Anda di halaman 1dari 68

1.

Puisi Mantra
Puisi mantra adalah bentuk puisi yang berupa bentuk–bentuk kata yang tidak beraturan. Puisi
kontemporer di pelopori oleh Sutardji Calzoum Bachri, menurut Sutardji, dalam puisi kontemporer
yang paling penting adalah bentuk fisik (bunyi). Sutardji ingin mengembalikan puisi pada mantra.
Berikut puisi-puisi yang di terbitkan dalam bukunya yang berjudul O, Amuk, Kapak.

contoh puisi mantra:

Dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau

Resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian

Raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian

Mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai

Siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia

Waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas

Duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai

Oku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...

(Sutardji Calzoum Bachri)

2. Puisi Mbeling
Puisi mbeling adalah puisi yang tidak mengikuti aturan baku dalam pembuatan puisi. Puisi ini bersifat
kelakar, dan biasanya puisi ini berupa kritik suatu pemerintahan atau masyarakat, dan ejekan
terhadap penyair yang kaku pada aturan puisi. Salah satu tokoh penggagas puisi ini adalah Yudistira
Adi Nugroho dengan puisinya yang berjudul Sajak Sikat Gigi.

contoh puisi mbeling:

Sajak Sikat Gigi

Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur 1

Di dalam tidur ia bermimpi

Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka

Ketika ia bangun pagi hari 5

Sikat giginya tinggal sepotong

Sepotong yang hilang itu agaknya


Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa kembali

Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu terlalu berlebih-lebihan 10

(Yudistira Adi Nugroho 1974)

3. Puisi Konkret

Bentuk puisi ini lebih mengutamakan tampilan grafis pada penulisan puisi tersebut, sehingga bentuk
puisi ini ditulis seperti membentuk wajah atau gambar. Salah satu tokoh terkenal dari puisi ini adalah
F Rahardi dengan karyanya yang berjudul Soempah WTS.

Contoh puisi konkret:

Lieur

Li Li

eur eur eur eur

Li Li Li

(Muhammad Hamdan)

4. Puisi Tanpa Kata

Sesuai dengan namanya, puisi ini tidak menggunakan kata untuk mengungkapkan ekspresinya.
Sebagai gantinya digunakan titik, garis, huruf atau simbol tertentu.

Contoh:

mati

———————m—————-

———-a—————————-

—————————-t———-

—————i—————-i!!!!!!!!!!

Puisi ini merupakan jenis puisi kontemporer yang minim sekali menggunakan kata, akan tetapi
dilengkapi simbol lain berupa huruf, garis, atau tanda baca.
Contoh:

Reformasi

RR R

RRRRR

RRRRRRRRR

RRRRRRRRR

RRRRRRRR

!! REFORMASI !!

6. Puisi Multi Lingual

Puisi multi lingual menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, baik bahasa daerah atau
bahasa asing.

Contoh:

Merapi

merapi…

gagah bak penguasa

asap putih memayungimu

lebat hutan pengawalmu

sejarah laharmu abadi kini

merapi…

saumpamane kowe bisa nguri-uri

kabeh sing kaleksana ing tanah Jawi

prilakune manungsa

becik lan ora


marang alam

karunia sang Illahi.

7. Puisi Supra Kata

Puisi ini adalah puisi yang menggunakan kata-kata konvensional dan susunannya dijungkirbalikkan
sehingga menciptakan kosakata baru yang belum ditemui sebelumnya. Aspek bunyi dan ritme
merupakan hal yang paling ditonjolkan. Puisi ini lebih mirip dengan puisi mantra karena digunakan
untuk merangsang timbulnya suasana magis.

Contoh:

Berikut adalah contoh puisi supra kata karya Sides Sudyarto DS

PUISI JAMAN BAHARI

GIRISA

Ya meraja jaramaya

Ya marani niramaya

Ya silapa palasiya

Ya mirado rodamiya

Ya midosa sadomiya

Ya dayuda dayudaya

Ya siyaca cayasiya

Ya sihama mahasiya

8. Puisi Idiom Baru


Puisi idiom baru menggunakan idiom baru di dalamnya. Kata yang digunakan dalam puisi ini
diungkapkan dengan cara baru sehingga mengandung nyawa baru. Idiom yang digunakan dalam
puisi ini adalah idiom yang jarang digunakan.

Contoh:

Tidak

keheningan

bukanlah sepi

kesepian

bukanlah sunyi

penderitaan

bukanlah luka

pertanyaan

bukanlah ketidakpercayaan

menghilang

bukanlah ketakutan

firasat

jadi pertanda

kau pergi

tuk selamanya!5. Puisi Mini Kata


1. Puisi Mantra

Puisi mantra adalah bentuk puisi yang berupa bentuk–bentuk kata yang tidak

beraturan. Puisi kontemporer di pelopori oleh Sutardji Calzoum Bachri, menurut

Sutardji, dalam puisi kontemporer yang paling penting adalah bentuk fisik (bunyi).

Sutardji ingin mengembalikan puisi pada mantra. Berikut puisi-puisi yang di terbitkan

dalam bukunya yang berjudul O, Amuk, Kapak.

contoh puisi mantra:

Dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau

Resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian

Raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian

Mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai

Siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia

Waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas

Duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai

Oku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...

(Sutardji Calzoum Bachri)


2. Puisi Mbeling

Puisi mbeling adalah puisi yang tidak mengikuti aturan baku dalam pembuatan puisi.

Puisi ini bersifat kelakar, dan biasanya puisi ini berupa kritik suatu pemerintahan

atau masyarakat, dan ejekan terhadap penyair yang kaku pada aturan puisi. Salah

satu tokoh penggagas puisi ini adalah Yudistira Adi Nugroho dengan puisinya yang

berjudul Sajak Sikat Gigi.

contoh puisi mbeling:

Sajak Sikat Gigi

Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur 1

Di dalam tidur ia bermimpi

Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka

Ketika ia bangun pagi hari 5

Sikat giginya tinggal sepotong

Sepotong yang hilang itu agaknya

Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa kembali

Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu terlalu berlebih-lebihan 10


(Yudistira Adi Nugroho 1974)

3. Puisi Konkret

Bentuk puisi ini lebih mengutamakan tampilan grafis pada penulisan puisi tersebut,

sehingga bentuk puisi ini ditulis seperti membentuk wajah atau gambar. Salah satu

tokoh terkenal dari puisi ini adalah F Rahardi dengan karyanya yang berjudul

Soempah WTS.

Contoh puisi konkret:

Lieur

Li Li

eur eur eur eur

Li Li Li

(Muhammad Hamdan)
4. Puisi Tanpa Kata

Sesuai dengan namanya, puisi ini tidak menggunakan kata untuk mengungkapkan

ekspresinya. Sebagai gantinya digunakan titik, garis, huruf atau simbol tertentu.

Contoh:

mati

———————m—————-

———-a—————————-

—————————-t———-

—————i—————-i!!!!!!!!!!

Puisi ini merupakan jenis puisi kontemporer yang minim sekali menggunakan kata,

akan tetapi dilengkapi simbol lain berupa huruf, garis, atau tanda baca.

Contoh:

Reformasi

RR R

RRRRR

R
RRRRRRRRR

RRRRRRRRR

RRRRRRRR

!! REFORMASI !!

6. Puisi Multi Lingual

Puisi multi lingual menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, baik

bahasa daerah atau bahasa asing.

Contoh:

Merapi

merapi…

gagah bak penguasa

asap putih memayungimu

lebat hutan pengawalmu

sejarah laharmu abadi kini

merapi…

saumpamane kowe bisa nguri-uri


kabeh sing kaleksana ing tanah Jawi

prilakune manungsa

becik lan ora

marang alam

karunia sang Illahi.

7. Puisi Supra Kata

Puisi ini adalah puisi yang menggunakan kata-kata konvensional dan susunannya

dijungkirbalikkan sehingga menciptakan kosakata baru yang belum ditemui

sebelumnya. Aspek bunyi dan ritme merupakan hal yang paling ditonjolkan. Puisi ini

lebih mirip dengan puisi mantra karena digunakan untuk merangsang timbulnya

suasana magis.

Contoh:

Berikut adalah contoh puisi supra kata karya Sides Sudyarto DS

PUISI JAMAN BAHARI

GIRISA

Ya meraja jaramaya

Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya

Ya mirado rodamiya

Ya midosa sadomiya

Ya dayuda dayudaya

Ya siyaca cayasiya

Ya sihama mahasiya

8. Puisi Idiom Baru

Puisi idiom baru menggunakan idiom baru di dalamnya. Kata yang digunakan dalam

puisi ini diungkapkan dengan cara baru sehingga mengandung nyawa baru. Idiom

yang digunakan dalam puisi ini adalah idiom yang jarang digunakan.

Contoh:

Tidak

keheningan

bukanlah sepi

kesepian

bukanlah sunyi
penderitaan

bukanlah luka

pertanyaan

bukanlah ketidakpercayaan

menghilang

bukanlah ketakutan

firasat

jadi pertanda

kau pergi

tuk selamanya!5. Puisi Mini Kata


1. Puisi Mantra

Jenis puisi kontemporer yang satu ini berkaitan dengan salah satu jenis puisi lama yaitu mantra. Puisi

mantra pertama kali diperkenalkan oleh Sutardji Calzoum Bachri. Puisi mantra memiliki beberapa ciri,

yaitu:

 Mantra disajikan untuk menimbulkan efek tertentu


 Digunakan untuk menghubungkan dengan dunia misteri
 Memberikan efek kemanjuran

Berikut adalah salah satu contoh puisi mantra karya Sutardji Calzoum Bachri:

Shang Hai
ping di atas pong
pong di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping

mau pong? bilang ping


mau mau bilang pong
mau ping? bilang pong
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong tak ya ping
ya tak ping ya tak pong
sembilu jarakMu merancap nyaring

2. Puisi Mbeling
Kata “mbeling” berasal dari bahasa Jawa yang berarti nakal atau sulit diatur. Arti kata mbeling ini
ternyata sesuai dengan ciri khas puisi ini. Ketentuan-ketentuan umum dalam puisi tidak berlaku
dalam puisi mbeling. Puisi mbeling tidak mengikuti aturan. Ciri-ciri puisi mbeling antara lain:
 Biasanya berisi kritik sosial untuk pemerintahan
 Dapat juga digunakan untuk menyindir penyair puisi jenis yang lain
 Pengarang mengutamakan unsur kelakar tanpa ada unsur tersirat

Contoh:

 Kesejukan

kesejukan
di tengah kota
pasti AC
kesejukan
di tengah kampung
sepoi angin
yang satu
membuang uang
karena kebutuhan
yang satu
gratis menyehatkan

Pedas

pedas

cabai rawit

semua kecanduan

pedas

harga cabe rawit

haruskah mati kecanduan?

super pedas

ulah sang penguasa

pedas kecanduan

Hoax

hoax

negeri serba hoax

pemberi kebenaran hoax

penyampai bukti hoax


tak sepaham hoax

pembela haq hoax

axHOAXho

3. Puisi Konkret

Puisi konkret merupakan puisi yang menitikberatkan tampilan grafis pada susunan katanya. Susunan
grafis dapat menyerupai gambar tertentu.

Contoh:

Lieur

Li Li

eur eur eur eur

Li Li Li

(Muhammad Hamdan)

4. Puisi Tanpa Kata

Sesuai dengan namanya, puisi ini tidak menggunakan kata untuk mengungkapkan ekspresinya.
Sebagai gantinya digunakan titik, garis, huruf atau simbol tertentu.

Contoh:

mati

———————m—————-

———-a—————————-

—————————-t———-

—————i—————-i!!!!!!!!!!
Puisi ini merupakan jenis puisi kontemporer yang minim sekali menggunakan kata, akan tetapi
dilengkapi simbol lain berupa huruf, garis, atau tanda baca.

Contoh:

Reformasi

RR R

RRRRR

RRRRRRRRR

RRRRRRRRR

RRRRRRRR

!! REFORMASI !!

6. Puisi Multi Lingual

Puisi multi lingual menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, baik bahasa daerah atau
bahasa asing.

Contoh:

Merapi

merapi…

gagah bak penguasa

asap putih memayungimu

lebat hutan pengawalmu

sejarah laharmu abadi kini

merapi…
saumpamane kowe bisa nguri-uri

kabeh sing kaleksana ing tanah Jawi

prilakune manungsa

becik lan ora

marang alam

karunia sang Illahi.

7. Puisi Supra Kata

Puisi ini adalah puisi yang menggunakan kata-kata konvensional dan susunannya dijungkirbalikkan
sehingga menciptakan kosakata baru yang belum ditemui sebelumnya. Aspek bunyi dan ritme
merupakan hal yang paling ditonjolkan. Puisi ini lebih mirip dengan puisi mantra karena digunakan
untuk merangsang timbulnya suasana magis.

Contoh:

Berikut adalah contoh puisi supra kata karya Sides Sudyarto DS

PUISI JAMAN BAHARI

GIRISA

Ya meraja jaramaya

Ya marani niramaya

Ya silapa palasiya

Ya mirado rodamiya

Ya midosa sadomiya

Ya dayuda dayudaya

Ya siyaca cayasiya

Ya sihama mahasiya
8. Puisi Idiom Baru

Puisi idiom baru menggunakan idiom baru di dalamnya. Kata yang digunakan dalam puisi ini
diungkapkan dengan cara baru sehingga mengandung nyawa baru. Idiom yang digunakan dalam
puisi ini adalah idiom yang jarang digunakan.

Contoh:

Tidak

keheningan

bukanlah sepi

kesepian

bukanlah sunyi

penderitaan

bukanlah luka

pertanyaan

bukanlah ketidakpercayaan

menghilang

bukanlah ketakutan

firasat

jadi pertanda

kau pergi

tuk selamanya!5. Puisi Mini Kata


8. puisi mantra

AKU JADI MUSNAH

kumakan angin

kumakan api

kumakan sepi

kumakan rindu

kumakan batu

kumakan tanah

kumakan daun

kumakan akar

kumakan sunyi

kumakan pepohonan

kumakan awan

kumakan air

kumakan kertas

kumakan kata

dan aku jadi musnah


1. Puisi Mantra

Jenis puisi kontemporer yang satu ini berkaitan dengan salah satu jenis puisi lama yaitu mantra. Puisi
mantra pertama kali diperkenalkan oleh Sutardji Calzoum Bachri. Puisi mantra memiliki beberapa
ciri, yaitu:

• Mantra disajikan untuk menimbulkan efek tertentu

• Digunakan untuk menghubungkan dengan dunia misteri

• Memberikan efek kemanjuran

Berikut adalah salah satu contoh puisi mantra karya Sutardji Calzoum Bachri:

Shang Hai

ping di atas pong

pong di atas ping

ping ping bilang pong

pong pong bilang ping

mau pong? bilang ping

mau mau bilang pong

mau ping? bilang pong

mau mau bilang ping

ya pong ya ping

ya ping ya pong

tak ya pong tak ya ping

ya tak ping ya tak pong

sembilu jarakMu merancap nyaring


2. Puisi Mbeling

Kata “mbeling” berasal dari bahasa Jawa yang berarti nakal atau sulit diatur. Arti kata mbeling ini
ternyata sesuai dengan ciri khas puisi ini. Ketentuan-ketentuan umum dalam puisi tidak berlaku
dalam puisi mbeling. Puisi mbeling tidak mengikuti aturan. Ciri-ciri puisi mbeling antara lain:

• Biasanya berisi kritik sosial untuk pemerintahan

• Dapat juga digunakan untuk menyindir penyair puisi jenis yang lain

• Pengarang mengutamakan unsur kelakar tanpa ada unsur tersirat

Contoh:

• Kesejukan

kesejukan

di tengah kota

pasti AC

kesejukan

di tengah kampung

sepoi angin

yang satu

membuang uang

karena kebutuhan

yang satu

gratis menyehatkan

Pedas

pedas

cabai rawit

semua kecanduan

pedas

harga cabe rawit

haruskah mati kecanduan?


super pedas

ulah sang penguasa

pedas kecanduan

Hoax

hoax

negeri serba hoax

pemberi kebenaran hoax

penyampai bukti hoax

tak sepaham hoax

pembela haq hoax

axHOAXho

3. Puisi Konkret

Puisi konkret merupakan puisi yang menitikberatkan tampilan grafis pada susunan katanya. Susunan
grafis dapat menyerupai gambar tertentu.

Contoh:

Cinta

Cinta Cinta

Cin ta Cin ta

Cin ta Cin ta

Cin KAU ta

Cin ta
Cin ta

Cin ta

Cin ta

Cin ta

Cin ta

Cin ta

Cin ta

Cinta

4. Puisi Tanpa Kata

Sesuai dengan namanya, puisi ini tidak menggunakan kata untuk mengungkapkan ekspresinya.
Sebagai gantinya digunakan titik, garis, huruf atau simbol tertentu.

Contoh:

mati

———————m—————-

———-a—————————-
—————————-t———-

—————i—————-i!!!!!!!!!!

Puisi ini merupakan jenis puisi kontemporer yang minim sekali menggunakan kata, akan tetapi
dilengkapi simbol lain berupa huruf, garis, atau tanda baca.

Contoh:

Reformasi

RR R

RRRRR

RRRRRRRRR

RRRRRRRRR

RRRRRRRR

!! REFORMASI !!

6. Puisi Multi Lingual

Puisi multi lingual menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, baik bahasa daerah atau
bahasa asing.
Contoh:

Merapi

merapi…

gagah bak penguasa

asap putih memayungimu

lebat hutan pengawalmu

sejarah laharmu abadi kini

merapi…

saumpamane kowe bisa nguri-uri

kabeh sing kaleksana ing tanah Jawi

prilakune manungsa

becik lan ora

marang alam

karunia sang Illahi.

7. Puisi Supra Kata

Puisi ini adalah puisi yang menggunakan kata-kata konvensional dan susunannya dijungkirbalikkan
sehingga menciptakan kosakata baru yang belum ditemui sebelumnya. Aspek bunyi dan ritme
merupakan hal yang paling ditonjolkan. Puisi ini lebih mirip dengan puisi mantra karena digunakan
untuk merangsang timbulnya suasana magis.

Contoh:

Berikut adalah contoh puisi supra kata karya Sides Sudyarto DS

PUISI JAMAN BAHARI


GIRISA

Ya meraja jaramaya

Ya marani niramaya

Ya silapa palasiya

Ya mirado rodamiya

Ya midosa sadomiya

Ya dayuda dayudaya

Ya siyaca cayasiya

Ya sihama mahasiya

8. Puisi Idiom Baru

Puisi idiom baru menggunakan idiom baru di dalamnya. Kata yang digunakan dalam puisi ini
diungkapkan dengan cara baru sehingga mengandung nyawa baru. Idiom yang digunakan dalam
puisi ini adalah idiom yang jarang digunakan.

Contoh:

Tidak

keheningan

bukanlah sepi

kesepian

bukanlah sunyi

penderitaan

bukanlah luka

pertanyaan

bukanlah ketidakpercayaan
menghilang

bukanlah ketakutan

firasat

jadi pertanda

kau pergi

tuk selamanya!5. Puisi Mini Kata

8. puisi mantra

AKU JADI MUSNAH

kumakan angin

kumakan api

kumakan sepi

kumakan rindu

kumakan batu

kumakan tanah

kumakan daun

kumakan akar

kumakan sunyi

kumakan pepohonan

kumakan awan

kumakan air

kumakan kertas

kumakan kata

dan aku jadi musnah


1. Puisi Tanpa Kata

Yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai
gantinya di gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.

...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
........................................................................................................................... .

kertas kosong

pena

2. Puisi Mini Kata

Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi
dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain

Contoh:

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv
! VIVA PANCASILA !

Karya : Jeihan

3. Puisi Multi Lingual

Yaitu Puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik
bahasa daerah maupun bahasa asing.

MAIN CINTA MODEL KWANG WUNG

Om swastiastu

Kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !

Ayolah kamboja terbang

Ayolah burung berjalan

Ayolah gelombang tidur

Ayolah pasangan berpasangan-ayo !

ayo

ayo ayo

-aloha !

kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !

kamboja jangan berhenti jadi kamboja

burung jangan berhenti jadi burung

gelombang jangan berhenti jadi gelombang-

jangan ! jangan jangan

jangan

-mahalo !

siang – malam, musnahlah beda kalian


laut – darat, musnahlahh beda kalian

laki – perempuan – musnahlah beda kalian

half Korean, half Chinese, kawaiian American maideu-satus

persen wong lanang jawa yogya – Indonesia.

m u s n a h l a h b e d a k a l i a n

hoong

iblis laknat setan bekasakan

kanioyo temen awakku:

-kangen srengenge mangka awan-awan

-rindu burung padahal di tengah ranjang

-yearning for the waves yet on the ocean

Karya : Darmanto Yatman

4. Puisi Tipografi

Yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat
ekspresi puisi.Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu
tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.

MAUT

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia

diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam

diamdiam

maut

Karya : Ibrahim Sattah

5. Puisi Supra Kata


Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan
atau penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakatabahasa Indonesia.Puisi
macam ini lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana
magis (cenderung sebagai puisi mantra).

Contoh

PUISI JAMAN BAHARI

GIRISA

Ya meraja jaramaya

Ya marani niramaya

Ya silapa palasiya

Ya mirado rodamiya

Ya midosa sadomiya

Ya dayuda dayudaya

Ya siyaca cayasiya

Ya sihama mahasiya

Karya : Sides Sudyarto DS

6. Puisi Idiom Baru

Puisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom
baru yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya,
tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan
idiom-idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.

CONTOH PUISI IDIOM BARU

Jadi

tidak setiap derita

jadi luka

tidak setiap sepi

jadi duri
tidak setiap tanda

jadi makna

tidak setiap tanya

jadi ragu

tidak setiap jawab

jadi sebab

tidak setiap seru

jadi mau

tidak setiap tangan

jadi pegang

tidak setiap kabar

jadi tahu

tidak setiap luka

jadi kaca

memandang Kau

pada wajahku !

Karya : Sutardji Calzoum Bachri

7. Puisi Mbeling

Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar.Dalam puisi ini
sering terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan
penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.

SEBUAH PERINTAH

Serbuuu....

Serbuuu....

Kota itu
Dengan batu

Sampai jadi abu

Binasakan

Semua

Kecuali

Mertuaku

Yang dungu

Dan lucu

YULIANA ISABELLA
1. Puisi Tanpa Kata

Yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai
gantinya di gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.

...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
........................................................................................................................... .

kertas kosong

pena

2. Puisi Mini Kata

Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi
dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain

Contoh:

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv
! VIVA PANCASILA !

Karya : Jeihan

3. Puisi Multi Lingual

Yaitu Puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik
bahasa daerah maupun bahasa asing.

MAIN CINTA MODEL KWANG WUNG

Om swastiastu

Kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !

Ayolah kamboja terbang

Ayolah burung berjalan

Ayolah gelombang tidur

Ayolah pasangan berpasangan-ayo !

ayo

ayo ayo

-aloha !

kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !

kamboja jangan berhenti jadi kamboja

burung jangan berhenti jadi burung

gelombang jangan berhenti jadi gelombang-

jangan ! jangan jangan

jangan

-mahalo !

siang – malam, musnahlah beda kalian


laut – darat, musnahlahh beda kalian

laki – perempuan – musnahlah beda kalian

half Korean, half Chinese, kawaiian American maideu-satus

persen wong lanang jawa yogya – Indonesia.

m u s n a h l a h b e d a k a l i a n

hoong

iblis laknat setan bekasakan

kanioyo temen awakku:

-kangen srengenge mangka awan-awan

-rindu burung padahal di tengah ranjang

-yearning for the waves yet on the ocean

Karya : Darmanto Yatman

4. Puisi Tipografi

Yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat
ekspresi puisi.Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu
tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.

MAUT

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia

diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam

diamdiam

maut

Karya : Ibrahim Sattah

5. Puisi Supra Kata


Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan
atau penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakatabahasa Indonesia.Puisi
macam ini lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana
magis (cenderung sebagai puisi mantra).

Contoh

PUISI JAMAN BAHARI

GIRISA

Ya meraja jaramaya

Ya marani niramaya

Ya silapa palasiya

Ya mirado rodamiya

Ya midosa sadomiya

Ya dayuda dayudaya

Ya siyaca cayasiya

Ya sihama mahasiya

Karya : Sides Sudyarto DS

6. Puisi Idiom Baru

Puisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom
baru yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya,
tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan
idiom-idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.

CONTOH PUISI IDIOM BARU

Jadi

tidak setiap derita

jadi luka

tidak setiap sepi

jadi duri
tidak setiap tanda

jadi makna

tidak setiap tanya

jadi ragu

tidak setiap jawab

jadi sebab

tidak setiap seru

jadi mau

tidak setiap tangan

jadi pegang

tidak setiap kabar

jadi tahu

tidak setiap luka

jadi kaca

memandang Kau

pada wajahku !

Karya : Sutardji Calzoum Bachri

7. Puisi Mbeling

Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar.Dalam puisi ini
sering terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan
penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.

SEBUAH PERINTAH

Serbuuu....

Serbuuu....

Kota itu
Dengan batu

Sampai jadi abu

Binasakan

Semua

Kecuali

Mertuaku

Yang dungu

Dan lucu

LISA FIRDAYANTI
1. Puisi Tanpa Kata

aCaraCa

o e

w w

o e

CowoKandKewek

o e

w w

e o

e o

eKo

Oweeeeekk

oleh; Dharma Sari

2. Puisi Mini Kata

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VIVA PANCASILA

( Jeihan )

3. Puisi Multi Linngual

SEPISAUPI

contoh puisi multi lingual

sepisau luka sepisau duri

sepikul dosa sepukau sepi

sepisau sepi sepisau nyanyi

sepisaupa sepisaupi

sepisapanya sepikau sepi

sepisaupa sepisaupi

sepikul diri keranjang duri

sepisaupa sepisaupi

sepisaupa sepisaupi

sepisaupa sepisaupi

sampai pisaunya ke dalam nyanyi.

4. Puisi Tipografi

MAUT

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia


diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam

diamdiam

maut

Karya : Ibrahim Sattah

5. Puisi Supra Kata

PUISI JAMAN BAHARI

GIRISA

Ya meraja jaramaya

Ya marani niramaya

Ya silapa palasiya

Ya mirado rodamiya

Ya midosa sadomiya

Ya dayuda dayudaya

Ya siyaca cayasiya

Ya sihama mahasiya

6. Puisi Idiom Baru

TAPI

aku bawakan bunga padamu

tapi kau bilang masih

aku bawakan sesahku padamu

tapi kau bilang hanya

aku bawakan darahku padamu

tapi kau bilang cuma


aku bawakan mimpiku padamu

tapi kau bilang meski

aku bawakan mayatku padamu

tapi kau bilang tapi

aku bawakan arwahku padamu

tapi kau bilang kalau

tanpa aku datang padamu

wah!

7. Puisi Mbeling

SEBUAH PERINTAH

Serbuuu....

Serbuuu....

Kota itu

Dengan batu

Sampai jadi abu

Binasakan

Semua

Kecuali

Mertuaku

Yang dungu

Dan lucu

Karya : Hardo Waluyo

8. puisi mantra
Mantra Manggut-Manggut
Selasa, 25/11/2014 - 18:40 — Dadox

Puisi | puisi kritik sosial | PUISI MANTRA

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Tolol !

Dia malah manggut-manggut didepan televisi

Kadang juga di koran

lebih sering di depan radio empat baterai

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Tolol!

Dia malah senyam-senyum dekat gambar

Depan gerbang dorong yang punya roda

Melongo terkagum-kagum

padahal sisanya meludah dengan sinis

Ketipangketipung kelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Keningnya berkerut mencari penghujung mantra

Ketemu ! Senyumnya merekah. Giginya ompong melucu

jemarinya meraba-raba langit, masih kotor sehabis merogoh selokan

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

iramambilnyawaumestabajepgnijna
Om kumis dengan sabuk logam, tertawa

dia juga tertawa. Sama-sama tertawa

mantranya diulang-ulang dalam hati

itu umpatnya

itu cercaannya

itu sumpah kematian darinya

Mantra manggut-manggut paham

menunggu waktu, perintah untuk mulai menjemput

mengukuhkan siksa abadi pada arah mantra dimuntahkan

SAFITRI BANIU
1. Puisi Tanpa Kata

aCaraCa

o e

w w

o e

CowoKandKewek

o e

w w

e o

e o

eKo

Oweeeeekk

oleh; Dharma Sari

2. Puisi Mini Kata

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVV

VIVA PANCASILA

( Jeihan )

3. Puisi Multi Linngual

SEPISAUPI

contoh puisi multi lingual

sepisau luka sepisau duri

sepikul dosa sepukau sepi

sepisau sepi sepisau nyanyi

sepisaupa sepisaupi

sepisapanya sepikau sepi

sepisaupa sepisaupi

sepikul diri keranjang duri

sepisaupa sepisaupi

sepisaupa sepisaupi

sepisaupa sepisaupi

sampai pisaunya ke dalam nyanyi.

4. Puisi Tipografi

MAUT

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia


diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam

diamdiam

maut

Karya : Ibrahim Sattah

5. Puisi Supra Kata

PUISI JAMAN BAHARI

GIRISA

Ya meraja jaramaya

Ya marani niramaya

Ya silapa palasiya

Ya mirado rodamiya

Ya midosa sadomiya

Ya dayuda dayudaya

Ya siyaca cayasiya

Ya sihama mahasiya

6. Puisi Idiom Baru

TAPI

aku bawakan bunga padamu

tapi kau bilang masih

aku bawakan sesahku padamu

tapi kau bilang hanya

aku bawakan darahku padamu

tapi kau bilang cuma


aku bawakan mimpiku padamu

tapi kau bilang meski

aku bawakan mayatku padamu

tapi kau bilang tapi

aku bawakan arwahku padamu

tapi kau bilang kalau

tanpa aku datang padamu

wah!

7. Puisi Mbeling

SEBUAH PERINTAH

Serbuuu....

Serbuuu....

Kota itu

Dengan batu

Sampai jadi abu

Binasakan

Semua

Kecuali

Mertuaku

Yang dungu

Dan lucu

Karya : Hardo Waluyo

8. puisi mantra

Mantra Manggut-Manggut
Selasa, 25/11/2014 - 18:40 — Dadox

Puisi | puisi kritik sosial | PUISI MANTRA

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Tolol !

Dia malah manggut-manggut didepan televisi

Kadang juga di koran

lebih sering di depan radio empat baterai

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Tolol!

Dia malah senyam-senyum dekat gambar

Depan gerbang dorong yang punya roda

Melongo terkagum-kagum

padahal sisanya meludah dengan sinis

Ketipangketipung kelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Keningnya berkerut mencari penghujung mantra

Ketemu ! Senyumnya merekah. Giginya ompong melucu

jemarinya meraba-raba langit, masih kotor sehabis merogoh selokan

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

iramambilnyawaumestabajepgnijna
Om kumis dengan sabuk logam, tertawa

dia juga tertawa. Sama-sama tertawa

mantranya diulang-ulang dalam hati

itu umpatnya

itu cercaannya

itu sumpah kematian darinya

Mantra manggut-manggut paham

menunggu waktu, perintah untuk mulai menjemput

mengukuhkan siksa abadi pada arah mantra dimuntahkan

SRI RIZKIYATI A
1. Puisi Tanpa Kata

Yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya di
gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain. aCaraCa

o e

w w

o e

CowoKandKewek

o e

w w

e o

e o

eKo

Oweeeeekk

2. Puisi Mini Kata

Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi
dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain

Contoh
vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

! VIVA PANCASILA !

Karya : Jeihan

3. Puisi Multi Lingual

Yaitu Puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa
daerah maupun bahasa asing.

Contoh

MAIN CINTA MODEL KWANG WUNG

Om swastiastu

Kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !

Ayolah kamboja terbang

Ayolah burung berjalan

Ayolah gelombang tidur

Ayolah pasangan berpasangan-ayo !


ayo

ayo ayo

-aloha !

kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !

kamboja jangan berhenti jadi kamboja

burung jangan berhenti jadi burung

gelombang jangan berhenti jadi gelombang-

jangan ! jangan jangan

jangan

-mahalo !

siang – malam, musnahlah beda kalian

laut – darat, musnahlahh beda kalian

laki – perempuan – musnahlah beda kalian

half Korean, half Chinese, kawaiian American maideu-satus

persen wong lanang jawa yogya – Indonesia.

m u s n a h l a h b e d a k a l i a n

hoong

iblis laknat setan bekasakan

kanioyo temen awakku:

-kangen srengenge mangka awan-awan

-rindu burung padahal di tengah ranjang

-yearning for the waves yet on the ocean

Karya : Darmanto Yatman

4. Puisi Tipografi
Yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat
ekspresi puisi.Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu
tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.

MAUT

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia

diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam

diamdiam

maut

Karya : Ibrahim Sattah

5. Puisi Supra Kata

Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau
penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakata bahasa Indonesia.Puisi macam ini
lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana magis
(cenderung sebagai puisi mantra).

Contoh

PUISI JAMAN BAHARI

GIRISA

Ya meraja jaramaya

Ya marani niramaya

Ya silapa palasiya

Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya

Ya dayuda dayudaya

Ya siyaca cayasiya

Ya sihama mahasiya

Karya : Sides Sudyarto DS

6. Puisi Idiom Baru

Puisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru
yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi
kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan idiom-
idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.

CONTOH PUISI IDIOM BARU

Jadi

tidak setiap derita

jadi luka

tidak setiap sepi

jadi duri

tidak setiap tanda

jadi makna

tidak setiap tanya

jadi ragu

tidak setiap jawab

jadi sebab

tidak setiap seru

jadi mau
tidak setiap tangan

jadi pegang

tidak setiap kabar

jadi tahu

tidak setiap luka

jadi kaca

memandang Kau

pada wajahku !

Karya : Sutardji Calzoum Bachri

7. Puisi Mbeling

Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar.Dalam puisi ini sering
terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan penggunaan suatu
kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.

CONTOH PUISI MBELING

SEBUAH PERINTAH

Serbuuu....

Serbuuu....

Kota itu

Dengan batu

Sampai jadi abu

Binasakan

Semua
Kecuali

Mertuaku

Yang dungu

Dan lucu

8. puisi mantra

Mantra Manggut-Manggut

Selasa, 25/11/2014 - 18:40 — Dadox

Puisi | puisi kritik sosial | PUISI MANTRA

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Tolol !

Dia malah manggut-manggut didepan televisi

Kadang juga di koran

lebih sering di depan radio empat baterai

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Tolol!

