Anda di halaman 1dari 33

PENYAKIT PADI

Oleh : Juniawan
Widyaiswara Perlindungan Tanaman
BDP Mataram

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


PENYAKIT PADI
1. Hawar daun bakteri (Xanthomonas campestris pv. oryzae)
2. Bakteri daun bergaris (X.c. pv. oryzicola)
3. Blas (Pyricularia grisea)
4. Hawar pelepah daun (Rhizoctonia solani/Thanatephorus
cucumeris)
5. Busuk batang (Sclerotium oryzae, Magnoporthe salvii,
Helminthosporium sigmoideum)
6. Busuk pelepah daun bendera (Sarocladium oryzae)
7. Hawar daun jingga
8. Tungro (Virus)
9. Kerdil rumput (Virus)
10.Kerdil hampa (Virus)
1. Hawar Daun Bakteri
( Xanthomonas campestris pv. oryzae)

Bercak kuning dimulai dr tepi daun Serangan pd bibit  bibit kering

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Gejala serangan
• Pada tepi daun terjadi bercak kuning sampai putih,
diawali dgn terbentuknya garis lebam berair. Bercak
bisa mulai dr salah satu atau kedua tepi daun yg rusak
dan berkembang hingga menutupi seluruh helaian
daun.
• Bila infeksi pd pembibitan menyebabkan bibit kering.
• Bakteri menginfeksi masuk melalui sistem vaskuler
saat pindah tanam, sewaktu cabut atau adanya
kerusakan daun.

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Lanjut 1
• Bila infeksi melalui akar dan pangkal batang, muncul
gejala kresek. Seluruh daun dan tubuh tanaman
menjadi kering.

Bioekologi
• Serangan terjadi pada fase persemaian hingga awal
pembentukan anakan.
• Sumber infeksi : tunggul jerami, jerami, singgang,
benih dan gulma.
• Bakteri membentuk butir-butir embun pd pagi
hari yg mengeras & melekat pd permukaan daun.

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Lanjut 2
Cara Pengendalian

• Tanam varietas Conde & Angke


• Sanitasi : tunggul & jerami terinfeksi
• Bila menggunakan kompos jerami, pastikan
sudah mengalami dekomposisi.
• Gunakan pupuk N sesuai anjuran
• Jarak tanam jangan terlalu rapat

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


2. Bakteri Daun Bergaris
(Xanthomonas campestris pv. oryzicola)

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Gejala serangan

• Timbul bercak sempit berwarna hijau gelap yg lama


kelamaan membesar berwarna kuning dan tembus
cahaya di antara pembuluh daun.
• Berikutnya daun menjadi berwarna cokelat
• Akhirnya seluruh daun menjadi coklat dan mati
• Dalam keadaan ideal seluruh tanaman menjadi
berwarna oranye kekuning-kuningan.

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Lanjut 2.1
Bioekologi
• bakteri masuk melalui kerusakan mekanik atau
melalui lubang alami.
• Infeksi terbatas pada helaian daun
• Hujan dan angin membantu penyebaran penyakit.
• Stadia tanaman yg rentan adlh fase anakan
sampai pematangan.
• Pada serangan berat kehilangan hasil mencapai
30%.

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Lanjut 2.2
Pengendalian

• Sanitasi: bersihkan tunggul terinfeksi


• Gunakan dosis N sesuai anjuran
• Kompos jerami pastikan sudah matang
• Atur jarak tanam
• Berakan tanah setelah panen

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


3. Blast (Pyricularia grisea)
50 a

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Gejala serangan :
• Khas : adanya bercak berbentuk belah ketupat – lebar
di tengah dan meruncing pada kedua ujungnya.
• Warnanya : tengahnya abu-abu dan tepinya coklat.
• Lokasi serangan : daun (49), ruas batang (50), leher
malai (50 a), bulir dan pelepah daun.

Bio-ekologi
• Konidia dihasilkan setelah 6 hari infeksi.
• Spora dilepaskan pada pagi hari pukul 02.00 – 06.00.
• Cendawan mampu bertahan hingga 3 tahun pada jerami sehat.
• Keberadaan sangat tergantung jarak tanam, cuaca lembab dan dosis pupuk N.

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Pengendalian
• Gunakan pupuk N dengan dosis sesuai anjuran
• Tanam tepat waktu  awal pembungaan terhindar
dari banyak embun dan hujan yg terus menerus.
• Seed treatment (perlakuan benih)
• Gunakan fungisida berbahan aktif metil tiofamat
(Topsin) atau fosdifen/ kasugamisin (Kasumiron,
Kasumin) atau mankozeb (Delsene Mx, Dithane,
Manzate, Bion-M).
4. Hawar Pelepah Daun
(Rhizoctonia solani/ Thanatephorus cucumeris)

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Gejala serangan
 Gejala akan tampak berupa adanya bercak/ spot ke-
abu-abuan yang berbentuk oval memanjang atau
elips (51).

Bio-ekologi
 Infeksi terjadi secara periodik/ hanya pada
waktu tertentu saja, misalnya ketika suhu
udara dan kelembaban tinggi, pemberian
pupuk N melebihi dosis anjuran.

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Pengendalian
 Kultur teknis :
 tanaman jangan terlalu rapat
 ketika anakan maksimum, sawah di keringkan
 bajak yang dalam agar sisa tanaman terkubur
 rotasi tanaman dengan kacang-kacangan
 Sanitasi
 gulma dan tanaman sakit dimusnahkan
 Kimiawi :
 gunakan fungisida : heksakonazol (Anvil),
karbendazim (Derosal, Delsene), belerang
(Kumulus), difenoconozal (Score), dll.
Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng
5. Busuk Batang
Sclerotium oryzae, Magnaporthe salvini,
Helminthosporium sigmoideum

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


 Gejala serangan
 Awalnya berupa bercak kehitam-hitaman
 Bentuknya tdk teratur pd sisi luar pelepah daun
dan secara bertahap membesar.
 Akhirnya, cendawan menembus batang padi,
anakan mati dan selanjutnya tanaman rebah.
 rotasi tanaman dengan kacang-kacangan
 Ekobiologi
 Infeksi terjadi pada batang yg dekat permukaan
air, masuk melalui pembengkakan dan kerusakan.
 Stadia rentan adlh fase anakan hingga masak susu.
 Pengendalian
 Sanitasi :
- Tunggul padi sesudah panen dibakar atau
didekomposisi.
 Kultur teknis :
- Keringkan lahan, biarkan sampai retak baru
diairi.
- Aplikasi pupuk berimbang.
- Pemberian pupuk K cenderung menekan
serangan patogen.
 Kimiawi : fungisida dgn bahan aktif belerang
(Kumulus) dan difenokonazol (Score)
6. Busuk Pelepah Daun Bendera

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


7. Hawar Daun Jingga

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


8. Tungro

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


Ditularkan oleh Nephotettix virescens
Gejala Serangan
 Terjadi bercak pada daun, buku, leher malai, bulir bahkan pelepah daun.
 Bercak berbentuk belah ketupat, tengahnya berwarna abu-abu dan
tepinya coklat.
 Tangkai malai jg dpt terserang dan menyebabkan malai hampa.

Ekobiologi
 Serangga penular dapat mengandung virus sekitar 5 – 6 hari.
 Penularan yang intensif oleh nympha.
 Penularan meningkat pada suhu 10 – 30 dc dan turun pada suhu
31-38 dc
 Penularan lebih mudah pada tanaman muda daripada tanaman tua.
Ekobiologi
 Infeksi terjadi pada suhu 25 – 30 dc
 Konidia terbentuk setelah 6 hari, spora dilepaskan pagi
hari pukul 02.00 – 06.00.
 Cendawan mampu bertahan pd sisa jerami hingga 3 tahun

Penyebaran tungro bergantung pada :


• Serangga penular
• Varietas padi
• Faktor lingkungan
9. Kerdil Rumput

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


10. Kerdil Hampa

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


PENYAKIT NON PATOGENIK
1. Kahat Nitrogen
2. Kahat Fosfor
3. Kahat Kalium
4. Kahat Belerang
5. Kahat Seng
6. Keracunan besi

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


1.Kahat Nitrogen

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


2. Kahat Fosfor

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


3. Kahat Kalium

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


4. Kahat Belerang

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


5. Kahat Seng

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng


6. Keracunan Besi

Diklat Teknis Spesifik Lokalita Padi di Loteng

Anda mungkin juga menyukai