Anda di halaman 1dari 4

TIM PElaksana KEGIATAN (TPK)

DESA SUNGAI BAUNG


KECAMATAN MUARA BULIAN
Alamat : RT 03 Desa Sungai Baung – Muara Bulian 36613

SURAT PERJANJIAN KERJA


Nomor : 001/TPK/SB/VII/2017

Pada hari ini senin tanggal tiga bulan juli tahun dua ribu tujuh belas, kami yang masing-
masing bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : M. SABKI
Jabatan : Ketua TPK Desa Sungai Baung
Alamat : RT. 02 Desa Sungai Baung Kec. Muara Bulian Kab. Batang Hari
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Memberikan Perintah untuk melaksanakan Pekerjaan kepada :

2. Nama : HOLIL
Jabatan : TUKANG/KEPALA TUKANG
Alamat : RT. 04 DESA SUNGAI BAUNG
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Macam-macam Pekerjaan : Penyedia tenaga kerja/Tukang dalam pekerjaan Pembangunan Gedung


Olahraga.

Berdasarkan kesepakatan bersama, maka para pihak masing-masing sepakat membuat perjanjian
yang diatur dalam pasal-pasal serta ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
PERINTAH KERJA
PIHAK PERTAMA dalam jabatannya sebagai Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Sungai
Baung memberi perintah kerja kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima tugas
sebagai Penyedia tenaga kerja/Tukang dalam pekerjaan Pembangunan Gedung Olahraga.

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. Ruang lingkup pekerjaan dalam surat perjanjian ini adalah Penyedia tenaga kerja/Tukang dalam
pekerjaan Pembangunan Gedung Olahraga di RT. 04, Dusun Tengah Desa Sungai Baung.
2. Penyedia tenaga kerja/Tukang dalam pekerjaan Pembangunan 1 Unit Gedung Olahraga/Serba
Guna dengan spesifikasi/harga upah sebagai berikut :
a. HOK Tukang : 90.000/HOK
b. HOK Pekerja : 60,000/HOK
Pasal 3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Jangka waktu perjanjian ini adalah berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan berakhirnya
pelaksanaan kegiatan yaitu selama 120 (seratus dua puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 5 Juli
s.d 5 November 2017.
Pasal 4
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran dilakukan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) kepada Penyedia Tenaga Kerja/Tukang
dan Pekerja secara tunai/cash sesuai dengan hasil pekerjaan yang telah dikerjakan.

Pasal 5
NILAI PEKERJAAN
Nilai SURAT PERJANJIAN KERJA Keseluruhan pada pasal 1 tersebut diatas sebesar
Rp.87.836.100 (delapan puluh tujuh juta delapan ratus tiga puluh enam ribu seratus rupiah),
yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBdes), dengan rincian
barang dan harga barang/jasa sebagai berikut :

Harga Satuan Jumlah Harga


No Uraian Volume Satuan
(Rp) (Rp)
1 Tukang 444,37 HOK 60.000 39.993.300
2 Pekerja 797,38 HOK 90.000 47.842.800

Total Jumlah Rp. 87.836.100


Terbilang (tiga puluh empat juta seratus tujuh puluh ribu rupiah)

Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Pihak pertama mempunyai Hak dan kewajiban:
1. meminta pihak kedua untuk mulai pekerjaan;
2. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak kedua;
3. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh pihak kedua;
4. membayar pekerjaan sesuai dengan harga/HOK yang tercantum dalam surat perjanjian kerja
yang telah ditetapkan kepada pihak kedua.

Pihak kedua mempunyai Hak dan Kewajiban:


1. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga/HOK yang telah
ditentukan dalam surat perjanjian kerja;
2. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada TPK;
3. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
telah ditetapkan;
4. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
dilakukan TPK;
5. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab
dengan menyediakan tenaga kerja,Tukang dan Pekerja yang ahli dibidangnya dan
berpengalaman dan mampu menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan;
6. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan
dalam SURAT PERJANJIAN KERJA; dan
7. Pihak kedua harus mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan Pihak Kedua.
Pasal 7
KETENTUAN KEADAAN KAHAR
1. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam surat perjanjian ini adalah suatu keadaan yang terjadi
diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam surat perjanjian menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan
Kahar adalah:
a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosial;
d. Pemogokan;
e. Kebakaran; dan/atau
f. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri
Keuangan dan menteri teknis terkait
2. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat perbuatan atau kelalaian
Para Pihak.
3. Jangka waktu yang ditetapkan dalam surat perjanjian kerja untuk pemenuhan kewajiban Pihak
yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka
waktu terhentinya surat perjanjian kerja akibat Keadaan Kahar.
4. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, surat perjanjian kerja ini akan dihentikan sementara hingga
Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan, Pihak kedua berhak untuk menerima pembayaran
sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama
masa Keadaan Kahar TPK memerintahkan secara tertulis kepada Pihak kedua untuk
meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Pihak kedua berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam surat perjanjian kerja dan mendapat penggantian biaya yang
wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian
biaya ini harus diatur dalam suatu adendum surat perjanjian kerja.

Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN/SENGKETA
1. Apabila terjadi perselisihan antara para pihak diselesaikan melalui musyawarah;
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat diselesaikan maka para pihak boleh mengajukan
persoalan kepada arbitrase yang terdiri dari seorang anggota yang ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA dan seorang anggota yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dan seorang Ketua
merangkap anggota yang ditunjuk oleh para pihak;
3. Apabila dengan cara musyawarah dan arbitrase belum menyelesaikan perselisihan maka para
pihak dapat mengajukan perselisihan tersebut ke Pengadilan Negeri Muara Bulian.

Pasal 9
KEDUDUKAN HUKUM/DOMISILLI
Untuk melaksanakan perjanjian kerjasama ini para pihak memilih tempat kedudukan
hukum/domisilli tetap dan tidak berubah dikantor Pengadilan Negeri Muara Bulian.

Pasal 10
SANKSI
Apabila terbukti dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
tehknis atau terjadinya cidera janji/wanprestasi oleh PIHAK KEDUA yang mengakibatkan kerugian
kualitas, kuantitas dan waktu pelaksanaan, maka PIHAK PERTAMA berhak memberikan sanksi,
berupa :
1. Teguran lisan dan tulisan;
2. Penangguhan Pekerjaan ;
3. Denda dan gantirugi sebesar 3 % (tiga persen) dari harga SURAT PERJANJIAN KERJA
yang belum dikerjakan dan atau dikerjakan tetapi tidak sesuai dengan ketentuan
4. dan pembatalan hubungan kerjasama.
Pasal 11
LAIN – LAIN
Dengan ditanda tanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) ini oleh kedua belah pihak, maka seluruh
ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini merupakan satu kesatuan serta bagian
yang tidak terpisahkan dengan Surat Perintah Kerja ini. Termasuk segala sanksinya mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat dan berlaku sebagai undang-undang bagi kedua belah pihak
berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Demikian Surat Perintah Kerja (SPK) ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) lembar I dan II
dibubuhi Materai Rp. 6.000,- yang dipegang oleh masing-masing pihak yang mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


PENYEDIA TENAGA TIM PELAKSANA KEGIATAN (TPK)
KERJA/TUKANG DESA SUNGAI BAUNG
......................................................, Ketua,

...................................................... M. SABKI

Anda mungkin juga menyukai