Anda di halaman 1dari 4

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/350500275

PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA


PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

Article · March 2021

CITATIONS READS

0 1,037

3 authors:

Muhammad Ikhsan Irwansyah Gea Fanny Rahmadani


Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya
6 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Helen Dwi Putri


Universitas Sriwijaya
5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Muhammad Ikhsan Irwansyah on 30 March 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

Gea Fanny Rahmadani1*, Helen Dwi Putri1*, Muhammad Ikhsan Irwansyah1*


1 Program Studi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Indralaya

*03071281924037@student.unsri.ac.id
*03071181924010@student.unsri.ac.id
*03071281924039@student.unsri.ac.id

SARI
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani khsusnya tenaga kerja dan manusia pada
umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Dengan
diterapkannya Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara atau SMKP
Minerba akan dapat bermanfaat untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan dapat
menjamin operasional perusahaan berjalan secara aman.

Kata kunci : Keselamatan kerja, batubara, pertambangan, kesehatan

PENDAHULUAN kesehatan kerja area pertambangan. Dengan


diterapkannya Sistem Manajemen
Menurut Filososfi Mangkunegara, kesehatan Keselamatan Pertambangan Mineral dan
dan keselamatan kerja merupakan suatu Batubara atau SMKP Minerba akan dapat
pemikiran dan upaya untuk menjamin bermanfaat untuk mencegah kecelakaan dan
keutuhan dan kesempurnaan jasmani penyakit akibat kerja dan dapat menjamin
maupun rohani khsusnya tenaga kerja dan operasional perusahaan berjalan secara
manusia pada umumnya serta hasil karya aman.
dan budaya menuju masyarakat adil dan Indonesia adalah negara yang telah
makmur. menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan
Suatu kegiatan pertambangan mineral dan Keselamatan Kerja (SMK3) dapat
dan batubara atau sering dikenal dengan dinyatakan didasarkan dari Peraturan
minerba memiliki resiko yang lebih besar Pemerintah No 50 tahun 2012 bahwa setiap
atas terjadinya kecelakaan kerja dan pekerja harus dapat dijamin kesehatan dan
timbulnya penyakit akibat pekerjaan keselamatannya dan tidak hanya itu dalam
pertambangan dan perlu dilakukan suatu kegiatan industri tersebut terdapat
pemenuhan tanggung jawab dan kepatuhan pengelolaan lingkungan yang harus
terhadap Peraturan Menteri ESDM No 38 diperhatikan standar baku mutu lingkungan
pada tahun 2014. Pertambangan batubara agar nantinya tidak berdampak dengan
merupakan salah satu kegiatan komoditi lingkungan di kawasan industri yang sedang
terbaik yang dimiliki oleh Indonesia dengan dijalankan.
sumber daya alam batubara yang melimpah.
Sejalannya dengan perkembangan dari METODE PENELITIAN
industri-industri pada bidang
pertambangan, hal ini perlu adanya Penelitian ini dilakukan dengan
pengawasan atau aturan yang mengatur studi literatur berupa jurnal dan sumber-
lingkungan tambang, keselamatan dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

1
- Kebakaran, merupakan potensi
HASIL PENELITIAN bahaya yang selalu ada dalam
sebuah industri pertambangan dan
Adapun masalah-masalah kesehatan biasanya sumber utama terjadinya
dan keselamatan kerja dalam pertambangan kebakaran di area pertambangan
mineral dan batubara dapat meliputi sebagai terjadi karena tumpukan batu bara
berikut. yang telah lama.
1. Jika ditinjau dari faktor fisik kegiatan - Bahaya kejatuhan, terbentur dan
penambangan mineral dan batubara tertimpa. Pengangkutan batubara
dapat meliputi kebisingan yang dapat dengan bantuan alat-alat canggih
berasal dari banyak sumber, baik itu dari yang berukuran besar dapat
suara alat yang digunakan pada membuat pekerja memiliki
penambangan, laboratorium dan ruang keterbatasan dalam melihat pekerja
genset. Getaran kegiatan penambangan lainnya yang berada dekat dengan
batubara dengan berbagai aktivitas yang alat yang digunakan.
menimbulkan getaran yang dapat - Longsor, kegiatan penambangan
berasal dari pergerakan mesin-mesin, terbuka membuka lahan dari
unit alat berat. Tekanan panas, pekerja penebangan dari suatu hutan dapat
yang terlibat dalam usaha penambangan menyebabkan suatu kemungkinan
ini tidak terpapar panas yang dihasilkan terjadinya bencana longsor ditambah
oleh alat pada proses produksi, lagi dengan desain plan tambang
melainkan dari panas alami yaitu dari yang membentuk kemiringan yang
matahari. relatif curam.
2. Jika ditinjau dari faktor kimia maka - Bahaya listrik, arus pendek
dapat meliputi debu menjadi faktor (consleting) kabel listrik atau
bahaya yang utama dikarenakan peralatan dapat menimbulkan
pemaparannya yang sangat signifikan sengatan listrik yang menyengat
memapar karyawan yang stasiun pekerja dan juga kontak singkat
kerjanya berada di lokasi penambangan dengan saluran listrik yang masih
debu ini berasal dari kegiatan beraliran listrik dapat
penambangan dan dari aktivitas lalu mengakibatkan kebakaran atau
lintas tambang. Bahan kimia juga dapat peledakan.
dikatakan bahan berbahaya yang banyak Pencegahan yang dapat dilakukan pada
digunakan perusahaan untuk menguji kegiatan pertambangan yaitu antara lain
hasil tambang di laboratorium yang meningkatkan sumber daya manusia baik
dapat membahayakan pekerja. dari segi pengetahuan dan pemahaman
3. Jika ditinjau dari faktor bahaya dalam tentang K3. Mengadakan event-event yang
kegiatan pertambangan antara lain dapat meningkatkan kesadaran pekerja
sebagai berikut. tentang K3 dalam kegiatan pertambangan.
- Bahaya peledakan yang bersumber Melakukan kegiatan pencegahan kecelakaan
dari gudang penyimpanan bahan dan ketidaktahuan akan kondisi yang tidak
peledak dan aktivitas peledakan di aman pada kegiatan pertambangan.
daerah pertambangan yang dapat Melakukan kegiatan inspeksi terhadap
mengakibatkan keadaan bahaya bangunan dan peralatan keselamatan kerja
yang sama besarnya. Oleh karena mulai dari konstruksi, letak, penyusunan
itu, penanggulangan bahaya dan penyimpanan barang, alat keselamatan
peledakan selalu ditekankan kepada yang harus tersedia serta rambu-rambu yang
pekerja. harus dipasang secara berkala agar dapat

2
memantau kondisi serta menjadi upaya UCAPAN TERIMAKASIH
pencegahan kecelakaan kerja.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
KESIMPULAN Dr. Mona Foralisa Toyfur, ST., MT, yang
telah membimbing kami dalam pembuatan
Kesehatan dan keselamatan kerja paper serta rekan-rekan yang membantu
merupakan suatu pemikiran dan upaya dalam pembuatan paper ini.
untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan jasmani maupun rohani PUSTAKA
khsusnya tenaga kerja dan manusia pada Keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi
umumnya serta hasil karya dan budaya Nomor: 555.K/26/M.PE/1995 Tentang
menuju masyarakat adil dan makmur. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Pertambangan Umum, (1995).
Rejeki S. 2017. Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
Sucipto CD. 2014. Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai