Anda di halaman 1dari 40

Pedoman Teknis Operasional dan

Pemeliharaan Sekat Kanal

Solichin Manuri, PhD


Dr. Bambang Arifatmi

Workshop dan Pelatihan Pedoman Teknis Tata Kelola Air Ekosistem Gambut berbasis KHG
Palangkaraya, 10-12 Desember 2020
Latar Belakang
• Kegiatan restorasi hidrologi (rewetting) dilakukan dengan melakukan
pembasahan kembali lahan-lahan gambut yang sudah rusak dan
mengering, dengan cara meningkatkan kadar air dan tinggi muka air
tanah gambut, sehingga lahan gambut sekitarnya tetap basah dan sulit
terbakar saat musim kemarau
• Untuk mendapatkan hasil restorasi yang efektif dan efisien guna
pemulihan eksosistem gambut yang optimal, maka diperlukan pedoman
teknis atau manual operasional dan pemeliharaan sekat kanal
komprehensif untuk mendukung implementasi kegiatan pembasahan lahan
gambut di lapangan.
Tujuan dan Output
Tujuan dari penyusunan pedoman ini adalah untuk :
 memberikan gambaran mengenai proses operasional sekat kanal dan
pemeliharaannya,
 memberikan panduan mengenai tata cara pemeliharaan sekat kanal

Output yang diharapkan dalam penyusunan pedoman ini antara


lain:
 tersedianya panduan yang lengkap dan dapat diterapkan terkait operasional sekat kanal dan
pemeliharaannya untuk keperluan pembasahan ekosistem gambut yang rusak untuk
pemulihan sesuai fungsinya.
 operasional sekat kanal serta pemeliharannya dapat terlaksana dengan standard kualitas
yang baik, sehingga upaya pembasahan lahan gambut terdegradasi untuk perbaikan fungsi
ekosistem gambut dapat tercapai
Cakupan Pedoman Teknis
• Pedoman teknis atau manual O&M
• Operasional  pemantauan sekat kanal :
(1) Survey kualitas dan kinerja
• Pemeliharaan
(1) pemeliharaan preventif,
(2) korektif dan
(3) rehabilitatif
Tipe Sekat Kanal
• Tipe sekat kanal yang tercakup dalam pedoman ini:

- Fungsi sekat kanal


(penutup kanal, pengatur
muka air, pengatur muka
air+transportasi)
- Jenis material utama
(kayu, beton, karung
tanah, gambut padat)
Jenis sekat kanal berdasarkan bahan utama
materialnya
(1)Kayu, yang berupa single dan multi layer. Termasuk sekat kanal dengan
tambahan material tanah penimbun

(2)Sak tanah, berupa tumpukan karung berisi tanah mineral. Jenis karung
bisa digantikan dengan bahan yang tahan lama

(3)Tanah gambut dipadatkan, biasanya dikombinasikan dengan tiang atau


papan penahan

(4)Beton, baik berupa pre-cast dan canvas beton


Bagian-Bagian Sekat Kanal
Outline BAB 3. PEMELIHARAAN SEKAT KANAL
BAB 2. OPERASIONAL SEKAT KANAL 3.1. Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan
2.1. Perencanaan Survey 3.2. Strategi pemeliharaan sekat kanal
2.2. Metode Pelaksanaan Survey 3.3. Jenis-jenis pemeliharaan
2.2.1. Prosedur Survey 3.3.1. Pemeliharaan preventif
2.2.2. Data yang Dikumpulkan 3.3.2. Pemeliharaan korektif
2.2.2.1. Kekuatan Konstruksi 3.3.3. Pemeliharaan rehabilitatif
2.2.2.2. Stabilitas Konstruksi 3.4. Tahapan Proses Pemeliharaan
2.2.2.3. Kondisi Material 3.5. Tata Cara Pelaksanaan pemeliharaan
2.2.2.4. Kondisi Hidrolika 3.5.1. Persiapan
2.2.2.5. Keberfungsian Sekat Kanal 3.5.1.1. Perencanaan
2.2.3. Tata Cara Penilaian Parameter 3.5.1.2. Penyiapan tim pelaksana
2.2.3.1. Kekuatan Struktur 3.5.1.3. Bahan dan peralatan
2.2.3.2. Stabilitas Struktur 3.5.1.4. Waktu pelaksanaan
2.2.3.3. Kondisi Material 3.5.1.5. Mobilisasi bahan dan peralatan
2.2.3.4. Kondisi Hidrolika 3.5.1.6. Penganggaran
2.2.3.5. Keberfungsian Sekat 3.5.2. Perjanjian kerjasama
2.2.4. Tata Cara Analisis Data dan Pelaporan 3.5.3. Pelatihan teknis
2.2.4.1. Analisis Data 3.5.4. Pelaksanaan Pemeliharaan
2.2.5. Pola Pelaksanaan 3.5.4.1. Pemeliharaan preventif
3.5.4.2. Pemeliharaan korektif
3.5.4.3. Pemeliharaan rehabilitatif
Diagram Alur Kegiatan Operasional & Pemeliharaan Sekat Kanal

Kondisi Sekat kanal


Kelas kondisi sekat kanal dinilai Baik-Ringan: kerusakan <40%
berdasarkan tingkat kerusakan. Rusak Sedang: kinerja 40% - 6%
Rusak berat: kinerja >60%
Daftar Target Sekat Kanal
Perencanaan Id Sekat Kanal Lokasi Koordinat Tingkat
aksesibilitas
Jenis / fungsi
sekat kanal
Survey Sekat1 Kabupaten, X:
Kecamatan, Desa, Y :
Bagaimana
tingkat kesulitan
nama perusahaan mencapai lokasi
Sekat2 ... ... ... ...
Ringkasan Rencana Kegiatan Ringkasan Anggaran
Komponen biaya Jumlah unit Biaya per unit Total Biaya Keterangan
Tujuan Inspeksi Kanal (1) (2) (3) (4)

Metode Inspeksi langsung/tapak Tenaga kerja  Tentukan jumlah unit dengan merinci jumlah
tenaga kerja dan hari kerja masing-masing.
Target ...... sekat kanal Jumlah unit (3) adalah jumlah tenaga dikali
hari kerjanya.
Tentukan biaya per unit (4) yang dibedakan
Waktu pelaksanaan ... hari berdasarkan peran dan tugas tenaga, dalam
satuan rupiah
Lokasi Kecamatan / desa Total biaya (5) adalah jumlah unit (4) dikalikan biaya
per unit (3)
Dana yang Rp .....
diperlukan Transportasi (sewa kendaraan,
atau menggunakan transport
 Tentukan jenis moda transportasinya
Tentukan kebutuhan transport yang digunakan, misal
umum, jalan kaki, dll jumlah hari atau frekuensi
Sumber dana ........... Jika bahan bakar belum termasuk dalam harga sewa
transportasi di atas, maka harus ditambahkan.
Tenaga pelaksana 1. ...................
2. ................. Akomodasi (penginapan, Jumlah akomodasi disesuaikan dengan jumlah

makan) tenaga dan hari kerja
Jenis akomodasi seringkali menyesuaikan dengan
lokasi

Bahan dan alat  Penyediaan bahan dan alat yang digunakan


dalam kegiatan ini dilakukan dengan
pembelian atau menggunakan alat yang ada
• Tenaga Kerja
Persiapan • Bahan dan Alat

Tenaga kerja yang dibutuhkan:


Inspeksi tapak dapat dilakukan oleh minimal 1 orang.:
(1)memiliki pengetahuan tentang fungsi sekat kanal,
(2)mampu melakukan penilaian singkat kualitas dan fungsi
sekat kanal

(1)GPS
Bahan dan alat (2)Meteran
(3)Kamera (Handphone dengan fitur kamera)
Bahan dan alat yang (4)Formulir inspeksi / checklist
digunakan dalam kegiatan (5)Alat tulis
survey ini adalah: (6)Selang water pass dan tongkat kayu atau bambu
(7)Perlengkapan personel (sepatu, topi, payung, jas hujan)
Inspeksi Kualitas dan Kinerja
• Inspeksi dilakukan dengan cara penilaian secara visual
maupun pengukuran langsung di tapak
• Komponen utama dan parameter yang diukur meliputi
Objek yang Dipantau
• Kualitas Sekat Kanal
- Kekuatan struktur Keseluruhan bangunan sekat

