Anda di halaman 1dari 111

PRAKTIKUM DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

MENYUSUN REKOMENDASI ADVOKASI

KESEHATAN SEBAGAI UPAYA

PENGENDALIAN COVID 19

DI SULAWESI TENGGARA

DI SUSUN OLEH
KELAS REGULER B
ANGKATAN 2018

LABORATORIUM TERPADU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALUOLEO

2020
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus
yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona
adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke
manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum diketahui
(Burhan et al., 2020).
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala
klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan
beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan
infiltrat pneumonia luas di kedua paru (Kemenkes RI, 2020).
Pada tanggal 31 Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus
pneumonia misterius yang tidak diketahui penyebabnya. Dalam 3 hari, pasien
dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien dan terus bertambah hingga saat
ini berjumlah ribuan kasus. Pada awalnya data epidemiologi menunjukkan
66% pasien berkaitan atau terpajan dengan satu pasar seafood atau live market
di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien diteliti dengan
hasil menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe
baru, diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada tanggal 11
Februari 2020, World Health Organization memberi nama virus baru tersebut
Severa acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama
penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019 (COVID-19) (Burhan et al.,
2020).
Sampai saat ini virus ini dengan cepat menyebar masih misterius dan
penelitian masih terus berlanjut. Penambahan jumlah kasus COVID-19
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara. Sampai
dengan 3 Maret 2020, secara global dilaporkan 90.870 kasus konfimasi di 72
negara dengan 3.112 kematian (CFR 3,4%). Rincian negara dan jumlah kasus
sebagai berikut: Republik Korea (4.812 kasus, 28 kematian), Jepang (268
kasus, 6 kematian), Singapura (108 kematian), Australia (33 kasus, 1
kematian), Malaysia (29 kasus), Viet Nam (16 kasus), Filipina (3 kasus, 1
kematian), New Zealand (2 kasus), Kamboja (1 kasus), Italia (2.036 kasus, 52
kematian), Perancis (191 kasus, 3 kematian), Jerman (157 kasus), Spanyol
(114 kasus), United Kingdom (39 kasus), Swiss (30 kasus), Norwegia (25
kasus), Austria (18 kasus), Belanda (18 kasus), Swedia (15 kasus), Israel (10
kasus), Kroasia (9 kasus), Islandia (9 kasus), San Marino (8 kasus), Belgia (8
kasus), Finlandia (7 kasus), Yunani (7 kasus), Denmark (5 kasus), Azerbaijan
(3 kasus), Republik Ceko (3 kasus), Georgia (3 kasus), Romania (3 kasus),
Rusia (3 kasus), Portugal (2 kasus), Andorra (1 kasus), Armenia (1 kasus),
Belarus (1 kasus), Estonia (1 kasus), Irlandia (1 kasus), Republik Latvia (1
kasus), Lithuania (1 kasus), Luxembourg (1 kasus), Monako (1 kasus),
Makedonia Utara (1 kasus), Thailand (43 kasus, 1 kasus), India (5 kasus),
Indonesia (2 kasus), Nepal (1 kasus), Sri Lanka (1 kasus), Iran (1.501 kasus,
66 kematian), Kuwait (56 kasus), Bahrain (49 kasus), Iraq (26 kasus), Uni
Emirat Arab (21 kasus), Libanon (13 kasus), Qatar (7 kasus), Oman (6 kasus),
Pakistan (5 kasus), Mesir (2 kasus), Afghanistan (1 kasus), Yordania (1
kasus), Maroko (1 kasus), Arab Saudi (1 kasus), Tunisia (1 kasus), Amerika
Serikat (64 kasus, 2 kematian), Kanada (27 kasus), Ekuador (6 kasus),
Meksiko (5 kasus), Brasil (2 kasus), Republik Dominika (1 kasus), Algeria (5
kasus), Nigeria (1 kasus), Senegal (1 kasus). Diantara kasus tersebut, sudah
ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi (Kemenkes RI,
2020).
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke
manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang
paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan
pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi
standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara
teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara
langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat
dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk
dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) saat berada di fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat (Kemenkes
RI, 2020).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengetahuan dan perilaku pencegahan covid-19 berdasarkan
hasil survey terhadap responden?
2. Bagaimana menyusun rekomendasi advokasi kesehatan kepada pemerintah
agar kebijakan dan himbauan sesuai dengaan pengendalain covid-19
berdasarkan hasil survey terhadap responden?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengetahuan dan perilaku
penecegahan covid 19
2. Untuk menyusun rekomendasi advokasi kesehatankepada pemerinatah
agar kebijakan dan himbauan searah dengan pengendalian covid 19

1.4 Manfaat
Manfaat upaya perilaku penngendalian Covid-19 yaitu sebagai berikut
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan Menganalisis pengetahuan dan
perilaku pencegahan covid 19 dengan selalu menerapkan hidup bersih dan
sehat Seprti yang dianjirkan oleh WHO yaitu dengan cara melakukan
social distancing (menjaga jarak), mencuci tamgan dengan air yang
mengalir menggunakan sabun, serta selalu menggunkan masker dalam
keadan baik.
2. Agar mahasiswa dapat menyusun rekomendasi advokasi kesehatan kepada
pemerintah agar kebijakan dan himbauan daerah dengan pengendalian
Covid 19, yaitu dengan cara melakukan kerja sama dengan pemerintah
daerah dalam Menyebarkan pengetahuan dalam upaya mengendalikan
covid 19 diantaranya mengajak masyarakat agar hidup sehat, Dan
menyebarkan brosur tentang pencegahan covid 19.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Covid-19


2.1.1 Pengertian COVID-19
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160
nm. Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya
adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada
6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu
alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus
OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness
Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-CoV) (Susilo et al., 2020).
Virus Corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai tunggal
yang tidak tersegmentasi. Virus-virus corona termasuk dalam ordo
Nidovirales, keluarga Coronaviridae, dan sub-keluarga
Orthocoronavirinae, yang dibagi menjadi kelompok (marga) α, β, γ,
dan δ sesuai dengan karakteristik serotipik dan genomiknya. Virus
Corona termasuk dalam genus Coronavirus dari keluarga
Coronaviridae. Ini dinamai sesuai dengan tonjolan berbentuk karangan
bunga di selubung virus (MD, 2020).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
(Yurianto, 2020).
2.1.2 Penyebab COVID-19
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua
jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. (Yurianto, 2020)
Analisis filogenetik mengungkapkan bahwa virus corona termasuk
dalam subgenus Sarbecovirus dari genus Betacoronavirus, dengan
panjang cabang yang relatif panjang untuk kerabat terdekat bat-SL-
CoVZC45 dan bat-SL-CoVZXC21, dan secara genetik berbeda dari
SARS-CoV. Khususnya, pemodelan homologi mengungkapkan bahwa
virus corona memiliki struktur receptorbinding domain yang sama
dengan SARS-CoV, meskipun terdapat variasi asam amino pada
beberapa residu utama. Meskipun virus corona lebih dekat ke bat-SL-
CoVZC45 dan bat-SLCoVZXC21 di tingkat genom keseluruhan, tetapi
melalui analisis filogenetik dari receptor-binding domain ditemukan
bahwa virus corona lebih dekat dengan garis keturunan SARS-CoV.
Dewasa ini WHO memberi nama severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menjadi penyebab penyakit
COVID-19 (Beniac, Andonov, Grudeski, & Booth, 2020).
2.1.3 Gejala COVID-19
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas.
Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14
hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian
besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia
luas di kedua paru. (Yurianto, 2020)
Manifestasi klinis pasien COVID-19 memiliki spektrum yang luas,
mulai dari tanpa gejala (asimtomatik), gejala ringan, pneumonia,
pneumonia berat, ARDS, sepsis, hingga syok sepsis. Sekitar 80%
kasus tergolong ringan atau sedang, 13,8% mengalami sakit berat, dan
sebanyak 6,1% pasien jatuh ke dalam keadaan kritis. Berapa besar
proporsi infeksi asimtomatik belum diketahui. Viremia dan viral load
yang tinggi dari swab nasofaring pada pasien yang asimptomatik telah
dilaporkan. Gejala ringan didefinisikan sebagai pasien dengan infeksi
akut saluran napas atas tanpa komplikasi, bisa disertai dengan demam,
fatigue, batuk (dengan atau tanpa sputum), anoreksia, malaise, nyeri
tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit kepala. Pasien tidak
membutuhkan suplementasi oksigen. Pada beberapa kasus pasien juga
mengeluhkan diare dan muntah seperti terlihat pada tabel 3.3, 26
Pasien COVID-19 dengan pneumonia berat ditandai dengan demam,
ditambah salah satu dari gejala: (1) frekuensi pernapasan >30x/menit
(2) distres pernapasan berat, atau (3) saturasi oksigen 93% tanpa
bantuan oksigen. Pada pasien geriatri dapat muncul gejala-gejala yang
atipikal. Sebagian besar pasien yang terinfeksi COVID-19
menunjukkan gejala-gejala pada sistem pernapasan seperti demam,
batuk, bersin, dan sesak napas. Berdasarkan data 55.924 kasus, gejala
tersering adalah demam, batuk kering, dan fatigue. Gejala lain yang
dapat ditemukan adalah batuk produktif, sesak napas, sakit
tenggorokan, nyeri kepala, mialgia/artralgia, menggigil, mual/muntah,
kongesti nasal, diare, nyeri abdomen, hemoptisis, dan kongesti
konjungtiva. Lebih dari 40% demam pada pasien COVID-19 memiliki
suhu puncak antara 38,1-39°C, sementara 34% mengalami demam
suhu lebih dari 39°C.3 Perjalanan penyakit dimulai dengan masa
inkubasi yang lamanya sekitar 3-14 hari (median 5 hari). Pada masa ini
leukosit dan limfosit masih normal atau sedikit menurun dan pasien
tidak bergejala. Pada fase berikutnya (gejala awal), virus menyebar
melalui aliran darah, diduga terutama pada jaringan yang mengekspresi
ACE2 seperti paru-paru, saluran cerna dan jantung. Gejala pada fase
ini umumnya ringan. Serangan kedua terjadi empat hingga tujuh hari
setelah timbul gejala awal. Pada saat ini pasien masih demam dan
mulai sesak, lesi di paru memburuk, limfosit menurun. Jika tidak
teratasi, fase selanjutnya inflamasi makin tak terkontrol, terjadi badai
sitokin yang mengakibatkan ARDS, sepsis, dan komplikasi lainnya.
Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian (Susilo et al.,
2020).
2.1.4 Cara Penularan COVID-19
Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia
menjadi sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih
agresif. Transmisi SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi
melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin. Selain itu, telah
diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel pada aerosol (dihasilkan
melalui nebulizer) selama setidaknya 3 jam.23 WHO memperkirakan
reproductive number (R0) COVID-19 sebesar 1,4 hingga 2,5. Namun,
studi lain memperkirakan R0 sebesar 3,28 (Susilo et al., 2020).
Saat ini, diyakini bahwa penularan melalui percikan pernapasan
dan kontak adalah rute utamanya, tapi terdapat risiko penularan fecal-
oral. Penularan aerosol, penularan dari ibu ke anak, dan rute-rute
lainnya belum terkonfirmasi (MD, 2020).
1. Penularan percikan pernapasan: Ini adalah cara utama penularan
kontak langsung. Virus ditularkan melalui percikan-percikan yang
muncul saat pasien batuk, bersin, atau bicara, dan orang-orang
yang rentan mungkin terinfeksi setelah menghirup
percikanpercikan tersebut.
2. Penularan kontak tidak langsung: Virus ini bisa ditularkan melalui
kontak tidak langsung dengan orang yang terinfeksi. Percikan
yang mengandung virus tersimpan di permukaan suatu benda,
yang mungkin disentuh oleh tangan. Virus dari tangan yang
terkontaminasi mungkin terbawa ke saluran mukosa di mulut,
hidung, dan mata orang tersebut dan membuatnya terjangkit.
3. Virus corona yang masih hidup terdeteksi dari tinja pasien
terkonfirmasi, menandakan adanya kemungkinan penularan fecal-
oral.
4. Penularan aerosol: Ketika percikan-percikan bertahan di udara dan
kehilangan kandungan air, patogennya tertinggal dan membentuk
inti percikan (yaitu aerosol). Aerosol-aerosol ini dapat terbang ke
lokasi yang jauh, mengakibatkan penularan jarak jauh. Cara
penularan ini disebut penularan aerosol. Belum ada bukti yang
menunjukkan virus corona baru ini dapat ditularkan melalui
aerosol.
5. Penularan dari ibu ke anak: Anak dari ibu yang terjangkit COVID-
19 terkonfirmasi memiliki hasil positif ketika dilakukan tes usap
tenggorokan 30 jam setelah lahir. Ini menandakan bahwa virus
corona baru mungkin bisa menyebabkan infeksi neonatal melalui
penularan ibu ke anak, tapi penelitian dan bukti sains masih
diperlukan untuk mengonfirmasi rute ini. (MD, 2020)

2.1.5 Faktor Risiko


Berdasarkan data yang sudah ada, penyakit komorbid hipertensi
dan diabetes melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif
merupakan faktor risiko dari infeksi SARS-CoV-2. Distribusi jenis
kelamin yang lebih banyak pada laki-laki diduga terkait dengan
prevalensi perokok aktif yang lebih tinggi. Pada perokok, hipertensi,
dan diabetes melitus, diduga ada peningkatan ekspresi reseptor
ACE2.41, 42 Diaz JH43 menduga pengguna penghambat ACE (ACE-
I) atau angiotensin receptor blocker (ARB) berisiko mengalami
COVID-19 yang lebih berat. Pasien kanker dan penyakit hati kronik
lebih rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2. Kanker diasosiasikan
dengan reaksi imunosupresif, sitokin yang berlebihan, supresi induksi
agen proinflamasi, dan gangguan maturasi sel dendritik.47 Pasien
dengan sirosis atau penyakit hati kronik juga mengalami penurunan
respons imun, sehingga lebih mudah terjangkit COVID-19, dan dapat
mengalami luaran yang lebih buruk.48 Studi Guan, dkk. Belum ada
studi yang menghubungkan riwayat penyakit asma dengan
kemungkinan terinfeksi SARS-CoV-2. Namun, studi meta-analisis
yang dilakukan oleh Yang, dkk.52 menunjukkan bahwa pasien
COVID-19 dengan riwayat penyakit sistem respirasi akan cenderung
memiliki manifestasi klinis yang lebih parah. Beberapa faktor risiko
lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) adalah kontak erat, termasuk tinggal satu rumah dengan pasien
COVID-19 dan riwayat perjalanan ke area terjangkit. Berada dalam
satu lingkungan namun tidak kontak dekat (dalam radius 2 meter)
dianggap sebagai risiko rendah (Susilo et al., 2020).
Meski dunia sudah pernah dilanda penyakit akibat virus corona
yaitu MERS dan SARS, ini adalah kali pertama Bumi terkena pandemi
Covid-19. Covid-19 adalah penyakit baru. Banyak simpang siur
mengenai penyakit ini, mulai dari gejala hingga faktor risikonya.
Namun, para pakar dari World Health Organization (WHO) dan The
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan ada
beberapa faktor risiko yang menjadikan Covid-19 menginfeksi
seseorang secara lebih parah.
Berikut faktor risiko Covid-19 menginfeksi seseorang secara lebih
parah:
1. Mereka yang berusia di atas 65 tahun
2. Mereka yang tinggal di panti jompo
3. Mereka dengan beberapa kondisi medis termasuk:
 Penyakit paru kronis dan asma akut
 Penyakit jantung yang serius
 Immunocompromised seperti penyakit kanker, transplantasi
organ, perokok, defisiensi imun, HIV/AIDS, dan beberapa
penyakit imun lainnya
4. Mereka yang mengalami obesitas (BMI 40 atau lebih tinggi)
5. Mereka yang diabetes
6. Mereka dengan penyakit ginjal kronis
7. Mereka dengan penyakit hati. (Yunus & Rezki, 2020)
2.2 Data Penyebaran Covid-19
2.2.1 Data Global
Pada bulan Desember 2019, wabah pneumonia yang disebabkan
oleh virus corona baru terjadi di Wuhan, provinsi Hubei, dan telah
menyebar dengan cepat ke seluruh Cina, dengan risiko pandemi 1 yang
berkelanjutan. Hingga 16 April 2020, terdapat 2,083,304 kasus COVID-
19 telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan teritori, mengakibatkan
134,615 kematian dan 510,341 kesembuhan. 210 negara yang terjangkit
Covid-19 tersebut, bisa kita lihat pada tabel dibawah ini :
Jumlah Kasus Jumlah Jumlah
No Negara
Positif Kematian Kesembuhan
1. Amerika Serikat 644,089 28,529 48,701
2. Spanyol 180,659 18,812 70,853
3. Italia 165,155 21,645 38,092
4. Perancis 147,863 17,167 30,955
5. Jerman 134,753 3,804 72,600
6. Inggris 98,476 12,868 N/A
7. Cina 82,341 3,342 77,892
8. Iran 76,389 4,777 49,933
9. Turki 69,392 1,518 5,674
10. Belgium 33,573 4,440 7,107
11. Brazil 28,912 1,760 14,026
12. Kanada 28,379 1,010 8,979
13. Belanda 28,153 3,134 250
14. Swiss 26,336 1,239 15,400
15. Russia 24,490 198 1,986
16. Portugal 18,091 599 383
17. Austria 14,350 393 8,098
18. Irlandia 12,547 444 77
19. Israel 12,501 130 2,563
20. India 12,370 422 1,508
21. Swedia 11,927 1,203 381
22. Peru 11,475 254 3,108
23. Korea Selatan 10,613 229 7,757
24. Jepang 8,626 178 901
25. Chili 8,273 94 2,937
26. Ekuador 7,858 388 780
27. Polandia 7,582 286 668
28. Romania 7,216 372 1,217
29. Norway 6,798 150 32
30. Denmark 6,681 309 2,748
31. Australia 6,462 63 3,702
32. Pakistan 6,383 111 1,446
33. Czecia (Ceko) 6,301 166 819
34. Arab Saudi 5,862 79 931
35. meksiko 5,847 449 2,125
36. Filipina 5,453 349 353
37. UAE 5,365 33 1,034
38. Indonesia 5,136 469 446
39. Malaysia 5,072 83 2,647
40. Serbia 4,873 99 400
41. Ukraine 3,764 108 143
42. Panama 3,751 103 75
43. Belarus 3,728 36 203
44. Qatar 3,711 7 406
45. Singapura 3,699 10 652
46. Republik 3,614 189 208
Deminika
47. Luxembourg 3,373 69 526
48. Finlandia 3,237 72 300
49. Colombia 3,105 131 452
50. Thailand 2,643 43 1,497
51. Argentina 2,571 112 596
52. Afrika Selatan 2,506 34 410
53. Mesir 2,505 183 589
54. Yunani 2,192 102 269
55. Algeria 2,160 336 708
56. Moldova 2,049 46 171
57. Moroko 2,024 127 229
58. Kroatia 1,741 33 437
59. Islandia 1,727 8 1,077
60. Bahrain 1,671 7 663
61. Hungary 1,579 134 192
62. Iraq 1,415 79 812
63. Kuwait 1,405 3 206
64. Selandia Baru 1,401 9 770
65. Estonia 1,400 35 117
66. Uzbekistan 1,302 4 107
67. Kazakhtan 1,295 16 240
68. Azerbaijan 1,253 13 404
69. Slovenia 1,248 61 165
70. Bangladesh 1,231 50 49
71. Armenia 1,111 17 297
72. Bosnia and 1,110 41 253
Herzegovina
73. Lithuania 1,091 30 138
74. Hong Kong 1,017 4 459
75. Makedonia Utara 974 45 98
76. Oman 910 4 131
77. Slovakia 863 6 151
78. Cameroon 848 17 165
79. Cuba 814 24 151
80. Afghanistan 784 25 43
81. Tunisia 780 35 43
82. Bulgaria 747 36 105
83. Cyprus 715 12 65
84. Diamond Princes 712 12 644
85. Andorra 673 33 169
86. Latvia 666 5 44
87. Lebanon 658 21 85
88. Ivory Coast 654 6 146
89. Ghana 641 8 83
90. Costa Rica 626 4 67
91. Niger 584 14 90
92. Burkina Faso 542 32 226
93. Albania 494 25 251
94. Uruguay 493 9 272
95. Kyrgyzstan 449 5 78
96. Channel Islands 447 15 69
97. Bolivia 441 29 14
98. Djibouti 435 2 71
99. Honduras 426 35 9
100. Nigeria 407 12 128
101 Guinea 404 1 31
102 Jordan 401 7 250
103. Malta 399 3 44
104. Taiwan 395 6 137
105. San Marino 393 36 53
106. Reunion 391 237
107. Palestine 374 2 63
108. Mauritus 324 9 65
109. Senegal 314 2 190
110. Georgia 306 3 71
111. Montenegro 288 4 55
112. Vietnam 268 171
113. Isle of man 256 4 151
114. DRC 254 21 21
115 Sri lanka 238 7 63
116. Kenya 225 10 53
117. Mayote 217 3 69
118. Venezuela 197 9 111
119. Guatemala 196 5 19
120. Faeroe Island 184 166
121. Paraguay 174 8 30
122. El Salvador 159 6 30
123. Martinique 158 8 73
124. Mali 148 13 34
125. Guadeloupe 145 8 67
126. Brunei 136 1 108
127. Rwanda 136 54
128. Gibraltar 131 104
129. Jamaica 125 5 21
130. Cambodia 122 98
131. Congo 117 5 11
132. Trinidad and 114 8 20
Tobago
133. Madagascar 110 29
134. Monaco 93 3 12
135. Aruba 93 1 39
136. Tanzania 88 4 11
137. French Guiana 86 51
138. Myanmar 85 4 2
139. Ethiopia 85 3 15
140. Bermuda 81 5 33
141. Togo 81 3 35
142. Somalia 80 5 2
143. Gabon 80 1 4
144. Liechtenstein 79 1 55
145. Barbados 75 5 15
146. Cyman island 60 1 6
147. Liberia 59 6 4
148 Cabo Verde 56 1 1
149. Guyana 55 6 8
150. French Polynesia 55
151. Uganda 55 12
152. Sint maarten 53 9 5
153. Bahamas 53 8 6
154. Equatorial guinea 51 4
155. Zambia 48 2 30
156. Libya 48 1 11
157. Macao 45 15
158. Guinea Bissau 43
159. Haiti 41 3
160. Saint martin 35 2 13
161. Benin 35 1 18
162. Eritrea 35
163. Syria 33 2 5
164. Sudan 32 5 4
165. Mongolia 31 5
166. Mozambique 29 2
167. Antigua and 23 3 3
Barbuda
168. Zimbabwe 23 3 1
169. Chad 23 2
170. Maldives 23 16
171. Angola 19 2 5
172. Laos 19 1
173. Belize 18 2
174. New Caledonia 18 1
175. Malawi 16 2
176. Nepal 16 1
177. Dominica 16 8
178. Fiji 16
179. Namibia 16 3
180. Saint lucia 15 11
181 Eswatini 15 8
182. Curacao 14 1 10
183. Grenada 14
184. Saint Kitts and 14
Nevis
185. Botswana 13 1
186. Sierra Leone 13
187. CAR 12 4
188. St. Vincent 12 1
Grenadines
189. Falkland Island 11 1
190. Grandland 11 11
191. Montserrat 11 1
192. Seychelles 11
193. Suriname 10 1 6
194. Turks and Caicos 10 1
195. MS Zaandam 9 2
196. Gambia 9 1 2
197. Nicaragua 9 1 4
198. Vatican city 8 2
199. Timor-Leste 8 1
200. Mauritania 7 1 2
201. St. Barth 6 4
202. Western Sahara 6
203. Burundi 5 1
204. Bhutan 5 2
205. Sao Tome and 4
Principe
206. South Sudan 4
207. Anguilla 3 1
208. British Virgin 3 2
Islands
209. Caribbean 3
Netherlands
210. Papua New 2
Guinea
211. Saint Pierre 1
Miquelon
212. Yemen 1

Tabel 2.1 Data Global Kasus Covid-19


Sumber : https://www.worldmeters.info/coronavirus/
2.2.2 Data Nasional
Penyebaran virus Covid-19 ini pertama kali terdeteksi setelah dua
warga Depok positif Covid-19 pada awal maret. Mereka berdua tertular
dari warga negara jepang di sebuah klub di kawasan kemang, jakarta
Setelah itu, kasus positif lainnya bermunculan. Pemerintah lantas
membagi kluster penyebaran ketika mengumumkan jumlah pasien
positif. Mulai dari kluster Jakarta, imported case atau tertular saat ada
diluar negeri, dan transmisi lokal.
Dikutip pada laman cnnindonesia.com, kementrian kesehatan
mencatat lima provinsi termasuk wilayah transmisi lokal penularan virus
corona (covid-19). Transmisi lokal merujuk pada penularan Covid-19
antara orang per orang di suatu wilayah.
Dikutip dari laman covid19.kemkes.go.id, lima provinsi itu, yakni
DKI Jakarta; Banten yang meliputi Kabupaten Tanggerang dan Kota
Tanggerang; Jawa Barat yang meliputi Bandung, Kabupaten Bekasi,
Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok, dan
Karawang; Jawa Tengah yang meloputi Solo, dan Jawa Timur yang
meliputi Kabupaten Malang, Magetan dan Surabaya, serta Jakarta yang
diketahui menjadi provinsi paling banyak jumlah pasien yang terpapar
Covid-19.
Berdasarkan data yang diperoleh dari situs covid-
monitoring.kemkes.go.id, penyebaran kasus Covid-19 senin (23/3/2020)
dengan jumlah kasus terkonfirmasi bertambah sebanyak 576 kasus
positif, sembuh 30 kasus, dan 49 diantaranya meninggal dunia. Hingga
pada rabu (25/3), jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai
790 orang. Jumlah ini bertambah 105 kasus dari sebelumnya yakni 685
orang. Sebanyak 58 orang diantaranya meninggal dunia dan jumlah
pasien sembuh 31 orang. Dari jumlah tersebut, 463 kasus berasal dari
jakarta atau paling banyak, kemudian menyusul Jawa Barat 73 kasus
positif Covid-19, 67 kasus di Banten, 51 kasus di Jawa Timur, dan 38
kasus di Jawa Tengah.
Memasuki bulan April yakni pada kamis (2/4/2020) pertambahan
kasus terkonfirmasi Covid-19 per hari mencapai 1790 kasus positif, 112
kasus pasien yang sembuh, dan 170 kasus meninggal dunia. Hingga pada
jumat (10/4/2020) kasus terkonfirmasi positif per hari sebanyak 3512
kasus, 282 kausus sembuh, dan 306 kasus meninggal dunia.
Saat ini, data penyebaran Covid-19 di Indonesia dari awal sampai
15 April yaitu kasus terkonfirmasi +297 sebanyak 5.136 Orang (6,14%
di banding kemarin), dalam perawatan +267 sebanyak 4.221 Orang
(6,75% dibanding kemarin), meninggal +10 sebanyak 469 Orang (2,18%
dibanding kemarin), dan sembuh +20 sebanyak 446 Orang (4,69%
dibanding kemarin).
Data kasus COVID-19 hingga tanggal 15 April 2020 per Provinsi
disajikan dalam tabel berikut:
No. Provinsi Jumlah Kasus
1. DKI Jakarta 2474
2. Jawa Barat 559
3. Banten 281
4. Jawa Tengah 292
5. Jawa Timur 499
6. Sulawesi Selatan 242
7. DI Yogyakarta 62
8. Bali 98
9. Sumatera Utara 78
10. Kalimantan Timur 35
11. Sumatera Selatan 22
12. Papua 75
13. Kalimantan Barat 13
14. Kalimantan Tengah 33
15. Sumatera Barat 55
16. Lampung 20
17. Kalimantan Selatan 49
18. Kepulauan Riau 32
19. Riau 20
20. Nusa Tenggara Barat 37
21. Aceh 5
22. Sulawesi Utara 18
23. Sulawesi Tenggara 24
24. Sulawesi Tengah 22
25. Kepulauan Bangka Belitung 5
26. Papua Barat 2
27. Kalimantan Utara 20
28. Jambi 6
29. Maluku Utara 4
30. Sulawesi Barat 7
31. Maluku 14
32. Bengkulu 4
33. Nusa Tenggara Timur 1
34. Gorontalo 1
Tabel 2.2 Data Nasional Kasus Covid-19 di Indonesia
Sumber : https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-
corona-virus/situasi-terkini-perkembangan-corona-virus-disease-covid-
19-16-april-2020/#.XphQlfn7M0N

Untuk penyebaran Covid-19 di daerah Sulawesi Tenggara, data


rabu 15 April 2020, konfirmasi positif adalah 24, dengan data belum
sembuh sebanyak 19 orang, sembuh sebanyak 4 orang, dan meninggal 1
orang, dengan OTG 95, ODP 329, dan PDP 14. Peta sebaran Covid-19
Provinsi Sulawesi Tenggara adalah:
Kabupaten OTG ODP PDP POSITIF
Kolaka 0 38 0 1
Kolaka Timur 0 11 0 0
Kolaka Utara 0 38 1 1
Bombana 2 13 0 0
Muna Barat 0 6 0 0
Muna 4 44 6 0
Buton Tengah 0 14 1 0
Bau-bau 0 28 0 0
Buton Selatan 0 13 0 0
Wakatobi 0 5 0 0
Buton 0 11 0 0
Buton Utara 0 0 0 0
KonKep 0 19 0 0
Kendari 19 38 3 14
Konawe Selatan 0 44 2 0
Konawe 0 4 1 3
Tabel 2.3 Data Kasus Covid-19 di Sulawesi Tenggara
Sumber : satgascovid19.sultra

2.3 Perilaku Pencegahan Covid-19


Berdasarkan bukti yang tersedia, COVID-19 ditularkan melalui
kontak dekat dan droplet, bukan melalui transmisi udara. Orang-orang yang
paling berisiko terinfeksi adalah mereka yang berhubungan dekat dengan
pasien COVID-19 atau yang merawat pasien COVID-19.
Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan kunci penerapan di
pelayanan kesehatan dan masyarakat. Langkah-langkah pencegahan yang
paling efektif di masyarakat menurut Kemenkes RI (2020) meliputi:
1. Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer atau cuci
tangan dengan sabun. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat
membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga
merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98%
penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga
kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.
2. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Tangan menyentuh
banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata,
hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat
dengan mudah masuk ke tubuh kita.
3. Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut
dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat
sampah.
4. Pakailah masker medis hingga menutupi mulut dan hidung jika
memiliki gejala pernapasan atau saat berada di tempat umum dan
melakukan kebersihan tangan setelah membuang masker.
5. Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang yang mengalami gejala
gangguan pernapasan. Alasannya, ketika seseorang batuk atau bersin
atau bersih, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung
atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus. Jika terlalu dekat,
kita bisa menghirup tetesan air yang mungkin saja mengandung virus
COVID-19.
6. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan konsmsi Gizi seimbang, minum
air yang cukup dan aktivitas fisik minimal 30 menit/hari.
7. Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan.
8. Hindari bepergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat,
terutama jika merasa demam, batuk, dan sulit bernapas. Segera hubungi
petugas kesehatan terdekat, dan minta bantuan mereka. Sampaikan pada
petugas jika dalam 14 hari sebelumnya Anda pernah melakukan
perjalanan terutama ke negara terjangkit, atau pernah kontak erat
dengan orang yang memiliki gejala yang sama. Ikuti arahan dari
petugas kesehatan setempat.
9. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi
dan akurat. Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas
Kesehatan setempat. Informasi dari sumber yang tepat dapat membantu
Anda melindungi dari Anda dari penularan dan penyebaran penyakit
ini.
2.4 Advokasi Kesehatan Hubungannya Dengan Covid-19
Istilah advocacy (advokasi) dibidang Kesehatan mulai digunakan
dalam program Kesehatan Masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun
1984, sebagai salah satu strategi global pendidikan atau promosi Kesehatan.
WHO merumuskan, bahwa dalam mewujudkan visi dan misi promosi
kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok yakni advocacy
(advokasi), social support (dukungan sosial), dan empowerment
(pemberdayaan masyarakat).(Bahar, 2018)
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) selaku
organisasi profesi kesehatan masyarakat yang diikuti oleh seluruh anggota
dan tenaga kesehatan masyarakat di Indonesia membentuk Tim Advokasi dan
Aksi Promotif  Preventif Covid-19 untuk mencegah penyebarluasan penyakit
ini. (Lawi, 2020)
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mendorong pemerintah untuk
memperkuat peran promotif dan preventif pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) dalam penanganan virus corona dan COVID-19. Peran
puskesmas untuk secara aktif melakukan kegiatan edukasi, pemantauan dan
penanganan COVID-19 yang berbasis komunitas perlu diperkuat.
Salah satu fokus Tim tersebut adalah pada upaya advokasi kebijakan
yang telah ada dan perlu disempurnakan. Selain itu, fokus lain Tim tersebut
adalah pembuatan atau pengawalan strategi komunitas, informasi dan edukasi
yang jelas, benar dan tidak membuat kepanikan serta mendukung kegiatan
mobilisasi masyarakat untuk menghadapi COVID-19.
Pengurus daerah IAKMI juga diajak untuk melaksanakan berbagai
kegiatan pendidikan dan penyebarluasan informasi pencegahan COVID-19
ke masyarakat, menyediakan informasi terkini yang ilmiah dan berbasis kuat
serta meluruskan berbagai berita bohong yang beredar di masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat dan berbagai upaya kesehatan
masyarakat lainnya sesuai dengan kondisi di masing-masing wilayah juga
perlu disosialisasikan. Selain itu, pengurus daerah IAKMI juga diminta
menjalin koordinasi dengan pemangku kepentingan setempat seperti
perguruan tinggi, organisasi profesi, sarana layanan kesehatan, dan organisasi
masyarakat terkait upaya bersama penanggulangan COVID-19.
Upaya ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat upaya
promotif dan preventif secara keseluruhan dalam mengatasi berbagai
penyakit untuk menegakkan paradigma sehat di Indonesia. Pengurus daerah
IAKMI serta para ahli kesehatan masyarakat se-Indonesia memantau dan
mengevaluasi kebijakan terkait kasus virus corona dan COVID-19.
(Samodro, 2020)
Pertama, keprihatinan mendalam atas situasi yang terjadi. IAKMI
mendorong upaya amat serius pemerintah untuk melindungi masyarakat dari
ancaman Covid-19, termasuk menggalang kerjasama dengan berbagai pihak
termasuk organisasi profesi dan kesepakatan dengan badan internasional.
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) selaku organisasi
profesi kesehatan masyarakat yang diikuti oleh seluruh anggota dan tenaga
kesehatan masyarakat di Indonesia membentuk Tim Advokasi dan Aksi
Promotif  Preventif Covid-19 untuk mencegah penyebarluasan penyakit ini.
Kedua, mendorong pemerintah untuk memperkuat peran promotif dan
preventif Puskesmas untuk secara aktif melakukan kegiatan edukasi,
pemantauan dan penanganan Covid-19 yang berbasis komunitas (community
based).
Ketiga, IAKMI mengajak para Pengurus Daerah beserta ahli
kesehatan masyarakat se-Indonesia untuk memonitor dan mengevaluasi
kebijakan pemerintah terkait kasus ini; melaksanakan berbagai kegiatan
edukasi dan penyebarluasan informasi pencegahan Covid-19 ke masyarakat;
menyediakan informasi terkini, ilmiah, berbasis bukti mengenai Covid-19
serta meluruskan berbagai hoax terkait yang beredar di tengah masyarakat.
IAKMI juga berperan dalam mensosialisasikan perilaku hidup bersih
dan sehat di masyarakat dan berbagai upaya kesehatan masyarakat lainnya
sesuai dengan kondisi di masingmasing wilayah; menjalin koordinasi dengan
stakeholder setempat yang meliputi; perguruan tinggi, organisasi profesi,
sarana layanan kesehatan, organisasi masyarakat terkait upaya bersama
penanggulangan Covid-16.
Keempat, IAKMI terus menghimbau kepada masyarakat untuk
mengikuti rekomendasi terkait pencegahan Covid-19. Tindakan kewaspadaan
masyarakat antara lain: mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
selama sedikitnya 20 detik, jika tidak tersedia sabun dan air dapat
menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
Selain itu IAKMI mengimbau masyarakat membersihkan dan
disinfeksi barang-barang yang sering disentuh, senantiasa meningkatkan daya
tahan tubuh dengan rutin berolahraga, makan makanan bergizi seimbang,
konsumsi jamu atau tanaman obat dan makanan fungsional yang dapat
meningkatkan imunitas tubuh, istirahat yang cukup, tidak merokok, memasak
daging dan telur hingga matang. (Lawi, 2020)
Pemerintah Pusat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19 membuat empat strategi yang akan secara konsisten dilakukan
untuk menguatkan kebijakan physical distancing sebagai strategi dasar demi
mengatasi pandemi Virus Corona COVID-19. Juru bicara Gugus Tugas
Percepatan Penanggulangan COVID-19 Ahmad Yurianto, mengungkapkan
strategi pertama sebagai penguatan strategi dasar itu adalah dengan gerakan
masker untuk semua yang mengampanyekan kewajiban memakai masker saat
berada di ruang publik atau di luar rumah.
Strategi kedua, lanjut Yuri, adalah penelusuran kontak (tracing) dari
kasus positif yang dirawat dengan menggunakan Rapid Test atau tes cepat.
Di antaranya adalah pada orang terdekat, tenaga kesehatan yang merawat
pasien COVID-19, serta pada masyarakat di daerah yang ditemukan kasus
banyak. Strategi ketiga adalah edukasi dan penyiapan isolasi secara mandiri
pada sebagian hasil tracing yang menunjukan hasil tes positif dari rapid tes
atau negatif dengan gejala untuk melakukan isolasi mandiri. Strategi keempat
adalah isolasi Rumah Sakit yang dilakukan kala isolasi mandiri tidak
mungkin dilakukan, seperti karena ada tanda klinis yang butuh layanan
definitif di Rumah Sakit. (Wibowo, 2020)
Pemerintah telah menetapkan status kedaruratan kesehatan
masyarakat dan menjadikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
sebagai opsi yang ditempuh untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Aturan pelaksanaan PSBB tersebut juga telah diterbitkan melalui Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala
Besar dan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang memberikan pedoman
yang jelas dalam pelaksanaan hal itu. (Covid-19, 2020)
PSBB telah diatur dalam Permenkes nomor 9 tahun 2020 tentang
Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan
Penanganan Covid-19. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI drg.
Oscar Primadi, MPH mengatakan PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu
penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19. PSBB
dilaksanakan selama masa inkubasi terpanjang dan dapat diperpanjang jika
masih terdapat bukti penyebaran. Lebih rinci dalam Permenkes itu dijelaskan
bahwa sekolah dan tempat kerja diliburkan kecuali bagi kantor atau instansi
strategis yang memberikan pelayanan terkait pertahanan dan keamanan,
ketertiban umum, kebutuhan pangan, bahan bakar minyak dan gas, pelayanan
kesehatan, perekonomian, keuangan, komunikasi, industri, ekspor dan impor,
distribusi, logistik, dan kebutuhan dasar lainnya.
Pada pembatasan kegiatan keagamaan, dilaksanakan dalam bentuk
kegiatan keagamaan yang dilakukan di rumah dan dihadiri keluarga terbatas,
dengan menjaga jarak setiap orang. Di luar itu, kegiatan keagamaan
dilakukan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan, dan
fatwa atau pandangan lembaga keagamaan resmi yang diakui oleh
pemerintah
Terkait pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum
sebagaimana, dilaksanakan dalam bentuk pembatasan jumlah orang dan
pengaturan jarak orang. Terkecuali bagi, a) Supermarket, minimarket, pasar,
toko atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan
pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar minyak, gas,
dan energy; b) Fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas lain dalam rangka
pemenuhan pelayanan kesehatan; dan c) Tempat atau fasilitas umum untuk
pemenuhan kebutuhan dasar penduduk lainnya termasuk kegiatan olah raga.
Kemudian, pada pembatasan kegiatan sosial dan budaya dilaksanakan
dalam bentuk pelarangan kerumunan orang dalam kegiatan sosial dan budaya
serta berpedoman pada pandangan lembaga adat resmi yang diakui
pemerintah dan peraturan perundang-undangan. Pembatasan moda
transportasi dikecualikan untuk: a) Moda transpotasi penumpang baik umum
atau pribadi dengan memperhatikan jumlah penumpang dan menjaga jarak
antar penumpang; dan b) Moda transpotasi barang dengan memperhatikan
pemenuhan kebutuhan dasar penduduk.
Pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan
keamanan dikecualikan untuk kegiatan aspek pertahanan dan keamanan
dalam rangka menegakkan kedaulatan Negara, dan mempertahankan
keutuhan wilayah, dengan tetap memperhatikan pembatasan kerumunan
orang serta berpedoman kepada protokol dan peraturan perundang-undangan.
(Kemenkes, 2020)
BAB III HASIL

