Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nuraini Fillaili

NIM : 031511133089
Kelas : A-1

PERJANJIAN SEWA MENYEWA EXCAVATOR


antara
PT BANGUN ADIKARYA
Dengan
CV KARYA MANDIRI

Nomor:
250/623/627.071/2016
016/PSME/KM/XI/20016
SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA EXCAVATOR

Nomor:

250/623/627.071/2016

016/PSME/KM/XI/20016

Perjanjian sewa menyewa excavator selanjutnya disebut sebagai perjanjian ini dibuat
dan ditandatangani di Samarinda pada hari Senin tanggal 1 (satu) bulan Maret tahun 2016 (dua
ribu enam belas), yang bertandatangan dibawah ini:

1. Sari Muliani, S.E Manajemen sarana dan prasarana, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama PT Bangun Adikarya (BA) berdasarkan surat penugasan direktur No. 98NK/V/2016
tanggal 27 februari 2016 ditandatangani oleh Ir. Hartawan, M.Sc Direktur PT BA yang
berkedudukan di Wisma Jakarta, jalan A.Yani Nomor 14 Samarinda. Selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Ir. Agung Wiryanto M.Sc, Direktur CV Karya Mandiri (KM) yang berkedudukan di jalan
Lembuswana Nomor 45 Samarinda. Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Dengan ini kedua belah pihak telah sepakat dan beritikad baik untuk melaksanakan
perjanjian Sewa Menyewa Excavator ini dan dengan ini bersama-sama untuk tunduk pada
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL 1

Obyek Perjanjian (jenis dan spesifikasi) dan Lokasi Kerja

1. Pihak kedua bersedia menyewakan alat berat kepada Pihak pertama dan pihak pertama
setuju untuk menyewa 2 buah alat berat kepada pihak kedua dengan jenis alat sebagai
berikut :
Jenis Alat Berat Excavator Komatsu Pc 200-8 2015
2. Lokasi kerja Pihak Pertama sebagai tempat kerja alat terletak di Daerah Merdeka,
Samarinda.
PASAL 2

Tempat, Waktu dan Kondisi Penyerahan Excavator

1. Pihak kedua bersedia menyerahkan alat berat pada pihak pertama dilokasi kerja dalam
kondisi siap operasi sesuai pasal 1 ayat 2 setelah pihak kedua menyelesaikan pembayaran
sesuai kesepakatan
2. Waktu penyerahan alat berat selambat lambatnya tiga hari setelah surat perjanjian kerja
ini ditandatangan.

PASAL 3

Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi

1. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi ditanggung oleh pihak pertama baik dari pengambilan
alat hingga pengembalian alat dan harus disetujui oleh pihak kedua.
2. Biaya mobilisasi wajib dibayar kemuka. Apabila perjanjian pemakaian alat 250 jam,
biaya mobilisasi akan dianggap lunas apabila pekerjaan telah mencapai 250 jam dan bila
pemakaian alat kurang dari 250 jam maka biaya mobilisasi tidak akan dikurangi / tetap
sesuai dengan permintaan pihak pertama.
3. Apabila terdapat perpanjangan jam alat maka biaya mobilisasi akan diperhitungkan
sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak antara pihak pertama dan pihak kedua.

PASAL 4

Biaya Operasi, Biaya Pemeliharaan dan Biaya Pemakaian Alat

1. Selama masa penyewan alat berat, keperluan oli, perbaikan kerusakan alat, pengantian
spare dan mekanik menjadi tanggung jawab pihak kedua.
2. Pemakaian BBM (Bahan Bakar Minyak) solar untuk keperluan operasi menjadi tanggung
jawab pihak kedua. Dan harus disiapkan sesuai dengan kerja alat seharinya. Dan apabila
tidak mencukupi maka pihak pertama meminta diisi kembali sesuai permintaan wajar.
PASAL 5

Operasi dan Operator

Pengadaan Operator menjadi tanggung jawab pihak kedua, sedangkan kebutuhan operator
seperti makan, minum, tempat tinggal dan transportasi menjadi tanggung jawab pihak
pertama.

