Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Sugihwaras 2

Kelas / Semester : V (Lima) / I (Satu)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (70 Menit)

Tanggal Pelaksanaan : Sabtu, 24 April 2021

A. Standar Kompetensi
1. Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan.

B. Kompetensi Dasar
1.2 Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya.

C. Indikator
1.2.1 Mengidentifikasi nama tokoh dan watak dalam cerita rakyat.
1.2.2 Mengidentifikasi tema dalam cerita rakyat.
1.2.3 Mengidentifikasi amanat dalam cerita rakyat.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan dan cerita rakyat dari guru, siswa dapat mengidentifikasi
tokoh dan watak dalam cerita rakyat dengan baik.
2. Setelah mendengarkan penjelasan dan cerita rakyat dari guru, siswa dapat mengidentifikasi
tema cerita dalam cerita rakyat baik.
3. Setelah mendengarkan penjelasan dan cerita rakyat dari guru, siswa dapat mengidentifikasi
amanat cerita dalam cerita rakyat baik.
 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ),
Tekun ( diligence ), Tanggung Jawab ( responsibility ) dan Ketelitian ( carefulness ).

E. Metode Pembelajaran
 Ceramah, diskusi dan tanya jawab
 Pendekatan Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi (EEK)

F. Materi Pembelajaran
 Cerita rakyat ( terlampir ).

G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan siswa dan membuka pelajaran 5 Menit
dengan mengucapkan salam.
2. Dilanjutkan dengan berdoa sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing dipimpin ketua kelas.
3. Guru melanjutkan dengan melakukan presensi pada siswa.
4. Guru Memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
5. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan cerita
rakyat Malin Kundang sebagai awal komunikasi guru
sebelum melaksanakan pembelajaran inti.
6. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang
kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang
akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang
sederhana dan dapat dipahami.
Inti 50 Menit
Eksplorasi
7. Siswa membaca materi cerita rakyat dan unsurnya.
8. Siswa mendengarkan pejelasan dari guru tentang cerita
rakyat dan unsurnya.
9. Siswa mendengarkan cerita rakyat yang dibacakan guru.
10.Siswa mengidentifikasi nama tokoh dalam cerita rakyat
yang didengarkan.
11.Siswa mengidentifikasi tema dan amanat dari cerita rakyat
yang didengarkan.
12.Siswa bersama guru bertanya jawab tentang nama tokoh,
tema, dan amanat dalam cerita rakyat yang dibacakan
guru.
Elaborasi
13.Setiap kelompok menerima LKS dari guru.
14.Secara berkelompok siswa mencermati soal yang terdapat
dalam LKS.
15.Secara berkelompok, siswa mencari berbagai sumber
untuk menjawab soal dalam LKS.
16.Secara berkelompok siswa mendiskusikan jawaban dari
soal yang terdapat dalam LKS.
17.Siswa mengerjakan LKS pada lembar jawaban yang telah
tersedia.
18.Perwakilan setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi.

Konfirmasi
19. Siswa bersama guru membahas jawaban siswa.
20. Guru menanyakan kepada masing- masing kelompok
apakah ada jawaban yuang berbeda.
21. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab untuk
meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan.
Penutup 22. Siswa didampingi guru membuat kesimpulan hasil belajar. 8 Menit
23. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
24. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa.
H. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber :
Nur’aini, Umri dan Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarata:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Media : Teks cerita rakyat.

I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis ( terlampir )

2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian sikap
Sikap
Kerja sama Teliti Berani
No. Nama
SB B C KB SB B C KB SB B C KB
1. .....

2. .....
3. .....
4. .....

Catatan : beri tanda centang ( ) pada kolom yang sesuai Keterangan:


SB : Sangat Baik (4)
B : Baik (3)
C : Cukup (2)
KB : Kurang Baik (1)

b. Penilaian keterampilan dengan rating scale

Aspek yang Sangat Baik Cukup Perlu


dinilai Baik (3) (2) Bimbingan
(4) (1)
Identifikasi Dapat Dapat Dapat Belum dapat
tema mengidentifi mengidentifika mengidentifi mengidentif
kasi tema si tema tetapi kasi tema, ikasi tema
dan sesuai kurang sesuai tetapi tidak
dengan isi dengan cerita sesuai dengan
cerita isi cerita
Identifikasi Dapat Dapat Dapat Belum dapat
amanat mengidentifi mengidentifika mengidentifika mengidentifi
kasi si amanat si amanat kasi amanat
amanat dan tetapi kurang tetapi tidak
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
isi cerita isi cerita isi cerita

c. Penilaian pengetahuan

No soal Skor
1 2
2 1
3 1
4 2
5 5
Jumlah 10

Keterangan :
Skor maksimal = 10

Guru Pembimbing Guru Kelas V

Yoana Adelia, S.Pd Selis Desta Feorentina


NIP : 198305112005011003 NIM : 837668547

Mengetahui
Kepala SD Negeri 2 Sugihwaras

Drs. Anthoni Yahya


NIP: 196708081997032003
LAMPIRAN
A. Ringkasan materi
Mengidentifikasi cerita rakyat
1. Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah suatu cerita yang berkembang di masyarakat dan diwariskan secara
turun temurun melalui lisan. Cerita rakyat juga merupakan cerita yang dikaitkan dengan
keadaan atau bukti-bukti peninggalan. Beberapa contoh cerita rakyat yang berkembang di
Indonesia adalah:
a. Malin Kundang
b. Asal Mula Danau Toba
c. Ande-ande Lumut
d. Bawang Merah – Bawang Putih
e. Wayang Beber
2. Tokoh dan Penokohan (watak)
Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter. Watak
(penokohan) adalah sifat yang dimiliki oleh tokoh dalam suatu cerita.
3. Tema
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema selalu berkaitan dengan berbagai
pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, religius, dan sebagainya.
Dalam hal tersebut. Tema sering diartikan sebagai ide atau tujuan utama cerita.
4. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya
sastra. Ada kalanya amanat berupa pesan moral.

B. Media
Teks cerita rakyat
Asal Mula Danau Toba
Di sebuah desa di wilayah Sumatra, tinggal seorang petani. Ia seoran petani yang rajin bekerja
walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia dapat mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang
tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup
sendiri. Di suatu pagi hari yang cerah,
petani itu memancing ikan di sungai.
“Mudah-mudahan, hari ini, aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani tersebut dalam
hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera
menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-
merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. “Tunggu,
aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu j ika kau tidak jadi memakanku.” Petani
tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya
terjatuh ke tanah.
Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik
jelita. “Bermimpikah aku?” gumam Petani. “Jangan takut, Pak. Aku juga manusia sepertimu. Aku
sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata,” kata gadis itu.
“Namaku Putri. Aku bersedia menjadi pendamping hidupmu,” desak gadis itu. Petani itu pun
mengangguk. Oleh karena itu, jadilah mereka pasangan suami istri. Namun, ada satu janji yang telah
disepakati. Mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Putri dari seekor ikan. Jika janji itu
dilanggar, akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah sampai di desa petani, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama
petani tersebut. “Dia mungkin bidadari yang turun dari langit,” gumam mereka. Petani merasa
sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah
dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya,
Petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang merasa iri dengan menyebarkan
sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. “Aku tahu Petani itu pasti
memelihara makhluk halus! “ kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan
Putri. Namun, mereka tidak merasa tersinggung, bahkan makin rajin bekerja.
Setahun kemudian, kebahagiaan petani dan istri bertambah karena istri petani melahirkan
seorang bayi lakilaki. Ia diberi nama Putra. Kebahagiaan mereka tidak membuatnya lupa diri. Putra
tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis, tetapi agak nakal. Ia
mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar.
Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri. Lama-kelamaan, Putra
selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri
Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka.
“Ya, aku akan bersabar. Dia tetap anak kita!” kata petani kepada istrinya. “Syukurlah, Kanda
berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik,” puji Putri kepada
suaminya.
Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani. Pada suatu hari,
Putra mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah. Akan tetapi, Putra tidak
memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya sambil menahan haus dan lapar. Ia
langsung pulang ke rumah. Dilihatnya Putra sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil
menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tahu diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!” umpat Petani.
Tanpa sadar, ia telah mengucapkan kata pantangan itu.
Setelah Petani mengucapkan katakata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya lenyap;
tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan
makin deras. Air merendam desa Petani dan desa sekitarnya. Air meluas hingga membentuk sebuah
danau. Danau itu, akhirnya, dikenal dengan nama Danau Toba, sedangkan pulau kecil di tengahnya
dikenal dengan nama Pulau Samosir.

Lembar Kerja Siswa (LKS)


Bacalah cerita di bawah ini, kemudian kerjakanlah soal dengan benar!
1. Tentukan tokoh dan watak yang terdapat dalam cerita tersebut!
2. Tentukan tema dan amanatnya!

C. Lembar Kerja Siswa (LKS)


LEGENDA TELAGA WARNA
Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Negeri itu dipimpin oleh seorang raja.
Prabu, begitulah orang memanggilnya. Ia adalah raja yang baik dan bijaksana. Tak heran, kalau negeri
itu makmur dan tenteram. Tak ada penduduk yang lapar di negeri itu.
Semua sangat menyenangkan. Sayangnya, Prabu dan istrinya belum memiliki anak. Itu
membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih. Penasehat Prabu menyarankan, agar mereka
mengangkat anak. Namun Prabu dan Ratu tidak setuju. “Buat kami, anak kandung adalah lebih baik
dari pada anak angkat,” sahut mereka
Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat istrinya.. Lalu Prabu pergi ke
hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabu terus berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan
kemudian, keinginan mereka terkabul. Ratu pun mulai hamil. Seluruh rakyat di kerajaan itu senang
sekali. Mereka membanjiri istana dengan hadiah.
Sembilan bulan kemudian, Ratu melahirkan seorang putri. Penduduk negeri pun kembali
mengirimi putri kecil itu aneka hadiah. Bayi itu tumbuh menjadi anak yang lucu. Belasan tahun
kemudian, ia sudah menjadi remaja yang cantik. Prabu dan Ratu sangat menyayangi putrinya.
Mereka memberi putrinya apa pun yang dia inginkan. Namun itu membuatnya menjadi gadis yang
manja. Kalau keinginannya tidak terpenuhi, gadis itu akan marah. Ia bahkan sering berkata kasar.
Walaupun begitu, orangtua dan rakyat di kerajaan itu mencintainya.
Hari berlalu, Putri pun tumbuh menjadi gadis tercantik di seluruh negeri. Dalam beberapa
hari, Putri akan berusia 17 tahun. Maka para penduduk di negeri itu pergi ke istana. Mereka
membawa aneka hadiah yang sangat indah. Prabu mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyak
itu, lalu menyimpannya dalam ruangan istana. Sewaktu-waktu, ia bisa menggunakannya untuk
kepentingan rakyat.
Prabu hanya mengambil sedikit emas dan permata. Ia membawanya ke ahli perhiasan.
“Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk putriku,” kata Prabu. “Dengan senang hati, Yang
Mulia,” sahut ahli perhiasan. Ia lalu bekerja d sebaik mungkin, dengan sepenuh hati. Ia ingin
menciptakan kalung yang paling indah di dunia, karena ia sangat menyayangi Putri.
Hari ulang tahun pun tiba. Penduduk negeri berkumpul di alun-alun istana. Ketika Prabu dan
Ratu datang, orang menyambutnya dengan gembira. Sambutan hangat makin terdengar, ketika Putri
yang cantik jelita muncul di hadapan semua orang. Semua orang mengagumi kecantikannya.
Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah dipegangnya. “Putriku tercinta,
hari ini aku berikan kalung ini untukmu. Kalung ini pemberian orang-orang dari penjuru negeri.
Mereka sangat mencintaimu. Mereka mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira
melihatmu tumbuh jadi dewasa. Pakailah kalung ini, Nak,” kata Prabu.
Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung itu sekilas. “Aku tak mau memakainya.
Kalung ini jelek!” seru Putri. Kemudian ia melempar kalung itu. Kalung yang indah pun rusak. Emas
dan permatanya tersebar di lantai. Itu sungguh mengejutkan. Tak seorang pun menyangka, Putri
akan berbuat seperti itu. Tak seorang pun bicara. Suasana hening. Tiba-tiba terdengar tangisan Ratu.
Tangisannya diikuti oleh semua orang.
Tiba-tiba muncul mata air dari halaman istana. Mula-mula membentuk kolam kecil. Lalu
istana mulai banjir. Istana pun dipenuhi air bagai danau. Lalu danau itu makin besar dan
menenggelamkan istana. Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warna yang indah dan
mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar
telaga. Namun orang mengatakan, warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di dasar
telaga.

Kunci Jawaban
1. Tokoh dan watak
a. Raja Prabu Suwartalaya : Penyayang, baik hati, dan bijaksana.
b. Ratu Purbamanah : Penyayang.
c. Putri Gilang Rukmini : Durhaka kepada orang tua, pemarah, dan manja.

2. Tema dan amanat


Tema : Kemanusiaan
Amanat : Kita harus menghargai setiap pemberian yang diberikan pada kita.
Sebagai anak kita tidak boleh durhaka pada orang tua.

D. Soal Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apa yang kamu ketahui tentang cerita rakyat?


2. Apakah tema itu?
3. Apakah amanat itu?
4. Sebutkan tokoh dan amanat dari penggalan cerita di bawah ini?
“Dasar kau wanita tua! Aku bukan anakmu. Pergi pergilah kau dari sini, aku tidak
mengenalmu!”. Wanita tua itu didorongnya hingga terjatuh di tanah. Lalu Malin Kundang dan istrinya
kembali ke kapal. Kundang, engkau anak durhaka, kau tidak mau mengakui ibumu sendiri, ibu yang
merawatmu sejak kecil. “Ya Tuhan, kutuklah Malin sebab ia anakk durhaka.”
Beberapa saat setelah ibu Malin mengucapkan doanya, terdengarlah bunyi gemetar di
angkasa bersama mengumpulnya gumpalan angin hitam. Maka langit pun menjadi gelap kemudian
turunlah hujan lebat. Lautpun ditimpa badai. Sebuah petir besar menyambar tubuh Malin sehingga
mengubah dirinya menjadi batu. Kemudian kapal layar Malin tenggelam bersama seluruh isi dan
awak kapal.
5. Sebutkan 5 contoh cerita rakyat yang kamu ketahui!

Kunci Jawaban

1. Cerita rakyat adalah suatu cerita yang berkembang di masyarakat dan diwariskan secara turun
temurun melalui lisan
2. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita
3. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya sastra
4. Tokoh : Malin Kundang dan Ibu
5. Amanat: Kita tidak boleh durhaka kepada orang tua ( kita harus patuh pada orang tua)
6. Malin Kundang, Wayang Beber, Bawang Merah Bawang Putih, Nyi Roro Kidul, Ande-ande Lumut

Anda mungkin juga menyukai