Anda di halaman 1dari 6

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


LAPORAN PRAKTIK INSTALASI LISTRIK INDUSTRI
KENDALI AUTO/MAN DENGAN PHOTO CELL
Semester 4 KARTIAZIM Kelas : D1 / 2017

A. TUJUAN
1. Dapat menggambar dan merangkai rangkaian kendali lampu Man/Auto dengan
photo cell pada trainer.
2. Dapat menyebutkan nama komponen peralatan control yang digunakan.
3. Dapat menjelaskan cara kerja rangkaian kendali lampu Man/Auto dengan photo cell
pada trainer.
4. Dapat mengoperasikan atau menjalankan rangkaian kendali lampu Man/Auto
dengan photo cell pada trainer.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Photo Cell = 1 buah
2. Saklar AUTO/MAN = 1 buah
3. Magnetic contactor = 1 buah
4. Push button ON = 1 buah
5. Push button OFF = 1 buah
6. Modul Lampu = 1 set
7. MCB 1 fasa = 1 buah
8. MCB 3 fasa = 1 buah

C. GAMBAR RANGKAIAN
(terlampir)
D. ANALISIS DATA
Photo cell berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu secara otomatis.
Aplikasi photo cell digunakan pada lampu jalan yang bekerja bergantung pada cahaya
sekitar. Ketika cahaya terang lampu akan mati dan ketika cahaya gelap maka lampu
akan menyala. Pada rangkaian kendali penerangan lampu jalan Man/Auto dengan
Photo Cell dapat bekerja dengan 2 cara yaitu secara manual dan secara otomatis.
Photo cell akan bekerja secara manual dengan menggunakan 1 push button ON dan
1 push button OFF. Apabila tombol ON ditekan maka lampu akan menyala melalui
MCB yang disuplai sumber tegangan sebagai pengaman dan selanjutnya arus mengalir
melewati tombol ON yang dikunci dengan Kontak NO dan dihubungkan dengan coil.
Apabila tombol OFF ditekan maka lampu akan mati karena tegangan yang menuju ke
coil terputus.
Photo cell akan bekerja secara otomatis ketika cahaya disekitar lingkungan gelap
sehingga hambatan pada photo cell menjadi kecil sehingga arus listrik dapat melewati
photo cell menuju ke coil. Selanjutnya MC bekerja dan lampu menyala. Sedangkan saat
cahaya pada lingkungan sekitar terang maka hambatan pada photo cell menjadi besar
sehingga tidak bisa dialiri arus listrik yang menyebabkan arus listrik tidak mengalir ke
MC dan lampu akan mati.

E. KESIMPULAN
Dengan melakukan praktek, kita dapat menggambar dan merangkai rangkaian kendali
penerangan lampu jalan auto/man dengan photo cell sekaligus mengoperasikannya
pada trainer sehingga dapat mengetahui serta menjelaskan cara kerja dari rangkaian
photo cell. Photo cell sering kita jumpai pada lampu penerangan jalan atupun lampu
taman.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK INSTALASI LISTRIK INDUSTRI
PERCOBAAN KENDALI MOTOR OTOMATIS PADA TRAINER
Semester 4 KARTIAZIM Kelas : D1 / 2017

A. TUJUAN
1. Dapat menggambar dan merangkai rangkaian kendali motor otomatis pada trainer
yang meliputi :
a. Percobaan Kendali Motor Bergantiaan Otomatis Pada Trainer
b. Kendali Motor Berurutan Otomatis Pada Trainer
c. Membalik Arah Putaran Motor 3 Fasa Otomatis Pada Trainer
d. Kendali Motor Bintang Segitiga Semi Otomatis Pada Trainer
e. Kendali Motor Bintang Segitiga Otomatis Pada Trainer
2. Dapat menyebutkan nama komponen peralatan control yang digunakan dalam praktek
3. Dapat mengetahui serta menjelaskan cara kerja rangkaian kendali motor secara
otomatis pada trainer
4. Dapat mengoperasikan rangkaian kendali motor secara otomatis pada trainer

B. ALAT DAN BAHAN


1. Trainer kit kendali motor yang meliputi :
a. Magnetic Contactor (MC) = 3 buah
b. Push Button ON = 1 buah
c. Push Button OFF = 1 buah
d. Lampu Indikator = 3 buah
e. MCB 1 fasa = 2 buah
f. MCB 3 Fasa = 1 buah
g. OL = 1 buah
h. TDR = 1 buah
i. TDR Relay = 1 buah
2. Motor Listrik 1 fasa = 1 buah
3. Motor Listrik 3 fasa = 1 buah
4. Modul lampu pijar pengganti motor = 1 buah
5. Kabel jumper/penghubung = secukupnya

C. GAMBAR RANGKAIAN
(terlampir)
D. ANALISIS DATA
1. Percobaan Kendali Motor Bergantiaan Otomatis Pada Trainer
Pada rangkaian kendali ini, T1 dan K1 akan selalu aktif saat Push Button ON ditekan
karena adanya interlock yang dipasang pada rangkaian kendali (RT1) hingga saat
waktu dari settingan TDR habis maka jalur rangkaian akan berubah yang awalnya
mengaktifkan K1 untuk motor1 menjadi K2 untuk mengaktifkan motor2, sehingga
motor1 tidak akan berjalan karena K1 tidak mendapat aliran listrik.

2. Kendali Motor Berurutan Otomatis Pada Trainer


Pada rangkaian kendali ini, saat Push Button ON ditekan akan mengaktifkan KM1
sekaligus menguncinya (interlock) karena pada rangkaian KM1 ditambahi rangkaian
NO yang dipasang parallel, sehingga ketika KM1 aktif maka motor 1 akan aktif. Selain
KM1 yang aktif ketika Push Button ON ditekan, ada rangkaian T juga yang ikut aktif
karena disambung parallel di KM1, ketika TDR aktif dan menghitung mundur waktu
yang telah disetting hingga habis maka NO pada TDR akan aktif dan mengaktifkan
KM2 sehingga motor2 ikut aktif bersama motor1.

