Anda di halaman 1dari 33

KUMPULAN MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

MATA KULIAH PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN


JILID I

OLEH MAHASISWA :
NAMA : ELISA FITRIA RAHMATULLAH
NPM : 21142019014.P
KELAS : PSIK Reg B1
SEMESTER :7

JUDUL BAHAN KAJIAN:

1. Anjuran berwirausaha/berbisnis dari perspektif agama


2. Holistic person (Hope) /manusia paripurna; (Bedah buku by A. F. Zainudin)
3. Kebebasan finansial menfaat dan cara mencapainya
4. Rahasia Magnet Rezeki ; (Bedah buku by Nasrullah)
5. The Power of Kepepet; (Bedah buku by Jaya Setiabudi).

SEKOLAH TINGGI IULMU KESEHATAN


BINA HUSADA
PALEMBANG 2022
BAGIAN I
Anjuran berwirausaha/berbisnis dari perspektif agama

MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Anjuran berwirausaha/berbisnis dari perspektif


agama
- Mata kuliah : PengantarKewirausahaan
- Program Studi : PSIK
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS (Teori 2 SKS, praktik 1 SKS)
- Waktu : Pengajaran tiap 1 SKS teori: TM = (1x 50 menit),
BM (1x170 menit), TT (1x170 menit)
- Dosen pengampu : Ns. Hili Aulia, S.Kep
- Mhs penyusun : Nama : Elisa Fitria Rahmatullah
bahan NPM : 21142019014.P
Kelas : Reg B1
SMST : 7

A.Pendahuluan
Bekerja dan berusaha termasuk berwirausaha, boleh dikatakan merupakan bagian tak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Karena, keberadaannya sebagai khalifah di bumi
dimaksudkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik. Dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), wirausaha identik dengan wiraswasta, sehingga wirausahawan
dapat disebutkan sebagai “orang yang pandai dan berbakat mengenal produk baru, menentukam
cara produksi baru, dan menyusun pedoman operasi, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya”
Islam merupakan agama yang paling sempurna dalam segala hal.
Salah satu kesempurnaan syariat Islam ini adalah dengan mengharuskan kepada umatnya agar
bekerja dan berbisnis dengan jalan yang benar dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah
dan rasul-Nya. Banyak bisnis yang dapat dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup
didunia dan dalam rangka beribadah kepada Allah Subhanahuwataála. Salah satu bisnis yang
dianjurkan dalam isalm adalah perniagaan atau berdagang.  Berdagang merupakan salah satu
profesi yang sangat mulia dan utama selagi dijalankan dengan jujur dan sesuai dengan aturan serta
tidak melanggar batas-batas syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya di dalam Al-
Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur
dan orang-orang yang mati syahid.” (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti no.
1130) Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang mana apabila
berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak
mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela, apabila menjual tidak berlebihan (dalam
menaikkan harga), apabila berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila menagih hutang
tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam
Syu’abul Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221).
Dari dalil tentang perniagaan diatas diketahui bahwa : islam sangat menganjurkan bagi para
penganutnya untuk berwirausaha dan mengedepankan ahlakul karimah didalam menjalankannya.
Islam mengajarkan bahwa dalam perniagaan tidak semata mata mencari keuntungan secara
duniawi saja namun seorang pengusaha juga harus membekali dirinya dengan bekal keimanan dan
ilmu syar’i, khususnya yg berkaitan dengan fikih muamalah dan bisnis agar bisa menjadi
pengusaha yang baik dan benar serta tidak terjerumus dalam hal-hal yang haram.

B. Pengertian
Dalam Islam setiap muslim harus berusaha dengan keras agar dapat menjadi tangan diatas
daripada tangan dibawah, artinya lebih baik mampu membantu dan memberi sesuatu pada orang
lain dari hasil jerih payahnya, daripada meminta-minta. Bagaimana bisa membantu orang lain jika
untuk memenuhinya diri sendiri jika tidak mau berusaha keras. Seseorang akan dapat membantu
sesama apabila dirinya telah berkecukupan. Seseorang dikatakan berkecukupan apabila ia
mempunya penghasilan yang lebih. Seseorang akan mendapatkan penghasilan lebih jika berusaha
dengan keras dan baik. Karenanya dalam bekerja harus disertai dengan etos kerja.
Islam mencela orang yang mampu secara fisik dan psikis yang mampu untuk bekerja tetapi
tidak mau berusaha keras. Seorang muslim harus dapat memanfaatkan karunia yang diberikan
Allah yang berupa kekuatan dan kemampuan diri untuk bekal hidup di dunia maupun di akhirat.
Etos kerja yang tinggi merupakan cerminan diri seorang muslim.

Sebagaimana ada hadis yang berbunyi :


“Dari Miqdam RA, dari Rasulullah SAW bersabda:
tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada makan hasil kerjanya sendiri dan
sesungguhnya Nabi Daud AS makan dari hasil buah tangan (pekerjaan) nya sendiri” (HR. Al-
Bukhari).
Maksud hadis tersebut Nabi menyatakan bahwa usaha yang paling baik adalah berbuat sesuatu
dengan tangannya sendiri dengan syarat jika dilakukan dengan baik dan jujur. yang dimaksudkan
ialah usaha seorang dengan tangannya dapat dimaknai dengan wirausaha, karena dengan
melakukan sesuatu dengan tangannya berarti seseorang dituntut dapat menciptakan sesuatu dan
dapat memanfaatkan peluang dan kemampuan yang dimiliki.

C.Ciri-ciri seorang wirausaha


Seorang wirausaha memiliki ciri-ciri yaitu :
1.Percaya Diri
2.Pengambil Resiko
3.Berjiwa kepemimpinan
4.Beroreintasi Kemasa depan
5.Berorientasi pada tugas dan hasil
D.Akhlak mulia Seorang pengusaha dalam islam
Seorang pengusaha dalam islam hendaknya menghiasi dirinya dengan akhlak islam yang mulia
seperti :
1.Jujur
2.Pemurah
3.Amanah
4.Kasih saying

sebagaimana yg diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Seorang
pengusaha hendaknya melandasi bisnis dan perniagaannya dengan niat yg baik dan ikhlas karena
Allah, agar profesi yang dijalankannya mendatangkan pahala dan keridhoan dari Allah karena
bernilai ibadah yang agung.
Selain menganjurkan berwirausaha, Islam pun menganjurkan kepada para menganutnya untuk
berjiwa sosial dimana sebagian penghasilan yang diperoleh dari perniagaan dan pekerjaan lainnya
untuk  diinfaqkan dan dikeluarkan zakatnya “jika hal tersebut telah  terpenuhi syarat wajib zakat)
dan diinfaqkan di jalan yang Allah ridhoi.
Berdagang bukan hanya sekedar mencari untung saja namun bagaimana kita mampu menjalin
komunikasi yang baik kepada konsumen melalui etika-etika bisnis. Seperti yang telah
difirrmankan oleh Allah dalam surat Al-jumuah ayat 10, yang mengatakan :
Allah melarang kaum muslimin berdagang saat shalat jum’at ditunaikan, Allah mengizinkan kita
untuk  mencari karunia Allah yang berupa rizki yang diberikan Allah (berdagang) lagi setelah
shalat jum’at selesai ditunaikan.
Firman Allah selanjutnya dan berdzikirlah kamu kepada Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung “. Yakni ketika kalian sedang melakukan jual beli , dan ada saat kalian mengambil dan
memberi hendaklah selalu ingat pada Allah dan janganlah kesibukan dunia melupakan kalian dari
hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan akhirat.
Bisnis dan profesi apapun beserta keuntungannya akan menjadi musibah dan petaka bagi
pelakunya di dalam kehidupan dunia dan akhirat jika dilakukan dengan cara-cara yg diharamkan
oleh Allah dan Rasul-Nya. Apalagi di sana terdapat beberapa hadits dari nabi shallallahu alaihi
wasallam yang menunjukkan celaan bagi sebagian para pedagang atau pelaku bisnis. Di dalam
hadits yg shohih.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para
penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi,
Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fi At-Tujjar no.1131)

E.Modal utama menjadi pengusaha atau wirausaha


1.Niat dan Komitmen
Niat seseorang akan mengarahkannya ke tujuan yang ingin dicapai. Bagi seorang entrepreneur
yang ingin sukses, hal tersebut akan membuatnya memikirkan alasan mengapa harus jadi
entrepreneur sukses. Adapun, komitmen akan membuat seseorang bertahan untuk terus
melakukan sesuatu hingga tujuan tercapai. Nah, sebelum sukses, seorang entrepreneur biasanya
mengalami banyak ujian lahir dan batin. Jika niat dan komitmennya tidak kuat, niscaya dia akan
tumbang, jauh sebelum kata sukses dapat diraih.
2.Berani Bermimpi
Setiap orang harus memiliki mimpi yang besar. Harus dimulai dari mimpi. Jika mimpi saja
tidak berani tinggi, bagaimana kamu bisa bertindak untuk sesuatu yang besar. Mimpi itu adalah
tujuanmu, jadi tetap fokus. Jangan tergoda bujuk rayu orang lain yang dapat mengacaukan
mimpimu menjadi nyata.

3.Berani Mencoba
Begitu mimpi sudah setinggi langit, hal berikutnya yang harus kamu lakukan adalah bertindak.
Berani mencoba apapun jalan untuk menggapai mimpi tersebut, meskipun penuh risiko dan
terjal. Jika mengalami kegagalan, jangan langsung putus asa. Cari solusinya dan bangkit dengan
menempuh jalan lain. Ingat, tak ada pengusaha sukses yang jalannya mulus seperti jalan tol.
Pasti akan menemui kendala. Puluhan, bahkan ratusan kali menghadapi jatuh bangun. Tapi
semua itu dilalui dengan semangat pantang menyerah.

4.Kemauan untuk terus belajar


Seorang enterpreneur sejati adalah seseorang yang memiliki hasrat untuk terus belajar. Dia tidak
lelah untuk terus menambah ilmu dan keahlian.
Hal ini sangat diperlukan, mengingat tingkat persaingan dan penipuan saat ini semakin tinggi.
Tanpa kemauan untuk menambah dan mengaplikasikan ilmu maupun keahlian, seorang
entrepreneur akan tergerus oleh persaingan yang semakin sengit. Entrepreneur yang enggan
belajar juga rentan ditipu. Alih-alih untung, malah jadi buntung.

5.Komunikasi
Seorang enterpreneur akan banyak berhubungan dengan klien, rekan sesama pengusaha,
supplier, atau bahkan asisten dan karyawan.
Kemampuan komunikasi yang baik membuatnya mudah untuk menyamakan persepsi dan
tujuan, mencapai kesepahaman, juga membuat suasana kerja menjadi hangat dan produktif.

6.Disiplin
Dia dapat membagi waktu dan asetnya dengan baik, menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu,
dan mematuhi standar kualitas yang ditetapkannya. Jadi, tidak mengherankan jika kedisiplinan
dapat mengantar seorang pengusaha kepada kesuksesan.

7.Ramah dan dermawan


Memiliki jiwa sosial yang baik. tidak segan untuk menyisihkan hartanya untuk kebaikan
sesama. menyadari bahwa segala sesuatu yang diperoleh merupakan pemberian dari Tuhan
Yang Maha Kuasa.
Kesuksesan pun bukan hanya dilihat dari banyaknya harta yang dikumpulkan, tetapi juga
kesuksesan menjalin hubungan dengan orang-orang yang setara dengannya, yang lebih sukses
darinya, maupun orang-orang yang kurang beruntung
8.Dukungan dari Keluarga
Dukungan paling berarti adalah dari keluarga. Saat keluarga merestui apa yang kamu lakukan,
maka itu bisa menjadi doa dan semangatmu menjadi pengusaha andal. Namun sebaliknya,
ketika keluarga tak memberi dukungan, itu akan menjadi tekanan untukmu. Mau melangkah
serba salah, takut karena tidak ada support dari keluarga.

F. Larangan dalam islam pada wirausaha


1) Larangan menimbun harta. Seorang pedagang tidak boleh menimbun
barang dagangannya untuk dijual kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi.
2)Larangan menetapkan harga. Menurut agama Islam harga yang ada dipasar ditentukan oleh pasar
sendiri bukan oleh penjual barang tersebut.
3)Tidak boleh menetapkan harga barang dagangan dibawah harga yang ada dipasar.
4)Jual beli yang bersyarat ( ta’alluq )
Islam menghalalkan kegiatan usaha perdagangan, perniagaan atau jual
beli. Seorang muslim dalam menjalankan usahanya dituntut untuk
menggunakan cara yang khusus, ada aturan yang mengatur bagaimana
seharusnya seorang muslim menjalankan kegiatan bisnisnya agar
mendapatkan berkah dan ridha Allah SWT di dunia dan akhirat. Aturan
bisnis Islam, menjelaskan macam-macam etika yang harus dilakukan oleh
para wirausaha muslim dalam melaksanakan bisnis. Di harapkan dengan
menggunakan dan patuh pada etika bisnis Islam, seorang wirausaha muslim dapat menjaga
usahanya lantaran selalu mendapat berkah Allah SWT baik di dunia dan di akhirat. Etika bisnis
Islam memberikan jaminan, baik kepada pelaku bisnis tersebut maupun pembeli atau
pelanggan, masing-masing akan mendapat keuntungan sesuai dengan yang diinginkan dan
dibutuhkan.

DAFTAR ISI

http://indonesiancreative.id/read_article/2017/3/wirausaha-dalam-pandangan-
islam.html#.Y3e0M3ZBzIU

https://www.kompasiana.com/lusia31/585b3f201497737c0c238760/kewirausahaan-menurut-
pandangan-islam

https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6567/3/BAB%20II.pdf
BAGIAN II
Holistic person (Hope) /manusia paripurna

MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Holistic person (Hope) /manusia paripurna

- Mata kuliah : PengantarKewirausahaan


- Program Studi : PSIK
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS (Teori 2 SKS, praktik 1 SKS)
- Waktu : Pengajaran tiap 1 SKS teori: TM = (1x 50 menit),
BM (1x170 menit), TT (1x170 menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM, MKM
- Mhs penyusun : Nama : Elisa Fitria Rahmatullah
bahan NPM : 21142019014.P
Kelas : Reg B1
SMST : 7

A. PENDAHALUAN
Kata holistik (holistic) berasal dari kata holisme (holism). Kata holisme pertama kali digunakan oleh
J.C. Smuts pada tahun 1926 dalam tulisannya yang berjudul Holism and Evolution. Seperti yang ditulis
oleh Shinji Nobira dalam makalah Education For Humanity: Implementing Values in Holistic Education,
bahwa “The word holistic is derived from the ‟holism . The word holism is said to have been first used in
“Holism and Evolution” by ‟ J.C. Smuts written in 1926”. Asal kata “holisme” diambil dari bahasa
Yunani, holos, yang berarti semua atau keseluruhan. Smuts mendefinisikan holisme sebagai sebuah
kecenderungan alam untuk membentuk sesuatu yang utuh sehingga sesuatu tersebut lebih besar daripada
sekedar gabungan-gabungan bagian hasil evolusi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata holisme
didefinisikan sebagai cara ‟ pendekatan terhadap suatu masalah atau gejala, dengan memandang gejala
atau masalah itu sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dari kata holisme itulah kata holistik diartikan sebagai
cara pandang yang menyeluruh atau secara keseluruhan. Istilah holistik merupakan sebuah istilah yang
berasal dari bahasa inggris dari akar kata “whole” yang berarti keseluruhan. Di samping itu, istilah holistik
juga diambil dari kata dasar heal (penyembuhan) dan health (kesehatan). Secara etimologis memiliki akar
kata yang sama dengan istilah whole (keseluruhan). Secara maknawi holistik dapat di artikan sebagai
pemikiran secara menyeluruh dan berusaha menyatukan beraneka lapisan kaidah serta pengalaman yang
lebih dari sekedar mengartikan manusia secara sempit. Artinya, setiap anak sebenarnya memiliki sesuatu
yang lebih daripada yang di ketahuinya. Setiap kecerdasan dan kemampuan seorang jauh lebih kompleks
daripada nilai hasil tesnya.

B. PENGERTIAN
Manusia adalah makhluk holistik, yang berfungsi sebagai makhluk individual dan makhluk sosial
(Prawitasari, 2007: 1). Manusia sebagai makhluk individu karena dapat berkembang dan mengembangkan
kepribadiannya masingmasing, dan Sears (1991: 61) memberikan pemahaman mendasar bahwa
masingmasing individu bukanlah semata-mata makhluk tunggal yang mampu hidup sendiri, melainkan
sebagai makhluk sosial yang sangat bergantung pada individu lain. Manusia dikatakan makhluk sosial
karena manusia membutuhkan pertolongan orang lain, Baron & Byrne (2005: 94) menyebutkan suatu
tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung
pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan bahkan mungkin beresiko bagi orang yang menolong,
hal ini disebut sebagai perilaku prososial. Perilaku prososial ini mencakup semua tindakan yang
membantu atau dirancang untuk membantu orang lain terlepas dari motif si penolong, perilaku prososial
bisa dimulai dari tindakan sukarela tanpa pamrih sampai pada tindakan yang dimotivasi oleh pamrih atau
keuntungan pribadi (Taylor, 2009: 457).

Terjadinya perilaku prososial diawali dengan adanya kemampuan mengadakan interaksi sosial, dalam
interaksi sosial ini perilaku prososial akan terjadi karena dalam interaksi sosial individu butuh bantuan
orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Dayakisni dan Hudaniah, 2003: 211). Dalam melakukan
tindakan prososial, individu masih memerlukan pertimbangan untuk menolong orang lain (Dovidio, dkk,
dalam Taylor, 2009: 469) seseorang akan bertindak prososial jika dia menganggap keuntungan membantu
ini melebihi keuntungan dari tidak membantu.
Manusia merupakan makhluk yang holistik. Disebut holistik karena manusia terdiri dari dimensi fisik,
sosial, emosional, intelektual, dan spiritual yang menjadi satu kesatuan utuh, dimana bila salah satu
dimensi terganggu maka akan berpengaruh kepada dimensi yang lain (Kozier dkk, 2010). Dalam konsep
ini setiap dimensi berperan penting dalam proses adaptasi individu khususnya dimensi spiritual yang
mengantarkan manusia mencapai tujuan dan makna hidupnya yang akan berdampak pada individu lain,
lingkungan, dan organisasi.
Istilah holistik mengandung makna menyeluruh atau utuh. Pendekatan holistik memandang manusia
secara utuh, dalam arti manusia dengan unsur kognitif, afeksi dan perilakunya. Manusia juga tidak bisa
berdiri sendiri, namun terkait erat dengan lingkungannya. Manusia tidak bisa terlepas dari manusia lain,
demikian pula dengan lingkungan fisik atau alam sekitarnya. Manusia juga tergantung kepada Tuhan yang
Maha Kuasa selaku pencipta dan penentu hidupnya (Sawang:2011).

C. DIMENSI MASALAH HIDUP


Manusia sebagai makhluk holistik memiliki makna bahwa manusia adalah makhluk yang utuh atau
menyeluruh yang terdiri atas unsur biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Teori holistik menjelaskan
bahwa semua organisme hidup saling berinteraksi. Adanya gangguan pada salah satu bagian akan
mempengaruhi bagian yang lain. Manusia terdiri atas:
1. Unsur biologis
Manusia merupakan suatu susunan sistem organ tubuh
Manusia mempunyai kebutuhan untuk dapat mempertahankan hidupnya
Manusia tidak terlepas dari hukum alam, yaitu: lahir, berkembang dan meninggal
2. Unsur psikologis
Manusia mempunyai struktur kepribadian
Tingkah laku manusia merupakan manifestasi kejiwaan
Manusia mempunyai daya pikir dan kecerdasan
Manusia mempunyai kebutuhan psikologis agar pribadinya dapat berkembang
3. Unsur sosial
Manusia perlu hidup bersama orang lain dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan hidupnya. Dalam sistem sosial, pandangn individu, kelompok dan masyarakat
dipengaruhi oleh kebudayaan. Manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan beradaptasi dengan
lingkungan tersebut. Dalam sistem sosial, manusia dituntut untuk bertingka laku sesuai dengan
harapan dan norma yang berlaku di masyarakat
4. Unsur spiritual
Manusia mempunyai keyakinan atau mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa
Manusia memiliki pandangan hidup
Manusia mempunyai semangat hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya Dimensi Emosional:
Berkaitan dengan Kedamaian Hati dan Kebahagian;
1. Dimensi Sosial: Berkaitan dengan Hubungan Keluarga dan Orang Lain serta Masyarakat;
2. Dimensi Intelektual / Mental: Berkaitan dengan Ketrampilan, Kemampuan dan Problem Solving;
3. Dimensi Fisik: Berkaitan dengan Kesehatan tubuh dan Vitalitas
4. Dimensi Finansial: Berkaitan dengan Kesejahteraan hidup atau kecukupan Materi;
5. Dimensi Estetis: Berkaitan dengan Keindahan, Kerapian, Seni (art);
6. Dimensi Spritual: Berkaitan Makna Kehidupan, kedekatan dengan Maha kekasih (TUHAN)

D. KEBUTUHAN MANUSIA
Manusia memiliki dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Kedua unsur inilah yang mempengaruhi
kehidupan manusia selanjutnya. Masing-masing unsur memiliki kebutuhan tersendiri, dan dalam
prosesnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan kedua unsur tersebut agar ia dapat hidup dengan
bahagia dan sejahtera.
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang terdiri dari unsur
biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk bio,psiko,sosial,spritual.
Dimana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap salah satu aspek merupakan
ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.
Adapun kebutuhan dasar manusia adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk kelangsungan
hidupnya, unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis
dan psikologis untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.

Kebutuhan Dasar Manusia


Menurut King (1976) menyatakan
bahwa kebutuhan dasar manusia
sebagai suatu
energi di dalam atau di luar
organisme yang ditunjukkan
melalui respon perilaku
terhadap situasi kejadian atau
orang.
Sedangkan menurut Roy
(1976), kebutuhan dasar
manusia adalah kebutuhan
individu yang menstimulasi respon
untuk mempertahankan integritas.
Abraham Maslow { 1970 }
mengembangkan teori KDM :
Hirarki kebutuhan manusia
Kebutuhan pada satu tingkat harus
terpenuhi sebelum beralih ke
tingkat berikutnya
5 Kategori kebutuhan dasar
manusia menurut Maslow :
1. Kebutuhan fisiologis
{ physiologic needs }
4. Kebutuhan harga diri { self-
esteem needs }
Perasaan tidak tergantung,
kompeten, mandiri, respek
terhadap diri sendiri dan
orang lain
Ada lima tingkatan kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis (Phisiological Needs) adalah kebututuhan yang memiliki prioritas tertinggi
dalam Hirarki Maslow. Sehingga seseorang yang belum memenuhi kebutuhan dasar lainnya akan
lebih dulu memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Kebutuhan ini memiliki delapan macam seperti:
kebutuhan oksigen, cairan, makanan, eliminasi urin, istirahat, aktivitas, kesehatan temperatur
tubuh, dan seksual (Mubarak & Chayatin 2007). Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and
Security Needs) adalah kebutuhan yang perlu mengidentifikasi jenis ancaman yang bisa
membahayakan bagi manusia. Maslow memberi contoh hal-hal yang bisa memuaskan kebutuhan
keselamatan dan keamanan seperti tempat dimana orang dapat merasa aman dari bahaya misalnya
tempat penampungan seperti rumah yang memberikan perlindungan dari bencana cuaca (Robbert
J, et.al2013).
2. Kebutuhan akan rasa cinta setelah seseorang memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan,
mereka menjadi termotivasi oleh kebutuhan akan cinta seperti keinginan untuk berteman,
keinginan untuk mempunyai pasangan dan anak, kebutuhan untuk menjadi bagian sebuah
keluarga, sebuah perkumpulan, dan lingkungan mayarakat. Cinta dan keberadaan mencakup
beberapa aspek dari seksualitas dan hubungan dengan manusia lain dan juga kebutuhan untuk
memeberi dan mendapatkan cinta (Feist Jess & Feist Gregory 2010).
3. Kebutuhan harga diri memiliki dua komponen yaitu: a) menghargai diri sendiri (self respect)
adalah kebutuhan yag memiliki kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri,
kemandirian, dan kebebasan. Orang membutuhkan pengetahuan tentang dirinya sendiri, bahwa
dirinya berharga mampu mengusai tugas dan tantangan hidup. b) mendapat penghargaan dari
orang lain (respect from others) adalah kebutuhan penghargaan dari orang lain, ketenaran,
dominasi, menjadi orang penting, kehormatan dan apresiasi. Kebutuhan harga diri apabila tidak
terpuaskan maka akan menimbulkan canggung, lemah, pasif, tergantung pada orang lain, penakut,
tidak mampu mengatasi tuntutan hidup dan rendah diri dalam bergaul. Menurut Maslow
penghargaan diri dari orang lain hendaknya diperoleh berdasarkan penghargaan diri kepada diri
sendiri. Orang seharusnya memperoleh harga diri dari kemampuan diri sendiri, bukan dari
ketenaran ekternal yang tidak dapat dikontrolnya, yang membuatnya tergantung kepada orang lain
(Alwisol 2004).
4. Kebutuhan aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan diri sendiri (Self
fulfiment), untuk menyadari smeua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat
melakukannya dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya.
Kebutuhan aktualisasi diri ini yatitu kebutuhan untuk ingin berkembang, ingin berubah, ingin
mengalami transformasi menjadi lebih bermakna (Alwisol 2004).
Kebutuhan ini merupakan puncak dari hirarki kebutuhan manusia yaitu perkembangan atau
perwujudan potensi dan kapasitas secara penuh. Maslow berpendapat bahwa manusia dimotivasi
untuk menjadi segala sesuatu yang dia mampu untuk menjadi yang diinginkan. Walaupun
kebutuhan lainnya terpenuhi, namun apabila kebutuhan aktualisasi diri tidak terpenuhi maka
seseorang akan mengalami kegelisahan, ketidaksenagan atau frustasi (Syamsu & Juntika 2007).
Hirarki kebutuhan yang diungkapkan Maslow beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan
dilevel rendah harus terpenuhi atau paling tidak kebutuhan yang lain terpenuhi sebelum kebutuhan
level tinggi menjadi hal yang memotivasi. Lima kebutuhan yang membentuk hirarki adalah
kebutuhan konatif (conative needs), yang berarti bahwa kebutuhan-kebutuhan ini memiliki
karaktek mendorong atau memotivasi (Feist Jess & Feist Gregory 2010).

E. CARA MENGHADAPI MASALAH


Setiap orang sempurna memiliki dilema, tetapi tidak setiap orang bisa mengatasi problem
menggunakan baik. Kadang-kadang, duduk perkara kehidupan yg besar membuat seseorang menjadi
emosi serta tak bisa berpikir secara jernih. Padahal, buat menghadapi persoalan diperlukan ketenangan
pikiran menjadi kuncinya.

1. Berpikir Positif
Terlepas asal seberapa jelek persoalan yang Anda hadapi, cobalah buat tetap positif. sebaiknya
buat tidak memandang suatu duduk perkara berasal satu sisi saja, karena seburuk apapun dirimu,
absolut masing-masing punya model serta hal positif yang mampu diambil.
2. Jangan fokus pada Masalahnya
Seburuk apapun dilema yang engkau hadapi, cobalah buat permanen berpikir positif. Jangan
melihat dilema asal satu sisi saja, sebab seburuk apapun duduk perkara yang engkau alami, pasti
seluruh menyimpan pelajaran yg mampu diambil serta ada hikmahnya.
3. Ambil Tindakan
jika hanya memikirkan persoalan tanpa merogoh tindakan, duduk perkara tidak akan selesai
menggunakan sendirinya. Bila engkau sudah memikirkan jalan munculnya, ambil tindakan yang
menurut engkau benar. Semakin cepat engkau mengambil tindakan, semakin baik juga hasilnya.
Tidak ada manusia yg terbebas berasal duduk perkara sesempurna apapun hidupnya, jadi
jika saat ini engkau menghadapi problem, ingatlah bahwa engkau tidak sendiri. masalah hayati itu
absolut ada, tetapi kamu mampu menggunakan cara yg hening buat menghadapinya.

Sumber/Kepustakaan
1. Widiarti, D. A. (2015). Perilaku Prososial Pada Relawan Di Organisasikelompok Bakti Sosial
Pengusaha (Kbsp) Bandung. (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
2. Rosyanti, L., Hadi, Indriono. (2022). Konsep Manusia : Sehat/Sakit.
https://www.researchgate.net/publication/331428708_Konsep_Manusia,
diakses pada tanggal 21 Oktober 2022.

BAGIAN III
Kebebasan finansial menfaat dan cara mencapainya

MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Kebebasan finansial menfaat dan cara mencapainya

- Mata kuliah : PengantarKewirausahaan


- Program Studi : PSIK
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS (Teori 2 SKS, praktik 1 SKS)
- Waktu : Pengajaran tiap 1 SKS teori: TM = (1x 50 menit),
BM (1x170 menit), TT (1x170 menit)
- Dosen pengampu : Tri Sartika, SST,M.Kes
- Mhs penyusun : Nama : Elisa Fitria Rahmatullah
bahan NPM : 21142019014.P
Kelas : Reg B1
SMST : 7

A. PENDAHALUAN
Financial literasi merupakan pengetahuan tentang konsep ekonomi dan keuangan dasar, juga
sebagai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan itu dan keterampilan keuangan lainnya
untuk mengelola sumber daya keuangan secara efektif untuk kesejahteraan finansial seumur hidup
(Ates et al. 2016).
Menurut Ates et al, (2016) financial literasi telah menarik perhatian
banyak masyarakat ramai karena faktor-faktor yang ada seperti meningkatnya kompleksitas dan
variasi produk dan layanan keuangan, keputusan keuangan yang harus dihadapi rumah tangga,
pengalihan tanggung jawab untuk keamanan finansial dalam pensiun dari pemerintah ke
perorangan dan perubahan ekonomi
dan faktor demografis.
Banyak dari produk-produk jasa keuangan yang tersedia saat sekarang ini sangat membantu
pertumbuhan perekonomian masyarakat, salah satunya adalah dengan hadirnya saham ditengah-
tengah masyarakat. Kehadiran saham inidiharapkan membantu masyarakat jika masyarakat
menginginkan bentuk investasi yang bersifat jangka panjang. Saat sekarang ini, kehadiran produk-
produk inovasi pada sektor jasa keuangan dan juga perbankan mengalami perkembangan seiring
dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di Indonesia.

B. PENGERTIAN
Kebebasan finansial merupakan suatu kondisi di mana seseorang terbebas dari segala jenis utang
dan memiliki passive income yang bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Passive income ini bisa kamu
dapatkan melalui bisnis, investasi, kepemilikan aset, adsense Youtube atau blog, dan lain-lain. Dengan
memiliki passive income tiap bulannya, kamu jadi tidak perlu bekerja terlalu keras atau bahkan tidak
bekerja sama sekali, sehingga mempunyai lebih banyak waktu untuk bisa menikmati hidup. Selain perlu
memiliki passive income, perencanaan keuangan yang baik sejak dini juga dibutuhkan untuk bisa
mencapai tahap kebebasan finansial ini. Memiliki perencanaan keuangan sejak dini berarti kamu telah
membuat komitmen untuk tidak terlalu berfoya-foya ketika masih muda, dan lebih memilih menabung
demi mewujudkan kebebasan finansial di usia dewasa. Kebebasan finansial ini sendiri merupakan salah
satu kondisi dimana seseorang tidak lagi bergantung pada orang lain atau orang tua untuk urusan
keuangan. Para generasi milenial ingin segera memiliki penghasilan sendiri dan itulah inti dari kebebasan
finansial. Untuk lebih jelasnya mari simak ulasan apa itu kebebasan finansial sesungguhnya. Kebebasan
finansial adalah salah satu hal yang dinilai atau dianggap sebagai hal yang bersifat subjektif. Hal ini
karena tidak ada pakar atau pendapat ahli yang dengan jelas menerangkan istilah kebebasan finansial
tersebut. Oleh karena itu dalam prakteknya, kebebasan finansial ini yang bisa mengukur mampu atau
tidaknya adalah individu masing-masing. Kebebasan finansial tidak terbatas atau tidak ada patokannya,
setiap orang bisa mencapai kebebasan finansial menurut versinya masing-masing.  Apa itu kebebasan
finansial masih sering menjadi pertanyaan dimana sebetulnya kebebasan finansial tersebut merupakan
kondisi seseorang yang sudah memiliki pondasi keuangan sendiri seperti tabungan atau penghasilan. Jadi
dari situ seseorang bisa bebas untuk terus berkarya atau pensiun tanpa pusing memikirkan gaji yang harus
didapatkan setiap bulannya. Sebab dalam kebebasan finansial bentuk yang paling umum adalah investasi.

C. Cara Agar Bisa Mencapai Kebebasan Finansial


1. Belajar Mengelola Keuangan

Bagi generasi milenial yang belum memiliki penghasilan sendiri bisa mulai belajar mengelola keuangan
dengan cara menabung dari uang saku yang didapat dari orang tua. Bagi yang sudah memiliki penghasilan
sendiri harus mulai membuat rencana keuangan agar bisa mengelola keuangan dengan baik. Jika tidak
mengelola keuangan dengan baik nantinya akan bingung kemana saja larinya penghasilan yang
didapatkan selama bekerja satu bulan penuh. 

2. Memperbaiki Kebiasaan Buruk 


Jika sudah mulai belajar untuk mengelola keuangan biasanya akan terlihat kesalahan apa saja yang selama
ini dilakukan dan kebiasaan buruk apa saja di masa lalu yang perlu dibuang dan diubah. Misalnya
penggunaan kartu kredit yang berlebihan atau meminjam uang dari pihak yang tidak seharusnya. Hal-hal
seperti itu harus diperbaiki dan dihilangkan. 

Cara memperbaiki kesalahan dan kebiasan buruk di masa lalu tersebut adalah dengan melunasi hutang
yang ada dan terbebas dari segala pinjaman. Ini mungkin tidak bisa instan tapi harus dilakukan sebagai
langkah awal mencapai kebebasan finansial.

3. Pemilihan Karier

Dalam mencapai kebebasan finansial yang paling utama adalah penghasilan. Oleh karena itu menemukan
pekerjaan yang sesuai dengan tujuan itu sangat penting. Saat mencari pekerjaan coba pikirkan gambaran
diri sendiri 10 tahun mendatang, lalu pertimbangkan juga apakah pekerjaan yang diminati berpotensi
menghasilkan uang yang cukup untuk mencapai tujuan tersebut. 

4. Memiliki Tabungan Jangka Pendek

Tabungan jangka pendek bisa menjadi dana darurat dan tidak akan mengganggu dana untuk kebutuhan
sehari-hari. Hidup jadi lebih tenang dan pencapaian kebebasan finansial jadi lebih besar persentasenya.

5. Mulai untuk Berinvestasi

Hal ini juga penting dalam mencapai kebebasan finansial.. Investasi adalah tabungan jangka panjang bisa
menjamin masa depan jadi lebih aman. Kebebasan finansial pun jauh lebih mudah tercapai jika sudah
berinvestasi sejak dini.

D. Tanda orang bebas finansial

1. Memiliki passive income

Passive income yang dimaksud adalah investasi seperti pada reksadana, saham, deposito atau emas.
Karena bila ditekuni dengan baik, semua instrumen tersebut akan memberikan imbal hasil yang lebih dari
cukup dan bisa membantu Anda selangkah mendekati merdeka finansial.

2. Memiliki dana darurat


Dengan Anda memiliki dana darurat, bisa dianggap Anda sudah siap untuk menghadapi kondisi-kondisi
yang mungkin saja terjadi. Karena ketika terdapat kendala dan Anda telah memiliki simpanan, sudah pasti
akan jauh merasa lebih tenang.

3. Bebas hutang

Tidak mempunyai cicilan kredit, KRP, KKB atau pun pinjaman apapun juga termasuk tanda Anda adalah
orang yang merdeka secara finansial. Karena hutang merupakan penghambat terbesar untuk bisa mencapai
financial freedom.

4. Menahan diri

Menahan diri disini adalah Anda telah mampu membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan menekan
keinginan Anda untuk membeli hal-hal yang sebenarnya tidak penting. Karena bila Anda selalu
berperilaku konsumtif, akan membuat Anda sulit untuk bisa merdeka secara finansial.

E. Jenis-jenis Finansial

Finansial Individu

Kondisi finansial individu bisa dilihat berdasarkan pendapatan atau gaji yang mereka punya. Kemudian,
bagaimana kondisi keuangan mereka bisa memenuhi segala aspek kebutuhan orang tersebut. Finansial
individu biasanya juga akan melihat kondisi keuangan seseorang dalam jangka yang pendek, menengah,
dan panjang.

Bagaimana cara mereka menghabiskan anggaran yang mereka punya untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Seorang individu yang mempunyai kondisi finansial yang sehat, akan memiliki pendapatan
yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluarannya. Sedangkan mereka yang tidak mempunyai kondisi
finansial yang sehat, umumnya akan memiliki banyak hutang dalam jumlah besar, memiliki gaya hidup
konsumtif, dan tidak mempunyai tabungan.

2. Finansial Perusahaan
Jenis finansial selanjutnya adalah finansial suatu perusahaan. Dimana finansial jenis ini adalah kondisi
keuangan yang ada pada suatu perusahaan, baik itu perusahaan yang masih berskala kecil, menengah,
hingga perusahaan besar. Begitupun dengan perusahaan milik pemerintah. Sebuah perusahaan yang
mempunyai kondisi finansial sehat akan memiliki kondisi finansial yang stabil.

Jika perusahaan tersebut mempunyai kas yang cukup besar dan memiliki hutang yang relatif sedikit atau
bahkan tidak ada. Itu adalah tanda bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi keuangan yang sehat.
Perkembangan dan pertumbuhan saldo yang selalu bersifat positif setiap bulannya menjadi salah satu
aspek kinerja perusahaan yang sangat baik.

3. Finansial Pemerintah

Jenis finansial selanjutnya adalah finansial pemerintah. Salah satu faktor yang bisa menentukan kondisi
keuangan suatu negara adalah tingkat kesejahteraan masyarakat yang ada di dalam negara tersebut. Tolak
ukur penilaian kondisi keuangan negara sangat rumit dan juga kompleks. Hal tersebut disebabkan oleh
banyaknya faktor penilaian dari pengangguran, kemiskinan, nilai tukar mata uang, dan juga daya beli
masyarakat yang ada di dalam negara tersebut.

F. Tujuan Finansial

1. Menanamkan Sikap Disiplin dan Teratur

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa finansial adalah semua aktivitas yang berhubungan
dengan keuangan, dilakukan dengan disiplin dan teratur. Dengan begitu, kita bisa mengendalikan,
merencanakan, dan memanfaatkan kondisi finansial dengan baik. Setiap hal yang ingin kita beli harus
direncanakan terlebih dulu. Walaupun harga produk yang akan dibeli tergolong murah. Di dalam sebuah
bisnis, kedisiplinan serta keteraturan pengelolaan finansial akan sangat berdampak pada kondisi keuangan
bisnis yang stabil dan juga terhindar dari ancaman kerugian.

2. Memaksimalkan Keuntungan atau Profit

Sebagai seorang individu, saat proses finansial dilakukan secara terencana. Maka hal tersebut akan
membantu kita dalam menuju kesuksesan finansial. Kita dapat menyiapkan sesuatu yang lebih besar untuk
masa depan kita sendiri dengan lebih baik. Kemudian kita juga bisa merencanakan hari tua, agar kita
merasa lebih aman tanpa perlu memikirkan tentang hutang dan masalah keuangan lainnya.
Sementara untuk perusahaan sendiri, pengelolaan keuangan akan sangat berdampak pada keuntungan
yang berpotensi selalu meningkat atau dapat menjamin keamanan keuangan di masa yang akan datang.
Sebab, kita semua tidak pernah memprediksi secara pasti kondisi ekonomi sebuah perusahaan di masa
depan.

3. Menghindari Hutang

Beberapa orang menganggap bahwa manusia tidak akan pernah bisa terlepas dari yang namanya hutang.
Jika dilihat sekilas, hal tersebut memang benar, manusia tidak dapat hidup tanpa adanya hutang. Entah itu
hutang uang atau hutang barang atau jasa. Terlebih dengan meningkatnya kebutuhan, kadang kala
membuat seseorang mudah untuk berhutang demi memenuhi kebutuhan tersebut.

Padahal terkadang kebutuhan yang diinginkan adalah jenis kebutuhan yang sebenarnya tidak penting atau
tidak mendesak. Begitupun ketika menjalankan sebuah bisnis, pemilik usaha yang menginginkan usaha
cepat maju biasanya akan mudah untuk berhutan. Padahal hal tersebut justru bisa membuat kondisi
finansial usaha menjadi terganggu. Sebaiknya, saat ingin berhutang, cobalah untuk dipikirkan kembali
secara matang, sebelum kita mengalami kesusahan untuk melunasinya.

4. Perencanaan Optimal

Dengan memahami apa itu finansial, manfaat, jenis, dan tujuannya membuat kita akan mempunyai
perencanaan yang optimal. Dengan perencanaan yang matang, maka kita dapat merencanakan masa depan
secara lebih baik. Kita bisa hidup lebih hemat tanpa berpikir dengan adanya hutang. Sedangkan untuk para
pemilik usaha, perencanaan finansial yang optimal akan membantu dalam menjaga keuntungan dengan
maksimal. Sehingga membuat masa depan bisnis menjadi lebih terarah dan penggunaan kas perusahaan
juga bisa digunakan dengan bijak.

5. Berhasil Mencapai Financial Goals

Dengan adanya perencanaan keuangan yang teratur dan disiplin, tentu hal itu akan membuat kita akan
lebih mudah meraih financial goals. Baik itu dengan mengumpulkan dana darurat, mempersiapkan dana
pensiun, dana pernikahan, dan juga kebebasan finansial. Kita juga tidak akan kesulitan lagi dalam
mengatur keuangan.

6. Mengembangkan Uang yang Dimiliki


Dengan adanya finansial, kita akan lebih mudah terdorong untuk mengembangkan uang yang sekarang
kita punya. Hal tersebut karena kita paham bahwa dengan mengandalkan pendapatan saja tidak akan
cukup untuk mewujudkan kebutuhan di masa mendatang. Dari situ, kita akan terdorong untuk
membangun sebuah bisnis

1. Ingin investastasi klinik, kebun sawit dan rumah sewaan


2. Langkah-langkah investasi :
a. Tentukan Kebutuhan
b. Identifikasi Tujuan Investasi
c. Pahami Toleransi Risiko
d. Pertimbangan Risiko Khusus: Inflasi
e. Mulai dengan Jumlah Kecil
f. Pantau perkembangan investasi
3. Jika investasi yang dilakukan hamper gagal maka yang akan saya lakukan adalah mengambil
keputusan dengan tenang lalu mencari tau masalah utamanya dan jangan takut ataupun malu untuk
konsultasi dengan orang lain lalu belajar Kembali memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi
yang mengakibatkan usaha investasi gagal. Kunci dari usaha atau investasi adalah jangan takut
gagal.
4. Ketika saya sudah menjadi insan yang telah mencapai kebebasan finansial saya akan mengajak
orang tua saya naik haji, dan saya akan mengadakan pengobatan gratis setiap jumat di klinik yang
saya punya.

Sumber/Kepustakaan
https://buku.kompas.com/read/1382/pengertian-kebebasan-finansial-dan-bagaimana-kamu-bisa-
mewujudkannya
http://scholar.unand.ac.id/54267/2/BAB%20I%20FIX.pdf
https://weplus.id/article/apa-itu-kebebasan-finansial/552/
https://www.gramedia.com/literasi/finansial/

BAGIAN IV
Rahasia Magnet Rezeki

MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH


- Judul Bahan Kajian : Rahasia Magnet Rezeki
- Mata kuliah : PengantarKewirausahaan
- Program Studi : PSIK
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS (Teori 2 SKS, praktik 1 SKS)
- Waktu : Pengajaran tiap 1 SKS teori: TM = (1x 50 menit),
BM (1x170 menit), TT (1x170 menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM, MKM
- Mhs penyusun : Nama : Elisa Fitria Rahmatullah
bahan NPM : 21142019014.P
Kelas : Reg B1
SMST : 7

A. PENDAHALUAN
"Pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih
baik dan lebih men- jamin masa depan diri dan keluarganya.?" Dengan berpikir, kata James Allan,
seseorang bisa menentukan pilihannya. Dalam psikologi-sosial, ilmuwan mendefinisikan "berpikir"
sebagai bagian terpenting yang membedakan manusia dari binatang, tumbuhan, dan benda mati.
Dengan berpikir, manusia bisa membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat; antara yang halal
dan yang haram; antara yang positif dan yang negatif, Dengan begitu, ia bisa memilih yang cocok
bagi dirinya dan bertanggung jawab atas pilihannya.
Dalam Quwwat al-Tahakkum ft al-Dzát, saya mengutip ka- limat bijak dari filsafat India Kuno,
"Heri ini Anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini. Besok Anda ditentukan oleh ke mana
pikiran membawa Anda." Begitulah kenyataannya. Perasaan dan perbuatan pasti dimulai dari pikiran.
Pikiranlah yang menjadi pendorong setiap perbuatan dan dampaknya. Pikiranlah yang menentukan
kondisi jiwa, tubuh, kepribadian, dan rasa percaya diri.
Dalam Aladdin Factor karya Jack Canfield dan Mark Viktor Hansen saya menemukan informasi
yang menghentak kesadaran. Dalam buku itu disebutkan bahwa setiap hari manusia meng hadapi
lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya yang dibutuhkan sejumlah besar pikiran ini adalah
pengarahan. Jika arah yang ditentukan bersifat negatif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari
memori ke arah negatif. Sebaliknya, jika pengarahannya positif maka sejumlah pikiran yang sama
juga akan keluar dari ruang memori ke arah yang positif.
Pada 1986, penelitian Fakultas Kedokteran di San Francisco menyebutkan bahwa lebih dari 80 %
pikiran manusia bersifat negatif. Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan bahwa nafsu cenderung
menyuruh pada keburukan (ammarah bi al-sa'). Dengan hitung - hitungan sederhana , 80 % dari
60.000 pikiran, berarti setiap hari kita memiliki 48.000 pikiran negatif. Semua itu turut memengaruhi
perasaan, perilaku, serta penyakit yang mendera jiwa dan raga.

B. PENGERTIAN
Kekuatan pikiran adalah kemampuan untuk menarik sebuah energi positif dan energi negatif,
kekuatan pikiran terbagi menjadi dua, alam sadar dan alam bawah sadar. Percaya atau tidak, apa yang
sedang kita pikirkan, entah itu baik ataupun buruk, nantinya bisa memengaruhi sesuatu yang sedang
kita jalani. Pikiran adalah sumber kesuksesan yang konkret. Menjadi sukses bukanlah sebuah proses
yang instan. Dibutuhkan usaha yang keras dan kecermatan dalam membaca peluang. Mari kita bahas
peranan konkrit pikiran dalam mencapai kesuksesan. 
Jim Rohn pernah mengatakan bahwa kita perlu berhati-hati dalam memberi makan dan merangsang
otak kita.Dampaknya, kita akan dapat memperluas atau mempersempit pikiran kita dengan “asupan”
tersebut. Karena keduanya saling terkait, maka kita perlu melihat otak dan pikiran manusia dengan
kekaguman. Otak adalah setara dengan superkomputer manusia. Ini lebih rumit daripada otak
komputer manapun.  Dengan memaksimalkan kemampuan otak, ini akan sangat berpengaruh pada
kesuksesan yang Anda inginkan – karena otak akan mengendalikan siapa diri Anda. Ini adalah pusat
komando yang dapat mengendalikan sepenuhnya semua hal yang Anda lakukan, menentukan
bagaimana Anda berpikir, merasakan dan bertindak. Sederhananya: Bila otak Anda bekerja pada
performansi yang terbaik, maka otak Anda akan menjadikan Anda yang terbaik. Ada beberapa
pengaruh mendasar pada otak yang membentuk fungsi dan seberapa jauh perkembangannya,
termasuk gen, self talk, pengalaman hidup, stres dan belajar.Meskipun hal-hal ini mempengaruhi
kinerja dan perkembangan otak, mereka tidak menentukan seberapa jauh Anda bisa pergi atau apa
yang dapat Anda pelajari. Dengan kata lain, Anda tetap memiliki kesempatan luar biasa untuk
melangkah sejauh yang Anda inginkan (pilihan Anda).
 
C. KUNCI SUKSES MEMAKSIMALKAN KEKUATAN PIKIRAN
Jadi, dengan alat yang luar biasa ini (otak), mari kita maksimalkan dan pergunakan sebaik
mungkin.Maksimalkan kekuatan pikiran Anda dengan tips dari Jim Rohn berikut ini.
a. Ubah Keyakinan Anda
Banyak orang tidak percaya bahwa mereka bisa belajar, menguasai pengetahuan atau menjadi
“cerdas.”Ini adalah kepercayaan yang mendalam bagi banyak orang dan akhirnya, jika kita tidak
mempercayainya, kita tidak akan mencapainya.Jadi, ubahlah keyakinan Anda. Bagaimanapun
caranya, itu tergantung dan terserah pada diri Anda melakukan berbagai usaha dalam mengubah
kepercayaan dan pemikiran Anda. Dan bila telah Anda melakukannya, Anda akan membuka
dunia baru – secara harafiah!. Isi pikiran Anda dengan berbagai informasi positif yang akan
mengubah kepercayaan Anda. Intinya adalah bahwa Anda memiliki pikiran yang menakjubkan
dengan kapasitas untuk belajar yang berada di luar pemahaman Anda. Anda harus percaya akan
hal ini. Dan bila Anda melakukannya, Anda akan membuka potensi yang ada dalam pikiran
Anda.

b. Dapatkan Pengetahuan yang Benar


Yang membuat seseorang tidak mendapatkan proses pembelajaran karena mereka tidak memilih
untuk tidak mengakses pengetahuan yang ada atau tidak memiliki akses kepada pengetahuan itu
sendiri. Pengetahuan datang dari berbagai pengalaman, setiap buku yang dibaca dan dari setiap
orang-orang di sekitar kita, termasuk pengetahuan lainnya di luar sana. Kita harus memanfaatkan
pengetahuan itu. Oleh sebab itu, kita perlu mendapatkan pengetahuan yang benar. Sebuah
perkataan jika tidak memiliki kebenaran maka tidak ada artinya sama sekali. Jika suatu ketika ada
yang berkata kepada Anda, “Saya membacanya dalam sebuah buku.” Namun, apakah yang ia
baca tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hanya karena perkataan seseorang
atau tulisan seseorang, bukan berarti hal itu mengandung kebenaran, kan? Sebagai seorang yang
yang berpengetahuan dan terpelajar, Anda tentu ingin mendapatkan pengetahuan yang benar,
bukan hanya sekadar informasi atau pendapat belaka. Inilah tugas Anda untuk mencari tahu
setiap informasi dan pengetahuan. Kemudian, Anda harus mengujinya dan
mengimplementasikannya melalui pemikiran Anda untuk melihat apakah pengetahuan itu benar,
apakah pengetahuan itu dapat benar-benar diaplikasikan dalam hidup Anda. Hal inilah yang akan
membuat Anda bisa hidup semakin lebih baik dan menolong Anda mencapai kesuksesan. Anda
perlu menimbang dan mengukur pengetahuan apa saja yang Anda telah pelajari untuk menambah
perbendaharaan pengetahuan yang benar dalam diri Anda. Dan jika Anda melakukan poin kedua
ini, Anda akan membuka potensi dari dalam diri Anda untuk memaksimalkan kekuatan pikiran
Anda.

c. Memiliki Gairah Untuk Belajar


Beberapa orang dengan mudahnya tidak memiliki keinginan untuk belajar.
Mereka bisa saja malas untuk belajar, atau mereka mungkin tidak melihat dampak positif dari
sebuah pembelajaran yang dapat mereka dapatkan. Mereka tidak memiliki hasrat atau gairah dari
dalam diri yang membuat mereka ingin belajar. Oleh sebab itu, Anda perlu bergairah untuk
belajar. Hal ini memang akan membutuhkan waktu Anda, namun satu-satunya jalan untuk
melakukannya adalah dengan mulai belajar mengenai hal-hal yang memiliki dampak langsung
pada hidup Anda. Ketika Anda belajar mengenai konsep keuangan baru yang menolong Anda
untuk mendapatkan uang atau keluar dari lingkaran utang, hal itu akan menolong Anda agar
memiliki gairah untuk belajar. Ketika Anda belajar tentang bagaimana Anda berinteraksi secara
sehat dengan anggota keluarga dan hubungan Anda menjadi semakin lebih baik, hal itu akan
menginspirasi Anda. Hidup ini adalah proses pembelajaran. Jika kita berhenti untuk belajar,
sesungguhnya kita sedang mengalami kemunduran di dalam hidup. Mengingat perkembangan
zaman yang semakin modern dengan pertumbuhan teknologi yang semakin “menggila”, sangat
sulit rasanya kita mengikuti perkembangan tersebut jika kita tidak belajar, belajar dan terus
belajar. Mulailah bergairah untuk belajar. Dan ketika Anda melakukannya, Anda akan membuka
potensi Anda dan memaksimalkan kekuatan pikiran Anda.
 
d. Disiplinkan Diri Anda Melalui Belajar dengan Penuh Kerja Keras
Menambah pengetahuan adalah suatu usaha kerja keras dan akan membutuhkan waktu bahkan
seumur hidup Anda untuk dapat menguasainya.
Belajar adalah suatu kedisiplinan yang berkelanjutan dan tidak akan pernah ada habisnya. Oleh
sebab itu, disiplinkan diri Anda melalui belajar dengan penuh kerja keras. Belajar memang akan
membutuhkan sebuah usaha. Proses pembelajaran memang begitu lama. Memang, kita bisa
membuatnya lebih cepat, namun itu masih sebuah proses membaca, mendengarkan, meninjau
mengulang, mengaplikasikan pengetahuan, berpengalaman dengan hasil pembelajaran,
menyesuaikan kembali dan lain sebagainya. Sederhananya, belajar membutuhkan waktu.
Perlahan tapi pasti, ketika Anda mendisiplinkan diri, maka Anda akan mendapatkan pengetahuan
dan belajar melalui pengetahuan tersebut. Dan jika Anda melakukannya, Anda akan membuka
potensi diri Anda dan memaksimalkan kekuatan pikiran Anda.
Pesan dari Jim Rohn
“Learning is possible, no matter what your age. You are never too young or too old. Your mind
was created to learn and has a huge capacity to do so. This week, make a commitment to unlock
the potential of your mind!”
“Belajar itu mungkin, tidak peduli berapa usia Anda. Anda tidak pernah terlalu muda atau terlalu
tua untuk belajar. Pikiran Anda diciptakan untuk belajar dan memiliki kapasitas yang besar untuk
melakukannya. Minggu ini, buatlah sebuah komitmen untuk membuka potensi pikiran Anda!”
D. PIKIRAN SEBAGAI KEKUATAN MENUJU KESUKSESAN
Setiap orang ingin mendapatkan kesuksesan dalam hidupnya. Definisi kesuksesan dapat mencakup
pekerjaan, keluarga, keuangan, hingga apapun yang Anda anggap kesuksesan. Jika dipikirkan secara
teori, Anda dapat mereka-reka cara untuk mencapai kesuksesan dengan mudah. Teori-teori yang
Anda buat seringkali membuat Anda menganggap kesuksesan dapat diraih dengan mudah. Nyatanya
banyak orang yang hingga hari ini belum berhasil mencapai kesuksesannya sendiri. Mengapa? Karena
kesuksesan diraih dengan usaha yang keras.
Dalam proses mencapai kesuksesan, pikiran memiliki peranan yang sangat penting. Seorang yang
tidak memiliki modal apapun bisa menjadi seseorang yang sukses jika ia memiliki pikiran yang kuat.
Seringkali manusia meremehkan kekuatan pikiran. Padahal, terlepas dari faktor keberuntungan,
kesuksesan dimulai dari pikiran yang sejalan dengan kesuksesan tersebut. Edwin C. Barnes hanyalah
orang yang dianggap kecil dan tidak dipandang. Bahkan sebelum berhasil, penampilannya tampak
seperti seorang gelandangan. Ia memiliki suatu mimpi yang sangat besar yaitu untuk menjadi mitra
bisnis dari Thomas A. Edison. Jika dipikirkan secara rasional, pada jamannya derajat Edwin sangat
jauh di bawah derajat Thomas A. Edison. Jangankan untuk menjadi mitra bisnis, untuk bekerja di
perusahaannya pun Edwin tampak tidak layak. Walaupun kenyataan terlihat sangat mustahil, di dalam
pikirannya Edwin sudah memproyeksikan dirinya ketika menjadi mitra bisnis Thomas A. Edison. Ia
tidak mempedulikan apa yang dikatakan oleh orang lain. Satu hal yang ia yakini bahwa ia hanya
memiliki satu keinginan yang begitu pasti dan ia rela mengorbankan seluruh hidupnya untuk
mendapatkan keinginan tersebut. Di mata orang lain, hal yang dibayangkan oleh Edwin hanyalah
mimpi di siang bolong yang tidak akan pernah terwujud. Namun karena keyakinan dan tekad yang
ditunjukkan oleh Edwin ketika mendatangi mitra bisnis impiannya, Thomas tergerak untuk menerima
Edwin sebagai pekerja di perusahaannya. Seperti dikutip dari buku Berpikir dan Menjadi Kaya
karangan Napoleon Hill, Thomas A. Edison berkata:
“Dia berdiri di hadapan saya, kelihatan seperti gelandangan, tapi ada sesuatu dalam pancaran
wajahnya yang memberikan kesan bahwa dia bertekad mendapatkan apa yang dikejarnya. Setelah
saya mempelajari, dari pengalaman bertahun-tahun dengan banyak orang, bahwa kalau seseorang
benar-benar sangat menginginkan sesuatu sehingga ia bersedia mempertaruhkan seluruh masa
depannya pada satu kesempatan supaya dia mendapatkannya, maka dia pasti akan menang. Saya
memberinya kesempatan yang dimintanya, sebab saya melihat dia sudah membulatkan tekad untuk
bertahan sampai berhasil. Peristiwa-peristiwa yang menyusul kemudian membuktikan bahwa saya
tidak keliru” 
Edwin memang tidak langsung mendapatkan mimpinya untuk menjadi mitra bisnis Thomas. Namun
ia telah membuka pintu untuk selangkah lebih maju dalam mencapai mimpinya. Dengan terus
berjuang, peluang tersebut akhirnya membawa Edwin untuk berhasil menjadi mitra bisnis Thomas A.
Edison.

E. PROSES MENUJU KESUKSESAN DIPENUHI DENGAN RINTANGAN


Tidak ada proses menuju kesuksesan yang mudah dan mulus. Jangan berpikir bahwa Anda dapat
menggunakan eskalator untuk mencapai kesuksesan. Proses mencapai kesuksesan dapat dianalogikan
seperti mendaki sebuah gunung. Dibutuhkan waktu, tenaga dan keahlian untuk dapat sampai ke
puncak. Bahkan terkadang untuk mencapai puncak yang tertinggi, Anda harus melewati beberapa
gunung dan lembah yang terjal dan berbatu. Di dalam perjalanan Anda bisa saja menghadapi banyak
rintangan tak terduga. Tetapi jika Anda tidak sanggup melewati semua rintangan tersebut, Anda tidak
akan pernah sampai ke puncak tertinggi.
Sebagian orang mampu melewati rintangannya sendiri dan mencapai puncak tertinggi
kesuksesannya. Tetapi sebagian lain gagal di tengah jalan dan memutuskan untuk kembali ke ‘gubuk
penderitaan’ yang dianggap sebagai zona nyaman. Lalu, apa yang membedakan orang-orang yang
berhasil dengan yang gagal dalam mencapai kesuksesan? Jawabannya, pikiran
Satu-satunya hal yang dapat membuat Anda terus maju atau berhenti berusaha adalah pikiran
Anda sendiri. Sekuat apapun tekanan yang datang dari luar, jika pikiran Anda terus berkata ingin
berusaha maka tidak ada yang dapat menghentikan Anda. Tetapi sekecil apapun tekanan yang datang
dari luar, Anda tidak akan pernah berhasil jika tidak memiliki dorongan yang kuat dari pikiran
sendiri.
Ada pepatah yang mengatakan hal ini:
Jika mimpimu belum membuatmu takut atau ditertawakan orang, maka mimpi itu belumlah besar.

Setiap kesuksesan adalah sebuah mimpi yang besar. Setiap orang bisa memiliki standar kesuksesan
yang berbeda-beda, namun kesuksesan bagi seseorang pasti adalah sesuatu yang terasa jauh dari
kesanggupannya saat ini. Karena besarnya mimpi tersebut hingga terdengar mustahil. Tidak jarang
seorang yang bermimpi besar akan ditertawakan oleh orang lain. Tetapi jika Anda menyerah dengan
tekanan yang diberikan orang-orang tersebut, Anda tidak akan pernah meraih kesuksesan yang
diimpikan. 
Untuk menghadapi hinaan dan komentar-komentar yang menjatuhkan tersebut, Anda memerlukan
kekuatan pikiran. Ingatlah bahwa kesuksesan ditentukan oleh diri Anda sendiri, bukan oleh perkataan
orang lain. Jika kelak berhasil mencapai impian, Andalah yang akan menikmati kesuksesan tersebut,
bukan orang lain. Karena itu ubah mindset Anda saat ini juga. Pikiran bukanlah suatu hal yang remeh.
Semakin kuat tekad Anda untuk mencapai impian terbesar, semakin kuat pula Anda menjalani setiap
proses mendaki gunung yang penuh rintangan. Begitu Anda memutuskan untuk berhenti di tengah
jalan, semua usaha yang dilakukan akan sia-sia dan tidak akan ada jalan untuk mencapai kesuksesan.

F. KESUKSESAN BERAWAL DARI, OLEH DAN UNTUK ANDA


Makna kesuksesan bagi seseorang dapat berbeda dengan pemikiran orang lainnya. Tetapi satu hal
yang perlu diingat bahwa kesuksesan adalah dari, oleh dan untuk Anda sendiri, bukan untuk orang
lain. Sebesar apapun tekanan yang didapatkan dari luar tidak akan berarti jika Anda memiliki pikiran
yang cukup kuat untuk tetap bertahan dan berusaha. Makna kesuksesan dapat Anda tentukan sendiri,
proses yang berat untuk menuju kesuksesan tersebut juga dijalankan sendiri. Jangan lupa bahwa
kesuksesan yang Anda raih nantinya akan Anda nikmati. Karena itu tidak perlu memikirkan tekanan
dari luar. Jadilah seperti Edwin C. Barnes yang mengandalkan kekuatan pikirannya untuk mencapai
mimpi terbesar dalam hidupnya.

Sumber Referensi:
 Hill, N. 1996. Berpikir dan Menjadi Kaya. Diterjemahkan oleh: Pratama, A. Y. Jakarta:
Binarupa Aksara.
 Jim Rohn. 18 Oktober 2017. 4 Keys to Unlock the Power of Your Mind. Jimrohn.com –
https://goo.gl/3hZXNb 

BAGIAN V
The Power of Kepepet
MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : The Power of Kepepet


- Mata kuliah : PengantarKewirausahaan
- Program Studi : PSIK
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS (Teori 2 SKS, praktik 1 SKS)
- Waktu : Pengajaran tiap 1 SKS teori: TM = (1x 50 menit),
BM (1x170 menit), TT (1x170 menit)
- Dosen pengampu : Ns. Kardewi, S.Kep, M.Kes
- Mhs penyusun : Nama : Elisa Fitria Rahmatullah
bahan NPM : 21142019014.P
Kelas : Reg B1
SMST : 7

A. Pendahuluan

Banyak orang sepakat jika “suatu pekerjaan harus dikerjakan dengan matang-matang, sehingga
pengerjaan jauh-jauh hari dapat memberi hasil yang memuaskan dan maksimal”. Sebaliknya, tidak
sedikit pula yang menilai mengerjakan sesuatu di ambang akhir (dateline)adalah hal yang
mengasyikkan sekaligus menantang.
Malahan banyak orang yang mengaku jika mengerjakan tugas -yang batas akhirnya seminggu
misal, dan ia mengerjakan 4 atau 5 hari sebelumnya, ia cenderung malas-malasan dan setengah-
setengah “tugas bikin esai minimal 15 halaman, ini udah dapet 9 halaman, lanjut besok ah”
ternyata besoknya ada agenda sehingga tertunda lusa, ternyata lusa udah lupa. Inget-inget tugasnya
H-1 dikumpulin (H-1 jam maksudnya). Sedangkan apa yang ia tuliskan beberapa hari yang lalu itu
muncul dengan sendirinya dan sekarang mau dilanjut jadi gak nyambung. 
Sehingga hanya ada tiga kemungkinan besar, yaitu ‘tetap melanjutkan dan mengumpulkan hasil
beberapa hari lalu + H-1 jam’ dan ‘ngumpulin apa adanya, nilai seikhlas dosennya (udah buntu)’
atau yang terakhir ‘gausah kumpulin. Udah pesimis dari awal (ngerasa hasilnya gak mutu)’.
Sehingga menjadi dateliner adalah hal yang paling cocok untuknya. Tugas yang belum diapa-
apain, dalam sekejap dapat terselesaikan dengan bantuan kreatifitas. Namun, alangkah indahnya
jika ‘kepepet’ disini tidak di salah artikan dan selanjutnya disalahkan karena hasil yang tidak
memuaskan. Jaya Setiabudi, seorang pengusaha yang juga menuliskan buku berjudul ‘The Power
of Kepepet’ dan jadi best seller, beliau percaya kalau seseorang akan termotivasi melalui 2 hal,
iming-iming impian atau kondisi kepepet. Tapi setelah ditelusuri, beliau menemukan bahwa
kebanyakan manusia itu mayoritas termotivasi karena kepepet. Kondisi kepepet membuat
seseorang tidak punya pilihan selain mencari jalan keluar. Namun, kita tak perlu sampai
mengalami kondisi kepepet sebenarnya, tapi bisa menciptakan kondisi seolah-olah dalam keadaaan
kepepet. Dengan begitu, seseorang akan terpacu untuk tergerak untuk maju.
B.Alasan harus menjauhi the power of kepepet

Kerap terdengar, the power of kepepet adalah budaya kita orang Indonesia. Maklum saja, rakyat Indonesia
terkenal dengan gaya hidupnya yang santai. The power of kepepet menunjukkan kebiasaan seseorang yang
memanfaatkan saat-saat terakhir untuk menuntaskan sebuah pekerjaan. The power of kepepet dianggap
sebagai jurus sakti tatkala tugas sudah mendesak sementara sisa waktu tinggal sedikit. Di saat-saat
tertentu, jurus ini memang bisa membantumu mengakali keterbatasan waktu. Tapi, sebaiknya kamu
menghindarinya karena bisa menjadi kebiasaan buruk dalam hidupmu. Berikut adalah 5 alasan kenapa
kamu mesti menjauhi gaya hidup last minute ini.

1. Ada yang salah dengan manajemen waktumu

Kebanyakan dari penganut gaya hidup the power of kepepet adalah mereka yang suka menunda-nunda
pekerjaan. Menyia-nyiakan banyak waktu di awal untuk bersantai dan mengabaikan pekerjaan yang sudah
semestinya dikerjakan. Jika kamu adalah salah satu pelakunya, segeralah berbenah, karena berarti ada
yang salah dengan manajemen waktumu.Manajemen waktu adalah soal kebiasaan. Kamu harus melatih
dan memaksa diri sendiri untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Jika kamu masih kesulitan,
cobalah membagi aktivitas harianmu dalam skala prioritas. Selesaikan tugasmu berdasarkan mana yang
penting dan genting terlebih dahulu. Bekerja dalam kondisi terdesak karena kekurangan waktu bisa kamu
minimalisir jika kamu mampu mengaturnya. Percayalah, kamu keren jika bisa me-manage waktu dengan
baik!

2. Pekerjaanmu jauh dari kata sempurna

Idealnya, sebuah tugas atau pekerjaan memiliki dua waktu, waktu pertama untuk pengerjaan dan waktu ke
dua untuk perbaikan. Salam salut untuk kamu jika bisa menerapkan gaya kerja seperti itu. Karena hanya
orang yang langsung eksekusi sejak awal yang bisa melakukannya.Apa kabar kamu yang bergaya kerja
the power of kepepet? Sudah pasti pekerjaanmu jauh dari kata sempurna. Waktu pertama habis untuk
berleha-leha, waktu ke dua atau waktu-waktu terakhir dikebut untuk pengerjaannya.

3. Gaya kerjamu bisa menyulitkan orang lain

Tidak ada yang lebih menyebalkan dari teman satu tim yang keterlaluan santainya dan suka menunda-
nunda alias pemalas. Baik rekan kelompok tugas sewaktu kuliah maupun rekan di tempat kerja. Pastikan
bahwa kamu bukan salah satu pelakunya, ya. Meski kamu merasa bahwa segala kreativitas dan bakat
terbaikmu akan muncul di saat-saat terakhir, kamu tetap tak bisa menerapkan jurus the power of kepepet-
mu jika sudah menjadi bagian dari sebuah tim. Karena masing-masing rekanmu dalam tim tentu juga
memiliki kesibukan selain itu. Mereka bisa kesulitan oleh kebiasaan burukmu karena bisa mengganggu
aktivitas mereka yang lain.

4. Meningkatkan kecemasan

Santai di awal, panik di ujung waktu. Kecemasan meningkat karena kalang kabut menyelesaikan tugas
sembari dikejar batas waktu. Itulah yang akan kamu rasakan jika terbiasa bekerja di menit-menit terakhir.
Cobalah mengubah pola hidupmu dan kamu akan merasakan nikmatnya sebuah tugas atau pekerjaan, alih-
alih kecemasan. Jika kamu masih menjadi mahasiswa contohnya, segeralah menuntaskan tugas dari dosen
sejak hari pertama tugas itu diterima. Kamu hanya perlu tersenyum santai menyaksikan teman-temanmu
yang kalang kabut menyelesaikan tugas itu di waktu-waktu terakhir sementara tugas milikmu sudah
selesai dengan paripurna.

5. Kamu akan mendapat cap tak punya integritas

Integritas seseorang selalu dilihat dari cara ia bicara, cara ia menjaga janji dan prinsip hidupnya,
komitmennya terhadap tanggung jawab serta sikapnya dalam menghargai waktu. Itulah kenapa
kebiasaanmu yang suka menunda-nunda pekerjaan hanya akan memperburuk reputasimu. Cap sebagai
manusia yang tidak memiliki integritas akan melekat pada dirimu. Kamu akan kehilangan banyak
kesempatan jika orang-orang tahu kamu tidak bisa menghargai waktu. Semahir apapun kamu pada suatu
bidang, jika kamu tak mampu menghargai waktu dalam bekerja, kamu akan tetap dipandang sebelah mata,
dianggap sebagai orang yang tidak bisa bersikap profesional.
C.6 Hal yang Membuatmu Lebih Kreatif Saat Kepepet
1. Saat kepepet, produksi hormon adrenalin makin tinggi. Pengaruhnya cara kerja otakmu juga
semakin cepat, ide jadi mudah didapat

Kalau lagi kepepet, rasanya waktu berjalan dengan lebih cepat. Kamu pun seakan berlari tapi tak rasanya
tak pernah sampai ke tujuan. Situasi seperti ini buatmu menjadi deg-degan dan buru-buru. Wajar sih kalau
dalam situasi ini kamu inginnya cepat dalam melakuan sesuatu. Sebab saat itu, produksi hormon
adrenalinmu meningkat, sehingga kinerja otakmu pun turun terpacu untuk lebih cepat dalam memikirkan
sesuatu. Meski seringnya jadi tak fokus, tapi ada kalanya kamu justru menemukan ide-ide baru saat kamu
tengah buru-buru ini. Ah, kinerja otak memang ajaib sekali.
2. Selain berpikir cepat, otakmu jadi membayangkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Makanya dari dalam diri seakan ada paksaan untuk segera melakukan sesuatu

