ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA pada materi penghematan energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, dengan menggunakan model problem based introduction
(PBI). Objek penelitian adalah siswa kelas VI SDN 1 Cimanggu Kecamatan
Cimanggu Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 31 siswa dengan rincian 16
siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penyebab rendahnya hasil belajar
siswa adalah guru belum menggunakan metode dan model pembelajaran
yang tepat. Peneliti menggunakan model PBI. KKM mata pelajaran IPA
yaitu 72. Hasil penelitian, pada Pra siklus hanya 48 % siswa yang nilainya
berada diatas KKM. Sedangkan ketika diakhir siklus 2, nilai siswa yang
berada diatas KKM mencapai 94 %, ini menunjukkan peningkatan sebanyak
46 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PBI dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi penghematan
energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci: Hasil belajar IPA, Materi Hemat Energi listrik, model PBI.
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
IPA merupakan suatu proses yang menghasilkan pengetahuan. Proses
tersebut tergantung pada proses observasi yang cermat terhadap penomena dan
teori-teori temuan untuk memaknai hasil observasi tersebut. Perubahan terjadi
karena hasil observasi yang baru yang mungkin menantang teori sebelumnya.
Bagaimana baiknya sebuah teori menjelaskan suatu seri hasil observasi, mungkin
ada teori lain yang lebih baik atau yang lebih luas jangkauannya. Demikianlah
1
suatu teori menghasilkan teori lain berdasarkan hasil observasi tambahan.
Biasanya teori yang dapat menjelaskan dengan cara lebih hemat yang lebih dapat
diterima.
IPA merupakan suatu kebutuhan yang dicari manusia karena memberikan
suatu cara berpikir sebagai struktur pengetahuan yang utuh. Secara khusus IPA
menggunakan pendekatan empiris untuk mencari kejelasan alami tentang
penomena alam semesta yang diamati. Meskipun studi tentang IPA dipecah
menjadi beberapa disiplin, tetapi inti pada masing-masingnya terletak pada
metode dan mempertanyakan hasilnya secara berkesinambungan.
Berawal dari rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Pra siklus,
dari jumlah 31 siswa kelas VI baru 48 % siswa yang memperoleh nilai di atas
KKM. maka peneliti terobservasi untuk melakukan penelitian dengan tujuan
peneliti bisa memperbaiki kinerjanya sebagai guru, yang pada akhirnya akan
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa sehingga siswa memiliki
ketangguhan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak berdasarkan pemahaman
tentang konsep-konsep IPA serta penerapannya melalui kehidupan nyata.
Dari data penelitian maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah
pembelajaran sebagai berikut.
1. Rendahnya daya serap anak.
2. Guru belum menggunakan metode dan media yang tepat.
Rendahnya daya serap anak disebabkan oleh ketidaktepatan guru dalam
menggunakan metode dan media pembelajaran, sehingga berpengaruh terhadap
ketidakberhasilan siswa dalam mencapai nilai diatas KKM yang ditetapkan oleh
sekolah.
Dari analisa masalah diatas maka peneliti menggunakan Model Problem
Based Introduction (PBI) untuk memecahkannya, dengan mempertimbangkan
kondisi dan fakta yang ditemukan ditempat penelitian. peneliti menggunakan
Model Problem Based Introduction (PBI) dengan tujuan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa guna mencapai ketuntasan belajar.
Penelitian yang dilakukan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
dengan judul penelitian yaitu “Penggunaan Model Problem Based Introduction
2
(PBI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dengan materi Penghematan Energi Listrik dalam
kehidupan sehari-hari siswa kelas VI SDN 1 Cimanaggu Kecamatan Cimanggu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah penggunaan Model problem based introduction (PBI) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI di SDN 1 Cimanggu pada mata
pelajaran Ilmu pengetahuan alam dalam materi penghematan energi listrik
dalam kehidupan sehari-hari ?
2. Bagaimana proses pembelajaran ilmu pengetahuan alam siswa kelas VI di
SDN 1 Cimanggu pada materi penghematan energi listrik dalam kehidupan
sehari-hari melalui Model problem based introduction (PBI) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa ?
3
Menjadi motivasi dan mampu berusaha lebih maksimal, efektif, inovatif, dan
efesien untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sebagai perbaikan proses
dan hasil pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Menjadi bahan acuan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan
pengajaran yang bermutu khususnya pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan
alam dengan penggunaan metode dan media pembelajaran yang tepat.
4
atau alat pendukung yang dibutuhkan.
b. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah.
c. Guru membantu siswa mendefinsikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut.
d. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan, mengumpulkan data, hipotesis
dan pemecahan masalah.
e. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan hasil pembelajaran
yang sesuai, seperti membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
f. Guru membantu siswa untuk mengadakan refleksi atau evaluasi terhadap
eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
g. Kesimpulan atau penutup.
5
Pembelajaran IPA adalah produk, proses dan teknologi, termasuk sikap dan
nilai yang terdapat di dalamnya. Produk IPA terdiri dari fakta, konsep, prinsip,
dan hukum. proses IPA, yaitu melalui metode ilmiah (scientific methods), dan
bekerja ilmiah (scientific inquiry).
Menurut Gagne (buku Amelia Sapriati, dkk.) belajar itu merupakan suatu
proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup
cepat, dan perubahan itu bersipat relatip tetap, sehingga perubahan serupa tidak
perlu terjadi berulangkali setiap menghadapi yang baru.
Agar siswa menguasai Ilmu pengetahuan alam maka langkah yang baik
adalah siswa dalam pembelajaran di berikan kesempatan untuk berbuat, berpikir
dan bertindak. Dengan demikian, belajar IPA adalah memberikan kesempatan dan
bekal untuk memproses dan menerapkan dalam kehidupannya nyata melalui cara
yang benar dan mengikuti etika keilmuan dan etika masyarakat.
Dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK), Ilmu pengetahuan alam
disusun dan diorganisasikan kedalam lingkup pembelajaran, diantaranya: Mahluk
hidup dan proses kehidupan, Materi dan sipatnya, Energi dan perubahannya,
Bumi dan alam semesta, IPA dan teknologi, dan Ilmu pengetahuan alam dalam
perpsfektip individu dan masyarakat.
Dari lingkup pembelajaran di atas, lingkup pertama sebagai lingkup proses,
lingkup kedua sampai dengan ke lima sebagai lingkup konseftual yang
mereflesikan pengorganisasian Ilmu pengetahuan alam secara konvensional yang
terbagi atas bahan kajian dari mata pelajaran biologi, kimia, fisika, pengetahuan
bumi dan alam semesta, sedangkan lingkup ke enam sebagai penerapan Ilmu
pengetahuan alam dalam kehidupan sehari-hari yang sudah tertuang dalam
lingkup konseftual.
6
konsep energi dikembangkan, ahli fisika secara bertahap menyadari bahwa energi
adalah kekekalan.
c. Energi listrik
Jenis energi yang berkaitan dengan arus dan akumulasi electron. Energi jenis
ini umumnya dinyatakan dengan satuan daya p dan t. bentuk transisional dari
energi listrik adalah aliran elektron, biasanya melalui sebuah konduktor dari jenis
tertentu.
Menurut Benyamin pranklin (1706-1790) menyatakan bahwa muatan listrik
terdiri dari muatan positip dan negatip. Atom terdiri atas beberapa bagian: proton
yang bermuatan positip, neutron yang tidak bernuatan yang keduanya membentuk
inti dan electron bermuatan negatip mengorbit di sekitar inti.
7
C. HASIL BELAJAR
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa
menerima pembelajaran. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan
ukuran dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hasil belajar tercapai apabila
siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang
lebih baik lagi.
8
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. SUBJEK, TEMPAT, WAKTU PENELITIAN, DAN PIHAK YANG
MEMBANTU DALAM PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan peneliti di kelas VI SD Negeri 1
Cimanggu dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa, dengan rincian 16 siswa laki-
laki dan 15 siswa perempuan.
2. Tempat Penelitian
Identitas sekolah tempat penelitian
a. Nama Sekolah : SD Negeri 1 Cimanggu
b. NSS : 101020633002
c. NPSN : 20203013
d. Status Sekolah : Negeri Biasa
e. Alamat Sekolah : Jl. Batupayung
Desa. Cimanggu Kec. Cimanggu – Jawa Barat
4 3 2
7
10 1
8 9
9
Keterangan :
1. Ruang Guru/Kantor 6. Ruang Kelas VI
2. Ruang Kelas I & II 7. Ruang Perpustakaan
3. Ruang Kelas III 8. Ruang WC Siswa
4. Ruang Kelas IV 9. Ruang WC Guru
5. Ruang Kelas V 10. Tempat parkir sepeda motor
3. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian tindakan kelas berlangsung dari tanggal 20 Februari
2014 dan berakhir tanggal 06 Maret 2014.
10
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS 2
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran siklus 1.
2. Mempersiapkan alat bantu pembelajaran.
3. Menyusun instrumen penelitian, seperti format observasi (pengamatan bagi
guru dan pengamatan siswa) dan Lembar Kerja Siswa LKS.
b. Pelaksanaan
11
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tahap perencanaan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
1. Berdo’a dan mengisi daptar hadir siswa.
2. Guru mengarahkan siswa pada situasi belajar yang kondusif.
3. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk terlibat kegiatan pembelajaran.
4. Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada petemuan sebelumnya.
5. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas dan menjelaskan
secara singkat kompetensi yang ingin dicapai setelah pembelajaran
berlangsung.
6. Siswa menyimak penjelasan guru tentang sumber energi listrik.
7. Dengan seksama dan rasa ingin tahu siswa mencermati penjelasan tentang
cara menjaga keselamatan saat menggunakan listrik sebagai sumber energi
listrik.
8. Menjelaskan peristiwa konsleting dan cara pencegahannya.
9. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
10. Memfasilitasi peserta didik dalam kerja kelompok.
11. Menyebutkan alat yang menggunakan listrik sebagai sumber energi.
- Televisi - AC - Kipas angin
- Radio - Kulkas
12. Mengetahui fungsi dari sekring.
13. melalui pemberian tugas, diskusi, dan Tanya jawab untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
14. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut.
15. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
16. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok.
17. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
18. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan bahwa.
12
- Alat listrik berguna jika digunakan dengan benar.
- Penggunaan listrik secara ceroboh dapat mendatangkan bahaya.
c. Pengamatan (Observasi)
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran siklus 1, Refleksi merupakan
kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil observasi terhadap proses
pembelajaran pada siklus 1 dengan tujuan untuk merancang dan melakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus 2.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut.
2. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran siklus 2.
3. Mempersiapkan alat bantu pembelajaran.
4. Menyusun instrumen penelitian, seperti format observasi (pengamatan bagi
guru dan pengamatan siswa) dan Lembar Kerja Siswa LKS.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tahap perencanaan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
1. Berdo’a dan mengisi daptar hadir siswa.
2. Guru mulai mengarahkan siswa pada situasi belajar yang kondusif.
3. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk terlibat kegiatan pembelajaran.
13
4. Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada petemuan sebelumnya.
5. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas dan menjelaskan
secara singkat kompetensi yang ingin dicapai setelah pembelajaran
berlangsung.
6. Menjelaskan bahwa bahan bakar akan habis jika dipergunakan terus menerus.
7. Menjelaskan proses pembentukan kembali bahan bakar posil cukup lama.
8. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
9. Memfasilitasi peserta didik melakukan diskusi atau kerja kelompok.
10. Berdiskusi tentang hubungan antara dampak hemat energi terhadap polusi
11. Menyebutkan cara untuk menghemat energi.
- Matikan lampu bila tidak perlu.
- Gunakan alat listrik yang sama fungsinya dan dayanya kecil.
12. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
13. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan bahwa :
Kita harus menghemat energi agar energi di bumi tidak cepat habis.
mengurangi biaya, dan pencemaran.
c. Pengamatan (Observasi)
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran siklus 2, Refleksi merupakan
kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil observasi terhadap proses
pembelajaran pada siklus 2 dengan tujuan untuk merancang dan melakukan
perbaikan pembelajaran pada pembelajaran berikutnya.
14
C. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Lembar Observasi
Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data-data hasil perbaikan.
Observasi ini dilakukan terhadap peneliti oleh supervisor 2, dan pengamatan
(observasi) terhadap siswa sebagai subjek penelitian. Lembar observasi terhadap
peneliti adalah jurnal yang telah disediakan oleh UT. Lembar obsevasi untuk
siswa adalah observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran.
No Nama Siswa
KKM Nilai Kriteria
1 ACEP 65 BT
2 AGIS 70 BT
3 AI PATMAWATI 50 BT
72
4 ASEP PERMANA 55 BT
5 BUNYAMIN 85 T
6 DANI RUSWANDI 70 BT
15
7 DENI 70 BT
8 ELGA SUHANDA 80 T
9 HALIMAH 70 BT
10 HATIPAH 75 T
11 INDRI SAPITRI 70 BT
12 IPAH 75 T
13 IRNAWATI 70 BT
14 ISMAYANTI 70 BT
15 ISTI RAHAYU 85 T
16 LISNAWATI. A 75 T
17 MASRIPAH 65 BT
18 MOH. MUDRIKAH 75 T
19 MOH. YUSUP 75 T
20 MONICA 75 T
21 MUKROMIN 80 T
22 MULYADI 70 BT
23 NIA 75 T
24 PARAH PAUJIAH 70 BT
25 RESTI SUSILAWATI 75 T
26 ROHMAN 65 BT
27 ROSA 65 BT
28 SAHRUL GUNAWAN 80 T
29 SALMAN PARIJI 55 BT
30 SAMSU 80 T
31 SANDI 75 T
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 50
Rata-rata 71
Keterangan:
Tuntas ( T ) = 15
Belum Tuntas ( BT ) = 16
16
15
Kriteria ketuntasan = 31 X 100 % = 48 %
52
51
50
T
49 BT
48
47
46
Pra Siklus
1 ACEP 75 T
2 AGIS 80 T
3 AI PATMAWATI 70 BT
4 ASEP PERMANA 70 BT
72
5 BUNYAMIN 85 T
6 DANI RUSWANDI 75 T
7 DENI 70 BT
8 ELGA SUHANDA 80 T
17
9 HALIMAH 75 T
10 HATIPAH 70 BT
11 INDRI SAPITRI 80 T
12 IPAH 80 T
13 IRNAWATI 75 T
14 ISMAYANTI 70 BT
15 ISTI RAHAYU 90 T
16 LISNAWATI. A 80 T
17 MASRIPAH 70 BT
18 MOH. MUDRIKAH 75 T
19 MOH. YUSUP 75 T
20 MONICA 80 T
21 MUKROMIN 85 T
22 MULYADI 75 T
23 NIA 80 T
24 PARAH PAUJIAH 80 T
25 RESTI SUSILAWATI 75 T
26 ROHMAN 70 BT
27 ROSA 70 BT
28 SAHRUL GUNAWAN 70 BT
29 SALMAN PARIJI 65 BT
30 SAMSU 85 T
31 SANDI 75 T
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 65
Rata-rata 76
Keterangan:
Tuntas ( T ) = 21
Belum Tuntas ( BT ) = 10
21
Kriteria ketuntasan = 31 X 100 % = 68 %
18
80
70
60
50
40 T
BT
30
20
10
0
Siklus 1
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti pada pra siklus, peneliti
berupaya untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan melakukan diskusi
dengan pihak yang kompeten. Setelah mendapat kesepakatan rencana perbaikan
pembelajaran akan dilakukan dalam 2 siklus dengan masing-masing siklus
melalui tahapan yang sama yaitu ; perencanaan, pelaksanaan, observasi
(pengamatan), dan refleksi. setelah dilakukan perbaikan pada siklus 1 maka siswa
yang mendapat nilai diatas KKM ada 68% dari jumlah siswa, hal ini menunjukan
ada peningkatan sebanyak 20 % pada siklus 1.
3. Siklus 2
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Siswa pada Siklus 2.
1 ACEP 80 T
2 AGIS 85 T
3 AI PATMAWATI 80 T
4 ASEP PERMANA 70 BT
5 BUNYAMIN 72 100 T
6 DANI RUSWANDI 85 T
7 DENI 75 T
8 ELGA SUHANDA 90 T
9 HALIMAH 75 T
19
10 HATIPAH 85 T
11 INDRI SAPITRI 85 T
12 IPAH 90 T
13 IRNAWATI 85 T
14 ISMAYANTI 80 T
15 ISTI RAHAYU 100 T
16 LISNAWATI. A 90 T
17 MASRIPAH 80 T
18 MOH. MUDRIKAH 80 T
19 MOH. YUSUP 85 T
20 MONICA 85 T
21 MUKROMIN 95 T
22 MULYADI 80 T
23 NIA 85 T
24 PARAH PAUJIAH 90 T
25 RESTI SUSILAWATI 95 T
26 ROHMAN 75 T
27 ROSA 80 T
28 SAHRUL GUNAWAN 85 T
29 SALMAN PARIJI 70 BT
30 SAMSU 90 T
31 SANDI 85 T
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 75
Rata-rata 85
Keterangan:
Tuntas ( T ) = 29
Belum Tuntas ( BT ) = 2
29
Kriteria ketuntasan = 31 X 100 % = 94 %
20
Grafik 4.3 Kriteria ketuntasan Siswa pada Siklus 2.
100
90
80
70
60
50 T
40 BT
30
20
10
0
Siklus 2
Krite
Krite
Nilai
Nilai
ria
1 ACEP 65 75 T 80 T
2 AGIS 70 80 T 85 T
3 AI PATMAWATI 50 70 BT 80 T
ASEP PERMANA B
4 55 70 BT 70
72 T
5 BUNYAMIN 85 85 T 100 T
6 DANI RUSWANDI 70 75 T 85 T
7 DENI 70 70 BT 75 T
8 ELGA SUHANDA 80 80 T 90 T
21
9 HALIMAH 70 75 T 75 T
10 HATIPAH 75 70 BT 85 T
11 INDRI SAPITRI 70 80 T 85 T
12 IPAH 75 80 T 90 T
13 IRNAWATI 70 75 T 85 T
14 ISMAYANTI 70 70 BT 80 T
15 ISTI RAHAYU 85 90 T 100 T
16 LISNAWATI. A 75 80 BT 90 T
17 MASRIPAH 65 70 BT 80 T
18 MOH. MUDRIKAH 75 75 T 80 T
19 MOH. YUSUP 75 75 T 85 T
20 MONICA 75 80 T 85 T
21 MUKROMIN 80 85 T 95 T
22 MULYADI 70 75 T 80 T
23 NIA 75 80 T 85 T
24 PARAH PAUJIAH 70 80 T 90 T
25 RESTI SUSILAWATI 75 75 T 95 T
26 ROHMAN 65 70 BT 75 T
27 ROSA 65 70 BT 80 T
28 SAHRUL GUNAWAN 80 70 BT 85 T
SALMAN PARIJI B
29 55 65 BT 70
T
30 SAMSU 80 85 T 90 T
31 SANDI 75 75 T 85 T
Nilai Tertinggi 85 90 100
Nilai Terendah 50 65 75
Rata-rata 71 76 85
Keterangan :
T : Tuntas
BT : Belum Tuntas
Tabel 4.5 Rekapitulasi Prosentase pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2.
22
No Jenis Kegiatan % ≥ KKM % ≤ KKM
1 Prasiklus 48 52
2 Siklus 1 68 32
3 Siklus 2 94 06
Grafik 4.4 Kriteria ketuntasan Siswa pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2.
100
90
80
70
60
50 T
40 BT
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
23
Menyampaikan Tujuan √
Memberikan Apersepsi yang
berorientasi pada pengetahuan awal
√
minat siswa yang berkaitan dengan
jenis kompetensi dasar
Pengorganisasian √
TAHAP Melaksanakan Elaborasi √
KEGIATAN
INTI Melakukan Eksplorasi √
Memberikan Konfirmasi √
Cara guru melakukan evaluasi akhir √
TAHAP Cara melakukan penguasaan
KEGIATAN √
konsep
AKHIR Waktu yang digunakan secara
√
umum
24
setelah peneliti menggunakan model PBI yang dianggap mampu membantu
meningkatkan kemampuan siswa.
Pada kegiatan prasiklus yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20
Februari 2014 hasil pembelajaran belum maksimal, hal ini dibuktikan dari nilai
yang diperoleh siswa hanya 48 % yang berada diatas KKM. Kemudian, pada
Siklus 1 yang dilaksanakan peneliti pada hari Selasa tanggal 25 Februari 2014
peneliti menggunakan model PBI sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa tetapi langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan inti kurang maksimal
sehingga hasilnya hanya mencapai 68% dari jumlah siswa yang mendapat nilai
diatas KKM walaupun ketuntasan belajar belum sesuai target peneliti.
Siklus 2 dilaksanakan peneliti pada hari Kamis tanggal 06 Maret 2014 setelah
melakukan rencana perbaikan yang benar-benar matang dan pada kegiatan inti
lebih mengeksplor siswa sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran model PBI
dengan bimbingan yang lebih maksimal lagi, hasilnya 94 % siswa mendapat nilai
diatas KKM dan ini artinya ketuntasan belajar telah tercapai.
25
mencapai hasil yang maksimal yaitu, 94 % siswa yang mendapat nilai diatas
KKM, hal ini menunjukan ada peningkatan proses pembelajaran siswa pada
siklus 2 dan pada akhirnya ketuntasan belajar tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
26
Tim FKIP-UT. (2013). Pemantapan Kemampuan Profesional. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka
Wardhani, I G A K, dkk.(2012). Teknik Menulis Karya Ilmiah.Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Wardhani, I G A K., Wihardit, Kuswaya.(2010). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Universitas Terbuka.
27