3. Membalik Arah Putaran Motor 3 Fasa Otomatis Pada Trainer


Pada rangkaian ini bekerja secara otomatis dengan menggunakan timer. Timer
digunakan untuk mengatur waktu sesuai yang diinginkan. Praktek yang digunakan kali
ini yaitu T1=5s dan T2=10s, T2 disetting lebih lama agar memastikan putan motor
benar-benar berhenti saat ingin mengubah putaran motor. Rangkaian ini juga
dilengkapi dengan lampu indikator yaitu saat posisi stop maka lampu indicator STOP
menyala, saat motor berputar maka lampu indicator RUN menyala, dan saat terjadi
beban lebih motor akan mati ditandai dengan menyalanya lampu OL. Ketika tombol
ON ditekan maka K1 bekerja sehingga motor dapat berputar ke kanan selama 5 detik
dan lampu indikator RUN menyala. Setelah 5 detik habis, kemudian motor mati selama
5 detik. Setelah 10 detik habis, motor berputar kembali ke arah kiri dan motor dapat
dimatikan dengan menekan tombol OFF.

4. Kendali Motor Bintang Segitiga Semi Otomatis Pada Trainer


Pada rangkaian ini menggunakan 1 push button ON dan 2 Timer. Ketika PB ON
ditekan maka arus mengalir ke arah KM1, KM2 dan T1 yang disetting 5 detik sehingga
K1 dan K2 bekerja yang ditandai dengan indikator lampu RUN hidup kemudian lampu
menyala selama 5 detik dengan nyala redup menandakan bahwa rangkaian pada
kondisi sambungan bintang. Setelah 5 detik maka T1 akan mengubah jalur aliran listrik
yang awalnya mengaktifkan K2 berubah mengaktifkan K3, maka K1 dan K3 bekerja
dengan lampu menyala lebih terang yang menandakan bahwa rangkaian pada kondisi
sambungan delta. Selanjutnya untuk mematikan lampu dengan menekan tombol OFF.

5. Kendali Motor Bintang Segitiga Otomatis Pada Trainer


Pada rangkaian ini menggunakan 1 push button ON dan 2 Timer. Ketika PB ON
ditekan maka arus mengalir ke arah K1 menuju TI dan mengalir ke K2 sehingga K1
dan K2 bekerja yang ditandai dengan indikator lampu RUN menyala kemudian lampu
menyala selama 5 detik dengan nyala redup menandakan bahwa rangkaian pada
kondisi sambungan bintang. Setelah 5 detik maka arus berganti mengalir ke arah K1
menuju T2 dan mengalir ke K3 sehingga K1 dan K3 bekerja dengan lampu menyala
lebih terang selama 5 detik yang menandakan bahwa rangkaian pada kondisi
sambungan delta. Setelah 5 detik habis maka lampu akan mati.

E. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktek kita dapat memahami rangkaian kendali motor otomatis pada
rangkaian sehingga dapat menjelaskan cara kerja rangkaian dan dapat mengoperasikannya
pada trainer. Dengan system otomatis kita menggunakan timer yang dapat bekerja
berdasarkan waktu yang kita inginkan. Motor yang akan menyala setelah push button di-
ON-kan dan selama berapa detik, motor tersebut tetap menyala yang selanjutnya setelah
beberapa detik maka lampu akan mati.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIK INSTALASI LISTRIK INDUSTRI
METERING MOTOR BINTANG SEGITIGA OTOMATIS PADA
TRAINER
Semester 4 KARTIAZIM Kelas : D1 / 2017

A. TUJUAN
1. Dapat menggambarkan dan merangkai rangkaian metering amperemeter dan voltmeter
2. Dapat menyebutkan komponen yang digunakan untuk praktek
3. Dapat menjelaskan cara kerja rangkaian metering amperemeter dan voltmeter
4. Dapat mengoperasikan metering amperemeter dan voltmeter

B. ALAT DAN BAHAN


1. Trainer kit kontrol motor yang meliputi :
a. Current Transformator = 1 buah
b. Amperemeter panel = 1 buah
c. Selector voltmeter = 1 buah
d. Voltmeter panel = 1 buah

C. GAMBAR RANGKAIAN
(terlampir)

D. ANALISIS DATA
Pada rangkaian ini, metering ampere dan metering volt digunakan pada rangkaian dengan
sambungan bintang dan segitiga. metering volt digunakan untuk mengetahui nilai
tegangan yang terdapat pada rangkaian. Tegangan yang diketahui dapat berupa tegangan
antar fasa atau tegangan line dan tegangan fasa-netral atau tegangan fasa. Metering ampere
digunakan untuk mengetahui nilai arus yang mengalir pada rangkaian saat kondisi
berbeban. Metering ampere dipasang menggunakan current transformator untuk
mengkonversi besar arus pada system tenaga listrik dari besaran primer menjadi sekunder.
Selain itu juga untuk keperluan pengukuran system metering dan proteksi alat
pengnukuran.

E. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktek, kita dapat mengetahui cara kerja matering ampere dan
metering volt. Metering volt dapat diketahui dengan penggunaan selector volt. Ketika
selector menunjuk pada arah ST maka tegangan yang ditunjukkan berupa tegangan line.
Sedangkan selector menunjuk pada arah SN maka tegangan yang ditunjukkan berupa
tegangan fasa.

Anda mungkin juga menyukai