Anda di halaman 1dari 49

Kesehatan dan

Keselamatan Kerja
RE184801
SUSI A WILUJENG
PERTEMUAN KE 1
Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja ( 2m6k7p3)
▰ Evaluasi
1. Pengertian K3, 1. Quiz 3 kali 10%
8. Pengenalan Sistem Managemen K3 di
perkembangan K3 di dunia
Indonesia
dan di Indonesia. 2. ETS 25%
9. Perencanaan Kebijakan SMK3
2. Kecelakaan dan penyakit 3. EAS 25%
akibat kerja 10. Indikator kinerja, penetapan sumber
daya dan rencana kerja SMK3 4. Tugas 20%
3. Kebersihan dan Lab Safety
11. Sumber daya, prasarana, kegiatan
4. Hazardous material
K3 dan prosedur manajemen
5. Ergonomi dan kebisingan
12. Hazard Index, Risk Analysis and
6. Fire protection Determining Control (HIRADC)

7. Alat Pelindung diri 13. Pemeriksaan, pengujian dan


pengukuran, penyelidikan insiden,
audit internal SMK3
2
14. Penyusunan Dokumen SMK3
Capaian Pembelajaran

▰ Mahasiswa mampu memahami konsep dasar teknik keselamatan dan kesehatan kerja
▰ Mahasiswa mampu memahami undang-undang dan peraturan dalam kecelakaan dan kesehatan
kerja
▰ Mahasiswa memiliki pemahaman tentang pentingnya faktor manusia di dalam suatu sistem kerja
▰ Mahasiswa mampu memahami keselamatan kerja di beberapa bidang kegiatan usaha/industri
▰ Mahasiswa mampu memahami bahan berbahaya dalam keselamatan dan kesehatan kerja
▰ Mahasiswa mampu memahami ergonomi, kebisingan serta aspek lainnya dalam produktofitas dan
keselamatan dan kesehatan kerja
▰ Mahasiswa mampu memahami alat pelindung diri dalam keselamatan dan kesehatan kerja
▰ Mahasiswa mampu memahami, menyusun, melaksanakan dan mengkomunikasikan penerapan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja industri 3
Pustaka

▰ Anizar, 2009, TeknikKeselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri, Graha


Ilmu, Yogyakarta
▰ Indah R Siti Salami, 2015, Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja,
UGM Publishing, Yogyakarta
▰ Ronald M.Scott, 1995, Introduction to Industtriial Hygiene. London : lewis
Publiser
▰    John Ridley, 2004, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Erlangga, Jakarta
▰ Rudi Suardi, 2010, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Ppm Manajememen, Jakarta
▰ Suhatman Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan
4
Kesehatan Kerja. Dian Rakyat, Jakarta
Source: (AAFP.org, 2018)

5
TOOLS PENINGKATAN KUALITAS
K3 dan Daya Saing Global

7
8
BAHAYA ?
RISIKO ?
Selamat & Sehat
Cepat
Mengurangi
Kecelakaan &
Penyakit Akibat
Tepa Kerja
t
Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Dunia)

▰ Agricola & Paracelcus (1556 & 1569)  menggambarkan pekerjaan tambang &
penyakit pekerja, menguraikan tentang bahan kimia; menganjurkan tentang ventilasi,
pemakaian tutup muka bagi pekerja yang mengecat

▰ Bernardino Ramazzini (1633-1714)  Bapak HP & KK menulis berbagai penyakit


yang berkaitan dengan jenis pekerjaan  penyakit akibat kerja

▰ Revolusi Industri di Inggris (1760-1830)  Adanya mesin-mesin baru, pemajanan


carbon dari sisa pembakaran dll 11
Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Dunia)

▰ Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang pertama dimulai dari industri di
Amerika pada tahun 1911  tidak memerhatikan keselamatan dan kesehatan kerja
bagi para pekerjanya
 Kegagalan pada pelaksanaan pekerjaan yang mengakibatkan celaka bagi
perusahaan/pekerja  Kecelakaan biasa
 Kecelakaan  nasib yang harus diterima oleh perusahaan dan tenaga kerja
 Tenaga kerja menjadi korban tidak mendapat perhatian baik moril maupun materi dari
perusahaan
 Perusahaan: Kecelakaan yang terjadi adalah karena kesalahan tenaga kerja sendiri 
tidak perlu memberikan kompensasi
12
Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Indonesia)

▰ HP & KK (Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja) berkembang sejak jaman kolonial
Belanda pada kesehatan ketentaraan & pekerja penghasil bahan baku di bidang perkebunan,
kehutanan, pertambangan dll  memberikan jaminan kesehatan sekedarnya kepada pekerja
untuk kepentingan Belanda
▰ Jaman Jepang (Perang Dunia II)  hampir tidak ada
▰ Perkembangan sebenarnya, setelah proklamasi kemerdekaan  UU Kerja dan UU
Kecelakaan yang memuat pokok-pokok tentang HP & KK
▰ Jawatan Pelaksana UU masuk di dalam UU Departemen Perburuhan dan Jawatan
Pengawasan Keselamatan Kerja

13
Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Indonesia)

▰ Dep. Perburuhan mendirikan Lembaga Kesehatan Buruh (1957)  dirubah menjadi


Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (1965) berfungsi sebagai:
1. Pusat pendidikan yang ditujukan kepada calon dokter yang akan bekerja di
perusahaan, sebagai pengawas buruh
2. Memberikan jasa dan nasehat kepada perusahaan
3. Pusat riset untuk meningkatkan mutu keilmuan tentang kesehatan & keselamatan kerja
4. Pusat publikasi (majalah, buku pedoman dll) tentang keselamatan dan kesehatan kerja
5. Sebagai penghubung & kerjasama internasional dalam keselamatan dan kesehatan
kerja
14
Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Indonesia)

▰ Tahun 1966: Kedudukan dan fungsi HP & KK dalam aparatur pemerintah semakin
jelas yaitu sebagai Dinas Higiene Perusahaan/Sanitasi Umum dan Dinas Kesehatan
Tenaga Kerja di Departemen Kesehatan serta suatu Lembaga (Organisasi) di
Departemen Tenaga Kerja
▰ Tahun 1966: Yayasan Higene Perusahaan (swasta) terbentuk di Surabaya dan setahun
kemudian berdiri di Bandung Badan Pembina dan Konsultasi Higene Perusahaan
(swasta)
▰ Tahun 1966: Terbit Buku I tentang Ilmu Kesehatan Buruh Tahun 1967: Buku
Ilmu HP & KK oleh Dr. Suma’mur Tahun 1968: Majalah Triwulan Higiene
Perusahaan Kesehatan/Keselamatan Kerja dan Jaminan Sosial
▰ Tahun 1968: tahun pertama perintisan fungsi lembaga nasional HP & KK kearah
15
pendidikan, pelayanan, dan riset terpakai. Ahli-ahli dari WHO dan ILO mulai
Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Indonesia)

▰ Tahun 1969: Seminar kesehatan dan produktivitas kerja di Jakarta diikuti oleh 300
dokter, pengusaha, para cendekiawan dll. Seminar merumuskan ruang lingkup dan
tujuan HP & KK dalam rangka pembangunan di Indonesia
▰ Tahun 1969: Proyek pembinaan HP & KK dalam Pelita I. Pelatihan kepada 27
personil mengenai HP & KK yang diadakan untuk pertama kalinya.
▰ Tahun 1969: Konvensi ILO nomor 120 tentang Higiene Perusahaan dan Kesehatan
Kerja di kantor dan perniagaan diratifikasi. UU tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja
memuat pasal tentang HP & KK
▰ Tahun 1970: UU tentang Keselamatan Kerja, berisi pasal-pasal tentang dasar HP &
KK
16
Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Indonesia)

▰ Tahun 1971:
 Didirikan Ikatan Higiene Perusahaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Training I untuk 30 dokter perusahaan dilakukan di Jakarta dan kegiatan meningkat
dengan cepat pada tahun berikutnya
 Wakil dari Indonesia menjadi sekretaris komisi untuk negara berkembang dan komisi
tetap ikatan internasional HP & KK
▰ Tahun 1972:
 Seminar Nasional II Higiene Perusahaan dan Kesehatan, Kongres I Ikatan Higiene
Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Jakarta  merumuskan program
kerja 3 tahun serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga
17
Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Indonesia)

▰ Tahun 1973:
 Usaha pembinaan laboraturium higiene perusahaan dan kesehatan kerja di
Jakarta, Surabaya, Medan dan Ujung Pandang
 Di tingkat internasional, wakil Indonesia mendapat kehoramatan memegang
beberapa jabatan dalam Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja

18
Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Indonesia)

▰ Tahun 1973:
 Usaha pembinaan laboraturium higiene perusahaan dan kesehatan kerja di
Jakarta, Surabaya, Medan dan Ujung Pandang
 Di tingkat internasional, wakil Indonesia mendapat kehoramatan memegang
beberapa jabatan dalam Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja

19
Studi tentang kecelakaan penerbangan

1. Sebagian besar kecelakaan penerbangan bersumber dari manusia (human


error).
2. Kesalahan manusia ini mengindikasikan adanya factor carelessness atau
kurang kompeten dalam melakukan pekerjaan namun hal ini tidak sepenuhnya
benar,
3. Faktor manusia hanyalah mata rantai paling ujung dari proses terjadinya
kecelakaan,
4. Kecelakaan tidak dapat dicegah dengan mengganti manusia, tetapi hanya dapat
dicegah dengan menghilangkan penyebab tidak langsung sebagai penyebab
tidak langsung sebagai penyebab dasar suatu kecelakaan,
20
5. Sebagian besar mata rantai kecelakaan berada dibawah kendali organisasi yang
Kondisi di Indonesia beberapa tahun yang lalu

1. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak


2. Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi
3. Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial dan belum menyentuh
aspek manajemen
4. Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal K3
5. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3
6. Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang diterapkan oleh
komunitas perlindungan hak buruh internasional
7. Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk 21
mendapatkan perlindungan
Kondisi di Indonesia beberapa tahun yang lalu

1. Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program


2. Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue nasional baik
secara politis maupun sosial
3. Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek ekonomi, dan tidak
pernah dilihat dari pendekatan moral
4. Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi dalam
perusahaan, belum dirtempatkan sebagai mitra usaha
5. Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif kecil

https://www.youtube.com/watch?v=82iomWhfBUg - ILO
22
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pengertian
- Upaya pemikiran untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada
umumnya (jasmani & rohani)
- Hasil karya dan budaya menuju masyarakat yang
adil, makmur, dan sejahtera

23
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pengertian
Suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam mencegah
kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat kerja dll

“ACCIDENT PREVENTION”
24
Pengertian K3
1. OSHAS 18001 (2007): Kondisi dan factor yg dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor,
pemasok, pengunjung, tamu) di tempat kerja
2. Ridley, John (1983): Kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik bagi
pekerjaannya, perusahaan maupun masy dan lingkungan tempat pabrik/tempat
kerja tsb
3. Lalu Husni (2003): Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di
tempat kerja
4. Mangkunegara (2002): Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya dan mausia pada umumnya, hasil karha dan budaya untuk menuju
25
Peraturan Perundangan K3 di Indonesia

▰ UU No 1 Tahun 1970: Keselamatan Kerja


▰ UU No 13 Tahun 2003: Ketenagakerjaan
▰ UU No 8 Tahun 1998: Perlindungan Konsumen
▰ UU No 22 Tahun 2001: Minyak dan Gas
▰ UU No 19 Tahun 1999: Jasa Konstruksi
▰ UU No 28 Tahun 2002: Bangunan Gedung
▰ UU No 30 Tahun 2009: Ketenagalistrikan

26
Peraturan Perundangan K3 di Indonesia

1. Pasal 87 Undang-undang No. 13 Tahun 2003


1. Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
2. Ketentuan mengenai penerapan SMK3 akan diatur dengan Peraturan Pemerintah

