Anda di halaman 1dari 24

KONFLIK IBU DAN ANAK SALING MENGGUGAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sosiologi

OLEH:
NAMA : SHINTA DEWI
NOMOR ABSEN : 03
KELAS : XI IPS 5

GURU PEMBIMBING
ENI PRASETYANINGRUM S.Pd.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


SMA NEGERI 2 PURBALINGGA
TAHUN AJARAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Penelitian dengan judul “Konflik Antara Ibu dan Anak Saling Menggugat” telah disusun sebagai
salah satu tugas mata pelajaran Sosiologi tahun pelajaran 2022/2023 yang telah disetujui dan
disahkan pada:
Hari/Tanggal:

Menyetujui,
Guru Pembimbing

Eni Prasetyaningrum S.P.d


NIP: 197803132008012021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puja dan puji marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa selalu limpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Penelitian ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan utama penulisan Penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Sosiologi semester genap, dengan judul Penelitiannya adalah “ Konflik antara Ibu da
Anak saling menggugat ”.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eni Prasetyaningrum selaku guru
Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI semester genah yang telah memberikan arahan dalam
menyusun laporan penelitian ini, dan kepada berbagai sumber yang membantu dalam penulisan
penelitian ini dari awal hingga selesai.
Semoga laporan penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun dalam penulisan ini penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dan jauh
dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
penelitian ini, dan penulis juga sangat mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk
bahan pertimbangan perbaikan penelitian ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Purbalingga, 20 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I - PENDAHULUAN.............................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 5
C. TUJUAN PENELITIAN..................................................................................... 5
D. MANFAAT PENELITIAN................................................................................. 5
BAB II - KAJIAN TEORI.............................................................................................. 6
A. PENELITIAN YANG RELEVAN..................................................................... 6
B. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 6
C. KERANGKA BERPIKIR................................................................................... 11
BAB III - METODE PENELITIAN.............................................................................. 12
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.......................................................... 12
B. BENTUK PENELITIAN.................................................................................... 12
C. SUMBER DATA................................................................................................. 13
D. TEKNIK SAMPLING........................................................................................ 14
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA.................................................................. 14
F. TEKNIK ANALISIS DATA............................................................................... 15
BAB IV - HASIL PENELITIAN.................................................................................... 16
A. PENYAJIAN DATA........................................................................................... 16
B. ANALISIS DATA................................................................................................ 17
C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN........................................................... 18
BAB V - PENUTUP......................................................................................................... 21
A. SIMPULAN.......................................................................................................... 21
B. SARAN................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial, yang artinya manusia tidak bisa hidup sendiri atau
tanpa bantuan orang lain. Hal tersebut menyebabkan manusia selalu hidup secara
berkelompok, yang dalam kehidupan sosial hal tersebut disebut sebagai kelompok sosial.
Pada hakikatnya, kelompok sosial terbentuk karena keinginan untuk menjadi satu
dengan manusia lain di sekelilingnya dan keinginan menjadi satu dengan lingkungan
alamnya. Kelompok sosial dengan lingkup paling kecil dimulai dari sebuah keluarga.
Menurut Charles H. Cooley hubungan sebuah keluarga disebut sebagai kelompok primer,
yang ditandai dengan pergaulan, kerjasama, dan tatap muka yang intim.
Kelompok sosial memiliki norma kelakuan yang mengatur peran anggota, dalam
sebuah keluarga juga memiliki aturan yang berbeda dengan keluarga lain, misalnya keluarga
X diberi tidak melarang anaknya pulang malam namun selalu melapor setiap kegiatan,
sedangkan keluarga Y membebaskan anaknya dan percaya pada anaknya serta tidak
membatasi pergaulannya.
Berjalannya suatu kelompok sosial tidak menjamin setiap anggota kelompok
memiliki pemikiran yang sama. Manusia selalu memiliki keinginan untuk lebih maju dan
mengembangkan aspek dalam kehidupannya. Namun pemikiran tersebut tidak selalu sama
dalam pemikiran seluruh anggota kelompok, hal-hal demikian dapat menjadikan adanya
perbedaan paham yang berimbas pada adanya ketersinggungan, ada pihak yang dirugikan,
serta adanya perlakuan tidak adil.
Hal tersebut juga terjadi dalam sebuah keluarga pemilik yayasan Akademi
Keperawatan Yakpermas Banyumas. Dimana ibu yang memiliki posisi sebagai pemegang
yayasan dianggap tidak adil karena hanya membagi warisan kepada anak bungsu dan tidak
merata. Sehingga anak lain merasa tersinggung dan merasa tidak diperlakukan dengan adil.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih lanjut
mengenai konflik harta waris antara ibu dan anak yang saling menggugat kepada pihak
berwajib dan apakah hal tersebut bisa mencapai titik keadilan yang seharusnya. Oleh karena
itu penulis memilih judul "KONFLIK IBU DAN ANAK SALING MENGGUGAT".