- Stabilitas konstruksi Bagian-bagian sekat

- Kondisi material Material penyusun sekat

- Kondisi hidraulika Aliran air sekitar sekat

• Keberfungsian Sekat Kanal Kanal dan lahan gambut sekitarnya


Kekuatan Struktur - Perubahan bentuk
No Objek yang diukur/
Parameter Cara Pengukuran/pemantauan Cara penilaian
pantau
1 Perubahan bentuk Sekat kanal secara Observasi secara visual atau Tentukan total persentase
(deformasi) hingga keseluruhan dengan pengukuran, untuk perubahan bentuk yang terjadi
kehilangan pada bagian mengetahui apakah terdapat berdasarkan pengamatan visual
utama sekat kanal, misal ketidaknormalan bentuk, misal dan pengukuran dengan meteran.
ada bagian yang berubah, miring, tidak rata,
rusak atau hilang pembengkakan, penciutan
Baik-ringan: perubahan < 40%
atau asimetris.
Rusak sedang: perubahan 40% -
60%

Rusak berat: perubahan > 60%


Kekuatan Struktur - Baik
Perubahan < 20%

Sumber : BRG (2019)

Sumber : Pusat Studi Bencana Universitas Riau – BRG (2017)


Juni 2014 (Foto: Triana)

SEKAT KAYU MULTI-LAPIS


KONDISI : BAIK

SUMBER :
TRIADI, L. BUDI, 2016
Kekuatan Struktur - RUSAK RINGAN

Perubahan < 40%

SUMBER : BRG, 2018


SEKAT KAYU MULTI-LAPIS
KONDISI : RUSAK RINGAN

SUMBER : PT. PRIMATAMA KREASI MAS-JAMBI, KEDEPUTIAN III-BRG, 2018


SEKAT KANAL
MULTI-LAPIS

KONDISI : RUSAK
SEDANG

SUMBER : PT.
SINTANG RAYA-
KALIMANTAN
BARAT,
KEDEPUTIAN III-
BRG, 2019
SEKAT KAYU MULTI-LAPIS
KONDISI : RUSAK SEDANG

DIFFRENTIAL
SETTLEMENT

SUMBER : PT. KRESNA DUTA AGROINDO-JAMBI, KEDEPUTIAN III-BRG, 2018


SEKAT KAYU MULTI-
LAPIS
KONDISI : RUSAK
BERAT

SUMBER : PT. RICKY


KURNIAWAN
KERTAPERSADA-
JAMBI,
KEDEPUTIAN III-
BRG, 2019
SEKAT KAYU MULTI-
LAPIS
KONDISI : RUSAK
BERAT

SUMBER : PT. REJEKI KENCANA-KALIMANTAN BARAT, KEDEPUTIAN III-BRG, 2019


Kekuatan Struktur – Penurunan / Amblas

No Parameter Objek yang diukur/ pantau


2 Penurunan pada bangunan sekat • Beda tinggi antara bagian kiri dan kanan
(differential settlement) sekat kanal, atau
Beda tinggi antara permukaan tanah dengan
bagian atas bangunan sekat atau timbun
kanal.

• Perlu alat bantu tambahan berupa 2 buah


tongkat dengan tinggi yang sama
Selang Timbang / Water Pass 3. Baik-ringan: beda tinggi < 3 cm
Untuk Pengukuran Beda tinggi 2. Sedang: beda tinggi 3 cm - 10 cm
1. Berat : beda tinggi > 10 cm
Alat yang digunakan:
• Selang air dengan panjang sesuai dengan dimensi sekat kanal
• 2 buah tongkat dengan tinggi yang sama
• Meteran untuk mengukur beda tinggi
Cara Pengukuran Differential Settlement
• Gunakan Selang Timbang yang terbuat dari selang
air dengan panjang disesuaikan dengan penjang
sekat kanal, atau jarak antara sayap kiri dan sayap
kanan.
• Posisikan secara tegak kedua tongkat pada titik
yang akan diukur atau pada huruf yang serupa,
missal A-A’.
• Sejajarkan batas air salah satu sisi selang dengan
ujung tongkat.
• Lalu ukur beda tinggi antara batas air pada selang
di sisi lain dengan ujung tongkat lainnya.
• Gunakan meteran atau penggaris untuk mengukur
beda tinggi antara batas air selang dengan ujung
tongkat.
Kestabilan Konstruksi
No Parameter Objek yang diukur/ pantau Cara Pengukuran Penilaian

