Anda di halaman 1dari 82

Hazard, Risk, and Control

PENYAKIT AKIBAT KERJA


Susi A Wilujeng
Atiek Moesriati
TL - 2021 PERTEMUAN 2
Tubuh Manusia

2
Diagram Sistem Pencernaan - Sistem Pernafasan

3
Diagram Bagian Bola Mata – Sirkulasi Darah

4
Fungsi – Fungsi Tubuh

Fungsi Kerentanan
Saling mengait untuk membentuk rangka Rapuh, dapat patah oleh benturan/kekejangan otot.
Sumsum tulang sebagai tempat Proses diinterferensi oleh substansi kimia beracun:
terbentuknyaa sel darah merah benzena dan CO, atau oleh radioaktivitas.

Dapat ditembus oleh benda-benda tajam dan


Lapisan pelindung yang menutupi menimbulkan luka fisik. Lemak pelinduknya dpat
permukaan terluar tubuh. larut oleh pelarut yang menimbulkan radang kulit
(dermatitis).

Sarana pengubahan asupan makanan menjadi


Organ perncernaan zat-zat yang dibutuhkan oleh sistem tubuh dapat
rusak oleh asupan substansi yang korosif dan
beracun.
5
Fungsi – Fungsi Tubuh

Fungsi Kerentanan
Menguraikan protein dari usus, Rusak oleh racun seperti pelarut organik, logam-
detoksifikasi racun tubuh, dan mengganti logam tertentu, VCM, dan alkohol yang berlebihan
sel-sel darah merah yang sudah rusak

Memisahkan air dan urea dari cairan Rusak oleh bahan pelarut yang mengandung
tubuh dan membuangnya halogen dan beberapa logam berat lainnya.

Kantong penyimpanan sampah Rentan terkena kanker karena 2-naphthylamine


cairan tubuh.

Rawan terhadap asap dan debu-debu yang dapat


Mengambil oksigen dari udara dan
dihirup, khususnya menimbulkan
mengirimkannya ke darah
kanker dan fibrosis 6
Fungsi – Fungsi Tubuh

Fungsi Kerentanan

Organ indera yang mentransmisikan Fungsi melemah oleh ekspos ke substansi-substansi


pesan ke otak. beracun.
SARAF

Rawan terhadap efek-efek narkotika dari pelarut yang


Pusat pengendali ke seluruh tubuh mengandung khlorin, rentan rusak oleh logam-logam
OTAK tertentu, CS2 dan CO.

Organ penglihatan, rapuh Rawan terhadap debu, partikel-partikel dan


dan terekspos substansi kimia yang korosif
MATA
7
Fungsi – Fungsi Tubuh

Fungsi Kerentanan

Ketajaman pendengaran dapat rusak permanen


Organ pendengaran yang mencakup
kerena ekspos terhadap kebisingan yang tinggi dalam
organ keseimbangan
TELINGA jangka panjang

Sangat sensitif.
Organ penciuman
Saraf penciuman menjadi kurang peka akibat H2S
HIDUNG

Memompa pasokan darah dan Otot-ototnya dapat dipengaruhi oleh kejutan


oksigen ke otak, otot dan beberapa listrik, sehinga menghasilkan percepatan atau
organ lain. JANTUNG penghentian (fibrilasi) aksi pemompaan.
8
Jalur Masuk

▰ Asupan makanan melalui mulut menuju usus


▰ Hirupan pernafasan menuju paru
▰ Penyerapan melalui kulit
▰ Langsung melaui luka dan sayatan terbuka

9
Performa kerja

10
11
Statistic of accident

12
Hazard

▰Hazard represents a source of energy with the potential of causing immediate injury to
personnel and damage to equipment, environment or structure (Zimolong and Trimpop, ILO
encyclopedia
▰ Hazard (bahaya) adalah sifat-sifat intrinsik dari suatu zat atau proses yang dapat
menyebabkan kerusakan atau membahayakan
▰Hal ini termasuk bahan kimia (toksisitas, korosifitas), fisik (daya ledak, listrik, dapat
terbakar), biologis (dapat menginfeksi), dll

13
Spot the hazard

14
Klasifikasi Hazard

▰Hazard adalah potensi yang dimiliki oleh suatu bahan/material, proses, atau kondisi untuk
menimbulkan kerusakan atau kesakitan (kerugian)
▰Hazard dalam kesehatan dan keselamatan kerja
• Occupational Health Hazard
• Occupational Safety Hazard

15
Occupational Health Hazard
▰Bahaya yang terdapat di lingkungan kerja yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
terjadinya gangguan kesehatan, kesakitan, dan penyakit akibat kerja
▰Ciri-ciri:
▻Mempunyai potensi untuk menimbulkan kesakitan, gangguan kesehatan, dan Penyakit
Akibat Kerja
▻Ada di lingkungan kerja sepanjang waktu dan memajan pekerja selama bekerja (8 jam per
hari atau 40 jam per minggu)
▻Umumnya dalam konsentrasi yang rendah
▻Pajanan ke pekerja berulang-ulang
▻Dampak tidak segera kelihatan (butuh waktu)/kronis
16
▻Mempertimbangkan aspek besaran konsentrasi dan dosis
Occupational Health Hazard
▰Physical Hazard (Fisik)
▻Berupa energi seperti kebisingan, radiasi, temperatur ekstrim, pencahayaan, getaran, tekanan
udara dll.
▰Chemical Hazard (Kimia)
▻Berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat toksik, beracun,
irritan, asphyxian, patologik
▰Biological Hazard (Biologi)
▻Bahaya yang berasal dari mikroorganisme khususnya yang patogen yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan.
▰Ergonomic (Ergonomi)
▻Merupakan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan sebagai
17
akibat dari ketidaksesuaian desain kerja dengan pekerja.
Occupational Safety Hazard

▰Bahaya yang terdapat dilingkungan kerja yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
terjadinya incident, injury, baik pada manusia maupun pada proses kerja
▰Ciri-ciri:
▻Mempunyai potensi untuk menimbulkan injury, cacat, gangguan pada proses, dan kerusakan
alat.
▻Ada di lingkungan kerja dan memajan pekerja hanya pada saat terjadinya kontak.
▻Dampak yang timbul langsung kelihatan (dramatical)
▻Tidak mempertimbangkan aspek besaran konsentrasi dan dosis

18
Occupational Safety Hazard

▰Mechanical Hazard
▻Bahaya yang terdapat pada benda-benda atau proses yang bergerak yang menimbulkan
dampak seperti terpotong, tertusuk, tersayat, tergores, dll
▰Chemical Hazard (Kimia)
▻Berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat mudah
terbakar, mudah meledak, dan korosif
▰Elektrical Hazard
▻Bahaya yang berasal dari arus listrik

19
Hazard dalam K3

▰Hazard somatik :
▻Hazard yang (sudah) ada pada tubuh pekerja
▻Lazim disebut “Faktor risiko”
• Hipertensi
• Diabetes Mellitus
• Obesitas
• Asthma
▻Pengendalian
• Pola hidup sehat (diet seimbang, olah raga, tidak merokok, cek up teratur, ….)
20
Hazard dalam K3

▰Physical hazard
▻Radiasi non pengion: UV light, infra merah, microwave (gelombang mikro)
• Efek kesehatan: gangguan mata (sementara-permanen), gangguan pada kulit
▻Radiasi pengion: sinar X, sinar α, sinar β, dll
• Efek akut: syndrom SSP, gangguan pencernaan, gangguan hemopoetik
• Efek kronis: karsinogenesis, kerusakan genetik
▻Pengendalian:
• Tempatkan sumber radiasi secara benar (mis: ruang isolasi)
• Lindungi operator dgn APD
21
Hazard dalam K3

▰Physical hazard
▰Bising: suara yg tidak dikehendaki
▻Efek terhadap pekerja
• Gangguan Fisiologis
• Gangguan Psikologis
▻Pengendalian
• Substitusi
• Eliminasi
• Administrasi 22
Hazard dalam K3

▰Physical hazard
▰Suhu/Temperatur
▻Suhu tinggi: heat stroke & heat cramps
▻Pengendalian: air minum, istirahat, tidur, pakaian, aklimatisasi
▰Pencahayaan
▻Mengakibatkan kelelahan pada mata;
• Iritasi, mata berair, mata merah, sakit kepala, contrast sensitivity, akomodasi menurun
▻Pengendalian:
• Sumber pencahayaan: intensitas, sumber cahaya, efisiensi & efektivitasnya
• Keadaan lingkungan tempat kerja: luas, jendela, langit-langit/dinding 23
Hazard dalam K3

▰Physical hazard
▻Frosbite, akibat suhu sangat rendah di bawah titik beku
▻Chilblain, akibat bekerja di tempat cukup dingin untuk waktu yang lama
▻Trenchfoot, akibat terendam air dingin cukup lama
▻Hiperbarik
▻Getaran, akibat terpajan terhadap getaran dapat menimbulkan Raynaud Syndrome

24
Health and Safety
Department of Environmental Engineering ITS

Chilblain
Frosbite

Trenchfoot

Raynoud Syndrom 25
Hazard dalam K3
▰Chemical hazard
▰Inorganic, mis: lead, arsenic, silica
▰Organic mis: solvent, vapours & gases
▰Efek Kesehatan :
▻Asbes → Asbestosis (preparasi tekstil terbuat dari asbes)
▻Silica → Silikosis (perusahaan granit,keramik)
▻Byssinosis (industri tekstil)
▻Anthracosis (tambang batu bara)
▻Larutan korosif (menimbulkan kerusakan kulit)
▻Gas sianida, asam sulfida dan karbon monoksida
▻Uap logam (menimbulkan ‘demam uap logam’, dermatitis 26
Hazard dalam K3

▰Biological hazard
▻MIKRO ORGANISME (bakteri, virus, fungi) → toksin, infeksi, alergi
▻ARTHROPODA (serangga, dll) → sengatan → infeksi
▻TUMBUHAN TINGKAT TINGGI (toksin & allergen) → dermatitis, asma, pilek
▻TUMBUHAN TINGKAT RENDAH (yang membentuk spora)
▻VERTEBRATA (protein allergen) → urine, saliva, faeces, kulit/rambut → allergi
▻INTERVETEBRATA selain ARTHROPODA (cacing, protozoa)

27
IInflamasi pada kulit t

28
29
Bakteri, Virus dan Jamur

30
Hazard dalam K3

▰Behavioral hazard
▻Merokok
▻Pola makan
▻Minum minuman beralkohol
▻Workaholic
▻Efek Kesehatan: Stroke, Stress
▻Pengendalian: Pola hidup sehat

31
Risiko

▰Seberapa besar kemungkinan suatu bahan/material, proses, atau kondisi untuk


menimbulkan kerusakan atau kesakitan (kerugian).
▰Risiko kesehatan kerja
▻Besarnya kemungkinan yang dimiliki oleh suatu bahan, proses, atau kondisi untuk
menimbulkan terjadinya kesakitan, gangguan kesehatan, dan penyakit akibat kerja
▰Risiko keselamatan kerja
▻Besarnya kemungkinan yang dimiliki oleh suatu bahan, proses, atau kondisi untuk
menimbulkan terjadinya insiden, injury, terhentinya proses, dan kerusakan alat.

32
Risiko

33
Resiko

34
Faktor yang mempengaruhi risiko

▰Risiko kesehatan kerja


▻Magnitude of hazard (Konsentrasi dan Dosis)
▻Efek rating (Tingkat dampak : Fatality, Very Serious, Serious, Moderate, Low, Trivial)
▻Probabilitas (Kemungkinan)
▻Frekuensi pajanan
▻Durasi pajanan
▰Risiko keselamatan kerja
▻Probabilitas (kemungkinan)
▻Konsekuensi (Dampak: Fatal, Very High, High, Moderate, Low, Trivial)
▻Paparan (Exposure) 35
Hazard Control

36
Konsep pengendalian bahaya:

Dasar pemikiran atas hirarki pengendalian dalam menurunkan resiko,


adalah:
- Menurunkan probabilitas kecelakaan atau paparan
- Menurunkan tingkat keparahan suatu kecelakaan atau
paparan
Manfaat pemilihan hirarki:
1. Secara efektifitas dan efisiensi sehingga risiko menurun dan menjadi
resiko yang bisa diterima (acceptable risk) bagi suatu organisasi.

2. Secara efektifitas, hirarki kontrol pertama diyakini memberikan


efektifitas yang lebih tinggi dibandingkan hirarki yang kedua dan
selanjutnya.
37
Hirarki tersebut adalah :
1. Elimination
2. Substitution
3. Minimization
4. Engineering Controls
5. Warning system (Sistem peringatan)
6. Administrative Controls
7. PPE (Personal Protective Equipment)

38
Konsep pengendalian bahaya

▰ELIMINATION
Menghilangkan bahaya dilakukan pada saat desain
Tujuan: menghilangkan kemungkinan kesalahan manusia dalam
menjalankan suatu sistem karena ada kekurangan pada disain
(modifikasi disain).
▻Umumnya diterapkan pada material, proses, dan kadang-kadang pada
teknologi
▻Sangat efektif, tapi kadang-kadang tidak efisien (tdk selalu praktis dan
ekonomis)

Contoh: penghilangan bahaya: jatuh, ergonomi, ruang terbatas, kimia

39
▰SUBSTITUTION
Tujuan : mengganti bahan, proses operasi ataupun
peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih
tidak berbahaya
Contoh:
▻Sistem otomatisasi pada mesin → mengurangi interaksi mesin-mesin
berbahaya dengan operator,
▻Menggunakan bahan pembersih (kimia) → kurang berbahaya,
▻Mengurangi kecepatan, kekuatan serta arus listrik,
▻Mengganti bahan baku padat yang menimbulkan debu menjadi bahan
yang cair atau basah.
▻Solvent based paint diganti dengan Water based paint
40
41
▰MINIMISATION
▻Mengurangi jumlah bahan berbahaya yang digunakan
▻Mengurangi jumlah bahan berbahaya yang disimpan
▻Mengurangi jumlah jenis bahan berbahaya yang disimpan

42
▰ENGINEERING CONTROL
Tujuan: memisahkan bahaya dengan pekerja serta untuk mencegah
terjadinya kesalahan manusia → terpasang dalam suatu unit
system mesin atau peralatan.

Contoh:
- Isolasi dari bahaya → adanya penutup mesin machine guard, interlock
system, Total process enclosure (perisai ledakan), tirai pengelasan, start-
up alarm, sensor, sound enclosure
- Penghapusan atau pengalihan → ventilation system (lokal dan pembuang-
an)
- Automation, Mechanical handling (pemeliharaan), Special storage facilities
43
WARNING SYSTEM/ SISTEM PERINGATAN
Adalat pengendian bahaya yang dilakukan dengan memberika peringatan,
instruksi, tanda, label yang akan membuat orang waspada akan adanya
bahaya di lokasi tersebut.
- Sangatlah penting bagi semua orang mengetahui dan memperhatikan
tanda-tanda peringatan yang ada dilokasi kerja sehingga mereka dapat
mengantisipasi
adanya bahaya yang akan memberikan dampak
kepadanya.
Contoh:
Alarm system, - detektor asap,- tanda peringatan (penggunaan APD
spesifik,- jalur evakuasi, area listrik tegangan tinggi, dll).
44
▰ADMINISTRATIVE CONTROLS
Ditujukan pengendalian dari sisi orang yang akan melakukan pekerjaan,
dengan dikendalikan metode kerja diharapkan orang akan mematuhi,
memiliki kemampuan dan keahlian cukup untuk menyelesaikan pekerjaan
secara aman.
- Pembatasan waktu paparan (paling sering digunakan untuk mengontrol
suhu ekstrem dan bahaya ergonomis)
- Pemantauan penggunaan bahan yang sangat berbahaya
- Sistem yang bersahabat, dan Pelatihan

45
Contoh :
- seleksi karyawan
- adanya standar operasi baku (SOP)
- Pelatihan
- pengawasan
- rotasi kerja,
- jadwal istirahat, dll.

46
▰PPE (Personal Protective Equipment)/ APD (Alat Pelindung Diri)
Tujuan PPE
- Melindungi pekerja dari pajanan bahaya (menghindari pajanan)
- Sebagai pembatas antara pekerja dengan bahay (menghindari
kontak)
- Mencegah masuknya bahaya ke dalam tubuh pekerja (membatasi
intake)
- Melindungi pekerja dari pajanan bahaya yang melebihi nilai ambang
batas (membatasi dosis)
Contoh:
kacamata, helm, sarung tangan, pakaian anti bahan
kimia, tutup telinga, masker, dll. 47
▻Fungsi PPE (Personal Protective Equipment):
Hanya untuk melindungi pekerja → tidak untuk mengendalikan bahaya
tapi untuk menurunkan tingkat risiko
▻Alternatif terakhir dalam mengendalikan pajanan bahaya di tempat kerja

48
Penyakit Akibat Kerja

LANJUTAN
Pendahuluan
Dampak & Resiko
▰ Kecelakaan
▰ PAK
▰ Lingkungan

Peningkatan Jumlah dan


Industrialisasi Produktivitas:
Jenis:
▰ Kuantitas
▰ Industri,
▰ Kualitas
▰ Penggunaan alat
▰ Efisiensi
▰ Teknologi dan bahan
50
Penyebab PAK - Occupational Diseases

▰Faktor Bahaya: Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikologi

Unsafe Working/Env.
Unsafe Human Act
Condition

PAK
51
Konsep dasar PAK

▰ Adanya hubungan ▰Adanya fakta bahwa ▰ Penyakit dapat


antara pajanan yang frekwensi kejadian dicegah dengan
spesifik dengan penyakit pada populasi melakukan tindakan
penyakit pekerja lebih tinggi dari preventif di tempat
masyarakat umum kerja

52
Penyakit Terkait Kerja – Work Related Diseases

▰ PTK penyebab multifactor


▰ PTK disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan kerja, proses kerja dan
lingkungan kerja dan merupakan penyakit artifisial, dengan empat cara:
1. Pekerjaan langsung menimbulkan penyakit
2. Pekerjaan mencetuskan penyakit
3. Pekerjaan memperberat penyakit yang telah ada
4. Pekerjaan mempermudah terjadinya penyakit

53
Dampak Umum PAK

▰Menurunkan Produksi
▰Menurunkan Daya Saing Harus Dicegah
▰Biaya Pengobatan/Rehabilitasi Meningkat &
Dikendalikan
▰Turnover Pekerja Meningkat

54
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PAK

Beban Kerja Kapasitas Kerja Lingkungan Kerja


- Fisik - Ketrampilan (Beban Tambahan Kerja)
- Mental/Sosial - Kesegaran Jasmani & - Fisik
- Kecocokan Rohani - Kimia
- Pengalaman - Status Kesehatan/Gizi - Biologi
- Ketrampilan - Usia - Ergonomi/Fisiologis
- Motivasi - Jenis Kelamin - Psikologi
- Ukuran Tubuh

55
56
Besaran Masalah PAK

▰ ILO, 2018 – 2,78 juta pekerja meninggal karena kecelakaan kerja dan PAK, yang 86,3
adalah PAK
▰ 2010, di China, total ada 29.240 kasus PAK
▰ 2010, di Argentina, total ada 22.301 kasus PAK
▰ 2011, di Jepang, ada kasus 7.779 PAK, sebagian terkait penyakit punggung bawah
dan pneumoconiosis, dan 325 kompensasi kasus gangguan mental
▰ 2011 di Inggris, 5.920 kasus, dominan pneumoconisosis, mesothelioma dan
osteoarthritis
▰ 2011 di AS, 207.500 kasus PAK, dominan penyakit kulit, gangguana pendengaran dan
57
pernafasan
Besaran Masalah PAK di Indonesia

▰ kasus PAK masih dianggap aib – banyak tidak terdaftar


▰ Data di Kemenkes, 2011 – 57.292 kasus, 2012 – 60.322 kasus, 2013- 97.144 kasus,
2014 – 40.694 kasus
Data PT Jamsostek atau BPJS-TK terbatas pada pekerja yang terdaftar
Pekerja informal ridak dilaporkan
Perusahaan mengejar zero accident sbg prestasi

58
Pengertian Penyakit Akibat Kerja (Occupational
Diseases)

▰ WHO
▻ Occupational disease caused by exposure to harmful chemical and bilogical agents and
physical hazeds at the workplace
▰ ILO, 2010: - List of Occupational Diseases
▻ Penyakit yang diderita sebagai akibat pemajanan oleh faktor-faktor yang timbul dari
kegiatan pekerjaan
▰ Peraturan Presiden no 7 Tahun 2019
▻ Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
59
Penyakit Akibat Kerja (WHO)

▰Penyakit Akibat Kerja (Occupational Diseases)


▻ Penyakit yang dicetuskan, dipermudah, atau diperberat oleh pekerjaan
▻ Contoh: Silikosis, asbestosis
▰Penyakit yang diperberat oleh kondisi hubungan kerja (agregated)
▻ Contoh: Asthma diperberat oleh debu
▰Penyakit yang diaktifkan oleh kondisi lingkungan kerja
▻ Contoh: Gangguan peredaran darah oleh bahan hemolitik

60
Penyakit Akibat Kerja (WHO)

▰ Penyakit yang timbul karena salah satu penyebab ada di lingkungan kerja (Work
Related Disease)
▻ Penyebab lebih dari satu
▻ Contoh: Cancer or Pulmonary Disease (COPD) oleh rokok dan debu
▰Penyakit endemik di tempat kerja
▻ Contoh: Malaria pada pekerja di Papua

61
Penyakit Akibat Kerja (Perpres 7 th 2019)

1. Penyakit yang disebabkan pajanan factor yang timbul dari aktifitas pekerjaan
▻ Penyakit yang disebabkan factor kimia
▻ Penyakit yang disebabkan factor fisika
▻ Penyakit yag disebabkan factor biologi
2. Penyakit berdasarkan target organ
▻ Saluran pernafasan
▻ Penyakiit kulit
▻ Gangguan otot dan kerangka
▻ Gangguan mental dan perilaku
3. Penyakit kanker akibat kerja 62
Penyebab Rendahnya Kasus PAK

▰Tak ditemukan
▰Ada tapi tidak terdiagnosa
▰Terdiagnosa tak dilaporkan
• Belum memasyarakat
• Dirasa merugikan
• Tak terjangkau
• Kronis/Pensiun

63
Contoh Penyakit Akibat Kerja

▰Faktor Fisik
• Suhu Tinggi (Heat stress, heat cramps)
• Suhu Dingin (Frosbite)
• Kebisingan (Hearing loss)
• Getaran (Reynold disease)
• Tekanan (Caison’s disease)
• Radiasi mengion (Cancer, leukimia)
• Radiasi non mengion (Conjunctivitis, katarak)

64
Contoh Penyakit Akibat Kerja

▰Faktor Ergonomi
• Beban Angkat -- HNP (Herniasi Nukleus Pulposus), LBP (Lower Back Pain/nyeri pinggang),
Hernia
• Cara Mengangkat -- Trauma otot & sendi
• Posisi Kerja Tidak Ergonomis – Penyakit Muskuloskeletal
• Gerak Repetitif – Carpal tunel syndrome
• Kontraksi Statis – Kelelahan, nyeri otot

65
Hazard dalam K3

▰Faktor Kimia
• Zat Iritan – Iritasi Selaput Lendir
• Zat Korosif – Luka bakar
• Zat Karsinogenik – Cancer
• Zat Alergen – Dermatitis, Asma
• Zat Mutagenik – Mutasi Genetik
• Zat Teratogenik – Penyakit kongenital/bawaan
• Debu -- Pneumukonisis

66
PAK Akibat Logam Berat

▰Berilium : bronkitis, pharingitis


▰Kadmium : gangguan ginjal
▰Krom : perforasi sekat hidung
▰Arsen : peny. Syaraf, hepatitis
▰Merkuri : gangguan ginjal, gangguan daya ingat, insomnia
▰Timbal : gangguan ginjal, anemia, infertil, peny. syaraf
▰Mangan : penyakit syaraf, gangguan emosi

67
Jenis-Jenis PAK berdasarkan Bagian Tubuh yang
Terkena:
▰Penyakit alergi/hipersensitivitas ▰Penyakit muskuloskeletal
▰Dermatitis kontak ▰Penyakit sistem reproduksi
▰Penyakit hati dan saluran pencernaan ▰Penyakit mata
▰Penyakit paru-paru ▰Penyakit telinga
▰Penyakit saluran kemih ▰Penyakit infeksi
▰Penyakit jantung dan pembuluh darah ▰Keracunan
▰Penyakit darah ▰Penyakit psikis
▰Penyakit otak dan syaraf

68
Contoh Penyakit Akibat Kerja berdasarkan bagian
tubuh yang terkena
▰Penyakit alergi/hipersensitif:
▻ Dapat berupa; Rinitis (radang selaput lendir), Rinosinusitis, Asma, Pneumonitis
(radang akut paru), aspergilosis akut bronchopulmoner, Hipersensitivitas latens,
penyakit jamur, dermatitis kontak, anafilaksis (reaksi alergi sistemik mendadak).
▻ Lokasi biasanya di saluran pernafasan dan kulit
▻ Penyebab; bahan kimia, microbiologi, fisis dapat merangsang interaksi non
spesifik atau spesifik.

▰Dermatitis Kontak:
▻ 2 Jenis: iritan dan alergi
▻ Lokasi di kulit 69
Contoh Penyakit Akibat Kerja berdasarkan bagian
tubuh yang terkena
▰Penyakit Paru:
▻ Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema(melebarnya gelembung-2 paru),
karsinoma bronkus, fibrosis (pembentukan jaringan ikat sec berlebihan), TBC,
mesothelioma, pneumonia (radang paru), Sarkoidosis (bintil-2 multipel sebesar
beras pd wajah, bahu dan lengan).
▻ Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.

▰Penyakit Hati dan Gastro-Intestinal:


▻ Dapat berupa : kanker lambung dan kanker oesofagus/saluran cerna (tambang
batubara dan vulkanisir karet), Cirhosis(pembentukan jaringan ikat) hati(alkohol,
karbon tetraklorida, trichloroethylene, kloroform)
70
▻ Disebabkan oleh bahan kimia
Contoh Penyakit Akibat Kerja berdasarkan bagian
tubuh yang terkena
▰Penyakit Saluran Urogenital:
▻ Dapat berupa : gagal ginjal(uap logam cadmium & merkuri, pelarut organik,
pestisida, carbon tetrachlorid), kanker vesica urinaria (karet, manufaktur/bahan
pewarna organik, benzidin, 2-naphthylamin).
▻ Disebabkan bahan kimia.

▰Penyakit Hematologi
▻ Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)
▻ Disebabkan bahan kimia

71
Contoh Penyakit Akibat Kerja berdasarkan bagian
tubuh yang terkena
▰Penyakit Kardiovaskuler:
▻ Disebabkan bahan kimia
▻ Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon rayon, gliceril trinitrat,
ethylene glicol dinitrat), fibrilasi ventricel/kelainan jantung (trichlorethylene).

▰Gangguan Alat Reproduksi:


▻ Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida, benzena, anasthetic gas, timbal,
pelarut organic, karbon disulfida, vinyl klorida, chlorophene), kerusakan janin
(aneteses gas, mercuri, pelarut organik) keguguran (kerja fisik)
▻ Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik
72
Contoh Penyakit Akibat Kerja berdasarkan bagian
tubuh yang terkena
▰Gangguan Mata
▻ Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan), conjungtivitis (sinar UV),
katarak (infra merah), gatal (bahan organik hewan, debu padi), iritasi non alergi
(chlor, formaldehid).
▻ Disebabkan faktor fisik, biologi.

▰Gangguan Susunan Saraf:


▻ Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi, neuropati perifer,
ataksia serebeler dan penyakit motor neuron (cat, carpet-tile lining, lab. Kimia,
petrolium, oli).
▻ Disebabkan bahan kimia
73
Akibat PAK pada Tenaga Kerja

▰Sementara tidak mampu bekerja (STMB)


▰Cacat sebagian untuk selamanya
▰Cacat total untuk selamanya fisik/mental
▰Meninggal dunia

74
Cara Deteksi Penyakit Akibat Kerja

Monitoring Kesehatan TK Monitoring Lingkungan Kerja


(Rikes TK awal, berkala, khusus)
Environmental Monitoring
•Riwayat penyakit (Biological Monitoring)
•Riwayat pekerjaan
•Pemeriksaan klinik
•Pemeriksaan lab
•Pemeriksaan Khusus
•Hubungan penyakit
dengan pekerjaan 75
Pemantauan PAK

Apabila belum ada data :


•Rikes awal, berkala yang teratur
•Pemantauan lingkungan kerja

Penelitian Epidemiologik

Hubungan Causal

76
Prinsip Penanggulangan PAK

1) Pencegahan Primer/Awal
2) Pencegahan Sekunder
3) Pencegahan Tersier
4) Penatalaksanaan kasus
5) Rehabilitasi

77
Upaya Penanggulangan Penyakit Akibat Kerja
(PAK)
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF
◼ Pemeliharaan ◼ Pemeriksaan ◼ Pengobatan ◼ Alat bantu dengar
kesehatan Tenaga Kesehatan Kerja ◼ P3K ◼ Alat pengganti
kerja ◼ Imunisasi ◼ Rawat jalan anggota badan
◼ Pembinaan ◼ Rotasi Kerja ◼ Rawat Inap (prothese)
◼ Gerakan OR ◼ Substitusi ◼ Mutasi
◼ Tdk merokok ◼ Eliminasi ◼ Kompensasi
◼ Gizi seimbang ◼ Pengurangan
◼ Ergonomi waktu kerja
◼ Pengendalian ▪Penggunaan APD
Lingk. Kerja
◼ Hygiene sanitasi
78
Manfaat Pencegahan PAK

▰Menekan Kejadian Penyakit


▰Tercipta Tenaga Kerja Sehat dan Produktif
▰Mengurangi Resiko Cacat/Kematian
▰Biaya Lebih Murah
▰Meningkatkan Image
▰Kinerja, Motivasi → Produktivitas Perusahaan
▰Kemajuan Perusahaan → Lapangan Kerja
▰Antisipasi Global → Nilai Tambah
79
Penanganan Pekerja dengan PAK

▰Pengobatan: Sesuai jenis penyebab


▰Pengurangan Pajanan: Pindah lokasi kerja
▰Kompensasi: Prosentasi cacat
▰Pendataan/Surveilance

80
Kerugian Bila PAK Tidak Ditangani

▰ Tenaga kerja dirugikan secara material oleh karena tidak mendapatkan kompensasi
(Jamsostek) sebagai haknya
▰ Tidak dilakukan upaya pengendalian yang memadai
▰ Terjadi cacat/kematian akibat tidak ada penanganan secara dini

81
UU yang memayungi PAK

▰ UU no 1 tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja


▰ UU no 13 tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
▰ UU no 29 tahun 2004 ttg Praktik Kedokteran
▰ UU no 40 tahun 2004 ttg Sistem Jaminan Sosial Nasional
▰ UU no 36 tahun 2009 ttg Kesehatan
▰ UU no 24 tahun 2011 ttg Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
▰ UU no 36 tahun 2014 ttg tenaga Kesehatan

82

Anda mungkin juga menyukai