Anda di halaman 1dari 3

N Nilai

Kekuatan Nilai Bobot


o Terbobot
Telah ada payung hukum/kebijakan terkait
promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
Telah adanya pengelola promosi kesehatan dan
pemberdayan masyarakat di desa dan pengelola
daerah binaan
Tersedianya anggaran pelaksanaan promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di
tingkat desa untuk posyandu terutama dalam
upaya pencegahan stunting
Adanya dukungan dari OPD terkait
penyelenggaraan posyandu
Tersedia sumberdaya kesehatan yang tinggal di
lokasi target
Tersedianya fasilitas umum dan fasilitas
kesehatan di lokasi target

N Nilai
Kelemahan Nilai Bobot
o Terbobot
Belum adanya sistem informasi terintegrasi
kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat di puskesmas
Data terkait promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat di puskesmas belum
cukup lengkap sebagai dasar perencanaan dan
evaluasi (Data SMD tahun berjalan)
Pengenalan lokasi oleh petugas promosi
Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat masih
minim

N Nilai
Peluang Nilai Bobot
o Terbobot
Tingkat kesadaran/perilaku lokasi target yang
cukup tinggi, hal ini ditandai oleh telah adanya
Kawasan Tanpa Rokok dengan 100% KK tidak
merokok
Lokasi yang tetap menerapkan program
pencegahan COVID-19
Adanya potensi sumber daya dan sumber dana
yang bisa dimanfaatkan
Pengembangan kegiatan tambahan dan kegiatan
yang mendukung ekonomi
N Nilai
Ancaman Nilai Bobot
o Terbobot
Keadaan sosiokultural dan agama yang kental
Posyandu tidak bisa bercampur antara
perempuan dan laki-laki
Pertentangan tentang imunisasi
Tidak diperbolehkan menggunakan media
promosi yang mengandung gambar bernyawa
dan tidak diperbolehkan mengambil
dokumentasi

Rencana Kegiatan

1. Mengembangkan Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy)

Kemudahan dalam komunikasi dan beradvokasi dengan adanya paradigma “ketaatan


pada pemerintah” memudahkan masuknya program melalui instansi pemerintah
(Dinas Kesehatan dan Puskesmas)

2. Menciptakan lingkungan yang mendukung program Kesehatan dan posyandu


menjadi pintu masuk program yang melibatkan masyarakat

Lingkungan yang mendukung yang dimulai melalui program posyandu dengan


keterlibatan aktif

3. Mendukung Gerakan masyarakat

Ruang lingkup ini memberikan dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar lebih
berdaya dan berpasrtisipasi dalam upaya mengendalikan faktor – faktor yang
mempengaruhi kesehatan. Promosi kesehatan bekerja melalui kegiatan komunitas
yang konkret dan efisien dalam mengatur prioritas, membuat keputusan,
merencanakan strategi dan melaksanakannya untuk mencapai kesehatan yang lebih
baik

4. Meningkatkan Keterampilan Individu (Personnal Skill) di setiap bidang yang dapat


mendukung program kesehatan

Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari individu, keluarga,
dan kelompok-kelompok. Sehingga penting mengupayakan agar masyarakat tahu,
mau, mampu membuat keputusan yang efektif dalam upaya memelihara,
meningkatkan, dan mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Upaya ini akan
lebih efektif dan efisien bila dilakukan melalui pendekatan tatanan

5. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service)

Ruang lingkup ini dimaksudkan mengubah orientasi pelayanan kesehatan agar lebih
mengutamakan upaya preventif dan promotif tanpa mengesampingkan upaya kuratif
dan rehabilitatif. masyarakat bukan sekedar pengguna atau penerima pelayanan
kesehatan, tetapi sekaligus juga sebagai penyelenggara, dalam batas- batas tertentu.
Realisasi dari reorientasi pelayanan kesehatan ini, adalah para penyelenggara
pelayanan kesehatan harus melibatkan diri, bahkan memberdayakan masyarakat
agar mereka juga dapat berperan bukan hanya sebagai penerima pelayanan
kesehatan, tetapi juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai