2
Diagram Sistem Pencernaan - Sistem Pernafasan
3
Diagram Bagian Bola Mata – Sirkulasi Darah
4
Fungsi – Fungsi Tubuh
Fungsi Kerentanan
Saling mengait untuk membentuk rangka Rapuh, dapat patah oleh benturan/kekejangan otot.
Sumsum tulang sebagai tempat Proses diinterferensi oleh substansi kimia beracun:
terbentuknyaa sel darah merah benzena dan CO, atau oleh radioaktivitas.
Fungsi Kerentanan
Menguraikan protein dari usus, Rusak oleh racun seperti pelarut organik, logam-
detoksifikasi racun tubuh, dan mengganti logam tertentu, VCM, dan alkohol yang berlebihan
sel-sel darah merah yang sudah rusak
Memisahkan air dan urea dari cairan Rusak oleh bahan pelarut yang mengandung
tubuh dan membuangnya halogen dan beberapa logam berat lainnya.
Fungsi Kerentanan
Fungsi Kerentanan
Sangat sensitif.
Organ penciuman
Saraf penciuman menjadi kurang peka akibat H2S
HIDUNG
9
Performa kerja
10
11
Statistic of accident
12
Hazard
▰Hazard represents a source of energy with the potential of causing immediate injury to
personnel and damage to equipment, environment or structure (Zimolong and Trimpop, ILO
encyclopedia
▰ Hazard (bahaya) adalah sifat-sifat intrinsik dari suatu zat atau proses yang dapat
menyebabkan kerusakan atau membahayakan
▰Hal ini termasuk bahan kimia (toksisitas, korosifitas), fisik (daya ledak, listrik, dapat
terbakar), biologis (dapat menginfeksi), dll
13
Spot the hazard
14
Klasifikasi Hazard
▰Hazard adalah potensi yang dimiliki oleh suatu bahan/material, proses, atau kondisi untuk
menimbulkan kerusakan atau kesakitan (kerugian)
▰Hazard dalam kesehatan dan keselamatan kerja
• Occupational Health Hazard
• Occupational Safety Hazard
15
Occupational Health Hazard
▰Bahaya yang terdapat di lingkungan kerja yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
terjadinya gangguan kesehatan, kesakitan, dan penyakit akibat kerja
▰Ciri-ciri:
▻Mempunyai potensi untuk menimbulkan kesakitan, gangguan kesehatan, dan Penyakit
Akibat Kerja
▻Ada di lingkungan kerja sepanjang waktu dan memajan pekerja selama bekerja (8 jam per
hari atau 40 jam per minggu)
▻Umumnya dalam konsentrasi yang rendah
▻Pajanan ke pekerja berulang-ulang
▻Dampak tidak segera kelihatan (butuh waktu)/kronis
16
▻Mempertimbangkan aspek besaran konsentrasi dan dosis
Occupational Health Hazard
▰Physical Hazard (Fisik)
▻Berupa energi seperti kebisingan, radiasi, temperatur ekstrim, pencahayaan, getaran, tekanan
udara dll.
▰Chemical Hazard (Kimia)
▻Berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat toksik, beracun,
irritan, asphyxian, patologik
▰Biological Hazard (Biologi)
▻Bahaya yang berasal dari mikroorganisme khususnya yang patogen yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan.
▰Ergonomic (Ergonomi)
▻Merupakan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan sebagai
17
akibat dari ketidaksesuaian desain kerja dengan pekerja.
Occupational Safety Hazard
▰Bahaya yang terdapat dilingkungan kerja yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
terjadinya incident, injury, baik pada manusia maupun pada proses kerja
▰Ciri-ciri:
▻Mempunyai potensi untuk menimbulkan injury, cacat, gangguan pada proses, dan kerusakan
alat.
▻Ada di lingkungan kerja dan memajan pekerja hanya pada saat terjadinya kontak.
▻Dampak yang timbul langsung kelihatan (dramatical)
▻Tidak mempertimbangkan aspek besaran konsentrasi dan dosis
18
Occupational Safety Hazard
▰Mechanical Hazard
▻Bahaya yang terdapat pada benda-benda atau proses yang bergerak yang menimbulkan
dampak seperti terpotong, tertusuk, tersayat, tergores, dll
▰Chemical Hazard (Kimia)
▻Berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat mudah
terbakar, mudah meledak, dan korosif
▰Elektrical Hazard
▻Bahaya yang berasal dari arus listrik
19
Hazard dalam K3
▰Hazard somatik :
▻Hazard yang (sudah) ada pada tubuh pekerja
▻Lazim disebut “Faktor risiko”
• Hipertensi
• Diabetes Mellitus
• Obesitas
• Asthma
▻Pengendalian
• Pola hidup sehat (diet seimbang, olah raga, tidak merokok, cek up teratur, ….)
20
Hazard dalam K3
▰Physical hazard
▻Radiasi non pengion: UV light, infra merah, microwave (gelombang mikro)
• Efek kesehatan: gangguan mata (sementara-permanen), gangguan pada kulit
▻Radiasi pengion: sinar X, sinar α, sinar β, dll
• Efek akut: syndrom SSP, gangguan pencernaan, gangguan hemopoetik
• Efek kronis: karsinogenesis, kerusakan genetik
▻Pengendalian:
• Tempatkan sumber radiasi secara benar (mis: ruang isolasi)
• Lindungi operator dgn APD
21
Hazard dalam K3
▰Physical hazard
▰Bising: suara yg tidak dikehendaki
▻Efek terhadap pekerja
• Gangguan Fisiologis
• Gangguan Psikologis
▻Pengendalian
• Substitusi
• Eliminasi
• Administrasi 22
Hazard dalam K3
▰Physical hazard
▰Suhu/Temperatur
▻Suhu tinggi: heat stroke & heat cramps
▻Pengendalian: air minum, istirahat, tidur, pakaian, aklimatisasi
▰Pencahayaan
▻Mengakibatkan kelelahan pada mata;
• Iritasi, mata berair, mata merah, sakit kepala, contrast sensitivity, akomodasi menurun
▻Pengendalian:
• Sumber pencahayaan: intensitas, sumber cahaya, efisiensi & efektivitasnya
• Keadaan lingkungan tempat kerja: luas, jendela, langit-langit/dinding 23
Hazard dalam K3
▰Physical hazard
▻Frosbite, akibat suhu sangat rendah di bawah titik beku
▻Chilblain, akibat bekerja di tempat cukup dingin untuk waktu yang lama
▻Trenchfoot, akibat terendam air dingin cukup lama
▻Hiperbarik
▻Getaran, akibat terpajan terhadap getaran dapat menimbulkan Raynaud Syndrome
24
Health and Safety
Department of Environmental Engineering ITS
Chilblain
Frosbite
Trenchfoot
Raynoud Syndrom 25
Hazard dalam K3
▰Chemical hazard
▰Inorganic, mis: lead, arsenic, silica
▰Organic mis: solvent, vapours & gases
▰Efek Kesehatan :
▻Asbes → Asbestosis (preparasi tekstil terbuat dari asbes)
▻Silica → Silikosis (perusahaan granit,keramik)
▻Byssinosis (industri tekstil)
▻Anthracosis (tambang batu bara)
▻Larutan korosif (menimbulkan kerusakan kulit)
▻Gas sianida, asam sulfida dan karbon monoksida
▻Uap logam (menimbulkan ‘demam uap logam’, dermatitis 26
Hazard dalam K3
▰Biological hazard
▻MIKRO ORGANISME (bakteri, virus, fungi) → toksin, infeksi, alergi
▻ARTHROPODA (serangga, dll) → sengatan → infeksi
▻TUMBUHAN TINGKAT TINGGI (toksin & allergen) → dermatitis, asma, pilek
▻TUMBUHAN TINGKAT RENDAH (yang membentuk spora)
▻VERTEBRATA (protein allergen) → urine, saliva, faeces, kulit/rambut → allergi
▻INTERVETEBRATA selain ARTHROPODA (cacing, protozoa)
27
IInflamasi pada kulit t
28
29
Bakteri, Virus dan Jamur
30
Hazard dalam K3
▰Behavioral hazard
▻Merokok
▻Pola makan
▻Minum minuman beralkohol
▻Workaholic
▻Efek Kesehatan: Stroke, Stress
▻Pengendalian: Pola hidup sehat
31
Risiko
32
Risiko
33
Resiko
34
Faktor yang mempengaruhi risiko
36
Konsep pengendalian bahaya:
38
Konsep pengendalian bahaya
▰ELIMINATION
Menghilangkan bahaya dilakukan pada saat desain
Tujuan: menghilangkan kemungkinan kesalahan manusia dalam
menjalankan suatu sistem karena ada kekurangan pada disain
(modifikasi disain).
▻Umumnya diterapkan pada material, proses, dan kadang-kadang pada
teknologi
▻Sangat efektif, tapi kadang-kadang tidak efisien (tdk selalu praktis dan
ekonomis)
39
▰SUBSTITUTION
Tujuan : mengganti bahan, proses operasi ataupun
peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih
tidak berbahaya
Contoh:
▻Sistem otomatisasi pada mesin → mengurangi interaksi mesin-mesin
berbahaya dengan operator,
▻Menggunakan bahan pembersih (kimia) → kurang berbahaya,
▻Mengurangi kecepatan, kekuatan serta arus listrik,
▻Mengganti bahan baku padat yang menimbulkan debu menjadi bahan
yang cair atau basah.
▻Solvent based paint diganti dengan Water based paint
40
41
▰MINIMISATION
▻Mengurangi jumlah bahan berbahaya yang digunakan
▻Mengurangi jumlah bahan berbahaya yang disimpan
▻Mengurangi jumlah jenis bahan berbahaya yang disimpan
42
▰ENGINEERING CONTROL
Tujuan: memisahkan bahaya dengan pekerja serta untuk mencegah
terjadinya kesalahan manusia → terpasang dalam suatu unit
system mesin atau peralatan.
Contoh:
- Isolasi dari bahaya → adanya penutup mesin machine guard, interlock
system, Total process enclosure (perisai ledakan), tirai pengelasan, start-
up alarm, sensor, sound enclosure
- Penghapusan atau pengalihan → ventilation system (lokal dan pembuang-
an)
- Automation, Mechanical handling (pemeliharaan), Special storage facilities
43
WARNING SYSTEM/ SISTEM PERINGATAN
Adalat pengendian bahaya yang dilakukan dengan memberika peringatan,
instruksi, tanda, label yang akan membuat orang waspada akan adanya
bahaya di lokasi tersebut.
- Sangatlah penting bagi semua orang mengetahui dan memperhatikan
tanda-tanda peringatan yang ada dilokasi kerja sehingga mereka dapat
mengantisipasi
adanya bahaya yang akan memberikan dampak
kepadanya.
Contoh:
Alarm system, - detektor asap,- tanda peringatan (penggunaan APD
spesifik,- jalur evakuasi, area listrik tegangan tinggi, dll).
44
▰ADMINISTRATIVE CONTROLS
Ditujukan pengendalian dari sisi orang yang akan melakukan pekerjaan,
dengan dikendalikan metode kerja diharapkan orang akan mematuhi,
memiliki kemampuan dan keahlian cukup untuk menyelesaikan pekerjaan
secara aman.
- Pembatasan waktu paparan (paling sering digunakan untuk mengontrol
suhu ekstrem dan bahaya ergonomis)
- Pemantauan penggunaan bahan yang sangat berbahaya
- Sistem yang bersahabat, dan Pelatihan
45
Contoh :
- seleksi karyawan
- adanya standar operasi baku (SOP)
- Pelatihan
- pengawasan
- rotasi kerja,
- jadwal istirahat, dll.
46
▰PPE (Personal Protective Equipment)/ APD (Alat Pelindung Diri)
Tujuan PPE
- Melindungi pekerja dari pajanan bahaya (menghindari pajanan)
- Sebagai pembatas antara pekerja dengan bahay (menghindari
kontak)
- Mencegah masuknya bahaya ke dalam tubuh pekerja (membatasi
intake)
- Melindungi pekerja dari pajanan bahaya yang melebihi nilai ambang
batas (membatasi dosis)
Contoh:
kacamata, helm, sarung tangan, pakaian anti bahan
kimia, tutup telinga, masker, dll. 47
▻Fungsi PPE (Personal Protective Equipment):
Hanya untuk melindungi pekerja → tidak untuk mengendalikan bahaya
tapi untuk menurunkan tingkat risiko
▻Alternatif terakhir dalam mengendalikan pajanan bahaya di tempat kerja
48
Penyakit Akibat Kerja
LANJUTAN
Pendahuluan
Dampak & Resiko
▰ Kecelakaan
▰ PAK
▰ Lingkungan
Unsafe Working/Env.
Unsafe Human Act
Condition
PAK
51
Konsep dasar PAK
52
Penyakit Terkait Kerja – Work Related Diseases
53
Dampak Umum PAK
▰Menurunkan Produksi
▰Menurunkan Daya Saing Harus Dicegah
▰Biaya Pengobatan/Rehabilitasi Meningkat &
Dikendalikan
▰Turnover Pekerja Meningkat
54
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PAK
55
56
Besaran Masalah PAK
▰ ILO, 2018 – 2,78 juta pekerja meninggal karena kecelakaan kerja dan PAK, yang 86,3
adalah PAK
▰ 2010, di China, total ada 29.240 kasus PAK
▰ 2010, di Argentina, total ada 22.301 kasus PAK
▰ 2011, di Jepang, ada kasus 7.779 PAK, sebagian terkait penyakit punggung bawah
dan pneumoconiosis, dan 325 kompensasi kasus gangguan mental
▰ 2011 di Inggris, 5.920 kasus, dominan pneumoconisosis, mesothelioma dan
osteoarthritis
▰ 2011 di AS, 207.500 kasus PAK, dominan penyakit kulit, gangguana pendengaran dan
57
pernafasan
Besaran Masalah PAK di Indonesia
58
Pengertian Penyakit Akibat Kerja (Occupational
Diseases)
▰ WHO
▻ Occupational disease caused by exposure to harmful chemical and bilogical agents and
physical hazeds at the workplace
▰ ILO, 2010: - List of Occupational Diseases
▻ Penyakit yang diderita sebagai akibat pemajanan oleh faktor-faktor yang timbul dari
kegiatan pekerjaan
▰ Peraturan Presiden no 7 Tahun 2019
▻ Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
59
Penyakit Akibat Kerja (WHO)
60
Penyakit Akibat Kerja (WHO)
▰ Penyakit yang timbul karena salah satu penyebab ada di lingkungan kerja (Work
Related Disease)
▻ Penyebab lebih dari satu
▻ Contoh: Cancer or Pulmonary Disease (COPD) oleh rokok dan debu
▰Penyakit endemik di tempat kerja
▻ Contoh: Malaria pada pekerja di Papua
61
Penyakit Akibat Kerja (Perpres 7 th 2019)
1. Penyakit yang disebabkan pajanan factor yang timbul dari aktifitas pekerjaan
▻ Penyakit yang disebabkan factor kimia
▻ Penyakit yang disebabkan factor fisika
▻ Penyakit yag disebabkan factor biologi
2. Penyakit berdasarkan target organ
▻ Saluran pernafasan
▻ Penyakiit kulit
▻ Gangguan otot dan kerangka
▻ Gangguan mental dan perilaku
3. Penyakit kanker akibat kerja 62
Penyebab Rendahnya Kasus PAK
▰Tak ditemukan
▰Ada tapi tidak terdiagnosa
▰Terdiagnosa tak dilaporkan
• Belum memasyarakat
• Dirasa merugikan
• Tak terjangkau
• Kronis/Pensiun
63
Contoh Penyakit Akibat Kerja
▰Faktor Fisik
• Suhu Tinggi (Heat stress, heat cramps)
• Suhu Dingin (Frosbite)
• Kebisingan (Hearing loss)
• Getaran (Reynold disease)
• Tekanan (Caison’s disease)
• Radiasi mengion (Cancer, leukimia)
• Radiasi non mengion (Conjunctivitis, katarak)
64
Contoh Penyakit Akibat Kerja
▰Faktor Ergonomi
• Beban Angkat -- HNP (Herniasi Nukleus Pulposus), LBP (Lower Back Pain/nyeri pinggang),
Hernia
• Cara Mengangkat -- Trauma otot & sendi
• Posisi Kerja Tidak Ergonomis – Penyakit Muskuloskeletal
• Gerak Repetitif – Carpal tunel syndrome
• Kontraksi Statis – Kelelahan, nyeri otot
65
Hazard dalam K3
▰Faktor Kimia
• Zat Iritan – Iritasi Selaput Lendir
• Zat Korosif – Luka bakar
• Zat Karsinogenik – Cancer
