Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

EPIDEMIOLOGI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

OLEH

MUHAMMAD BAZAL MUHARRAM


J1A118118
EPIDEMIOLOGI 2018

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Tugas 1

1. Jelaskan secara singkat perkembangan Epidemiologi K3?


Jawab :
Sejarah perkembangan Epidemiologi K3 sudah dimulai sejak zaman pra sejarah
sampai dengan zaman modern. Pada zaman batu dan goa (Paleolithikum dan
Neolithikum, manusia telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk
digunakan serta tidak membahayakan bagi mereka saat digunakan. Desain tombak
dan kapak yang mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebih besar
proporsinya pada mata kapak atau ujung tombak. Hal ini berfungsi agar
penggunaan kapak atau tombak tersebut tidak memerlukan tenaga yang besar
karena dengan sedikit ayunan momentum yang dihasilkan cukup besar. Desain
yang mengecil pada pegangan dimaksudkan untuk tidak membahayakan bagi
pemakai saat mengayunkan kapak tersebut.
Pada zaman bangsa Babylonia di Irak, masyarakat mencoba membuat sarung
kapak agar aman dan tidak membahayakan bagi orang yang membawanya. Pada
masa ini masyarakat sudah mengenal berbagai macam peralatan yang digunakan
untuk membantu pekerjaan mereka.
Pada zaman mesir kuno, terutama masa berkuasanya Fir’aun banyak sekali
dilakukan pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang sebagai tenaga kerja.
Untuk menjaga agar pekerjaannya lancer Raja Ramses II menyediakan tabib serta
pelayan untuk menjaga kesehatan para pekerjanya.
Pada zaman Yunani Kuno, hipocratus berhasil menentukan adanya penyakit
tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya. Pada abad ke 19 distribusi penyakit
pada kelompok populasi yang spesifik diukur secara luas.
Pada zaman romawi, para ahli mulai memperkenalkan adanya gangguan
kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan bahan toksik dari lingkungan
kerja, seperti timbale dan sulfur.
Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang
mengalami kecelakaan, sehingga menyebabkan cacat atau meninggal.
Pada abad ke-16, salah satu tokoh memperkenalkan penyakit akibat kerja
terutama yang dialami oleh pekerja tambang. Pada era ini seorang ahli bernama
agricola dalam bukunya De re Metallica bahkan sudah melakukan upaya
pengendalian bahaya timbal dipertambangan dengan menetapkan prinsip ventilasi
Pada abad ke-18, seorang ahli bernama Bernandino Ramazzini dari Universitas
Modena di Italia, menulis dalam bukunya yang terkenal : Discourse on the
diseases of workers. Ramazzini melihat bahwa dokter pada masa itu jarang yang
melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit, sehingga ada kalimat yang
selalu diingat pada saat dia mendiagnosa seseorang. Ramazzini melihat bahwa
ada 2 faktor besar yang menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang
ada dalam bahan yang digunakan ketika bekerja dan adanya gerakan janggal yang
dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja.

2. Apa yang mempengaruhi perkembangan K3 (Traditional Industry)?


Jawab :
Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah :
a. Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang
baru ditemukan sebagai sumber energi.
b. Penggunaan mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia.
c. Pengenalan metode-metode baru dalam pengolahan bahan baku
(khususnya bidang industri kimia dan logam).
d. Pengorganisasian pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar
berkembangnya industry yang ditopang oleh penggunaan mesin-mesin
baru.
e. Perkembangan teknologi ini menyebabkan mulai muncul penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan pemajanan karbon dari bahan-bahan
sisa pembakaran.

3. Jelaskan perbedaan era manajemen dan manajemen K3?


Jawab :
Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an hingga
sekarang. Perkembangan ini dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang meneliti
penyebab-penyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi karena faktor
manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition).
Pada era ini berkembang sistem automasi pada pekerjaan untuk mengatasi
masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor manusia. Namun, sistem
automasi menimbulkan masalah-masalah manusiawi yang akhirnya berdampak
kepada kelancaran pekerjaan karena adanya blok-blok pekerjaan dan tidak
terintegrasi dengan masing-masing unit pekerjaan.Sejalan dengan itu, Frank Bird
dari International Loss Control Institute (ILCI) pada tahun 1972 mengemukakan
teori Loss Causation Model yang menyatakan bahwa faktor manajemen
merupakan latar belakang penyebab yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Berdasarkan perkembangan tersebut serta adanya kasus kecelakaan di Bhopal
tahun 1984, akhirnya pada akhir abad 20 berkembanglah suatu konsep
keterpaduan sistem manajemen K3 yang berorientasi pada koordinasi dan
efisiensi penggunaan sumber daya. Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti
safety, health dan masalah lingkungan dalam suatu sistem manajemen juga
menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan output.
Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar internasional seperti ISO
9000, ISO 14000 dan ISO 18000.

4. Jelaskan kerangka konsep berfikir epidemiolgi K3?


Jawab :
Kerangka konsep berfikir epidemiologi K3 adalah suatu upaya memahami risiko
terjadinya penyakit atau cedera dalam rangka melakukan tindakan upaya
pencegahan atau pengendalian. Dalam hal ini epidemiologi kesehatan kerja akan
menentukan faktor determinan dari penyakit akibat kerja terhadap kejadian
kecelakaan kerja dan distribusinya pada masyarakat pekerja.

5. Jelaskan penerapan konsep epidemiologi dalam lingkup K3?


Jawab :
Konsep dari epidemiologi K3 masih berhubungan dengan konsep epidemiologi
secara umum. Penerapan konsep epidemiologi dalam lingkup K3 adalah suatu
upaya memahami risiko terjadinya penyakit atau cedera dalam rangka melakukan
tindakan upaya pencegahan atau pengendalian.

6. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi K3?


Jawab :
Epidemiologi K3 adalah penerapan ilmu epidemiologi dalam kesehatan kerja agar
tenaga kerja dapat bekerja secara aman, nyaman, sehat dan produktif serta
berusaha terhindar dari risiko bahaya di tempat kerja.

7. Sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja?


Jawab :
Faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja yaitu:
a. Faktor Agen
b. Faktor Host
c. Faktor Lingkungan

8. Sebutkan dan jelaskan secara singkat aspek hukum K3 menurut undang-undang?


Jawab :
Keselamataan dan Kesehatan Kerja merupakan ketentuan perundangan dan
memiliki landasan hukum yang wajib dipatuhi semua pihak, baik pekerja,
pengusaha ataupihak terkait lainnya. Di Indonesia banyak peraturan perundangan
yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja, beberapa diantaranya :
a. Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Undang-undang No.8 tahun 1998 tentang Perlindungan
d. Undang-undang No.17 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
e. Undang-undang No.22 tentang Migas
f. Undang-undang No.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
g. Undang-undang No.30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI
lingkungan hidup dan keteknikan memuat tentang aspek keselamatan.
h. Keputusan Presiden No.22 Tahun 1993 Tanggal 27 Februari 1993

9. Jelaskan aspek hukum K3 menurut undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja?
Jawab :
Diberlakukan pada tanggal 12 Januari 1970 yang memuat berbagai persyaratan
tentang Keselamatan Kerja. Dalam Undang-undang ini, ditetapkan mengenai
kewajiban pengusaha, kewajiban dan hak tenaga kerja serta syarat-syarat
keselamatan kerja yang harus dipengaruhi oleh organisasi.

10. Bagaimana menurut pendapat anda apakah kondisi pelayanan yang dilaksanakan
pemerintah dalam berbagai jenis pelayanan masih dianggap belum sesuai harapan
masyarakat, jelaskan?
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai