TESIS
Disusun Oleh :
HERY ROHAENDI
NIM : 20182073
2020
PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMPENSASI
NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA YANG
BERDAMPAK TERHADAP KINERJA GURU
DI SMK MUHAMMADIYAH 3 BANDUNG
Disusun Oleh :
HERY ROHAENDI
NIM : 20182073
Menyetujui Pembimbing,
2020
PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMPENSASI
NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA YANG
BERDAMPAK TERHADAP KINERJA GURU
DI SMK MUHAMMADIYAH 3 BANDUNG
Disusun Oleh :
HERY ROHAENDI
NIM : 20182073
Menyetujui Pembimbing,
1. Tesis yang saya buat dengan judul sebagaimana disebutkan diatas beserta
isi dari penelitiannya adalah merupakan hasil penelitian saya sendiri.
2. Tesis tersebut bukanlah plagiat atau salinan tesis milik orang lain.
3. Apabila tesis saya ini hasil plagiat atau menyalin tesis oranglain, maka saya
bersedia dituntut dimuka pengadilan dan dicabut dari segala wewenang
dengan ijasah dan gelar akademik Magister Manajemen (MM) sesuai
ketentuan yang berlaku.
Hery Rohaendi
NIM. 20182073
KATA PENGANTAR
Hery Rohaendi
NIM : 2018207
DAFTAR ISI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR......................................................................................
i
DAFTAR ISI...................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................
24
1.3 Rumusan Masalah..................................................................
25
1.4 Tujuan Penelitian....................................................................
25
1.5 Kegunaan Penelitian...............................................................
26
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................
195
5.2 Saran......................................................................................
197
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
yang diinginkan. Dari hal tersebut, peranan guru sulit digantikan oleh orang
tersebut menunjukkan refleksi dari adanya tuntutan yang makin besar dalam
masyarakat akan proses dan hasil kerja yang bermutu, penuh tanggung
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
1
2
Administrasi Sekolah.
Pendidikan.
sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini
kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain,
jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu
tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai
yang ada.
Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru
di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well
teladan dan rujukan dalam masyarakat dan khususnya anak didik yang dia
ajar. Guru tidak hanya memiliki satu peran saja, ia bisa berperan sebagai
pendidik, sebagai pemberi contoh dan sebagainya. Salah satu peran guru
Guru yang berkualifikasi profesional, yaitu guru yang tahu secara mendalam
efektif serta efisien, dan guru tersebut punya kepribadian yang mantap,
Guru pun dituntut untuk bisa berperan dan menunjukkan citra guru
yang ideal dalam masyarakatnya. Guru juga harus memiliki kecakapan kerja
yang baik dan kedewasaan berpikir yang tinggi sebab guru sebagai
dalam kehidupan dan pembangunan masyarakat. Guru juga harus terus bisa
lebih lanjut. Salah satu yang melandasi pentingnya guru harus terus
hayat. Hal ini berlaku untuk diri guru dan siswa di mana usaha seseorang
dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum
bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan.
bangsa itu maju atau mundur, karena seperti yang kita ketahui bahwa suatu
baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses
dikelola secara baik dan tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen
organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah
berkelanjutan.
paling berharga; (b) sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika
dikelola dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional; (c) kultur dan
setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai
tujuan sekolah.
daya manusia adalah komponen paling berharga dan akan berperan secara
tujuan pendidikan. Untuk itu dalam menunjang kegiatan guru diperlukan iklim
sekolah yang kondusif dan hubungan yang baik antar unsur-unsur yang ada
di sekolah antara lain kepala sekolah, guru, tenaga administrasi dan siswa.
Serta hubungan baik antar unsur-unsur yang ada di sekolah dengan orang
tua murid/masyarakat.
kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global semakin
ketat. Kinerja guru (performance) merupakan hasil yang dicapai oleh guru
kerjanya. Profesionalitas guru tidak saja dilihat dari kemampuan guru dalam
didik, tetapi juga harus dilihat dengan cara memberikan gaji yang pantas
serta berkelayakan. Bila kebutuhan dan kesejahteraan para guru telah layak
diberikan oleh pemerintah, maka tidak akan ada lagi guru yang membolos
terhadap kepuasan kerja guru, karena erat sekali dukungan dengan hasil
kerjanya. Jika tingkat kepuasannya rendah maka akan semakin rendah pula
cara kerjanya, yang akhirnya menghasilkan prestasi guru yang rendah pula.
Oleh karena itu pembinaan terhadap kepuasan kerja guru sangat penting,
berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru
9
yang beralamatkan Jl. Gede Bage Selatan No. 20. Telp. (022) 751 2676 Kota
Bandung, Jawa Barat, 40296 dan terakreditasi “B” dan memiliki moto
terfokus jurusan yang berbeda yaitu Teknik Audio Video (TAV), Tata Busana
negeri.
10
sebanyak tiga kelas, kelas XI sebanyak tiga Kelas, kelas XII sebanyak tiga
diantaranya, Teknik Audio Video (TAV), Tata Busana (TB) dan Agribisnis
dengan program keahlian Teknik Audio Video (TAV), Tata Busana (TB) dan
dukungan dan kinerja guru yang akhirnya memberikan hasil sesuai harapan
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, namun dari pihak guru masih
yang lebih tinggi. Di samping itu pihak sekolah juga masih jarang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain. Ada tiga tahapan dalam analisis data yaitu
guru dan rekrutmen guru. Rapat dilakukan bersama guru dan tenaga
kinerja guru belum sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Berikut
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan/Pra-Survey Kinerja Guru
di SMK Muhammadiyah 3 Bandung, Tahun Pelajaran 2018-2019
Prosentasi
No Indikator
Rata-rata (%)
1 Menunjukan semangat kerja dan tanggung jawab 85
Sumber : Data Pra- Survey dari Kepala Sekolah di SMK Muhammadiyah 3 Bandung,
dilihat dari data supervisi kepala sekolah tahun 2019
13
terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari
perusahaan/organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh
karyawan yang bersangkutan. Balas jasa karyawan dapat berupa uang (financial)
yang dirasakan guru, harapan guru, hubungan antar personil yang terjadi
aspek kepuasan kerja guru ini akan dijadikan alat ukur untuk mengukur
belajar siswa, sudah barang tentu seorang guru mempunyai harapan akan
yang memadai, peluang promosi yang terbuka, dan lingkungan kerja yang
Kepuasan kerja individu berdampak pada prestasi kerja, disiplin, dan kualitas
kerja. Pada diri individu yang puas terhadap pekerjaanya kemungkinan akan
ketidakpuasan dalam bekerja dapat dilihat tabel 1.2 dengan hasil analisis
pra-survey yang sudah dilakukan oleh penulis dengan hasil yang masih
yang sangat mempengaruhi beberapa kepuasan kerja guru yang ada di SMK
Muhammadiyah 3 Bandung.
15
Tabel 1.2
Hasil Pra-Survey Kepuasan Kerja Guru di SMK Muhammadiyah 3 Bandung
Hasil Penelitian
No
Berdasarkan Instrumen
Alat Jumlah Hasil
No Variabel Indikator Cara Ukur Nomor Nomor
Ukur Guru Gugur
Sebelum Setelah
Uji Coba Uji Coba
1,2,3,4,5,7 1,2,3,4,5,7,
Pekerjaan Angket Skala Likert 25 Orang
,8,12 8,12
Supervisi/
Angket Skala Likert 25 Orang 9,10,11,24 9,10,11 24
Pengawasan
Kepuasan Upah/Imbalan Angket Skala Likert 25 Orang 13,14,22,23 13,14, 22,23,
1.
Kerja
Promosi 15,16,17,18,
Angket Skala Likert 25 Orang 15,16,17,18, 25
Jabatan 25
Jumlah 25 21 4
Tahun Pelajaran 2018-2019
kinerja guru, dapat terlihat kepuasan Kerja dari 25 orang guru dalam
Kepuasan Kerja ada 4 instrumen yang gugur dalam hasil analisis kepuasan
kepuasan kerja, agar menjadi point peningkatan kinerja bagi para guru.
16
yang tinggi. McClelland menyebut aspek dari motivasi manajerial ini sebagai
Kebutuhan akan prestasi yang tinggi juga dapat dipicu oleh rasa takut akan
beban dari kesuksesan dan juga kecemburuan serta rasa tidak suka yang
mungkin timbul pada orang lain. Motivasi dalam penelitian ini melihat dari
Kualifikasi Pendidikan bagi guru, Sertifikasi guru, jumlah siswa dan hasil data
sebagai berikut :
Tabel 1.3
Hasil Pra-Survey Sarana dan Prasarana
Di SMK Muhammadiyah 3 BandungTahun Pelajaran 2018-2019
Bandung masih kurang dan perlu dilengkapi seperti jumlah toilet yang perlu
tambah karena belum sesuai dengan proporsi jumlah Siswa dan Guru, LCD
18
Projector baru satu, bangku dan meja guru yang masih terlalu sedikit
Tabel 1.4
Data Pra-Survey Pendidik dan Kependidikan
Di SMK Muhammadiyah 3 Bandung, Tahun Pelajaran 2018-2019
N Pendidikan
Nama JK TMT Jabatan SKP Ket
o Terkhir
Kepsek/Guru Mapel S1- UNIV
1 Ir. Agus Kundo Rahayu L 1 Juli 2008 GTY/PTY Aktif
ATPH SUMATRA UTARA
Wakil Kepala Bid.
2 Nopiyanto, S.Pd L 1 Juli 2008 Kesiswaan GTY/PTY S1-UNINUS Aktif
Guru Bahasa Inggris
Wakil Kepala Bid.
Kesiswaan S2- STKIP
3 Eva Novianti, M. Pd P 1 Juli 2012 GTY/PTY Aktif
SILIWANGI
Guru Kurikulum
Wakil Sanara Prasarana
D4-POLTEK PIKSI
4 Hery Rohaendi, S.Tr. Kom L 1 Juli 2015 Guru Simulasi GTY/PTY Aktif
GANESHA
Digital/KKPI/TIK
Guru Penjaskes S1- UNIV
5 Kentarsih Suganda S.Pd P 1 Juli 2009 GTY/PTY LANGLANGBUAN Aktif
Guru BK A
6 Nunung Hamidah, S. Pdi P 1 Juli 2008 Guru PAI GTY/PTY S1-UNINUS Aktif
7 Simandullah Prawira, S. H L 1 Juli 2009 Guru PKn Dan Sejarah GTY/PTY S1-UNINUS Aktif
8 R. Badar Ali, S. Pd L 1 Juli 2009 Guru Produktif TAV GTY/PTY S1-UNINUS Aktif
9 Enceng Kendarsyah, BA L 1 Juli 2009 Guru Produktif GTY/PTY D3-STT MANDALA Aktif
10 H. Muchtar Zaini, S.Sos L 1 Juli 2010 Guru KWU/Alsin GTY/PTY S1-STIE BAGASASI Aktif
11 R. Manja Puspitaloka, S. Pd P 1 Juli 2012 Guru B. Indonesia GTY/PTY S1-UNINUS Aktif
12 Sutarya, S.ST L 1 Juli 2013 Guru Produktif TAV GTY/PTY D4-POLTEK TEDC Aktif
13 Asep Saepudin, S.ST L 1 Juli 2013 Guru Produktif TAV GTY/PTY D3-POLTEK TEDC Aktif
14 Koswara, S.ST L 1 Juli 2013 Guru Produktif TAV GTY/PTY D4-POLTEK TEDC Aktif
15 Dra. Atiek Kusumayati P 1 Juli 2013 Guru Produktif GTY/PTY S1-IKIP JAKARTA Aktif
16 Tatang Herwawan, S. Hum L 1 Juli 2015 Guru PAI Dan BTQ GTY/PTY S1-UIN BANDUNG Aktif
17 Pupu Nurul Amanah, M.Pd P 1 Juli 2015 Guru Muhammadiyah GTY/PTY S3-UIN BANDUNG Aktif
18 Dra. Nina Suherlina P 1 Juli 2015 Guru Produktif TB GTY/PTY S1-IKIP BANDUNG Aktif
D3-IKIP
19 Ene Misriah, Amd P 1 Juli 2015 Guru Produktif TB GTY/PTY Aktif
BANDUNG
19
29 Shita Dhevi Permatasari P 1 Juli 2019 Guru Kesenian GTT S1-UPI BANDUNG Aktif
Guru Mapel
30 Elisa Yuliani Dewi P 1 Juli 2019 GTT SMA Aktif
Kewirausahaan
31 Ari Wahyu Ridho. S. Pd P 1 Juli 2019 Guru Mapel PJOK GTT SMA Aktif
S2-STIE
32 Rella Mugiana, S.Pd, . MM,. P 1 Juli 2020 Guru Produktif TB GTT Aktif
PASUNDAN BDG
Terlihat dari analisis data pra-survey di atas, jumlah guru masih relatif
sedikit dan masih banyak guru yang memegang mata pelajaran lebih dari
guru tidak fokus dalam mengajar pada mata pelajaran tertentu, dan
Tabel 1.5
Pra-Survey Kualifikasi Pendidikan Guru di SMK Muhammadiyah 3 Bandung
Tahun Pelajaran 2018-2019
Lulusan SMA D3 D4 S1 S2 S3
Jumlah Guru 2 4 3 18 4 1
yang memiliki kualifikasi Sarjana masih sedikit dan masih ada guru yang
Tabel 1.6
Hasil Pra-Survey Guru Penerima Sertifikasi
Di SMK Muhammadiyah 3 Bandung ,Tahun Pelajaran 2018-2019
No Mata Pelajaran Jumlah
1 B-ahasa Inggris 1
2 Matematika 2
3 Guru Produktif Tata Busana 1
4 Guru Produktif Teknik Audio Video 1
5 Guru Produktif Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura 1
dengan jumlah total guru yang ada, sehingga daya dukung kinerja guru di
sekolah oleh guru profesional masih sangat lemah dan ini salah satu faktor
Tabel 1.7
21
Tabel 1.8
Data Rata-rata Nilai Ujian Nasional di SMK Muhammadiyah 3 Bandung
Tahun Pelajaran 2018-2019
Tahun Pelajaran Rata-rata nilai UN Jumlah Mata Pelajaran
2016-2017 6.25 4
2017-2018 6.80 4
2018-2019 6.48 4
pengupahan/honor yang masih rendah dan menurut para guru dan karyawan
ini adalah suatu kendala dalam beberapa faktor yang terdapat di SMK
para guru dan karyawan. Berikut hasil data pra-survey plafon penggajian
Tabel 1.9
Hasil Pra-Survey dari Plafon Penggajihan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
di SMK Muhammadiyah 3 Bandung, Tahun Pelajaran 2018-2019
Tunjangan Jabatan
N
Jabatan Banyak
o
1 Kepala Sekolah 1.000.000
2 Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum 850.000
3 Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan 850.000
4 Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana 850.000
5 Kepala Tata Usaha 850.000
6 Bendahara 500.000
7 Staff Tata Usaha 300.000
8 Wali Kelas 200.000
9 Kepala Laboraturium Komputer 200.000
10 Kepala Laboraturium Bahasa 200.000
11 Kepala Program Keahlian Jurusan 200.000
12 Kepala Perpustakaan 200.000
Tunjangan Guru
N
Keterangan Banyak
o
1 Jam Tatap Muka 25.000/Pertemuan
2 Gaji Pokok (Dihitung Masa Kerja) 50.000/Tahun
3 Kehadiran Harian 10.000/Kehadiran
didapatkan oleh Guru sangat minim, gaji terkecil yang diterima hanya Rp
atau gaji yang diterima oleh Guru masih belum layak, hal ini bisa
banyak guru yang merangkap mata pelajaran dan tidak sesuai dengan
siswa yang tidak istimewa, gaji guru yang belum layak, hal-hal di atas bisa
bisa mempengaruhi kinerja guru menjadi kurang. Gaji guru yang tidak layak
tidak menyebabkan banyak Guru yang mengundurkan diri, hal ini bisa saja
Kemudian Ishak Mad Shah (2006, hal. 56) mengungkapkan bahwa kepuasan
kerja adalah satu dari variabel yang terkait erat dengan motivasi, semakin
tinggi kepuasan kerja yang dirasakan oleh pekerja, maka semakin tinggi
Judge (2008, hal. 113) mengungkapkan sebuah tinjauan dari 300 penelitian
Berdasarkan permasalah yang ada dan teori yang mendukung maka penulis
Bandung”.
kurang.
Bandung?
Bandung.
Muhammadiyah 3 Bandung
berikut ini :
- Motivasi Berprestasi
- Kompensasi
Applied Theory - Kepuasan Kerja
- Kinerja Guru
Gambar 2.1
Struktur Teori Penelitian
27
28
berasal dari kata kerja to manage, pada asalnya dari bahasa italia
dan pengawasan.
(Handoko, 1997)
dan efektivitas.
a. Sasaran Perusahaan
hubungan kerja.
b. Sasaran Fungsional
c. Sasaran Sosial
d. Sasaran Pribadi
1. Fungsi Manajerial
Perencanaan (Planning)
Pengorganisasian (Organizing)
Pengarahan (Directing)
Pengendalian (Controlling)
2. Fungsi Operasional
Pengembangan
Kompensasi
Pengintegrasian
dorongan yang terdapat dalam diri guru yang selalu berusaha atau
tugas sebaik-baiknya).
kegiatan.
lain.
motivasi ada tiga faktor menurut Veithzal Rivai dan Ella Sagala
individual need.
tercapai.
Kepuasan
Sumber : Rivai, V. P., & Sagala, E. J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Halaman 845
Sagala (2009, hal. 840) bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri
berikut ini:
42
Sumber : Rivai, V. P., & Sagala, E. J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Halaman 840
masing.
manusia lainnya.
45
dengan lainnya.
organisasional.
dalam bekerja.
sebagai berikut:
direksi.
berbuat jauh lebih dari pada yang diharapkan dari mereka jika
di dalam organisasi.
suatu pekerjaan. Veithzal Rivai dan Ella Sagala (2009, hal. 843)
kebutuhan, yaitu:
kondisi kerja.
yang bermanfaat.
terpenuhi. Apabila yang didapat telah lebih besar dari apa yang
yang akan datang, dan bukan pengalaman biasa yang lalu. Atas
beberapa unsur dari teori ini (Sukmalana, 2007, hal. 162) adalah:
lebih berprestasi.
pekerjaan lainnya.
53
sebaliknya.
konsekuensi-konsekuensi negatif.
orang.
mendapatkan penghargaan.
6. Bertindak adil
56
Tabel 2.1
Faktor-faktor Pemuas dan Pemeliharaan dalam Bekerja
sebagai berikut:
bekerja.
Keterangan :
Valensi merupakan kekuatan hasrat seseorang untuk mencapai
sesuatu.
Harapan merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi
tertentu.
Instrumen merupakan insentif atau penghargaan yang akan
diberikan.
Valensi lebih menguatkan pilihan seorang pegawai untuk suatu
dengan pengalaman.
faktor-faktor lingkungan
yang diinginkan.
diikuti oleh hasil yang ada pada yang tarik dari hasil itu terhadap
aliran ini, aspek yang sangat penting dari pekerjaan para manajer
suatu prestasi kerja yang baik. Jadi, para karyawan dapat diberi
kemampuannya masing-masing.
karyawannya.
232).
kerja.
dibayar mahal.
psikologis.
upah tetap.
psikologis.
yaitu:
1) Kompensasi Sosial
a. Simbol Status
Status merupakan posisi atauperingkat yang
c. Kenyamanan Tugas
d. Persahabatan
2) Kompensasi Karier
a. Rasa Aman
b. Pengembangan Diri
c. Fleksibelitas Karir
(Heidjrachman
lebih tinggi.
posisinya tersebut.
di kalangan karyawan.
Rivai dan Ella Sagala (2009, hal. 743) yaitu untuk membantu
diharapkan.
c. Menjamin Keadilan
76
e. Pengendalian Biaya
karyawan.
g. Memfasilitasi Pengertian
a. Gaji
b. Upah
yang dihasilkan.
c. Insentif
performance plan).
2.5.4 UPAH
kerjanya.
menyelesaikannya.
1. Analisis Jabatan/Tugas
2. Evaluasi Jabatan/Tugas
2.5.5 GAJI
b. Kepuasan Kerja
c. Pengadaan Efektif
lebih mudah.
d. Motivasi
e. Stabilitas Karyawan
f. Dispilin
i. Pengaruh Pemerintah
karyawan.
a. Asas Adil
2.5.6 INSENTIF
luar upah dan gaji yang merupakan kompensasi tetap, yang biasa
insentif dan bagi hasil sebagai alat untuk memotivasi pekerja guna
satu hal yang sangat penting (Rivai & Sagala, 2009, hal. 767).
a. Pieceworkd
b. Production Bonus
c. Commission
d. Maturity Curve
e. Merit Pay
f. Pay-for-Knowledge/Pay-for-Skill Compensation
bagi perusahaan.
88
g. Nonmonetary Incentive
h. Insentif Eksekutif
a. Bonus Tahunan
b. Insentif Langsung
89
c. Insentif Individu
d. Insentif Tim
e. Pembagian Keuntungan
f. Bagi Hasil
piagam atau pernyataan terima kasih saja, namum ada juga yang
berupa bayaran finansial atau bentuk lainnya. Dalam hal ini jenis
guru berhak
keprofesionalan;
melaksanakan tugas;
kebijakan pendidikan;
bidangnya.
1. Gaji Pokok
a. Tunjangan fungsional
b. Tunjangan khusus
c. Maslahat tambahan
dengan apa yang dicapai. (Rivai & Sagala, 2009, hal. 856).
perusahaan yang sama, atau di tempat lain atau bisa pula dengan
kepuasan, tetapi bisa pula tidak. Tetapi bila perbandingan itu tidak
terhadap pekerjaan itu bukan suatu variabel yang kontinu. Teori ini
intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri karyawan dan
berasal dari luar diri karyawan, antara lain kondisi fisik lingkungan
sebagainya.
Gambar : 2.8 Pengaruh Fungsi Divisi SDM terhadap Kepuasan dan Motivasi
Sumber : Rival. V.P., & Sagala, E.J (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada Hal :840.
98
1. Gaya kepemimpinan
2. Produktivitas kerja
3. Perilaku
4. Locus of control
5. Pemenuhan harapan penggajian
6. Efektivitas kerja
kerja ialah:
job facet: the job itself, supervision, pay, promotion and co-
sebagai berikut :
bosan.
b) Supervisi (Supervision)
maksimum.
101
c) Imbalan (Pay)
pekerjaannya.
arti persahabatan saja tetapi juga dari segi yang lain seperti
mendukungnya.
tersebut).
hal. 53) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
waktu.
sehingga tujuan yang ingin dicapai menjadi lebih terbuka. (Rivai &
Sagala, 2009).
tindakan mereka pada masa yang akan datang, oleh karena itu,
tidaknya perusahaan.
merupakan hasil kerja konkret yang dapat diamati dan dapat diukur.
karyawannya.
adalah:
dan ancaman.
pekerjaan tertentu.
fungsinya.
perusahaan.
a. Perencanaan SDM
perusahaan
lain.
110
(Penilaian Kinerja Guru, 2008) dapat dilihat dari empat hal, yaitu:
lain.
yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru,
hasil belajar.
a. Identitas RPP
b. Stándar Kompetensi (SK)
c. Kompetensi dasar (KD)
d. Indikator
e. Tujuan pembelajaran
f. Materi pembelajaran
g. Metode pembelajaran
h. Langkah-langkah kegiatan
i. Sumber pembelajaran
j. Penilaian
a. Pengelolaan Kelas
b. Penggunaan Media dan Sumber Belajar
c. Penggunaan Metode Pembelajaran
3. Evaluasi/Penilaian Pembelajaran
112
Tabel 2.2
Penelitian Sebelumnya
Nama dan Judul
Hasil Penelitian Perbedaan Penelitian
Penelitian
Yanti Trisnawati , 2012, Ada pengaruh positif motivasi Variabel Variabel
“Pengaruh Motivasi kerja terhadap kinerja guru Motivasi, Kinerja,
Kerja terhadap Kinerja pada Madrasah Aliyah Kinerja Motivasi,
Guru pada Madrasah Falakhiyah Jampet Ngasem Kompensasi,
Aliyah Falakhiyah Bojonegoro. Besarnya kepuasan kerja
Jampet Ngasem pengaruh motivasi kerja
Bojonegoro”, Tesis, terhadap kinerja guru dapat Locus Locus SMK
STIE Cendekia dilihat dari koefisien Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Yudhi Saparudin, determinasinya yaitu 0,64. Falakhiyah 3 Bandung
PENGEMBANGAN Kontribusi kinerja kepala MA Variabel Variabel
PRODUKTIVITAS sebesar 45,02% ini dirasakan Kinerja, Kinerja,
MADRASAH (Studi cukup tinggi walaupun Budaya, Motivasi,
Kontribusi Kinerja demikian kinerja kepala MA Kompetensi, Kompensasi,
Kepala MA, Budaya masih dibutuhkan oleh MA Produktivitas kepuasan kerja
MA, Kompetensi Guru, untuk mengatur dan
serta Ketersediaan mengelola MA supaya lebih
Sarana dan Prasarana baik lagi. Locus Locus SMK
MA, terhadap Madrasah Aliyah di Muhammadiyah
Produktivitas MA di Jawa Barat 3 Bandung
Jawa Barat), Jurnal,
http://jurnal.upi.edu
Agus Hamdan Dari hasilpenelitian Variabel bebas Variabel bebas
Satiagraha, didapatkan Motivasi, Motivasi,
(Tesis,2010).“Pengaruh motivasi kerja mempengaruhi menggunakan menggunakan
Motivasi, prestasi kerja guru sebesar teori Herzberg teori David
Kepemimpinan Kepala 14,40%, kepemimpinan McClelland
Sekolah, dan Mempengaruhi prestasi kerja
Kompetensi Guru guru sebesar 36,50%,
terhadap Prestasi Kerja Sedangkan kompetensi
Guru di Sekolah Mempengaruhi prestasi kerja Locus SMAN Locus SMK
Menengah Atas (SMA) guru sebesar 21,29% 20 Bandung Muhammadiyah
Negeri 20 Bandung”, 3 Bandung
Aan Hasanah Rosyid Terdapat hubungan positif Variabel bebas Variabel
(Tesis, 2009) yang signifikan antara motivasi motivasi
“Hubungan antara kepuasan kerja dan dengan kinerja merupakan
Kepuasan kerja dan motivasi kerja secara dilihat dari sisi variabel bebas
Motivasi kerja dengan bersama- hubungan yang
kinerja Guru” sama dengan kinerja guru keeratan (korelasi) mempengaruhi
ditunjukkandengan koefisien kinerja
korelasi ry.12=0,679 Locus SMA Bogor
Locus SMK
Muhammadiyah
3 Bandung
113
berikut:
116
Berprestasi
yang maksimal pula. Tujuan pemberian upah dan gaji : ikatan kerja
762).
MOTIVASI BERPRESTASI
Variabel (X1)
1. Kebutuhan dalam mencapai Ishak Mad Shah (2006, Hal 56)
kesuksesan
2. Kebutuhan dalam kekuasaan
3. Kebutuhan untuk berafiliasi KEPUASAN KERJA
KEPUASAN KERJA Variabel (Z)
McCelland dalam Variabel (Y) 1. Kualitas Kerja Guru
Rivai & Sagala, (2009. Hal
840) 1. Pekerjaan itu sendiri 2. Ketepatan waktu pembelajaran
2. Supervisi 3. Inisiatif dalam pembelajaran
Suwanto (2001,109) 3. Imbalan 4. Kemampuan dalam pembelajaran
4. Kesempatan Promosi 5. Komunikasi pada Pimpinan, Siswa
dan antar Rekan Guru di Sekolah
KOMPENSASI NON FINANSIAL 5. Suasana tempat kerja 6. Tindak Lanjut
Variabel (X2)
Robbins &Judge, (2008, Hal 99) TR Mitchell dalam
1. Promosi
2. Pengembangan Diri
3. Lingkungan Kerja (Soedarmayanti, 2002, Hal 53)
Herman Sofyandi, (2009. Hal
840) Stephen P Robbins & Timothy A Stephen P Robbins & Timothy A
Judge, (2008, Hal 110) Judge, (2008, Hal 110)
menjadi tinggi.
kepuasan kerja adalah satu dari variabel yang terkait erat dengan
pekerjaan tersebut (Robbins & Judge, 2008, hal. 99), dari definisi
perputaran karyawan.
Muhammadiyah 3 Bandung.
Muhammadiyah 3 Bandung.
BAB III
121
122
Misi :
akan datang.
123
2. Kejelasan kedudukan
pekerjaannya.
Gambar 3.1
Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah 3 Kota Bandung
Sumber : Bagian Kepegawaian SMK Muhammadiyah 3 Kota Bandung
sesunguhnya.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian di SMK Muhammadiyah 3 Kota Bandung
Tahun 2020
Bulan
No Kegiatan
Sept Okt Nov Des
1. Persiapan penyususnan proposal √
Penyusunan proposal penelitian dan
2. √
konsultasi
Seminar UP, penyempurnaan materi
3. √
penelitian dan konsultasi
Perbaikan Materi Bab I sampai
4. dengan Bab III, Penyusunan √
instrument penelitian dan konsultasi
Pengumpulan Data yang diperlukan
5. √ √
selama penelitian
Pengolahan data penyusunan Bab IV
6. √
sampai dengan Bab V dan konsultasi
Pelaporan hasil penelitian dan ujian
7. √ √
sidang
127
Sumber : Penelti
terbatasan dana, tenaga dan waktu, apa yang diteliti dari sampel
…….. (i)
bagaimana menganalisisnya.
Desain Penelitian
Studi Pendahuluan
Operasonalisasi Pengumpulan
Variabel Data
Penelitian
Coding, editing
Valid? &
Reliable
Analisis Data
Kesimpulan
langkah-langkah:
pengumpulan data.
penelitian.
kesimpulan.
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Rating Scale
4. Semantic Diferential
134
bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
tidak diteliti.
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
1. Semangat
2. Penentuann Tujuan akhir
1. Kebutuhan dalam 3. Tanggung Jawab Ordinal
mencapai
4. Umpan Balik 1-6
Serangkaian sikap kesusksesan
dan Nilai-nilai yang 5. Peningkatan mutu dalam tugas
mempengaruhi 6. Tantangan
individu untuk 7. Penghargaan
Motivasi
mencapai hal yang
Berprestasi 8. Ketegasan
spesifikasi sesuai 2. Kebutuhan dalam Ordinal
(X1) 9. Penghargaan akan status
dengan tujuan kekuasaan 7-11
individu, Rivai & 10. Pengaruh
Sagala 11. Mengikuti aturan yang berlaku
(2009,Hal.837)
12. Interaksi
3. Kebutuhan untuk 13. Sifat Sosial Ordinal
berafiliasi 14. Kelompok Kerja 12-16
15. Tingkat Kepercayaan Orang
136
16. Evaluasi
1. Perencanaan promosi bagi guru
2. Kesempatan promosi bagi guru
Ordinal
1. Promosi 3. Pelaksanaan promosi bagi guru
1-5
4. Kesesuaian pelaksanakan promosi
Kompensasi Non
Finansial 5. Ketepatan waktu promosi bagi guru
merupakan sesuatu 6. Perencanaan diklat
yang diterima guru 7. Kesesuain diklat Ordinal
Kompensasi 2. Pengembangan diri
sebagai pengganti 6-8
Non 8. Manfaat diklat
kontribusi jasa
Finansial
mereka pada 9. Kenyamanan tempat kerja
(X2)
lembaga 10. Fasilitas tempat kerja Ordinal
(Rivai & Sagala, 11. Dukungan rekan kerja 9-16
(2009,
12. Kondusifitas suasana kerja
Hal 741) 3. Lingkungan kerja
13. Ruang belajar yang nyaman
14. Kegitaan rekreasi
15. Teknologi yang memadai
16. Rasa memiliki dalam hal pekerjaan
1. Profesi Guru
2. Perhatian dari sekolah Ordinal
1. Pekerjaan Itu Sendiri
1-4
( Job it Self) 3. Fasilitas
4. Keamanan
5. Koreksi kinerja
6. Motivasi
Kepuasan kerja di 2. Supervisi Ordinal
definisikan sebagai (Supervision) 7. Diskusi Hasil Supervisi 5-8
suatu persaaan 8. Melakukan Komunikasi dengan
positif tentang pimpinan
pekerjaan 9. Gaji Sesuai
Kepuasan seseorang yang 10. Insentif Ordinal
Kerja (Y) merupakan hasil 3. imbalan (Pay)
11. Tunjangan Jabatan 9-12
dari sebuah
evaluasi 12. Tunjangan Profesi
karakteristrik . 13. Pengangkatan Panitia
(Robins, 2008, 14. Respon Pendapat
Hal 99) 4. Kesempatan Promosi Ordinal
15. Pengangkatan pembantu
(Promotion) 13-17
16. Mendukung kegiatan
17. Promosi jabatan
18. Kenyamanan
5. Suasana tempat kerja Ordinal
19. Ketenangan
(Co-Workers) 18-20
20. Rekan Kerja
Suatu hasil kerja 1. Implementasi materi
yang dicapai pembelajaran Ordinal
seseorang dalam 1. Kualitas Kerja 2. Standar kualitas guru 1-3
melaksanakan 3. Prestasi belajar siswa
Kinerja (Z)
tugas-tugas yang
4. Proses belajar mengajar
dibebankan Ordinal
kepadanya 2. Ketepatan Waktu 5. Pemanfaatan waktu
4-6
didasarkan atas 6. Pencapaian materi pembelajaran
137
7. Mengembangkan Ide
8. Pemecahan masalah Ordinal
3. Inisiatif
9. Kreatif dalam proses 7-10
10. Inovatif dalam belajar mengajar
11. Penguasaan materi pembelajaran
Ordinal
4. Kemampuan 12. Keterampilan guru
11-13
13. Mengembangkan bakat
14. Melakukan Komunikasi
kecakapan
15. Melakukan kerjasama dengan Ordinal
pengalaman dan 5. Komunikasi siswa 14-16
kesungguhan serta
16. Melakukan komunikasi dengan
waktu. T.R Mitchell
pimpinan
dalam
(Sedarmayanti, 17. Kompetensi dasar
2002. Hal 52) 18. Penilaian pembelajaran Ordinal
5. Tindak Lanjut
19. Pemeriksaan pembelajaran 17-20
20. Evaluasi pembelajaran
data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari survei berupa
1. Analisis Deskriptif
ingin dipecahkan.
2. Analisis Inferensi
alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran
data yang valid adalah data yang tidak berbeda dengan data
sebenarnya.
141
product moment:
Dimana :
t = Nilai thitung
n = Jumlah responden
Kaidah keputusan:
reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama
Cronbach Alpha :
dan
analisis multi-regresi.
yang diteliti; (2) Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai
variabel bebas (X), dan prediksi dengan path analysis ini bersifat
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y); (4) Pengujian model,
linier, adaptif dan bersifat normal; (2) Hanya sistem aliran kausal ke
satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik; (3)
konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau diuji
jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel
Gambar 3.3
Diagram Jalur Hubungan Kausal X1,X2, Ke Y dan Ke Z
Persamaan struktur untuk diagram jalur di atas
Z = ρZY Y+ ρZɛ2ɛ2.
Keterangan:
Y = Variabel Kepuasan Kerja
X1 = Variabel Motivasi
X2 = Variabel Kompensasi
Z = Variabel Kinerja
sebagai berikut.
pengumpulan data.