Setiap orang pasti memiliki rasa takutnya masing-masing. Ada yang takut terhadap binatang, ada pula
yang justru takut pada sebuah keadaan. Nah di saat kepepet dan terdesak seperti ini, otakmu tak hanya
bekerja untuk berpikir lebih cepat, tapi juga membayangkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Karena tak mau kemungkinan terburuk itu terjadi, ada sesuatu di dalam dirimu yang memaksamu untuk
melakukan sesuatu. Dengan cara apapun itu.
3. Waktu yang terbatas membuatmu jadi punya motivasi dua kali lipat untuk mencari jalan keluar
dari masalah ini
Manusia adalah makhluk motivasi. Sebab tanpa motivasi, manusia tak akan punya greget untuk
melakukan sesuatu. Motivasi ini bisa didapat dari banyak hal. Namun yang paling cepat mempengaruhi
adalah ketika kamu sedang kepepet dengan keadaan. Saat kepepet, motivasi yang timbul dalam dirimu
akan dua kali lipat. Buatmu mencoret kata “tidak bisa” dalam kehidupan.
4. Kadang seseorang punya kekuatan tersembunyi yang baru bisa keluar kalau situasinya tidak
memungkinan lagi, contohnya di waktu kepepet ini
Seseorang tidak akan pernah benar-benar tahu seberapa mampu dirinya berusaha, sebelum ditempatkan
pada titik terendah dalam hidupnya. Salah satu titik terendah ini bisa dirasakan ketika kamu tengah berada
di situasi yang kepepet dan terdesak. Seperti sudah jatuh, tertimpa tangga, duh miris sekali rasanya.
Namun meski rasanya miris, di sinilah kekuatan yang sebenarnya dari dalam dirimu akan keluar. Misal
kamu yang dulunya nggak enakan sekali jadi berani menagih hutang ke teman karena memang sudah
benar-benar tak punya pegangan lagi.
5. Omongan orang lain kadang punya andil dalam terciptanya daya kreativitasmu. Ada rasa ingin
menunjukkan kalau kamu mampu, tak seperti yang mereka katakan
Zaman sekarang, hidup mau tak mau harus berjalan dengan omongan orang. Memang sih tak semua
omongan mereka harus kamu dengarkan. Namun ada kalanya omongan mereka bisa menjadi cambuk
untukmu dalam membangkitkan semangat baru.Misalnya semakin nyelekit omongan mereka, kamu jadi
semakin terpacu untuk membuktikan bahwa dirimu memang bukan seperti apa yang mereka katakan. Ini
lah mengapa daya kreativitasmu bisa meningkat dan ide baru bisa keluar saat keadaan udah tak lagi
memungkinkan dan hati semakin panas mendengar omongan orang.
6. Pengalaman adalah guru bagimu. Kalau dulu bisa menghasilkan sesuatu meski terdesak,
sekarang hal itu pun pasti berlaku
Hal terakhir yang buatmu justru makin kreatif kala kepepet adalah karena sudah pernah mengalami hal ini
sebelumnya. Kamu jadi punya ‘sedikit’ jaminan kalau dirimu akan mampu berpikir dan mengeluarkan
ide-ide baru layaknya apa yang dulu terjadi.Meski agak berisiko, tapi nyatanya hal inilah yang buatmu
punya kepercayaan diri ketika menghadapi situasi kepepet untuk yang ke sekian kali. Karena udah punya
rasa percaya diri, ya sudah, otakmu jadi lebih luwes untuk bekerja dan menjadi lebih kreatif lagi.Tak perlu
malu kalau kreatifmu justru lebih bisa keluar di saat kepepet seperti ini. Justru kamu harusnya bangga.
Sebab kamu punya cara tersendiri untuk menuntaskan masalahmu tanpa merepotkan orang lain. Tapi ya
baiknya jangan keseringan juga. Kasihan kan kalau terus diburu-buru.

D. KISAH THE POWER OF KEPEPET


Senang sekali ketika kita bertanya pada anak-anak sekarang, apa yang menjadi cita-cita mereka dan
mereka menjawab dengan lantangnya mengenai masa depan yang mereka idam-idamkan. Anak saya yang
paling kecil, yang masih duduk di kelas 2 SD, dengan tanpa ragu menyebutkan bahwa kelak dia ingin
menjadi ahli fisika. Kegemarannya membaca dan kesempatan yang diberikan sekolah untuk mengakses
bahan-bahan pustaka, memperkuat gambaran bagi dia mengenai apa sebenarnya yang dimaksud ahli
fisika. Buku favorit yang dipinjamnya dari sekolah adalah Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap
(RPAL), walaupun tidak semua hal yang dia baca dia pahami, tetapi dia mengetahui keterkaitan beberapa
hal dalam buku itu dengan kehidupan nyata. Kemudahan akses pada video youtube memperkaya
informasi visual dari beberapa konsep yang sedang ingin diketahui. Keterbatasan yang ada terkadang
dapat memberikan kekuatan tersendiri bagi seseorang untuk memperjuangkan apa yang dicita-citakan. Hal
ini terjadi pada saya saat masih kelas 6 SD. Cita-cita saya sederhana hanya ingin sekolah SMP. Walaupun
bagi kebanyakan orang keinginan tersebut adalah hal yang biasa dan tidak istimewa, tetapi berbeda
dengan saya. Saat saya kelas 6 SD, saya sudah dijodohkan oleh orang tua saya. Pernikahan direncanakan
akan dilangsungkan setelah saya lulus SD, sehingga cita-cita sekolah SMP adalah sesuatu yang sangat
besar bagi saya saat itu. Beruntung banyak dukungan dari guru saya. Beliau tidak jemu-jemu
meperjuangkan agar Bapak saya dapat memberikan kesempatan saya untuk bisa melanjutkan sekolah
SMP. Hingga akhirnya Bapak saya menyampaikan bahwa saya boleh sekolah SMP asal bisa diterima di
SMP Negeri 1, SMP favorit di kabupaten saya. Syarat dari Bapak saya sangatlah berat, pasalnya belum
pernah ada alumni SD saya yang berhasil masuk di sekolah tersebut.
Walaupun hanya sedikit, harapan itu memberikan kekuatan luar biasa. Saya belajar sungguh-sungguh
untuk bisa mewujudkan keajaiban. Disela-sela pelajaran di sekolah, guru saya sering memberikan
tambahan penjelasan, tambahan latihan kepada saya, agar saya bisa berkesempatan melanjutkan sekolah.
Meja saya dan goresan kapur diatasnya menjadi saksi bisu bagaimana saya bersama dengan guru saya
sama-sama berjuang agar nilai saya memenuhi syarat untuk diterima di sekolah favorit yang disyaratkan
Bapak saya. Betapa bahagianya saya saat akhirnya perjuangan kami tidak sia-sia, saya diterima di sekolah
itu dan itu memberi jalan bagi saya untuk keluar dari rencana perjodohan itu.Bagaimana keterbatasan
memberikan kekuatan dalam berjuang, tidak hanya saya rasakan. Sejarah telah membuktikan, bagaimana
pekikan Bung Hatta “Merdeka atau Mati” mengobarkan semangat para pejuang bangsa, untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam peristiwa 10 November di Surabaya. Keterdesakan dan
semangat untuk lepas dari penjajah memberikan kekuatan luar biasa sehingga akhirnya para pahlawan kita
mampu mengusir pasukan yang mencoba merebut kembali kebebasan kita.
Untuk mendapatkan sebuah kesuksesan, bahkan terkadang keterdesakan justru diciptakan agar para pelaku
didalamnya bisa memiliki semangat yang sama untuk meraih kesuksesan. Dalam sebuah cerita berjudul
“Sinking ships and breaking woks” dikisahkan bagaimana berabad-abad yang lalu yaitu pada tahun 1519,
Cortez, seorang tentara dan penjelajah dari Spanyol berjuang untuk merebut Meksiko dari Suku Aztec
yang telah 300 tahun menduduki wilayah tersebut. Cortez mengkondisikan pasukannya yang hanya
berjumlah 500 orang untuk menakhlukkan kerajaan dengan 20.000.000 penduduk. Cortez menyadari, ada
perasaan takut dari pasukannya dalam menghadapi Suku Aztec. Dia ingin mengondisikan pasukannya
agar tidak punya pilihan lain selain berjuang dan menang. Untuk itu dengan sengaja dia memerintahkan
untuk membuat lubang pada kapal mereka, sehingga kapal tersebut akhirnya tenggelam. Dengan
tenggelamnya kapal tersebut, semua anggota pasukan menyadari bahwa mereka tidak bisa mundur.
Mereka hanya bisa bertahan hidup dengan menakhlukkan Suku Aztec bagaimanapun caranya. Dengan
berbagai strategi mereka membuat keajaiban, 500 orang anggota pasukan dapat mengalahkan kerajaan
dengan 20.000.000 penduduk dalam waktu 3 tahun.
Kisah yang sama di cerita itu yaitu bagaimana Xiang Yu, seorang jendral pasukan Chu di Cina pada abad
ke 2 sebelum masehi, dengan hanya 30.000 tentara yang dimiliki, harus menghadapi pasukan Qin yang
memiliki tentara dengan jumlah yang lebih besar yaitu 400.000. Xiang Yu tidak takut dan dia yakin akan
menang. Untuk menularkan keyakinannya kepada seluruh tentaranya, dia juga menenggelamkan kapal
pasukannya dan bahkan dia menghancurkan seluruh peralatan masak dan menyisakan makanan yang
hanya cukup untuk 3 hari saja. Dengan kondisi itu, tidak ada pilihan lain bagi pasukannya kecuali
menyerang dan menang atau mereka akan mati kelaparan. Dengan cara itu Xiang Yu berhasil membawa
kemenangan bagi pasukan Chu walaupun jika dihitung dengan logika seharusnya mereka tidak
berkesempatan untuk mendapatkannya.
Cortez dan Xiang Yu bukanlah seorang pahlawan, bukan juga seorang pencinta kedamaian, tetapi mereka
menjadi simbol bahwa keyakinan akan keberhasilan akan membuat sesuatu yang tidak mungkin bisa
menjadi terwujud. Kemampuan mereka untuk membuat pasukannya terdesak atau dalam bahasa jawa
“kepepet” membuat pasukan mereka dapat mengeluarkan segala kekuatan mereka untuk meraih
kemenangan. Keyakinan dan strategi mereka untuk sukses dapat kita contoh dan kita terapkan dalam
kehidupan kita. Dalam proses pendidikan, yang harus dipikirkan oleh para pendidik adalah bagaimana
menciptakan kondisi-kondisi yang menantang bagi anak didik mereka sehingga anak-anak tersebut
mengetahui apa yang harus diperjuangkan dan yang terpenting mereka dapat mengeluarkan seluruh
kekuatannya untuk keberhasilan perjuangan mereka. Pendidik harus memikirkan kapal apa yang harus
ditenggelamkan, peralatan apa yang dihancurkan sehingga “the power of kepepet” dari para anak didiknya
dapat keluar dan kesuksesan dapat mereka raih.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/afadiarizqi/586ca081b89373c822b4dd18/dibalik-the-power-of-kepepet

https://www.idntimes.com/life/inspiration/riyeni-dwi-elfani/the-power-of-kepepet-ini-5-alasan-
kenapa-kamu-harus-menjauhinya-c1c2?page=all

https://denpasarviral.com/2021/08/06/the-power-of-kepepet-ini-6-hal-yang-membuatmu-lebih-
kreatif-saat-kepepet/#:~:text=The%20Power%20Of%20%E2%80%98Kepepet%E2%80%99%2C
%20Ini%206%20Hal%20yang,contohnya%20di%20waktu%20kepepet%20ini%20...%20More
%20item

http

Anda mungkin juga menyukai