Anda di halaman 1dari 18

Makalah Robotik

ROBOT THE VIRGO BERBASIS AI

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Feri Marzatillah 1605106010029


Shafira Pradyta 1605106010035
Fakhrul Miza 1605106010050
Yusril Agus Putra 1605106010052
Ajeng Permata Sari 1605106010064

Dosen Pengajar :
Dr. Zulfahrizal, S.TP., M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Robot The Virgo Berbasis
AI”. Penyelesaian makalah ini sebagai bentuk pemenuhan nilai tugas kelompok untuk mata
kuliah Robotik.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “Robot The Virgo Berbasis
AI” ini dapat memberikan manfaat.

Darussalam, 01 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3
1.3 Manfaat Penulisan ......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 8
3.1 Pengertian Robot .......................................................................................... 8
3.2 Robot The Virgo Berbasis AI ....................................................................... 9
3.3 Bagian-Bagian Robot The Virgo Berbasis AI ...............................................10
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................13
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................13
4.2 Saran ..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Robot The Virgo Berbasis AI ...................................................................... 10


Gambar 2. Traveling device robot the virgo berbasis AI ............................................. 11
Gambar 3. Manipulator robot the virgo berbasis AI .................................................... 11
Gambar 4. End-Effector robot the virgo berbasis AI ................................................... 12
Gambar 5. Sensor kamera robot the virgo berbasis AI ................................................. 12

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi komputer, terutama robotika di masa sekarang sudah menjadi bagian


penting dalam kehidupan manusia. Robot sendiri yaitu peralatan elektro mekanik atau
biomekanik, atau gabungan peralatan yang menghasilkan gerakan yang otonomi maupun
gerakan berdasarkan gerakan yang diperintahkan. Robot dalam beberapa hal dapat
menggantikan peran manusia, hal ini terlihat pada robot-robot yang diterapkan dalam
berbagai bidang seperti industri, kesehatan (health), pertahanan (defense), pertanian
(agriculture), penelitian (research), pemainan (game), dan lain-lain. Dalam industri
modern, robot telah mengambil alih posisi para pekerja di pabrik-pabrik. Misalnya dalam
industri automotif, alat elektronik, peranti komputer, robot telah menjadi penggerak utama
dari industri ini. Alasan utama penggunaan robot adalah karena, robot dalam kondisi
tertentu (syarat minimum operasi terpenuhi) dapat menjadi pekerja yang ideal, robot
memiliki tingkat akurasi dan efisiensi yang tinggi, serta yang lebih penting adalah biaya
operasinya rendah dengan output yang dihasilkan lebih tinggi.
Ada beberapa tipe robot, yang secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok
yakni robot manipulator dan robot mobil (mobile robot). Robot manipulator dicirikan
dengan memiliki lengan (arm robot), dan banyak digunakan untuk robot industri.
Sedangkan robot mobil merupakan robot yang dapat bergerak berpindah tempat, meskipun
nantinya robot tersebut juga dipasang manipulator. Robot mobil dapat dikelompokkan lagi
menjadi tiga yaitu robot daratan (ground robot), robot air (Underwater Robot), dan robot
terbang (aerial robot). Ketiga jenis robot ini sangat banyak dikembangkan karena melihat
sifatnya yang sangat fungsional.
Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik
menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program. Robot
biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor.
Robot juga dilengkapi dengan sensor untuk pendeteksi terhadap sesuatu hal, misalnya
seperti sensor panas. Robot ditemukan pada abad XVIII. Kata robot pertama kali
diperkenalkan oleh seorang penulis dari Czech yang bernama wright Karel Capek pada
tahun 1921. Dan kata “ROBOT” digunakan di New York pada Oktober 1922 pada sebuah

1
2

pentas theater yang berjudul “RVR”, Tahun 1956, UNIMATION memulai bisnis tahun
1972 dan mendapat keuntungan yang tinggi dari penjualannya.
Para ilmuwan biologi pada saat itu ingin menciptakan makhluk yang mempunyai
karakteristik seperti yang mereka inginkan dan menuruti segala yang mereka perintahkan,
dan sampai sekarang makhluk yang mereka ciptakan tidak pernah terwujud menjadi
kenyataan.Tahun 1941, barulah istilah robotics digunakan dalam teknologi robot oleh
penulis fiksi ilmiah Isaac Asimov. Dia juga memprediksi akan munculnya robot-robot
industri canggih dimasa datang. Jika kita lihat hari ini, maka apa yang dibayangkan
olehnya terbukti dimana begitu pesatnya perkembangan robot-robot industri saat ini. Istilah
revolusi robot atau era robot sudah menjadi hal biasa untuk menjelaskan perkembangan
itu. Robotics diterima sebagai istilah atau kata untuk mendeskripsikan semua kemajuan
teknologi yang berhubungan dengan robot. Tahun 1956 Georde Devil dan Joseph
Engelberger membentuk perusahaan robot pertamakali tahu 1956. Devil memprediksi
robot akan menjadi bagian penting di industri sebagai operator pabrik dan membantu
pekerja dalam menjalankan mesin-mesin pabrik. Tahun 1980 Robot industri berkembang
dan mulai banyak digunakan oleh perusahaan selain otomotif dimana perkembangan
elektronik dan computer membuat robot modern lahir.
Inovasi baru memang sangat diperlukan untuk kehidupan manusia agar lebih baik,
dan dunia pertanian juga tak ketinggalan mendapatkan inovasi baru. Munculnya kembali
teknologi yang mempermudah kerja manusia dalam bidang perkebunan. Kali ini bidang
yang dikembangkan adalah perkebunan tomat. Para pendirinya menamakan alat ini sebagai
The Virgo, sebuah startup asal Somerville, Massachusetts. Alat ini berfokus pada
pengembangan dan efisiensi bidang agrikultur. Alat ini mampu mendeteksi dan memilah
secara otomatis tomat-tomat yang sudah layak panen dan matang.
The Virgo adalah hasil kreasi Josh Lessing dan Ryan Knopf selaku CEO dan Co
Founder dari produk ini. Mereka menyatakan produk The Virgo ini di ciptakan sebagai
bentuk modernisasi dan efisiensi lahan. Pemilihan robot the virgo ini karena dengan
menggunakan The Virgo ini, para petani tidak perlu repot-repot lagi bekerja diluar ruangan
dan berjalan puluhan meter untuk mengontrol dan menyirami tanaman mereka. Dengan
menggunakan The Virgo, para petani dapat menghemat waktu karena seluruh tanaman
khususnya tomat dapat dikontrol oleh mesin bahkan mesin berbasis AI ini dapat memetik
nya langsung.
3

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah agar para pembaca mengetahui
bagaimana pentingnya mempelajari, memahami, dan meningkatkan pengetahuan tentang
perkembangan teknologi Robot pada bidang pertanian, sehingga pembaca dapat
mengetahui fungsi dan kegunaan penerapan Robot pada bidang pertanian . Adapun tujuan
lain yang ingin dicapai dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui teknologi dan memahami pengertian robot
2. Mengetahui dan memahami fungsi dari robot the virgo berbasis AI
3. Semakin termotivasi menciptakan teknologi baru pada teknologi penerapan robot di
bidang pertanian ataupun robot pada umumnya.

1.3. Manfaat Penulisan

Manfaat yang terdapat dalam makalah ini adalah kita dapat menambah pengetahuan
tentang teknologi terbaru pada robot pertanian baik pada jenis maupun bagian-bagian pada
robot . Selain itu manfaat lain yang kita peroleh antara lain :
1. Mampu menganalisa dan mengerti cara kerja dari Robot yang ada pada makalah ini
ialah robot the virgo berbasis AI.
2. Dapat mengetahui keunggulan dan kekurangannya robot the virgo berbasis AI.
3. Mampu memahami dan melihat bagian-bagian dan fungsi dari robot the virgo berbasis
AI.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Teknologi robotika merupakan salah satu teknologi yang penting dalam


menentukan kemajuan peradaban di dunia. Teknologi Robotika dapat meningkatkan
produktivitas suatu pekerjaan. Dengan adanya robotika, pekerjaan yang sebelumnya sulit
dan berbahaya untuk dikerjakan sekarang sudah dapat dikerjakan lebih mudah dan aman.
Misalnya, melakukan eksplorasi jauh ke dalam perut bumi, ke dalam lautan, eksplorasi
ruang angkasa, dan lain sebagainya. Dengan kondisi seperti itu, tidak heran jika
perkembangan robotika berjalan dengan cukup pesat dari masa ke masa. Perkembangan
robotika terjadi di hampir setiap sektor kehidupan, seperti sektor militer, manufaktur,
industri, kesehatan, dan sektor kehidupan lainnya (Jatmiko, 2012).

Robot berasal dari kata “robota” yang dalam bahasa Ceko berarti budak, pekerja,
atau kuli. Pertama kali kata “robota” diperkenalkan oleh Karel Caper dalam sebuah pentas
sandiwara pada tahun 1921 yang berjudul RUR (Rossum’s Universal Robots) pentas ini
mengisahkan mesin yang menyerupai manusia yang dapat bekerja tanpa lelah yang
kemudian memberontak dan menguasai manusia. Istilah robot kemudian mulai terkenal
dan digunakan untuk menggantikan istilah yang dikenal saat ini yaitu automation.
Selanjutnya banyak definsi menjelaskan pengertian robot. Dari berbagai definisi yang ada,
definisi paling dapat diterima adalah dari “Robot Institute of America”, yang
mendefinisikan robot sebagai manipulator yang berfungsi jamak yang dapat diprogram
ulang dan dirancang untuk memindahkan benda kerja, komponen-komponen, peralatan
atau perangkat khusus dengan berbagai macam tugas (Rahmawan, 2013).

Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik
menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang
telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal bahasa Cheko
“robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan. Robot
biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor.
Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot
lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar
angkasa, pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search and rescue), dan untuk
pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang

4
5

hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput
(Petruzella, 2014).

Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang
berulang dan kotor. Kebanyakan robot digunakan dalam bidang produksi, seperti:
pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan,
pekerjaan search and rescue, dan untuk pencarian lahan tambang. Belakangan ini robot
mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga,
seperti penyedot debu serta pemotong rumput. Robot memiliki berbagai macam konstruksi,
diantaranya adalah: Robot mobile (robot bergerak), Robot manipulator, Robot humanoid,
Flying robot, Robot berkaki, Robot jaringan, Robot animalia, dan Robot cyborg. Masing-
masing jenis tersebut memiliki konstruksi dan mekanisme pergerakan yang berbeda-beda
serta aplikasi yang beragam juga (Ardiansyah, 2014).

Robot sebagai salah satu produk dari teknologi robotika dirancang untuk bekerja
secara otomatis dan mampu melakukan suatu pekerjaan selektif seperti yang biasa
dilakukan oleh manusia. Robot yang dirancang untuk melakukan tugas dibidang pertanian
disebut sebagai robot pertanian. Robot pertanian atau yang umum dikenal sebagai robot
bioproduksi memiliki struktur dasar a.l: manipulator, end-effector, sistem pengindera,
sistem pengangkut (travelling device), dan sistem pengendali. Struktur dasar tersebut
saling terkait satu sama lain sehingga tidak bisa dihilangkan (Subrata, 2011).

Terdapat berbagai jenis dan bentuk dari teknologi robotika, salah satunya adalah
robot berbentuk lengan. Robot lengan merupakan jenis robot manipulator yang berbentuk
seperti lengan manusia dengan memiliki sendi atau disebut dengan joint dan link yang
merupakan penghubung antar joint. Terdapat dua jenis joint (sendi) pada robot lengan
yaitu joint revolute dan joint prismatic, joint revolute memiliki pergerakan memutar
sedangkan joint prismatic memiliki pergerakan maju atau mundur. Joint revolute pada
robot lengan disusun dari motor servo, ketepatan gerak motor servo inilah yang menjadi
indikator utama dari keberhasilan gerak robot lengan (Oktama, 2018).

Robot lengan terdiri dari tiga bagian yaitu struktur mekanik (manipulator),
penggerak dan sistem kontrol. Manipulator adalah susunan rigid bodies (benda-benda
kaku) dan link (lengan) yang satu sama lain terhubung oleh joint (sendi). Pangkal lengan
dapat dipasang pada kerangka dasar. Sedangkan end-effector (ujung lengan) dapat
6

dihubungkan dengan alat tertentu sesuai dengan fungsi robot lengan. Robot lengan dapat
dikontrol dengan menggunakan sensor dan aktuator. Ada beberapa jenis aktuator yaitu
aktuator listrik, hidrolik, pneumatik dan piezoelektrik. Masing-masing jenis aktuator
memiliki tingkat kendali yang berbeda. Contohnya, aktuator listrik lebih mudah
dikendalikan. Aktuator listrik memiliki beberapa kelebihan yaitu akurasi tinggi, torsi yang
ideal untuk pergerakan dan tingkat efisiensi yang tinggi. Derajat kebebasan (Degree of
Freedom) adalah sambungan pada lengan, dapat dibengkokkan, diputar, maupun digeser.
Derajat kebebasan digunakan untuk mengetahui cara robot bergerak, tingkat kerumitan
algoritma kendali dan jumlah motor lengan robot yang digunakan. Penentuan jumlah DOF
dilakukan berdasarkan jumlah gerakan yang dapat dilakukan oleh atau jumlah aktuator
lengan robot (Didi, 2015).

Lengan robot pada umumnya terdiri dari bahu, lengan dan tangan yang bisa berupa
sebuah gripper atau tangan yang memiliki jari seperti halnya tangan manusia sebagai
pengambil objek7. Bagian tangan robot dikenal sebagai manipulator tangan, yaitu sistem
gerak yang berfungsi untuk manipulasi (memegang, mengambil, mengangkat,
memindahkan, mengolah) objek. Untuk melakukan pengambilan objek lengan robot ini
dilengkapi dengan gripper (pemegang) yang berupa jari-jari seperti halnya jari manusia.
Lengan robot ini di desain agar dapat mengikuti gerak sesuai dengan gerakan yang
dilakukan oleh gerakan lengan manusia, pengontrolannya pun di buat dengan
potensiometer yang diletakkan pada setiap sendi-sendi pada lengan dan jari-jari manusia
dengan cara membuat pengendali yang sesuai dengan bentuk lengan dan jari-jari manusia
agar dapat digunakan sebagai penggerak sendi-sendi pada lengan robot (Petruzella, 2014).

Robot Manipulator hanya memiliki satu tangan seperti tangan manusia yang
fungsinya untuk memegang atau memindahkan barang. Robot manipulator merupakan
sebuah rangkaian benda kaku (rigid bodies) terbuka yang terdiri atas sendi dan terhubung
dengan link dimana setiap posisi sendi ditentukan dengan variabel tunggal sehingga jumlah
sendi sama dengan nilai derajat kebebasan. Robot manipulator yang sering dipakai sebagai
robot industri pada dasarnya terdiri atas struktur mekanik, penggerak (aktuator), sensor dan
sistem kontrol. Dasar (base) manipulator sering disebut kerangka dasar (base frame) dan
ujung dari manipulator biasanya dilengkapi dengan end-efector yang salah satu jenisnya
adalah gripper (Rahmawan, 2013).
7

End-effector atau sering disebut sebagai tangan robot merupakan mekanisme yang
dipasang pada ujung bebas manipulator (lengan robot) dan berfungsi untuk menangani
benda secara langsung. End-effector sebagai salah satu struktur dasar robot memiliki
peranan yang cukup penting karena berhubungan langsung dengan objek yang ditangani.
Kegagalan fungsi end-effector menyebabkan mutu produk menjadi rendah sehingga nilai
ekonomisnya menurun. Rancangan end-effector sangat tergantung kepada objek yang
ditangani dan seringkali dirancang khusus untuk satu jenis objek. Di negara maju seperti
Jepang, Amerika dan Eropa telah banyak dilakukan penelitian yang berhubungan dengan
end-effector robot bioproduksi (Subrata, 2011).

Kondo et al., (1993) mengembangkan endeffector tipe grip yang dilengkapi dengan
mekanisme penghisap untuk robot pemanen tomat. Untuk menghindari slip dan kerusakan
buah, maka pada grip dipasang karet dengan ketebalan 10 mm. Gaya cengkeram dari grip
bisa diatur dari 0 sampai 33.3 N. Mekanisme hisap dipasang pada titik tengah dari ruang
diantara dua jari grip. Mekanisme hisap ini diaktifkan oleh pompa vacuum yang memiliki
gaya hisap 10 N. Mekanisme hisap ini bisa digerakkan maju mundur dengan kecepatan 38
mm / dt untuk menghisap buah tomat kemudian menariknya sehingga berada pada posisi
ruang di antara dua grip. Buah yang ditarik oleh mekanisme hisap akan terpisah dari buah
lain dalam klaster yang sama sehingga mudah dipegang oleh grip. Pelepasan buah
dilakukan melalui gerakan menekuk yang dikombinasikan dengan gerakan menarik
sehingga buah lepas pada ruas tangkainya.

Monta et al., (1994). merancang End-effectorberbentuk empat jari fleksibel yang


dilengkapi dengan pad penghisap untuk robot pemanen tomat besar. Pad pengisap ini
mampu menyedot buahsecara pneumatic untuk memisahkan buah dari tangkainya pada
saat pad bergerak mundur. Hal ini didasarkan pada posisi buah yang mengumpul dan
tangkai buahnya saling berdekatan. Dengan menggunakan konstruksi jari fleksibel, maka
buah tomat bisa dipegang lebih baik. Untuk menghindari kerusakan buah, maka pangkal
jari dilapisi karet setebal 5 mm. Pemanenan dilakukan dengan memuntir buah.
BAB III. PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Robot

Robot merupakan hal yang kompleks dan sulit dideskripsikan dengan kata-kata.
Robot biasanya diprogram untuk melakukan pekerjaan berulang kali dan memiliki
mekanisme yang dipandu oleh kontrol otomatis. Sedangkan robotika pada dasarnya adalah
ilmu yang mempelajari tentang robot, sehingga Robotic atau robotika memiliki definisi
suatu cabang teknologi yang berhubungan dengan desain, konstruksi, operasi, disposisi
struktural, pembuatan, dan aplikasi dari robot. Robotika terkait dengan ilmu
pengetahuan bidang elektronika, mesin, mekanika, dan perangkat lunak komputer. Istilah
robotik atau robotika dapat dimaknai sebagai ilmu yang mematerikan
kecerdasan/intelegensia terhadap energi, artinya pengendalian secara cerdas terhadap
gerakan yang terkoordinasi secara nyata. Istilah ini diperkenalkan oleh Isaac Asimov untuk
pertama kalinya dalam cerita pendeknya yang berjudul “Runaround” yang terbit tahun
1942.
Selain di Jepang, negara di Amerika Utara dan Australia adalah yang terbesar
dalam pemanfaatan teknologi robot dalam bidang pertanian. Dapat dibayangkan, para
petani di Amerika Utara dan Australia, mereka tidak mungkin harus mengurus lahan
pertanian yang begitu luas dengan hanya mengandalkan tenaga manusia. Jadi, pemakaian
robot sangat membantu. Tiongkok pun tidak mau ketinggalan. Robot telah banyak
digunakan untuk mengerjakan pekerjaan di sawah atau di kebun. Bahkan Robot dapat
mengganti peran petani saat harus memanen buah. Saat panen buah tomat misalnya, robot
dengan mudah memilih dan memetik buah tomat yang telah matang. Sebenarnya caranya
tidak terlalu sulit. Pertama, robot memindai posisi semua buah tomat di sebuah pohon.
Kedua, robot akan menyeleksi buah tomat berdasarkan warnanya. Jika warnanya telah
sesuai dengan program yang dibuat, maka buah tomat akan dipetik. Selain untuk
memanen, robot juga dapat melakukan pekerjakan penyemprotan pestisida. Salah satu
keuntungannya, para petani tidak lagi terpapar pestisida secara langsung. Namun
sayangnya, pemanfaatan robot ini tidak serta merta diikuti oleh para petani di negara
berkembang. Mereka masih jauh tertinggal dalam pemanfaatan robot dan masih
mengandalkan metoda tradisional untuk mengerjakan pekerjaan di lahan pertanian.
Sebenarnya, dengan memanfaatkan robot untuk mengerjakan pekerjaan di lahan pertanian,

8
9

maka efisiensi dan produktivitas akan meningkat. Karena, kita tidak akan menemukan
robot yang malas bekerja atau robot yang mogok bekerja karena upah belum dibayar.
Robot mampu bekerja sepanjang dibutuhkan, asalkan dirawat dengan benar.

3.2. Robot The Virgo Berbasis AI

The Virgo adalah hasil kreasi Josh Lessing dan Ryan Knopf selaku CEO dan Co-
Founder dari produk ini. Mereka menyatakan produk The Virgo ini di ciptakan sebagai
bentuk modernisasi dan efisiensi lahan. Menurut mereka dengan menggunakan The Virgo
ini, para petani tidak perlu repot-repot lagi bekerja diluar ruangan dan berjalan puluhan
meter untuk mengontrol dan menyirami tanaman mereka. Dengan menggunakan The
Virgo, para petani dapat menghemat waktu karena seluruh tanaman khususnya tomat dapat
dikontrol oleh mesin bahkan mesin berbasis AI ini dapat memetik nya langsung. Orang-
orang mungkin tidak berfikir harus berhadapan dengan penyakit di perkebunan. Sama
seperti ketika kita mengambil dengan tangan kosong, ada kemungkinan kita akan terjangkit
virus atau penyakit dari serangga. Dengan alat ini, resiko seperti ini dapat dikurangi,
terlebih alat ini dapat dicuci sehingga tidak perlu takut akan kerusakan akibat penggunaan
tanpa perawatan.
Menurut United States Department of Agriculture (USDA). Para petani besar dari
U.S bisa menghabiskan dana total $34 billion (480 Triliun Rupiah) hanya untuk biaya
pekerja atau petani buruh. Terlebih para produsen ini juga mulai kekurangan tenaga
manusia karena mulai minim nya kalangan muda yang ingin bekerja di sektor pertanian
dan pekerja pertanian lama yang semakin menua. Dengan adanya teknologi ini, John
Lessing berharap dapat memudahkan kinerja dan menambah kuantitas serta kualitas tomat
khususnya di Amerika.
The Virgo sendiri dalam penggunaan nya memiliki tiga fitur unggulan. Pertama
adalah real-time detection, yang berarti alat ini dapat melihat dan memantau tomat-tomat
tersebut selama seharian penuh dan mengawasi perkembangan nya hingga layak panen.
Kedua adalah gentle touch, Josh Lessing dan Ryan Knopf selaku CEO mengklaim bahwa
lengan robotik dari robot mereka ini dapat memetik tomat dengan aman sehingga tidak
akan terjadi kerusakan pada tomat-tomat ini ketika dipetik. Terakhir adalah intelligent
motion, alat ini dapat melihat segala kondisi dan suasana rumah kaca secara 3D sehingga
lengan robotik dapat memetik tomat secara baik. The Virgo sendiri juga di klaim mampu
10

menghemat hingga 90% penggunaan air dibanding perkebunan tradisional dengan hasil
20x lebih banyak pula.
The Virgo sendiri memiliki software yang dapat diperbaharui, juga dapat ditambah
beberapa sensor atau lengan robotik sehingga fungsi nya akan berubah. Nantinya, The
Virgo tidak hanya mampu memetik tomat, namun buah atau sayur lain nya yang tentu
dapat meringankan tugas manusia.

Gambar 1. Robot The Virgo Berbasis AI.

3.3. Bagian-Bagian Robot The Virgo Berbasis AI

Adapun bagian-bagian dari robot the virgo berbasis AI dan fungsinya adalah
sebagai berikut:
1. Travelling Device Robot The Virgo Berbasis AI
Travelling device adalah alat penggerak yang digunakan bila areal kerja robot
cukup luas sehingga tidak dapat dijangkau oleh manipulator. Traveling device berfungsi
untuk melakukan perpindahan dari satu lokasi kerja ke lokasi lainnya baik pada lahan
yang sama maupun pada lahan yang berbeda. Alat ini bekerja pada lahan yang cukup
luas. Pada robot the virgo berbasis AI ini menggunakan konstruksi penggerak robot
pertanian tipe roda, dimana keunggulan mekanismenya sederhana, mudah dikontrol dan
mempunyai kemampuan untuk bergerak pada kecepatan tinggi.
11

Gambar 2. Traveling device robot the virgo berbasis AI.


2. Manipulator Robot The Virgo Berbasis AI
Manipulator adalah bagian mekanik yang dapat difungsikan untuk memindahkan,
mengangkat dan memanipulasi benda kerja. Pada robot the virgo berbasis AI memiliki
lengan robotik yang dapat bergerak secara halus dan aman sehingga saat bekerja
berdampingan dengan manusia tidak berbahaya. Lengan robotik ini juga dapat
menyingkirkan akar-akar yang mungkin mengganggu laju pertumbuhan tomat. DOF
(Degrees of Freedom) adalah titik sumbu gerakan mekanik pada robot tidak terhitung
untuk end effectornya. Manipulator yang dibutuhkan pada robot the virgo berbasis AI ini
adalah 4 DoF dimana dapat bergerak dalam ruang 3 dimensi.

Gambar 3. Manipulator robot the virgo berbasis AI.

3. End-Effector Robot The Virgo Berbasis AI


Kemampuan robot juga tergantung pada end-effector yang dipasang pada lengan
robot. Ada 4 bentuk umum dari end-effector yaitu grip, cutter, jari fleksibel dan hisapan
vakum. Pada robot the virgo berbasis AI ini end-effector yang digunakan yaitu bentuk grip
yang berfungsi untuk memegang dan menahan objek. Bentuk dan ukuran grip disesuaikan
dengan bentuk dan ukuran objek yang ditangani. Cara kerjanya yaitu dengan memegang
12

suatu objek disini buah tomat dengan cara diputar sehingga buah tomat tadi terlepas dari
pohonnya dan diletakkan ditempat penampungannya sehingga tidak merusak buah tomat
yang sudah dipetik tadi.

Gambar 4. End-Effector robot the virgo berbasis AI.

4. Sensor Robot The Virgo Berbasis AI


Sensor adalah perangkat atau komponen yang bertugas mendeteksi gerakan atau
fenomena lingkungan yang diperlukan oleh system kontroler. Pada robot the virgo berbasis
AI bertumpu pada sensor dan kamera sebagai alat utama nya. Sensor yang terpasang pada
The Virgo mampu mendeteksi seluruh tomat yang ada rumah kaca tempat tomat
dikembangkan. Sensor ini dapat bekerja siang malam sehingga petani memiliki efisiensi
waktu dan dapat melakukan hal lain. The Virgo menggunakan “system on module” sebagai
otak berbasis AI bagi Virgo.

Gambar 5. Sensor kamera robot the virgo berbasis AI.


BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah robotik ini adalah :
1. Robot diprogram untuk melakukan pekerjaan berulang kali dan memiliki mekanisme
yang dipandu oleh kontrol otomatis.
2. Robot the virgo berbasis AI ini digunakan untuk memetik buah tomat yang sudah
layak panen dengan menggunakan sensor kamera untuk menentukan kematangan buah
tomat tersebut.
3. The Virgo sendiri dalam penggunaan nya memiliki tiga fitur unggulan yaitu real-time
detection, gentle touch dan intelligent motion.
4. Pada robot the virgo berbasis AI ini menggunakan konstruksi penggerak robot
pertanian tipe roda.
5. Manipulator yang dibutuhkan pada robot the virgo berbasis AI ini adalah 4 DoF
dimana dapat bergerak dalam ruang 3 dimensi.
6. Pada robot the virgo berbasis AI ini end-effector yang digunakan yaitu bentuk grip
yang berfungsi untuk memegang dan menahan objek.

4.2 Saran

Saran yang diberikan untuk robot the virgo berbasis AI ini adalah sebaiknya robot
tersebut pada saat dipanen sebelum diletakkan di tempat penampungan ada tempat
penampungan dibawah end effectornya jadi buah tidak mudah rusak atau cacat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Didi, M., E.D. Merindani dan A. Elbani. 2015. Rancang Bangun Pengendalian Robot
Lengan 4 DOF dengan GUI (Graphical User Interface) Berbasis Arduino Uno.
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Jatmiko, Wisnu, et. al. 2012. Robotika. Universitas Indonesia. Jakarta.


Kondo, N., M. Monta, Y. Shibano, and K. Mohri. 1993. Two finger harvesting hand with
absorptive pad based on physical properties of tomato. Environ. Control Biol.
Vol.31(2) hal.87 – 92.

Monta, M., N. Kondo, K.C. Ting, G. A. Giacomelli, D. R. Mears, and Y. Kim. 1996. End-
effector for Tomato Harvesting Robot. ASAE paper 96-3007. st. Joseph, MI:
American Society of Agricultural Engineers.
Oktama, R, R. Maulana dan G. E. Setyawan. 2018. Implementasi Robot Lengan Pemindah
Barang 3 DOF Menggunakan Metode Inverse Kinematics. Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 2 (8): 2810-2816.

Petruzella, Frank D. 2014. Elektronik Industri. Andi. Yogyakarta.


Rahmawan, Andy, Munandi dan T. Prahasto. 2013. Optimasi Gripper Dua Lengan dengan
Menggunakan Metode Genetic Algorithm pada Simulator Arm Robot 5 DOF
(Degree of Freedom). Jurnal Teknik Mesin. 1 (2): 9-16.

Subrata, I Dewa Made dan I. Nurfitra. 2011. Rancangan End-effector untuk Robot
Pemanen Buah Paprika. Jurnal Keteknikan Pertanian. 25 (2): 87-94.

14

Anda mungkin juga menyukai