Anda di halaman 1dari 7

SURAT PERJANJIAN SEWA ALAT

(SPSA)
ANTARA
PT. HUTAMA KARYA INFRASTRUKTUR
Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 2D
DENGAN
M.YUSUF SITORUS

Nomor : 110/SPSA/ALAT/PEKPAD-2D/I/2023
Tanggal : 05 Januari 2023

Pada hari ini Kamis tanggal Lima bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Tiga, kami yang
bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Dony AFI HARDONO, ST


Jabatan : Project Manager PT. HUTAMA KARYA INFRASTRUKTUR,
Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 2D
yang berkedudukan di Jl. Letjen M.T Haryono Kav.8 Jakarta 13340
Telp. (021) 8518965 Fax. (021) 8191584, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Perushaan tersebut di atas, selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA.
NPWP : 01.061.362.8-093.000 PT. Hutama Karya Infrastruktur

2. Nama : M. YUSUF SITORUS


Jabatan : Pemilik Alat yang berkedudukan di Jl. Arwana LK.II Kapias Pulau
Buaya dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perusahaan tersebut
di atas, selanjutnya akan disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA disebut Para Pihak yang telah sepakat
dan setuju untuk mengadakan Perjanjian atau Kontrak Sewa Menyewa Alat Berat dengan
syarat dan ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal sebagi berikut :

Pasal 1
DASAR PELAKSANAAN SEWA ALAT

Sewa alat sebagaimana diuraikan dalam Surat Perjanjian ini adalah berdasarkan atas surat
Penawaran yang terlebih dahulu telah disepakati oleh kedua belah pihak yang selanjutya
disebut sebagai Sewa Alat.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Pasal 2
SPESIFIKASI ALAT DAN LOKASI SERAH TERIMA

Spesifikasi alat yang di sewa oleh pihak kedua dari pihak pertama adalah sebagai berikut :
1. 1 Unit Motor Grader Merk CAT 120 G dan 1 unit Compactor Vibro Merk Volvo SD-
100/ Bomag
2. Lokasi Serah Terima di Lokasi Tambang Pihak Kedua di Pangkalan, Kabupaten Lima
Puluh Kota, Sumatera Barat

Pasal 3
JANGKA WAKTU SEWA ALAT

1. Jangka Waktu Sewa Alat adalah minimal 100 (Seratus) jam yang dihitung dari Hour
Meter Alat yang dicatat sebelum Alat tersebut dioperasikan
2. Perhitungan masa sewa alat unit alat dimulai sejak alat tersebut di operasikan oleh Pihak
Kedua di lokasi sesuai HOUR METER (HM) di laporan kerja harian (TIME SHEET)
yang disepakti bersama oleh Para Pihak.
3. Tanggung jawab pihak kedua atas alat yang di sewakan berlaku sejak serah terima di
lokasi yaitu pada tanggal Hour Meter (HM) awal alat menunjukan angka (sesuai surat
jalan alat terlampir) hingga diserahkan semula kepada pihak pertama di lokasi kegiatan
Pihak Kedua
4. Jangka Waktu sewa alat dapat diperpanjang dengan adanya persutujuan Para Pihak, dan
apabila tidak ada persutujuan dari Para Pihak, maka Pihak Kedua dianggap tidak
memperpanjang SEWA ALAT.