• Zat Alergen – Dermatitis, Asma
• Zat Mutagenik – Mutasi Genetik
• Zat Teratogenik – Penyakit kongenital/bawaan
• Debu -- Pneumukonisis
66
PAK Akibat Logam Berat
67
Jenis-Jenis PAK berdasarkan Bagian Tubuh yang
Terkena:
▰Penyakit alergi/hipersensitivitas ▰Penyakit muskuloskeletal
▰Dermatitis kontak ▰Penyakit sistem reproduksi
▰Penyakit hati dan saluran pencernaan ▰Penyakit mata
▰Penyakit paru-paru ▰Penyakit telinga
▰Penyakit saluran kemih ▰Penyakit infeksi
▰Penyakit jantung dan pembuluh darah ▰Keracunan
▰Penyakit darah ▰Penyakit psikis
▰Penyakit otak dan syaraf
68
Contoh Penyakit Akibat Kerja berdasarkan bagian
tubuh yang terkena
▰Penyakit alergi/hipersensitif:
▻ Dapat berupa; Rinitis (radang selaput lendir), Rinosinusitis, Asma, Pneumonitis
(radang akut paru), aspergilosis akut bronchopulmoner, Hipersensitivitas latens,
penyakit jamur, dermatitis kontak, anafilaksis (reaksi alergi sistemik mendadak).
▻ Lokasi biasanya di saluran pernafasan dan kulit
▻ Penyebab; bahan kimia, microbiologi, fisis dapat merangsang interaksi non
spesifik atau spesifik.
▰Dermatitis Kontak:
▻ 2 Jenis: iritan dan alergi
▻ Lokasi di kulit 69
Contoh Penyakit Akibat Kerja berdasarkan bagian
tubuh yang terkena
▰Penyakit Paru:
▻ Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema(melebarnya gelembung-2 paru),
karsinoma bronkus, fibrosis (pembentukan jaringan ikat sec berlebihan), TBC,
mesothelioma, pneumonia (radang paru), Sarkoidosis (bintil-2 multipel sebesar
beras pd wajah, bahu dan lengan).
▻ Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.
▰Penyakit Hematologi
▻ Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)
▻ Disebabkan bahan kimia
71
Contoh Penyakit Akibat Kerja berdasarkan bagian
tubuh yang terkena
▰Penyakit Kardiovaskuler:
▻ Disebabkan bahan kimia
▻ Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon rayon, gliceril trinitrat,
ethylene glicol dinitrat), fibrilasi ventricel/kelainan jantung (trichlorethylene).
74
Cara Deteksi Penyakit Akibat Kerja
Penelitian Epidemiologik
Hubungan Causal
76
Prinsip Penanggulangan PAK
1) Pencegahan Primer/Awal
2) Pencegahan Sekunder
3) Pencegahan Tersier
4) Penatalaksanaan kasus
5) Rehabilitasi
77
Upaya Penanggulangan Penyakit Akibat Kerja
(PAK)
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF
◼ Pemeliharaan ◼ Pemeriksaan ◼ Pengobatan ◼ Alat bantu dengar
kesehatan Tenaga Kesehatan Kerja ◼ P3K ◼ Alat pengganti
kerja ◼ Imunisasi ◼ Rawat jalan anggota badan
◼ Pembinaan ◼ Rotasi Kerja ◼ Rawat Inap (prothese)
◼ Gerakan OR ◼ Substitusi ◼ Mutasi
◼ Tdk merokok ◼ Eliminasi ◼ Kompensasi
◼ Gizi seimbang ◼ Pengurangan
◼ Ergonomi waktu kerja
◼ Pengendalian ▪Penggunaan APD
Lingk. Kerja
◼ Hygiene sanitasi
78
Manfaat Pencegahan PAK
80
Kerugian Bila PAK Tidak Ditangani
▰ Tenaga kerja dirugikan secara material oleh karena tidak mendapatkan kompensasi
(Jamsostek) sebagai haknya
▰ Tidak dilakukan upaya pengendalian yang memadai
▰ Terjadi cacat/kematian akibat tidak ada penanganan secara dini
81
UU yang memayungi PAK
82