3.1 Hasil Survei


Pengisian Data Kuisioner yang dilakukan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 15 April 2020
Waktu : 14:00-23:00 WITA
Wilayah : Sulawesi Tenggara
Target : 2404 Reponden
Berdasarkan Metode Pengolahan data yang dilakukan, didapatkan hasil
sebagai berikut:
Tabel.I
Jenis Kelamin
Jumlah
NO. Jenis Kelamin
n (%)
1. Laki-Laki 927 38,6
2. Perempuan 1477 61,4
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, jumlah Reponden yang telah
mengisi kuisioner adalah 2404 orang. Terdapat 927 Reponden berjenis
kelamin laki-laki atau 38,6 % dan 1477 Reponden berjenis kelamin
Perempuan atau 61,4%.
Tabel.II
Usia
JUMLAH
NO. USIA
n %
1. 10-14 24 1
2. 15-19 1047 43,6
3. 20-24 1028 42,8
4. 25-29 134 5,4
5. 30-34 50 2,1
6. 35-39 40 1,7
7. 40-44 29 1,2
8. 45-49 29 1,2
9. 50-54 17 0,7
10. 55-59 6 0,3
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel dan diagram dengan jumlah Reponden 2404, rentan


usia 10-14 tahun yang mengisi Reponden adalah 24 orang atau 1%, rentan
usia Reponden 15-19 tahun berjumlah 1047 Reponden atau 43,6%, rentan usia
Reponden 20-24 tahun berjumlah 1028 atau 42,8%, rentan usia Reponden 25-
29 tahun berjumlah 134 orang atau 5,4 %.
Tabel.III
Daerah Domisili
JUMLAH
NO. DAERAH DOMISILI
n %
1. KENDARI 948 39,4
2. KONAWE 121 5
3. KONAWE SELATAN 151 6,3
4. KONAWE UTARA 30 1,2
5. KONAWE KEPULAUAN 29 1,2
6. BOMBANA 63 2,6
7. KOLAKA 170 7,1
8. KOLAKA UTARA 36 1,5
9. KOLAKA TIMUR 71 3
10. MUNA 432 18
11. MUNA BARAT 124 5,2
12. BAU-BAU 62 2,6
13. BUTON 39 1,6
14. BUTON TENGAH 34 1,4
15. BUTON UTARA 30 1,2
16. BUTON SELATAN 24 1
17 WAKATOBI 40 1,7
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020
Berdasarkan tabel diatas, Reponden yang berdomisili di kendari
berjumlah 948 atau 39,4 %, Reponden dari Konawe berjumlah 121 orang atau
5%, Reponden yang berdomisili di konawe Selatan berjumlah 151 orang atau
6,3%, Reponden yang berdomisili di Konawe Utara 30 orang atau 1,2%,
Reponden yang berdomisili di Konawe Kepulauan berjumlah 29 orang atau
1,2 %,
Tabel.IV
Kecamatan
JUMLAH
NO. NAMA KECAMATAN
n %
1 KESILAMPE 3 0,12
2 PUUWATU 65 2,70
3 BARUGA 98 4,08
4 POASIA 158 6,57
5 KABANGKA 8 0,33
6 ABELI 82 3,41
7 PASIR PUTIH 10 0,42
8 MURHUM 10 0,42
9 KADATUA 10 0,42
10 SOROPIA 28 1,16
11 PONDIDAHA 3 0,12
12 RANTEANGIN 1 0,04
13 SAMPARA 10 0,42
14 ANDOWIA 5 0,21
15 BATALAIWORU 69 2,87
16 KATOBU 82 3,41
17 TIWORO KEPULAUAN 10 0,42
18 BENUA 8 0,33
19 WANGI-WANGI SELATAN 30 1,25
20 TONGKUNO 23 0,96
21 WATULIANDU 2 0,08
22 WUA-WUA 56 2,33
23 KENDARI CADDI 10 0,42
24 WAWOTOBI 13 0,54
25 TINONDO 1 0,04
26 RUMBIA TENGAH 3 0,12
27 KAMBU 156 6,49
28 PURIALA 1 0,04
29 NAMBO 9 0,37
30 POMALAA 16 0,67
31 LADONGI 17 0,71
32 RANOMEETO 27 1,12
33 KADIA 107 4,45
34 WATOPUTE 42 1,74
35 DANAGOA 1 0,04
36 ASERA 6 0,25
37 BARANGKA 25 1,04
38 KENDARI BARAT 75 3,12
39 LOHIA 19 0,79
40 LAELAE 1 0,04
41 LALEMBUU 11 0,46
42 PASARWAJO 22 0,92
43 BONE 8 0,33
44 DURUKA 19 0,79
45 WOLO 14 0,58
46 SIOMPU 1 0,04
47 RORAWATU 1 0,04
48 PALANGGA SELATAN 1 0,04
49 BENDE 1 0,04
50 KOLAKA 34 1,41
51 TINONDO 1 0,04
52 ANDUONOHU 27 1,12
53 KULISUSU 20 0,83
54 LAEYA 8 0,33
55 KABANGKA 1 0,04
56 BETOAMBARI 7 0,29
57 PARIGI 10 0,42
58 KABAENA 3 0,12
59 BAULA 4 0,17
60 PETOHA 2 0,08
61 MANDONGA 74 3,08
62 LATAMBAGA 17 0,71
63 AMONGGEDO 2 0,08
64 LASALEPA 18 0,75
65 KUSAMBI 44 1,83
66 WADAGA 11 0,46
67 TONGKUNO SELATAN 22 0,92
68 KULISUSU UTARA 3 0,12
69 RANOMEETO BARAT 4 0,17
70 LASUSUA 21 0,87
71 NAPABALANO 28 1,16
72 LEA-LEA 22 0,92
73 MABODO 1 0,04
74 WANGI-WANGI 6 0,25
75 LAPANDEWA 2 0,08
76 LANTARI JAYA 2 0,08
77 AMBESA 1 0,04
78 KOLONO TIMUR 2 0,08
79 KOTA LAMA 2 0,08
80 WANDULAKO 4 0,17
81 TIWORO SELATAN 6 0,25
82 TANGGETADA 11 0,46
83 ABUKI 1 0,04
84 MORAMO 13 0,54
85 FOOKUNI 1 0,04
86 KUSAMBO 1 0,04
87 LAHUNDAPE 8 0,33
88 KABAWO 12 0,50
89 ANGGATA 5 0,21
90 POLEANG 4 0,17
91 LALUNGGASUMMEETO 2 0,08
92 TOMIA 1 0,04
93 KENDARI 22 0,92
94 GUNUNG JATI 1 0,04
95 LAMBODIA 1 0,04
96 KAMBOWA 1 0,04
97 BASALA 2 0,08
98 WAWONII BARAT 4 0,17
99 KALEDUPA SELATAN 1 0,04
100 ANGGALOMOARE 3 0,12
101 WANCI 1 0,04
102 BATUAMBARI 1 0,04
103 PALANGGA 4 0,17
104 WUNDULAKO 15 0,62
105 LEMBO 3 0,12
106 MARUBO 1 0,04
107 GU 20 0,83
108 LAWA 10 0,42
109 LAKUDO 8 0,33
110 PARANGKA 1 0,04
111 PURIRANO 1 0,04
112 LALONGGASUME 1 0,04
113 DEPOK 1 0,04
114 TINANGGEA 4 0,16
115 LALOLARA 2 0,08
116 LEPO-LEPO 6 0,25
117 PALATIGA 2 0,08
118 LAENDE 1 0,04
119 MATA OLE 1 0,04
120 KONTUNAGA 14 0,58
121 KANDAI 3 0,12
122 ANGGOTOA 1 0,04
123 TONGAUNA UTARA 1 0,04
124 WAKORUMBA UTARA 7 0,29
125 UNAAHA 14 0,58
126 MAWASANGKA 2 0,08
127 POLINGGONA 5 0,21
128 WATULIONDU 1 0,04
129 TONGAUNA 4 0,17
130 ONEMBUTE 2 0,08
131 RAHA 7 0,29
132 LANDONO 2 0,08
133 TIRAWUTA 10 0,42
134 WATUBANGGA 2 0,08
135 LAONTI 3 0,12
136 KORUMBA 2 0,08
137 KOKALUKUNA 4 0,17
138 POLEANG BARAT 5 0,21
139 TOBUUA 2 0,08
140 LANGARA 1 0,04
141 MASALOKA 5 0,21
142 LAINEA 3 0,12
143 SAWA 3 0,12
144 MASALOKA SELATAN 1 0,04
145 KABOA 1 0,04
146 ULUIWOI 1 0,04
147 PORIGI 1 0,04
148 WAWONII TENGAH 7 0,29
149 KONDA 8 0,33
150 LAUTE 1 0,04
151 PONRE 1 0,04
152 AERE 1 0,04
153 SAMPOLAWA 5 0,21
154 ANGGOYA 1 0,04
155 POLEANG UTARA 2 0,08
156 LOEA 5 0.21
157 PASIKOLAGA 10 0,42
158 BATUPOARA 1 0,04
159 RUMBIA 5 0,21
160 BORO-BORO LAMEURU 1 0,04
161 BUKIT WOLIO INDAH 4 0,17
162 HUKO-HUKO 1 0,04
163 JAMBU 2 0,08
164 MATAIWOI 1 0,04
165 KONTUNAHA 1 0,04
166 KASIPUTE 1 0,04
167 PADANGGUNI 1 0,04
168 KAMPUNG BARU 1 0,04
169 KAPONTORI 5 0,21
170 SAWERIGADI 11 0,46
171 TIWORO UTARA 1 0,04
172 SIMPOLAWA 1 0,04
173 TIWORO TENGAH 3 0,12
174 TIKEP 5 0,21
175 BATU PUTIH 4 0,17
176 WONGGEDUKU BARAT 2 0,08
177 EREKE 1 0,04
178 MALIGANO 2 0,08
179 BATUPOARO 5 0,21
180 OELONGKU 1 0,04
181 SAMATURU 6 0,25
182 ANGATA 12 0,5
183 BANGKUDU 1 0,04
184 AMAN 1 0,04
185 SIDODADI 5 0,21
186 ANDABIA 2 0,08
187 BAMBU 1 0,04
188 KOKALUKUNA 1 0,04
189 MOWILA 9 0,37
190 MOROSI 7 0,29
191 MORAMO UTARA 3 0,12
192 LANTRAI JAYA 1 0,04
193 TORONIPA 1 0,04
194 LAWATA 2 0,08
195 MUNA BARAT 6 0,25
196 PADALEU 1 0,04
197 LAMBANDIA 8 0,33
198 KOLESE 1 0,04
199 WOWAWANGGU 1 0,04
200 UEESI 1 0,04
201 PIASIA 1 0,04
202 SANGIA WAMBULU 2 0,08
203 MOWEWE 4 0,17
204 ANDUONUHU 1 0,04
205 LASOLO 2 0,08
206 ANDOLO 3 0,12
207 TAHOA 8 0,33
208 WAWONII TIMUR LAUT 2 0,08
209 ONEMBUTE 2 0,08
210 KAISABU BARU 1 0,04
211 TOARI 2 0,08
212 UEPAI 4 0,17
213 RAROWATU 5 0,21
214 IWOIMENDAA 2 0,08
215 KONAWE SELATAN 3 0,12
216 WOWANGGU 1 0,04
217 TIKKE RAYA 1 0,04
218 POLEANG TIMUR 1 0,04
219 TOBUUHA 2 0,08
220 ANAWAI 1 0,04
221 BATAUGA 2 0,08
222 GHONSUME 1 0,04
223 SIOMPU BARAT 7 0,29
224 LAMORENDE 1 0,04
225 LASALIMU SELATAN 2 0.08
226 WONGGEDUKU 4 0,17
227 POUSU JAYA 1 0,04
228 WATUNOHU 1 0,04
229 TAUBONTO 2 0,08
230 WAWOMBALATA 2 0,08
231 PUNGGOLAKA 3 0,12
232 LALOMBAKU 1 0,04
233 WANGSEL 1 0,04
234 ISOLO 1 0,04
235 NAPANO KUSAMBI 7 0,29
236 BONDOALA 10 0,42
237 LAHAJI 2 0,08
238 MOLAWE 2 0,08
239 KOKALUKUNA 2 0,08
240 RAROWATO 2 0,08
241 MISWOLO 1 0,04
242 KONTUKO WUNA 2 0,08
243 KEMARAYA 1 0,04
244 KARANGPLOSO 1 0,04
245 WALAMBENOWITE 1 0,04
246 NGAPA 1 0,04
247 LAHIA 2 0,08
248 KOLONO 2 0,08
249 MOKOAU 2 0,08
250 JATIBALI 1 0,04
251 WAWOLESEA 4 0,17
252 KONAWE 7 0,29
253 BAU-BAU 2 0,08
254 WANGGUDU 2 0,08
255 WAWONGGOLE 1 0,04
266 SOROWALIO 1 0,04
268 KEDUNGADEM 1 0,04
269 WOTOREA 1 0,04
270 KABAENA SELATAN 1 0,04
271 MELUHU 1 0,04
272 LANGHIA 1 0,04
273 TIWONO SELATAN 1 0,04
274 WAWO 1 0,04
275 MALAHA 1 0,04
276 BOMBANA 4 0,17
277 BALANDETE 1 0,04
278 ANGGALAMOARE 2 0,08
279 ANGGEDUKU BARAT 1 0,04
280 INALAHI 2 0,08
281 WATU-WATU 1 0,04
282 LAURU 1 0,04
283 KAPOILA 1 0,04
284 SABULAKOA 1 0,04
285 BATALAWA 1 0,04
286 PAKUE 1 0,04
287 TELAGA GORONTALO 1 0,04
288 SIATAR BARAT 1 0,04
289 WATUNGARAN 1 0,04
290 LAINO 1 0,04
291 WAKATOBI 1 0,04
TOTAL 2404 100
Sember: Data Primer 2020

Diagram Kecamatan
Berdasarkan tabel dan diagram diatas jumlah kecamatan tempat
berdomisili para Reponden berjumlah 291 kecamatan. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Kasilampe berjumlah 3 orang atau 0.12%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Puuwatu berjumlah 65 orang atau
2.70%. Reponden yang berdomili di Kecamatan Baruga berjumlah 98 orang
atau 4.08 %. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Poasia berjumlah 158
orang atau 6.57%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kabangka
berjumlah 8 orang atau 0.33% Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Abeli berjumlah 82 orang atau 3.41%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Pasir putih berjumlah 10 orang atau 0.42%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Murhum berjumlah 10 orang atau 0.42%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Kadatua berjumlah 10 orang atau 0.42%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Soropia berjumlah 28 orang atau 1.
16%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Pondidaha berjumlah 3 orang
atau 0.12%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Ranteangin berjumlah
1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Sampara
berjumlah 10 orang atau 0.42%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Andowia berjumlah 5 orang atau 0.21%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Batalaiworu berjumlah 69 orang atau 2.9%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Katobu berjumlah 82 orang atau 3.41%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Tiworo kepulauan berjumlah 10 orang atau
0.42%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Benua berjumlah 8 orang
atau 0.33%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wangi-wangi selatan
berjumlah 30 orang atau 1.25%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Tongkuno berjumlah 23 orang atau berjumlah 0.95%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Watuliandu berjumlah 2 orang atau 0.08%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wua-wua berjumlah 58 orang atau
2.33%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kendari Caddi berjumlah
10 orang atau 0.42%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wawotobi
berjumlah 13 orang atau 0.54&. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Tinondo berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Rumbia tengah berjumlah 3 orang atau 0.12%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Kambu berjumlah 156 orang atau 6.49%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Puriala berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Nambo berjumlah 9 orang atau
0.37%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Pomala berjumlah 16 orang
atau 0.67%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Ladongi berjumlah 17
orang atau 0.71%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Ranomeeto
berjumlah 27 orang atau 1.12%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Kadia berjumlah 107 orang atau 4.45%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Watopute berjumlah 42 orang atau 1.75%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Danagoa berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Asera berjumlah 6 orang atau 0.25%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Barangka berjumlah 25 orang atau
1.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kendari Barat berjumlah 75
orang atau 3.12%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lohia berjumlah
19 orang atau 0.79%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lae-lae
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Lalembu berjumlah 11 orang tu 0.46%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Pasarwaji brjumlah 22 orang atau 0.91%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Bone 8 orang atau 0.33%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Duruka berjumlah 19 orang atau 0.79%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Wolo berjumlah 14 orang atau 0.58%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Siompu berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Rorawatu berjumlah 1
orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Palangga selatan
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Bende berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Kolaka berjumlah 34 orang atau 1.41%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Tinondo berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Anduonohu berjumlah 27 orang atau 1.12%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kulisusu berjumlah 20 orang atau
0.83%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Laeya berjumlah 8 orang
atau 0.33%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kabangka berjumlah 1
orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Betoambari
berjumlah 7 orang atau 0.29%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Parigi berjumlah 10 orang atau 0.42%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Kabaena berjumlah 3 orang ataun 0.12%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Baula berjumlah 4 orang atau 0.17%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Petoha berjumlah 2 orang atau 0.08%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Mandonga berjumlah 74 orang atau
3.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Latambaga berjumlah 17
orang atau 0.71%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Amonggedo
berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Lasalepa berjumlah 18 orang atau 0.75%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Kusambi berjumlah 44 orang atau 1.83%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Wadaga berjumlah 11 orang atau 0.46%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Tongkuno Selatan berjumlah 22 orang atau
0.91%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kulisusu Utara berjumlah 3
orang atau 0.12%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Ranomeeto
Barat berjumlah 4 orang atau 0.17%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Lasusua berjumlah 21 orang atau 0.87%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Napabalano berjumlah 28 orang atau 1.16%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lea-lea berjumlah 22 orang atau
0.91%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Mabodo berjumlah 1 orang
atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wangi wangi 6 orang
atau 0.25%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lapandewa berjumlah
2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lantari Jaya
berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Ambesa berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Kolono Timur berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Kota Lama bejumlah 2 orang atau 0.08%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wandulako berjumlah 4 orang atau
0.17%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Tiworo Selatan berjumlah 6
orang atau 0.25%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Tanggetada
berjumlah 11 orang atau 0.46%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Abuki berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Moramo berjumlah 13 orang atau 0.54%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Fokuni berjumlah 1 otang atau 0.04%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Kusambo berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lahundape berjumlah 8 orang atau
0.33%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kabawo berjumlah 12
orang atau 0.50%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Anggata
berjumlah 5 orang atau 0.21%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Poleang berjumlah 4 orang atau 0.17%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Lalunggasummeeto berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Tomia berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kendari 22 orang atau 0.91%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Gunung Jati berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lamvodia berjumlah 1
orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kambowa
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Basala berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Wawoniii Barat berjumlah 4 orang atau 0.17%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Kaledupa selatan berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Anggalomoare berjumlah 3 orang
atau 0.12%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wanci berjumlah 1
orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Betuambari
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Palanga berjumlah 4 orang atau 0.17%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Wundulako 15 orang atau 0.63%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Lembo berjumlah 3 orang atau 0.12%. Reponden yang berdomisili
di Kecamatan Narubo berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Gu berjumlah 20 orang atau 0.83%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Lawa berjumlah 10 orang atau 0.42%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Lakudo berjumlah 8 orang atau 0.33%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Purirano berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lalonggasume berjumlah 1
orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan depok berjumlah
1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan tinanggea
berjumlah 4 orang atau 0.17%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Lalolara berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan lepo-lepo berjumlah 6 orang atau 0.25%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Palatiga berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Laende berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Mata Ole berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kontunaga berjumlah 14
orang atau 0.58%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kandai
berjumlah 3 orang atau 0.12%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Anggotoa berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Tongauna Utara berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Wakorumba Utara berjumlah 7 orang atau 0.29%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Unaaha berjumlah 14 orang atau
0.6%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Mawasangka berjumlah 2
orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Polinggona
berjumlah 5 orang atau 0.21%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Watuliondu berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Tongauna berjumlah 4 orang atau 0.17%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Onembute berjumlah 2 orang atau 0.08%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Raha berjumlah 7 orang atau
0.29%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Landono berjumlah 2 orang
atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Tirawuta berjumlah 10
orang atau 0.42%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Watubangga
berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Laonti berjumlah 3 orang atau 0.12%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Korumba berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Kokalukuna berjumlah 4 orang atau 0.17%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Poleang Barat berjumlah 5 orang
atau 0.21%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Tobuua berjumlah 2
orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Langara
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Masaloka berjumlah 5 orang atau 0.21%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Lainea berjumlah 3 orang atau 0.12%. Reponden yang berdomisili
di Kecamatan Sawa berjumlah 3 orang atau 0.12%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Masaloka Selatan berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kaboa berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Uluiwoi berjumlah 1 orang
atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Porigi berjumlah 1
orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wawonii Tengah
berjumlah 7 orang atau 0.29%. Reponden yang berdomisili di kecamatan
Konda berjumlah 8 orang atau 0.33%. Reponden yang berdomisili di
kecamatan Laute berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili
di kecamatan Ponre berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di kecamatan Aere berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di kecamatan Sampolawa berjumlah 5 orang atau 0.20%.
Reponden yang berdomisili di kecamatan anggoya berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Poleang Utara berjumlah 2
orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Loea berjumlah 5
orang atau 0.21%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Pasikolaga
berjumlah 10 orang atau 0.42%. Reponden yang berdomisili di kecamatan
Batupoara berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
kecamatan Rumbia berjumlah 5 orang atau 0.21%. Reponden yang
berdomisili di kecamatan Boro-Boro Lameuru berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di kecamatan Bukit Wolio Indah berjumlah 4
orang atau 0.17%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Huko-Huko
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di kecamatan
Jambu berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di
kecamatanMataiwoi berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di kecamatan Kontunaha berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di kecamatan Kasipute berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Padangguni berjumlah 1
orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Kampung Baru
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di kecamatan
Kapontori berjumlah 5 orang atau 0.21%. Reponden yang berdomisili di
kecamatan Sawerigadi berjumlah 11 orang atau 0.46%. Reponden yang
berdomisili di kecamatan Tiworo Utara berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di kecamatan Simpolawa berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Tiworo Tengah berjumlah 3
orang atau 0.12%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Tikep berjumlah
5 orang atau 0.21%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Batuh Putih
berjumlah 4 orang atau 0.17%. Reponden yang berdomisili di kecamatan
Wonggeduku Barat berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang
berdomisili di kecamatan Ereke berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden
yang berdomisili di kecamatan Maligano berjumlah 2 orang atau 0.08%.
Reponden yang berdomisili di kecamatan Batupoara berjumlah 5 orang atau
0.21%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Oelongku berjumlah 1 orang
atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Samaturu berjumlah 6
orang atau 0.25%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Angata
berjumlah 12 orang atau 0.5%. Reponden yang berdomisili di kecamatan
Bangkudu berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
kecamatan Aman berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili
di kecamatan Sidodadi berjumlah 5 orang atau 0.21%. Reponden yang
berdomisili di kecamatan Andabi berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden
yang berdomisili di kecamatan Bambu berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di kecamatan Kokalukuna berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Mowila berjumlah 9 orang
atau 0.37%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Morosi berjumlah 7
orang atau 0.29%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Moramo Utara
berjumlah 3 orang atau 0.12%. Reponden yang berdomisili di kecamatan
Lantrai Jaya berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
kecamatan Toronipa berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di kecamatan Lawata berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden
yang berdomisili di kecamatan Muna Barat berjumlah 6 orang atau 0.25%.
Reponden yang berdomisili di kecamatan Padaleu berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Lambandia berjumlah 8
orang atau 0.33%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Kolese berjumlah
1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di kecamatan Wowawanggu
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Ueesi berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Piasia berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili
di Kecamatan Sangia Wambulu berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Mowewe berjumlah 4 orang atau 0.17%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Anduonohu berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lasolo berjumlah 2 orang
atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Andolo berjumlah 3
orang atau 0.12%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Tahoa berjumlah
8 orang atau 0.33%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wawonii
Timur Laut berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Onembute berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Kaisabu Baru berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Toari berjumlah 2 orang atau
0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Uepai berjumlah 4 orang
atau 0.17%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Rarowatu berjumlah 5
orang atau 0.21%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Iwoimendaa
berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Konawe Selatan berjumlah 3 orang atau 0.12%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Wowanggu berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Tikke Raya berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Poleang Timur berjumlah 1 orang
atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Tobuuha berjumlah 2
orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Anawai
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Batauga berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Ghonsume berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Siompu Barat berjumlah 7 orang atau 0.29%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lamorende berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lasalimu Selatan berjumlah
2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wonggeduku
berjumlah 4 orang atau 0.17%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Pousu Jaya berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Watunohu berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Taubonto berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Wawombalata berjumlah 2 orang atau 0.08%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Punggolaka berjumlah 3 orang atau
0.12%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lalombaku berjumlah 1
orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wangsel
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Isolo berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Napano Kusambi berjumlah 7 orang atau 0.29%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Bondoala berjumlah 10 orang atau 0.42%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lahaji berjumlah 2 orang atau
0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Molawe berjumlah 2 orang
atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kokalukuna berjumlah
2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Rarowato
berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Miswolo berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Kontuka Wuna berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Kemaraya berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Karangploso berjumlah 1 orang
atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Walambenowite
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Ngapa berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Lahia berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili
di Kecamatan Kolono berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Mokoau berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Jatibali berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wawolesea berjumlah 4 orang atau
0.17%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Konawe berjumlah 7 orang
atau 0.29%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Bau-Bau berjumlah 2
orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wanggudu
berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Wawonggole berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Sorowalio berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Kedungadem berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wotorea berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kabaena Selatan berjumlah
1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Meluhu
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Langhia berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Tiwono Selatan berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Wawo berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden
yang berdomisili di Kecamatan Malaha berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Bombana berjumlah 4 orang atau
0.16%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Balandete berjumlah 1
orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Anggalamoare
berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Anggeduku Barat berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili
di Kecamatan Inalahi berjumlah 2 orang atau 0.08%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Watu-Watu berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Lauru berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Kapoila berjumlah 1 orang
atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Sabulakoa berjumlah 1
orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Batalawa
berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan
Pakue berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di
Kecamatan Telaga Gorontalo berjumlah 1 orang atau 0.04%. Reponden yang
berdomisili di Kecamatan Siatar Barat berjumlah 1 orang atau 0.04%.
Reponden yang berdomisili di Kecamatan Watungaran berjumlah 1 orang atau
0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Laino berjumlah 1 orang
atau 0.04%. Reponden yang berdomisili di Kecamatan Wakatobi berjumlah 1
orang atau 0.04%.
Tabel.V
Pekerjaan
JUMLAH
NO. NAMA PEKERJAAN
n %
1. TIDAK BEKERJA 288 12
2. IRT (IBU RUMAH TANGGA) 85 3.5
3. TENAGA KESEHATAN 22 0.9
4. PNS 73 3
5. TNI/PORLI 9 0.4
6. PELAJAR/MAHASISWA 1658 69
7. OJEK ONLINE 19 0.8
8. PEGAWAI SWASTA 104 4.3
9. WIRASWASTA 125 5.2
10. PETANI/NELAYAN 21 0.9
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel dan Diagram Pekerjaan diatas dari jumlah 2404


Reponden. Reponden selaku Ibu Rumah Tangga sebanyak 83 orang atau
3.5%. yang bekerja sebagai Tenaga Kesehatan berjumlah 22 orang atau 0.9 %.
Reponden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 73 orang atau 3%. yang
bekerja sebagai TNI/POLRI berjumlah 9 orang atau 0.4%. Reponden yang
merupakan mahasiswa berjumlah 1658 orang atau 69%. Reponden yang
bekerja sebagai ojek online berjumlah 19 orang atau 0.8%. Reponden yang
bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah 10 orang atau 4.3%. Reponden
yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 125 orang atau 5.2% dan
Reponden yang bekerja sebagai petani/nelayan berjumlah 21 orang atau 0.9%.

Tabel.VI
JUMLAH
NO. Covid 19 termasuk penyakit menular
N %
1. YA 2359 98.1
2. TIDAK 45 1.9
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan data tabel dan diagram diatas dari 2404 Reponden.


Reponden yang mengetahui Covid 19 termasuk penyakit menular berjulah
2359 orang atau 9.8 % dan jumlah Reponden yang tidak mengetauinya
berjumlah 45 orang atau 1.9 %

Tabel VII
Banyak orang tertular Covid 19 karena penyakit JUMLAH
NO.
ini belum ada obatnya n %
1. YA 2.141 89.1
2. TIDAK 263 10.9
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel dan diagram diatas. dari jumlah 2404 Reponden


yang menjawab ya pada pernyataan bahwa orang tertulir Covid19 karena
penyakit itu belum ada obatnya berjumlah 2.141 orang dan yang menjawab
tidak atas pernyataan tersebut berjumlah 263 orang atau 10.9 %
Tabel.VIII
JUMLAH
NO. Covid 19 menular melalui udara
n %
1. YA 1369 56.9
2. TIDAK 1035 43.1
TOTAL 2404 100
Sumber : Data Prmer 2020
Berdasarkan tabel diatas yang setuju atas pernyataan “Covid19
menular melalui udara” berjumlah 1369 orang atau 56.9%. sedangkan yang
menjawab tidak berjumlah 1035 orang atau 43.1%.
Tabel. IX
Tanda dan gejala Covid 19 adalah demam lebih JUMLAH
dari 380 Celcius. batuk. pilek. sakit tenggorokan.
NO.
letih. lesuh. sesak napas. Mengalami salah satu n %
dari gejala-gejala ini adalaht anda positif Corona
1. YA 1899 79
2. TIDAK 505 21
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020
Berdasarkan data diatas tanda. dari jumlah Reponden 2404 orang yang
mengetahui bahwa dan gejala Covid19 adalah demam lebih dari 38 0 Celcius.
batu. pilek. sakit tenggorokan. letih. lesu. sesak napas berjmlah 1899 orang
atau 79% sedangkan yang tidak mengetahuinya berjmlah 505 orang atau 21%.
Tabel.X
Cara pencegahan Covid 19 adalah tinggal di JUMLAH
NO.
rumah n %
1. YA 2341 97.4
2. TIDAK 63 2.6
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel diatas. menunjukan bahwa dari 2404 Reponden


yang ada di Sulawesi tenggara hanya 2341 orang atau 97.4% yang mengetahui
bahwa salah satu pencegahan penularan Covid19 adalah tinggal di rumah
sedangkan 63 orang atau 2.6% tidak mengetahui salah satu cara pencegahan
tersebut.
Tabel.XI
JUMLAH
NO. Kapan terakhir anda keluar rumah.
n %
1. KEMARIN 519 21.6
2. HARI INI 820 34.1
3. KEMARIN DULU 268 11.1
4. TIDAK PERNAH KELUAR SELAMA 641 26.7
MINGGU TERAKHIR
5. YANG LAINNYA 156 6.5
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan hasil tabel dan diagram diatas yang diambil pada tanggal
15 April 2020 menunjukan bahwa dari 2404 Reponden yang ada di Sulawei
Tenggara yang keluar dari rumah di hari sebelumnya yaitu 519 Reponden atau
21. 6 %. Reponden yang keluar pada hari itu berjumlah 820 Reponden atau
34.1%. Reponden yang tidak pernah keluar selama minggu terakhir berjumlah
641 Reponden atau 11.1% dan Reponden yang memilih opsi dengan ‘yang
lainnya’ seperti Setiap Hari, Sering Keluar Rumah, Jarang Keluar Rumah,
Semenjak Muncul Virus Covid-19, Lupa berjumlah 16 Reponden atau 6.5%.
Tabel.XII
JUMLAH
NO. Apa alasan anda keluar rumah
n %
1. PERGI BELANJA 817 34.1
2. URUSAN PEKERJAAN/URUSAN PENTING 486 20.1
3. PULANG MUDIK 225 9.4
4. LAINNYA 876 36.4
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan hasil tabel dan diagram diatas dari jumlah total 2404
Reponden sebanyak 817 Reponden atau 34.1 % alasan keluar rumah karena
berbelanja. 486 Reponden atau 20.1% keluar rumah dengan alasan pekerjaan
atau urusan penting. 225 Reponden atau 9.4% dengan alasan pulang mudik
dan alasan lainnya seperti Berkebun, Bosan, Berjemur, Nongkrong, Olahraga,
Ke Tempat Beribadah, Bertemu Keluarga/Teman/Tetangga, Melayat, Jalan-
Jalan, Mencari Jaringan, Membersihkan Halaman Rumah dan kegiatan
Membuang Sampah berjumlah 876 orang atau 36.4%.
Tabel XIII
Kapan terakhir kali anda menghadiri acara JUMLAH
NO. kumpul-kumpul (nongkrong. arisan. bertamu.
n %
silaturahim. reuni. dll)
1. KEMARIN 314 13.1
2. 1 MINGGU TERAKHIR 259 10.8
3. 2 MINGGU TERAKHIR 183 7.6
4. 3 MINGGU TERAKHIR 121 5
5. BULAN LALU 590 24.5
6. 2 BULAN LALU 170 7.1
7. TIDAK PERNAH 445 18.5
8. LUPA 234 9.7
9. LAINNYA 88 3.7
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan hasil tabel dan diagram diatas yang diambil pada tanggal
15 April 2020 menunjukan bahwa dari 2404 Reponden yang ada di Sulawei
Tenggara yang keluar dari rumah untuk menghadiri acara kumpul-kumpul di
hari sebelumnya berjumlah 314 atau 13.1 %. dalam waktu 1 minggu terakhir
berakhir berjumlah 259 atau 10.8 %. dalam waktu 2 minggu terakhir 183
Reponden atau 7.6%. dalam 3 minggu terakhir berjumlah 121 atau 5%. bulan
lalu berjumlah 590 Reponden atau 24.5 %. 2 bulan lalu 170 Reponden atau 7.1
%. Reponden yang tidak pernah keluar berjumlah 445 atau 18.5%. Reponden
dengan jawaban lupa 234 Reponden atau 9.7% dan responden yang memilih
opsi ‘lainnya’ seperti Hari Ini, Sebelum Covid-19 Menyebar, Sesudah Covid-
19 Menyebar berjumlah 88 orang atau 3.7 %.
Tabel.XIV
Saya selalu mencuci tangan memakai sabun pada JUMLAH
NO.
air mengalir. minimal 40 detik n %
1. SERING 1326 55.2
2. KADANG-KADANG 948 39.4
3. TIDAK PERNAH 68 2.8
4. TIDAK TAU 39 1.6
5. YANG LAIN 23 1
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel dan diagram diatas Reponden yang sering mencuci


tangan memakai sabun pada air mengalir. minimal 40 detik berjumlah 1326
orang atau 55.2%. yang kadang-kadang melakukannya berjumlah 948 orang
atau 39.4%. yang tidak pernah melakukannyayakni 68 orang taau 2.8 %.
Reponden yang tidak tau berjumlah 39 orang atau 1.6 % dan Reponden yang
memilih opsi ‘yang lain’ seperti Minimal 20 Detik, Setiap Kali Membutuhkan
Dan Sebelum & Sesudah Makan Saja berjumlah 23 orang atau 1%
Tabel.XV
JUMLAH
NO. Jika keluar rumah apa yang harus anda lakukan
n %
1. MENGGUNAKAN MASKER 1432 59.5
2. JAGA JARAK 219 9.1
3. CUCI TANGAN PAKAI SABUN 9 0.4
4. MEMBAWA HANDSANITIZER 29 1.2
5. HINDARI KERUMUNAN 33 1.4
6. MELAKUKANNYA SECARA BERSAMAAN 259 10.8
7. LAINNYA 423 17.6
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan data diatas jumlah Reponden yang keluar menggunakan


masker berjumlah 1432 orang atau 59.5%. Reponden yang keluar dengan
menjaga jarak berjumlah 219 orang atau 9.1.%. Reponden yang mencuci
tangan pakai sabun jika keluar rumah berjumlah 9 orang atau 0.4 %.
Reponden yang jika keluar rumah membawa handsanitizer berjumlah 29
orang atau 1.2%. Reponden yang jika kelaur rumah dan menghindari
kerumunan berjumlah 3 orang atau 1.4% dan Reponden yang melakukan
semua seperti menggunakan masker. menjaga jarak. mencuci tangan
menggunakan sabun. membawa handsanitizer dan menghindari kerumunan
berjumlah 259 orang atau 10.8 %. Sedangkan Reponden yang memilih
jawaban ‘yang lain’ berjumlah 423 orang atau 17.6%.
Tabel.XVI
Saya selalu mandi dan berganti pakaian setelah JUMLAH
NO.
bepergian n %
1. SERING 1691 70.3
2. KADANG-KADANG 646 26.9
3. TIDAK PERNAH 37 1.5
4. TIDAK TAU 12 0.5
5. YANG LAIN 18 0.8
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasrkan Tabel dan diagram diatas perilaku Reponden yang sering


untuk selalu mandi dan berganti pakaian setelah bepergian berjumlah 1691
orang atau 70.3%. Reponden yang kadang-kadang melakukannya berjumlah
646 orang atau 269%. Reponden yang tidak pernah melakukannya berjumlah
37 orang atau 1.5%. dan Reponden yang tidak tau tentang hal ini berjumlah 12
orang atau 0.5%. Sedangkan Reponden yang memilih pilihan ‘yang lain’
seperti Selalu, Jarang Dan Tergantung Jarak Berjumlah 18 orang atau 0.8%.
Tabel.XVII
JUMLAH
NO. Saya tetap merokok selama pandemic Covid 19
n %
1. SERING 165 6.9
2. KADANG-KADANG 201 8.4
3. TIDAK PERNAH 1864 77.5
4. JAWABAN LAIN 58 2.4
5. TIDAK TAU 42 1.7
6. YANG LAIN 74 3.1
TOTAL 2404 100
Sumber : Data Primer 2020
Berdasarkan tabel dan diagram diatas. Reponden yang masih sering
merokok selama pandemic Covid19 berjumlah 165 orang atau 6.9%.
sedangkan Reponden yang jarang-jarang merokok selama pandemic Covid19
berjumlah 201 orang atau 8.4%. Reponden dengan jawaban lain berjumlah
58% atau 2.4%. Reponden dengan jawaban tidak tau berjumlah 42 orang atau
1.7% sedangkan Reponden dengan memilih ‘yang lain’ seperti Tidak
Merokok/ bukan perokok, kalau lagi bosan, seminggu yang lalu terakhir
merokok berjumlah 74 orang atau 3.1 %.
Tabel.XIII
Saya selalu mengonsumsi makanan bergizi JUMLAH
NO. seimbang (nasi. ikan. sayur. buah) selama
n %
pandemic Covid 19
1. SERING 1501 62.4
2. KADANG-KADANG 836 34.8
3. TIDAK PERNAH 33 1.4
4. JAWABAN LAIN 10 0.4
5. TIDAK TAU 12 0.5
6. YANG LAIN 12 0.5
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020
Berdasarkan tabel dan diagram diatas Reponden yang sering untuk
selalu mengonsumsi makanan bergisi seimbang (nasi. ikan. sayur. buah)
selama Pandemi Covid19berjumlah 1501 orang atau 62.4%. Reponden yang
kadang-kadang mengonsumsi makanan bergisi seimbang selama pandemic
Covid19 berjumlah 836 orang atau 34.8%. Reponden yang tidak pernah
mengonsumsi makanan bergizi seimbang berjumlah 33 atau 1.4%. Reponden
yang memilih jawaban lain berjumlah 10 orang atau 0.4%. Reponden yang
memilih jawaban tidak tau berjumlah 12 orang dan Reponden yang menjawab
‘yang lain’ seperti Jarang makan buah, Hanya makan sayur, Makan apa saja
yang ada/tersedia Berjumlah 12 orang atau 0.5%.
Tabel.XIX
Saya selalu mengonsumsi Suplemen dan JUMLAH
NO.
Multivitamin selama pandemic Covid 19 n %
1. SERING 582 24.2
2. KADANG-KADANG 1128 46.9
3. TIDAK PERNAH 653 27.2
4. TIDAK TAU 30 1.2
5. YANG LAIN 11 0.5
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020
Berdasarkan tabel dan diagram diatas Reponden yang sering untuk
selalu mengonsumsi Suplemen dan Multivitamin selama pandemic Covid19
berjumlah 582 orang atau 24.2%. Reponden yang kadang-kadang
melakukannya berjumlah 1128 orang atau 46.9 %. Reponden yang tidak
pernah melakukannya 653 orang atau 27.2%. Reponden dengan jawaban tidak
tau 30 orang atau 1.2 % dan Reponden yang menjawab dengan opsi ‘yang
lainnya’ seperti Hanya Vitamin C Saja berjumlah 11 orang atau 0.5%.
Tabel.XX
Saya memiliki salah satu penyakit kronis seperti JUMLAH
NO.
Diabetes. HT. Jantung. Kanker n %
1. YA 95 3.96
2. TIDAK 2309 96.04
TOTAL 2404 100
Sumber : data primer 2020
Berdasarkan tabel hasil diatas Reponden yang memiliki salah satu
penyaki kronis seperti Diabetes. HT. Jantung. dan kanker berjumlah 95 orang
atau 3.96% sedangkan jumlah Reponden yang tidak memiliki penyakit kronis
berjumlah 2309 orang atau 96.04%.
Tabel.XX1
Apakah arti Sosial Distance/Physical Distance JUMLAH
NO.
menurut anda (jawaban bebas) n %
1. JAGA JARAK/PEMBATASAN 64.2
SOSIAL/PEMBATASAN FISIK 1543
2. HINDARI KERUMUNAN 100 4.1
3. BERDIAM DIRI DIRUMAH 146 6.1
4. TIDAK TAU 117 4.9
5. YANG LAIN 498 20.7
TOTAL 2404 100
Sumber: Data Primer 2020
Berdasarkan tabel dan diagram diatas Reponden yang memahami arti
social distance /physical distance sebagai jarak/pembatasan social/pembatasan
fisik berjumlah 1543 orang atau 64.2%. Reponden yang mengartikan social
distance/physical distance sebagai menghindari kerumunan berjumlah100
orang atau 4.1 %. Reponden yang mengartikannya sebagai berdiam diri di
rumah berjumlah 146 orang atau 6.1%. Reponden yang tidak mengetahui
artinya berjumlah 117 orang atau 4.9% dan Reponden yang memiih opsi ‘yang
lain’ seperti Memutus/memperlambat rantai penyebaran Tidak membuat
keramaian, Lockdown, Upaya pencegahan, Peraturan yang harus dipatuhi,
Pembatasan social/ruang gerak, Menghindari kontak langsung, Kepedulian
antar sesama berjumlah 498 orang atau 20.7%.

Tabel.XXII
Jika ada tetangga saya yang OTG.ODP. dan PDP JUMLAH
NO.
saya akan menjauhinya n %
1. YA 1828 76
2. TIDAK 417 17
3. YANG LAIN 159 7
TOTAL 2404 100
Sumber: data primer 2020

Berdasarkan tabel dan diagram diatas Reponden yang menjawab ya


atas pernyataan akan menjauhi tetangga yang OTG.ODP. dan PDP berjumlah
1828 orang atau 76%. Reponden yang menjawab tidak berjumlah 417 orang
atau 17% dan Reponden yang memilih opsi ‘yang lain’ seperti Memberi
dukungan /support, Menjaga jarak, Tidak berinteraksi secara langsung, Tetap
waspada, Mengikuti protokol kesehatan, Memutus silaturahmi, Menyusurh
untuk mengisolasi diri/menghubungi satgas covid-19 berjumlah 159 orang
atau 7%.
Tabel.XXIII
JUMLAH
NO. Jika Anda memilih "Ya" apa alasan Anda
n %
1. TAKUT TERTULAR 551 22.92
2. ANTISIPASI/MENCEGAH/AGAR TIDAK 25.96
TERTULAR 624
3. VIRUS TERSEBUT BERBAHAYA 41 1.70
4. MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN 147 6.11
5. YANG LAIN 643 26.75
6. JAWABAN TIDAK 398 16.56
TOTAL 2404 100
Sumber: data primer 2020

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dari Reponden yang menjawab


ya dengan alasan takut tertular berjumlah 551 orang atau 22.92%. Reponden
yang menjawab ya dengan alasan antisipasi/menegah/agar tidak tertular
berjumlah 624 orang atau 25.96%. Reponden yang menjawab ya dengan
alasan virus tersebut berbahaya berjumlah 41 orang atau 1.70%. Reponden
yang menjawab ya dengan alasan memutus mata rantai penularan berjumlah
147 orang atau 6.11%. Reponden dengan yang memilih opsi ‘yang lain’
dengan alasan lain aseperti Menjaga jarak, Lebih berhati-hati/waspada,
Corona bukan aib, Dapat menyebar di masyarakat, Harus dikarantina, Karena
masih dalam pengawasan, Memberi motivasi/dukungan, Menjauh untuk
sementara waktu, Laporkan ke petugas kesehatan, Jauhi penyakitnya bukan
orangnya berjumlah 643 orang atau 26.75% dan Reponden dengan memilih
jawaban tidak berjumlah 398 orang atau 16.56%.
Tabel.XXIV
NO. Jika ada tetangga saya yang berprofesi sebagai JUMLAH
n %
Perawat/Dokter yang merawat langsung
pasienCovid 19 saya akan menjauhinya
1. YA 1207 50.2
2. TIDAK 1013 42.1
3. YANG LAIN 184 7.7
TOTAL 2404 100
Sumber : data Primer 2020

Berdasarkan tabel dan diagram diatas Reponden yang setuju untuk


pernyataan bahwa akan menjauhi tetangga yang berprofesi sebagai
Perawat/Dokter yang merawat langsung pasien Covid 19 berjumlah 1207
orang atau 50.2%, Reponden yang menjawab tidak berjumlah 1013 orang atau
42.1 % dan Responden yang memilih opsi ‘yang lain’ dengan beragam alasan
seperti Dia telah menyelamatkan dan membantu mereka yang terkena covid19
maka tidak seharusnya kita menjauhi ataupun mengucilkannya, melainkan kita
harus mendukung dan selalu memberinya semangat karena pastinya dia
mengalami hal yang sangat berat melihat puluhan bahkan ribuan orang
meninggal dan menderita didepan matanya sendiri, Jaga jarak, Bingung antara
menjauhinya atau tidak, Tergantung, Kalau sehat tidak masalah tapi kalau ada
ciri-ciri terkena maka saya jauhi, Tergantung kondisi lingkungan, Memberi
semangat dan doa, biasa saja dan di karantina selama 14 hari berjumlah 184
orang atau 7.7%.
Tabel.XXV
NO. Jika memilih "Ya" apa alasan anda JUMLAH
n %
1. TAKUT TERTULAR 445 18.51
2. ANTISIPASI/MENCEGAH/AGAR TIDAK 21.59
TERTULAR 519
3. VIRUS TERSEBUT BERBAHAYA 43 1.79
4. MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN 88 3.66
5. YANG LAIN 650 27.04
6. JAWABAN TIDAK 659 27.41
TOTAL 2404 100
Sumber: data primer 2020

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dari Reponden yang menjawab ya


degan alasan takut tertular berjumlah 445 orang atau 18.51%. Reponden yang
menjawab ya dengan alasan antisipasi/menegah/agar tidak tertular berjumlah 519
orang atau 21.59%. Esponden yang menjawab ya dengan alasan virus terssebut
berbahaya berjumlah 43 orang atau 1.79%. Reponden yang menjawab ya dengan
alasan memutus mata rantai penularan berjumlah 88 orang atau 3.66%. Reponden
dengan jawaban ‘yang lain’ dengan alasan lain seperti Tetap waspada, Tanggung
jawab/tugas, Masuk kategori ODP, Tidak menjauhinya tetapi menjaga jarak aman,
Mematuhi sosial distance, Penyakit itu sangat berbahaya, Perawat/dokter harus
mengisolasi diri, Menjaga keamanan & kesehatan, Kemungkinan besar sudah
terjangkit penyakit tersebut, Memberikan semangat, Untuk melindungi keluarga
& diri sendiri, Tergantung, Tidak tau/tanpa alasan berjumlah 650 orang atau
27.04% dan Reponden dengan jawaban tidak berjumlah 659 orang atau 27.41%.
Tabel.XXVI
Jika ada tetangga saya yang meninggal karena JUMLAH
Covid 19 maka saya akan melarang/menolak
NO.
pemakaman mereka di lingkungan tempat tinggal n %
saya
1. YA 671 27.91
2. TIDAK 1679 69.84
3. YANG LAIN 54 2.25
TOTAL 2404 100
Sumber: data primer 2020

Berdasarkan tabel dan diagram diatas Reponden yang menjawab ya


tentang melarang/menolak pemakaman tetangga yang meninggal akibat
Covid19 di lingkungan tempat tinggalnya berjumlah 671 rang atau 27.91%.
reponden yang menjawab tidak menolak terhadap pemakaman tersebut
berjumlah 1679 orang atau 69.84% dan Reponden yang memilih opsi ‘yang
lain’ seperti Tergantung Jarak/Lingkungan, Tidak Tau, Urusan
Keluarga/Tenaga Medis, Sesuai Tatacara Prosedur Pemakaman, Dibuatkan
Tempat Khusus berjumlah 54 orang atau 2.25%.
Tabel.XXVII
JUMLAH
NO. Jika memilih "Ya" apa alasan anda
n %
1. TAKUT TERTULAR 248 10.31
2. ANTISIPASI/MENCEGAH/AGAR TIDAK 6.82
TERTULAR 164
3. VIRUS TERSEBUT BERBAHAYA 30 1.25
4. MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN 18 0.75
5. YANG LAIN 643 26.75
6. JAWABAN TIDAK 1301 54.12
TOTAL 2404 100
Sumber: data primer 2020

Berdasarkan tabel dan diagram diatas Reponden dengan menjawab ya


dengan alasan takut tertular berjumlah 248 orang atau 10.31%. Reponden
yang menjawab ya dengan alasan antisipasi/mencegah/agar tidak tertular
berjumlah 164 orang atau 6.82 %. Reponden yang menjawab ya dengan alasan
virus tersebut berbahaya berjumlah 30 orang atau 1.25 %. Reponden yang
menjawab ya dengan alasan memutus mata rantai penularan berjumlah 18
orang atau 0.75%. Reponden dengan memilih opsi ‘yang lain’ memiliki alasan
lain seperti Virus tersebut tidak akan mati walaupun telah menjadi mayat,
adapula yang menjawab Virus tersebut akan mati setelah telah menjadi mayat,
Khawatir akan dampaknya, Dibuatkan tempat pemakaman khusus,
Tergantung pribadi masing-masing dan pihak medis, Sesuai, tata cara
prosedur pemakaman, Meresahkan masyarakat, Takutnya menambah ODP,
Tidak mempunyai wewenang melarang pemakaman tersebut, Pernyataan yang
benar dilakukan, Berbahaya, Untuk menghindari adanya keramaian, Supaya
lingkungan sekitar aman, Bingung, Tidak tau, Bisa menular melalui udara
berjumlah 643 orang atau 26.75% dan Reponden dengan jawaban tidak
berjumlah 1301 orang atau 54.12%.

3.2 Rekomendasi Kelompok Berdasarkan Hasil Survei Yang Telah Di


Jabarkan Pada Point 1 (Satu)
Dalam kondisi saat ini, virus corona bukanlah suatu wabah yang bisa
diabaikan begitu saja. Jika dilihat dari gejalanya, orang awam akan
mengiranya hanya sebatas influenza biasa, tetapi bagi analisis kedokteran
virus ini cukup berbahaya dan mematikan. Saat ini di tahun 2020,
perkembangan penularan virus ini cukup signifikan karena penyebarannya
sudah mendunia dan seluruh negara merasakan dampaknya termasuk
Indonesia.
Berdasarkan hasil survey yang telah di lakukan rekomendasi yang kami
anjurkan yaitu :
1. Pemerintah membuat kebijakan agar masyarakat melakukan pola
hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mencegah penularan kontak
langsung.
2. Pengadaan alat kesehatan penunjang pemeriksaan, ruang isolasi, dan
Alat Pelindung Diri (APD).
3. Memberikan edukasi tentang Covid-19 dan pencegahannya kepada
masyarakat melalui media massa.
4. Mempublikasikan informasi terkait layanan penanganan Covid-19
disetiap daerah.
5. Merekomendasikan agar masyarakat dapat meminimalisir waktu
keluar rumah.
6. Pemerintah daerah memberikan bantuan tanpa syarat kepada
masyarakat.
7. Memberikan konsekuensi yang cukup berat kepada masyarakat yang
melanggar kebijakan terkait pencegahan penularan Covid-19.
8. Melibatkan aparat pemerintah baik itu sipil, tentara, polisi dan
sebagainya terkait dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.
9. Setiap daerah atau perbatasan harus memiliki pos keamanan.
10. Pemberian edukasi atau informasi kepada masyarakat mengenai
penanganan jenazah penderita Covid-19 yang sudah sesuai dengan
protocol WHO.
BAB IV PEMBAHASAN
Berdasarkan data tabel 3.1 menunjukkan bahwa dari total keseluruhan
responden, yang terbanyak yaitu responden dengan jenis kelamin perempuan
sebanyak 1.477 orang dengan persentase 61,4%, sedangkan responden dengan
jenis kelamin laki-laki yaitu 927 orang dengan persentase 38,6%. Data dari WHO
report menunjukkan bahwa resiko terkena covid-19 yaitu lebih banyak terjadi
pada laki-laki daripada perempuan. Distribusi jenis kelamin yang lebih banyak
pada laki-laki diduga terkait dengan prevalensi perokok aktif yang lebih tinggi
(Susilo et al., 2020). Pada tabel 3.2 menunjukkan bahwa distribusi responden
terbanyak yaitu usia 15-19 tahun dengan persentase 43,6% dan distibusi
responden paling sedikit yaitu pada usia 55-59 tahun yang berjumlah 6 orang
dengan persentase 0,3%. Dari laporan WHO (situation report) menyatakan bahwa
semua usia rentan berisiko terkena atau tertular Covid-19 terkecuali usia 10-19
tahun (Practice, 2020). Lebih rentan terkena yaitu lansia (60+) dan orang-orang
yang sudah memiliki keadaan medis sebelumnya seperti tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker dan diabetes. Berdasarkan tabel 3.3
menunjukkan bahwa distribusi responden dari keseluruhan jumlah data yang ada,
bahwa distribusi responden terbanyak yaitu responden dengan daerah domisili di
kendari yaitu sebanyak 948 orang dengan persentase 39,4%, dan distribusi
responden terendah yaitu responden dengan daerah domisili di Buton Selatan
yaitu sebanyak 24 orang atau 1%. Menurut laporan WHO, orang-orang yang
berisiko tertular covid-19 yaitu orang yang tinggal atau mengunjungi wilayah-
wilayah yang dimana penyakit ini telah menyebar. Dan untuk di wilayah Sulawesi
Tenggara sendiri daerah dengan angka kejadian covid-19 (positif Covid-19)
paling tinggi yaitu di Kendari (Practice, 2020).
Pada tabel 3.4 responden berdasarkan kecamamatan dapat dilihat bahwa
sebagian besar yang mengisi survey ini berasal dari kecamatan yang ada di kota
kendari yaitu kecamatan poasia sebanyak 158 responden dengan persentasi
6,57%. Sedangkan untuk kecamatan lainnya yang jumlahnya sedikit sebagian
besar adalah kecamatan yang berasal dari luar kota kendari. Frekuensi Responden
Berdasarkan pekerjaan pada tabel 3.5 dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden yang mengisi survey ini adalah kalangan pelajar/mahasiswa sebanyak
1.658 responden dengan dengan presentasi 69%, dan yang paling sedikit adalah
19 responden dengan presentasi 0,8% adalah ojek online. Dari segi pekerjaan atau
profesi yang lebih rentan terkena penyakit Covid-19 adalah tenaga medis. Hal ini
berdasarkan Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) adalah kontak erat. Menurut Center for Disease
Control and Prevention tenaga medis merupakan salah satu populasi yang berisiko
tinggi tertular, di lihat dari beberapa kasus yang ada di beberapa negara seperti di
Italia, sekitar 9% kasus Covid-19 adalah tenaga medis. Di China, lebih dari 3.300
tenaga medis juga terinfeksi, dengan mortalitas sebesar 0,6% (SUSILO, 2020).
Berdasarkan tabel Pengetahuan Masyarakat Mengenai Covid-19, “Apakah Covid-
19 Termasuk Penyakit Menular”, ada 2.359 responden dengan presentasi 98,1%
menjawab “YA” bahwa Covid-19 adalah penyakit menular. Sedangkan 45
responden dengan presentasi 1,9% menjawab “TIDAK” bahwa Covid-19 bukan
merupakan penyakit menular. Buku Panduan Pencegahan Coronavirus
menjelaskan bahwa Covid-19 atau coronavirus adalah virus yang terkait dengan
infeksi pernapasan, merujuk pada virus yang menyerang dan berkembang biak di
sel epitel saluran pernapasan yang dapat menyebabkan gejala pernapasan dan
sistemik. Secara teoritis, semua patogen yang menyebabkan pneumonia
komunitas memiliki potensi penularan dari manusia ke manusia. Cara penularan
dari sumber infeksi ke populasi yang rentan adalah penularan percikan (droplet
transmission), penularan kontak, dan penularan melalui udara. Selain dari suhu
udara yang dingin, faktor-faktor utama seperti pergerakan populasi (misalnya,
migrasi yang cukup besar selama Festival Musim Semi di Cina) membuat
penyakit infeksi pernapasan lebih mudah terjangkit di musim dingin.
Penularannya terutama melalui percikan cairan yang dihembuskan oleh pasien
atau pembawa virus ketika mereka batuk atau bersin (Zhou, n.d.). Hal ini
menunjukan bahwa covid-19 atau coronavirus itu merupakan penyakit menular,
Namun dari hasil survey yang dapat kita lihat pada tabel, masih ada sebagian
orang yang belum begitu paham tentang covid-19. Rekomendasi yang kami
anjurkan adalah bahwa setiap daerah harus diberikan edukasi tentang Covid-19
dan pencegahannya kepada masyarakat melalui media massa agar mampu
menambah pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tersebut.
Pada tabel 3.7 tanggapan responden mengenai indikator banyak orang
tertular Covid-19 karena penyakit ini belum ada obatnya, terdapat 2.141 dengan
persentase 89,1% yang menjawab “YA” dan terdapat 263 responden dengan
persentase 10,9% yang menjawab “TIDAK”. Saat ini, tidak ada pengobatan
antivirus khusus terhadap Covid-19. Pasien umumnya menerima perawatan
suportif untuk menghilangkan gejala dengan menghindari pengobatan
antimikroba yang tidak bertanggung jawab atau tidak pantas, terutama
dikombinasikan dengan antimikroba spektrum luas. Saat ini, tidak ada vaksin
untuk melawan penyakit baru ini. Untuk mengembangkan vaksin baru sebagai
obat Covid-19 ini mungkin perlu waktu yang cukup lama(Zhou, 2020). Adapun
cara-cara yang dapat digunakan untuk mengobati pasien Covid-19, yaitu :
1) Tempatkan pasien di tempat tidur, berikan perawatan suportif, pertahankan
hidrasi dan keseimbangan elektrolit yang baik, homeostatis internal, dan
pantau dengan cermat tanda-tanda vital dan saturasi oksigen.
2) Pantau hasil tes darah dan urin rutin, protein C-reaktif (CRP), indikator
biokimiawi (enzim hati, enzim miokard, fungsi ginjal, dll.), Dan fungsi
koagulasi yang sesuai. Lakukan analisis gas darah arteri saat dibutuhkan,
dan tinjau foto rontgen dada secara teratur.
3) Menurut perubahan saturasi oksigen, berikan terapi oksigen efektif tepat
waktu, termasuk kateter hidung, masker oksigen, terapi oksigen aliran
tinggi transnasal, dan ventilasi mekanis noninvasif atau invasif, dll.
4) Terapi antivirus: Saat ini tidak ada obat antivirus dengan kemanjuran yang
baik.
5) Menerapkan pengobatan obat antibakteri: memperkuat pemantauan
bakteriologis, dan memulai pengobatan antibakteri ketika ada bukti infeksi
bakteri sekunder.
6) Perawatan pengobatan tradisional Tiongkok. Obati sesuai dengan sindrom
(Zhou, 2020).
Pada tabel 3.8 mengenai indikator Covid-19 menular melalui udara, yang
menjawab YA sebanyak 1.369 responden dengan persentase 56,9% dan yang
menjawab TIDAK sebanyak 1.035 responden dengan persentase 43,1%. Ada
beberapa rute penularan yang diyakini dapat menularkan Covid-19 namun masih
ada beberapa rute yang belum dapat dipastikan seperti penularan melalui udara
atau penularan aerosol dimana penularan aerosol ini dapat terjadi ketika percikan-
percikan bertahan di udara dan kehilangan kandungan air, patogennya tertinggal
dan membentuk inti percikan (yaitu aerosol). Aerosol-aerosol ini dapat terbang ke
lokasi yang jauh, mengakibatkan penularan jarak jauh. Cara penularan ini disebut
penularan aerosol. Namun, belum ada bukti yang menunjukkan virus corona baru
ini dapat ditularkan melalui aerosol (Zhou, 2020). Sehingga, unutk menantisipasi
terjadinya penularan maka masyarakat dapat menggunakan APD saat sedang
beraktivitas diluar rumah dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan baik saat di
rumah maupun saat sedang di luar rumah. Indikator “Tanda dan gejala Covid-19
adalah demam lebih dari 38O Celcius, batuk, pilek, sakit tenggorokan, letih, lesuh,
sesak napas. Mengalami salah satu dari gejala-gejala ini adalah tanda positif
Corona.” pada tabel 3.9, yang menjawab “YA” 1.869 responden dengan
persentase 79% dan 505 responden dengan persentase 21% yang menjawab
“TIDAK”. Awal terjangkitnya pasien dengan Covid-19 terutama termanifestasi
sebagai demam, tapi beberapa pasien mungkin tidak mengalami demam dan
hanya merasakan menggigil serta gejala-gejala sakit pernapasan, yang dapat
muncul bersamaan dengan batuk kering yang ringan, rasa lelah, kesulitan
bernapas, diare, dll. Meskipun demikian, kemunculan pilek, dahak atau sputum,
dan gejala-gejala lainnya jarang terjadi. Pasien mungkin mengalami kesulitan
bernapas secara bertahap. Pada kasus yang berat, penyakit ini dapat memburuk
dengan cepat, mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik,
asidosis metabolik ireversibel, dan gangguan koagulasi hanya dalam hitungan
hari. Beberapa pasien awalnya merasakan gejala ringan tanpa demam.
Kebanyakan pasien memiliki prognosis yang baik, meskipun beberapa berubah
menjadi sakit kritis dan kadang menjadi fatal (Zhou, 2020).
Berdasarkan tabel 3.10 dapat dilihat bahwa yang paling tinggi pada
indikator “YA” ternyata 2.341 responden dengan presentase 37,4% dan yang
paling rendah pada indikator “TIDAK” dengan 63 responden dengan presentase
2,6%. Pencegahan covid 19 dengan cara tinggal dirumah, terdapat beberapa
prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah persebaran virus
pernapasan, yaitu menjaga kebersihan diri/personal dan rumah dengan cara:
Mencuci tangan lebih sering dengan sabun dan air setidaknya 20 detik atau
menggunakan hand sanitizer, serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan,
sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung,
batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan, Hindari
menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci, Jangan
berjabat tangan, Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala
sakit, Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas dan ketiak atau
dengan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan,
Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah berpergian dan
Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda- benda yang sering
disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lainlain),
gagang pintu, dan lain-lain. Pencegahan level masyarakat dengan Pembatasan
Interaksi Fisik (Physical contact/physical distancing) yaitu Tidak berdekatan atau
berkumpul di keramaian atau tempat-tempat umum,jika terpaksa berada di tempat
umum gunakanlah masker, Tidak menyelenggarakan kegiatan/pertemuan yang
melibatkan banyak peserta (mass gathering), Hindari melakukan perjalanan baik
ke luar kota atau luar negeri, Hindari berpergian ke tempat-tempat wisata,
Mengurangi berkunjung ke rumah kerabat/teman/saudara dan mengurangi
menerima kunjungan/tamu, Mengurangi frekuensi belanja dan pergi berbelanja.
Saat benar-benar butuh, usahakan bukan pada jam ramai, Menerapkan Work From
Home (WFH), Jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter (saat mengantri,
duduk di bus/kereta) dan Untuk sementara waktu, anak sebaiknya bermain sendiri
di rumah. Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah (Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, 2020). Berdasarkan tabel 3.11 dapat kita
lihat bahwa yang paling tinggi pada indikator hari ini sebanyak 820 responden
dengan presentase 34,1% dan yang paling rendah pada indikator ‘yang lainnya’
seperti setiap hari, sering keluar rumah, jarang keluar rumah sebanyak 156
responden dengan presentase 6.5% masih banyak masyarakat yang masih
beraktivitas diluar rumah dimana hal ini Sesuai dengan Undang-undang No. 6
tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, untuk mengurangi penyebaran
suatu wabah perlu dilakukan Karantina Kesehatan, termasuk Karantina Rumah,
Pembatasan Sosial, Karantina Rumah Sakit, dan Karantina Wilayah. Karantina
rumah adalah upaya pembatasan penghuni dalam suatu rumah beserta isinya yang
diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi untuk mencegah penyebaran
penyakit atau kontaminasi. Masyarakat lain di luar rumah tersebut harus
menghindari berinteraksi langsung dengan penghuni rumah atau tidak boleh
menggunakan/ bersentuhan dengan barang yang belum didisinfeksi. Apabila
masyarakat menjalani karantina rumah maka harus berkomunikasi per telpon
dengan keluarga di luar rumah tersebut secara periodik, dan meminta dukungan
apabila memerukan bantuan. Karantina rumah dilakukan melalui isolasi diri,
Isolasi diri Isolasi diri dilakukan dengan memantau kondisi kesehatan diri sendiri
dengan menghindari kemungkinan penularan dengan orang-orang sekitar
termasuk keluarga, melaporkan kepada fasyankes terdekat kondisi kesehatannya.
Yang dilakukan saat isolasi diri: Tinggal di rumah dan tidak boleh berinteraksi
dengan masyarakat, Menggunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lain, Jika
memungkinkan jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota keluarga lain,
Menggunakan masker selama isolasi diri , Melakukan pengukuran suhu harian
dan observasi gejala klinis. Hindari pemakaian bersama peralatan makan,
peralatan mandi dan linen/sprei, Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap
pagi, Jaga kebersihan dengan cairan disinfektan dan Hubungi segera fasyankes
jika mengalami perburukan gejala untuk perawatan lebih lanjut. (Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19, 2020).
Berdasarkan table 3.12 dapat dilihat bahwa yang paling tinggi pada
indikator yang lainnya seperti berkebun, bosan, berjemur, nongkrong, olahraga,
ketempat beribadah, bertemu keluarga/teman/tetangga sebanyak 876 responden
dengan presentse 36,4% dan yang rendah pada indikator pulang mudik sebanyak
225 responden dengan presentase 9.4%. Banyak masyarakat yang masih keluar
rumah dengan alasan karena pergi belanja, urusan pekerjaan/urusan penting,
pulang mudik dan yang lainnya, dalam hal ini masyarakat juga harus
memerhatikan agar memutuskan rantai penyebaran covid 19 dengan cara Jaga
Jarak Fisik dan Pembatasan Sosial (Physical and Social Distancing) Pembatasan
sosial adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah.
Pembatasan sosial ini dilakukan oleh semua orang di wilayah yang diduga
terinfeksi penyakit. Pembatasan sosial berskala besar bertujuan untuk mencegah
meluasnya penyebaran penyakit di wilayah tertentu. Pembatasan sosial berskala
besar paling sedikit meliputi: meliburkan sekolah dan tempat kerja; pembatasan
kegiatan keagamaan; dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.
Selain itu, pembatasan social juga dilakukan dengan meminta masyarakat untuk
mengurangi interaksi sosialnya dengan tetap tinggal di dalam rumah maupun
pembatasan penggunaan transportasi publik. Pembatasan sosial dalam hal ini
adalah jaga jarak fisik (physical distancing), yang dapat dilakukan dengan cara:
Dilarang berdekatan atau kontak fisik dengan orang mengatur jarak terdekat
sekitar 1-2 meter, tidak bersalaman, tidak berpelukan dan berciuman, Hindari
penggunaan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan angkot) yang tidak perlu,
sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika berpergian, Bekerja dari rumah, jika
memungkinkan dan kantor memberlakukan ini, Dilarang berkumpul massal di
kerumunan dan fasilitas umum, Hindari berkumpul teman dan keluarga, termasuk
berkunjung/bersilaturahmi tatap muka dan menunda kegiatan bersama. Hubungi
mereka dengan telepon, internet, dan media social, Gunakan telepon atau layanan
online untuk menghubungi dokter atau fasilitas lainnya dan Jika anda sakit,
Dilarang mengunjungi orang tua/lanjut usia. Jika anda tinggal satu rumah dengan
mereka, maka hindari interaksi langsung dengan mereka. Semua orang harus
mengikuti ketentuan ini. Kami menghimbau untuk mengikuti petunjuk ini dengan
ketat dan membatasi tatap muka dengan teman dan keluarga, khususnya jika
Anda: Berusia 60 tahun keatas, Memilik penyakit komorbid (penyakit penyerta)
seperti diabetes melitus, hipertensi, kanker,asma dan Penyakit Paru Obstruksi
Kronik (PPOK) dll dan Ibu hamil (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-
19, 2020).
Berdasarkan Tabel 3.13, dapat dilihat bahwa pilihan tertinggi pada
indikator bulan lalu yaitu 24,5% (590 responden) dan pilihan terendah pada
indikator “lainnya” seperti Hari Ini, Sebelum Covid-19 Menyebar, Sesudah
Covid-19 Menyebar yaitu 3,7% (88 responden). Namun, pada indikator jawaban
kemarin masih sangat tinggi yaitu 13,1% (314 responden) sebagian masyarakat
masih ada yang tidak melakukan pembatasan interaksi fisik (Physical
contact/physical distancing). Pada indikator jawaban kemarin masih sangat tinggi
yaitu 13,1% (314 responden) sebagian masyarakat masih ada yang tidak
melakukan pembatasan interaksi fisik (Physical contact/physical distancing) maka
rekomendasi yang harus dilakukan yaitu harus melibatkan aparat pemerintah baik
itu sipil, tentara, polisi dan sebagainya. Karena melakukan himbauan saja itu
tidak cukup, maka dari itu harus di berlakunya penegakan hukum yang dapat
membuat peningkatan kesadaran masyarakat. Sikap tegas diperlukan dalam
situasi seperti ini mengingat bencana ini juga bukan hanya menjadi bencana
nasional tetapi juga global. Seluruh dunia bahkan sampai saat ini masih fokus
terhadap pencegahan penularan Covid-19 agar tidak menyebar secara luas. Maka
masyarakat harus melakukan melakukan pembatasan interaksi fisik (Physical
contact/physical distancing) yaitu dengan :
1. Dilarang berdekatan atau kontak fisik dengan orang mengatur jarak
terdekat sekitar 1-2 meter, tidak bersalaman, tidak berpelukan dan
berciuman.

2. Hindari penggunaan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan angkot)


yang tidak perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika berpergian.

3. Bekerja dari rumah, jika memungkinkan dan kantor memberlakukan ini.

4. Dilarang berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum.


5.Hindari berkumpul teman dan keluarga, termasuk
berkunjung/bersilaturahmi tatap muka dan menunda kegiatan bersama.
Hubungi mereka dengan telepon, internet, dan media sosial.

6. Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau


fasilitas lainnya.

7. Jika anda sakit, Dilarang mengunjungi orang tua/lanjut usia. Jika anda
tinggal satu rumah dengan mereka, maka hindari interaksi langsung
dengan mereka. (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, 2020)

Berdasarkan Tabel 3.14, dapat dilihat bahwa pilihan tertinggi pada indikator
sering yaitu 55,2% (1326 responden) dan pilihan terendah pada indikator “yang
lain” seperti Minimal 20 Detik, Setiap Kali Membutuhkan Dan Sebelum &
Sesudah Makan Saja yaitu 1% (23 responden). Namun, pada indikator kadang-
kadang masih sangat tinggi yaitu 39,4% (948 responden) dan indikator tidak
pernah 2,8% (68 responden). Pada indikator kadang-kadang masih sangat tinggi
yaitu 39,4% (948 responden) dan indikator tidak pernah 2,8% (68 responden)
maka rekomendasi yang harus dilakukan yaitu memberikan edukasi kesehatan
tentang pentingnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) khususnya upaya
kebersihan personal kepada masyarakat melalui media massa serta melalui iklan
layanan masyarakat dan konten yang mudah diakses sehingga masyarakat dapat
mengetahui betapa pentingnya hal PHBS dan merubah perilakunya lebih baik
lagi. Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah
persebaran virus Covid-19, yaitu menjaga kebersihan diri/personal dan rumah
dengan cara:
1. Mencuci tangan lebih sering dengan sabun dan air setidaknya 20 detik atau
menggunakan hand sanitizer, serta mandi atau mencuci muka jika
memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah
membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau
mengantarkan makanan.
2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum
dicuci.

3. Jangan berjabat tangan

4. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit

5. Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas dan ketiak atau
dengan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci
tangan.

6. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah berpergian

7. Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda- benda yang
sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan
lainlain), gagang pintu, dan lain-lain. (Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19, 2020)

Pada table 3.15, dapat dilihat bahwa pilihan tertinggi pada indikator
menggunakan masker yaitu 59,5% (1432 responden). Pilihan terendah pada
indikator cuci tangan pakai sabun yaitu 0,4% (9 responden). Dapat dilihat masih
kurangnya kesadaran masyarakat maka rekomendasi yang harus dilakukan yaitu
pemerintah membuat kebijakan agar masyarakat senantiasa mencegah penularan
kontak langsung ketika berada diluar rumah, maka pemerintah harus mampu
menyiapkan kebutuhan dasar perlindungan kesehatan diri seperti ketersediaan
hand sanitizer, masker, dan desinfektan. Kemudian pemerintah dalam menerapkan
kebijakannya, harus mempertegas agar masyarakat tidak acuh terhadap kebijakan
tersebut. Seperti memberikan konsekuensi yang cukup berat kepada masyarakat
yang melanggar kebijakan agar penularan Covid-19 bisa diatasi dengan baik. Jaga
Jarak Fisik dan Pembatasan Sosial (Physical and Social Distancing) juga
diperlukan yaitu dengan :
1. Tidak berdekatan atau berkumpul di keramaian atau tempat-
tempat umum,jika terpaksa berada di tempat umum gunakanlah
masker.
2. Tidak menyelenggarakan kegiatan/pertemuan yang melibatkan
banyak peserta (mass gathering).

3. Hindari melakukan perjalanan baik ke luar kota atau luar negeri.

4. Hindari berpergian ke tempat-tempat wisata.

5. Mengurangi berkunjung ke rumah kerabat/teman/saudara dan


mengurangi menerima kunjungan/tamu.

6. Mengurangi frekuensi belanja dan pergi berbelanja. Saat benar-


benar butuh, usahakan bukan pada jam ramai.

7. Menerapkan Work From Home (WFH).

8. Jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter (saat mengantri,


duduk di bus/kereta). Untuk sementara waktu, anak sebaiknya
bermain sendiri di rumah.

9. Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah.

10. Menerapkan Etika Batuk dan Bersin.

11. Jika terpaksa harus bepergian, saat batuk dan bersin gunakan tisu
lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci
tangan.

12. Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan
atas dan ketiak. (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,
2020)

Berdasarkan table 3.16 dapat kita ketahui bahwa data tertinggi yaitu ada
1.691 responden dengan persentasi 70,3 % pada kategori selalu mandi dan
berganti pakean setelah bepergian selama pandemic covid-19, dan data terendah
yaitu ada 12 responden dengan persentasi 0,5 % pada kategori tidak tahu. Perilaku
hidup bersih dan sehat merupakan salah satu pencegahan Covid-19. Perilaku
hidup bersih dan sehat atau biasa juga disebut sebagai PHBS adalah sekumpulan
perilaku yang diperaktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat (Kementerian Kesehatan RI 2011 tentang
Panduan Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) (Abidin, 2019). Pada tabel
3.17 dapat kita ketahui bahwa data tertinggi yaitu 1.864 responden dengan
persentasi 77,5 % pada kategori tidak pernah merokok, dan data terendah yaitu 42
responden dengan persentasi 1,7 % pada kategori tidak tahu. Dalam melawan
penyakit COVID-19, menjaga sistem imunitas diri merupakan hal yang penting,
terutama untuk mengendalikan penyakit penyerta (komorbid). Terdapat beberapa
hal yang dapat meningkatan imunitas diri pada orang yang terpapar COVID19
salah satunya yakni dengan tidak merokok (Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19, 2020). Pada tabel 3.18 dapat kita ketahui bahwa data tertinggi yaitu
1.501 responden dengan persentasi 62,4 % pada kategori sering mengonsumsi
makanan bergizi seimbang selama pandemic covid-19, dan data terendah yaitu 10
responden dengan persentasi 0,4 pada kategori memilih jawaban yang lain.
Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi (karbohidrat dari makanan
pokok, protein hewani dan nabati dari lauk pauk, vitamin dan mineral dari sayur
dan buah, lemak dari minyak) dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan,
aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal
untuk mencegah masalah gizi. Zat Gizi mempengaruhi sistem imun atau
kekebalan tubuh melalui mekanisme pengaturan ekspresi dan produksi sitokin
yang berperan penting dalam merespon terjadinya infeksi (Fauzatun Hadiyati,
n.d.).
Berdasarkan tabel 19. “saya mengkonsumsi suplemen dan multivitamin
selama pademi covid-19’’. Survei mengenai masyarakat yang mengonsumsi
suplemen dan multivitamin selama pandemi covid-19 didapatkan data yang
paling banyak mengkomsumsi suplemen dan multivitamin sebanyak 1128 orang
dengan hasil persentase sabanyak 46,9%, dan data yang paling terendah sebanyak
11 orang dengan hasil persentase sebanyak 0,5%. Jadi dengan hasil persentase
paling tertinggi yaitu sebanyak 46,9% dengan jawaban kadang-kadang dan hasil
persentase paling rendah sebanyak 0,5% dengan jawaban lainnya yang dimaksud
disini adalah mereka yang mengkonsumsi obat-obatan selain suplemen tersebut.
Total keseluruhannya sebanyak 2404 orang, sehingga dapat kita simpulkan bahwa
survei yang paling banyak adalah memilih kadang-kadang untuk mengonsumsi
suplemen dan multivitamin itu selama covid-19 ini.
Mengingat fakta bahwa belum ada obat efektif yang tersedia untuk
penyakit menular virus, langkah-langkah pencegahan termasuk mengendalikan
sumber penularan, deteksi dini, memotong transmisi, dan melindungi populasi
yang rentan terkena covid-19 ini. Virus corona adalah virus RNA untai positif
yang beruntai tunggal yang tidak tersegementasi. Virus-virus corona termasuk
dalam ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Suplemen multivitamin yang
mengandung lebih dari vitamin dan mineral yang terkandung memiliki takaran
yang masih ditoleransi sehingga tidak berisiko buruk bagi kesehatan.kandungan
dalam multivitamin adalah vitamin
C,B1,B2,B3,B6,H(biotin),B12,B5,A,E,D3,K1,dan lainnya vitamin ini tidak
mengandung hormone. Adapun manfaat dari suplemen dan multivitamin ini yaitu:
menurunkan risiko penyakit jantung, mengurangi kelemahan fisik, dan mencegah
gangguan pernapasan. Sehingga untuk penularan covid-19 dapat berkurang
dengan adanya mengkonsumsi suplemen dan vitamin ini untuk menjaga tubuh
agar tetap sehat. (Wang Zhou 2020)
Berdasarkan tabel 20 “ saya memiliki penyakit kronis
Diabetes,HT,Jantung,Kanker”. Pada tabel ‘’Saya memiliki salah satu penyakit
kronis seperti Diabetes, HT,Jantung,dan Kanker”. Dari survei masyarakat yang
mempunyai riwayat penyakit Diabetes,HT,Jantung, dan Kanker sebanyak 95
orang dengan hasil pesentase sebanyak 3,96%, sedangkan yang tidak memiliki
riwayat penyakit tersebut sebanyak 2309 orang dengan hasil persentase sebanyak
96,04%.Total keseluruhan dari survey tersebut yaitu sebanyak 2404 orang
sebanyak 1005. Jadi dapat disimpulkan bahwa persentase paling tertinggi pada
tabel tersebut sebanyak 96,04% dengan jawaban tidak memiliki penyakit tesebut.
Penyakit kronis adalah penyakit yang efeknya bertahan lama sehingga
dapat menyebabkan meninggal dunia pada semua orang yang menderita penyakit
kronis tersebut. Penyakit ini bisa saja terkena pada semua kalangan usia, dan
berikut beberapa cara untuk mengurangi penyakit kronis yaitu dengan
menghindari asap rokok, aktif secara fisik atau olahraga,dan makan makanan yang
sehat. Selain itu dampak dari penyakit ini sangatlah berisiko tinggi terhadap
kesehatan diri sendiri.
Berdasarkan tabel 21 “ Apakah arti social Distance/ Physical Distance”.
Survei selanjutnya mengenai “Apakah arti Sosial Distance/ Physical Distance
menurut anda”dari data yang didapatkan paling tertinggi sebanyak 1543orang dan
data paling terendah sebanyak 100 orang. Dan dengan hasil persentase paling
tertinggi sebanyak 64,2% sedangkan hasil persentase paling terendah sebanyak
4,1%. Dengan total keseluruhan sebanyak 2404 orang. Dapat disimpulkan bahwa
persentase paling tertinggi sebanyak 64,2%, dan hasil persentase paling rendah
sebanyak 4,1.
Pembatasan social adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam
suatau wilayah.pembatasan social berskala besar bertujuan untuk mencegah
meluasnya penyebaran penyakit di wilayah tertentu. Pembatasan social ini paling
sedikit meliputi: meliburkan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan
keagamaan,dan/atau pembatasan kegiatan dengan meminta msyarakat untuk
mengurangi interaksi socialnya dengan tetap tinggal di dalam rumah maupun
pembatasan penggunaan transportasi publik. Pembatasan social dalam hal ini
adalah jaga jarak fisik dengan cara :dilarang berdekatan, hindari keramaian,
bekerja dirumah, dilarang berkumpul massa. (Pedoman penanganan cepat medis
dan Kesehatan Masyarkat covid-19 di Indonesia)
Berdasarkan tabel 3.22 tanggapan responden jika ada tetangga saya yang
OTG, ODP, PDP. Dari 2.404 responden,persentasi tertinggi adalah jawaban "YA"
sebanyak 1828 responden dengan persentase 76% dan persentase terendah
menjawab "YANG LAIN" sebsnyak 159 responden dengan persentase 7%
berdasarakan tabel tersebut yaitu dengan isolasi diri dalam rumah, menghindari
kerumunan,Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas dan ketiak atau
dengan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci
tangan,Konsumsi gizi seimbang,Istirahat cukup,tidak merokok,keluar rumah
dengan menggunakan masker.dan tidak mengucilkan tetangga yg kena status
OTG,ODP,PDP (Adisasmito, 2020). Berdasarkan tabel 3.23 mengenai indikator
jika anda memilih “YA” apa alasan anda. dapat dilihat persentase tertinggi
"YANG LAIN” dengan responden 643 dengan persentase 26,75% dan persentase
terendah "virus tersebut berbahaya" denga responden 41 dengan persentase
1,70% berdasarkan tabel di atas yaitu takut tertular dan virus tersebut sangat
berbahaya dan mematikan (Adisasmito, 2020). Berdasarkan tabel 3.24 mengenai
indikator jika ada tetangga yang berprofesi sebagai perawat/dokter yang merawat
langsung pasien Covid 19 saya akan menjauhinya.dapat dilihat persentase
tertinggi yang menjawab "YA" dengan responden 1207 dengan persentase 50,2%
dan persentase terendah yang menjawab "YANG LAIN" dengan responden 184
dengan persentase 7,7%.berdasarkan tabel di atas yaitu Dilarang berdekatan atau
kontak fisik dengan mengatur jarak terdekat sekitar 1-2 meter, tidak bersalaman
dan tidak berpelukan (Adisasmito, 2020).
Berdasarkan tabel 3.25. dari 2404 responden dapat dilihat presentase
tertinggi adalah jawaban tidak sebanyak 659 responden dengan presentase 27,41%
dan alasan terendah adalah mengetahui virus terebut berbahaya sebanyak 43
responden dengan presentase 1,79%. Dari presentase tersebut, diketahui virus ini
memang berbahaya tetapi sebaiknya masyarakat tidak perlu panik atau menjauhi
tenaga medis yang menangani kasus covid-19, sebab saat penanganan para tenaga
medis baik dokter maupun perawat dilengkapi dengan APD dan bekerja sesuai
prosedur. Selain itu, jika dipulangkan mereka juga akan melakukan isolasi
mandiri selama 14 hari. Pengawasan ketat terhadap para kontak dekat dan
langkah-langkah preventif lainnya pun dilakukan. Ini bukan saja merupakan
langkah tanggung jawab sosial terhadap kesehatan publik, tapi juga sesuai dengan
konvensi internasional. Semua kontak dekat harus diobservasi medis selama 14
hari di rumah (Zhou, 2020).
Berdasarkan tabel 3.26. mengenai indikator jika ada tetangga yang
meninggal karena covid 19 maka saya akan melarang/ menolak pemakaman
mereka di lingkungan tempat tinggal saya. Dari 2404 responden, presentase
tertinggi adalah jawaban “Tidak” sebanyak 1679 responden dengan presentase
69,84% dan presentase terendah menjawab “Ya” sebanyak 671 responden dengan
presentase 27,91%. Berdasarkan presentase tersebut, diperlukan edukasi kepada
masyarakat terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) dan protokol kesehatan
pemakaman jenazah pasien yang terinfeksi Covid-19 (virus Corona) sehingga
tidak menimbulkan kecemasan dan ketakutan dari masyarakat akan terjadi
penularan jika jenazah dimakamkan di wilayah mereka. Adapun beberapa
ketentuan tentang lokasi penguburan yang berjarak 50 meter dari sumber air
tanah yang digunakan untuk minum dan lakosi penguburan yang berjarak 500
meter dari pemukiman penduduk setempat, dengan itu sebaiknya masyarakat
dapat benar-benar memahami dan yakin bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dari
pemakaman jenazah pasien positif Covid-19 yang sudah dilakukan sesuai
prosedur protokol kesehatan.
Berdasarkan tabel 3.27. dari 2404 responden dapat dilihat presentase
tertinggi adalah jawaban tidak dengan presentase sebanyak 1301 responden
dengan presentase 54,12% dan presentase terendah adalah memutus mata rantai
penularan sebanyk 18 responden dengan presentase 0,75%. Dari presentase
tersebut maka Pemberian edukasi atau informasi kepada masyarakat mengenai
penanganan jenazah penderita Covid-19 yang sudah sesuai dengan protokol WHO
bisa menghimbau masyarakat agar tidak panik. Adapun prosedur/ langkah-
langkah pemulasaran jenazah pasien terinfeksi COVID-19 dilakukan sesuai
dengan Pedoman Pemulasaran Jenazah COVID 19 (Kemenkes, 2020) sebagai
berikut:
1. Petugas kesehatan harus menjalankan kewaspadaan standar ketika
menangani pasien yang meninggal akibat penyakit menular.
2. APD lengkap harus digunakan petugas yang menangani jenazah jika
pasien tersebut meninggal dalam masa penularan.
3. Jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah yang tidak
mudah tembus sebelum dipindahkan ke kamar jenazah.
4. Jangan ada kebocoran cairan tubuh yang mencemari bagian luar kantong
jenazah.
5. Pindahkan sesegera mungkin ke kamar jenazah setelah meninggal dunia.
6. Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah, diijinkan untuk melakukannya
sebelum jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dengan
menggunakan APD.
7. Petugas harus memberi penjelasan kepada pihak keluarga tentang
penanganan khusus bagi jenazah yang meninggal dengan penyakit
menular. Sensitivitas agama, adat istiadat dan budaya harus diperhatikan
ketika seorang pasien dengan penyakit menular meninggal dunia.
8. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet.
9. Jika akan diotopsi harus dilakukan oleh petugas khusus, jika diijinkan oleh
keluarga dan Direktur Rumah Sakit.
a. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
b. Jenazah hendaknya diantar oleh mobil jenazah khusus.
c. Jenazah sebaiknya tidak lebih dari 4 (empat) jam disemayamkan di
pemulasaraan jenazah. (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,
2020)

Dalam kondisi saat ini, virus corona bukanlah suatu wabah yang bisa
diabaikan begitu saja. Jika dilihat dari gejalanya, orang awam akan mengiranya
hanya sebatas influenza biasa, tetapi bagi analisis kedokteran virus ini cukup
berbahaya dan mematikan. Saat ini di tahun 2020, perkembangan penularan virus
ini cukup signifikan karena penyebarannya sudah mendunia dan seluruh negara
merasakan dampaknya termasuk Indonesia.
Berdasarkan hasil survey yang telah di lakukan rekomendasi yang kami
anjurkan yaitu;
Jika pemerintah membuat kebijakan agar masyarakat menjaga kebersihan
dan mencegah penularan kontak langsung maka pemerintah harus mampu
menyiapkan kebutuhan dasar perlindungan kesehatan diri seperti ketersediaan
hand sanitizer, masker, dan desinfektan. Pengadaan alat kesehatan penunjang
pemeriksaan, ruang isolasi, dan Alat Pelindung Diri (APD); menggratiskan biaya
pemeriksaan baik yang terbukti maupun tidak . Agar pemutusan rantai penularan
Covid-19 terhenti dengan cepat.
Berdasarkan hasil survey, masih ada masyakat yang belum paham mengenai
Covid-19. Salah satunya ada responden yang memilih jawaban penyakit Covid-19
tidak menular. Dalam hal ini, edukasi tentang Covid-19 dan pencegahannya
sangat diperlukansalaah satunya melalui media massa dan memastikan edukasi ini
juga dilakukan di seluruh instansi pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten,
kecamatan, sekolah, maupun pada tingkat universitas. Serta untuk media massa,
diharapkan dapat menyampaikan pesan-pesan edukasi Covid-19 kepada
masyarakat melalui iklan yang mudah diakses. Serta Mempublikasikan informasi
terkait penanganan Covid-19 yang ada di daerah. Kemudian masih banyak
masyarakat yang sering keluar rumah di karenakan ingin membeli kebutuhan
sehari-hari mereka. Kita merekomendasikan agar masyarakat dapat meminimalisir
waktu keluar rumah yang biasanya setiap hari bisa di minimalisir menjadi 2 atau 3
hari dalam seminggu. Serta ada juga yang sering keluar rumah di karenakan
pekerja harian harus cari nafkah untuk keluarganya. Maka dari itu pemerintah
daerah perlu memberikan bantuan tanpa syarat kepada masyarakat pekerja harian
agar tidak terlalu sering keluar rumah untuk memutuskan rantai penyebaran
covid-19.
Pemerintah dalam menerapkan kebijakannya, harus sedikit mempertegas
agar masyarakat tidak acuh terhadap kebijakan tersebut. Seperti memberikan
konsekuensi yang cukup berat kepada masyarakat yang melanggar kebijakan agar
penularan Covid-19 bisa cepat terhenti. Misalnya, masyarakat yang berkeliaran di
luar rumah atau jalan-jalan dengan tidak memiliki maksud penting maka segera di
beri sanksi yang cukup berat agar masyarakat tidak menganggap remeh kebijakan
tersebut. Sebagian masyarakat masih ada yang tidak mengindahkan social
distancing. Karena jika pemerintah tidak melakukan pemeriksaan dengan ketat
masih banyak masyarakat yang keluar rumah dengan berbagai alasan contohnya
pergi berbelanja serta ada sebagian masyarakat yang masih menghadiri acara
kumpul-kumpul seperti arisan, nongkrong, bertamu, dll. Rekomendasinya yaitu
harus melibatkan aparat pemerintah baik itu sipil, tentara, polisi dan sebagainya.
Karena melakukan himbauan saja itu tidak cukup, maka dari itu harus di
berlakunya penegakan hukum yang dimulai dengan peningkatan kesadaran
masyarakat. Sikap tegas diperlukan dalam situasi seperti ini mengingat bencana
ini juga bukan hanya menjadi bencana nasional tetapi juga global. Seluruh dunia
bahkan sampai saat ini masih fokus terhadap pencegahan penularan covid-19 agar
tidak menyebar secara luas. Strategi komunikasi berupa instruksi, seharusnya
terpusat dari satu komando, karena status bencana masuk pada kategori bencana
Nasional bahkan global.
Pemerintah juga harus menegaskan pada setiap daerah atau perbatasan harus
memiliki pos keamanan, jika ada yang masuk di daerah tersebut langsung di
periksa kesehatannya agar di ketahui bila mereka terpapar atau tidak oleh virus
tersebut dan pos tersebut bermaksud untuk mensterilkan masyarakat dengan tidak
membiarkan ada tamu yang datang pada daerah tersebut.
Kemudian berdasarkan hasil survei, ada responden yang melarang/menolak
jenazah Covid-19 salah satu alasannya, karena takut tertular. Dalam hal ini
pemerintah memberi edukasi atau informasi kepada masyarakat bahwa meski
begitu, perlu diketahui bahwa penanganan jenazah penderita Covid-19 di
Indonesia sudah diatur sesuai dengan protokol yang diberikan oleh Kementerian
Kesehatan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO), agar jenazah tersebut aman dan
tidak menularkan virus. Oleh karena itu, pemerintah mengimbau masyarakat agar
tidak panik dan tidak melakukan aksi penolakan terhadap pemakaman jenazah
penderita Covid-19, apalagi sampai membuat kerumunan orang di jalan. Karena
dengan berkeerumun justru berpotensi menjadi tempat penyebaran Covid-19.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan pengisian data kuisioner yang dilakukan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 15 April 2020
Waktu : 14:00-23:00 WITA
Wilayah : Sulawesi Tenggara
Target : 2404 Reponden
Berdasarkan metode pengolahan data yang dilakukan, didapatkan
hasil sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin
Jumlah Reponden yang telah mengisi kuisioner adalah 2404
orang. Terdapat 927 Reponden berjenis kelamin laki-laki atau 38,6 %
dan 1477 Reponden berjenis kelamin Perempuan atau 61,4%. Data dari
WHO report menunjukkan bahwa resiko terkena covid-19 yaitu lebih
banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Distribusi jenis
kelamin yang lebih banyak pada laki-laki diduga terkait dengan
prevalensi perokok aktif yang lebih tinggi.
2. Usia
Jumlah Reponden 2404, rentan usia 10-14 tahun yang mengisi
Reponden adalah 24 orang atau 1%, rentan usia Reponden 15-19 tahun
berjumlah 1047 Reponden atau 43,6%, rentan usia Reponden 20-24
tahun berjumlah 1028 atau 42,8%, rentan usia Reponden 25-29 tahun
berjumlah 134 orang atau 5,4 %. Dari laporan WHO (situation report)
menyatakan bahwa semua usia rentan berisiko terkena atau tertular
Covid-19 terkecuali usia 10-19 tahun. Lebih rentan terkena yaitu lansia
(60+) dan orang-orang yang sudah memiliki keadaan medis sebelumnya
seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru-paru,
kanker dan diabetes
3. Daerah Domisili
Reponden yang berdomisili di kendari berjumlah 948 atau 39,4
%, Reponden dari Konawe berjumlah 121 orang atau 5%, Reponden
yang berdomisili di konawe Selatan berjumlah 151 orang atau 6,3%,
Reponden yang berdomisili di Konawe Utara 30 orang atau 1,2%,
Reponden yang berdomisili di Konawe Kepulauan berjumlah 29 orang
atau 1,2 %. Menurut laporan WHO, orang-orang yang berisiko tertular
covid-19 yaitu orang yang tinggal atau mengunjungi wilayah-wilayah
yang dimana penyakit ini telah menyebar. Dan untuk di wilayah Sulawesi
Tenggara sendiri daerah dengan angka kejadian covid-19 (positif Covid-
19) paling tinggi yaitu di Kendari.

4. Kecamatan
Jumlah kecamatan tempat berdomisili para Reponden berjumlah
291 kecamatan. Dimana masing-masing kecamatan mempunyai jumlah
responden yang berbeda-beda.
5. Pekerjaan
Dari jumlah 2404 Reponden. Reponden selaku Ibu Rumah
Tangga sebanyak 83 orang atau 3.5%. yang bekerja sebagai Tenaga
Kesehatan berjumlah 22 orang atau 0.9 %. Reponden yang bekerja
sebagai PNS sebanyak 73 orang atau 3%. yang bekerja sebagai
TNI/POLRI berjumlah 9 orang atau 0.4%. Reponden yang merupakan
mahasiswa berjumlah 1658 orang atau 69%. Reponden yang bekerja
sebagai ojek online berjumlah 19 orang atau 0.8%. Reponden yang
bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah 10 orang atau 4.3%.
Reponden yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 125 orang atau
5.2% dan Reponden yang bekerja sebagai petani/nelayan berjumlah 21
orang atau 0.9%. Menurut Center for Disease Control and Prevention
tenaga medis merupakan salah satu populasi yang berisiko tinggi tertular,
dilihat dari beberapa kasus yang ada dibeberapa negara seperti di Italia,
sekitar 9% kasus Covid-19 adalah tenaga medis. Di China, lebih dari
3.300 tenaga medis juga terinfeksi, dengan mortalitas sebesar 0,6%.

Berdasarkan hasil survey, masih ada masyakat yang belum paham


mengenai Covid-19. Salah satunya ada Reponden yang memilih jawaban
penyakit Covid-19 tidak menular. Dalam hal ini, memberikan edukasi tentang
Covid-19 dan pencegahannya melalui media massa dan memastikan edukasi
ini juga dilakukan di seluruh instansi pemerintah pusat. Provinsi,
Kota/Kabupaten, Kecamatan, Sekolah Dan Universitas serta untuk media
massa. Diharapkan dapat menyampaikan pesan-pesan edukasi COVID-19
masyarakat melalui iklan layanan masyarakat dan konten yang mudah
diakses. Serta Mempublikasikan informasi terkait layanan penanganan Covid-
19 yang ada di daerah. Kemudian masih banyak masyarakat yang sering
keluar rumah di karenakan ingin membeli kebutuhan sehari-hari mereka. Kita
merekomendasikan agar masyarakat dapat meminimalisir waktu keluar rumah
yang biasanya setiap hari bisa di minimalisir menjadi 2 atau 3 hari dalam
seminggu. Serta ada juga yang sering keluar rumah di karenakan pekerja
harian harus cari nafkah untuk keluarganya. Maka dari itu pemerintah daerah
perlu memberikan bantuan tanpa syarat kepada masyarakat pekerja harian
agar tidak terlalu sering keluar rumah untuk memutuskan rantai penyebaran
covid-19.
Kemudian berdasarkan hasil survei, ada Reponden yang
melarang/menolak jenazah Covid-19 salah satu alasannya. karena takut
tertular. Dalam hal ini pemerintah memberi edukasi atau informasi kepada
masyarakat bahwa meski begitu. perlu diketahui bahwa penanganan jenazah
penderita Covid-19 di Indonesia sudah diatur sesuai dengan protokol yang
diberikan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
agar jenazah tersebut aman dan tidak menularkan virus Corona. Oleh karena
itu. pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tidak melakukan
aksi penolakan terhadap pemakaman jenazah penderita Covid-19. Apalagi
sampai membuat kerumunan orang di jalan. Kerumunan inilah yang justru
berpotensi menjadi tempat penyebaran virus Corona.

5.2 Saran
Adapun saran yaitu pemerintah harus lebih bijak lagi dalam mengambil
keputusan dan membuat regulasi terhadap masyarakat yang melanggar
imbauan pemerintah dalam pengendalian penularan covid 19 di sulawesi
tenggara, dan agar pembaca dapat memahami dan mengetahui tentang
advokasi kesehatan sebagai upaya pengendalian covid 19 di sulawesi
tenggara, Selain dari itu, Makalah ini di buat berdasarkan referensi dari
berbagai sumber dengan pembahasan atau judul dari pembuatan makalah,
masih terdapat banyak kesalahan karena kami masih dalam proses
pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan adanya makalah ini, dapat
menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2019). Hubungan pengetahuan dan sikap perilaku hidup bersih dan
sehat (phbs) terhadap kebersihan perorangan ( personal hygiene).
Adisasmito. (2020). Pedoman Penanganan Cepat medis dan Kesehatan
Masyarakat COVID-19 di Indonesia. Jakarta.
LAMPIRAN

TABEL JENIS KELAMIN


Jumlah
NO. JenisKelamin
n (%)
1. Laki-Laki 927 38,6
2. Perempuan 1477 61,4
TOTAL 2404 100

TABEL USIA
JUMLAH
NO. USIA
n %
1. 10-14 24 1
2. 15-19 1047 43,6
3. 20-24 1028 42,8
4. 25-29 134 5,4
5. 30-34 50 2,1
6. 35-39 40 1,7
7. 40-44 29 1,2
8. 45-49 29 1,2
9. 50-54 17 0,7
10. 55-59 6 0,3
TOTAL 2404 100

TABEL DAERAH DOMISILI


JUMLAH
NO. DAERAH DOMISILI
n %
1. KENDARI 948 39,4
2. KONAWE 121 5
3. KONAWE SELATAN 151 6,3
4. KONAWE UTARA 30 1,2
5. KONAWE
29 1,2
KEPULAUAN
6. BOMBANA 63 2,6
7. KOLAKA 170 7,1
8. KOLAKA UTARA 36 1,5
9. KOLAKA TIMUR 71 3
10. MUNA 432 18
11. MUNA BARAT 124 5,2
12. BAU-BAU 62 2,6
13. BUTON 39 1,6
14. BUTON TENGAH 34 1,4
15. BUTON UTARA 30 1,2
16. BUTON SELATAN 24 1
17 WAKATOBI 40 1,7
TOTAL 2404 100

TABEL KECAMATAN

JUMLAH
NO. NAMA KECAMATAN
N %
1 KESILAMPE 3 0,12
2 PUUWATU 65 2,10
3 BARUGA 98 4,08
4 POASIA 158 6,57
5 KABANGKA 8 0,33
6 ABELI 82 3,41
7 PASIR PUTIH 10 0,41
8 MURHUM 10 0,41
9 KADATUA 10 0,41
10 SOROPIA 28 1,16
11 PONDIDAHA 3 0,12
12 RANTEANGIN 1 0,04
13 SAMPARA 10 0,41
14 ANDOWIA 5 0,20
15 BATALAIWORU 69 2,9
16 KATOBU 82 3,41
17 TIWORO KEPULAUAN 10 0,41
18 BENUA 8 0,33
WANGI-WANGI
19 30 1,24
SELATAN
20 TONGKUNO 23 0,95
21 WATULIANDU 2 0,08
22 WUA-WUA 56 2,32
23 KENDARI CADDI 10 0,41
24 WAWOTOBI 13 0,54
25 TINONDO 1 0,04
26 RUMBIA TENGAH 3 0,12
27 KAMBU 156 6,5
28 PURIALA 1 0,04
29 NAMBO 9 0,4
30 POMALAA 16 0,66
31 LADONGI 17 0,7
32 RANOMEETO 27 1,12
33 KADIA 107 4,5
34 WATOPUTE 42 1,74
35 DANAGOA 1 0,04
36 ASERA 6 0,24
37 BARANGKA 25 1,03
38 KENDARI BARAT 75 3,11
39 LOHIA 19 0,8
40 LAELAE 1 0,04
41 LALEMBUU 11 0,45
42 PASARWAJO 22 0,91
43 BONE 8 0,33
44 DURUKA 19 0,8
45 WOLO 14 0,6
46 SIOMPU 1 0,04
47 RORAWATU 1 0,04
48 PALANGGA SELATAN 1 0,04
49 BENDE 1 0,04
50 KOLAKA 34 1,41
51 TINONDO 1 0,04
52 ANDUONOHU 27 1,12
53 KULISUSU 20 0,83
54 LAEYA 8 0,33
55 KABANGKA 1 0,04
56 BETOAMBARI 7 0,3
57 PARIGI 10 0,41
58 KABAENA 3 0,12
59 BAULA 4 0,16
60 PETOHA 2 0,08
61 MANDONGA 74 3,07
62 LATAMBAGA 17 0,7
63 AMONGGEDO 2 0,08
64 LASALEPA 18 0,74
65 KUSAMBI 44 1,83
66 WADAGA 11 0,5
67 TONGKUNO SELATAN 22 0,91
68 KULISUSU UTARA 3 0,12
69 RANOMEETO BARAT 4 0,16
70 LASUSUA 21 0,9
71 NAPABALANO 28 1,16
72 LEA-LEA 22 0,91
73 MABODO 1 0,04
74 WANGI-WANGI 6 0,24
75 LAPANDEWA 2 0,08
76 LANTARI JAYA 2 0,08
77 AMBESA 1 0,04
78 KOLONO TIMUR 2 0,08
79 KOTA LAMA 2 0,08
80 WANDULAKO 4 0,16
81 TIWORO SELATAN 6 0,25
82 TANGGETADA 11 0,5
83 ABUKI 1 0,04
84 MORAMO 13 0,54
85 FOOKUNI 1 0,04
86 KUSAMBO 1 0,04
87 LAHUNDAPE 8 0,33
88 KABAWO 12 0,5
89 ANGGATA 5 0,20
90 POLEANG 4 0,16
91 LALUNGGASUMMEET0 2 0,08
92 TOMIA 1 0,04
93 KENDARI 22 0,91
94 GUNUNG JATI 1 0,04
95 LAMBODIA 1 0,04
96 KAMBOWA 1 0,04
97 BASALA 2 0,08
98 WAWONII BARAT 4 0,16
99 KALEDUPA SELATAN 1 0,04
100 ANGGALOMOARE 3 0,12
101 WANCI 1 0,04
102 BATUAMBARI 1 0,04
103 PALANGGA 4 0,16
104 WUNDULAKO 15 0,62
105 LEMBO 3 0,12
106 MARUBO 1 0,04
107 GU 20 0,83
108 LAWA 10 0,41
109 LAKUDO 8 0,33
110 PARANGKA 1 0,04
111 PURIRANO 1 0,04
112 LALONGGASUME 1 0,04
113 DEPOK 1 0,04
114 TINANGGEA 4 0,16
115 LALOLARA 2 0,08
116 LEPO-LEPO 6 0,24
117 PALATIGA 2 0,08
118 LAENDE 1 0,04
119 MATA OLE 1 0,04
120 KONTUNAGA 14 0,6
121 KANDAI 3 0,12
122 ANGGOTOA 1 0,04
123 TONGAUNA UTARA 1 0,04

124 WAKORUMBA UTARA 7 0,3


125 UNAAHA 14 0,6
126 MAWASANGKA 2 0,08
127 POLINGGONA 5 0,20
128 WATULIONDU 1 0,04
129 TONGAUNA 4 0,16
130 ONEMBUTE 2 0,08
131 RAHA 7 0,3
132 LANDONO 2 0,08
133 TIRAWUTA 10 0,41
134 WATUBANGGA 2 0,08
135 LAONTI 3 0,12
136 KORUMBA 2 0,08
137 KOKALUKUNA 4 0,16
138 POLEANG BARAT 5 0,20
139 TOBUUA 2 0,08
140 LANGARA 1 0,04
141 MASALOKA 5 0,20
142 LAINEA 3 0,12
143 SAWA 3 0,12
144 MASALOKA SELATAN 1 0,04
145 KABOA 1 0,04
146 ULUIWOI 1 0,04
147 PORIGI 1 0,04
148 WAWONII TENGAH 7 0,3
149 KONDA 8 0,33
150 LAUTE 1 0,04
151 PONRE 1 0,04
152 AERE 1 0,04
153 SAMPOLAWA 5 0,20
154 ANGGOYA 1 0,04
155 POLEANG UTARA 2 0,08
156 LOEA 5 0.20
157 PASIKOLAGA 10 0,41
158 BATUPOARA 1 0,04
159 RUMBIA 5 0,20
BORO-BORO
160 1 0,04
LAMEURU

161 BUKIT WOLIO INDAH 4 0,16


162 HUKO-HUKO 1 0,04
163 JAMBU 2 0,08
164 MATAIWOI 1 0,04
165 KONTUNAHA 1 0,04
166 KASIPUTE 1 0,04
167 PADANGGUNI 1 0,04
168 KAMPUNG BARU 1 0,04
169 KAPONTORI 5 0,20
170 SAWERIGADI 11 0,5
171 TIWORO UTARA 1 0,04
172 SIMPOLAWA 1 0,04
173 TIWORO TENGAH 3 0,12
174 TIKEP 5 0,20
175 BATU PUTIH 4 0,16
WONGGEDUKU
176 2 0,08
BARAT
177 EREKE 1 0,04
178 MALIGANO 2 0,08
179 BATUPOARO 5 0,20
180 OELONGKU 1 0,04
181 SAMATURU 6 0,24
182 ANGATA 12 0,5
183 BANGKUDU 1 0,04
184 AMAN 1 0,04
185 SIDODADI 5 0,20
186 ANDABIA 2 0,08
187 BAMBU 1 0,04
188 KOKALUKUNA 1 0,04
189 MOWILA 9 0,37
190 MOROSI 7 0,3
191 MORAMO UTARA 3 0,12
192 LANTRAI JAYA 1 0,04
193 TORONIPA 1 0,04
194 LAWATA 2 0,08
195 MUNA BARAT 6 0,24
196 PADALEU 1 0,04
197 LAMBANDIA 8 0,33
198 KOLESE 1 0,04
199 WOWAWANGGU 1 0,04
200 UEESI 1 0,04
201 PIASIA 1 0,04
202 SANGIA WAMBULU 2 0,08
203 MOWEWE 4 0,16
204 ANDUONUHU 1 0,04
205 LASOLO 2 0,08
206 ANDOLO 3 0,12
207 TAHOA 8 0,33
WAWONII TIMUR
208 2 0,08
LAUT
209 ONEMBUTE 2 0,08
210 KAISABU BARU 1 0,04
211 TOARI 2 0,08
212 UEPAI 4 0,16
213 RAROWATU 5 0,20
214 IWOIMENDAA 2 0,08
215 KONAWE SELATAN 3 0,12
216 WOWANGGU 1 0,04
217 TIKKE RAYA 1 0,04
218 POLEANG TIMUR 1 0,04
219 TOBUUHA 2 0,08
220 ANAWAI 1 0,04
221 BATAUGA 2 0,08
222 GHONSUME 1 0,04
223 SIOMPU BARAT 7 0,3
224 LAMORENDE 1 0,04
225 LASALIMU SELATAN 2 0.08
226 WONGGEDUKU 4 0,16
227 POUSU JAYA 1 0,04
228 WATUNOHU 1 0,04
229 TAUBONTO 2 0,08
230 WAWOMBALATA 2 0,08
231 PUNGGOLAKA 3 0,12
232 LALOMBAKU 1 0,04
233 WANGSEL 1 0,04
234 ISOLO 1 0,04
235 NAPANO KUSAMBI 7 0,3
236 BONDOALA 10 0,41
237 LAHAJI 2 0,08
238 MOLAWE 2 0,08
239 KOKALUKUNA 2 0,08
240 RAROWATO 2 0,08
241 MISWOLO 1 0,04
242 KONTUKO WUNA 2 0,08
243 KEMARAYA 1 0,04
244 KARANGPLOSO 1 0,04
245 WALAMBENOWITE 1 0,04
246 NGAPA 1 0,04
247 LAHIA 2 0,08
248 KOLONO 2 0,08
249 MOKOAU 2 0,08
250 JATIBALI 1 0,04
251 WAWOLESEA 4 0,16
252 KONAWE 7 0,3
253 BAU-BAU 2 0,08
254 WANGGUDU 2 0,08
255 WAWONGGOLE 1 0,04
266 SOROWALIO 1 0,04
268 KEDUNGADEM 1 0,04
269 WOTOREA 1 0,04
270 KABAENA SELATAN 1 0,04
271 MELUHU 1 0,04
272 LANGHIA 1 0,04
273 TIWONO SELATAN 1 0,04
274 WAWO 1 0,04
275 MALAHA 1 0,04
276 BOMBANA 4 0,16
277 BALANDETE 1 0,04
278 ANGGALAMOARE 2 0,08
279 ANGGEDUKU BARAT 1 0,04
280 INALAHI 2 0,08
281 WATU-WATU 1 0,04
282 LAURU 1 0,04
283 KAPOILA 1 0,04
284 SABULAKOA 1 0,04
285 BATALAWA 1 0,04
286 PAKUE 1 0,04
287 TELAGA GORONTALO 1 0,04
288 SIATAR BARAT 1 0,04
289 WATUNGARAN 1 0,04
290 LAINO 1 0,04
291 WAKATOBI 1 0,04
TOTAL 2404 100
TABEL PEKERJAAN
JUMLAH
NO. NAMA PEKERJAAN
n %
1. TIDAK BEKERJA 288 12
2. IRT (IBU RUMAH 85 3,5
TANGGA)
3. TENAGA KESEHATAN 22 0,9
4. PNS 73 3
5. TNI/PORLI 9 0,4
6. PELAJAR/MAHASISWA 1658 69
7. OJEK ONLINE 19 0,8
8. PEGAWAI SWASTA 104 4,3
9. WIRASWASTA 125 5,2
10. PETANI/NELAYAN 21 0,9
TOTAL 2404 100

JUMLAH
NO. Covid 19 termasukpenyakitmenular
N %
1. YA 2359 98,1
2. TIDAK 45 1,9
TOTAL 2404 100

Banyak orang tertularCovid 19 JUMLAH


NO.
karenapenyakitinibelumadaobatnya N %
1. YA 2.141 89,1
2. TIDAK 263 10,9
TOTAL 2404 100

JUMLAH
NO. Covid 19 menularmelaluiudara
N %
1. YA 1369 56,9
2. TIDAK 1035 43,1
TOTAL 2404 100

TandadangejalaCovid 19 adalahdemamlebihdari JUMLAH


38 derajatCelcius, batuk, pilek, sakittenggorokan,
NO. letih, lesuh, sesaknapas.
N %
Mengalamisalahsatudarigejalah-
gejalahiniadalahtandapositif Corona
1. YA 1899 79
2. TIDAK 505 21
TOTAL 2404 100

JUMLAH
NO. Cara pencegahanCovid 19 adalahtinggal di rumah
N %
1. YA 2341 97,4
2. TIDAK 63 2,6
TOTAL 2404 100

JUMLAH
NO. Kapanterakhirandakeluarrumah.
n %
1. KEMARIN 519 21,6
2. HARI INI 820 34,1
3. KEMARIN DULU 268 11,1
4. TIDAK PERNAH KELUAR SELAMA 641 26,7
MINGGU TERAKHIR
5. YANG LAINNYA 156 6,5
TOTAL 2404 100

JUMLAH
NO. Apaalasanandakeluarrumah
N %
1. PERGI BELANJA 817 34,1
2. URUSAN PEKERJAAN/URUSAN PENTING 486 20,1
3. PULANG MUDIK 225 9,4
4. LAINNYA 876 36,4
TOTAL 2404 100

Kapanterakhir kali andamenghadiriacarakumpul- JUMLAH


NO. kumpul (nongkrong, arisan, bertamu, silaturahim,
N %
reuni, dll)
1. KEMARIN 314 13,1
2. 1 MINGGU TERAKHIR 259 10,8
3. 2 MINGGU TERAKHIR 183 7,6
4. 3 MINGGU TERAKHIR 121 5
5. BULAN LALU 590 24,5
6. 2 BULAN LALU 170 7,1
7. TIDAK PERNAH 445 18,5
8. LUPA 234 9,7
9. LAINNYA 88 3,7
TOTAL 2404 100
Sayaselalumencucitanganmemakaisabunpada air JUMLAH
NO.
mengalir, minimal 40 detik N %
1. SERING 1326 55,2
2. KADANG-KADANG 948 39,4
3. TIDAK PERNAH 68 2,8
4. TIDAK TAU 39 1,6
5. YANG LAIN 23 1
TOTAL 2404 100

JUMLAH
NO. Jikakeluarrumahapa yang harusandalakukan
N %
1. MENGGUNAKAN MASKER 1432 59,5
2. JAGA JARAK 219 9,1
3. CUCI TANGAN PAKAI SABUN 9 0,4
4. MEMBAWA HANDSANITIZER 29 1,2
5. HINDARI KERUMUNAN 33 1,4
6. MELAKUKANNYA SECARA BERSAMAAN 259 10,8
7. LAINNYA 423 17,6
TOTAL 2404 100

JUMLAH
NO. Sayaselalumandidanbergantipakaiansetelahbepergian
N %
1. SERING 1691 70,3
2. KADANG-KADANG 646 26,9
3. TIDAK PERNAH 37 1,5
4. TIDAK TAU 12 0,5
5. YANG LAIN 18 0,8
TOTAL 2404 100

JUMLAH
NO. SayatetapmerokokselamapandemiCovid 19
N %
1. SERING 165 6,9
2. KADANG-KADANG 201 8,4
3. TIDAK PERNAH 1864 77,5
4. JAWABAN LAIN 58 2,4
5. TIDAK TAU 42 1,7
6. YANG LAIN 74 3,1
TOTAL 2404 100
Sayaselalumengonsumsimakananbergiziseimbang JUMLAH
NO.
(nasi, ikan, sayur, buah) selamapandemiCovid 19 N %
1. SERING 1501 62,4
2. KADANG-KADANG 836 34,8
3. TIDAK PERNAH 33 1,4
4. JAWABAN LAIN 10 0,4
5. TIDAK TAU 12 0,5
6. YANG LAIN 12 0,5
TOTAL 2404 100

SayaselalumengonsumsiSuplemendan JUMLAH
NO.
Multivitamin selamapandemiCovid 19 N %
1. SERING 582 24,2
2. KADANG-KADANG 1128 46,9
3. TIDAK PERNAH 653 27,2
4. TIDAK TAU 30 1,2
5. YANG LAIN 11 0,5
TOTAL 2404 100

Sayamemilikisalahsatupenyakitkronisseperti JUMLAH
NO.
Diabetes, HT, Jantung, Kanker N %
1. YA 95 3,96
2. TIDAK 2309 96,04
TOTAL 2404 100

ApakahartiSosial Distance/Physical Distance JUMLAH


NO.
menurutanda (jawabanbebas) N %
1. JAGA JARAK/PEMBATASAN 64,2
SOSIAL/PEMBATASAN FISIK 1543
2. HINDARI KERUMUNAN 100 4,1
3. BERDIAM DIRI DIRUMAH 146 6,1
4. TIDAK TAU 117 4,9
5. YANG LAIN 498 20,7
TOTAL 2404 100

Jikaadatetanggasaya yang OTG,ODP, dan PDP JUMLAH


NO.
sayaakanmenjauhinya, Jikaya N %
1. YA 1828 76
2. TIDAK 417 17
3. YANG LAIN 159 7
TOTAL 2404 100
JUMLAH
NO. JikaAndamemilih "Ya" apaalasanAnda
N %
1. TAKUT TERTULAR 551 22,92
2. ANTISIPASI/MENCEGAH/AGAR TIDAK 25,96
TERTULAR 624
3. VIRUS TERSEBUT BERBAHAYA 41 1,70
4. MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN 147 6,11
5. YANG LAIN 643 26,75
6. JAWABAN TIDAK 398 16,56
TOTAL 2404 100

Jikaadatetanggasaya yang JUMLAH


berprofesisebagaiPerawat/Dokter yang
NO.
merawatlangsungpasienCovid 19 N %
sayaakanmenjauhinya
1. YA 1207 50,2
2. TIDAK 1013 42,1
3. YANG LAIN 184 7,7
TOTAL 2404 100

JUMLAH
NO. Jikamemilih "Ya" apaalasananda
N %
1. TAKUT TERTULAR 445 18,51
2. ANTISIPASI/MENCEGAH/AGAR TIDAK 21,59
TERTULAR 519
3. VIRUS TERSEBUT BERBAHAYA 43 1,79
4. MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN 88 3,66
5. YANG LAIN 650 27,04
6. JAWABAN TIDAK 659 27,41
TOTAL 2404 100

Jikaadatetanggasaya yang meninggalkarenaCovid JUMLAH


19
NO.
makasayaakanmelarang/menolakpemakamanmereka N %
di lingkungantempattinggalsaya
1. YA 671 27,91
2. TIDAK 1679 69,84
3. YANG LAIN 54 2,25
TOTAL 2404 100

JUMLAH
NO. Jikamemilih "Ya" apaalasananda
N %
1. TAKUT TERTULAR 248 10,31
2. ANTISIPASI/MENCEGAH/AGAR TIDAK 6,82
TERTULAR 164
3. VIRUS TERSEBUT BERBAHAYA 30 1,25
4. MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN 18 0,75
5. YANG LAIN 643 26,75
6. JAWABAN TIDAK 1301 54,12
TOTAL 2404 100

Anda mungkin juga menyukai