Pasal 4
HARGA PERJANJIAN SEWA ALAT

1. Harga sewa alat per unit pada pasal 2 di atas ditetapkan sebesar :
a. 1 Unit Motor Grader CAT per jam Rp. 220.000,- minimum pemakaian 100 jam
b. 1 Unit Compactor Volvo per jam Rp. 190.000,- minimum pemakaian 100 jam
2. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi sebesar Rp. 9.000.000,- per unit Alat
3. Uang Harian Operator per unit Alat sebesar Rp. 200.000,- per hari dan dibayar di lokasi
kerja Pihak Kedua
4. Biaya-biaya Lain yang timbul dari perjanjian Sewa Alat ini yang berkaitan dengan
tempat tinggal operator dan helper, keamanan Alat, dan BBM akan menjadi beban dan
kewajiban Pihak Kedua
5. Pajak Penghasilan yang berkaitan dengan Harga Sewa Alat akan menjadi beban dan
kewajiban Pihak Pertama

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Pasal 5
JAM KERJA ALAT

Pengelolaan alat yang disewa tersebut sepenuhnya dilakukan oleh Pihak Kedua atau
wakilnya yang berada di lapangan, dengan ketentuan jam kerja alat sebagai berikut :

a. Jam Kerja Pagi : 08.00 - 12.00 WIB


b. Jam Istirahat : 12.00 - 13.00 WIB
c. Jam Kerja Siang : 13.00 – 17.00 WIB

Pasal 6
TATA CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran sewa 2 unit alat selama 100 jam dan biaya mobilisasi 2 unit alat dilakukan
sebelum alat tersebut diangkut menuju Lokasi Pihak Kedua sebesar Rp. 50.000.000,-
( Lima Puluh Juta Rupiah) sementara biaya demobilisasi dan pemotongan Pajak
Penghasilan atas Sewa (PPh Ps 23) akan dilakukan setelah Surat Perjanjian Sewa Alat ini
ditanda-tangani oleh Para Pihak
2. Bilamana Pihak Kedua bermaksud untuk memperpanjang jam kerja alat tersebut, maka
pembayaran sewa alat 100 jam berikutnya akan dilakukan 1 hari sebelum jam kerja alat
berakhir
3. Pembayaran dilakukan dengan melalui transfer dana ke rekening sebagai berikut;
 Nama BANK : Bank BRI
 Nama pemilik rekening : M. Yusuf Sitorus
 Nomor Rekening : 7661-01-002805-53-2

Pasal 7
PERIZINAN

1. Pihak kedua selaku penyewa bertanggungjawab penuh atas seluruh jenis perizinan
sebagaimana diantur dalam undang-undang dan atau seluruh aturan hukum berlaku
menyangkut lokasi tempat beroperasinya alat yang disewakan
2. Segala sesuatu permasalahan yang timbul disebabkan oleh kelalaian dari pihak kedua
dalam memenuhi perizinan sebagaimana diatur dalam undang-undang dan seluruh aturan
hukum yang berlaku menyangkut lokasi beroperasinya alat yang disewa oleh pihak
kedua sepenuhnya menjadi tanggungjawab pihak kedua, dan pihak kedua tidak akan
melibatkan pihak pertama dalam bentuk apapun serta tidak akan menimbulkan kerugian
kepada pihak pertama selaku pemilik alat.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Pasal 8
TANGGUNGJAWAB PIHAK PERTAMA

1. Pihak pertama bertanggungjawab sepenuhnya atas kualitas dan penyediaan tenaga


operator serta kualiatas dari alat menjamin bahwa alat tersebut bisa di gunakan
sebagaimana mestinya
2. Pihak pertama berkewajiban melengkapi APD operator dan helper berupa helm, rompi
dan sepatu safety untuk menjamin keselamatan pekerjanya dan bilamana tidak
menggunakan APD, maka Pihak Pertama akan bertanggungjawab terhadap kecelakaan
kerja yang ditimbulkan dari kelalaian penggunaan APD tersebut
3. Apabila terjadi kerusakan alat yang di sewa oleh pihak kedua, yang mana kerusakan alat
membutuhkan suku cadang yang umum seperti filter-filter, oli, injection, dan suku
cadang lainnya, maka pihak pertama selaku pemilik alat harus telah mengirimkan tenaga
teknisi selambat-lambatnya 12 jam menuju lokasi alat yang rusak dan apabila kerusakan
alat membutuhkan suku cadang yang tidak ready stock pihak pertama harus
mengirimkan teknisi alat setelah suku cadang tersebut tersedia.
4. Kerusakan alat yang melebihi dari 1 jam kerja akan menjadi tanggung jawab Pihak
Pertama dan tidak mengurangi jam sewa Pihak Kedua
5. Pihak pertama menunjuk operator sebagai wakilnya yang bertanggung jawab untuk
membuat laporan harian alat (time sheet)

Pasal 9
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA

1. Selama Jam Kerja Sewa berlangsung, Pihak Kedua harus meyediakan sarana penginapan
bagi operator dan lokasi penempatan alat di Lokasi Kerja Pihak Kedua
2. Keamanan untuk menjaga komponen alat tersebut termasuk menjaga keamanan dan
keselamatan tenaga kerja pihak pertama tersebut
3. Semua permasalahan yang menyangkut lokasi pekerjaan di lapangan baik menyangkut
legalitas maupun masalah sosial masyarakat merupakan tanggung jawab pihak kedua dan
membebaskan pihak pertama dari semua resiko yang timbul dari semua permasalahan
tersebut di atas
4. Pihak kedua tidak dibenarkan megalihkan hak sewanya dan tanggung jawab atas alat
tersebut kepada pihak ketiga dalam bentuk dan cara apapun baik sebagian ataupun
seluruhnya.
5. Apabila pihak kedua mengoperasikan alat kurang atau lebih dari Jam Kerja Alat yang
telah dibayar, maka harga kelebihan/ kekurangan sewa alat akan dihitung berdasarkan
realisasi riil jam opererasi lapangan
6. Pihak kedua tanpa persetujuan tertulis dari pihak pertama tidak dibenarkan memindahkan
atau mengoperasikan alat tersebut dari lokasi yang telah ditetapkan ke tempat yang lain,
kecuali dalam keadaan force majeure seperti: Kebakaran, Banjir, Gempa Bumi dan sebab
lainnya yang memungkinkan dapat mengakibatkan alat tersebut mengalami kerusakan
atau kehancuran apabila tidak dipindahkan
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
7. Pihak kedua bertanggungjawab penuh atas keamanan serta kehilangan (pencurian) yang
timbulkan pada saat bekerja di lokasi pihak kedua.

Pasal 10
RESIKO

1. Sejak dilakukan serah terima alat antara pihak pertama kepada pihak kedua,maka pihak
kedua bertanggung jawab atas segala resiko yang terjadi terhadap alat tersebut karena
kesalahan dan atau kelalaian pihak kedua atau orang-orang bekerja untuk pihak kedua
2. Pihak Pertama bertanggung jawab sepenuhnya dalam pelaksanaan mobilisasi dan
demobilisasi alat tersebut bila mana terjadi kecelakaan ataupun terjadi pencurian
terhadap sebagian atau keseluruhan dari alat termasuk juga kendala-kendala yang
meyebabkan terhambatnya proses mobilisasi dan demobilisasi alat tersebut,seperti
pungutan liar dari masyarakat dan lain sebagainya
3. Apabila alat tersebut dalam keadaan baik, tetapi tidak dioperasikan oleh pihak kedua
yang di sebabkan karena cuaca hujan, adanya masalah di lapangan antara pihak kedua
dengan pihak ketiga, tidak adanya lahan pekerjaan atau tidak adanya BBM alat, maka
pihak kedua tetap diperhitungkan biaya selama 4 jam sesuai dengan penawaran yang
telah diberikan oleh Pihak Pertama
4. Kerusakan berat seperti jatuh terperosok atau terbalik pada saat beroperasi atas kesalahan
operator sehingga tidak dapat beroperasi beberapa hari maka Pihak Kedua tidak
dibebankan perhitungan sebagaimana dijelaskan pada pasal 10 ayat 3 diatas
5. Dalam hal kejadian klaim pada unit alat berat baik partial atau total lost,maka
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak pertama/asuransi, dan untuk biaya
deductible/resiko sendiri di tanggung pihak kedua.

Pasal 11
FORCE MAJIURE

1. Yang dimaksud dengan Force Majiure dalam perjanjian ini adalah kejadian-kejadian di
luar kekuasaan kedua belah pihak dan di luar jangkauan kemampuan kedua belah pihak
untuk dapat mengatasinya atau mencegahnya
2. Termasuk kedalam force majeure adalah bencana alam,seperti : Gempa Bumi, Banjir,
Tanah Longsor, Huru Hara, Perang, Pembrontakan, Pemogokan, Kebakaran bukan
dikarena kelalaian pihak kedua / keadaan tersebut harus ada hubungan sebab akibat
langsung dengan tidak dapat dilaksanakan kewajiban pihak pertama,sebagaimana dalam
surat perjanjian ini
3. Apabila terjadi keadaan memaksa(Force majeure), seperti yang tersebut pada ayat 2 pasal
ini, maka pihak yang mengalami harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara
tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam sejak terjadinya keadaan memaksa
dengan disertai bukti –bukti yang kuat.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Pasal 12
PERSELISIHAN

1. Perselisihan antara pihak pertama dan pihak kedua meyangkut isi perjanjian dan atau
dalam pelaksanaan perjanjian sewa alat sebagaimana tersebut dalam perjanjian ini akan
di selesaikan secara mufakat dan musyawarah diantara kedua belah pihak.
2. Jika perselisihan tidak dapat di selesaikan secara muyawarah dan mufakat,maka pihak
pertama dan pihak kedua sepakat perselisihan mengenai isi dan pelaksanaan dari
perjanjian sewa alat ini akan diselesaikan melalui kepaniteraan pengadilan negeri kelas
1A Padang,Sumatra Barat

Pasal 13
PEMBERITAHUAN

1. Semua pemberitahuan antar kedua belah pihak untuk kepentingan pelaksanaan surat
perjanjian sewa alat ini di sampaikan secara tertulis dan di anggap telah disampaikan
kepada yang bersangkutan dengan dibuatnya bukti tanda terima tertulis.
2. Semua pemberitahuan tertulis yang telah di terima dan disetujui kedua belah pihak sesuai
disebutkan dalam ayat 1 pasal ini adalah merupakan sebagian yang mengikat dan tidak
dapat dipisah-pisahkan dari surat perjanjian sewa alat ini.

Pasal 14
PENUTUP

1. Segala perubahan meliputi sebagian atau keseluruhan pasal-pasal dalam surat perjanjian
ini beserta lampiran-lampiranya,dianggap sah apabila terdapat persetujuan dari kedua
belah pihak pihak.
2. Pada surat perjanjian sewa alat ini disertakan lampiran-lampiran sebagai berikut :
a. Surat penawaran harga yang telah sepakati kedua belah pihak
b. Semua lampiran pada surat perjanjian sewa alat ini adalah merupakan sebagian
dokumen yang mengikat dan tidak dapat dipisah-pisahkan dari perjanjian sewa alat
ini.
3. Pada surat perjanjian sewa alat ini dinyatakan mulai berlaku dan mengikat sejak hari,
tanggal, bulan, dan tahun di tandatangani oleh kedua belah pihak dan tidak bisa di tarik
kembali tanpa persetujuan kedua belah pihak
4. Surat Perjanjian Sewa Alat ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang ditanda-tangani oleh
Para Pihak diatas meterai yang cukup dan masing-masing Pihak mempunyai Surat
Perjanjian Sewa Alat yang telah ditanda-tangani diatas meterai oleh Pihak lainnya

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
PT. HUTAMA KARYA INFRASTRUKTUR
Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi 2D

M. YUSUF SITORUS DONY AFI HARDONO, ST


Pemilik Kendaraan Project Manager

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai