Puisi Mantra
Puisi mantra adalah bentuk puisi yang berupa bentuk–bentuk kata yang tidak beraturan. Puisi
kontemporer di pelopori oleh Sutardji Calzoum Bachri, menurut Sutardji, dalam puisi kontemporer
yang paling penting adalah bentuk fisik (bunyi). Sutardji ingin mengembalikan puisi pada mantra.
Berikut puisi-puisi yang di terbitkan dalam bukunya yang berjudul O, Amuk, Kapak.
2. Puisi Mbeling
Puisi mbeling adalah puisi yang tidak mengikuti aturan baku dalam pembuatan puisi. Puisi ini bersifat
kelakar, dan biasanya puisi ini berupa kritik suatu pemerintahan atau masyarakat, dan ejekan
terhadap penyair yang kaku pada aturan puisi. Salah satu tokoh penggagas puisi ini adalah Yudistira
Adi Nugroho dengan puisinya yang berjudul Sajak Sikat Gigi.
3. Puisi Konkret
Bentuk puisi ini lebih mengutamakan tampilan grafis pada penulisan puisi tersebut, sehingga bentuk
puisi ini ditulis seperti membentuk wajah atau gambar. Salah satu tokoh terkenal dari puisi ini adalah
F Rahardi dengan karyanya yang berjudul Soempah WTS.
Lieur
Li Li
Li Li Li
(Muhammad Hamdan)
Sesuai dengan namanya, puisi ini tidak menggunakan kata untuk mengungkapkan ekspresinya.
Sebagai gantinya digunakan titik, garis, huruf atau simbol tertentu.
Contoh:
mati
———————m—————-
———-a—————————-
—————————-t———-
—————i—————-i!!!!!!!!!!
Puisi ini merupakan jenis puisi kontemporer yang minim sekali menggunakan kata, akan tetapi
dilengkapi simbol lain berupa huruf, garis, atau tanda baca.
Contoh:
Reformasi
RR R
RRRRR
RRRRRRRRR
RRRRRRRRR
RRRRRRRR
!! REFORMASI !!
Puisi multi lingual menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, baik bahasa daerah atau
bahasa asing.
Contoh:
Merapi
merapi…
merapi…
prilakune manungsa
Puisi ini adalah puisi yang menggunakan kata-kata konvensional dan susunannya dijungkirbalikkan
sehingga menciptakan kosakata baru yang belum ditemui sebelumnya. Aspek bunyi dan ritme
merupakan hal yang paling ditonjolkan. Puisi ini lebih mirip dengan puisi mantra karena digunakan
untuk merangsang timbulnya suasana magis.
Contoh:
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
Contoh:
Tidak
keheningan
bukanlah sepi
kesepian
bukanlah sunyi
penderitaan
bukanlah luka
pertanyaan
bukanlah ketidakpercayaan
menghilang
bukanlah ketakutan
firasat
jadi pertanda
kau pergi
Puisi mantra adalah bentuk puisi yang berupa bentuk–bentuk kata yang tidak
Sutardji, dalam puisi kontemporer yang paling penting adalah bentuk fisik (bunyi).
Sutardji ingin mengembalikan puisi pada mantra. Berikut puisi-puisi yang di terbitkan
Puisi mbeling adalah puisi yang tidak mengikuti aturan baku dalam pembuatan puisi.
Puisi ini bersifat kelakar, dan biasanya puisi ini berupa kritik suatu pemerintahan
atau masyarakat, dan ejekan terhadap penyair yang kaku pada aturan puisi. Salah
satu tokoh penggagas puisi ini adalah Yudistira Adi Nugroho dengan puisinya yang
3. Puisi Konkret
Bentuk puisi ini lebih mengutamakan tampilan grafis pada penulisan puisi tersebut,
sehingga bentuk puisi ini ditulis seperti membentuk wajah atau gambar. Salah satu
tokoh terkenal dari puisi ini adalah F Rahardi dengan karyanya yang berjudul
Soempah WTS.
Lieur
Li Li
Li Li Li
(Muhammad Hamdan)
4. Puisi Tanpa Kata
Sesuai dengan namanya, puisi ini tidak menggunakan kata untuk mengungkapkan
ekspresinya. Sebagai gantinya digunakan titik, garis, huruf atau simbol tertentu.
Contoh:
mati
———————m—————-
———-a—————————-
—————————-t———-
—————i—————-i!!!!!!!!!!
Puisi ini merupakan jenis puisi kontemporer yang minim sekali menggunakan kata,
akan tetapi dilengkapi simbol lain berupa huruf, garis, atau tanda baca.
Contoh:
Reformasi
RR R
RRRRR
R
RRRRRRRRR
RRRRRRRRR
RRRRRRRR
!! REFORMASI !!
Puisi multi lingual menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, baik
Contoh:
Merapi
merapi…
merapi…
prilakune manungsa
marang alam
Puisi ini adalah puisi yang menggunakan kata-kata konvensional dan susunannya
sebelumnya. Aspek bunyi dan ritme merupakan hal yang paling ditonjolkan. Puisi ini
lebih mirip dengan puisi mantra karena digunakan untuk merangsang timbulnya
suasana magis.
Contoh:
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
Puisi idiom baru menggunakan idiom baru di dalamnya. Kata yang digunakan dalam
puisi ini diungkapkan dengan cara baru sehingga mengandung nyawa baru. Idiom
yang digunakan dalam puisi ini adalah idiom yang jarang digunakan.
Contoh:
Tidak
keheningan
bukanlah sepi
kesepian
bukanlah sunyi
penderitaan
bukanlah luka
pertanyaan
bukanlah ketidakpercayaan
menghilang
bukanlah ketakutan
firasat
jadi pertanda
kau pergi
Jenis puisi kontemporer yang satu ini berkaitan dengan salah satu jenis puisi lama yaitu mantra. Puisi
mantra pertama kali diperkenalkan oleh Sutardji Calzoum Bachri. Puisi mantra memiliki beberapa ciri,
yaitu:
Berikut adalah salah satu contoh puisi mantra karya Sutardji Calzoum Bachri:
Shang Hai
ping di atas pong
pong di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
2. Puisi Mbeling
Kata “mbeling” berasal dari bahasa Jawa yang berarti nakal atau sulit diatur. Arti kata mbeling ini
ternyata sesuai dengan ciri khas puisi ini. Ketentuan-ketentuan umum dalam puisi tidak berlaku
dalam puisi mbeling. Puisi mbeling tidak mengikuti aturan. Ciri-ciri puisi mbeling antara lain:
Biasanya berisi kritik sosial untuk pemerintahan
Dapat juga digunakan untuk menyindir penyair puisi jenis yang lain
Pengarang mengutamakan unsur kelakar tanpa ada unsur tersirat
Contoh:
Kesejukan
kesejukan
di tengah kota
pasti AC
kesejukan
di tengah kampung
sepoi angin
yang satu
membuang uang
karena kebutuhan
yang satu
gratis menyehatkan
Pedas
pedas
cabai rawit
semua kecanduan
pedas
super pedas
pedas kecanduan
Hoax
hoax
axHOAXho
3. Puisi Konkret
Puisi konkret merupakan puisi yang menitikberatkan tampilan grafis pada susunan katanya. Susunan
grafis dapat menyerupai gambar tertentu.
Contoh:
Lieur
Li Li
Li Li Li
(Muhammad Hamdan)
Sesuai dengan namanya, puisi ini tidak menggunakan kata untuk mengungkapkan ekspresinya.
Sebagai gantinya digunakan titik, garis, huruf atau simbol tertentu.
Contoh:
mati
———————m—————-
———-a—————————-
—————————-t———-
—————i—————-i!!!!!!!!!!
Puisi ini merupakan jenis puisi kontemporer yang minim sekali menggunakan kata, akan tetapi
dilengkapi simbol lain berupa huruf, garis, atau tanda baca.
Contoh:
Reformasi
RR R
RRRRR
RRRRRRRRR
RRRRRRRRR
RRRRRRRR
!! REFORMASI !!
Puisi multi lingual menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, baik bahasa daerah atau
bahasa asing.
Contoh:
Merapi
merapi…
merapi…
saumpamane kowe bisa nguri-uri
prilakune manungsa
marang alam
Puisi ini adalah puisi yang menggunakan kata-kata konvensional dan susunannya dijungkirbalikkan
sehingga menciptakan kosakata baru yang belum ditemui sebelumnya. Aspek bunyi dan ritme
merupakan hal yang paling ditonjolkan. Puisi ini lebih mirip dengan puisi mantra karena digunakan
untuk merangsang timbulnya suasana magis.
Contoh:
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
8. Puisi Idiom Baru
Puisi idiom baru menggunakan idiom baru di dalamnya. Kata yang digunakan dalam puisi ini
diungkapkan dengan cara baru sehingga mengandung nyawa baru. Idiom yang digunakan dalam
puisi ini adalah idiom yang jarang digunakan.
Contoh:
Tidak
keheningan
bukanlah sepi
kesepian
bukanlah sunyi
penderitaan
bukanlah luka
pertanyaan
bukanlah ketidakpercayaan
menghilang
bukanlah ketakutan
firasat
jadi pertanda
kau pergi
kumakan angin
kumakan api
kumakan sepi
kumakan rindu
kumakan batu
kumakan tanah
kumakan daun
kumakan akar
kumakan sunyi
kumakan pepohonan
kumakan awan
kumakan air
kumakan kertas
kumakan kata
Jenis puisi kontemporer yang satu ini berkaitan dengan salah satu jenis puisi lama yaitu mantra. Puisi
mantra pertama kali diperkenalkan oleh Sutardji Calzoum Bachri. Puisi mantra memiliki beberapa
ciri, yaitu:
Berikut adalah salah satu contoh puisi mantra karya Sutardji Calzoum Bachri:
Shang Hai
ya pong ya ping
ya ping ya pong
Kata “mbeling” berasal dari bahasa Jawa yang berarti nakal atau sulit diatur. Arti kata mbeling ini
ternyata sesuai dengan ciri khas puisi ini. Ketentuan-ketentuan umum dalam puisi tidak berlaku
dalam puisi mbeling. Puisi mbeling tidak mengikuti aturan. Ciri-ciri puisi mbeling antara lain:
• Dapat juga digunakan untuk menyindir penyair puisi jenis yang lain
Contoh:
• Kesejukan
kesejukan
di tengah kota
pasti AC
kesejukan
di tengah kampung
sepoi angin
yang satu
membuang uang
karena kebutuhan
yang satu
gratis menyehatkan
Pedas
pedas
cabai rawit
semua kecanduan
pedas
pedas kecanduan
Hoax
hoax
axHOAXho
3. Puisi Konkret
Puisi konkret merupakan puisi yang menitikberatkan tampilan grafis pada susunan katanya. Susunan
grafis dapat menyerupai gambar tertentu.
Contoh:
Cinta
Cinta Cinta
Cin ta Cin ta
Cin ta Cin ta
Cin KAU ta
Cin ta
Cin ta
Cin ta
Cin ta
Cin ta
Cin ta
Cin ta
Cin ta
Cinta
Sesuai dengan namanya, puisi ini tidak menggunakan kata untuk mengungkapkan ekspresinya.
Sebagai gantinya digunakan titik, garis, huruf atau simbol tertentu.
Contoh:
mati
———————m—————-
———-a—————————-
—————————-t———-
—————i—————-i!!!!!!!!!!
Puisi ini merupakan jenis puisi kontemporer yang minim sekali menggunakan kata, akan tetapi
dilengkapi simbol lain berupa huruf, garis, atau tanda baca.
Contoh:
Reformasi
RR R
RRRRR
RRRRRRRRR
RRRRRRRRR
RRRRRRRR
!! REFORMASI !!
Puisi multi lingual menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, baik bahasa daerah atau
bahasa asing.
Contoh:
Merapi
merapi…
merapi…
prilakune manungsa
marang alam
Puisi ini adalah puisi yang menggunakan kata-kata konvensional dan susunannya dijungkirbalikkan
sehingga menciptakan kosakata baru yang belum ditemui sebelumnya. Aspek bunyi dan ritme
merupakan hal yang paling ditonjolkan. Puisi ini lebih mirip dengan puisi mantra karena digunakan
untuk merangsang timbulnya suasana magis.
Contoh:
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
Puisi idiom baru menggunakan idiom baru di dalamnya. Kata yang digunakan dalam puisi ini
diungkapkan dengan cara baru sehingga mengandung nyawa baru. Idiom yang digunakan dalam
puisi ini adalah idiom yang jarang digunakan.
Contoh:
Tidak
keheningan
bukanlah sepi
kesepian
bukanlah sunyi
penderitaan
bukanlah luka
pertanyaan
bukanlah ketidakpercayaan
menghilang
bukanlah ketakutan
firasat
jadi pertanda
kau pergi
8. puisi mantra
kumakan angin
kumakan api
kumakan sepi
kumakan rindu
kumakan batu
kumakan tanah
kumakan daun
kumakan akar
kumakan sunyi
kumakan pepohonan
kumakan awan
kumakan air
kumakan kertas
kumakan kata
Yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai
gantinya di gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
........................................................................................................................... .
kertas kosong
pena
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi
dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain
Contoh:
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
! VIVA PANCASILA !
Karya : Jeihan
Yaitu Puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik
bahasa daerah maupun bahasa asing.
Om swastiastu
ayo
ayo ayo
-aloha !
jangan
-mahalo !
m u s n a h l a h b e d a k a l i a n
hoong
4. Puisi Tipografi
Yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat
ekspresi puisi.Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu
tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.
MAUT
dia diamdiam
diamdiam
maut
Contoh
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
Puisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom
baru yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya,
tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan
idiom-idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
Jadi
jadi luka
jadi duri
tidak setiap tanda
jadi makna
jadi ragu
jadi sebab
jadi mau
jadi pegang
jadi tahu
jadi kaca
memandang Kau
pada wajahku !
7. Puisi Mbeling
Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar.Dalam puisi ini
sering terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan
penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
SEBUAH PERINTAH
Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Binasakan
Semua
Kecuali
Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu
YULIANA ISABELLA
1. Puisi Tanpa Kata
Yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai
gantinya di gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
........................................................................................................................... .
kertas kosong
pena
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi
dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain
Contoh:
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
! VIVA PANCASILA !
Karya : Jeihan
Yaitu Puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik
bahasa daerah maupun bahasa asing.
Om swastiastu
ayo
ayo ayo
-aloha !
jangan
-mahalo !
m u s n a h l a h b e d a k a l i a n
hoong
4. Puisi Tipografi
Yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat
ekspresi puisi.Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu
tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.
MAUT
dia diamdiam
diamdiam
maut
Contoh
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
Puisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom
baru yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya,
tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan
idiom-idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
Jadi
jadi luka
jadi duri
tidak setiap tanda
jadi makna
jadi ragu
jadi sebab
jadi mau
jadi pegang
jadi tahu
jadi kaca
memandang Kau
pada wajahku !
7. Puisi Mbeling
Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar.Dalam puisi ini
sering terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan
penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
SEBUAH PERINTAH
Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Binasakan
Semua
Kecuali
Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu
LISA FIRDAYANTI
1. Puisi Tanpa Kata
aCaraCa
o e
w w
o e
CowoKandKewek
o e
w w
e o
e o
eKo
Oweeeeekk
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VIVA PANCASILA
( Jeihan )
SEPISAUPI
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
4. Puisi Tipografi
MAUT
dia diamdiam
diamdiam
maut
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
TAPI
wah!
7. Puisi Mbeling
SEBUAH PERINTAH
Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Binasakan
Semua
Kecuali
Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu
8. puisi mantra
Mantra Manggut-Manggut
Selasa, 25/11/2014 - 18:40 — Dadox
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Tolol !
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Tolol!
Melongo terkagum-kagum
Ketipangketipung kelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
iramambilnyawaumestabajepgnijna
Om kumis dengan sabuk logam, tertawa
itu umpatnya
itu cercaannya
SAFITRI BANIU
1. Puisi Tanpa Kata
aCaraCa
o e
w w
o e
CowoKandKewek
o e
w w
e o
e o
eKo
Oweeeeekk
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVVVVVVVVVV
VIVA PANCASILA
( Jeihan )
SEPISAUPI
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
4. Puisi Tipografi
MAUT
dia diamdiam
diamdiam
maut
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
TAPI
wah!
7. Puisi Mbeling
SEBUAH PERINTAH
Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Binasakan
Semua
Kecuali
Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu
8. puisi mantra
Mantra Manggut-Manggut
Selasa, 25/11/2014 - 18:40 — Dadox
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Tolol !
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Tolol!
Melongo terkagum-kagum
Ketipangketipung kelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
iramambilnyawaumestabajepgnijna
Om kumis dengan sabuk logam, tertawa
itu umpatnya
itu cercaannya
SRI RIZKIYATI A
1. Puisi Tanpa Kata
Yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya di
gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain. aCaraCa
o e
w w
o e
CowoKandKewek
o e
w w
e o
e o
eKo
Oweeeeekk
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi
dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain
Contoh
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
! VIVA PANCASILA !
Karya : Jeihan
Yaitu Puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa
daerah maupun bahasa asing.
Contoh
Om swastiastu
ayo ayo
-aloha !
jangan
-mahalo !
m u s n a h l a h b e d a k a l i a n
hoong
4. Puisi Tipografi
Yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat
ekspresi puisi.Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu
tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.
MAUT
dia diamdiam
diamdiam
maut
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau
penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakata bahasa Indonesia.Puisi macam ini
lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana magis
(cenderung sebagai puisi mantra).
Contoh
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
Puisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru
yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi
kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan idiom-
idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
Jadi
jadi luka
jadi duri
jadi makna
jadi ragu
jadi sebab
jadi mau
tidak setiap tangan
jadi pegang
jadi tahu
jadi kaca
memandang Kau
pada wajahku !
7. Puisi Mbeling
Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar.Dalam puisi ini sering
terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan penggunaan suatu
kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
SEBUAH PERINTAH
Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Binasakan
Semua
Kecuali
Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu
8. puisi mantra
Mantra Manggut-Manggut
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Tolol !
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Tolol!
Melongo terkagum-kagum
Ketipangketipung kelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
iramambilnyawaumestabajepgnijna
itu umpatnya
itu cercaannya
FADLI MASPOYO
1. Puisi Tanpa Kata
Yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya di
gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain. aCaraCa
o e
w w
o e
CowoKandKewek
o e
w w
e o
e o
eKo
Oweeeeekk
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi
dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain
Contoh
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
! VIVA PANCASILA !
Karya : Jeihan
Yaitu Puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa
daerah maupun bahasa asing.
Contoh
Om swastiastu
ayo
ayo ayo
-aloha !
jangan
-mahalo !
m u s n a h l a h b e d a k a l i a n
hoong
Yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat
ekspresi puisi.Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu
tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.
MAUT
dia diamdiam
diamdiam
maut
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau
penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakata bahasa Indonesia.Puisi macam ini
lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana magis
(cenderung sebagai puisi mantra).
Contoh
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
Puisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru
yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi
kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan idiom-
idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
Jadi
jadi luka
jadi duri
jadi makna
jadi ragu
jadi sebab
jadi pegang
jadi tahu
jadi kaca
memandang Kau
pada wajahku !
7. Puisi Mbeling
Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar.Dalam puisi ini sering
terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan penggunaan suatu
kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
SEBUAH PERINTAH
Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Binasakan
Semua
Kecuali
Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu
8. puisi mantra
Mantra Manggut-Manggut
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Tolol !
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Tolol!
Melongo terkagum-kagum
Ketipangketipung kelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
Keningnya berkerut mencari penghujung mantra
Ketipangketipungkelintangkelintung
Bungilusiratapicahbagusmati
iramambilnyawaumestabajepgnijna
itu umpatnya
itu cercaannya
MIFTA FAUZI