2. PP 50 Tahun 2012
1. Setiap perusahaan dengan lebih dari 100 pekerja wajib menerapkan SMK3 yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
2. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
27
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Incident
- Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
- Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang bila terjadi hampir/nyaris

Accident
 Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diinginkan, gangguan
terhadap pekerjaan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, dan
pencemaran lingkungan
 Ketika tubuh kita kontak dengan suatu benda atau sumber tenaga yang
28
kekuatannya lebih dari kemampuan daya tahan tubuh/struktur
Tujuan K3

▰ Mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja


dan menjamin:
a. Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat kerja mendapat
perlindungan atas keselamatannya
b. Setiap sumber produksi dapat dipakai dan dipergunakan secara aman dan
efisien
c. Proses produksi berjalan lancar
d. Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif
29
Tujuan Umum

▰ Pencegahan dan pemberatasan kecelakaan dan penyakit akibat kerja


▰ Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja
▰ Mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia
▰ Pemberantasan kelelahan kerja dan pelipat gandaan kegairahan serta
kenikmatan kerja
▰ Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari
bahaya pengotoran ole bahan dari perusahaan
▰ Perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan
produk industri 30
Pendekatan K3

01 Pendekatan Hukum
K3 merupakan ketentuan perundangan
02 Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
03 Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi
korban/keluarganya
• K3 melindungi pekerja dan masyarakat
• K3 bagian dari HAM 31
Hazard

Pengertian Hazard
Sumber bahaya potensial yang dimiliki oleh suatu MANUSIA
bahan/material yang dapat menyebabkan
kecelakaan/kerusakan
ALAT BAHAN

Hazard dapat berupa: bahan-bahan, bagian mesin,


bentuk energi, proses produksi & metode
kerja/situasi kerja (UU no 1 Tahun 1997)
32
Pengertian Danger
Tingkat bahaya dari suatu kondisi bila terjadi
accident

Pengertian Safe
Suatu kondisi sumber bahaya telah teridentifikasi
dan telah dikendalikan ke tingkat yang memadai
(Aman/Safe)
33
Pengertian Kecelakaan
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga/tiba-tiba yang dapat menimbulkan korban
manusia dan/atau harta benda

34
Pengertian Kecelakaan Kerja

Kejadian yang tidak diduga yang mengakibatkan


kacaunya proses pekerjaan/produksi yang
direncanakan sebelumnya

Catatan:
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya
korban manusia cidera atau mati
35
Jenis Potensi Bahaya

▰ Physical Hazards
▰ Chemical Hazards
▰ Electrical Hazards
▰ Mechanical Hazards
▰ Psychological Hazards
▰ Biological Hazards
▰ Ergonomic
https://www.youtube.com/watch?v=dPupXa-PXHA 36
Teory Maslow in Accident Prevention

SELF
ACTUALIZATION

EGO NEED
SOCIAL NEED
 Acceptance, Equality,
 Belonging etc
SECURITY NEED Safety sudah menjadi kebutuhan
 Safety, Comfort, protection
PHYSIOLOGICAL NEEDS Pada level ini, manusia kurang peduli akan
 Hungry, Thirst, Rest etc keselamatannya, lebih mengutamakan
terpenuhinya kebutuhan fisik
Bottom up approach Top Down approach

Pendekatan Keselamatan sesuai dengan Kondisi tingkat kesejahteraan


masyarakat/pekerja
37
Kecelakaan Kerja Near Miss
38
 Biaya kecelakaan dan penyakit-2 akibat kerja, serta penyakit umum yang
meningkat jumlahnya disebabkan oleh pengaruh bahaya yang ditimbulkan
oleh pekerjaan, akan memperburuk keadaan
 Biaya sangat mahal dibandingkan dengan biaya untuk pencegahannya
(meliputi: pengobatan, perawatan di rumah sakit, rehabilitasi, Absenteisme,
kerusakan mesin, peralatan dan bahan oleh karena kecelakaan, terganggunya
pekerjaan, dan cacat menetap, dll).

39
Teori Domino

▰ H.W Heinrich (1931)


 98% kecelakaan  faktor tindakan tidak aman;
 2% kecelakaan  faktor ketidaklayakan properti/aset/barang
 Kecelakaan yang terjadi karena kesalahan tenaga kerja dan/atau kekurangan yang
terdapat di lingkungan kerja
 Konsep ini telah memberikan perhatian pada kecelakaan yang terjadi
 Perkebangan konsep ini dikenal dengan istilah unsafe act and unsafe condition

40
Teori Domino

▰ Frank Bird, USA (1960)


 Memodifikasi teori domino Heinrich  teori manajemen K3
 Usaha pencegahan kecelakaan kerja hanya dapat berhasil dengan mulai memperbaiki
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
 Unsafe act dan unsafe condition  merupakan penyebab langsung suatu kecelakaan,
dan penyebab utama adalah dari kesalahan manajemen

41
Teori Domino

▰ James T Reason (1990)


 Membagi penyebab kelalaian/kesalahan manusia menjadi 4 tingkatan:
1. Unsafe acts (tindakan tidak aman dan berhubungan langsung dengan terjadinya
accident)
2. Preconditions for unsafe acrs (kondisi yang mendukung atau dapat menyebabkan
tindakan tidak aman)
3. Unsafe supervision (pengawasan yang tidka baik atau tidak aman)
4. Organizational influences (pengaruh perorganisasian dan kebijakan manajemen dan
terjadinya accident)
42
Kerugian Akibat Kecelakaan

▰ Kerugian Langsung
 Biaya Pengobatan dan Kompensasi
 Kerusakan Sarana Produksi
▰ Kerugian Tidak Langsung
 Kerugian Jam kerja
 Kerugian Produksi
 Kerugian Sosial
 Citra dan Kepercayaan konsumen menurun 43
Iceberg Theory – Biaya Kecelakaan

44
Ratio Study of Accidential Losses

▰ Frank Bird, USA (1969)


▻ Rasio 1:10:30:600 (laporan Kecelakaan dr 297 perusahaan, 1.750.000 pekerja 
21 area industri berbeda, total jam kerja 3M).
▻ Setiap laporan kecelakaan yang masuk  1 nya adalah kecelakaan (major
injury/fatal accident), terjadi 10 kecelakaan (minor), ada 30 laporan berupa
kerusakan properti (property damage) dan 600 insiden
▰ H.W Heinrich, USA (1931)
▻ Rasio 1:29:300.
▻ Setiap Kecelakaan Mayor yang terjadi, maka terjadi pula 29 Kecelakaan Minor,
dan sekitar 300 Kecelakaan tanpa kerusakan. 45
Ratio Study of Accidential Losses

▰ Tye/Pearson.
▻ Rasio 1:3:50:80:400 (penelitian terhadap 1.000.000 Kecelakaan)
▻ Setiap Kecelakaan Fatal yang terjadi, terdapat pula 3 Kecelakaan Minor sehingga
korban akan absen min. 3 hari, terdapat 50 kejadian yang membutuhkan P3K, 80
kerusakan properti dan 400 Kecelakaan tanpa kerusakan.

46
▰ Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu:
- 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam)
- 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat
- 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman.
▰ Penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah
diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1. sembrono dan tidak hati – hati 4. tidak memakai alat pelindung diri
2. tidak mematuhi peraturan 5. kondisi badan yang lemah
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.

47
Filosofi K3 (International Ass of Safety Professional (IASP)

1. K3 adalah tanggung jawab moral/etik


2. K3 adalah budaya bukan sekedar program
3. K3 adalah tanggunh jawab manajemen
4. Pekerja harus dididik untuk bekerja dengan aman
5. K3 adalah cerminan kondisi ketenagakerjaan
6. Semua kecelakaan dapat dicegah
7. Program K3 bersifat spesifik
8. K3 baik untuk bisnis
48
Terimakasih

▰ Selamat belajar ▰ Salam sehat ▰ Sampai jumpa

49

Anda mungkin juga menyukai