PELAKSANAAN
A. Waktu dan Lokasi
1. Waktu
Waktu pelaksanaan Magang di P4S Desa Bojongkondang
dimulai dari tanggal 1 Juli sampai dengan 30 September 2021.
2. Lokasi
Lokasi yang ditetapkan sekolah sebagai tempat pelaksanaan
PKL pada tahun ajaran 2021/2022 berlokasi di tempat pusat
pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya (P4S) Desa
Bojongkondang, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten
Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.
B. Potensi Wilayah
Berdasarkan hasil data monografi di Desa Bojongkondang,
Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa
Barat mempunyai potensi dan prospek yang baik untuk dikembangkan
sebagai daerah yang cocok dibudidayakan tanaman hortikultura.
1. Teknik Produksi
a. Alat dan Bahan
1. Alat
- Cangkul - Traktor
- Garpu - Ajir
- Parang - Sprayer
- Golok - Rapia
- Mesin kored - Neraca
- Ember - Kresek
2. Bahan
- Pupuk kandang - Multitonik
- Pupuk NPK - Fastac
- Dolomit
7. Panen dan Pasca Panen Mentimun
a. Panen
Merupakan saat yang dinanti-nantikan petani karena saat itulah
mereka akan menikmati hasil jerih payahnya Mentimun sudah mulai dapat
dipanen jika (a) buah mentimun berumur 32-35 HST. Buah mentimun
lokal untuk sayuran, asinan atau acar dipanen 42 hari setelah tanam
sedangkan mentimum suri dipanen setelah matang. Khusus untuk
mentimun Jepang, kriterianya pemanenan adalah
(a) panjang 20-30 cm dan garis tengah 3-4 cm,
(b) bentuk buah lurus dan kulit mulus dan
(c) masih muda dan segar.
Buah dipanen pada pagi hari sebelum pukul 09.00 dengan cara
memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Mentimun sayur dipanen 5-
10 hari sekali tergantung dari varietas dan ukuran/umur buah yang
dikehendaki. Dalam melakukan pemanenan juga memperhatikan ukuran
mentimun yang sesuai dengan permintaan pasar. Pasar swalayan
memerlukan mentimun sayur dengan dua kemasan yaitu:
1. mentimum acar yang panjang buahnya sekitar 10-15 cm, berbentuk
lurus, kulit mulus dan segar.
2. mentimum besar yang panjang buahnya 15-20 cm, berbentuk lurus,
kulis mulus dan segar. Perkembangan buah mentimum termasuk cepat.
Pada umumnya, kegiatan panen dilakukan setiap hari sampai akhir
masa panen. Setiap pemanenan, kumpulkan hasil panen di tempat
teduh atau gudang berventilasi, sebaiknya ditampung dalam keranjang
plastik.
b. Penanganan pasca panen.
Tujuan kegiatan ini adalah agar mentimun yang telah dipanen
terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan sehingga mentimun
sampai ke konsumen tetap baik. Agar kualitas hasil panen dari
budidaya mentimun ini tetap terjaga, perlu dilakukan penanganan
pascapanen dengan baik. Diantaranya penyortiran buah mentimun
berdasarkan kualitas serta ukuran serta pengepakan/pengemasan yang
baik. Selanjutnya buah mentimun siap diangkat untuk dipasarkan.
1. Sortasi.
Kegiatan ini dilakukan memisahkan buah yang kurang baik
bentuknya atau bengkok, busuk atau rusak dari buah yang baik.
Untuk mentimun jepang dilakukan sortasi kualitas untuk sasaran
pasaran swalayan, buah mentimum diklasifikasikan sesuai dengan
kriteria kualitas yang diminta konsumen.
Kelas A: panjang 16-20cm, diameter 1,5 cm, bentuk buah bagus,
lurus bulat dan mulus.
Kelas B: panjang 20-23cm, diameter 2,0 cm bentuk buah bagus,
lurus, bulas dan Mulus.
Kelas C: buah afkiran yang panjangnya lebih dari 23 cm.
2. Kemasan
Pengemasan bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan.
Untuk memenuhi permintaan pasar swalayan, mentimun biasanya
dikemas menggunakan plastik wrap-ing. Posisi buah diatur
sedemikian rupa, baik secara berdiri maupun ditidurkan bersusun
agar buah tidak patah pada saat pengangkutan ke pasar. Kritera di
luar grade mentimun acar dan mentimun besar termasuk ke grade C
dengan spesifikasi bentuk bengkok, kulit kurang mulus, tetapi
performa buah segar. Buah yang termasuk grade C bisa langsung
dikemas ke dalam karung jaring untuk dijual ke pasar tradisional.
c. Hasil
1. Penerimaan dan penjualan
Misalkan rata-rata Produk Tanaman 2 Ons, maka Produksi ditaksir
mencapai 537 Kg dari Populasi 2.500 Tanaman .
Hasil dari Panen selama 1 Periode sebanyak 537 Kg, dengan harga
Rp 3.500/Kg sehingga Penerimaan = 3.500 x 537 Kg
= 1.878.500
2. Laba ( Keuntungan Bersih )
Laba Kotor – Beban Usaha = Rp1.879.500 -1.690.000
= 189.500
3. Titik Impas
1.490.000
¿
1.690 .000
1−
1.879 .500
1.490.000
¿
1−0,89
1.490.000
¿
0,11
¿ 13.500