Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

REPRESENTASI DISKRIMINASI GENDER DALAM NOVEL KIM JI YEONG


BORN 1982 KARYA CHO NAM JOO DAN RELEVANSINYA TERHADAP KAJIAN
PENDIDIKAN ISLAM

Disusun guna memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Heri Cahyono, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Linda Fitriani
19250084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul
“Representasi Diskriminasi Gender Dalam Novel Kim Ji Yeong Born 1982 Karya Cho Nam
Joo Dan Relevansinya Terhadap Kajian Pendidikan Islam” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari cara
pembuatan skripsi pada Universitas Muhammadiyah Metro dan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal penelitian ini
dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Kulliyatun, S.Ag.,M.Pd.I selaku Dosen yang telah mendidik dan memberikan
bimbingan selama masa perkuliahan.
2. Ibu serta kakak-kakakku yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat selama
penyusunan skripsi ini.
3. Teman-temanku satu bimbingan penelitian proposal yang telah berjuang bersama-sama
penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin,
penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Metro, 27 Juli 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... I
KATA PENGANTAR.................................................................................................... II
DAFTAR ISI .................................................................................................................. III
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian....................................................................... 5
D. Pembatasan Masalah........................................................................................... 5

BAB II KAJIAN LITERATUR...................................................................................... 6


A. Teori Relevan...................................................................................................... 6
B. Penelitian Terdahulu........................................................................................... 10

BAB III METODE PENELITIAN................................................................................. 12


A. Desain Penelitian ............................................................................................... 12
B. Sumber Data Penelitian....................................................................................... 12
C. Teknik Pengumpulan Data.................................................................................. 12
D. Teknik Analisis Data........................................................................................... 12
E. Sistematika Penulisan......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hakikatnya, manusia memiliki kedudukan yang setara antara laki-laki
maupun perempuan. Keduanya diciptakan dalam derajat, harkat, dan martabat
yang sama. Kalaupun memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda, itu semua agar
keduanya saling melengkapi namun dalam perjalanan kehidupan manusia,
banyak terjadi perubahan peran dan status atas keduanya, terutama dalam
masyrakat. Proses tersebut lama kelamaan menjadi kebiasaan dan membudaya.
Dan berdampak pada terciptanya perlakuan diskriminatif terhadap salah satu
jenis kelamin. Selanjutnya, mucul istilah gender yang mengacu pada perbedaan
peran antara laki-laki dan perempuan yang terbentuk dari proses perubahan peran
dan dtatus tadi baik secara sosial ataupun budaya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan
prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan
orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Novel
memiliki beberapa genre, diantaranya fiksi, nonfiksi, romance, fantasy, science
fiction (sci-fi), horror, mystery, thriller, dan lain-lain.
Salah satu novel yang paling populer dan mendunia adalah Kim Ji Young Born
1982 karya Cho Nam Joo yang diangkat menjadi film dan dirilis pada tanggal 31
Oktober 2019. Novel ini bergenre drama, keluarga, dan psikologi. Novel ini
setidaknya menggambarkan tentang budaya patriarki dan diskriminasi gender
yang masih berlaku di korea.
Melalui novel ini, wawasan dan mata kita akan terbuka lebih lebar
tentang betapa besar perjuangan yang harus dilakukan seorang perempuan sejak
kecil hingga dewasa untuk bisa mendapatkan hidup yang diimpikan. Stereotipe
tentang kaum perempuan yang dianggap "tidak bisa lebih baik" daripada kaum
pria masih jamak di masyarakat. Di negara Korea Selatan yang mungkin bagi
kita tampak gemerlap memiliki permasalahan yang sepertinya masih terus ada
hingga sekarang tentang kesetaraan gender.

4
Hal ini membuat peneliti tertarik untuk membahasnya, sebab diskriminasi
gender telah ada sejak zaman jahiliyah sebelum nabi Muhammad datang
membawa wahyu dari Allah. Dalam ajaran yang dibawa oleh nabi muhammad
saw yaitu islam, laki-laki dan perempuan derajat dan kedudukannya sama di mata
allah swt. Bahkan islam sangat memuliakan wanita sampai namanya diabadikan
dalam Al-Qur’an surat ke-4 yaitu surat An-Nisa. Peneliti berharap masyarakat
yang masih menganut ajaran patriarki ataupun diskriminasi gender dapat terbuka
pikirannya dan setuju akan adanya kesetaraan gender.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah penelitian dalam
kajian ini tentang diskriminasi gender dalam novel kim ji yeong born 1982 karya
cho nam joo dan kaitannya dengan kajian pendidikan islam.
1. Bagaimana sinopsis novel kim ji yeong born 1982 karya cho nam joo?
2. Bagaimana pandangan islam terhadap diskriminasi gender?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian


Tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah untuk mengetahui alur cerita
novel kim ji yeong born 1982 karya cho nam joo dan mengetahui adanya
diskriminasi gender di korea selatan serta kaitannya dengan kajian pendidikan
islam.

D. Pembatasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih
terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan
tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Luas lingkup hanya meliputi informasi seputar diskriminasi gender dalam
novel dan kaitannya dengan kajian pendidikan islam
2. Informasi yang disajikan yaitu : sinopsis novel kim ji yeong born 1982,
pengertian diskriminasi gender, diskriminasi gender dalam pandangan
islam.

5
BAB II
KAJIAN LITERATUR

A. Teori Relevan
1. Sinopsis novel kim ji yeong born 1982 karya cho nam joo
Seperti judulnnya novel ini mengisahkan seorang perempuan
bernama Kim Ji-Yeong yang lahir di tahun 1982. Kim Ji-yeong sedari
kecil sudah mendapat berbagai diskriminasi gender bahkan dari
keluarganya sendiri. Ia dan sodaranya yang juga  perempuan tidak
diberikan kamar pribadi mereka sendiri. Sedangkan sodara laki-lakinya
diberikan kamar pribadi. Sungguh tidak adil.
Kesenjangan kasih sayang ayah kepada seorang anak laki-laki dan
anak perempuan, dilihatkan disini. Ada bagian dimana Kim Ji-yeong
diganggu oleh seorang pria, namun ayahnya justru menyalahkan Kim Ji-
Yeong. Penulis dengan jelas menggambarkan perbedaan kasih sayang
dari ayak dan nenek Kim Ji-Yeong kepada Kim Ji-yeong dan kaka
perempuannya dengan adik laki-laki mereka.
Di dunia pendidikan juga sama, Kim Ji-yeong tidak pernah
direkomendasikan untuk magang di perusahaan besar oleh dosennya.
Dosen Kim Ji-Yeong banyak merekomendasikan seorang pria untuk
magang di perusahaan besar yang ternama. Lagi-lagi gender menjadi
alasan Kim Ji-yeong mendapat diskriminasi. Isu kesetaraan gender adalah
isu global yang tidak hanya terjadi di Korea Selatan saja. Ini masalah
yang mengkhawatirkan. Sesama mahasiswa harusnya diberi kesempatan
yang sama untuk berkembang.
Dalam bekerja, Kim Ji Yeong adalah karyawan yang rajin dan
teladan tapi tidak pernah mendapat promosi jabatan. Karena stigma di
masyarakat perempuan nantinya akan menikah dan harus meninggalkan
kariernya. Seakan perempuan tidak mempunyai hak memilih untuk
dirinya sendiri jika ia sudah menikah.
Kim Ji-yeong harus merelakan kariernya saat dia hamil. Ini
mengharukan. Buku ini memang fiksi, namun  apa yang dihadapi oleh

6
tokoh utama dialami juga oleh banyak perempuan di dunia ini.
Perempuan harus merelakan karier yang mereka rintis dengan susah
payah demi rumah tangganya. Ini tidak adil untuk sebagian perempuan
dan untuk Kim Ji-Yeong. Dalam berumah tangga suami dan istri
seharusnya bisa melakukan peran sebagai seorang yang berumah tangga
sekaligus sebagai invidu yang mempunyai karier, kecuali memang dia
sendiri yang menginginkan untuk fokus pada rumah tangganya saja.
Dengan semua masalah yang dihadapi Kim Ji-Yeong tersebut, dia
depresi dan kehilangan jati dirinnya. Kim Ji-Yeong mengatakan ia
bekerja bukan karena keharusan, namun karena ia menginginkannya.
Sejak saat itu Kim Ji-Yeong berperilaku aneh dan seperti kehilangan
semangat hidup, saya bisa mengerti apa yang dirasakan Kim Ji-yeong.
Kendati demikan, tekanan sosial dari mertuanya maupun orang lain masih
berdatangan.
Kim Ji-Yeong merupakan gambaran kehidupan nyata dari banyak
perempuan yang terjebak ketidaksetaraan gender, misoginis, patriarki dan
diskriminatif. Di Indonesia dan negara lain banyak perempuan seperti
Kim Ji-Yeong ini, mereka lelah dengan tuntutan sosial sebagai seorang
istri yang disalahkan jika anak dan suaminya bermasalah. Lelah dengan
diskriminasi tidak memiliki kesempatan berkembang yang sama seperti
yang dimiliki laki-laki. Lelah menjadi yang selalu disalahkan jika mereka
diganggu pria, perkara baju yang ia pakai. Lelah mengalah dengan
pekerja pria yang lebih diunggulkan dan sulitnya mendapat promosi serta
mendapat perlakuan yang layak. Jika seorang ibu memaksa bekerja
mungkin ada yang mengaggap ia tidak peduli dengan anaknya.1

2. Pengertian diskriminasi gender dan Pandangan islam terhadap


diskriminasi gender
Diskriminasi gender merupakan kondisi tidak adil akibat dari
sistem dan struktur sosial dimana baik perempuan maupun laki – laki
menjadi korban dari sistem tersebut. Berbagai pembedaan peran dan

1
‘Resensi Buku _Kim Ji-Yeong, Lahir Tahun 1982_ Halaman 2 - Kompasiana’.

7
kedudukan antara perempuan dan laki – laki baik secara langsung yang
berupa perlakuan maupun sikap dan yang tidak langsung berupa dampak
suatu peraturan perundang – undangan maupun kebijakan telah
menimbulkan berbagai ketidak-adilan yang berakar dalam sejarah, adat,
norma, ataupun dalam berbagai struktur yang ada dalam masyarakat.
Ketidak-adilan gender terjadi karena adanya keyakinan dan pembenaran
yang ditanamkan sepanjang peradaban manusia dalam berbagai bentuk
yang bukan hanya menimpa perempuan saja tetapi juga dialami oleh laki
– laki. Meskipun secara agregat ketidak-adilan gender dalam berbagai
kehidupan ini lebih banyak dialami oleh perempuan, namun hal itu
berdampak pula terhadap laki – laki. Bentuk-bentuk ketidakadilan akibat
diskriminasi gender adalah sebagai berikut:
1. Marginalisasi wanita. Istilah ini menggambarkan rendahnya status,
akses dan pengguasaan seseorang terhadap sumber daya ekonomi dan
politik dalam pengambilan keputusan . berbagai pekerjaan yang
dianggap sebagai pekerjaan wanita, misalnya guru taman kanakkanak
atau sekretaris, dinilai lebih rendah dibandingkan pekerjaan pria dan
sering berpengaruh terhadap perbedaan gaji antara kedua jenis
pekerjaan tersebut.
2. Subordinasi. Subordinasi pada dasarnya adalah keyakinan bahwa
salah satu jenis kelamin dianggap lebih penting dan lebih utama
dibandingkan jenis kelamin lainnya. Pandangan bahwa wanita
mempunyai kedudukan dan peran lebih rendah dibandingkan dengan
pria telah tercipta sejak dahulu. Berbagai tradisi, tafsir keagamaan,
maupun aturan birokrasi menempatkan wanita sebagai subordinasi
kaum pria yang menyebabkan keterbatasan ruang gerak wanita
diberbagai kehidupan. Misalnya seorang istri yang akan melanjutkan
pendidikan harus meminta izin dari suaminya, sebaliknya seorang
suami yang akan melanjutkan pendidikan tidak perlu meminta izi dari
istrinya.
3. Pandangan stereotip. Pandangan stereotip asdalah citra baku tentang
individu atau kelompok yang tidak sesuai dengan kenyataan empiris

8
yang ada. Pelabelan negatif (seterotip) secara umum melahirkan
ketidakadilan gender. Salah satu stereotip yang berkembang
berdasarkan pengertian gender, yaitu jenis kelamin wanita
mengakibatkan terjadinya diskriminasidan berbagai ketidakadilan.
Sebagai contoh, pandangan terhadap wanita yang tugas dan fungsinya
hanya melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan
kerumahtanggaan. Stereotip ini tidak hanya terjadi di dalam rumah
tangga, tetapi juga ditempat kerja dan masyarakat, bahkan tingkat
pemerintah dan negara.
4. Kekerasan. Kekerasan berarti suatu serangan terhadap fisik maupun
integritas mental psikologis seseorang. Kekerasan fisik dapat berupa
perko9saan, pemukulan dan penyikasaan. Kekerasan non fisik, yaitu
pelecehan seksual yang menyebabkan gangguan emosional. Pelaku
kekerasan mungkin saja individu di dalam rumah tangga, tempat umu,
atau dimasyarakat.
5. Beban kerja. Bentuk lain diskriminasi atau ketidakadilan gender,
yaotu beban kerja yang harus dilakukan oleh salah satu jenis kelamin
tertentu. Berbagai observasi menunjukkan bahwa hampir 90%
pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh wanita dan beberapa wanita
mengerjakan hal tersebut sambil bekerja mencari uang. Hal ini
menyebabkan wanita harus melakukan pekerjaan rumah sambil
bekerja.2
Dalam perspektif Islam, semua yang diciptakan Allah SWT
berdasarkan kudratnya masing-masing. Hal ini sejalan dengan firman
Allah dalam QS. Al-Qamar; 49 yang terjemahnya:
“Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dengan qadar” (QS.
AlQamar: 49). Para pemikir Islam mengartikan qadar dengan ukuran-
ukuran, sifat-sifat yang ditetapkan Allah swt. bagi segala sesuatu, dan itu
dinamakan kodrat. Maka dengan, laki-laki dan perempuan sebagai
individu dan jenis kelamin memiliki kodratnya masing-masing. Syeikh
Mahmud Syaltut mengatakan bahwa tabiat kemanusiaan antara lakilaki

2
Dosen Pengampu and Argyo Demartoto, ‘DOSEN PENGAMPU : Dr. Argyo Demartoto, M.Si.’

9
dan perempuan berbeda, namun dapat dipastikan bahwa Allah swt. lebih
menganugerahkan potensi dan kemampuan kepada perempuan
sebagaimana telah menganugerahkannya kepada laki-laki. Ayat Al-Quran
yang populer dijadikan rujukan dalam pembicaraan tentang asal kejadian
perempuan adalah firman Allah dalam QS. AnNisa’ ayat 1 Terjemahnya:
”Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu, yang telah
menciptakan kamu dari diri (nafs) yang satu, dan darinya Allah
menciptakan pasangannya dan keduanya Allah mengembangbiakkan laki-
laki dan perempuan yang banyak....”
Pengertian nafs menurut mayoritas ulama tafsir adalah Adam dan
pasangannya Siti Hawa. Pandangan ini kemudian telah melahirkan
pandangan negatif kepada perempuan dengan menyatakan bahwa
perempuan adalah bagian laki-laki. Tanpa laki-laki perempuan tidak ada,
dan bahkan tidak sedikit di antara mereka berpendapat bahwa perempuan
(Hawa) diciptakan dari tulang rusuk Adam. Kitabkitab tafsir terdahulu
hampir bersepakat mengartikan demikian.
Islam tidak pernah mengajarkan adanya perbedaan antar laki - laki
dan perempuan karena sesungguhnya yang membedakan mereka
hanyalah tingkat ketakwaannya pada Sang Khalik. Islam menempatkan
perempuan pada posisi yang setara dengan kaum laki-laki sehingga
mereka bisa saling membantu dalam mengisi kehidupan ini.
Masingmasing memiliki karakteristik berbeda yang bisa menjadi potensi
untuk saling menguatkan dan mendukung satu sama lain. Beberapa ayat
AlQur’an menjelaskan bahwa perempuan dan kaum laki-laki akan
mendapatkan imbalan yang setimpal ketika mereka melakukan suatu
kebajikan. Hanya saja yang harus diingat bahwa kebebasan yang
diberikan kepada kaum perempuan bukan kebebasan tanpa batas aturan
dan norma. Aturan tersebut bukan untuk mengebiri eksistensi kaum
perempuan tetapi justru untuk melindungi kepentingannya.3

3
Tanwir Tanwir, ‘Kajian Tentang Eksistensi Gender Dalam Perspektif Islam’, Al-MAIYYAH : Media
Transformasi Gender Dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 10.2 (2018), 234–62
<https://doi.org/10.35905/almaiyyah.v10i2.505>.

10
B. Penelitian Terdahulu
Terkait dengan judul ini, maka penulis akan sampaikan beberapa
penelitian yang relevan dengan judul Skripsi ini yang telah dilakukan oleh
peneliti-peneliti lain. Berikut peneliti paparkan beberapa hasil penelitian
tersebut, antara lain:
Pertama Penelitian yang berjudul Diskriminasi Terhadap Perempuan
Dalam Novel Sunyi Di Dada Sumirah Karya Artie Ahmad isi skripsi tersebut
adalah Mendeskripsikan bentuk-bentuk diskriminasi terhadap tokoh-tokoh
perempuan dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad, (2)
Mendeskripsikan sikap tokoh-tokoh mengatasi diskriminasi terhadap
perempuan dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. Manfaat
penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan mengenai studi analisis
terhadap sastra di Indonesia, terutama dalam bidang penelitian novel
Indonesia yang memanfatkan teori kritik sastra feminis. Selain itu, penelitian
ini dapat memberikan sumbangan dalam mengaplikasikan teori sastra dan
teori kritik sastra feminis untuk mengungkapkan novel Sunyi di Dada
Sumirah karya Artie Ahmad.
Kedua, penelitian yang berjudul Diskriminasi Gender Dalam Film Pink
(Analisis Semiotik Roland Barthes), manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui
penanda dan petanda diskriminasi gender dalam film Pink, serta mendeskripsikan
makna penanda dan petanda diskriminasi gender dalam film Pink. Penelitian ini
menggunakan pendekatan paradigma kritis. Dikarenakan paradigma kritis ialah
salah satu cara pandang terhadap realitas sosial yang senantiasa diliputi rasa kritis
terhadap realitas yang terjadi. Fokus masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini,
adalah: Apa saja penanda (signifier) dan petanda (signified) diskriminasi gender
dalam film “PINK“, dan Bagaimana makna penanda (signifier) dan petanda
(signified) diskriminasi gender dalam film “PINK”.

11
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis desain penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif
deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,
baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih
memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar
kegiatan. Selain itu, Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan,
manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel yang diteliti,
melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. 

B. Sumber Data Penelitian


Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data skunder yaitu data yang diperoleh dari pengumpulan data
yang menunjang data primer. Data skunder dalam penelitian ini adalah
teks atau literatur mengenai diskriminasi gender yang berkaitan dengan
penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi,
yaitu teknik pengumpulan data melalui pengumpulan dokumen-dokumen
untuk memperkuat informasi. Teknik dokumentasi bisa disebut sebagai
strategi yang digunakan dengan mengumpulkan data-data dari buku,
majalah, dan dokumen yang relevan berkaitan dengan objek penelitian.

D. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis konten. Teknik analisis konten yaitu penelitian yang bersifat

12
pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak
dalam media massa.

E. Sistematika Penulisan
Berikut merupakan sistematika penulisan proposal penelitian
kualitatif:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
D. Pembatasan Masalah

BAB II KAJIAN LITERATUR


A. Teori Relevan
B. Penelitian Terdahulu

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian
B. Sumber Data Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data
E. Sistematika Penulisan

DAFTAR PUSTAKA

13
DAFTAR PUSTAKA

‘Resensi Buku _Kim Ji-Yeong, Lahir Tahun 1982_ Halaman 2 - Kompasiana’.


Dosen Pengampu and Argyo Demartoto, ‘DOSEN PENGAMPU : Dr. Argyo
Demartoto, M.Si.’
Tanwir Tanwir, ‘Kajian Tentang Eksistensi Gender Dalam Perspektif Islam’, Al-
MAIYYAH : Media Transformasi Gender Dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 10.2
(2018), 234–62 <https://doi.org/10.35905/almaiyyah.v10i2.505>.

14

Anda mungkin juga menyukai