapo traspirasi terjadi
sangat cepat, jika tidak diimbangi oleh pasokan air dari akar maka tanaman akan
layu karena kekurangan air. Air diserap oleh akar kemudian diangkut keseluruh
bagian tanaman hingga ke ujung dan tepi daun melalui pembuluh xilem. Pada
bagian tepi daun terdapat bagian hidatoda yang berfungsi sebagai penyaring,
menahan hara agar tidak keluar namun air dapat keluar bebas. Jika konsentrasi
hara yang tertahan di tepi daun tersebut semakin tinggi, maka akan terjadi
plasmolisis, yaitu lepasnya ikatan sitoplasma dari dinding sel. Akibatnya sel
mengkerut, mati dan berubah menjadi hitam. Hidatoda yang berada ditepi daun
tanaman dan babandotan, pada gejala pertama yang ditemukan pada babandotan
adalah misellium. Menurut Yulla (2011), jamur Cercospora sp. memiliki spora
berwarna abu-abu dan berbentuk oval dengan panjang 40– 60µm dan lebar 6–
8µm. Memiliki miselium yang berseptat dan berwarna hialin. Penyakit bercak
daun yang disebabkan oleh Cercospora sp. sering terjadi di lahan pertanaman
banyak ditemui. Suhu yang sesuai untuk perkembangan jamur Cercospora sp.
ialah pada suhu 28–32°C. Lokasi pertanaman memiliki suhu pada pagi berkisar
Pada gejala yang kedua pada pohon tanjung yaitu jamur hitam, jamur
hitam tersebut tampak menutupi sebagian besar daun. Menurut Ahmad et al.
(2014), embun jelaga disebabkan oleh jamur Meliola mangifera. Gejala yang
ditimbulkan dari serangan jamur ini adalah daun tanaman mangga yang awalnya
berwarna hijau berubah warna menjadi warna hitam. Pada musim kemarau,
serangan jamur bisa menyebabkan daun menjadi kering dan mengeriting. Penyakit
embun jelaga ini muncul karena adanya aktivitas serangga yang menghasilkan
cairan manis atau yang biasa disebut dengan embun madu. Cairan manis ini
sangat disukai oleh jamur Meliola mangifera untuk tumbuh dan berkembang biak.
Pada gejala yang ketiga pada tanaman kelapa sawit, yaitu Skelerotium.
konsentris pada daun-daun yang letaknya dekat dengan tanah. Diameter bercak
dapat mencapai 2 cm, terdapat sklerotium pada sisi bawah bercak. Cendawan juga
14
dapat menginfeksi pangkal batang dan menyebabkan penyakit layu. Pada batang
yang terserang akan tampak miselium putih dari cendawan ini. Cendawan berupa
berwarna putih dan kelamaan akan berubah menjadi cokelat berdiameter 1mm.
Kesimpulan
sebagai berikut :
Saran
yang sama agar lebih mendalam pendiagnosisan penyakit tanaman suatu tanaman
Ahmad, U., E. Darmawati., N.R. Refilia. 2014. Kajian Metode Penyakit Tanaman
dan Pengendaliannya. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Malang.
Andarwulan, M & R. Nuri. 2011. Gejala & Tanda Penyakit Tanaman. Dian
Rakyat. Jakarta.
Cholil, A dan L. Abadi. 2011. Penyakit-penyakit penting tanaman pangan.
Pendidikan Program Diploma Satu Pengendalian Hama Terpadu.
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Fahmi, A. 2012. Ilmu Umum Gejala dan Tanda Penyakit Tanaman. Fakultas
Peternakan Universitas Padjadjaran. Sumedang.
Tuswanto., Fadlil., Abdul. 2013. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Hama dan
Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Certainty Factor.
Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Surabaya.