Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Nama Sekolah : SD Negeri 162 ARA

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : V/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Standar Kompetensi: I. Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat


secara lisan

Kompetensi Dasar : 1.2 Mengindentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat
dari cerita rakyat yang dibacakan

Indicator : 1. Menentukan atau mengidentifikasi penokohan

2. Mengidentifikasi Latar

3. Menentukan Alur

4. Menentukan Tema

5. Menentukan Amanat

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu menentukan atau mengidentifikasi penokohan


Siswa mampu mengidentifikasi latar
Siswa mampu menentukan alur
Siswa mampu menentukan tema
Siswa mampu menentukan amanat

II. Materi Ajar

Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
Penugasan
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal (Apersepsi)


1. Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk memulai
pelajran, guru bersama siswa mengulang inti pembelajaran yang telah
lalu dengan cara tanya jawab.
2. Guru menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan
materi yang diketahui siswa mengenai cerita rakyat.
3. Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, yaitu
menyimak cerita rakyat untuk menentukan tokoh, perwatakan, latar,
alur, serta tema dan amanat cerita rakyat
4. Guru menyampaikan mafaat pembelajran menyimak cerita rakyat yang
akan mereka laksanakan pada hari itu
B. Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan mengenai menyimak cerita rakyat
2. Siswa dikondisikan secara fisik dan mental untuk menyimak cerita
rakyat
3. Siswa diminta cerita rakyat yang akan dibahas
4. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan oleh
guru berkaitan mengenai isi cerita rakyat yang telah mereka simak di
antaranya mengenai tokoh, perwatakan, latar, tema, dan amanat cerita
rakyat
5. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan
6. Salah satu siswa dari perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya di depan kelas secara bergiliran, sedangkan siswa
lain dapat memberikan masukan atau sanggahan kepada siswa yang
telah mengemukakan hasil kerjanya tadi.
7. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pekerjaan siswa dan
presentasi siswa

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

A. Alat dan Media Pembelajaran


Alat tulis di kelas
B. Sumber Pelajaran
Buku paket siswa
Lembar kerja siswa

VI. Penilaian

A. Prosedur
1. Penilaian proses pembelajaran
Penilaian dari hasil pengamatan (observasi) terhadap aktivitas siswa
selama proses pembealajran berlangsung
2. Penialain hasil pembelajaran
Penilaian hasil tes individu: tes tertulis
B. Alat Penilaian
C. Pedoman Penilaian Menyimak Cerita Rakyat

Bulukumba, Juni 2013

Mengetahui
Kepala Sekolah SD Negeri 162 ARA Penulis

Demmanyimba, S.Pd Demmanyimba, S.Pd


NIP. 19640604 198411 1 002 Nip. 19640604 198411 1 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Nama Sekolah : SD Negeri 162 ARA

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : V/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Standar Kompetensi: I. Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat


secara lisan

Kompetensi Dasar : 1.2 Mengindentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat
dari cerita rakyat yang dibacakan

Indicator : 1. Menentukan atau mengidentifikasi penokohan

2. Mengidentifikasi Latar

3. Menentukan Alur

4. Menentukan Tema

5. Menentukan Amanat

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu menentukan atau mengidentifikasi penokohan


Siswa mampu mengidentifikasi latar
Siswa mampu menentukan alur
Siswa mampu menentukan tema
Siswa mampu menentukan amanat

II. Materi Ajar

Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
Penugasan
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal (Apersepsi)


1. Guru memberikan salam, guru mengkondisikan siswa untuk memulai
pelajran, guru bersama siswa mengulang inti pembelajaran yang telah
lalu dengan cara tanya jawab.
2. Guru menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan
materi yang diketahui siswa mengenai cerita rakyat.
3. Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, yaitu
menyimak cerita rakyat untuk menentukan tokoh, perwatakan, latar,
alur, serta tema dan amanat cerita rakyat
4. Guru menyampaikan mafaat pembelajran menyimak cerita rakyat yang
akan mereka laksanakan pada hari itu.
B. Kegiatan Inti
1. Guru membagi kelompok yang diri dari 4 5 orang siswa
2. Guru memberikan penjelasan mengenai menyimak cerita rakyat
3. Siswa dikondisikan secara fisik dan mental untuk menyimak cerita
rakyat
4. Siswa diminta cerita rakyat yang akan dibahas
5. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan oleh
guru berkaitan mengenai isi cerita rakyat yang telah mereka simak di
antaranya mengenai tokoh, perwatakan, latar, tema, dan amanat cerita
rakyat
6. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan
7. Salah satu siswa dari perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya di depan kelas secara bergiliran, sedangkan siswa
lain dapat memberikan masukan atau sanggahan kepada siswa yang
telah mengemukakan hasil kerjanya tadi.
8. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pekerjaan siswa dan
presentasi siswa.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap proses dan hasil
belajar.
2. Siswa diberi tugas untuk mempelajari kembali materi yang telah
mereka terima.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

