PENGADAAN BARANG/JASA
Nomor: 01/PBJ/KSM-SADEWA/BKM MANDIRI/XI/2018
Maka dengan ini disetujui oleh dan di antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA hal-hal sbb ;
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
PASAL 2
PASAL 3
MASA PERJANJIAN KERJA.
Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan dilaksanakan
selama 45 (Empat Puluh Lima hari kalender kerja), terhitung sejak tanggal surat perjanjian kerja
ini ditandatangani kedua belah pihak.
PASAL 4
PASAL 6
CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN.
Seluruh pelaksanaan pembayaran pekerjaan tersebut dalam pasal (1) surat perjanjian ini bisa
dilaksanakan melalui Bank PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA dan dinyatakan dengan
Berita Acara Pembayaran.
Pembayaran akan dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
1. Pembayaran geolistrik dibayarkan pada saat didatangkan alat geolistrik sebesar
Rp.4.000.000,- (Empat Juta Rupiah)
2. Termin I atau pembayaran Tahap Pertama dilaksanakan oleh Pihak Pertama jika Pihak
Kedua telah mendatangkan alat mesin bor di lokasi pengeboran sesuai dengan
rekomendasi dari hasil geolistrik, adapun pembayaran Termin I sebesar 40% dari Nilai
Kontrak Rp 132.050.000,- x 40% = Rp 54.420.000,- (Lima Puluh Empat Juta Empat Ratus
Dua Puluh Ribu Rupiah)
3. Termin II atau pembayaran Tahap Kedua dilaksanakan oleh Pihak Pertama jika Pihak
Kedua telah menyelesaikan pekerjaan 80% dan melaksanakan pumping test, adapun
pembayaran Termin II sebesar 40% dari Nilai Kontrak Rp 132.050.000,- x 40% = Rp
54.420.000,- (Lima Puluh Empat Juta Empat Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah)
4. Termin III atau pembayaran Tahap Ketiga dilaksanakan oleh Pihak Pertama jika Pihak
Kedua telah menyelesaikan pekerjaan 100%, adapun pembayran Termin III sebesar 20%
dari Nilai Kontrak Rp 132.050.000,- x 20% =
PASAL 7
SANKSI
1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian PIHAK KEDUA maka yang
bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1000(satu perseribu)
per-hari dari nilai kontrak, dan akan diperhitungkan pada saat pembayaran kepada
Pemasok.
2. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure / kahar maka pihak PIHAK
KEDUA tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis dan sah oleh PIHAK
KEDUA. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya
3 (tiga) hari setelah kejadian dimaksud.
3. Keadaan kahar/force majeure adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
seperti kerusuhan, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah
longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
kontrak tidak dapatdipenuhi.
Matera
6000
( Zaenal Ashar )
( Akhmad Sabar )
Mengetahui,
( )
Ketua