1 Kestabilan Sayap sekat (wings), apakah Observasi visual Baik - rusak ringan:
terlepas sebagian atau semua bagian sekat kestabilan >60%
bagian-bagian
keseluruhan dari badan yang ada. Perlu disain Rusak sedang:
sekat kanal
bangunan; purna-bangun untuk kestabilan 60% - 40%
• Pelimpah atau peluap, apakah mengetahui bagian-
Rusak berat: kestabilan <
terlepas sebagian atau bagian sekat kanal
40%
keseluruhan, yang dibangun
• Peluncur
• Pintu air, kondisinya apakah
copot atau hilang (jika ada)
• Alur transportasi
Kondisi material utama
No Parameter Objek yang diukur/ pantau Cara Pengukuran Cara penilaian
1 Kondisi material utama Proses pelapukan atau Observasi visual dan Baik - rusak ringan:
penyusun sekat kanal deformasi (perubahan bentuk) pengecekan fisik degradasi < 40%
pada material penyusun utama Rusak sedang:
termasuk: degradasi 40% - 60%
• Kayu dan atau papan, Rusak berat:
• Sak tanah, degradasi > 60%
• Tanah gambut dipadatkan
• Terpal dan atau geotextile,

• Beton termasuk pra cetak


dan kanvas
Kondisi material pendukung

No Parameter Objek yang diukur/ pantau Cara Pengukuran Cara penilaian


2 Kondisi material Proses pelapukan atau korosif Observasi visual dan Baik - rusak ringan:
pendukung pada: pengecekan fisik degradasi < 40%

• tali pengikat, Rusak sedang:


• paku atau degradasi 40% - 60%

• perekat lain yang digunakan Rusak berat: degradasi


> 60%
Kondisi tanaman pelindung
Cara
No Parameter Objek yang diukur/ pantau Cara penilaian
Pengukuran
3 Kondisi tanaman Kondisi tanaman pelindung, Observasi Baik - rusak ringan: tanaman
pelindung apakah tumbuh sehat visual dan sehat atau sebagian ranting
pengecekan patah
fisik Rusak sedang: 50% ranting /
dahan rusak dan
pertumbuhan tidak maksimal

Rusak berat: sebagian besar


ranting/dahan patah hingga
tanaman mati atau hilang
Kondisi Hidraulika
No Apa yang diukur/
Parameter Cara Pengukuran Cara penilaian
pantau
1 Terdapat gerusan Gerusan di sekitar Observasi visual pada Baik - rusak ringan: gerusan < 10 cm
(local scouring), pangkal sayap tanah sekitar pangkal Rusak sedang: gerusan 10 cm - 30 cm
sayap
Rusak berat: gerusan > 30 cm
2 Terdapat erosi atau Erosi di sekitar sekat Observasi visual dan Baik - rusak ringan: longsoran < 0,5 m
longsoran tebing di kanal pengukuran panjang erosi Rusak sedang: longsoran 0,5 m - 1 m
sekitar sekat kanal Rusak berat: longsoran > 1 m
3 Terjadi terjunan Terjunan dari Observasi visual dan Baik – rusak ringan: terjunan < 20 cm
(dropping) pelimpah, atau pengukuran tinggi dan Rusak sedang: terjunan antara 20 cm –
peluncur atau pintu lebar terjunan 50 cm
air Rusak berat: terjunan > 50 cm
Gerusan (local scouring)

• Gerusan terjadi di sekitar pangkal sayap atau


dinding sayap

• Observasi visual dan pengukuran panjang

Baik - rusak ringan: gerusan < 10 cm

Rusak sedang: gerusan 10 cm - 30 cm

Rusak berat: gerusan > 30 cm


Erosi atau Longsoran Tebing

• Terjadi pada bantaran pinggir kanal


• Observasi visual dan pengukuran panjang
erosi

Baik - rusak ringan: longsoran < 0,5 m


Rusak sedang: longsoran 0,5 m - 1 m
Rusak berat: longsoran > 1 m

Sumber : Triadi, L. Budi, 2017


SUMBER : PT. DENDY MARKER INDAH LESTARI- SUMSEL,
KEDEPUTIAN III-BRG, 2020
Terjunan (dropping)

• Terjunan dari pelimpah, atau peluncur atau pintu air

• Observasi visual dan pengukuran tinggi dan lebar


terjunan

Baik – rusak ringan: terjunan < 20 cm


Rusak sedang: terjunan antara 20 cm – 50 cm
Rusak berat: terjunan > 50 cm
Kebocoran (Seepage)
• Kebocoran yg terjadi pada sekat kanal

SUMBER : PT. RICKY KURNIAWAN KERTAPERSADA-JAMBI,


KEDEPUTIAN III-BRG 2019

SUMBER : PT. KELANTAN SAKTI-SUMATERA SELATAN, KEDEPUTIAN III-BRG, 20

SUMBER : TRIADI, L. BUDI –, KEBUN S. MERAK-PAUH-JAMBI (PT. SINAR MAS), 2016

SUMBER : TRIADI, L. BUDI –, KEBUN S. MERAK-PAUH-JAMBI (PT.


SINAR MAS), 2016
Keberfungsian Sekat (1)
Apa yang diukur/
No Parameter Cara Pengukuran Cara penilaian
pantau
1 Terdapat beda muka air di Muka air di bagian Pengukuran beda Baik – ringan: beda tinggi > 40 cm
bagian hulu dan hilir, jika hulu dan hilir tinggi antara Sedang: beda tinggi 10 - 40 cm
ya, apakah ada pengaruh kanal saat muka air hulu Tinggi: beda tinggi < 10 cm
pasang surut? kemarau dan hilir
2 Lahan gambut sekitarnya Bekas terbakar Observasi dan Baik - ringan: kebakaran terdekat > 250
tidak terbakar sekitar sekat kanal interview m
masyarakat Sedang: kebakaran terdekat 150 m - 250
m
Berat: kebakaran < 150 m
Keberfungsian Sekat (2)
Apa yang diukur/
No Parameter Cara Pengukuran Cara penilaian
pantau
3 Lahan gambut sekitarnya Muka air tanah Pengukuran muka air Baik - ringan: muka air tanah < 0,4 m
basah atau untuk wilayah tanah dengan tongkat Sedang: muka air tanah 0,4 m – 0,6 m
budidaya, muka air sekat yang ditancapkan, atau di Berat: muka air tanah > 0,8 m
adalah 0,4 m sumur pantau jika ada.

4 Kanal kering saat musim Muka air kanal Observasi dan Baik - ringan: persentase muka air
kemarau pengukuran kedalaman dari dasar ke mercu > 80%
air di hulu sekat saat Sedang: persentase muka air dari
kemarau dasar ke mercu 20% - 80%
Berat : persentase muka air dari dasar
ke mercu <20%
Keberfungsian Sekat (3)
No Parameter Objek Cara Pengukuran Cara penilaian
5 Jika terdapat pintu air (stoplog, Pintu air Uji operasional Baik- ringan: mudah dilepas dan dipasang
shiplock, flatgate dll), pintu air pintu air Sedang: sulit dioperasikan
dapat dibuka dan ditutup oleh Berat: tidak bisa dioperasikan
satu orang
6 Jika terdapat alur transportasi, Alur Uji operasional Baik - ringan: mudah dioperasikan
maka sekat kanal dapat dilewati transportasi alur trasportasi Sedang: sulit dioperasikan
perahu Berat: tidak bisa dioperasikan
8 Sumur pantau berfungsi baik (jika Sumur pantau Observasi dan uji Baik - ringan: Lubang sumur pantau bebas dari sumbatan dan
ada) pengukuran dapat dioperasikan
Sedang: Lubang tersumbat
Berat: sumur pantau rusak atau amblas
9 Papan ukur muka air (Peilschaal) papan ukur Observasi dan Baik - ringan: kondisi papan ukur muka air dalam kondisi
di saluran kanal berfungsi (jika pengecekan fisik baik, dan berfungsi normal atau papan ukur miring,
ada) Sedang: papan ukur berubah ketinggian,
Berat: papan ukur rusak atau hilang
Penilaian Kualitas Sekat
• Penentuan kualitas sekat kanal (Qsekat) secara keseluruhan dihitung berdasarkan
persamaan di bawah ini