A. Alat dan Media Pembelajaran


Alat tulis di kelas
B. Sumber Pelajaran
Buku paket siswa
Lembar kerja siswa

VI. Penilaian

A. Prosedur
1. Penilaian proses pembelajaran
Penilaian dari hasil pengamatan (observasi) terhadap aktivitas siswa
selama proses pembealajran berlangsung
2. Penialain hasil pembelajaran
Penilaian hasil tes individu: tes tertulis
B. Alat Penilaian
C. Pedoman Penilaian Menyimak Cerita Rakyat

Bulukumba, Juni 2013

Mengetahui
Kepala Sekolah SD Negeri 162 ARA Penulis

Demmanyimba, S.Pd Demmanyimba, S.Pd


NIP. 19640604 198411 1 002 Nip. 19640604 198411 1 002
TES SIKLUS I

Cerita Rakyat

ASAL USUL BERAS KETAN

Dahulu kala, ada seorang dato (dukun) yang sangat sakti. Ia tak pernah

sombong, apalagi dengki. Hatinya sangat baik dan tulus.

Pada suatu hari, sang Dato pergi ke puncak sebuah bukit besar. Ia

bersemedi disana. Dato itu memohon kepada Tuhan agar diberi kekuatan untuk

mendirikan sebuah negeri di atas bukit. Tak lama kemudian, terdengarlah suara

yang mengatakan bahwa doanya akan terkabulkan. Akan tetapi, kelak kehidupan

desa itu akan berakhir menyedihkan.

Sang Dato kembali ke desanya. Ia lalu menceritkan semua yang

dialaminya itu kepada masyarakat desa. Belum selesai ia berbicara, beberpa

pendiduk menyela pembicaraannya. Akhirnya, Dato lupa menceritakan akhir

kehidupan negeri baru mereka kelak.

Singkat cerita, para pendudukpun pindah kepuncak bukit yang diberi nama

Sicike-Cike. Akan tetapi, sang Dato tidak ikut pindah. Ia tetap tinggal didesanya.

Dalam waktu singkat, penduduk kiang ramai dan kiang ramai. Sayangnya, mereka

mengangkat raja yang kejam. Rakyatnyapun menjadi sombong dan kikir.

Tak lama kemudian, datanglah seorang Ibu dan anak lelakinya yang

bernama Olih. Mereka akan tinggal di Sicike-Cike. Olih dan Ibunya hidup sangat

menderita karena miskinnya. Adapun masyarkat Sicike-Cike hidup makmur,

tetapi sangat kikir. Suatu hari, dating seorang tu sakti berpakaian compang-
camping. Ia meminta sedikit makanan dan sehelai baju bekas kepada penduduk.

Akan tetapi, mereka malah mencaci makinya. Lebih dari itu, orang itu didorong

sampai kecebur ke sungai.

Tiba-tiba.ajaib! dalam waktu sekejap, orang tua berubah menjadi lelaki

tampan, tetapi sekejab lagi berubah seperti semula. Setelah itu, ia menghilang.

Serentak mereka mencari orang tua itu, tetapi tak juga ditemukan.

Orang tua sakti itu sampai diladang tempat Olih dan Ibunya tinggal. Olih

dan Ibunya dengan senang hati menjamu orang tua itu. Si Orang tua sangat

berterima kasih kepada mereka. Ia pun berpamitan. Setelah berpamitan, dalam

sekejap orang tua itu menghilang.

Jawablah pertanyaan berikut:

1. Ke mana Dato pergi?

2. Apa yang akan dilakukan Dato di puncak bukit?

3. Ke mana para penduduk pindah?

4. Siapa nama anak laki-laki yang dating ke Desa Sicike-Cike?

5. Siapa yang menjamu orang tua sakti itu?

***SELAMAT BEKERJA***
JAWABAN TES SIKLUS I

No Jawaban Soal Skor

1 Dato pergi ke Puncak Sebuah Bukit Besar 20

2 Dato itu memohon kepada Tuhan agar diberi 20

kekuatan untuk mendirikan sebuah negeri di

atas puncak.

3 Para pendudk pindah ke puncak bukit yang 20

bernama Sicike-Cike

4 Olih 20

5 Olih dan Ibunya dengan senang hati menjamu 20

oranh tua itu

Jumlah Skor 100


LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Kelompok :

Anggota :

1.

2.

3.

4.

5.

Diskusikan bersama tema kelompokmu! Apakah kamu suka cerita maling

kundang? Apa tanggapanmu terhadap cerita itu? Apa pula kesanmu terhadap

cerita itu? Menurutmu, apa pelajaran yang kerkandung di dalamnya? Berikan

alasanmu!

Tanggapan :

Kesan :

Pelajaran yang terkandung di dalam cerita:

..
TES SIKLUS II

Cerita Rakyat

ASAL USUL BERAS KETAN

Beberapa hari kemudian, tiba-tiba penduduk Sicike-Cike dilanda

kelaparan. Walaupun tertimpa musibah, penddudk negeri itu tetap sombong dan

tidak mau sadar.

Suatu hari, dating tujuh orang garis yang ingin bermalam di desa Sicike-

Cike. Akan tetapi, para penduduk tida menerimanya. Bahkan mereka mencaci

maki. Akhirnya ketujuh gadis itupun pergi. Mereka sampai digubuh Olih. Olih

dan Ibunya menerima mereka dengan senag hati.

Malam pun tiba. Sebelum tidur, ketujuh gadis itu meminjam selimut.

Mereka kemudian tidur dengan selimut itu. Anehnya, mereka tidak bangun-

bangun pada keesokan paginya. Ibu Olih tidak berani membangunkan mereka.

Sampai hari keenam, mreka tidak juga bangun. Pada hari ketujuh, Ibu Olih

memberanikan diri membuka selimut para gadis. Alangkah terkejutnya ia karena

yang terlihat adalah timbunan pagi dengan tujuh warna yang indah dan menarik.

Padi itu berbeda dengan padi biasa. Hanya tinggal satu gadis yang masih ada.

Gadis itupun berkata, Untunglah tidak terlambat. Bu, tolong ambilkan air dan

percikkanlah diriku. Jangan heran! Semua ini adalah karunia Tuhan atas doa ayah

hamba yang pernah nginap disini.

Olih akhirnya menikah dengan sang gadis. Bersama sang Ibu, mereka

hidup bahagia. Hidup merekapun kini berkecukupan. Apalagi, mereka memiliki


padi yang rasanya sangat enak, berbeda dari padi biasa. Padi itu lalu diberi nama

padi pulut. Padi pulit ini dikenal juga sebagai padi ketan atau beras ketan.

Berita adanya padi ketan itu sampai kependuduk Sicike-Cike yang sedang

kelaparan. Mereka dating menghadap Olih untuk meminta padi ketan itu. Dengan

seang hati, Olih memberikannya kepada masyarakat. Ia member nasihat agar

mengubah sikap buruk mereka.

Akhirnya, Olih diangkat menjadi raja negeri Sicike-Cike. Ia memimpin

negeri itu sehingga rakyatnya sejahtra dan berakhlak baik.

Jawablah pertanyaan berikut:

1. Tuliskan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita di atas!

2. Tulislah pula paragraph yang menyatakan temapat itu!

3. Tuliska tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita di atas!

4. Tuliskan pula nama-nama mereka! Kemudian, berdasarkan pemahamanmu,

tuliskan sifat mereka!

***SELAMAT BEKERJA***
JAWABAN TES SIKLUS II

No Jawaban Soal Skor


1 Sicike-Cike 25

2 Beberapa hari kemudian tiba-tiba penduduk Sicike-Cike 25


dilanda kelaparan. Walaupun tertimpa musibah penduduk
negeri itu tetap sombong dan tidak mau sadar

3 Olih dan Ibunya 25

4 Tujuh gadis berubah menjadi tumpukan padi 25

Jumlah Skor 100


DAFTAR HADIR

SISWA KELAS V SD NEGERI 162 ARA

Pertemuan
No Nama Siswa
I II I II
1 Muspakaina
2 Sri Putri Indriyani
3 Sashi Sasha Kirana
4 Syamsir Serham
5 Irwan
6 Aldi Gunawan
7 Riskiawan
8 Syarif Maarif MaRup
9 Lisa Amelia
10 Ariun Pratama
11 Alhidayat S S
12 Yunda Wiranda
I I
13 Alditio
14 Aldi Ardiansyah
K K
15 Akhmad Rifaldi
16 Elma Astriya
L L
17 Nurul Ardiansyah
18 Nurul Ardiansyah
U U
19 Agustian
20 Agustian
S S
21 Alpan Wardani
22 Kiki Sutrianingsi I II
23 Lesmana
24 Maisarah Binti Madjid
25 Manna Wanna
26 Maryam
27 Mariana
28 Reski Rahmadhani
29 Rosmawati Z
30 Muh.Sahrul.M
31 Armayanti Amiruddin
32 Alwiah Nurfadillah
33 Hastuti
34 Hendrawanto
35 Kurniaty
36 Roni Darmawan
37 Nursyamsi

Bulukumba, November 2013

Mengetahui
Kepala Sekolah SD Negeri 162 ARA Penulis

Demmanyimba, S.Pd Demmanyimba, S.Pd


NIP. 19640604 198411 1 002 Nip. 19640604 198411 1 002

Anda mungkin juga menyukai