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis menguraikan
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah penyebab dari konflik gugat menggugat antara ibu dan anak.
2. Bagaimana peran pihak ketiga dalam masalah konflik ibu dan anak saling menggugat.
3. Apakah konflik antara ibu dan anak yang saling menggugat mencapai titik keadilan yang
disepakati.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis memiliki
tujuan masalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah penyebab dari konflik gugat menggugat antara ibu dan anak.
2. Untuk mengetahui bagaimana peran pihak ketiga dalam masalah konflik ibu dan anak
saling menggugat.
3. Untuk mengetahui apakah konflik antara ibu dan anak yang saling menggugat mencapai
titik keadilan yang disepakati.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis memiliki
manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memenuhi tugas penulis Agar dapat
menghasilkan nilai yang baik.
2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memecah rasa ingin tahu pembaca
mengenai topik ini.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Penelitian Yang Relevan


Sebagai perbandingan, penelitian ini mengambil beberapa penelitian terdahulu
dengan tema yang tidak jauh berbeda. Penelitian terdahulu ini dapat pula dijadikan referensi
alam mengembangkan paradigma dan merupakan gambaran umum. Penelitian yang
dilakukan oleh Muhammad Shofwanul Mu’minin, 2020. Mahasiswa jurusan Hukum
Keluarga Islam Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
dengan judul "Konflik Keluarga Akibat Pembagian “Harta Waris” Dengan Hibah Perspektif
Kompilasi Hukum Islam. Pada penelitian ini pada dasarnya pembagian harta warisan di
Dusun Betiring Desa Sumberagung menggunakan sistem hibah, yang mana harta tersebut
dibagikan kepada anak-anaknya pada saat orang tua masih hidup. Dalam kasus ini
pembagian harta warisan yang tidak merata dan adanya kesalahpahaman juga dapat
mengakibatkan konflik pada keluarga.

B. Tinjauan Pustaka
1. Konflik
a. Pengertian Konflik
Kata "konflik" berasal dari bahasa Latin "configere" yang artinya saling
memukul yang didefinisikan sebagai percekcokan, perselisihan, atau pertentangan.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (atau juga kelompok)yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Menurut Lewis A. Coser
berpendapat bahwa konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan
atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang bersifat langka dengan maksud
menetralkan mencederai, atau melenyapkan lawan.
b. Faktor-Faktor Terjadinya Konflik
Pada umumnya penyebab munculnya konflik kepentingan sebagai berikut:
1) Perbedaan kebutuhan, nilai, dan tujuan

6
2) Langkanya sumber daya seperti kekuatan, pengaruh, ruang, waktu, uang,
popularitas dan posisi, dan persaingan.
3) Ketika kebutuhan, nilai dan tujuan saling bertentangan, ketika sejumlah sumber
daya menjadi terbatas, dan ketika persaingan untuk suatu penghargaan serta hak-
hak istimewa muncul.
Dari keterangan di atas, disimpulkan bahwa salah satu faktor yang
mendominasi akan timbulnya atau terjadinya konflik itu merupakan adanya
ketidakpuasan dengan apa yang dialami oleh seseorang yang bersangkutan.
Kemudian adanya persaingan diantara kedua belah pihak. Deverger Maurice Suatu
konflik dapat terjadi karena perbedaan pendapat, salah paham, ada pihak yang
dirugikan, dan perasaan sensitif.
1) Perbedaan pendapat
Suatu konflik yang terjadi karena perbedaan pendapat dimana masing-masing
pihak merasa dirinya benar, tidak ada yang mau mengakui kesalahan, dan apabila
perbedaan pendapat tersebut amat tajam maka dapat menimbulkan rasa kurang
enak, ketegangan dan sebagainya.
2) Salah paham
Salah paham merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan konflik.
Misalnya tindakan dari seseorang yang tujuan sebenarnya baik tetapi diterima
sebaliknya oleh individu yang lain.
3) Ada pihak yang dirugikan
Tindakan salah satu pihak mungkin dianggap merugikan yang lain atau masing-
masing pihak merasa dirugikan pihak lain sehingga seseorang yang dirugikan
merasa kurang enak, kurang senang atau bahkan membenci.
4) Perasaan sensitif
Seseorang yang terlalu perasa sehingga sering menyalah artikan tindakan orang
lain. Berdasarkan hal diatas, bahwa terjadinya konflik sosial itu akibat dari adanya
ketimpangan-ketimpangan sosial yang tidak bisa diterima secara positif, dan
adanya sifat arogan yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan
pihak yang lain atau yang dirugikan. Dan perasaan inilah seseorang dapat
berkonflik dan saling membenci dan bertindak sewenang-wenang.

7
c. Bentuk Bentuk Konflik
Adapun dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan bentuk-
bentuk konflik sebagai berikut:
1) Konflik dengan orang tua sendiri
Konflik ini muncul karena adanya ketidakserasian antara perilaku anak dan
harapan orang tua sehingga timbul perbedaan pandangan antara anak terhadap
orang tuanya Contoh, seorang anak tidak mengikuti kehendak orang tuanya untuk
masuk fakultas kedokteran dan lebih memilih fakultas hukum yang disukainya.
2) Konflik dengan anak anak sendiri
Konflik ini terjadi sebagai reaksi orang tua atas perilaku anak yang tidak sesuai
dengan harapan orang tua Umumnya, orang tua memberikan tanggapan yang
berlebihan atas perlawanan atau pembangkangan anak Contoh tanggapan tersebut
adalah menghukum anak dan mengurangi hak-hak mereka Jika anak memberikan
reaksi negatif terhadap tanggapan orang tua tersebut, maka timbul konflik
3) Konflik dengan keluarga
Konflik ini dapat terjadi dalam seluruh perkembangan seseorang. Pada masa
kanak-kanak dan remaja, seseorang dapat berkonflik dengan kakek, nenek,
paman, atau bibi yang ikut dalam proses pendidikannya (sosialisasi) Pada masa
dewasa, ia dapat saja berkonflik dengan mertua atau keluarga suam istri yang
dipandang terlalu ikut campur dalam kehidupan pribadi dan keluarganya la juga
dapat berkonflik dengan saudara-saudara sendiri, misalnya tentang pembagian
warisan.
4) Konflik dengan orang lain
Konflik jenis ini timbul dalam hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya,
seperti dengan tetangga, atau teman kerja Konflik dengan orang lain dapat timbul
karena perbedaan pendirian atau pandangan mengenai suatu hal
5) Konflik dengan suami atau istri
Konflik ini umumnya timbul akibat berbagai kesulitan yang dihadapi dalam
perkawinan, termasuk pertentangan mengenai persoalan ekonomi atau mengenai
cara mendidik anak

8
6) Konflik di sekolah
Konflik di sekolah dapat berupa konflik akibat tidak dapat mengikuti pelajaran,
tidak lulus ujian, konflik hubungan antara guru dan murid, atau konflik tentang
kedudukan di antara teman-teman sebaya di kelas.
7) Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Konflik dalam pekerjaan dapat berupa konflik yang timbul dari pekerjaan itu
sendiri, seperti pekerjaan yang membosankan atau terlalu berat. Konflik jenis ini
juga dapat berhubungan dengan waktu kerja, keuangan, dan konflik dalam
hubungan antarteman sekerja
8) Konflik agama
Konflik ini umumnya berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai
hakikat dan tujuan hidup, aturan dan perilaku yang bertentangan dengan agama,
pindah agama, dan pernikahan beda agama.
9) Konflik pribadi
Konflik ini dapat timbul karena minat yang berlawanan, tidak ada keuletan, tidak
ada kemampuan untuk mengembangkan diri, serta tidak adanya semangat hidup.
d. Dampak Dari Konflik Sosial
Akibat-akibat dari konflik sering dapat kita lihat dalam kelompok minoritas dalam
suatu masyarakat. Dalam banyak hal, solidaritas sosial kelompok minoritas itu sangat
tergantung pada oposisi mereka bersama terhadap masyarakat yang lebih besar.
Kelompok-kelompok seperti ini sebenarnya berjuang atas kenyataan bahwa mereka
ditolak oleh masyarakat luas, karena itu membantu membenarkan dan menegaskan
oposisi mereka terhadap masyarakat. Sebagai akibat dari saling penolakan ini,
kelompok minoritas mengembangkan suatu struktur internal yang sangat kompak.
e. Pola Penyelesaian Konflik Sosial
Dalam analisis ini terdapat beberapa cara untuk menyelesaikan konflik berdasarkan
kebiasaan yang digunakan masyarakat untuk menyelesaikannya yaitu:
1) Konsiliasi berasal dari kata consolation yang memiliki arti perdamaian. Cara ini
digunakan dalam menyelesaikan suatu konflik melalui upaya mempertemukan

9
dua pihak yang bertikai atau berselisih guna tercapainya kesepakatan untuk
mengadakan damai diantara keduanya.
2) Arbitrase mediasi berasal dari kata mediation yang berarti perantara atau media.
Mediasi dijadikan sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan suatu konflik
dengan menggunakan jasa pihak ketiga sebagai perantara yang dapat meredam
terjadinya konflik diantara masyarakat yang berselisih atau yang sedang
berkonflik.
2. Menggugat
Menurut Wikipedia menyebutkan bahwa Gugatan merupakan permasalahan perdata yang
mengandung sengketa antara 2 (dua) pihak atau lebih yang diajukan kepada Ketua
Pengadilan Negeri dimana salah satu pihak atau lebih yang diajukan kepada Ketua
Pengadilan Negeri dimana salah satu pihak sebagai penggugat untuk menggugat pihak
lain sebagai tergugat. Sehingga menurut KBBI arti dari menggugat adalah mendakwa;
mengadukan (perkara).
3. Ibu dan Anak
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Ibu secara etimologi berarti: wanita yang
telah melahirkan seseorang, sebutan untuk wanita yang sudah bersuami dan panggilan
yang takzim kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun yang belum. Peranan ibu
terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu sangat berperan
dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa.

10
C. Kerangka Berpikir
Manusia merupakan makhluk sosial atau selalu menjalani kehidupan secara kelompok
dan tidak bisa hidup sendiri. Namun manusia berpikir dinamis dan selalu memikirkan
sebuah pencapaian atau keinginan untuk maju. Hal tersebut terkadang menimbulkan
konflik dalam kelompok seperti halnya timbulnya salah paham atau perilaku yang tidak
adil. Contohnya adalah kasus ibu dan anak yang menyangkut Yayasan Akademik
Keperawatan Banyumas.

Apakah penyebab dari Bagaimana peran pihak Apakah konflik antara ibu dan
konflik gugat menggugat ketiga dalam masalah anak yang saling menggugat
antara ibu dan anak. konflik ibu dan anak mencapai titik keadilan yang
saling menggugat. disepakati.

Pengertian Faktor- Bentuk- Dampak Pola Pengertian Pengertian
Konflik faktor bentuk dari penyelesaian Menggugat Ibu dan
terjadinya konflik konflik konflik Anak
konflik sosial sosial

Metode observasi dan Metode wawancara

1. Untuk mengetahui apakah penyebab dari konflik gugat menggugat antara ibu dan anak.
2. Untuk mengetahui bagaimana peran pihak ketiga dalam masalah konflik ibu dan anak
saling menggugat.
3. Untuk mengetahui apakah konflik antara ibu dan anak yang saling menggugat
mencapai titik keadilan yang disepakati

11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penulis dengan judul "KONFLIK IBU DAN ANAK SALING MENGGUGAT",
menentukan bahwa tempat dan waktu penelitian merupakan lokasi dimana penulis meneliti
sebuah kasus yang akan dibahas sebagai permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitiannya.
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Kalimanah Wetan, Kecamatan Kalimanah,
Kabupaten Purbalingga. Penulis memilih lokasi tersebut di dasarkan pada pertimbangan
bahwa permasalahan yang di ajukan pada penelitian ini dapat diperoleh dari jawaban
informan atau narasumber yang berperan sebagai pihak ketiga dalam konflik ini secara
langsung. Oleh karenanya, pemilihan lokasi ini sesuai dengan tujuan peneliti untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi pada kasus ini yaitu mengenai konflik ibu dan anak
yang saling menggugat atas pembagian harta waris keluarga. Waktu penulis dalam mulai
meneliti kasus konflik ibu dan anak yang saling menggugat yaitu dari tanggal 8 Mei 2023
penulis memulai membuat pendahuluan.

B. Bentuk Penelitian
Penelitian Sosial adalah metode yang digunakan oleh para ilmuwan dan peneliti
sosial untuk mempelajari orang dan masyarakat sehingga mereka dapat merancang
produk/jasa yang memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Penelitian Sosial dilakukan
dengan mengikuti rencana tindakan yang sistematis yang meliputi :
1. Metode kualitatif mengandalkan komunikasi langsung dengan anggota pasar, observasi,
analisis teks. Hasil dari metode ini lebih mengarah pada akurasi daripada
menggeneralisasi ke seluruh populasi.
2. Metode kuantitatif menggunakan teknik analisis statistik untuk menilai data yang
dikumpulkan melalui survei, jajak pendapat atau kuesioner.
Berdasarkan data diatas penulis memutuskan untuk menggunakan bentuk
penelitian Kualitatif, dimana penulis melakukan observasi dan mewawancarai secara
langsung dengan pihak ketiga dalam kasus penelitian.

12
C. Sumber Data
Sumber Data dalam penelitian ini adalah sebuah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, data diartikan sebagai kenyataan yang ada
yang berfungsi sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat, keterangan yang
benar, dan keterangan atau bahan yang dipakai untuk penalaran dan penyelidikan. Ada
macam-macam dari sumber data yaitu :
1. Penelitian Primer, Penelitian Primer dilakukan oleh peneliti sendiri. Ada daftar
pertanyaan yang ingin diajukan peneliti yang perlu disesuaikan dengan target pasar.
Pertanyaan-pertanyaan ini dikirim ke responden melalui survei, jajak pendapat atau
kuesioner sehingga menganalisisnya menjadi nyaman bagi peneliti.
2. Penelitian Sekunder adalah metode di mana informasi telah dikumpulkan oleh organisasi
penelitian atau pemasar. Surat kabar, komunitas online, laporan, bukti audio-visual, dll.
termasuk dalam kategori data sekunder. Setelah mengidentifikasi topik penelitian dan
sumber penelitian, seorang peneliti dapat mengumpulkan informasi yang tersedia dari
sumber-sumber yang dicatat.
Berdasarkan beberapa macam sumber data dalam penelitian, penulis
memutuskan untuk menggunakan sumber data primer sebagai bentuk penelitian yang sedang
ia analisis

13
D. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel.
Sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam
menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian. Untuk mengambil sampel,
teknik sampling terbagi menjadi dua kategori, yaitu probability sampling dan non-probability
sampling.
Berdasarkan data diatas penulis menggunakan teknik sampling berupa non
probability sampling yang merupakan teknik sampling yang menggunakan sampel pilihan
berdasarkan subjektivitas peneliti dan tidak acak. Non-probability sampling ditentukan oleh
keahlian peneliti. Non-probability sampling banyak dipakai dalam penelitian kualitatif.
Penelitian yang dilakukan penulis memilih Purposive Sampling sebagai teknik di dalam non
probability. Dimana Purposive sampling merupakan teknik penetapan sampel dengan cara
memilih sampel sesuai dengan pengetahuan peneliti terhadap penelitian (berdasarkan tujuan
atau masalah dari penelitian). Sampel yang dipilih karena dianggap sesuai untuk penelitian
tersebut dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang digunakan
untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Artinya, teknik ini memerlukan langkah yang
strategis dan juga sistematis untuk mendapatkan data yang valid dan juga sesuai dengan
kenyataannya.
Berdasarkan data diatas, penulis menggunakan teknik pengumpulan data
berupa observasi sebab pengamatan dan pencatatan secara sistematis dilakukan dengan objek
penelitian dengan informasi yang akurat. Teknik observasi artinya melakukan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala yang tampak pada objek penelitian.
Observasi ini tergolong teknik pengumpulan data yang paling mudah dilakukan dan
biasanya juga banyak digunakan untuk statistika survei.

14
F. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data adalah suatu proses untuk mengolah data dan informasi
ke dalam proses penelitian, nantinya data tersebut akan dijadikan sebagai hasil penelitian
atau informasi baru. Proses analisis data perlu dilakukan agar tahu kevalidan data yang
didapat sehingga nantinya akan memudahkan dalam proses-proses selanjutnya.
Berdasarkan data diatas penulis menggunakan teknik analisis data dari Data
kualitatif yang didapatkan dari wawancara dan observasi sehingga data yang didapat lebih
bersifat deskriptif dari suatu fenomena. Dalam data kualitatif, penulis menggunakan teknik
Analisis Naratif yang dimana merupakan teknik untuk mengolah data kualitatif dalam
penelitian. Analisis naratif adalah teknik yang dilakukan dengan berfokus pada deskripsi
berbagai peristiwa yang didapatkan dari narasumber, yang kemudian akan disajikan ke dalam
suatu deskripsi cerita. Teknik analisis naratif ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan di dalam suatu aktivitas organisasi, baik dari segi internal maupun eksternal.

15
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data
Data dalam penelitian ini diperoleh peneliti melalui sebuah metode yaitu
metode kualitatif yang dimana dalam hal ini metode observasi pun digunakan oleh penulis.
Metode observasi ini dilakukan oleh penulis dengan melakukan sebuah observasi kepada
pihak ketiga perihal konflik yang terjadi. Metode observasi ini berupa pengamatan, dengan
disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Sebab penulis
melakukan metode observasi ini kepada pihak penasehat hukum dari anak yang bersangkutan
yaitu dengan data sebagai berikut :
Nama : Bpk. Soemarjono S.H
Umur : 53 tahun
Pekerjaan : Advokat (penasehat hukum dalam kasus yang diteliti)
Alamat : JL Mayjend Sungkono gang Melati, Kalimanah Wetan RT 1 RW 4,
Purbalingga.
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber/informan, didapatkan data
sebagai berikut :
1. Sengketa terjadi antara ibu dan anak yang saling menggugat di mana sang ibu memiliki
lima (5) orang anak dan kelima orang anak tersebut masih hidup, kemudian sang ibu
membuat surat pernyataan keterangan ahli waris dan surat tersebut diketahui oleh kades
selaku kepala pemerintahan desa.
2. Gugatan pertama dilayangkan oleh ibu kandung yaitu gugatan anak durhaka, karena anak
melaporkan ibu beserta dua orang saudara lainnya atas dugaan pemalsuan surat.
3. Sidang pertama berlangsung pada pada tanggal 24 september 2020, dengan hasil gugatan
sang ibu tidak dikabulkan karena alasan dilakukannya gugatan tidak memenuhi unsur
sebagaimana diatur didalam undang-undang.
4. Pihak bersengketa, apa yang menjadi objek sengketa dan letak obyek sengketa; bermula
dari surat penataan waris yang tidak benar (palsu) yang digunakan untuk peralihan
sertifikat hak milik (SHM) dan sertifikat tersebut digunakan sebagai jaminan kredit di
Bank, merambah pada laporan yang dilakukan oleh ketiga orang anak yang tidak diakui

16
keberadaanya, hingga sang ibu mengajukan gugatan pada Pengadilan Negeri Purbalingga
tentang anak durhaka.

B. Analisis Data
Setelah data diolah dan disajikan baik dalam bentuk penjelasan dan uraian,
maka langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah menganalisis data tersebut sehingga
dapat diperoleh hasil yang sesuai dari setiap data yang disajikan dalam penelitian ini. Penulis
mengemukakan berdasarkan uraian penyajian data terdahulu dengan teknik analisis deskriptif
kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi dan metode wawancara sebagai metode pokok.
Metode observasi penulis gunakan untuk memperoleh data tentang bentuk
peran yang dilakukan oleh penasehat hukum sebagai informan dalam penelitian yang
dilakukan oleh penulis, yang dimana dilanjutkan dengan pencatatan secara sistematis dengan
informan yang akurat. Sedangkan metode wawancara penulis gunakan untuk menggali
informasi lebih dalam mengenai pihak-pihak yang sedang berkonflik yaitu konflik antara ibu
dan anak yang saling menggugat.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, diperoleh objek penelitian yaitu
Bapak Soemarjono S.H, sebagai mana dalam penelitian ini beliau berperan sebagai sumber
informan bagi penulis sekaligus penasehat hukum dari pihak yang tergugat. Hasil dari
wawancara dan observasi disini digunakan sebagai metode untuk memperkuat data yang
saling berkaiatan dan saling melengkapi dalam penelitian yang dilakukan penulis.

Tahapan analisis data yang digunakan antara lain :


1. Reduksi data berarti merangkum atau dilakukan dengan observasi yang dimana
dilakukan pencatatan , memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal penting.
Dengan demikian data yang di sajikan akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Dapat
digambarkan bahwa bagaimana hasil pencatatan lapangan yang komplek, rumit dan
belum bermakna. Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
proses dan bentuk penyelesaian konflik antara ibu dan anak yang saling menggugat.

17
2. Penyajian data, maksudnya adalah penyajian data biasa dilakukan dalam uraian singkat,
bagan, hubungan, antara kategori, dan sebagainya. Melalui penyajian data, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Yang
paling digunakan untuk menyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
yang bersifat narasi/deskriptif.
3. Selanjutnya setelah dilakukan analisis yang mendalam, ternyata dalam penelitian ini ada
kaitannya dengan menggunakan metode wawancara. Yang dimana wawancara adalah
bagian dari pengumpulan data yang bersifat penting artinya sumber-sumber dari
wawancara yang didapatkan penulis dari sumber informan yang akurat dan merupakan
objek secara langsung dari kasus dalam penelitian yang penulis lakukan.

Setelah semua data terkumpul, kemudian penulis menganalisis data-data


tersebut. Data tersebut diuraikan untuk selanjutnya disimpulkan dengan menggunakan
metode deskriptif atau metode kualitatif, yaitu menggambarkan objek penelitian secara nyata
dan apa adanya sesuai dengan fakta di lapangan untuk kemudian ditarik kesimpulannya yang
bersifat umum sebagai hasil dari penelitian yang penulis teliti.

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan dalam
bagian ini akan menjelaskan hasil yang sudah penulis teliti. Hasil dalam penulisan penelitian
merujuk pada rumusan masalah dalam penelitian ini.
1. Konflik apa yang terjadi dan yang menjadikan kasus ini berlanjut?
Ibu dan anak dalam satu keluarga saling melayangkan laporan ke Polres
Purbalingga, Jawa Tengah. Perselisihan ini dipicu oleh perebutan hak waris atas tanah
Yayasan Kesejahteraan Perawat Banyumas (Yakpermas). Patricia Harjati (68) dilaporkan
oleh ketiga anaknya atas dugaan pemalsuan dokumen kepemilikan atas tanah di Jalan
Raya Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, tersebut. Namun, wanita yang
memasuki usia senja ini tidak tinggal diam, dirinya melayangkan gugatan pencabutan
kekuasaan dan hak waris yang diturunkan ketiga anaknya tersebut ke Pengadilan Negeri
Purbalingga. Patricia mengaku tanah Yakpermas itu merupakan tanah yayasan bukan
tanah yang dibeli suaminya Marcoes Heribertoes Soenadi sebagai pendiri. Dirinya

18
diancam dan dilaporkan ke polisi oleh anaknya sendiri. Dia mengaku telah berkali-kali
dipanggil ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Tetapi, Patricia yang juga menjabat
sebagai ketua pembina yayasan ini bersikukuh jika dirinya tidak memalsukan dokumen
apapun terkait tanah Yakpermas.
2. Apa yang menyebabkan sang anak menggugat ibunya ?
Sebelumnya sang ibu yang juga sebagai ketua pembina Yakpermas, Patricia
Harjati menginginkan perdamaian. Sang anak Antonius Trisnadi Setiawan bersama dua
saudaranya yang memperkarakan kasus pemalsuan juga menghadapi hal sama. "Karena
sudah melangkah ke kepolisian dan laporan ya kami ikuti hasil mediasi. Harapan saya
damai tidak berkepanjangan," ujar anak pertama Yakpermas akrab disapa Wawan saat
dikantor pengacaranya,Selasa (11/8/2020). Secara prinsip, Wawan menginginkan kelima
anak pendiri dapat dimasukkan ke dalam hak waris tanah yayasan. Namun dalam surat
pernyataan waris hanya disebutkan tiga orang saja. Menurutnya, ahli waris yang
seharusnya tercatat adalah enam orang. Setelah diturunkan keenam orang tersebut baru
bisa diterbitkan sertifikat ke nama yayasan. "Saya berharap di kepolisian bisa damai.
Sekarang tinggal nunggu adik saya dari Nusa Tenggara dan Ambarawa," jelasnya.
Dikatakannya, semenjak peralihan hak dirinya sangat jarang berkomunikasi dengan
kedua adiknya yang tercantum di surat pernyataan waris itu. Terlebih semenjak perkara
tersebut mencuat dia tidak pernah berhubungan dengan kedua adiknya itu.
3. Apa tanggapan penasehat hukum dari anak yang sedang berseteru?
Penasehat hukum Antonius Trisnadi Setiawan, Bambang Soemarjono menuturkan
perselisihan itu terjadi karena adanya pemalsuan surat. Dirinya membuktikan adanya
peralihan hak sertifikat Yakpermas dari pendiri kepada ketiga anaknya. "Saat itu klien
saya mendengar bahwa mereka telah melakukan peralihan sertifikat 105. Setelah kami
cek ternyata benar kabar itu dimana sertifikat 105 tadinya atas nama Marcoes Heribertoes
Soenadi dialihkan kepemilikannya menjadi tiga orang dengan menggunakan surat
pernyataan waris yang palsu," jelasnya. Menurutnya, kliennya tidak mempermasalahkan
jika sertifikat itu diatasnamakan yayasan. Namun kliennya mempermasalahkan ketika
sertifikat itu dialihkan menjadi tiga orang. "Di dalam surat pernyataan waris jelas-jelas
tertulis pasangan Marcoes Heribertoes Soenadi dan Patricia Harjati hanya memiliki dua
orang anak yang masih hidup. Berarti tiga klien kami sudah dianggap mati

19
keberadaanya," paparnya. Pihaknya telah mengupayakan permasalahan itu dengan bijak.
Dirinya telah melayankan somasi ke tiga orang yang tercantum dalam sertifikat itu.
"Kami mengadukan permasalahan itu ke Polres Purbalingga dan menekankan untuk
musyawarah mufakat," ujarnya.
4. Hasil akhir berupa apakah yang menyelesaikan konflik antara ibu dan anak saling
menggugat ?
Penulis menanyakan pertanyaan ini dengan penasehat hukum yang dimana
menyampaikan bahwasannya perkara tersebut terselesaikan secara ataupun menggunakan
metode restorative justice artinya restorative justice adalah penyelesaian diluar hukum hal
tersebut dilakukan mengingat disitu masih ada hubungan satu darah sehingga restorative
justice pun berlaku bukan hanya di kalangan kepolisian tapi sampai kejaksaan dan juga
pengadilan yang artinya sebuah proses dimana semua pihak yang berkepentingan dalam
pelanggaran tertentu bertemu bersama untuk menyelesaikan secara bersama-sama untuk
menyelesaikan secara bersama-sama bagaimana menyelesaikan akibat dari pelanggaran
tersebut demi kepentingan masa depan). Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa penyelesaian dalam suatu tindak pidana dengan mengunakan restorative justice
lebih mengutamakan terjadinya kesepakatan antara pihak yang berpekara, dengan
kepentingan masa depan. Perkara dalam konflik ini terselesaikan dengan upaya ajudikasi
atau melalui pengadilan sebagai upaya untuk menempuh jalur hukum. Hal tersebut terjadi
karena upaya mediasi yang melibatkan pihak ketiga diluar pihak berkonflik tidak
memberikan hasil yang diharapkan. Pemberlakuan sistem restorative justie pada Patricia
Harjati yang merupakan ibu atau dikategorikan sebagai keluarga bagi.