PASAL 6

Laporan Operasi Alat (Time Sheet)

1. Laporan harian operasi alat dibuat oleh operator dan ditanda tangani oleh Pengawas Kerja
dari Pihak Pertama atau atas nama penyewa alat.
2. Apabila alat standby (tidak bekerja) disebabkan karena lokasi becek, tidak ada solar
ataupun libur tanpa pemberitahuan kepada pihak pertama maka dihitung / discharge
minimum 4 jam.
3. Apabila alat standby (tidak bekerja) disebabkan karena hujan atau banjir akan dihitung /
discharge minimum 4 jam / hari, walau operator ada maupun tidak ada dilokasi
pekerjaan.
4. Apabila dari point 2 dan 3 dari pihak kedua mengoperasikan alat yang mana minimal jam
cash telah masuk 4 jam maka pemakaian dihitung jam cash ditambah jam kerja yang
digunakan.
5. Apabila alat telah bekerja max 6 jam dan terjadi hujan maka dihitung 8 jam kerja /
harinya.

PASAL 7

Harga dan Pembayaran Sewa

1. Harga sewa menyewa alat sebesar Rp. 250.000,-/jam setiap unit. Harga sewa alat berat
tersebut tanpa pemotongan pajak dan kedua belah pihak setuju bahwa tarif sewa alat
berat pada pasal ini tidak akan berubah selama perjanjian belum berakhir.
2. Pihak pertama berkewajiban menyelesaikan pembayaran sewa setiap 50 jam penggunaan
excavator (setiap unitnya) serta ditambah dana mobilisasi / unit alat PP terkecuali ada
kesepakatan bersama.
PASAL 8

Keamanan Alat Berat

1. Pihak pertama wajib untuk menyediakan security untuk menjaga keamanan alat dilokasi
kerja.
2. Pihak pertama wajib membayar ganti rugi terhadap unit kerja jika terjadi pencurian dan
perusakan dalam bentuk apapun yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja
oleh pihak ketiga.

PASAL 9

Masa Berlakunya Perjanjian

1. Perjanjian ini berlaku sejak ditanda tangani oleh kedua belah pihak hingga alat selesai
bekerja, yaitu selama 250 jam mulai bulan Maret hingga September 2016 terhitung sejak
excavator telah berada pada arena pembangunan pihak pertama.
2. Dan perjanjian sewa akan diperpanjang kembali jika ada kesepakatan oleh kedua belah
pihak baik pembayaran maupun hal lainnya.
3. Perjanjian kontrak lama tetap berlaku apabila ada tambahan perpanjangan jam alat
terkecuali ada item yang akan berubah dengan sendirinya seperti masalah mobilisasi alat.

PASAL 10

Pemindahan, Pengambilan dan Pengunaan Alat

1. Alat tidak boleh dipindahkan oleh pihak pertama sebelum masa jam perjanjian belum
habis kecuali ada persetujuan dari pihak kedua.
2. Apabila pihak pertama akan menggunakan alat kelokasi diluar dari perjanjian sedang
masa jam alat belum habis maka pihak pertama harus memberitahukan kepada pihak
kedua sebelumnya.
3. Apabila pihak kedua memerlukan alat untuk dipakai kelokasi lain diluar dari lokasi
perjanjian maka semua biaya dan jam kerja menjadi tanggung jawab pihak kedua dan
pihak kedua pun tidak akan membebankan kepada pihak kedua atas pemakaian alat
tersebut. Dan pihak pertama akan meminta ijin tertulis sebelumnya kepada pihak pertama
bahwa alat mau dipakai kelokasi lain.
4. Tidak dibenarkan apabila pihak pertama merentalkan kembali alat pihak pertama kepada
pihak lain dan apabila terdapat hal tersebut maka perjanjian akan putus dengan sendirinya
dan semua biaya menjadi tanggung jawab pihak pertama kepada pihak pemakai dan
pihak kedua akan menarik alat dari lokasi pihak pertama tanpa pemberitahuan apapun
dan semua pembayaran tidak dapat ditarik oleh pihak pertama kepada pihak kedua.

PASAL 11

Force Majeure

1. Pihak pertama dibebaskan dari segala ganti rugi atau tuntutan dari Pihak Kedua akibat
kerusakan pada kendaraan yang diakibatkan oleh force majeure yang terjadi di lokasi
kerja yang tidak dapat diatasi oleh KEDUA BELAH PIHAK dan nyata-nyatanya
menganggu/menghambat jalannya pekerjaan. Yang dimaksud dengan force majeure
adalah Bencana alam, seperti :
banjir, gempa bumi, tanah longsor, petir, angin topan serta kebakaran yang
disebabkan oleh faktor extern yang mengganggu kelangsungan perjanjian ini.
Huru hara, kerusakan, pemberontakan dan perang
2. Apabila terjadi Force Majeure maka Pihak Kedua harus memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA, selambat- lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
terjadinya keadaan tersebut, dengan disertai bukti-bukti yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan.

PASAL 12

Pembatalan Perjanjian

1. Pihak Pertama sewaktu-waktu dapat memutuskan surat perjanjian secara sepihak dengan
Pihak Kedua apabila terjadi penyimpangan dari isi surat perjanjian yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak dan dalam hal Pihak Kedua karena kelalaiannya tidak dapat
memenuhi pekerjaan dengan baik.
2. Pihak Kedua sewaktu-waktu dapat memutuskan surat perjanjian secara sepihak dengan
Pihak Pertama dan Pihak Kedua berhak menarik seluruh Alat dan personilnya tanpa
gangguan / larangan dari Pihak Pertama atau pihak manapun dengan memberikan
pernyataan tertulis dua bulan di muka, apabila:
a. Terjadinya penyimpangan dari isi surat perjanjian yang telah disepakati oleh
kedua belah pihak dan dalam hal ini seluruh pembayaran menjadi hak Pihak
Kedua dan dokumen penagihan yang telah diterima oleh Pihak Pertama wajib
dibayarkan kepada Pihak Kedua.
b. Pihak Pertama tidak mampu melaksanakan kewajiban pembayaran sesuai surat
perjanjian yang disepakati.

PASAL 13

Asuransi

1. Pihak pertama wajib untuk memberikan perlindungan terhadap operator dengan


asuransi kecelakaan kerja (ASTEK) di lingkungan proyek, apabila proyek
tersebut memakan waktu pelaksanaan lebih dari 1 (satu) bulan.
2. Pihak pertama wajib mengangsuransikan semua alat berat, atas nama pihak kedua kepada
perusahaan asuransi yang ditunjuk untuk melindungi kerusakan alat berat selama
perjanjian berlangsung.

PASAL 14

Jaminan

1. Pihak Pertama memberikan jaminan kepada pihak kedua berupa uang sejumlah Rp.
10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) atas penyewaan alat berat tersebut.
2. Uang jaminan tersebut sepenuhnya dikembalikan pihak kedua kepada pihak pertama
setelah pihak pertama mengembalikan Excavator.
PASAL 15

Penyelesaian Perselisihan

1. Jika timbul perselisihan antara pihak pertama dengan pihak kedua maka sebisa mungkin
akan diselesikan secara musyawarah dan kekeluargaan.
2. Apabila perselisihan tidak bisa diselesaikan secara musyawarah maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut di secara hukum yang berlaku.
3. Apabila terjadi kesalah pahaman diluar dari perjanjian maka pihak pertama dianggap lalai
dan tidak memahami isi dari perjanjian konrak dan pihak kedua tetap berpedoman pada
kontrak dalam menyelesaikan masalah.

Demikianlah surat perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, ditandatangani kedua belah pihak di Samarinda pada
hari senin tanggal 1 (satu) maret tahun 2016 (dua ribu enam belas) dalam keadaan sadar tanpa
adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun.

Samarinda, 1 maret 2016

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. BANGUN ADIKARYA CV. KARYA MANDIRI

SARI MULIANI, S.E. Ir. AGUNG WIRYANTO M. Sc.


Manajemen Sarana dan Prasarana Direktur

Anda mungkin juga menyukai