= ×


• Dimana Bk merupakan nilai pembobotan komponen kualitas dan adalah nilai
rata-rata skoring penilaian parameter di tiap komponen.
• Pembobotan komponen kualitas diperoleh ditetapkan berdasarkan prioritas tiap
komponen.
• Sedangkan kelas kerusakan tiap parameter yang diukur dikonversi ke dalam nilai
skoring 1 – 3, dimana rusak berat memiliki nilai 1 dan kondisi baik mendapatkan nilai
3
Pembobotan dan Skoring Kualitas Sekat

No Komponen Kualitas Pembobotan


1 Kekuatan struktur 0,15
2 Stabilitas konstruksi 0,15
3 Kondisi material 0,15 Kelas Kondisi Scoring

4 Kondisi hidraulika 0,15


Baik - Ringan 3
5 Keberfungsian sekat 0,40
Sedang 2

Berat 1
Lokasi
Formulir 1A

Nama Ketua Tim Nilai Total Kondisi

Tanggal Inspeksi Tingkat Kerusakan

Nilai Parameter
Komponen Parameter Apa yang diukur/ pantau Catatan Nilai

Sekat kanal secara keseluruhan,


Perubahan bentuk pada
apakah ada perubahan 3
= 0.15 x (3+2)/2
sekat kanal
Kekuatan Struktur (15%)

Beda tinggi antara bagian kiri dan


kanan sekat kanal, atau
Beda tinggi antara permukaan = (1+3+2)/3
tanah dengan bagian atas
=2
bangunan sekat atau timbun
Penurunan pada bangunan
kanal
sekat
Beda tinggi A-A' 1
Beda tinggi B-B' 3
Beda tinggi C-C' 2
Beda tinggi D-D'
Stabilitas Konstruksi (15%)

Kestabilan bagian bagian sekat


kanal
Kestabilan pada bagian sayap
Kestabilan pada bagian pelimpah
Kestabilan bagian bangunan Kestabilan pada bagian peluncur
sekat kanal Kestabilan pada bagian alur transportasi

Kestabilan pada bagian pintu air


Kestabilan pada seluruh bagian (jika tanpa
sayap dan pelimpah)
Nama Kanal
Lokasi
Tim Survey Skor Kondisi
Tanggal survey Tingkat Kerusakan Sekat 1 Rusak Berat

Nilai
Komponen Parameter Apa yang diukur/ pantau Catatan Nilai Keseluruhan

Perubahan bentuk Bentuk dan posisi bagian-bagian sekat kanal 1 1


(deformasi ) pada bagian Perubahan bentuk pada bagian sayap 1
sayap atau badan sekat Perubahan bentuk pada seluruh bagian (jika tipe pelimpah)
Kekuatan Konstruksi (15%)

kanal
Perubahan bentuk pada bagian pelimpah
Perubahan bentuk pada bagian peluncur
Perubahan bentuk pada bagian alur transportasi
Perubahan bentuk pada bagian pintu air
Penurunan pada Beda tinggi antara bagian kiri dan kanan sekat kanal, 1
bangunan sekat atau
(differential settlement ) Beda tinggi antara permukaan tanah dengan bagian
atas bangunan sekat atau timbun kanal
Beda tinggi A-A' 1
Beda tinggi B-B'
Beda tinggi C-C'
Beda tinggi D-D'
Kestabilan bagian Bagian sekat kanal yang perlu dipantau (jika ada) 1 1
bangunan sekat kanal •Sayap sekat (wings), apakah terlepas sebagian
Stabilitas Konstruksi (15%)

atau keseluruhan dari badan bangunan;


•Pelimpah, apakah terlepas sebagian atau
keseluruhan,
•Peluncur
•Pintu air, kondisinya apakah copot atau hilang
•Alur transportasi

Kestabilan pada bagian sayap 1


Kestabilan pada seluruh bagian (jika tipe pelimpah)
Kestabilan pada bagian pelimpah
Kestabilan pada bagian peluncur
Kestabilan pada bagian alur transportasi
Kestabilan pada bagian pintu air
Kondisi material utama Proses pelapukan atau deformasi (perubahan 1 1

Anda mungkin juga menyukai