Yasmin *1
Universitas Muhammadiyah Palembang
Email :yasmin@um-palembang.ac.id
Rurry Patradhiani 2
Universitas Muhammadiyah Palembang
Email :patradh24@gmail.com
Netty Herawaty 3
Universitas Muhammadiyah Palembang
Zulkifli Saleh 4
Universitas Muhammadiyah Palembang
ABTRACT
A safe and comfortable work environment is a necessity for players of the Tahu Pong
Palembang Small and Medium Enterprises (SMEs) industry. The conditions of the work
environment, especially the production space that lacks attention to the factors of occupational
safety and health. Based on the lack of awareness of SMEs on K3 in the production process,
counseling on the application of OHS in the production process is carried out. This activity aims
to provide information to SMEs regarding the importance of OHS factors in running a business.
The method used is in the form of presentation of material from the lecturer team to owners and
employees about OSH factors. As well as distributing brochures containing information related
to hazards in the work environment, preventive measures can be taken to avoid workplace
accidents. In this community service activity, participants seemed enthusiastic about listening to
the presentation of the material from the Lecturer team and it was hoped that efforts to prevent
workplace accidents by installing safety signs and using personal protective equipment could be
used in work.
Keyword : Personal Protective Equipment (PPE) , SMEs , work accident
ABSTRAK
Lingkungan kerja yang aman dan nyaman menjadi kebutuhan bagi pelaku industri Usaha Kecil
Menengah (UKM) Tahu Pong Palembang. Kondisi lingkungan kerja, khususnya ruang
produksi yang kurang memperhatikan faktor – faktor keselamatan dan kesehatan
kerja.Berdasarkan kurangnya kesadaran UKM terhadap K3 dalam proses produksi maka
dilakukan penyuluhan penerapan K3 dalamproses produksi. Kegiatan ini bertujuan
memberikan informasi kepada UKM terkait pentingnya faktor K3 dalam menjalankan usaha.
Metode yang digunakan berupa pemaparan materi dari tim dosen kepada pemilik dan karyawan
tentang faktor-faktor K3.serta membagikan brosur yang berisi informasi terkait bahaya di
lingkungan kerja, upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari kecelakaan kerja.
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, peserta terlihat antusias menyimak pemaparan
materi dari tim Dosen dan diharapkan upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan memasang
rambu-rambu keselamatan dan menggunakan alat pelindung diri dapat digunakan dalam
bekerja.
Kata Kunci : Alat Pelindung Diri , Kecelakaan kerja, UKM Tahu
65 Yasmin, Patradhiani, Herawaty, dan Saleh
kesehatan kerja(K3) untuk mencegah suatu menimbulkan kerugian baik waktu, harta
kejadian yang dapat menimbulkan benda atau properti maupun korban jiwa
kecelakaan kerja. Adapun manfaat yang terjadi di dalam suatu proses kerja
pengabdian masyarakat ini adalah : industri atau yang berkaitan dengannya
Memberikan informasi kepada pemilik dan (Tarwaka, 2008).
pekerja di UKM tersebut mengenai Suatu kecelakaan kerja hanya akan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) salah terjadi apabila terdapat berbagai faktor
satunya untuk selalu menggunakan alat penyebab secara bersamaan pada suatu
pelindung diri dalam bekerja.Untuk menjaga tempat kerja atau proses produksi.
pekerja pada usaha kecil menengah (UKM) Berdasarkan pada beberapa penelitian para
agar tetap sehat sehingga apabila perbaikan ahli memberikan indikasi bahwa kecelakaan
cara kerja seperti ini dibudayakan maka kerja tidak dapat terjadi dengan sendirinya,
keselamatan dan kesehatan kerja akan selalu akan tetapi terjadi oleh satu atau beberapa
terjaga.Dengan adanya penyuluhan ini faktor penyebab kecelakaan sekaligus dalam
diharapakan berdampak pada hasil suatu kejadian.
kerjabersih dan teratur sehingga Bahaya di lingkungan kerja dapat
meningkatkan kualitas kerja pekerja pabrik didefinisikan sebagai segala kondisi yang
tahu pong tersebut. dapat memberi pengaruh yang merugikan
terhadap kesehatan atau kesejahteraan orang
2. TINJAUAN PUSTAKA yang bekerja.
Keselamatan kerja adalah keselamatan Dalam Jurnal Kesehatan Lingkungan
yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat Indonesia, (Dewanti,2018) bahaya di
kerja, bahan dan proses pengolahannya, lingkungan kerja adalah potensi bahaya bagi
landasan tempat kerja dan lingkungannya home based-worker , yang timbul akibat
serta cara-cara melakukan pekerjaannya. kondisi lingkungan kerjanya, yang meliputi
Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk lingkungan kerja fisik, biologi, kimia
pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian lingkungan kerja maupun aktivitas kerja yang
sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan dilakukan pekerja rumahan.
kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi Dalam Buku Keselamatan dan
keamanan tenaga kerja Keselamatan kerja Kesehatan Kerja Sarana untuk Produktivitas
menyangkut segenap proses produksi dan (2013), terdapat macam – macam bahaya
distribusi, baik barang maupun jasa ditempat kerja, diantaranya:
(Suma’mur, 1996). Keselamatan adalah 1. Bahaya Mekanik (Biomechaical
Keselamatan yang berkaitan dengan mesin, hazards)
pesawat, alat-alat kerja, bahan dan proses Merupakan bahaya yang berasal dari benda-
pengolahan, landasan kerja dan lingkungan benda bergerak, benda-benda tajam, benda
kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan yang berukuran lebih besar dan berat yang
dan proses produksi (Tarwaka, 2008). dapat menimbulkan risiko pada pekerja
Adapun tujuan dari Keselamatan dan seperti tersayat, tertusuk, terjepit, terhimpit,
Kesehatan Kerja menurut Siti (2010) yaitu terpotong, tertabrak dan sebagainya.
agar tenaga kerja dan setiap orang lain yang 2. Bahaya Fisik (Physical hazards)
berada dalam tempat kerja selalu dalam Merupakan hazard yang berasal dari segala
keadaan selamat dan sehat, agar sumber- energi yang jumlahnya lebih besar dari
sumber produksi dapat dipakai dan kemampuan diri pekerja menerimanya.
digunakan secara efisien, agar proses Energi berlebih ini banyak berasal dari alat-
produksi dapat berjalan secara aman tanpa alat kerja yang ada disekitan tempat kita
hambatan apapun. bekerja. Contohnya bising yang dapat berasal
Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian dari penggunaan alat bersuara tinggi (seperti
yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali speaker, mesin rebus, bahkan suara knalpot
tidak terduga semula yang dapat yang sudah dimodifikasi juga termasuk
67 Yasmin, Patradhiani, Herawaty, dan Saleh
dalam bahaya fisik), sehingga nantinya dan frekuensi bekerja melebihi batas, bekerja
pekerja tersebut berpotensi terjadi tuli; dengan postur tubuh yang janggal seperti
3. Bahaya Kimia (Chemical hazards) berputar di area pinggang, menunduk,
Merupakan bahaya yang berasal dari bahan- pekerjaan yang mebutuhkan menjangkau
bahan kimia, baik yang berbentuk padat, cair, terlalu tinggi, mengangkat beban berat, statis
maupun gas. Contohnya merkuri, alkohol dan duduk dipan komputer dalam waktu lama,
turunannya, timbal, dll Potensi risiko dll
gangguan yang dapat muncul pada kesehatan Pencegahan dan penanggulangan
dan keselamatan pekerja bervariasi sesuai kecelakaan kerja haruslah ditujukan untuk
dengan jenis bahan kimia yang terpajan pada mengenal dan menemukan sebab-sebabnya
diri pekerja, seperti merkuri dapat berisiko bukan gejala-gejalanya untuk kemudian
rusaknya syaraf bahkan hingga ke otak sedapat mungkin dikurangi atau dihilangkan.
sehingga lama-kelamaan tubuh menjadi Setelah ditentukan sebabsebab terjadinya
selalu bergetar tanpa henti. kecelakaan atau kekurangan-kekurangan
4. Bahaya Biologi (Biological hazards) dalam sistem atau proses produksi, sehingga
Merupakan bahaya yang berasal dari hewan- dapat disusun rekomendasi cara pengendalian
hewan atau mikroorganisme tak kasat mata yang tepat (Sukri Sahab, 1997).
yang berada disekitaran tempat kerja dan Perlindungan tenaga kerja melalui
dapat masuk kedalam tubuh tanpa kita usaha-usaha teknis pengamanan tempat,
ketahui sehingga banyak penanganannya peralatan dan lingkungan kerja adalah sangat
dilakukan setelah pekerja terinfeksi. Contoh: perlu di utamakan.Namun kadangkadang
bisa ular, berbagai macam virus dan bakteri, keadaan bahaya masih belum dapat
dll dikendalikan sepenuhnya, sehingga
5. Bahaya Psikososial (Psychosocial digunakan alat-alat pelindung diri.Alat
hazards) pelindung haruslah enak dipakai, tidak
Atau ada beberapa ahli menyebutnya sebagai mengggangu kerja dan memberikan
bahaya dalam pengorganisasian pekerjaan, perlindungan yang efektif (Suma’mur,
merupakan bahaya yang berasal dari konflik 2009).Perusahaan dan pekerja sama-sama
batin dengan lingkungan yang ada di tempat harus mengetahui tentang keselamatan kerja
kerja, baik itu dengan rekan kerja maupun sesuai dengan standar yang berlaku, salah
dengan fasilitas yang ada dilingkungan kerja satunya dengan menggunakan Alat Pelindung
dimana kemudian dapat membuat seseorang Diri (APD) yang sesuai dengan standarisasi.
mengalami stress hingga efek-efek buruk APD adalah suatu alat yang mempunyai
lainnya dari stress. Contohnya: kemampuan untuk melindungi seseorang
aksi bullying, kata-kata kasar dari rekan yang fungsinya mengisolasi sebagian atau
kerja, tekanan dan himpitan seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat
pekerjaan, deadline pekerjaan yang tidak kerja.APD ini terdiri dari kelengkapan wajib
masuk akal, persaingan kerja tidak sehat, yang digunakan oleh pekerja sesuai dengan
kerjaan yang monoton, jenjang karir tidak bahaya dan risiko kerja yang digunakan
bagus, alat bantu kerja yang tidak memadai, untuk menjaga keselamatan pekerja sekaligus
dll orang di sekelilingnya.
6. Bahaya Ergonomi (Ergonomic Hazards)
Merupakan bahaya yang berasal dari adanya 3. METODOLOGI
ketidaksesuaian desain kerja (job, Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
task, environtment) dengan kapasitas tubuh Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada
pekerja sehingga menimbulkan rasa tidak tanggal 30 Januari 2019 pukul 13.00 – 15.00,
nyaman di tubuh, pegal-pegal, sakit pada dengan lokasi di kediaman Ketua RT 30 yang
otot, tulang dan sendi, dll. Contohnya, berada di Jl. Tanjung Sari Lr. Kopti I Kel.
gerakan repetitif (berulang-ulang) seperti Bukit Sangkal Kec. Kalidoni –
membungkuk-berdiri-membungkuk, durasi Palembang.Khalayak sasaran dari
Jurnal Abdimas Musi Charitas
Volume 3, Number 1, 2019, 64 – 70
68
pengabdian masyarakat yang dilakukan dikatakan berhasil, hal ini terlihat dari
adalah para Pemilik dan karyawan UKM banyaknya jumlah peserta yang hadir yaitu
Tahu Pong di RT 28, 29, 30 RW 002 Kel. 41 orang. Serta para peserta terlihat antusias
Bukit Sangkal Kec, Kalidoni Palembang dalam mendengarkan paparan materi yang
Pemilik dan karyawan UKM Tahu Pong disampaikan oleh tim Dosen Program Studi
Palembang secara sukarela diundang untuk Teknik Industri Universitas Muhammadiyah.
hadir dalam seminar dan penyuluhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dimana
penyuluhan ini bersifat edukasi. Kehadiran
peserta dalam kegiatan ini yaitu 41 orang,
dimana ini sudah memenuhi target yang
diharapkan sebelumnya yaitu 30 orang.
Penyuluhan dilakukan dengan
mempresentasikan materi dalam sebuah slide
powerpoint. Materi yang disampaikan
diantaranya adalah informasi mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja, angka
kecelakaan kerja yang ada di Indonesia,
jenis-jenis bahaya di area kerja, sumber- Gambar 1. Foto Kegiatan
sumber bahaya di area kerja, macam-bacam Pengabdian Masyarakat
kecelakaan kerja, serta upaya pencegahan Kegiatan pengabdian masyarakat
terjadinya kecelakaan kerja. dilaksanakan karena adanya permasalahan
pada industri UKM Tahu dimana dalam
4. HASIL DAN PEMBAHASAN proses produksi kurang memperhatikan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini faktor – faktor keselamatan dan kesehatan
dilakukan pada hari Rabu, 30 Januari 2019, kerja. Untuk itu tim Dosen Teknik Industri
pukul 13.00 di kediaman Ketua RT 30 yaitu memberikan paparan mengenai pentingnya
Bapak Bawon yang berlokasi di Jalan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
Tanjung Sari Lorong Kopti I kelurahan Bukit dalam industri Tahu. Peserta dalam kegiatan
Sangkal Kecamatan Kalidoni Palembang. ini adalah pemilik dan karyawan Tahu.
Peserta yang hadir pada kegiatan ini yaitu 41 Pemilik industri tahu diharapkan dapat
Yang terdiri dari pemilik dan karyawan menerapkan ilmu – ilmu Keselamatan dan
UKM Tahu Pong di RT 30, 29, dan 28. Kesehatan kerja dalam proses produksi tahu
Kegiatan ini di laksanakan pada pukul 13.00 serta mengawasi proses produksi sudah
hingga 15.00, dengan awal kegiatan dibuka berjalan dengan memperhatikan fakor –
oleh moderator yang kemudian dilanjutkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja.
dengan kata sambutan dari perwakilan Untuk karyawan industri tahu diharapkan
Kecamatan Kalidoni yaitu Bapak Ir. dapat bekerja dengan aman serta mematuhi
Mirinsyah M.Sos dan dari pihak Universitas peraturan terkait keselamatan kerja agar
Muhammadiyah diwakili oleh Bapak Wakil
Dekan I yaitu Zulkifli Saleh. Kegiatan
selanjutnya diisi dengan penyuluhan serta
penyampaian informasi tentang penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam
proses produksi di UKM Tahu pong.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat
dengan judul Penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Kelurahan Bukit Sangkal
Kecamatan Kalidoni yang dihadiri oleh para
pengusaha Tahu dan Karyawan dapat
69 Yasmin, Patradhiani, Herawaty, dan Saleh