Anda di halaman 1dari 10

MEMBACA KRITIS

TIM MPK BAHASA INDONESIA


UNESA, 2020
• CLO
Mampu mengambil keputusan berdasarkan analisis informasi melalui
membaca kritis dan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku untuk
memecahkan masalah yang relevan di masyarakat, bangsa, dan negara
• Sub-CLO
Memahami membaca kritis dan melakukan penilaian terhadap teks bacaan.
• Indikator
a. menjelaskan ragam membaca kritis
b. membaca kritis artikel jurnal ilmiah (daring) dan artikel populer
• Rujukan
Tim MPK Bahasa Indonesia. 2016. Menulis Ilmiah: Buku Ajar Bahasa
Indonesia. Surabaya: Unipress
Kegiatan membaca yang dilakukan
MEMBACA KRITIS secara bijaksana, tanggung jawab,
mendalam, evaluatif, analisis, dan tidak
sekadar mencari kesalahan penulis
Memahami tujuan penulis;

Memanfaatkan kemampuan membaca


pemahaman dengan kemampuan berpikir kritis;

TUJUAN
Memahami organisasi tulisan/bacaan;
MEMBACA KRITIS

Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis;

Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan.


CIRI MEMBACA KRITIS

1) Melibatkan tingkat berpikir kritis;

2) Tidak langsung menyetujui pendapat penulis;

3) Mencari suatu kebenaran;

4) Selalu terlibat dengan permasalahan gagasan utama bacaan;

5) Mengolah dan menganalisis bahan bacaan.


Keterampilan menemukan informasi bacaan;

Keterampilan menemukan ide pokok bacaan;


Keterampilan menemukan organisasi tulisan;

Keterampilan menemukan suasana batin bacaan;

KEMAMPUAN YANG Keterampilan menyimpulkan isi bacaan;


DITUNTUT DALAM Keterampilan menemukan maksud dan
MEMBACA KRITIS tujuan penulis dalam bacaan;
Keterampilan melakukan prediksi terhadap bacaan;
Keterampilan membedakan fakta dan opini dalam
bacaan;
Keterampilan menemukan dan membedakan
realitas dan fantasi bacaan;
Membaca pemahaman;

Membaca ide;

RAGAM
Membaca bahasa;
MEMBACA KRITIS

Membaca sastra;

Membaca teliti.
Rumah Jawa merupakan lambang status bagi penghuninya yang menyimpan
rahasia tentang kehidupan sang penghuni. Rumah Jawa merupakan sarana
pemiliknya untuk menunjukkan siapa sebenarnya dirinya sehingga dapat
dimengerti dan dinikmati orang lain. Rumah Jawa juga menyangkut dunia batin
yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat Jawa.
Bentuk rumah Jawa dipengaruhi oleh 2 pendekatan yaitu pendekatan
Geometrik yang dikuasai oleh kekuatan sendiri dan pendekatan Geofisika yang
bergantung pada kekuatan alam lingkungan. Kedua pendekatan itu akhirnya
menjadi satu kesatuan. Kedua pendekatan mempunyai perannya masing-masing,
situasi dan kondisi yang menjadikan salah satunya lebih kuat sehingga
menimbulkan bentuk yang berbeda bila salah satu peranannya lebih kuat. Rumah
Jawa merupakan kesatuan dari nilai seni dan nilai bangunan sehingga merupakan
nilai tambah dari hasil karya budaya manusia yang dapat dijabarkan secara
keilmuan.
Bentuk rumah tradisional Jawa dari waktu ke waktu selalu mengalami
perubahan bentuk. Secara garis besar tempat tinggal orang jawa dapat dibedakan
menjadi (1) rumah bentuk Joglo, (2) rumah bentuk limasan, (3) rumah bentuk
kampong, (4) rumah bentuk Masjid dan Tajug atau Tarub, (5) rumah bentuk
panggang Pe.
BERDASARKAN KUTIPAN TEKS,

1.INFORMASI TULISAN?
2.IDE POKOK?
3.ORGANISASI TULISAN?
4.TUJUAN PENULIS?
5.FAKTA?
6.OPINI?
7.REALITAS?
8.FANTASI?
BERAKIT-RAKIT KE HULU,
BERENANG-RENANG KE TEPIAN.
BELAJAR GIAT DAN TEKUN DAHULU,
LULUS PREDIKAT CUMLAUDE KEMUDIAN

Anda mungkin juga menyukai