Dia malah senyam-senyum dekat gambar

Depan gerbang dorong yang punya roda

Melongo terkagum-kagum

padahal sisanya meludah dengan sinis

Ketipangketipung kelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Keningnya berkerut mencari penghujung mantra


Ketemu ! Senyumnya merekah. Giginya ompong melucu

jemarinya meraba-raba langit, masih kotor sehabis merogoh selokan

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

iramambilnyawaumestabajepgnijna

Om kumis dengan sabuk logam, tertawa

dia juga tertawa. Sama-sama tertawa

mantranya diulang-ulang dalam hati

itu umpatnya

itu cercaannya

itu sumpah kematian darinya

Mantra manggut-manggut paham

menunggu waktu, perintah untuk mulai menjemput

mengukuhkan siksa abadi pada arah mantra dimuntahkan

FADLI MASPOYO
1. Puisi Tanpa Kata

Yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya di
gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain. aCaraCa

o e

w w

o e

CowoKandKewek

o e

w w

e o

e o

eKo

Oweeeeekk

2. Puisi Mini Kata

Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi
dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain
Contoh

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

vvvvvvvvvvvvvvvvv

! VIVA PANCASILA !

Karya : Jeihan

3. Puisi Multi Lingual

Yaitu Puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa
daerah maupun bahasa asing.

Contoh

MAIN CINTA MODEL KWANG WUNG

Om swastiastu

Kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !

Ayolah kamboja terbang

Ayolah burung berjalan


Ayolah gelombang tidur

Ayolah pasangan berpasangan-ayo !

ayo

ayo ayo

-aloha !

kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !

kamboja jangan berhenti jadi kamboja

burung jangan berhenti jadi burung

gelombang jangan berhenti jadi gelombang-

jangan ! jangan jangan

jangan

-mahalo !

siang – malam, musnahlah beda kalian

laut – darat, musnahlahh beda kalian

laki – perempuan – musnahlah beda kalian

half Korean, half Chinese, kawaiian American maideu-satus

persen wong lanang jawa yogya – Indonesia.

m u s n a h l a h b e d a k a l i a n

hoong

iblis laknat setan bekasakan

kanioyo temen awakku:

-kangen srengenge mangka awan-awan

-rindu burung padahal di tengah ranjang

-yearning for the waves yet on the ocean

Karya : Darmanto Yatman


4. Puisi Tipografi

Yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat
ekspresi puisi.Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu
tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.

MAUT

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia

diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam diamdiam dia

dia diamdiam

diamdiam

maut

Karya : Ibrahim Sattah

5. Puisi Supra Kata

Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau
penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakata bahasa Indonesia.Puisi macam ini
lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana magis
(cenderung sebagai puisi mantra).

Contoh

PUISI JAMAN BAHARI

GIRISA

Ya meraja jaramaya

Ya marani niramaya

Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya

Ya midosa sadomiya

Ya dayuda dayudaya

Ya siyaca cayasiya

Ya sihama mahasiya

Karya : Sides Sudyarto DS

6. Puisi Idiom Baru

Puisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru
yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi
kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan idiom-
idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.

CONTOH PUISI IDIOM BARU

Jadi

tidak setiap derita

jadi luka

tidak setiap sepi

jadi duri

tidak setiap tanda

jadi makna

tidak setiap tanya

jadi ragu

tidak setiap jawab

jadi sebab

tidak setiap seru


jadi mau

tidak setiap tangan

jadi pegang

tidak setiap kabar

jadi tahu

tidak setiap luka

jadi kaca

memandang Kau

pada wajahku !

Karya : Sutardji Calzoum Bachri

7. Puisi Mbeling

Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar.Dalam puisi ini sering
terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan penggunaan suatu
kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.

CONTOH PUISI MBELING

SEBUAH PERINTAH

Serbuuu....

Serbuuu....

Kota itu

Dengan batu

Sampai jadi abu

Binasakan
Semua

Kecuali

Mertuaku

Yang dungu

Dan lucu

8. puisi mantra

Mantra Manggut-Manggut

Selasa, 25/11/2014 - 18:40 — Dadox

Puisi | puisi kritik sosial | PUISI MANTRA

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Tolol !

Dia malah manggut-manggut didepan televisi

Kadang juga di koran

lebih sering di depan radio empat baterai

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

Tolol!

Dia malah senyam-senyum dekat gambar

Depan gerbang dorong yang punya roda

Melongo terkagum-kagum

padahal sisanya meludah dengan sinis

Ketipangketipung kelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati
Keningnya berkerut mencari penghujung mantra

Ketemu ! Senyumnya merekah. Giginya ompong melucu

jemarinya meraba-raba langit, masih kotor sehabis merogoh selokan

Ketipangketipungkelintangkelintung

Bungilusiratapicahbagusmati

iramambilnyawaumestabajepgnijna

Om kumis dengan sabuk logam, tertawa

dia juga tertawa. Sama-sama tertawa

mantranya diulang-ulang dalam hati

itu umpatnya

itu cercaannya

itu sumpah kematian darinya

Mantra manggut-manggut paham

menunggu waktu, perintah untuk mulai menjemput

mengukuhkan siksa abadi pada arah mantra dimuntahkan

MIFTA FAUZI

Anda mungkin juga menyukai