20
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari keseluruhan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,
maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan terkait dengan rumusan masalah. Adapun
kesimpulannya yaitu sebagai berikut :
1. Penyebab dalam konflik ibu dan anak yang saling menggugat adalah dipicu oleh
perebutan hak waris atas tanah Yayasan Kesejahteraan Perawat Banyumas (Yakpermas).
2. Penulis melakukan penelusuran kasus konflik ibu dan anak yang saling menggugat
melalui pihak ketiga yang dimana beliau merupakan kuasa hukum sekaligus penasehat
hukum dari salah satu anak yang menggugat ibu nya. Pihak ketiga ini menuturkan bahwa
perselisihan terjadi karena pemalsuan surat yang membuktikan adanya peralihan hak
sertifikat Yakpermas dari pendiri kepada ketiga anaknya.
3. Dalam perseteruan ini ketiga anak menginginkan permasalahan ini segera berakhir
kemudian pihak penasehat hukum berupaya dengan menyikapi masalah tersebut dan
mengadu kepada pihak Polres Purbalingga dan atas pernyataan tersebut pihak ketiga
penyampaikan bahwa perkara tersebut terselesaikan secara menggunakan metode
restorative justice.

B. Saran
Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis
menyadari masih terdapat banyak keterbatasan dan kekeliruan yang ada dalam penelitian
yang dilakukan penulis. Namun dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang bermanfaat.
Dan perlu kiranya penulis memberikan beberapa masukan atau saran terkait
dengan penelitian yang sudah diteliti oleh penulis. Adapun saran yang diberikan diantara
yaitu :
1. Penulis berharap agar pelaksanaan dalam hal pembagian harta waris ini dilakukan dengan
cara kekeluargaan dengan didasarkan atas hukum yang berlaku agar keberadaannya tidak

21
menimbulkan konflik seperti perkara yang disebutkan dalam penulisan dimana yang
berkonflik merupakan ibu dan anak kandung.
2. Dan penulis mengupayakan untuk menekankan pentingnya musyawarah dalam
mengambil suatu keputusan antar keluarga dan memberikan porsi pada masing-masing
ahli waris sesuai dengan kesepakatan antara orang tua dan pewaris.
3. Melakukan pembuatan surat perjanjian agar dikemudian hari tidak terjadi perseteruan
menggugat antar sesama pewaris.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Hidayat. "Teknik Sampling Dalam Penelitian (Penjelasan Lengkap Serta Jenisnya)".
Statistikian. Diaksek pada 11 Mei 2023, https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-
dalam-penelitian.html?amp

Journal Sampoerna University. "Teknik Analisis Data: Pengertian, Macam, dan Cara
Pemilihan". Sampoerna University. Diakses pada 11 Mei 2023,
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/teknik-analisis-data/

Journal Universitas Medan Area. "Penelitian Sosial, Definisi, Jenis Serta Metodenya". Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medan Area. Diakses pada 11 Mei 2023,
https://lp2m.uma.ac.id/2022/01/15/penelitian-sosial-definisi-jenis-serta-metodenya/
#:~:text=Jenis%20Penelitian%20Sosial,Kuantitatif%2C%20Penelitian%20Primer%20dan
%20Sekunder

M Iqbal Fahmi. "Berebut Tanah Yayasan, Ibu dan Anak di Purbalingga Saling Lapor ke Polisi".
Kompas.com. Diakses pada 10 Mei 2023,
https://regional.kompas.com/read/2020/08/07/08414761/berebut-tanah-yayasan-ibu-dan-anak-di-
purbalingga-saling-lapor-ke-polisi?page=all

Rahdyan Trijoko Pamungkas. "Pesteruan Ibu dan Anak, Wawan Inginkan Permasalah Segera
Berakhir". Tribun Jateng. Diakses pada 10 Mei 2023,
https://jateng.tribunnews.com/2020/08/11/pesteruan-ibu-dan-anak-wawan-inginkan-permasalah-
segera-berakhir?page=2

Salmaa. "Teknik Pengumpulan Data: Pengertian, Jenis, dan Contoh". Deepublish. Diakses pada
11 Juni 2023, https://penerbitdeepublish.com/teknik-pengumpulan-data/

Soemarjono S.H. 2023. " Konflik Antara Ibu dan Anak yang Saling Menggugat ". Hasil
Wawancara Pribadi : 10 Mei 2023, Purbalingga.

23

Anda mungkin juga menyukai